pembuatan video klip “senja” dengan menggunakan...
TRANSCRIPT
PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA ALTERNATIF KAMERA DSLR
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Wahyu Ardian Susanto
08.12.2856
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2014
NASKAH PUBLIKASI
PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA ALTERNATIF KAMERA DSLR
disusun oleh
Wahyu Ardian Susanto
(08.12.2856)
Dosen Pembimbing,
Melwin Syafrizal, S. Kom, M. Eng
NIK 190302105
Tanggal, 24 April 2014
Ketua Jurusan
Sistem Informasi
Bambang Sudaryatno, Drs, MM
NIK 190302029
MAKING VIDEO CLIPS “SENJA” USING THE ALTERNATIVE DSLR CAMERA
PEMBUATAN VIDEI KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF
KAMERA DSLR
Wahyu Ardian Susanto
Melwin Syafrizal Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
At the time of occurrence of the current indie bands to the more popular. it's not just indie bands but have prestige or just to show off, but the purpose of releasing their album is an achievement of the indie label to start career in the field of music headed toward commercial.
The implementation of the video clip it self is also a challenge for the creator or the Director. Video clip of governance is good too not be separated from visual and multimedia elements, not just rely on story ideas or just the concept. In Indonesia, the observed an awful lot of work on a video clip without thinking about the visual aspect of the visual grammar. It is unfortunate if such as a thing is not our view. For that the author tried to work on a video clip of a group of local indie bands of the UNROMANTIC with his song title “SENJA„' change into amazement it.
The research of a system to make a music video with DSLR cameras utilizing the alternative media which makes the video clips did not prove to be difficult and expensive, they can be addressed by designing a system that is right, the idea that creativity is endless to make supporting multiple devices on the making of the video clip, such as the steadycamp, a camera slider, video light, reflectors and the boom mic is simple without having to buy a few of these tools at a price that is very expensive, simply merakitnya in a simple but not reduce the main function so that trained not to think practically and the courage to try something new.
Keywords: Video clips, alternative, Multimedia
1
1. Pendahuluan
Dewasa ini dunia global mengalami kemajuan yang pesat, banyak hal menjadi
lebih mudah seiring perkembangan ilmu teknologi. Seperti halnya dalam proses
pembuatan video klip. Banyak rumah produksi yang sudah menggunakan media
teknologi canggih.
Banyak orang berfikir bahwa proses pembuatan video klip memerlukan dana yang besar,
proses pembuatan yang sulit dan harus menggunakan kamera profesional yang banyak
digunakan oleh kalangan profesional seperti televisi dan PH. Media alternatif DSLR kini
sudah bukan menjadi barang mewah lagi. Namun tak banyak orang meliriknya sebagai
perangkat yang layak digunakan dalam proses pembuatan video klip.
Penggunaan media alternatif kamera DSLR dalam proses pembuatan video klip
tidak semudah yang dibayangkan tidak seperti menggunakan kamera khusus video. Ada
satu hal yang tidak dimiliki kamera DSLR dibandingkan dengan kamera yang biasa
digunakan oleh kalangan profesinal, yaitu sistem untuk meminimalisir sebuah getaran
pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis berinisiatif
membuat sebuah alat yang dinamakan kamera stabilizer. Maka dari itu perpaduan dari
kamera dlsr dan stabilizer kamera inilah nantinya diharapkan dapat menyempurnakan
pembuatan video klip ini.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis akan membuat video klip
menggunakan media alternatif kamera DSLR dan stabilizer kamera. Dengan perpaduan
kedua media tersebut diharapkan ide kreatifitas tidak akan terbatasi lagi dengan
peralatan, proses editing yang sulit atau biaya yang besar.
2. Landasan Teori
2.1. Pengertian Multimedia
Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari
data, media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan
gambar (Turban,2002) atau Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat
dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan
menggabungkan teks, link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi,
berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.
2.2. Pengertian Video Klip
Video klip merupakan kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan
atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama
lagu, nada, lirik, instrument dan penampilan band atau kelompok musik untuk
2
mengenalkan dan memasarkan produk (lagu) agar masyarakat dapat mengenal yang
selanjutnya membeli kaset, CD, DVD.
2.3 Peralatan Dasar Pembuatan Video klip
1. Kamera DSLR
2. Stedycam
3. Slider
4. Jib Crane
5. Lighting
6. Light Stand
7. Reflektor cahaya
8. Umrella
9. Clapper board
10. Dolly track
2.4 Kebutuhan Sumber Daya Manusia
1. Produser : seorang produser berlaku sebagai manager yang mengontrol
keseluruhan proyek film dan bugdet pembuatan film.
2. Sutradara : Seorang sutradara bertangung jawab terhadap seluruh aspek kreatif
dalam film, mengontrol keseluruhan isi dan alut plot film, memberikan
pengarahan terhadap talent, dan mengatur cinematography film.
3. Scriptwriter / Sreenwriter : Scriptwriter bertugas membuat naskah cerita film
(screenplay) yang digunakan oleh sutradara untuk membuat visualisasi cerita.
Scriptwriter juga merencanakan dialog dan dan menggambarkan cerita.
4. Storyboard Artist : Bertugas membuat storyboard yang digunakan sebagai
pandual visual dalam cerita.
5. Editor : Editor bertugas untuk mengolah animasi atau video menjadi tayangan
film atau video klip yang dikombinasikan dan sikronisasi antara video dan audio.
6. Sound Editor : Sound editor bekerja pada saat sebelum produksi dan pasca
produksi. Sebelum produksi melakukan pengambilan suara dan juga membuat
background suara. Sehubungan dalam pembuatan video klip ini diambil dari
salah satu lagu sophia band, maka tidak diperlukan sound editor karena lagu dari
sophia band sudah ada.
7. Talent : Talent merupakan tokoh yang ada dalam film atau video klip baik tokoh
protogonis, antagonis, maupun figura.
2.5 Tehnik Menggunakan Kamera
1. Zooming (In/Out) : Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekati
maupun menjauh objek, gerakkan ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh
kamera video, dan kameramen hanya mengoperasikannya saja.
3
2. Panning (Left/Right) : Yang dimaksut gerakkan panning yakni kamera bergerak
dari tengah kekanan atau dari tengan kekiri, namun bukan kameranya yang
bergerak tapi headtripodnya yang bergerak sasuai dengan arah yang diinginkan.
3. Titling (Up/Down) : Gerakkan titling yaitu gerakkan keatas dan kebawah, masih
menggukan headtripod sebagai alat bantu agar hasil gambar lebih stabil.
4. Dolly (In/Out : Gerakkan yang dilakukan yaitu gerakan maju mundur, hampir
sama dengan gerakkan Zooming namun Dolly yang bergerak adalah tripod yang
telah diberi dudukan roda yang berjalan diatas bantalan rail atau track lurus dan
digerakkan dengan cara didorong maju ataupun menariknya mundur.
5. Follow : Pengambilan gambar dilakukan dengan mengikuti objek dalam bergerak
searah pada proses ini menggunakan alat steadycam agar tidak menimbulkan
goncangan pada gambar.
6. Framing (In/Out : Framming adalah gerakkan yang dilakukan oleh objek untuk
memasuki (In) atau keluar (Out) framming shot.
7. Fading (In/Out : Merupakan penggantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila
gambar baru masuk menggantikan gambar yang yang ada disebut fade in,
sedangkan jika gambar yang ada perlahan-lahan menghilang dan digantikan
gambar baru disebut fade out.
8. Crane Shoot : Merupakan gerakan kamera untuk mendapatkan gambar yang
tinggi, atau gambar yang dibutuhkan dalam jarak yang sangat jauh horizontal
atau vertikal. Alat yang digunakan yaitu Jimmy jib Kamera terletak pada ujungnya
dan diberi alat penyeimbang dilain sisinya bertujuan agar bobot kamera tidak
terasa berat dan lebih mudah digerakkan.
2.6 Jenis Shot yang Digunakan
1. ECU (Extreme Close up) : Pengambilan gambar yang dilakukan dengan jarak
sangat dekat, yang hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek.
Fungsinya untuk kedetilan suatu objek.
2. BCU (Big Close Up) : Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu
objek. Fungsi untuk menonjolkan ekspresi yang dikeluarkan oleh objek.
3. CU (Close Up) : Ukuran gambar hanya sebatas dari ujung kepala hingga leher.
Fungsinya untuk memberi gambaran jelas tentang objek.
4. MCU (Medium Close Up) : Gambar yang diambil dari ujung kepala hingga dada.
Fungsinya untuk memperjelas profil seseorang sehingga dapat dipahami
penonton.
5. MS (Mid Shot) : Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang fungsinya
memperlihatkan sosok objek secara jelas.
4
6. KS (Kneel Shot) : Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya
hampir sama dengan Mid Shoot.
7. FS (Full Shot) : Pengambilan gambar penuh dari kepala hingga kaki. Fungsinya
memperlihatkan objek beserta lingkungannya.
8. LS (Long Shot) : Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Untuk
menunjukkan objek dan latar bekakang yang luas.
9. ELS (Extreme long Shot) : Pengambilan gambar melebihi Long Shoot,
menampilakan lingkungan objek secara utuh. Untuk menunjukkan objek tersebut
bagian dari lingkungannya.
10. 1S (One Shoot) : Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan
seseorang atau benda dalam frame.
11. 2S (Two Shoot) : Pengambilan gambar 2 objek untuk memperlihatkan adegan 2
orang yang sedang berkomunikasi.
2.7 Format Digital Video
Format digital video yang digunakan adalah Audio Video Interleave (AVI)
merupakan format video dan animasi yang digunakan video untuk windows dan
berekstensi.avi. Sebagian besar authoring pada windows mendukung format AVI. Juga
didukung Netscape, SGI dan Sun harus mengubah file ke formar lain untuk playback.
2.8 Perangkat Lunak yang digunakan
1. Adobe Premiere CS6 : Premiere CS6 adalah salah satu produk dari adobe.
Premiere CS6 merupakan software yang bertujuan untuk pengeditan video.
Adobe Premiere CS6 memiliki banyak keunggulan dibandingkan sebelumnya.
Software ini mampu mempersembahkan video atau film dengan teknologi dan
kemampuan yang menakjubkan.
2. Adobe After Effect CS6 : Adobe After Effect CS6 adalah sebuah aplikasi yang
dirancang sebagai studi untuk penciptaan atau penerapan suatu komposisi
(menciptakan grafis profesional dalam gerak) efek khusus dan untuk grafis video.
After Effect CS6 memiliki banyak sekali keunggulan dibanding software-software
sejenisnya, selain itu After Effect CS6 juga memiliki banyak dukungan plugin
yang dikembangkan dan diproduksi berbagai pihak. Biasa sofware ini banyak
digunakan untuk pembuatan iklan, intro film, dan pemberian effect pada video
berdurasi pendek.
3. Adobe Photoshop CS6 : Photoshop CS6 versi terbaru ini bukan hanya sebatas
pengolahan gambar atau foto saja, software ini juga suport video. Dengan
Photoshop CS6, kini kita bisa mengedit video, membuat transisi, memasukkan
sound track dan akhirnya menghasilkan video klip dalam berbagai format, mulai
dari format iPhone sampai dengan full HD.
5
3. Analisis dan Perancangan Sistem
3.1 Identifikasi Masalah
1. Defenisi masalah tentang objek penelitian
Masalah yang dihadapi Unromantic Band adalah kurang maksimalnya
pengenalan kepada masyarakat sehingga belum banyak masyarakat yang tahu tentang
band Unromantic.
2. Penyebab masalah dari objek penelitian
Media promosi Unromantic Band yang ada saat ini kurang lengkap dan kurang
menarik disebabkan karena media informasi hanya melalui ajang pertunjukan musik
seperti festival, event dan ajang musik lainnya.
Sasaran sistem pembuatan video klip ini diharapkan nantinya dapat
meningkatkan kinerja dari Unromantic Band, seperti bertambahnya tawaran tampil
diberbagai event-event musik, secara tidak langsung masyarakat akan semakin
mengenal dan menaruh kepercayaan terhadap Unromantic Band karena memiliki
kualitas bermusik yang sudah tidak diragukan lagi dan hal tersebut juga tidak menutup
kemungkinan untuk semakin terbukanya kesempatan Unromantic Band menuju major
label dan kemudahan menjalin koneksi dengan berbagai pihak sponsor agar dapat
memaksimalkan promosi. Berdasarkan sasaran tersebut maka dapat diketahui
pemecahan masalah-masalah yang dihadapi, yakni :
1. Peningkatan citra Unromantic Band yang mampu dan layak untuk bersaing di
industry musik menggunakan sistem multimedia berupa video klip.
2. Pengefektifan media promosi menggunakan video kip.
3.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisa sebagai alat perancangan strategis ntuk
mengevaluasai Strenght, Weaknesess, Opportunity, dan Threath yang tedapat dalam
suatu projek atau dalam bisnis perusahaan. Tehnik ini menganalisa secara spesifik
tujuan dalam perusahaan dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mengutungkan dan merugikan dalam pencapaian tujuan tersebut.
Dari analisa ini biasanya didapatkan beberapa masalah, yang akhirnya anda
dapat menemukan masalah utamanya. Hal ini penting karena biasanya yang muncul
dipermukaan bukanlah masalah utamanya, melainkan hanya gejala-gejala masalah yang
bukan utama. Maka dari itu sebelum memulai pembuatan Video klip Unromantic Band
ada hal yang harus kita ketahui terlebih dahulu, diantaranya :
6
Tabel 3.1 Analisis SWOT
Internal Eksternal
Strenghts
Band produktif karena mampu menciptakan dan mengaransmen lagu sendiri.
Memiliki pengalaman pentas atau perform panggung dan memiliki kekompakkan pesonil yang solid.
Memiliki fans diberbagai kota.
Memiliki karakter musik tersendiri.
Weaknesses
Unromantic Band ada dijalur indie, bukan major label.
Belum memiliki peralatan sendiri secara lengkap.
Kurangnya koneksi (link) dengan pihak major label.
Keterbatasan dana dalam melakukan promosi.
Opportunity
Jalur indie dapat menjadi batu loncatan menuju jalur major label.
Trend musik indie sudah dikenal masyarakat umum, sehingga unromantic band tidak perlu memulai dari awal.
Banyak stasiun televisi yang mengadakan program acara pertunjukan musik dan menampilkan video klip band-band baru sebagai ajang media promosi.
Banyak situs jejaring sosial yang dapat membantu mempromosikan video klip unromantic band agar lebih dikenal masyarakat luas.
Strategi SO
Promosi dalam video klip dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap group band tersebut dan peluang untuk dapat dilirik oleh pihak major label.
Membuat video klip disetiap single barunya.
Banyak aktif di media social, untuk pengenalan maupun memberikan informasi tentanf kegiatan unromantic band.
Strategi WO
Mencari koneksi dengan pihak major label dan sponsor agar dapat memaksimalkan promosi.
Melengkapi segala kebutuhan band termasuk alat.
Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak sponsor agar lebih membantu pada permasalahan dana.
Threats
Merupakan video klip indie dan kurang diketahui masyarakat, sehingga menjadi kekhawatiran video klip dan segala media penunjangnya tidak dapat menjadi alat komunikasi (komunikator) yang baik kepada masyarakat terutama remaja.
Merupakan Band baru yang belum punya kepercayaan kuat dari masyarakat.
Band indie bersifat minoritas dan dapat kalah bersaing dengan promosi band dari jalur major label.
Strategi ST
Tetap exist dengan menciptakan lagu-lagu baru yang dicintai masyarakat serta tetap mengikuti perkembangan music
Mengaransemen berbagai jenis lagu, diharapkan dengan cara tersebut kualitas unromantic band semakin meningkat karena dapat menyajikan musik dengan cara dan karakter sndiri.
Menjalin hubungan baik dengan fans-fans unromantic, karena fans juga merupakan faktor terpenting pada sebuah band.
Strategi WT
Banyak mengikuti audisi atau kompetisi dan mengikuti live musik untuk promosi secara tidak langsung.
Meningkatkan kualitas bermusik.
Banyak bekerjasama dengan band-band yang sudah berpengalaman.
Kolabirasi musik dengan berbagai band ternama pada setiap kesempatan.
7
3.3 Solusi Permasalahan yang Dapat Diterapkan
Berikut adalah solusi pemecahan masalah yang dapat diterapkan
1. Website : Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur
internet sehingga dapat diakses dari berbagai penjuru dan golongan, juga
termasuk para fans yang dapat menegenal unromantic band lebih dalam. Pada
halaman web fans dapat menemukan sample demo musik band, sertakan link
agar fans dapat mendownload lagu unromantic band.
2. Facebook / Twitter: Facebook dan situs jejaring sosial yang besar adalah
alternative mutlak agar dapat berhubungan dengan penggemar band unromantic,
melalui facebook dapat diketahui perkembangan band ketika untomantic band
menghasilkan suatu karya baru baik Mp3, maupun Video Klip. Twitter ditujukan
untuk lebih kearah personal dari personel band unromantic ditujukan kepada fans
untuk mengenal lebih dalam dan berkomunikasi langsung dengan personel
unromantic band dan manajemen band untuk menginformasikan kegiatan dan
aktifitas band lebih terperinci.
3. Situs internet lain seperti reverbnation.com adalah situs terkenal didunia musik
dimana unromantic band bias untuk mempromosikan band mereka.
4. Flyers, poster, kartu nama: Selain media promosi di internet flyers dan poster
juga merupakan media penunjang yang baik yang kadang disepelekan berkat
kemudahan promosi via internet. Dengan adanya flyers dan poster akan
menimbulkan gagasan bahwa unromantic band adalah band yang serius dan
sudah mempunyai nama dengan begitu tidak menutup kemungkina mereka
tertarik dengan unromantic band.
5. Merchandise: Membuat beberapa stiker, pin, t-shirt atau apa pun seperti
mencakup nama band dan halaman web band kemudian bagikan ke kerabat
dan teman-teman disetiap kesempatan atau ketika jadwal manggung.
6. YouTube: Video klip lagu unromantic band dapat diupload di Youtube. Youtube
adalah situs terbesar di dunia dimana semua orang dapat sharing video secara
gratis. Ini akan sangat membantu proses promosi unromantic band.
7. Radio Internet: Ada ratusan stasiun radio internet yang dapat memutar dan
mempromosikan unromantic band. Kebanyakan stasiun-stasiun radio selalu
mencari musik baru yang berkualitas untuk diperkenalkan kepada pendengar ini
biasa menjadi kesempatan yang baik bagi unromantic band.
8. Ringtones Handphone: unromantic bisa membuat ringtone ponsel dari salah satu
lagunya untuk fansnya. Setiap kali ponsel mereka berdering akan mengingatkan
mereka tentang unromantic band.
8
3.4 Solusi Yang Dipilih Sebagai Pemecahan Masalah
Berdasarkan beberapa solusi yang dapat diterapkan Unromantic Band sepakat untuk
mengambil langkah melakukan pembuatan video klip. Video klip diciptakan tak lain
dengan tujuan untuk lebih menyebarkan pesan yang ada pada musik secara audio dan
visual. Didukung dengan banyaknya situs web video sharing dimana para pengguna
dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara gratis.
3.5 Analisis Kebutuhan Produksi
Proses pembutan video klip tentunya tidak terlepas dari kebutuhan sumber daya
manusia (Brainware), kebutuhan perangkat lunak (software) dan perangkat keras yang
digunakan (Hardware). Analisis ini sangat dibutuhkan untuk memberikan gambaran
seberapa besar daya dukung dalam pembuatan video klip.
3.6 Rincian Biaya Produksi
3.2 Tabel Biaya Produksi
No Nama Kebutuhan Volume Sub total Keterangan
1.
2.
3.
Rincian Honor
- Talent Artis
- Kameramen
- Scripwriter
- Crew
Rincian Alat
- Sewa Slider
- Sewa Gladecamp
- Sewa Lighting
- Sewa Studio music
Rincian Lain-lain
- Biaya konsumsi
- Biaya Transportasi
- Biaya lain-lain
2 person
3 person
1 person
4 person
2 hari
1 hari
2 hari
1 hari
2 hari
2 hari
2 hari
Rp. 300.000
RP. 300.000
Rp.50.000
Rp. 200.000
Rp. 300.000
Rp. 100.000
Rp. 200.000
Rp. 100.000
Rp. 400.000
Rp. 200.000
Rp. 200.000
2 person x Rp.150.000
3 person x Rp.100.000
1 person x Rp.50.000
4 person x Rp.50.000
2 hari x Rp.150.000
1 hari x Rp.100.000
2 hari x Rp.100.000
1 hari x Rp.100.000
2 hari x Rp.200.000
2 hari x Rp.100.000
2 hari x Rp.100.000
Total biaya produksi Rp. 2.350.000,-
3.7 Perancangan Konsep Video
3.7.1 Perancangan Ide
Ide merupakan sebuah rancangan atau gambaran yang masih ada dalam pikiran.
Ide dari video klip yang akan dibuat adalah video klip musik dari Unromantic Band
dengan menampilkan beberapa cerita yang diperankan oleh personel band itu sendiri.
Terutama seorang vokalis yang sangat berperan penting dalam membawakan perannya
sebagai aktor utama langsung dan juga sebagai vocal seorang penyanyi. Vokalis dituntut
dapat memerankan dirinya sebagai pelaku dalam lirik lagu tersebut.
9
3.7.2 Penentuan Tema
Kegiatan yang dilakukan setelah mendapatkan ide adalah penentuan tema.
Tema disini merupakan dasar dari isi lagu “Senja” maka tema yang diambil adalah kisah
cinta sepasang kekasih yang sudah lama berpisah dan mulai dipertemukan kembali, dan
berharap untuk tidak kembali terpisahkan.
3.7.3 Pembuatan Treatment
Merupakan perwujudan dari jalan cerita sebuah lagu, dari sekedar bayangan
menjadi sebuah tulisan. Sebelum menentukan treatment telebih dahulu kita mengetahui
lirik dari lagu tersebut, sehingga kita dapat mengetahui isi dari lagu tersebut.
3.8 Pra Produksi
3.8.1 Survey dan Hunting Lokasi Shooting
Tahap servei dan hunting lokasi merupakan tahap dimana kita akan mencari dan
menentukan lokasi terbaik untuk shooting dan mengambil gambar. Selain itu, cuaca
dilokasi pengambilan gambar juga harus disurvei, supaya rencana produksi berjalan
dengan lancar.
3.8.2 Menyusun Naskah Cerita dan Skenario
Naskah cerita menyajikan kisah dengan menggunakan karakter dan aksi. Naskah
yang baik adalah naskah yang disusun dengan cara menggambarkan aksi yang terukur
secara jelas dan realistic. Kedua ramuan tersebut sangat penting untuk memperkaya
daya tarik cerita dan nilai-nilai tematis. Naskah yang telah rampung diperjelas dengan
merancang skenario. Skenario sebaiknya menggunakan bahasa yang baik karena tidak
hanya dibaca oleh pembuatnya tapi juga staff semua yang terlibat dalam project.
3.8.3 Pembuatan Storyboard
Selain treatment disini juga akan disertakan storyboard yang termasuk dalam
rangkaian proses produksi. Storyboard merupakan coretan gambar/sketsa. Di dalam
gambar tersebut juga berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan
pergerakankamera. Tujuan dari pemakaian storyboard adalah memungkinkan seorang
pembuat film untuk memprevisualisasikan ide-idenya dan juga sebagai alat untuk
mengkomunikasikan ide keseluruhan video klip.
3.9 Jadwal Shooting
Susunan waktu dalam produksi sebuah film, atau video klip sangatlah diperlukan.
Susunan waktu ini ditujukan untuk memanajemen proses produksi.
4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Produksi
Produksi adalah merupakan tahap lanjutan dari pra produksi, dimana rancangan-
rancangan yang sudah dibuat pada saat pra produksi akan dilaksanakan pada tahap ini.
10
Adapun tahap-tahap kegiatan yang dilakukan pada proses produksi antara lain, shooting
atau pengambilan gambar secara keseluruhan, mulai dari awal, tengah hingga akhir.
4.1.1 Sistem Perekaman
Dalam pembuatan video panduan ini system perekaman dilakukan secara
langsung (direct) dan bersamaan baik unsur audio maupun visual. Unsure audio
digunakan hanyalah sebatas untuk penyelarasan suara dan gambar. Namun pada
akhirnya akan dilakukan pengeditan dan pemilihan ulang audio dan visual yang diambil
secara langsung dilokasi. Selain itu, kru juga akan menggunakan system rekaman tak
langsung (indirect), untuk unsure audio yang diantaranya meliputi narasi, sound effect
dan ilustrasi usik. Media yang dipakai untuk merekam suara pada proses syuting sudah
terintegrasi di dalam camcorder yang digunakan.
4.1.2 Shooting (Pengambilan Gambar)
Setelah semua tahap pada proses produksi dilaksanakan, pengambilan gambar
pun sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan serta perintah dari produser dan
sutradara.
1. CU (Close Up) Shot yang menampilkan dari batas bahu sampai atas kepala. Kamera : EOS 550d Lensa : 50 mm / 1.8 Exposure Time : 1/100 sec F.stop : f/4 Fokal length : 50 mm ISO : 400 Exsposure program : Manual White balance : Manual
2. MCU (Medium Close Up)
Shot yang menampilkan sebatas dada sampai atas kepala. Kamera : EOS 550d Lensa : 50 mm / 1.8 Exposure Time : 1/100 sec F.stop : f/4 Fokal length : 50 mm ISO : 400 Exsposure program : Manual White balance : Manual
3. BCU (Big Close Up) Shot yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu sehingga tampak besar, Contoh : Wajah Manusia sebatas dagu sampai kepala. Kamera : EOS 550d Lensa : EF 135 mm f/2 L USM Exposure Time : 1/200 sec F.stop : f/7.1 Fokal length : 100 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual
4. ECU (Extreme Close Up) Shot yang menampilkan detail objek. Misalnya mata, hidung, tangan dll. Kamera : EOS 550d Lensa : EF 135 mm f/2 L USM Exposure Time : 1/200 sec F.stop : f/7.1
11
Fokal length : 100 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual
5. MS (Medium Shot)
Shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala. Kamera : EOS 60d Lensa : 16-35 mm f/28 L USM Exposure Time : 1/125 sec F.stop : f/15 Fokal length : 16 mm ISO : 400 Exsposure program : Manual White balance : Manual
6. TS (Total Shot)
Shot yang menampilkan keseluruhan objek. Kamera : EOS 60d Lensa : 16-35 mm f/28 L II USM Exposure Time : 1/125 sec F.stop : f/15 Fokal length : 16 mm ISO : 400 Exsposure program : Manual White balance : Manual
7. ES (Establish Shot) Shot yang menampilkan keseluruhan pemandangan atau suatu tempat untuk memeberi orientasi tempat dimana peristiwa atau adegan itu terjadi. Kamera : EOS 60d Lensa : 16-35 mm f/28 L II USM Exposure Time : 1/80 sec F.stop : f/4 Fokal length : 11 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual
8. Two Shot
Shot yang menampilkan dua orang. Kamera : EOS 550d Lensa : EF 135 mm f/2 L USM Exposure Time : 1/200 sec F.stop : f/7.1 Fokal length : 100 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual
9. OSS (Over Shoulder Shot)
Pengambilan gambar dimana kamera berada dibelakang bahu salah satu objek, dan bahu si pelaku tampak atau kelihatan dalam frame. Objek utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu lawan main. Kamera : EOS 550d Lensa : EF 135 mm f/2 L USM Exposure Time : 1/200 sec F.stop : f/7.1 Fokal length : 100 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual
12
4.1.3 Teknik Gerakan Kamera
Berikut ini merupakan tehnik gerakan kamera yang diterapkan pada video klip
Unromantic Band :
1. Panning : Gerakan kamera secara horizontal (posisi kamera tetap ditempat) dari
kiri ke kanan atau sebaliknya.
2. Pan Right : Gerakan kamera mendatar dari kiri ke kanan.
3. Tilting : Gerakan kamera secara vertical (posisi kamera tetap ditempat) dari atas
ke bawah atau sebaliknya.
4. Tilt Up :Gerakan kamera secara vertical dari bawah ke atas.
Tracking : Gerakan kamera mendekati atau menjauhi objek.
4.1.4 Sudut Pengambilan Gambar (Camera Angel)
Berikut ini merupakan variasi sudut pengambilan gambar yang doterapkan pada
video klip Unromantic Band :
1. High Angel (Bird eye view)
Posisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil.
2. Normal Angel
Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata obyek yang diambil.
3. Low Angel (Frog eye view)
Posisi kamera lebih rendah dari obyek yang diambil.
4. Obyektive Camera
Tehnik pengambilan dimana kamera menyajikan sesuai dengan kenyataan.
4.1.5 Tata Cahaya (Lighting)
Tata cahaya sangat berpengaruh terhadap hasil gambar yang diambil. Oleh karena
itu penulis menggunakan cara praktis dengan menggunakan beberapa lampu
penerangan. Lampu terdiri dari empat buah lampu halogen dengan ukuran tegangan
yang beberbeda-beda, dua buah berukuran 300 Watt dan dua buah lagi berukuran 150
Watt.
4.1.6 Evaluasi
Evaluasi digunakan untuk melihat masih ada tidaknya kekurangan dalam proses
produksi terutama pada saat pegambilan gambar. Evaluasi dalam proses pembuatan
video klip Unromantic Band membuat penulis dapat langsung melakukan perbaikan
dalam pengambilan gambar sehingga mendapatkan hasil gambar dengan baik.
4.1.7 Retake
Retake adalah proses pengambilan gambar ulang pada suatu adegan yang dinilai
kurang sesuai menurut sutradara. Pada pembuatan video klip Unromantic Band terjadi
beberapa retake, tujuannya selain untuk mendapatkan hasil yang maksimal, retake juga
berfungsi sebagai stok gambar apabila dalam proses editing hasil gambar kurang sesuai,
penulis masih memiliki gambar yang lain.
13
4.2 Pasca Produksi
4.1 List Editing
List editing adalah check list yang dibuat untuk mempermudah proses editing karena
penulis dapat mengetahui gambar mana saja yang akan digunakan pada saat proses
editing.
4.2 Import
Import adalah proses pemindahan file video dari folder directory computer ke dalam
software editing yang akan digunakan, agar proses editing bisa berjalan dengan lebih
mudah dan maksimal.
4.3 Teknik Editing
Teknik editing yang penulis gunakan dalam pengeditan video klip tersebut
menggunakan software Adobe Premiere CS6, Dalam proses pengeditan video klip
Unromantic Band ini penulis menggunakan beberapa teknik pengeditan seperti efek
Color Grading, footage burn film, optical flare, magic buleet look.
4.3.1 Color Gradding
1. Effect
2. Video effect
3. Color correction
4. Three- way color correction
5. Pada form editing setting warna sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 4.1 Color Gradding
4.3.2 Footage Burn Film
1. Download footage burn film
2. Import Adobe premiere
3. Drag ke from editor letakkan pada layer di atas video
4. Setting burn film untuk mengatur opacity
14
Gambar 4.2 Footage Burn Film
4.3.3 Optical Flare
1. Pilih video yang akan diedit
2. Klik kanan replace with After Effect composition
3. Select layer
Gambar 4.3 Optical Flare
4.3.4 Magic Bullet Look
1. Effect
2. Video effect
3. Magic bullet look
4. Edit
5. Setting range saturation
15
Gambar 4.4 Magic Bullet Look
4.4 Rendering
1. Sebelum merender, pastikan work area bar berakhir pada posisi paling belakang
video.
2. File > Eksport > Adobe Media Encore. Ini merupakan fasilitas Adobe
Premiereuntuk merender menjadi file yang diinginkan.
3. Disini atur untuk format MPEG 1 DVD, range : Work Area, Preset: PAL DVD High
Quality Standard Bitrate.
4. Pada kiri atas hilangkan tanda centang pada pilihan Dienterlace“. Klik “ok”
berikan nama file dan tentukan dimana filr nantinya akan disimpan.
5. Tunggu sampai proses render selesai dan kemudian cari file tersebut untuk
selanjutnya dijalankan.
Gambar 4.5 Tampilan Proses Rendering
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya sampai pada akhir
pembuatan video klip “SENJA” maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Siapkan memory card kapasitas tinggi (8 GB atau lebih) dan kecepatan baca tulis
yang tinggi (kelas 6 atau kelas 10)
2. Pastikan baterai dalam kondisi baik, merekam video sangat menguras baterai.
16
3. Periksa spesifikasi kamera DSLR anda, apakah bisa melakukan eksposur saat
merekam video (bila tidak maka hanya ada auto eksposur)
4. Sebelum merekam, atur shutter speed, diafragma dan iso yang paling optimal
untuk kondisi saat itu, barulah mulai merekam.
5. Saat sedang merekam, kita juga bisa mengunci eksposur dengan tombol AF
LOCK supaya saat eksposur kamera tetap meski digerakkan ke arah yang beda
terang gelapnya.
6. Hindari sering melakukan zoom saat merekam video, karena kemampuan
continuous focus kamera DSLR belum sempurna
7. Sebisa mungkin gunakan tripod atau sejenisnya untuk membuat rekaman
tampak stabil
8. Lakukan panning (gerakan kiri ke kanan) dengan pelan karena sensor CMOS
punya kelemahan di panning (akan menghasilkan efek rolling shutter/skew)
9. Bila ada port dikamera, gunakan mic eksternal sehingga lebih sensitive dan tidak
mudah terganggu suara angin
10. Dikondisi kurang cahaya bisa dibantu dengan video light
5.2 Saran
Penulis menemukan beberapa solusi dalam perencanaan setelah menyelesaikan
skripsi ini beberapa yang harus disampaikan sebagai masukan sebagai berikut :
1. Perencanaan yang matang sangat diperlukan seperti anggaran dana, waktu,
tempat, persiapan peralatan, reading dan bisa memperkirakan cuaca walaupun
semua dikehendaki oleh tuhan.
2. Jangan sampai talent badmood, karena apabila talent badmood maka performa
ketika berakting menjadi menurun. Usahakan talent tetap terjada moodnya.
3. Maksimalkan waktu yang ada, ketepatan waktu dalam produksi sangat
diperlukan, karena jika waktu bertambah dana dan tenaga serta pikiran juga akan
terkuras.
4. Menyesuaikan spesifikasi computer seperti VGA, Ram, Procesor dan Mother
Board dengan software editing video, karena apabila spesifikasi kurang
menunjang maka akan sering terjadi “Not Responding” saat editing.
5. Pengaturan lighting menyesuaikan konsep, jangan sampai kekurangan cahaya,
karena semua pengaturan kamera tergantung dari cahaya yang ada. Gunakan
ISO 100-200 untuk pagi hari, siang hari dan sore hari sampai jam 16:00. ISO
diatas 600 menyebabkan noise, atau bintik-bintik di video nantinya yang
berpengaruh pada kualitas gambar dan merepotkan pada proses editing.
17
6. Unsur standar broadcast yang perlu diperhatikan, untuk standar broadcast
nasional yaitu PAL (Phose Alternating Line), MPEG-2 dan MPEG-4 (H.264),
Resolusi 704x480 dan Audio output 44,100 khz.
DAFTAR PUSTAKA
Alfandhani, Baskoroaji. 2009.Analisis Pembuatan Video Klip Band Indie Laffa sebagai
Media Promosi Menggunakan Tehnik Kamera Slider.Yogyakarta: STMIK AMIKOM
YOGYAKARTA.
Atmaja, Yoga dkk. 2007, Video Komunitas. Denpasar: penerbit Insispress
Suyanto, M. dan Aryanto Yuniswan, 2006, Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Penerbit
Andi Offset, Yogyakarta, hal. 9-13.
Suyanto, M. 2003. Alat untuk Meningkatka Keunggulan Bersaing. Multimedia.
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Suyanto, M. 2004, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran.
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Rachmatin Dewi, 2007, Modul Multimedia Video Shooting dan Video Editing,.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19690929199412
2DEWI_RACHMATIN/BUKU_MULTIMEDIA_VIDEO/BUKU_VIDEO_SHOOTING_
DAN_VIDEO_EDITING.pdf (Diakses tanggal 01 April 2014 / 21:05)