pemeriksaan aritmia
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Pemeriksaan Aritmia
1/2
Pemeriksaan Aritmia
o Ekokardiogram. Pemeriksaan yang bertujuan mengevaluasi katup dan
otot jantung untuk mendeteksi penyebab aritmia ini dilakukan dengan
bantuan gelombang ultrasound.
o Elektrokardiogram (EKG). Metode diagnosis ini bertujuan merekam
aktivitas elektrik di dalam jantung dengan bantuan sejumlah alat yang
disebut elektroda.
o Tes latihantekanan. Metode diagnosis ini dipadukan dengan
elektrokardiogram. Di dalam tes tekanan, pasien akan diminta untuk
melakukan latihan fisik, seperti mengayuh sepeda statis atau berjalan di
atas treadmill. Kemudian tekanan darah dan denyut jantung pasien diteliti
melalui monitor. Melalui tes tekanan ini, dokter dapat melihat seberapa
jauh tingkat keteraturan irama jantung sebelum berubah oleh pengaruh
aktivitas fisik tadi.
o Monitor Holter. Tujuan pemeriksaan ini serta cara kerja alat yang dipakai
sebenarnya serupa dengan elektrokardiogram. Namun bedanya alat yang
bernama monitor olter ini bisa diba!a pasien pulang agar dapat
merekam aktivitas jantungnya selama dia melakukan rutinitas tiap hari.
o Studi elektrofisiologi. Melalui metode ini, lokasi airtmia dan
penyebabnya dapat diketahui dengan menggunakan teknik pemetaan
penyebaran impuls listrik di dalam jantung. Dalam melakukan pemetaan,
dokter akan memasukkan sebuah kateter yang dilengkapi elektroda ke
beberapa pembuluh darah di dalam jantung. "elain untuk melihat lokasi
dan penyebab aritmia, studi elektrofisiologi juga bisa digunakan serupa
seperti metode tes tekanan. #aranya adalah dengan merangsang jantung
berkontraksi pada tingkat yang dapat memicu perubahan detak dengan
menggunakan elektroda tersebut.
o Kateterisasi jantung. Metode ini menggunakan alat serupa studi
elektrofisiologi, yaitu kateter. Namun pada kateterisasi jantung,
pemeriksaan dilakukan dengan bantuan $at pe!arna khusus dan %&ray
guna mengetahui kondisi bilik, koroner, katup, serta pembuluh darahjantung.
Pengobatan Aritmia
o Obat-obatan misalnya seperti obat&obatan penghambat beta yang dapat
menjaga denyut jantung agar tetap normal. "elain itu ada juga obat&
obatan antikoagulan yang menurunkan risiko terjadinya penggumpalan
-
7/25/2019 Pemeriksaan Aritmia
2/2
darah dan stroke. #ontoh obat antikoagulan adalah aspirin, !arfarin,
rivaro'aban, dan
o !lat "i#u jantung dan implantable cardioverter
defibrillator ($%&). Tujuan pemasangan alat ini adalah untuk menjaga
detak jantung tetap normal pada kasus&kasus aritmia tertentu. (lat iniakan dipasang dokter di ba!ah kulit dada bagian atas. Ketika alat ini
mendeteksi adanya perubahan ritme jantung, alat ini akan mengirim
sengatan listrik pendek ke jantung guna menghentikan ritme yang tidak
normal tersebut dan membuatnya kembali normal.
o Kardio'ersi. Metode ini mungkin akan ditempuh oleh dokter jika suatu
kasus aritmia tidak bisa ditangani oleh obat&obatan. Melalui metode
kardioversi elektrik, dokter akan memberikan kejutan listrik pada dada
(nda untuk mengembalikan denyut jantung normal. Tentu saja metode ini
dilakukan dengan pemberian anestesi terlebih dahulu. Kardioversi elektrikbiasanya diberikan pada kasus aritmia fibrilasi atrium dan takikardia
supraventrikular.
o Metode ablasi. Metode ini biasanya dipakai untuk mengobati aritmia yang
letak penyebabnya sudah diketahui pasti. Melalui metode ablasi, dokter
akan memasukkan sebuah kateter dengan panduan %&ray melalui
pembuluh darah di kaki. Ketika kateter berhasil menemukan sumber
gangguan ritme jantung, maka alat kecil itu akan merusak bagian kecil
jaringan jantung tersebut.)*+
*. (merican eart (ssociation. (##((-"# //0 1uidelines for Patient 23th(rrythmias and Prevention of "udden #ardiac Death. //0.