pemeliharaan 2

26
MAKALAH YUSRAN KADATUA UNHALU MAKALAH TENTANG SISTEM PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA PADA UPT PERPUSTAKAAN UNHALU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan merupakan sumber belajar yang amat penting dan wajib dimiliki oleh semua perguruan tinggi untuk mendorong proses pengajaran . Perpustakaan tidak dapat dipahami sebagai gedung atau akomodasi fisik tempat menyimpan buku semata. Akan tetapi secara sederhana dapat dinyatakan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruang khusus, dan kumpulan koleksi sesuai dengan jenis perpustakaannya. Namun pengertian perpustakaan sesungguhnya telah mengalami perubahan seiring dengan perubahan paradigma perpustakaan yang tidak hanya dipahami sebagai suatu tempat, tetapi harus dipahami sebagai suatu sistem yang didalamnya terdapat unsur tempat, koleksi dan pemakai. Perpustakaan adalah salah satu komponen dalam sistem pendidikan nasional yang mengemban fungsi sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian sederhana dan pusat pembaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi, perlu terus menerus dibina serta dikembangkan. Perpustakaan memiliki peranan penting untuk menunjang proses belajar mengajar yaitu dengan cara menyediakan informasi maupun ilmu pengetahuan yang dibutuhkan oleh pengguna. Dengan demikian informasi maupun ilmu pengetahuan yang berada pada buku-buku baik

Upload: farid-hambali-prihantoro

Post on 23-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

vbdevbgew

TRANSCRIPT

Page 1: PEMELIHARAAN 2

MAKALAH YUSRAN KADATUA UNHALU

MAKALAH TENTANG

SISTEM PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA PADA UPT PERPUSTAKAAN

UNHALU

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Perpustakaan merupakan sumber belajar yang amat penting dan wajib dimiliki oleh

semua perguruan tinggi untuk mendorong proses pengajaran .

Perpustakaan tidak dapat dipahami sebagai gedung atau akomodasi fisik tempat

menyimpan buku semata. Akan tetapi secara sederhana dapat dinyatakan bahwa perpustakaan

adalah suatu unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruang khusus, dan kumpulan

koleksi sesuai dengan jenis perpustakaannya. Namun pengertian perpustakaan

sesungguhnya telah mengalami perubahan seiring dengan perubahan paradigma perpustakaan

yang tidak hanya dipahami sebagai suatu tempat, tetapi harus dipahami sebagai suatu sistem

yang didalamnya terdapat unsur tempat, koleksi dan pemakai.

Perpustakaan adalah salah satu komponen dalam sistem pendidikan nasional yang

mengemban fungsi sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian sederhana dan pusat

pembaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi, perlu terus menerus dibina serta

dikembangkan.

Perpustakaan memiliki peranan penting untuk menunjang proses belajar mengajar yaitu

dengan cara menyediakan informasi maupun ilmu pengetahuan yang dibutuhkan oleh pengguna.

Dengan demikian informasi maupun ilmu pengetahuan yang berada pada buku-buku baik cetak

maupun noncetak harus dipelihara, oleh pengelola perpustakaan dengan tujuan agar semua bahan

pustaka tersebut dapat digunakan sewaktu-waktu baik pada saat ini maupun saat-saat mendatang.

Pemelihaman bahan perpustakaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting, dimana

dengan adanya pemeliharaan yang baik dan benar, diharapkan bahwa koleksi yang ada bertahan

lama. Dalam kegiatan perpustakaan para pengelola sering sekali mengabaikan kegiatan

Page 2: PEMELIHARAAN 2

pemeliharaan, sehingga bidang pemeliharaan masih kurang mendapat perhatian dari pengelola

perpustakaan. Akibatnya koleksi yang ada diperpustakaan mengalami kerusakan dan

bahkan sampai kepada koleksi tersebut tidak dapat digunakan lagi.

Hal ini terjadi pada UPT Perpustakaan Unhalu, terjadi beberapa kerusakan karena

berbagai sebab seperti faktor-faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, kelembapan udara juga

mempercepat proses kerusakan. Penyebab kerusakan yang lain seperti manusia dan hewan, debu,

jamur, dan zat kimia juga bisa merusak bahan pustaka. Karena kurangnya kesadaran para

pengguna dalam pemakaian bahan pustaka.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis diperpustakaan Unhalu

pemeliharaan bahan pustaka belum dilakukan dengan baik. Oleh karena itu penulis mencoba

mengangkat suatu permasalahan yangmenjadi objek penelitian dengan judul “Sistem

Pemeliharaan Bahan Pustaka Pada UPT Perpustakaan Unhalu”.

B.     Rumusan Masalah.

Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi permasalahan  adalah bagaimana

pelaksanaan pemeliharaan bahan pustaka pada UPT Perpustakaan Unhalu.

C.    Tujuan dan Manfaat

1.      Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah:

a.       Untuk megetahui faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka pada UPT Perpustakaan Unhalu.

b.      Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan petugas perpustakaan dalam melindungi bahan

pustaka yang belum rusak pada UPT Perpustakaan Unhalu.

c.       Untuk mengetahui pelaksanaan pemeliharaan koleksi bahan pustaka pada UPT Perpustakaan

Unhalu.

2.      Manfaat Penulisan

a.       Sebagai salah satu sarana untuk melatih diri dalam mengungkapkan ide-ide atau gagasan dalam

bentuk karya tulis yang disusun secara sistematis ilmiah.

Page 3: PEMELIHARAAN 2

b.      Sebagai bahan masukan bagi pustakawan dalam usaha  pemeliharaan koleksi bahan

pustaka.

c.       Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dan mengaplikasikan ilmu yang telah

diperoleh selama pendidikan khususnya pengetahuan tentang Perpustakaan.

D.    Metode PenelitianMetode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penyusunan laporan adalah :

1.      Studi Pustaka

Dilakukan dengan mempelajari literatur dan catatan kuliah yang ada hubungannya dengan penulisan

laporan.

2.      Metode Partisipasi

Metode atau cara pengumpulan data dengan melibatkann diri secara langsung di dalam aktifitas

tertentu, khususnya aktifitas yang berkaitan dengan cara penulisan yaitu tentang pemeliharaan buku.

3.      Metode Wawancara

Digunakan penulis untuk memperoleh keterangan-keterangan lisan melalui tanya jawab dengan

staf yang dapat memberikan keterangan kepada penulis.

4.      Metode Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secam langsung (tanpa

alat) terhadap kegiatan yang menjadi bahasan dalam penulisan laporan.

5.      Dokumentasi

Mencatat data yang tersedia di UPT Perpustakaan Unhalu.

Page 4: PEMELIHARAAN 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada  dalam suatu

perguruan tinggi dan merupakan salah satu unit organisasi yang menunjang perguruan tinggi

dalam mencapai tujuannya. Yang termasuk ke dalam pengertian perpustakaan perguruan tinggi

adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi baik

perpustakaan universitas, fakultas, jurusan dan lembaga. Perpustakaan perguruan tinggi

mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, memelihara, melestarikan dan mendayagunakan

informasi dalam bentuk bahan pustaka, baik yang dihasilkan lembaga yang bersangkutan

maupun dari pihak luar.

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada dalam suatu perguruan

tinggi dan merupakan unit yang menunjang perguruan tinggi yang bersangkutan dalam

mencapai tujuannya (Sukarmin, 2000:4).

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan milik universitas, institusi,

akademi yang digunakan sebagai sarana penunjang pelaksanaan tugas-tugas yang tercantum

dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh perguruan tinggi yang bersangkutan (P.Sumardji,

1988:5).

Sedangkan (Sulistyo Basuki, 1991 : 51) memberikan pengertian perpustakaan

perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya

maupun lembaga yang berafiliasi perguruan tinggi  dengan tujuan utama membantu

perguruan tinggi mencapai tujuannya dalam hal ini yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi

adalah perpustakaan jurusan, fakultas, universitas, institut maupun sekolah tinggi, politeknik dan

akademik.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah

perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan, yang merupakan sarana

penunjang untuk mencapai tujuannya. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan

nama Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada

masyarakat). Dalam hal ini berarti bahwa perpustakaan perguruan tinggi tidak hanya

Page 5: PEMELIHARAAN 2

diarahkan untuk membantu kegiatan pendidikan tetapi juga penelitian dan pengabdian kepada.

masyarakat.

B.     Pengertian Pemeliharaan Bahan Pustaka

Di dalam buku pedoman pembinaan koleksi perpustakaan  perguruan tinggi

menyatakan bahwa pemeliharaan lingkungan adalah pemeliharaan, perawatan, penjagaan

bahan pustaka yang tidak langsung, dengan tempat  pemeliharaan lingkungan adalah

gedung, penyimpanan, pengaturan rak, penggunaan sistem pendinginan, udara dan

penggunaan bahan pustaka dan penjagaan yang langsung terhadap bahan pustaka, mengatasi

bahan-bahan yang terbakar, terendam, basah dan sebagainya.

Menurut Lindley R. Keith Mobley, (Maintenance Enginering  Handbook, Sixth

Edition, McGraw-Hill, 2002) pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara

berulang-ulang dengan tujuan agar  peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan

keadaan awalnya.

Dalam kamus Inggris-Indonesia yang disusun oleh John M. Echos dan Hasan Sadily

kedua kata ini mempunyai arti yang hampir sama. Konservasi berarti perlindungan dan

pengawetan, sedangkan preservasi berarti pemeliharaan, penjagaan dan pengawetan.

Dalam buku The Principles for The Preservation and Conservation of Library Materials

yang disusun oleh J.M. Dureau dan D.W.G. Clements,  preservasi mempunyai arti yang

lebih luas, yaitu mencakup unsur-unsur pengelolaan, keuangan, cara penyimpanan, tenaga,

teknik dan metode untuk melestarikan informasi dan bentuk fisik bahan pustaka. Contohnya,

menangani bahan pustaka yang rusak akibat udara yang lembab, faktor kimiawi,

dan serangga misalnya pemberian insektisida. konservasi adalah teknik yang dipakai untuk

melindungi bahan pustaka dari kerusakan dan kehancuran. Contohnya, memperbaiki koleksi

yang rusak dengan jalan menambal-manyambung,  memperbaiki jilidan dan mengganti

bagian yang hilang agar bentuknya mendekati keadaan semula. Sedangkan reproduksi yaitu

membuat kopi dari bahan asli. Contohnya, mengganti bagian buku yang hilang dengan cara

membuat kopi dari bahan yang asli.Pemel iha raan bahan pus taka merupakan sua tu

usaha yang  dilakukan oleh pustakawan dalam mencegah dan menyelamatkan koleksi

bahan pustaka tetap awet dan terjaga kelestariannya. Pemelihraan koleksi bahan pustaka tidak

Page 6: PEMELIHARAAN 2

hanya secara fisik saja, namun juga meliputi isinya yang berbentuk informasi yang

terkandung didalamnya.

Pemeliharaan bahan perpustakaan adalah upaya untuk menjaga  keselamatan

buku-buku dan bahan lain dari kerusakan sehingga koleksi  perpustakaan tersebut dapat

berumur panjang dan dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lama. Dalam pengertian

pemeliharaan termasuk perawatan dan pencegahan dari kerusakan sehingga bahan pustaka

itu dapat dilestarikan.

Rahim (1986), mendefinisikan pemeliharaan bahan pustaka merupakan kegiatan yang

mencakup segala usaha pencegahan terhadap hal-hal yang menimbulkan kerusakan buku atau

dengan kata lain menyelamatkan buku dari unsur-unsur yang merusak.

Secara umum, usaha pemeliharaan bahan pustaka ialah dengan menjaga kebersihan

ruangan perpustakaan itu sendiri, lemari, rak, dan buku bebas dari debu. Mengadakan larangan

merokok, makan dan minum dalam ruang perpustakaan. Merokok selain menambah kotor

dengan abu rokok yang bertaburan juga dapatmenimbulkan kebakaran pada buku. Sedangkan

ceceran sisa makanan dan tumpahan minuman mengundang kehadiran tikus, serangga yang

merupakan musuh-musuh koleksi perpustakaan. Untuk mencegah hal tersebut

umumnya telah dimasukkan dalam peraturan tata tertib perpustakaan.

C.    Tujuan dan Fungsi Pemeliharaan Bahan Pustaka

1.      Tujuan Pemeliharaan Bahan Pustaka

Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai terkait dengan kegiatan pemeliharaan bahan

pustaka di perpustakaan yaitu :

a.       Menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam setiap  bahan pustaka atau

dokumen.

b.      Menyelamatkan bentuk fisik bahan pustaka atau dokumen.

c.       Mengatasi kendala kekurangan ruang.

d.      Mempercepat proses temu batik atau penelusuran dan perolehan informasi.

e.       Menjaga keindahan dan kerapian bahan pustaka.

f.       Mencegah koleksi perpustakaan dari kerusakan akibat penggunaan yang keliru oleh mahasiswa.

Page 7: PEMELIHARAAN 2

2.      Fungsi Pemeliharaan Bahan Pustaka

a)      Fungsi Perlindungan

Upaya melindungi bahan pustaka dari beberapa faktor yang mengakibatkan kerusakan.

b)      Fungsi Pengawetan

Upaya pengawetan terhadap bahan pustaka agar tidak cepat rusak dan dapat dimanfaatkan lebih

lama lagi

c)      Fungsi Kesehatan

Upaya menjaga bahan pustaka tetap dalam kondisi bersih sehingga tidak berbau pengap dan

tidak mengganggu kesehatan pembaca maupun pustakawan.

d)     Fungsi Pendidikan

Upaya memberikan pendidikan kepada pembaca, bagaimana memanfaatkan bahan pustaka yang

baik dan benar.

e)      Fungsi Kesabaran

Upaya pemeliharaan bahan pustaka membutuhkan kesabaran dan ketelitian.

f)       Fungsi Sosial

Pemeliharaan bahan pustaka sangat membutuhkan keterlibatan dari orang lain.

g)      Fungsi Ekonomi

Pemeliharaan yang baik akan berdampak pada keawetan bahan pustaka, yang akhimya dapat

meminimalisasi biaya pengadaan bahan pustaka.

h)      Fungsi Keindahan

Dengan pemeliharaan yang baik, bahan pustaka di perpustakaan akan tersusun rapi, indah

dan tidak berserakan, sehingga  perpustakan kelihatan indah dan nyaman.

D.    Manfaat Pemeliharaan Bahan Pustaka

Adapun manfaat pemeliharaan bahan pustaka yaitu :

1.      Memelihara bahan pustaka yang ada di perpustakaan.

2.      Mengelola perlengkapan perpustakaan yang meliputi pengadaan, pemeliharaan, penyaluran dan

inventarisasi.

3.      Melestarikan bahan pustaka dari hal-hal yang dapat merusak bahan pustaka.

4.      Melindungi bahan pustaka dari penyebab kerusakan bahan pustaka tersebut agar tetap dan lestari.

5.      Memperbaiki buku-buku bahan pustaka yang tidak teratur pada tempatnya.

Page 8: PEMELIHARAAN 2

E.     Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka

Untuk dapat memberikan perlakuan terhadap bahan pustaka  dengan tepat, agar

terhindar dari kerusakan maka perlu memahami factor-faktor kerusakan tersebut.

Adapun faktor-faktor penyebab kerusakan koleksi bahan pustaka yaitu:

1.      Faktor Biologi

a)      Binatang Pengerat (Tikus)

b)      Serangga

c)      Jamur

2.      Faktor Fisika (alamiah)

a)      Debu

b)      Suhu Udara dan. Kelembapan

c)      Cahaya

3.      Faktor Khnia

Kandungan asam dalam kertas atau tinta juga akan mempercepat kerusakan pada bahan pustaka

buku (bahan kertas dan tinta)

4.      Faktor Lain

a)      Manusia

b)             Bencana Alam

F.     Langkah-Langkah Pencegahannya

Beberapa usaha pencegahan yang dilakukan pustakawan dalam mengatasi kerusakan bahan

pustaka adalah

1)      Faktor biologi, seperti :

a.       Tikes

Diupayakan agar setiap pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman ke ruang baca.

b.      Serangga

(1)   Diupayakan ruangan tetap selalu bersih.

(2)   Susunan buku dalam rak-rak ditata secara rapi, sehingga ada sirkulasi udara.

(3)   Rak harus di buat dari bahan yang tidak disukai oleh serangga (kayu/Iogam).

(4)   Pada rak diberikan bahan yang berbau, dan tidak disukai oleh serangga.

(5)   Penyuntikkan dengan bahan anti serangga (DTT).

Page 9: PEMELIHARAAN 2

(6)   Fumigasi : mencegah, mengobati dan mensterilkan bahan pustaka.

c.       Jamur

(1)   Memeriksa buku secara berkala.

(2)   Membersihakan tempat penyimpanan.

(3)   Menurunkan suhun udara.

(4)   Susunan tidak terlalu rapat, supaya ada sirkulasi udara.

2)      Faktor Fisika (alamiah), seperti

a.       Debu

(1)   Dilakukan penyedotan debu.

(2)   Dipasang AC/filter penyaring udara.

(3)   Dipasang alat pembersih udara.

(4)   Disediakan almari kaca.

b.      Suhu udara/kelembapan

(1)   Mengatur suhu udara dalam ruangan menjadi 20-24 C

(2)   Memasang alat dehumidifer (untuk ruangan) atau silicagel (untuk almari), untuk mengatur

tingkat kelembapan.

c.       Cahaya

(1)   Matahari

Koleksi dihindarkan dari sinar matahari langsung

(2)   Listrik/lampu

Koleksi harus dihindarkan dari sinar ultra violet yang berasal dari lampu neon.

3)      Faktor Kimia, seperti

a.       Dengan memilih bahan pustaka yang baik dengan teliti, perlu dilihat jenis kertas dan tulisan.

b.      Menetralkan asam yang terkandung dalam kertas dengan deasidifikasi.

4)      Faktor lain-lain, seperti

a.       Manusia

(1)   Menumbuhkan kesadaran terhadap pemakai tentang pentingnya peduli terhadap keutuhan bahan

pustaka.

(2)   Memberikan sanksi kepada perusak bahan pustaka.

(3)   Memasang rambu-rambu.

Page 10: PEMELIHARAAN 2

b.      Bencana Alam

(1)   Menghindarkan dari bahaya api, banjir, dan listrik.

(2)   Dilarang merokok di dalam ruangan.

(3)   Memeriksa kabel listrik secara berkala.

(4)   Memasang alarm.

(5)   Menempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar ditempat sendiri.

(6)   Mengontrol air setiap turun hujan.

G.    Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka pada UPT Perpustakaan Unhalu

Di UPT PerpustakaanUnhalu ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya

kerusakan bahan pustaka diantaranya adalah sebagai berikut:

1.      Faktor Manusia

Tidak dapat dipungkiri bahwa pada umumnya manusia sebagai perusak utama terhadap

koleksi bahan pustaka, ini disebabkan karena memang keberadaan koleksi adalah dipereuntukan

bagi pengunjung perpustakaan sehingga buku mendapat pemakaian yang lebih banyak yang tentu

saja akan terjadi kerusakan antara lain :

a.       Seringnya buku dibaca dan dipimjam oleh siswa sehingga tingkat kerusakan lebih tinggi.

b.      Mahasiswa kadang-kadang merobek bagian halaman buku tertentu sehingga biasa ada

halamannya sudah tidak ditemukan lagi.

c.       Mahasiswa kadang mencoret-coret buku yang sedang dibaca.

d.      Mahasiswa kadang melipat bagian buku yang dianggap penting sehingga mempercepat kerusakan

buku dan bahkan sampai ada yang merobeknya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan beberapa usaha pencegahannya yaitu :

1)      Memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang arti dan pentingnya sebuah buku dan

memperlakukan buku dengan baik.

2)      Melarang mahasiswa makan dan minum dalam ruangan perpustakaan, sebab sisa makanan atau

kandungan minyak dapat mengotori ruangan perpustakaan bahkan buku-buku sehingga akan

menyebabkan buku rusak dan juga mengundang serangga atau tikus.

3)      Menata ruang baca dan koleksi sedemikian rupa sehingga memudahkan pengguna / pemakai.

2.      Faktor  Biologi

Page 11: PEMELIHARAAN 2

Keruakan koleksi perpustakaan yang disebabkan oleh gangguan serangga seperti rayap,

kecoa, dan hewan pengerat seperti tikus dan macam-macam cendawan lainnya juga terjadi pada

UPT perpustakaan Unhalu.

Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan beberapa usaha pencegahannya yaitu :

a.       Membersihkan lingkungan tempat koleksi agar tidak ada binatang bersarang didalamnya.

b.      Tidak meninggalkan sisa makanan dalam ruang perputakaan.

c.       Pemberian insektisida melalui penyeprotan pada rak-rak buku akan menghindarkan buku dari

ganguan serangga dan tumbuhnya jamur.

3.      Faktor Penempatan Koleksi

Penempatan koleksi pada UPT Perpustakaan Unhalu sangat rapat dan

berdempetan,sehingga bahan pustaka tidak ada rongga untuk sirkulasi udara. Padahal masih

banyak rak-rak yang kosong untuk menempatkan koleksi.

Untuk mengatasi hal tersebut, dapat dilkukan usaha pencegahan yaitu :

a.       Buku diatur dirak dengan baik sehingga, bisa terjadi sirkulasi udara yang lancar.

b.      Pengaturan ventilasi dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk menjaga agar tidak terjadi

kelembapan terhadap bahan pustaka.

H.    Upaya Dalam Melindungi Bahan Pustaka Yang Belum Rusak Pada

UPT Perpustakaan Unhalu

Upaya-upaya untuk melindungi bahan pustaka agar tidak mengalami kerusakan di UPT

Perpustakaan Unhalu adalah sebagai berikut :

1.      Lingkungan disekitar perpustakaan selalu dibersihkan dengan cara menyapu dihalaman sekitar

gedung.

2.      Disekitar perpustakaan di tanami pohon-pohon atau rumput agar bisa mencegah terjadinya

kebanjiran.

3.      Bahan pustaka harus diperlakukan dengan hati-hati pada saat pengambilan dan penyimpanan

bahan pustaka di rak.

4.      Ruangan harus menggunakan AC.

5.      Penempatan bahan pustaka harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak langgsung terkena

sinar matahari.

6.      Agar punggung buku tidak dimakan serangga di berikan lavenis punggung buku.

Page 12: PEMELIHARAAN 2

7.      Ruangan perpustakaan jangan terlalu gelap karena serangga, akan berserang didalam ruangan

yang gelap.

8.      Tidak boleh makan diruangan koleksi apalagi sampai menyisahkan makanan.

9.      Penempatan bahan pustaka tidak tertumpuk dirak.

10.  Pengguna harus diberikan bimbingan agar tidak melipat, mencoret, dan merobek bahan pustaka

untuk menjaga agar tetap utuh dan bisa terus dimamfaatkan.

I.       Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka Pada UPT Perpustakaan Unhalu

Pemeliharaan koleksi bahan pustaka pada UPT Perpustakaan Unhalu dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu:

1.      Cara yang tidak langsung

a.       Mengupayakan agar ruangan koleksi perpustakaan bebas dari debu, sebab debu itu dapat

merusak buku.

b.      Mengusahakan agar koleksi perpustakaan tidak terkena sinar matahari secara langsung sebab

sinar matahari cepat merusak buku.

c.       Mengupayakan agar sirkulasi udara berlangsung baik sehingga udara dalam ruangan tidak lembab.

d.      Mengusahakan agar suhu udara di dalam ruangan antara 18-200 celcius, agar usia buku bahan

lainnya tetap awet.

e.       Memberi tahu mahasiswa untuk :

(1)   Tidak meludahi jari untuk menbuka buku.

(2)   Tidak melipat ujung halaman buku bila membaca.

(3)   Membuka dan membalik halaman buku dengan hati-hati.

(4)   Tidak melipat buku pada punggungnya.

(5)   Tidak merobek halaman buku yang dibaca.

(6)   Tidak mencoret-coret, menggambar atau memberi tanda tertentu pada buku.

(7)  Tidak membaca buku sambil makan.

(8)   Menjaga kebersihan buku yang dipinjam dari kotoran, debu dan keringat.

2.      Cara yang langsung

a.       Memperbaiki kerusakan buku

Pada dasarnya kerusakan buku ada dua macam, yaitu kerusakan kecil, seperti buku kena

air, halaman robek sebagian atau halamannya terlepas, sedangkan kerusakan besar

Page 13: PEMELIHARAAN 2

seperti halamannya buku yang hilang, sebagian halaman buku yang terbakar sehingga buku

tersebut tidak dapat digunakan lagi. Untuk kerusakan kecil perlu segera diperbaiki oleh petugas

perpustakaan. Sedangkan untuk kerusakan besar apabila tidak bisa diperbaiki lagi perlu

disiangi (dihapusakan dari koleksi perpustakaan).

b.      Mengganti buku yang dihilangkan

Bagi mahasiswa yang tidak mengembalikan buku yang dipinjam atau yang

menghilangkan buku yang dipinjam diwajibkan untuk mmengganti buku itu..

c.       Merawat koleksi perpustakaan

Ada tiga tahap perawatan koleksi perpustakaan, yaitu :

1)      Perawatan pada tahap pengolahan buku

Perawatan pada tahap ini dapat dilakukan dengan memberikan laminasi atau munyampul dengan

plastik  transparan.

2)      Perawatan pada tahap pelayanan

Perawatan pada tahap ini dapat dilakkukan dengan memberikan insektisida, pembersihan

lingkungan, pengontrolan terhadap rayap dan ngengat, penempatan koleksi yang aman.

3)      Perawatan pada tahap pasca-layanan

Perawatan pada tahap ini dapat dilakukan dengan :

a)      Memperbaiki          kerusakan ringan seperti memperbaiki kelengkapan buku yang lepas,

menyamhung kembali kulit buku yang lepas, menambah bagian buku yang robek.

b)      Memperbaiki kerusakan berat yang masih mungkin seperti menjilid kembali bagian-bagian

buku yang cerai berai, memfotocopy bagian-bagian yang hilang untuk disatukan kembali ke

dalam buku, halaman kulit luar yang hilang dengan karton yang tebal

setelandiberijudul buku yang bersangkutan.

c)      Mencegah kerusakan sama sekali, seperti kerusakan yang disebabkan oleh ulah manusia,

binatang pemakan kertas, dan lklim, dapat dilakukan dengan pemeliharaan sejak dini secara

sadar dan sungguh-sungguh.

Page 14: PEMELIHARAAN 2

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

A.      Gambaran Umum UPT Perpustakaaa Universitas Haluoleo

1.      Sejarah Singkat UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo

Dalam perjalanannya, UPT perpustakaan Universitas Haluoleo mengalami pasang surut

sebagaimana perkembangan Universitas Haluoleo itu sendiri, sejak berdirinya UPT Perpustakaan

Univrersitas Haluoleo tahun 1969 yang pada saat itu berbentuk swasta bukan negeri serta dalam

kegiatan sehari-hari mendapat pembinaan langsung dari pemerintah Daerah Provinsi

Sulawesi Tenggara.

Awalnya Perpustakaan Universitas Haluoleo terletak di kampus lama Kemaraya. Gedung

sementara ini dilengkapi dengan peralatan serta perlengkapan dari Perpustakaan Daerah Provinsi

Sulawesi Tenggara yang dialihkan pada UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo. Selain material,

perpustakaan juga memiliki buku-buku yang merupakan bantuan dari The Asian Fundation

sebanyak 4000 buah buku disamping bantuan dari dinas dan jawatan lain.

Pada awalnya perkembangan, UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo kurang mendapat biasa

rutin dari universitas karena terbatasnya dana yang tersedia. Namun, dengan adanya kerjasama

dengan beberapa pihak yang tertib dalam perpustakaan, akhimya, UPT Perpustakaan Universitas

Haluoleo mendapat buku-buku dari universitas negeri yang ada di Indonesia, instansi dan swasta

maupun bantuan - bantuan dari luar negeri yang mengalir terus-menerus hingga koleksi UPT

Perpustakaan Universitas Haluoleo dalam tenggang waktu 10 tahun dapat menunjang pelaksanaan

Tridharma Perguruan tinggi.

Dalam pedalanannya, Perpustakaan Universitas Haluoleo telah 5 kali mengalami pemindahan

gedung dan sampai sekarang telah menempati gedung yang terletak di kampus Bumi Tridharma

Anduonohu Kendari, terdiri dari 3 lantai dengan luas keseluruhan 4.500 m. UPT P erpustakaan

Universitas Haluoleo diresmikan pada tanggal 4 April oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,

Prof Dr. Ing Wardiman Djojonegoro.

Sejak awal berdirinya hingga saat ini, UPT Perpustakaan Universitas

Haluoleo telah mengalami beberapa pergantian / kepala perpustakaan, yaitu:

1)      Tuhan1969-1971 dipimpin oleh Drs. Djamaluddin Safaa

2)      Tahun 1971-1972 dipimpin oleh Drs. LaOde Abdul Rauf

Page 15: PEMELIHARAAN 2

3)      Tahun 1972-1974 dipimpin oleh Oskar Esina, M.Sc

4)      Tahun 1974-1982 dipimpin oleh M. Ichlah Mappilawa

5)      Tahun 1982-1998 dipimpin oleh Drs. L. Haisu

6)      Tahun 1998-2002 dipimpin oleh Drs. Amri Tanduk Langi, M.Lib

7)      Tahun 2002-2004 dipimpin oleh Dra. Saartie Djarudju R.

8)      Tahun 2004-2008 dipimpin oleh Dr. La ode Sidu Marafad, M.S.

9)             Tahun 2008-sekarang dipimpin oleh Drs. Hanur. S.M.Si

2.      Struktur Organisasi UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo

Struktur organisasi perpustakaan dengan harus dapat menggambarkan kepastian hubungan

dan kedudukan organisasi perpustakaan dengan organisasi induknya serta dapat menjalankan

fungsi sistem dan subsistem dalam rangka optimimalisasi pencapaian tujuan yang diharapkan,

baik untuk lembaga induk pembentuk perpustakaan maupun masyarakat pengguna/ pemakai

perpustakaan (dosen dan mahasiswa).

Untuk mencapai hasil kerja yang efektif dan efesien dalam melaksanakan tugas di

perpustakaan, maka diperlukan Struktur organisasi untuk menggambarkan secara terperinci

mengenai tugas dan fungsi serta tanggunjawab yang diberikan pada setiap tertentu.

Adapun rincian pembagian tugas dari masing-masing unit kerja pada UPT Perpustakaan

Universitas Haluoleo adalah sebagai berikut:

a)      Rektor / pembantu 1 universitas haluoleo, bertugas dalam :

1)      Pembantu, penentuan tugas

2)      Penunjukan bagi tugas-tugas tersebut

3)      Pemberian instruksi untuk menjalankan tugas

4)      Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas

5)      Penetapan sasaran-sasaran

6)      Penyusunan rencana kebijaksanaan umum

7)      Persiapan rancangan kegiatan

8)      Pelimpahan kebijaksanaan dan penyelenggaraan koordinasi bagi kebijaksanaan dan pelaksanaan.

b)      Kepala UPT Perpustakaan Universitas Haluoleo, bertugas:

Page 16: PEMELIHARAAN 2

1)      Membuat rencana pengembangan perpustakaan untuk jangka pendek dan jangka panjang.

2)      Membina dan meningkatkan mutu koleksi serta layanan perpustakaan.

3)      Membina dan mengembangkan motivasi kerja dan kesejateraan para pegawai perpustakaan.

4)      Membina dan meninkatkan mutu profesionalisme pustakawan.

5)      Menjalin, membina dan mengembangkan kerjasama dengan perpustakaan dan lembaga-lembaga

lain diluar Universitas Haluoleo.

6)      Membuat pertanggungjawaban pelaksanaan semua kegiatan di perpustakaan.

c)      Sekretaris, bertugas:

a.       Meningkatkan mutu profesionalisme perpustakaan

b.      Meningkatkan pelayanan perpustakaan

c.       Pembinaan dan pengembangan koleksi bahan pustaka

d.      Pengabdian kepada masyarakat oleh masyarakat

e.       Membuat perancaan pembinaan-pembinaan dan perkembangan perpustakaan

f.       Menyiapkan dan menyusun statistik perpustakaan

g.      Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

d)     Sub Bagian Tata Usaha, melaksanakan tugas, yaitu:

1)      Surat menyurat

2)      Administrasi kepegawaian

3)      Keuangan dan perlengkapan

4)      Urutan rumah tangga, dan

5)      Pelayanan jasa fotocopi

e)      Kelompok Perpustakaan Bagi Pengadaan

Bagian pengadaan merupakan kegiatan pelayanan teknis dalam perpustakaan yang berperan

dalam permintaan kebutuhan bahan publikasi / literatur berupa buku, jurnal ilmiah dan bahan

koleksi lainnya. Pengadaan koleksi dilakukan dengan cara pembelian, tukar menukar, hadiah dan

berlangganan.

f)       Kelompok Pustakawan Bagi Pengelolahan

Pada bagian pengelolahan dilakukan kegiatan untuk memproses buku yang telah diterima

secara keseluruhan dengan mekanisme pengelolahan bahan pustaka meliputi

Page 17: PEMELIHARAAN 2

invertrisasi,  klasifikasi,  katalogisasi, serta penyelesaian kelengkapan fisik buku berupa label, sampul

buku.

g)      Kelompok Pustakawan Bagian Sirkulasi

Pada bagian sirkulasi bertugas untuk memberikan pelayanan kepada pemakai melalui

peminjaman dan pengebalian bahan pustaka, penerimaan anggota perpustakaan, pemberian sanksi

jika pengguna menyalahi aturan perpustakaan serta kegiatan lain yang terkait.

h)      Kelompok Pustakawan Bagian Referensi

Bagian referensi merupakan salah satu fungsi bidang pelayanan yang menyediakan jasa

penelusuran informasi dan bahan rujukan lainnya. Kepada perpustakaan dimana bagian referensi ini

hanya bisa dibaca ditempat dan difotocopy.

3.      Ketenagaan

Sumber daya manusia pengololahan perpustakaaan merupakan salah satu faktor yang amat

penting dalam penyelengaraan suatu perpustakaan. Secara umum sumber daya manusia

pengololahan perpustakaan harus mempunyai minat dibidang kerja perpustakaan, kemampuan

pendekatan pribadi yang baik, pengetahuan umum yang luas, mampu berkomunikasi yang baik,

inisatif, kreatif, kepekaan terhadap perkembangan-perkembangan yang baru terutama

berhubungan dengan bidang perpustakaan memiliki dedikasi yang tinggi.

Untuk lebih jelasnya tenaga pengelolah Perpustakaan Unhalu dapat dilihat pada (Lampiran

2).

Semua tenaga pengelolahan di UPT Perpustakaan Unhalu, baik itu non pustakawan sudah

pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan orientasi perpustakaan di Jakarta. Sementara tenaga

kerja pengelolahan tidak tetap sudah mengikuti pendidikan pelatihan sebanyak 2 orang di

perpustakaan daerah pola 100 jam.

4.      Keadaan Koleksi UPT Universitas Haluoleo

Setiap organisasi atau instansi baik swasta maupun pemerintah dalam melaksanakan aktifitas

kesehariannya membutuhkan berbagai faktor pendukung / penunjang guna kelancaran pelaksanaan

pekerjaan dalam rangkamencapai tujuan organisasi.

Page 18: PEMELIHARAAN 2

Salah satu faktor yang sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi atau instansi adalah faktor

sarana dan prasarana dan cukup memadai.

Keadaan sarana dan prasarana yang tersediah pada UPT Perpustakaan Unhalu dapat dikatakan

cukup memadai dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugas. Untuk lebih jelasnya sarana

dan prasarana UPTPerpustakaan Unhalu dapat dilihat.

5.      Keadaan Koleksi UPT Perpustakaan universitas Haluoleo

Koleksi merupakan salah satu syarat berdirinya suatu perpustakaan demikian juga halnya UPT

Perpustakaan Universitas Haluoleo yang fungsinya menyimpan, mengelolah serta menyajikan sumber

informasi sehingga menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencapai empat fungsi yaitu pada

bidang pendidikan dan pengajaran, bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.

B.      Sistem Umum Sarana dan Prasarana Perpustakaan Universitas Haluoleo Kendari

Sarana dan prasarana memegang peranan penting dalam menunjang suksesnya pelaksanaan

kegiatan umum karena sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang tidak dapat

dipisahkan dengan pelaksanaan kegiatan suatu umum. Semakin besar dan luas kegiatan suatu umum

semakin besar pula sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi

dalam suatu umum sarana dan prasarana adalah segala sesuatu baik fisik maupun non fisik yang

secara langsung di gunakan untuk menghasilkan produk dalam suatu organisasi fisik, misalnya

gedung kantor, berbagai peralatan mesin kantor, misalnya pola standar prosedur dan pengetahuan serta

pengalaman yang berperan stategis dalam pelaksanaan tugas.

Sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan umum dapat berupa

gedung dan berbagai peralatan yang ada dilengkapi dengan sebaikbaiknya sesuai dengan kebutuhan

organisasi yang bersangkutan. Demikian pula halnya dengan umum Perpustakaan Universitas

Haluoleo Kendari sebagai unit kerja pemerintahan.

Page 19: PEMELIHARAAN 2

BAB IV

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, maka penulis  dapat menarik

kesimpulan bahwa :

1.      Pemeliharaan koleksi bahan pustaka adalah kegiatan menjaga keselamatan buku-buku dan

bahan koleksi lain dari kerusakan agar bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan tetap awet dan

terawat dengan baik.

2.      Upaya pemeliharaan koleksi bahan pustaka pada UPT Perpustakaan Unhalu dilakukan dengan

cara :

a.       Cara yang tidak langsung

  Ruangan koleksi perpustakaan harus bebas dari debu.

  Koleksi perpustakaan tidak boleh terkena Sinar matahari secara langsung.

  Sirkulasi udara harus berlangsung dengan baik, sehingga udara  dalam ruangan tidak

lembab.

  Suhu udara dalam ruangan antara 18-20 celcius.

b.      Cara yang langsung

  Memperbaiki kerusakan buku

  Mengganti buku yang rusak

  Merawat koleksi perpustakaan

B.       Saran

1.      Diharapkan kepada petugas UPT. Perpustakaan Unhalu, untuk memberikan pengertian tentang

masalah pemeliharaan bahan pustaka kepada mahasiswa.

2.      Upaya pemeliharaan koleksi bahan pustaka pada UPT. Perpustakaan Unhalu perlu lebih

ditingkatkan lagi, agar koleksi-koleksi yang ada tetap terjaga kelestariannya dan dapat

dimanfaatkan dalam waktu yang lama.

Page 20: PEMELIHARAAN 2

3.      Diharapkan kepada semua pustakawan pada UPT Perpustakaan  Unhalu agar dapat

memberikan pelayanan yang baik sehingga dapat memuaskan pemakai/pengguna dalam

hal ini dosen dan mahasiswa Universitas Haluoleo yang memerlukan jasa perpustakaan

.

DAFTAR PUSTAKA

Dureau, J.M. 2000. The principles For the Preservation and conservation oflibrary materials, Mc Graw-Hill

Junaedi, J.M. 2006. Pemeliharaan dan pelestarian Bahan Pustakahttp://www.jplh.or.id (di akses 14 Mei 2008)

Keith Mobley, Lindley R. 2002. Mainance Enginering Handbook, Sixth EditionMc Graw-Hill

Oetomo, S. 1992. Kerusakan Bahan Pustaka dan Arsip Karena FaktorLingkungan dan Penanggulaannya, UPT. Perpustakaan Padang. Padang

Razak, M. 1992. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, Program PelestarianBahan Pustaka dan Arsip. Jakarta

Rahim. 1986. Dikutip dari Laporan Akhir Akhwan RahadiSulistyo Basuki. 1992. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia Pustaka UtamaSumardji P. 1988:5. Perpustakaan Perguruan Tinggi. BandungWijayanti Luki. 2005. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Jakarta:

Depdiknas