pemenuhan hak atas bantuan hukum untuk memastikan peradilan

Upload: arif-maulana

Post on 16-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    1/18

    PEMENUHAN HAK ATAS BANTUAN HUKUM

    UNTUK MEMASTIKAN PERADILAN BERPIHAK

    PADA KEADILAN BAGI MASYARAKAT MISKIN

    DAN MARGINAL

    Arif Maulana

    LBH Jakarta

    2012

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    2/18

    Dasar Hak Atas Bantuan Hukum

    Bagi Masyarakat Miskin & Marginal

    Konstitusi menjamin fakir miskin &anak-anak terlantar dipeliharaoleh negara

    Tidak terbatas pada tanggung jawab ekonomi, sosial,tetapi jugahukum (hak atas persamaan kedudukan dimuka hukum dan akses

    keadilan) Jaminan hak atas bantuan hukum tidak tegas namun tersirat jelas

    dalam konstitusi Prinsip persamaan dimuka hukum dan akses keadilan berpedoman

    pada DUHAM, ICCPR, Diadopsi UUD 1945, UU No.12 Tahun 2005 dan peraturan

    perundang-undangan lain seperti :KUHAP, UU HAM, UU Pengadilan Anak, UU Perlindungan SaksiKorban

    Pertimbangan Mahkamah Konstitusi dalam Putusan PerkaraNo.0006/PUU-II/2004

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    3/18

    Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum

    UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat

    UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman

    KUHAP Kesemuanya dilaksanakan oleh Advokat

    dalam (i). profesi, (ii) Lembaga Konsultasi BantuanHukum Kampus, (iii) Pos Bantuan Hukum

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    4/18

    Masalah

    Nampaknya jaminan pemenuhan hak atas bantuanhukum kepada masyarakat miskin dan marginal sudahcukup

    Mengapa UU Bantuan Hukum Muncul, bukankah akantumpang tindih dengan peraturan sebelumnya? Apakahaturan tersebut tidak memadai?

    Apakah UU Bantuan Hukum lebih baik?

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    5/18

    Negara dan Bantuan Hukum

    1. Memadukan Konsep Probono Publicodan Legal Aid

    - Konsep Probono meliputi 4 elemen

    (i). Kerja-kerja diwilayah hukum,(ii) sukarela, (iii)Cuma-Cuma, (iv) Untuk masyarakat yang kurangterwakili

    - Dilakukan sebagai tanggung jawab moral, etikaAdvokat (officium Nobbile)

    - Sejarah mencatat Advokat Pioner Bantuan Hukum

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    6/18

    Legal Aid

    Pelayanan Hukum yang dibiayai / subsidi negara (Konsep dalamUU Bantuan Hukum)

    Sejarahnya muncul pertama kali di Inggris dan Amerika, pascaperang dunia ke II

    Inggris-> The Rushcliff CommitteeUntuk meneliti kebutuhan bantuan Hukum di Inggris dan WalesMuncul ide bantuan hukum dibiayai negaraAmerika->Bantuan Hukum Bagian dari Program Anti Kemiskinantahun 1964->The Office Economic Opportunity (OEO)-> membiayaibantuan hukum melalui sistem Judicare yakni Advokat atau BarAssociation menyediakan layanan bantuan hukum untukmasyarakat miskin.Konsep ini lahir dari perkembangan Negara Kesejahteraan (WelfareState)

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    7/18

    2. Jaminan Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum

    Kurang Memadai

    Negara Absen dalam pemenuhan Hak Atas Bantuan

    Hukum Bantuan Hukum hanya tanggung jawab Advokat ?

    Advokat tidak wajib memberikan bantuan hukum.(UUAdvokat, PP 83 tahun 2008, Kode etik, PeraturanInternal)-> tidak ada sanksi memaksa, sifatnya anjuran

    Ada sanksi administratif cukup berat-> (teguranlisan/tulisan, skors,pemberhentian advokat) -> tumpulpelaksanaannya.

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    8/18

    Komentar Menteri Hukum dan HAMCatatan PBH Peradi

    .mempertanyakan kurangnya kadar dedikasi para pengacara sukses diIndonesia untuk memberikan bantuan hukum probono. Seolah-olah munculpemikiran bahwa perkara probono lebih pantas ditangani LBH di bawahnaungan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Padahalmemberikan bantuan hukum kepada pencari keadilan miskin adalahkewajiban setiap advokat.

    Berdasarkan catatan Pos Bantuan Hukum Perhimpunan Advokat Indonesia(PBH PERADI). Dari belasan ribu advokat seluruh Indonesia, yangmemberikan bantuan hukum secara cuma-cuma lewat PBH yang teregister taksampai 50 (lima puluh) orang. Menurut Direktur Eksekutif PBH PERADI,Anggara, banyak faktor yang menyebabkan pengacara enggan untuklangsung memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma. (i) Ada yang

    merasa sudah pernah dulu melakukan. (ii) Ada juga yang menganggap lebihbaik memberikan dananya ke LBH yang fokus pada upaya probono. (iii) Tidakadanya insentif dari pemerintah, dinilai Anggara, turut berpengaruh.Misalnya hanya firma hukum yang anggotanya pernah memberikan bantuanhukum probono yang boleh ikut tender-tender pemerintah. Selain itu, (iv)ketiadaan upaya paksa dari organisasi menyebabkan kewajiban memberikanbantuan hukum cuma-cuma tidak bisa ditegakkan

    http://pbhperadi.org/http://pbhperadi.org/http://pbhperadi.org/
  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    9/18

    3. Menjawab Kebutuhan Bantuan Hukum

    Jurang Kesenjangan antara kebutuhan atas bantuanhukum Masyarakat Miskin dengan pemberi bantuanhukum

    (i). Jumlah advokat dan masyarakat pencari keadilan tidakseimbang, kurangnya jumlah advokat dibandingkanpenduduk miskin 29,89 juta dari 237.641.326 jiwa (BPS2011)

    (ii).Penyebaran advokat tidak merata

    (iii).Komersialisasi profesi advokat(iv). Kurangnya jaminan hak atas bantuan hukum danpelaksanaannya. Contoh: KUHAP (Ps. 54,56,114)

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    10/18

    4. Hak Atas Bantuan Hukum Tanggung Jawab Negara

    Konsekuensi Indonesia Negara Hukum

    Hak mendapatkan bantuan hukum adalah hak asasimanusia (hak konstitusional)

    Bantuan hukum sebagai sarana untuk mengakses hak-hak dasar lainnya (hak atas kesehatan, pendidikan,ekonomi)

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    11/18

    Menakar Substansi UU Bantuan Hukum

    Prinsip PBB tentang Akses Bantuan Hukum

    (i) prinsip hak memperoleh bantuan hukum,(ii) prinsip bantuan Hukum adalah tanggung jawab negara(iii) jaminan persamaan didalam memperoleh akses menuju bantuanhukum ;(iv) Apakah masyarakat miskin dan marginal dapat memperoleh danmenjangkau akses bantuan hukum dengan cepat dan efektif;(v). kemandirian dan perlindungan bagi penyedia bantuan hukum

    (vi). jaminan Kompetensi dan Akuntabilitas penyedia bantuan hukum.Berdasarkan indikator tersebut diperoleh gambaran sebagai berikut:

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    12/18

    Akses Keadilan Dalam UU Bantuan Hukum

    Indikator Pemenuhan Prinsip Analisis

    Jaminan Prinsip hak

    memperoleh bantuan hukum

    UU bantuan hukum menjamin

    hak penerima bantuan hukum

    untuk mendapatkan akses

    keadilan, pemenuhan hak

    konstitusional, kepastian danpemerataan peneyelenggaraan

    bantuan hukum untuk

    mewujudkan peradilan yang

    efektif (Pasal 2 dan 3)

    Prinsip hak memperoleh

    bantuan hukum sejalan dengan

    Asas dan tujuan Pembentukan

    Undang-undang Bantuan

    Hukum

    Jaminan Prinsip Bantuan

    Hukum tanggung jawab negara

    Negara mengakui tanggung

    jawabnya dalam pemenuhan

    hak atas bantuan hukum bagi

    warga negara (konsideran)

    Pemerintah wajib

    mengalokasikan dana

    penyelenggaraan bantuan

    hukum dalam APBN (Pasal 17)

    Jaminan Prinsip Bantuan

    Hukum tanggung jawab negara

    diatur dalam undang-undang

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    13/18

    Jaminan persamaan didalam

    memperoleh akses menuju bantuan

    hukum

    Penerima Bantuan Hukum dalam UU

    ini meliputi orang atau kelompok

    orang miskin yang tidak dapat

    memenuhi dan dasar secara layak

    dan mandiri (Pasal 5)

    Diatur mengenai hak dan kewajibanpenerima bantuan hukum (Pasal 12)

    Masyarakat marginal seperti

    kelompok-kelompok rentan yang

    mengalami hambatan social, budaya

    belum terakomodir.

    Human Rights Reference

    menyebutkan bahwa yang tergolongkedalam kelompok rentan adalah :

    Refuges, internally displaced persons

    (IDPs), National Minorities, Migrant

    Workers, Indigenous Peoples,

    Children, Women. Menurut Pasal 5

    ayat (3) UU No. 39 Tahun 1999

    tentang HAM antara lain adalah

    orang lanjut usia, anak-anak, fakir

    miskin, wanita, dan penyandangcacat.

    Jaminan Prinsip hak

    memperoleh bantuan hukum

    UU bantuan hukum menjamin

    hak penerima bantuan hukum

    untuk mendapatkan akses

    keadilan, pemenuhan hak

    konstitusional, kepastian dan

    pemerataan peneyelenggaraan

    bantuan hukum untuk

    mewujudkan peradilan yang

    efektif (Pasal 2 dan 3)

    Prinsip hak memperoleh

    bantuan hukum sejalan dengan

    Asas dan tujuan Pembentukan

    Undang-undang Bantuan

    Hukum

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    14/18

    Apakah masyarakat miskin dan

    marginal dapat memperoleh dan

    menjangkau akses bantuan hukum

    dengan cepat dan efektif

    Memberikan dasar hukum bagi

    Daerah untuk mengalokasikan

    anggaran untuk Bantuan Hukum

    (Pasal 19)Adanya pengakuan dan

    jaminan terhadap selain Advokat

    seperti Dosen, Mahasiswa, danParalegal untuk memberikan bantuan

    hukum (Pasal 9 a)

    Membuka peluang persebaran akses

    bantuan hukum diberbagai daerah

    meskipun sifatnya tidak wajib.

    Menjadi solusi atas kurangnya jumlah

    Advokat dan kurang meratanya

    advokat diberbagai

    kemandirian dan perlindungan bagi

    penyedia bantuan hukum

    Pemberi Bantuan Hukum berhak

    mendapatkan jaminan perlindungan

    hukum, keamanan, dan keselamatan

    selama menjalankan pemeberian

    bantuan hukum (Pasal 9g)

    Pemberi Bantuan Hukum tidak dapat

    dituntut secara perdata maupun

    pidana dalam memberikan bantuan

    hukum yang menjadi tanggung

    jawabnya yang dilakukan dengan

    itikad baik didalam maupun diluar

    sidang pengadilan sesuai estndar

    bantuan hukum berdasarkan

    peraturan perundang-undangan dan

    kode etik (Pasal 11)

    UU Bantuan Hukum memberikan

    jaminan dan perlindungan pemberi

    bantuan hukum, dengan merumuskan

    6 hak pemberi bantuan hukum :

    Melakukan Pelayanan Hukum,

    penyuluhan hukum, konsultasihukum dan program kegiatan lain

    yang berkaitan dengan bantuan

    hukum

    berpendapat atau pernyataan dalam

    membela perkara yang menjadi

    tanggungjawabnya didalam

    persidangan

    Mendapatkan informasi dan data

    lain dari pemerintah maupun instansi

    lain, untuk kepentingan pembelaan

    perkara; dan

    Mendapatkan jaminan perlindungan

    hukum, keamanan, dan keselamatan

    selama pemberian bantuan hukum

    Pemberi bantuan hukum tidak dapat

    dituntut secara perdata maupun

    pidana

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    15/18

    aminan Kompetensi dan Akuntabilitas

    penyedia bantuan hukum

    Akan ditetapkan peraturan menteri

    mengenai stndar layanan bantuan

    hukum

    (Pasal 6 ayat 3)

    Adanya kewenangan menteri untuk

    mengawasi dan memastikan

    penyelenggaraan bantuan hukum

    serta melakukan verifikasi dan

    akreditasi terhadap pemberi bantuan

    hukum (Pasal 7)

    Nantinya dengan diterapkan standar

    layanan bantuan hukum kualitas

    pelayanan pemberi bantuan hukum

    akan terjaga. Dengan verifikasi dan

    acreditas dapat memastikan

    akuntabilitas penyedia bantuan hukum.

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    16/18

    Kelemahan

    (1). Jaminan-Jaminan diatas masih digantungkan denganperaturan pelaksana yang saat ini sedang disusun dantidak ada kepastian kapan akan berlaku;

    (2). Penerima bantuan hukum yang mendapatkan jaminanakses untuk memperoleh keadilan hanyalah baik setiaporang atau kelompok masyarakat miskin berdasarkanukuran ekonomis namun tidak untuk masyarakatmarginal.

    (3). Ruang lingkup bantuan hukum hanya terbatas padamasalah hukum keperdataan, pidana dan tata usahanegara baik litigasi maupun non litigasi. Bagaimana

    dengan masalah atau kasus hak konstitusional warganegara yang hendak dimintakan masyarakat miskin danmarginaljudicial reviewke Mahkamah Konstitusi atausengketa informasi ke Komisi Informasi Publik.

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    17/18

    (4). Adanya kewenangan besar yang dimiliki MenteriHukum dan HAM dalam penyelenggaraan bantuan

    hukum,a). dapat berubah menjadi sarana kontrol negaraterhadap lembaga-lembaga pemberi bantuan hukumdan advokat; b). Tidak tepat sasaran, mengingat

    terdapat berbagai varian Lembaga Bantuan Hukumyang didirikan masyarakat. c). Besarnya kewenanganmenteri dengan kontrol yang hanya berada ditanganDPR berpotensi menjadikan anggaran bantuan hukumsebagai ladang baru korupsi.

    (5). Adanya kriminalisasi bagi pemberi bantuan hukumyang menerima atau meminta pembayaran daripenerima bantuan hukum dan/atau pihak lain yangterkait dengan perkara yang sedang ditangani.

  • 5/26/2018 Pemenuhan Hak Atas Bantuan Hukum Untuk Memastikan Peradilan

    18/18

    Terima Kasih