pembuatan yoghurt
DESCRIPTION
Langkah-langkah membuat yoghurtTRANSCRIPT
YOGHURT (DEFINISI, PROSES PEMBUATAN, MANFAAT DAN STANDAR MUTU)
1. Definisi Yoghurt
Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki yang artinya padat dan tebal. Penelitian modern
membuktikan yoghurt diteliti mengandung probiotik atau bakteri bermanfaat salah
satunya Lactobacillus bulgaricus, sehingga ada juga yang menduga bahwa yoghurt
diciptakan pertama kali di Bulgaria (Anonim, 2012).
Yogurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari
susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern saat ini di dominasi
dari susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat yang berperan
dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan bau yang unik pada
yoghurt (Buckle et al, 1987).
Yoghurt sejak dulu digemari di Eropa dan Amerika. Masyarakat Belanda merupakan
konsumen yoghurt tertinggi di dunia, kemudian disusul oleh Swiss, Prancis, Jepang dan
negara-negara lainnya. Masyarakat Eropa, Timur Tengah, dan Jepang lebih menyukai
yoghurt dengan kandungan mikroba hidup (Everlasting, 2010).
2. Proses pembuatan Yogurt
Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi, proses ini sangat lambat dan tidak terduga
karena tergantung bakteri yang melekat di dalam susu (Julene, 2011). Bakteri tersebut
akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma
dan citarasa. Menurut Frazier danWesthoff (1978), starter atau bakteri terbaik untuk
pembuatan yoghurt adalahcampuran L. bulgaricus clan S. thermophillus. Dosis starter
yang diberikan akan mempengaruhi tingkat keasaman yoghurt yang dihasilkan. Biasanya
dengan dosis 2-5% starter yoghurt yang aktif dalan suhu inkubasi 45° C selatna 4-6 jam
akin menghasilkan yoghurt dengan keasaman 0,7-1,0% (Dewipadma, 1978).
Tabel 1. Klasifikasi bakteri dalam pembuatan yoghurt
Lactobacillus bulgaricus Streptococcus thermopilus
Kingdom Prokariotik Prokariotik
Diviso Schizophyta Schizophyta
Kelas Eubacteriales Eubacteriales
Familia Lactobacillaceae
Genus Lactobacillus Eubacteriales
Spesies Lactobacillus bulgaricus Streptococcus thermopilus
Yoghurt pada umumnya dibuat dari susu segar, susu ini dapat berupa susu cair langsung
tetapi yang perlu diperhatikan, susu yang digunakan harus susu putih (Rocha, 2009).
Yoghurt juga dapat dibuat dari susu skim (susu tanpa lemak) yang dilarutkan dalam air
dengan perbandingan tertentu bergantung pada kekentalan produk yang diinginkan.
Selain dari susu hewani, belakangan ini yoghurt juga dapat dibuat dari campuran susu
skim dengan susu nabati (susu kacang-kacangan).
Pembuatan yoghurt dilakukan dengan proses fermentasi, dengan proses fermentasi ini
maka rasa yoghurt akan menjadi asam, karena adanya perubahan laktosa menjadi asam
laktat oleh bakteri-bakteri tersebut. Apabila tidak diinginkan rasa yang tidak terlalu
asam, tambahkan zat pemanis (gula, sirup) maupun berbagai flavour buatan dari buah-
buahan misalnya strawberry, nenas, mangga, jambu, dan sebagainya.
Inkubasi adalah proses pertumbuhan biaakan bakteri atau perbanyakan biakan dengan
menyediakan keadaan lingkungan yang sesuai (Javetz et al., 1980). Lingkungan dalam
hal ini adalah suhu, merupakan faktor terpenting pada inkubasi yang akan mempengaruhi
terhadap perkembangbiakan asam laktat dari yoghurt (Singh et al., 1980), menurut
Frazier dan Westhoff (1978) suhu dan lama inkubasi perlu diperhatikan agar dapat
dicegah terjadinya dorninasi oleh salah satu galur biakan atau spesies lain.
3. Macam-macam Yoghurt
Menurut Everlasting (2010), macam-macam yoghurt dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, yaitu :
a. Yoghurt pasteurisasi, yaitu yoghurt yang setelah masa inkubasi selesai dipasteurisasi
untuk mematikan bakteri dan memperpanjang umur simpannya
b. Yoghurt beku, yaitu yoghurt yang disimpan pada suhu beku
c. Dietetic yoghurt, yaitu yoghurt rendah kalori, rendah laktosa, atau yang ditambah
vitamin dan protein
d. Yoghurt konsentrat, yaitu yoghurt dengan total padatan sekira 24%
Berdasarkan kadar lemaknya, yoghurt dapat dibedakan atas yoghurt berlemak penuh
(kadar lemak lebih dari 3%), yoghurt setengah berlemak (kadar lemak 0,5-3,0%), dan
yoghurt berlemak rendah (lemak kurang dari 0,5%). Perbedaan kadar lemak tersebut
berdasarkanjenissusudancampuranbahan yang digunakandalampembuatannya.
4. Manfaat Yoghurt
Yoghurt memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah (Anonim B, 2012) :
a. Meremajakan wajah
Tidak perlu biaya mahal untuk merawat kulit agar terlihat sempurna. Yogurt mengandung
asam laktat, yang merupakan komponen dalam prenting bahan kimia untuk pergantian
kulit.
b. Pembersih yang ramah lingkungan
Perabotan dari kuningan dapat berkilau kembali menggunakan yoghurt. Asam laktat-nya
juga berfungsi menggerogoti kotoran.
c. Membantu pencernaan
Yoghurt dapat membantu masalah perut. Probiotik (jenis bakteri yang menguntungkan)
terkandung dalam beberapa yogurt menyeimbangkan mikroflora dalam usus dan dapat
membantu pencernaan serta menjaga tubuh tetap sehat. Untuk mendapat manfaatnya,
pastikan yoghurt mengandung setidaknya satu miliar unit pembentuk koloni (colony-
forming units atau CFUs) probiotik hidup. Informasi ini biasanya tersedia di situs-situs
merk Yoghurt terkenal.
d. Menjaga jantung tetap sehat
Yoghurt juga baik untuk jantung sebab rendah lemak, bahkan bebas lemak.
Mengonsumsinya dapat membantu menurunkan risiko terserang tekanan darah tinggi.
Protein khusus dalam susu mengatur tekanan darah, kadar kalsium, magnesium,
potasium, dan menyebabkan efek penurun tekanan darah.
5. Standar Mutu Yoghurt
Syarat mutu yoghurt berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2981-1992,
adalah sebagai berikut (Sumardikan, 2007):
Tabel 2. SyaratMutu Yoghurt (SNI 01-2981-1992)
No. KriteriaUji Spesifikasi
1. Keadaan
- Penampakan
- Bau
- Rasa
- Konsentrasi
-Cairan kental sampai
semi padat
- Normal/khas
- Asam/khas
- Homogen
2. Lemak : % ; b/b Maks. 3,8
3. Bahan Kering Tanpa Lemak : %
; b/b
Maks. 8,2
4. Protein: % ; b/b Min. 3,5
5. Abu Maks. 1.0
6. Jumlah asam (sebagai laktat) : %
; b/b
0,5 – 2,0
7. Cemaran logam
- Timbal (Pb): mg/kg
- Tembaga (Cu) : mg/kg
- Seng (Zn) : mg/kg
- Timah (Sn) : mg/kg
- Raksa (Hg) : mg/kg
- Arsen (As) : mg/kg
Maks.0,3
Maks. 20
Maks. 40
Maks. 40
Maks. 0,03
Maks. 0,1
8. Cemaran mikroba
- Bakteri coliform
- E.coli ; APM/g
- Salmonella
Maks. 10
< 3
Negatif / 100 gram
Daftar Pustaka I. DAFTAR PUSTAKA
Anonim A, 2012, Manfaat Yoghurt. http://www.enformasi.com/ manfaat yoghurt/ diakses
tanggal 25 mei 2012.
Anonim B, 2012.Manfaat Yoghurt Bagi Kesehatan.
http://health.detik.com/read/2011/12/09/170159/1787443/766/manfaat-yoghurt-untuk-
kesehatan.
Burkle, K.A., R.A. Edward., G.H. Fleet., and M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan.
Diterjemahkan oleh H. Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia. Jakarta.
Dewipadma, J.K. 1978. Pekerjaan Laboratorium Mikrobiologi Pangan. Departemen
Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian. htstitut
Pertanian Bogor. Bogor.
Frazier, W.C . and D. Westhoff. 1978. Food Agrobiology. Third Edition. McGraw-Hill
Book Company. New York.
Javetz, E., J .L. Melnick, and E.A. Elberg. 1990. Agrobiology. Diterjemahkan oleh dr.
Geraud Bonang. Buku Kedokteran. E.G.C . Jakarta
Everlasting, 2010, Yoghurt, http:// lelydegranny. student.umm.ac. id/2010/06/04/ yogurt/
Rocha, 2009, Cara Membuat Yogurt yang Baik dan Benar , http:// R0ch4.wordpress.
com/2009/ 03/03/cara-membuat-yoghurt-yang-baik-dan-benar.
Julene, 2011, http:// translate. google.co.id/translate?Hl=Id&Sl= En&U=http://
www.leaflady. org/yoghurt.
Singh, J, A. Khanna, and 1-1 . Chander. 1980. Et2ect of incubation temperature and heat
treatment of milk from cow and butlalo on acid and flavor production by S. thenrophillus
and L. Bidgaricus. J. Food Protection.
Standarisasi Nasional Indonesia. 1992. Standar Nasional Indonesia, Dewan Standar
Nasional. Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian, Jakarta.
Sumardikan, Hari, 2007, Penggunaan Carboxymethylcellulose (CMC) Terhadap pH,
Keasaman, Viskositas, Sineresis dan Mutu Organoleptik Yoghurt Set, Teknologi Hasil
Ternak, Jurusan Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
Malang.