pembuatan video klip “senja” dengan menggunakan...

20
PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF KAMERA DSLR NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Wahyu Ardian Susanto 08.12.2856 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

Upload: lamkhuong

Post on 29-May-2019

279 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA ALTERNATIF KAMERA DSLR

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Wahyu Ardian Susanto

08.12.2856

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA 2014

Page 2: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA ALTERNATIF KAMERA DSLR

disusun oleh

Wahyu Ardian Susanto

(08.12.2856)

Dosen Pembimbing,

Melwin Syafrizal, S. Kom, M. Eng

NIK 190302105

Tanggal, 24 April 2014

Ketua Jurusan

Sistem Informasi

Bambang Sudaryatno, Drs, MM

NIK 190302029

Page 3: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

MAKING VIDEO CLIPS “SENJA” USING THE ALTERNATIVE DSLR CAMERA

PEMBUATAN VIDEI KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF

KAMERA DSLR

Wahyu Ardian Susanto

Melwin Syafrizal Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

At the time of occurrence of the current indie bands to the more popular. it's not just indie bands but have prestige or just to show off, but the purpose of releasing their album is an achievement of the indie label to start career in the field of music headed toward commercial.

The implementation of the video clip it self is also a challenge for the creator or the Director. Video clip of governance is good too not be separated from visual and multimedia elements, not just rely on story ideas or just the concept. In Indonesia, the observed an awful lot of work on a video clip without thinking about the visual aspect of the visual grammar. It is unfortunate if such as a thing is not our view. For that the author tried to work on a video clip of a group of local indie bands of the UNROMANTIC with his song title “SENJA„' change into amazement it.

The research of a system to make a music video with DSLR cameras utilizing the alternative media which makes the video clips did not prove to be difficult and expensive, they can be addressed by designing a system that is right, the idea that creativity is endless to make supporting multiple devices on the making of the video clip, such as the steadycamp, a camera slider, video light, reflectors and the boom mic is simple without having to buy a few of these tools at a price that is very expensive, simply merakitnya in a simple but not reduce the main function so that trained not to think practically and the courage to try something new.

Keywords: Video clips, alternative, Multimedia

Page 4: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

1

1. Pendahuluan

Dewasa ini dunia global mengalami kemajuan yang pesat, banyak hal menjadi

lebih mudah seiring perkembangan ilmu teknologi. Seperti halnya dalam proses

pembuatan video klip. Banyak rumah produksi yang sudah menggunakan media

teknologi canggih.

Banyak orang berfikir bahwa proses pembuatan video klip memerlukan dana yang besar,

proses pembuatan yang sulit dan harus menggunakan kamera profesional yang banyak

digunakan oleh kalangan profesional seperti televisi dan PH. Media alternatif DSLR kini

sudah bukan menjadi barang mewah lagi. Namun tak banyak orang meliriknya sebagai

perangkat yang layak digunakan dalam proses pembuatan video klip.

Penggunaan media alternatif kamera DSLR dalam proses pembuatan video klip

tidak semudah yang dibayangkan tidak seperti menggunakan kamera khusus video. Ada

satu hal yang tidak dimiliki kamera DSLR dibandingkan dengan kamera yang biasa

digunakan oleh kalangan profesinal, yaitu sistem untuk meminimalisir sebuah getaran

pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis berinisiatif

membuat sebuah alat yang dinamakan kamera stabilizer. Maka dari itu perpaduan dari

kamera dlsr dan stabilizer kamera inilah nantinya diharapkan dapat menyempurnakan

pembuatan video klip ini.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis akan membuat video klip

menggunakan media alternatif kamera DSLR dan stabilizer kamera. Dengan perpaduan

kedua media tersebut diharapkan ide kreatifitas tidak akan terbatasi lagi dengan

peralatan, proses editing yang sulit atau biaya yang besar.

2. Landasan Teori

2.1. Pengertian Multimedia

Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari

data, media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan

gambar (Turban,2002) atau Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat

dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan

menggabungkan teks, link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi,

berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.

2.2. Pengertian Video Klip

Video klip merupakan kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan

atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama

lagu, nada, lirik, instrument dan penampilan band atau kelompok musik untuk

Page 5: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

2

mengenalkan dan memasarkan produk (lagu) agar masyarakat dapat mengenal yang

selanjutnya membeli kaset, CD, DVD.

2.3 Peralatan Dasar Pembuatan Video klip

1. Kamera DSLR

2. Stedycam

3. Slider

4. Jib Crane

5. Lighting

6. Light Stand

7. Reflektor cahaya

8. Umrella

9. Clapper board

10. Dolly track

2.4 Kebutuhan Sumber Daya Manusia

1. Produser : seorang produser berlaku sebagai manager yang mengontrol

keseluruhan proyek film dan bugdet pembuatan film.

2. Sutradara : Seorang sutradara bertangung jawab terhadap seluruh aspek kreatif

dalam film, mengontrol keseluruhan isi dan alut plot film, memberikan

pengarahan terhadap talent, dan mengatur cinematography film.

3. Scriptwriter / Sreenwriter : Scriptwriter bertugas membuat naskah cerita film

(screenplay) yang digunakan oleh sutradara untuk membuat visualisasi cerita.

Scriptwriter juga merencanakan dialog dan dan menggambarkan cerita.

4. Storyboard Artist : Bertugas membuat storyboard yang digunakan sebagai

pandual visual dalam cerita.

5. Editor : Editor bertugas untuk mengolah animasi atau video menjadi tayangan

film atau video klip yang dikombinasikan dan sikronisasi antara video dan audio.

6. Sound Editor : Sound editor bekerja pada saat sebelum produksi dan pasca

produksi. Sebelum produksi melakukan pengambilan suara dan juga membuat

background suara. Sehubungan dalam pembuatan video klip ini diambil dari

salah satu lagu sophia band, maka tidak diperlukan sound editor karena lagu dari

sophia band sudah ada.

7. Talent : Talent merupakan tokoh yang ada dalam film atau video klip baik tokoh

protogonis, antagonis, maupun figura.

2.5 Tehnik Menggunakan Kamera

1. Zooming (In/Out) : Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekati

maupun menjauh objek, gerakkan ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh

kamera video, dan kameramen hanya mengoperasikannya saja.

Page 6: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

3

2. Panning (Left/Right) : Yang dimaksut gerakkan panning yakni kamera bergerak

dari tengah kekanan atau dari tengan kekiri, namun bukan kameranya yang

bergerak tapi headtripodnya yang bergerak sasuai dengan arah yang diinginkan.

3. Titling (Up/Down) : Gerakkan titling yaitu gerakkan keatas dan kebawah, masih

menggukan headtripod sebagai alat bantu agar hasil gambar lebih stabil.

4. Dolly (In/Out : Gerakkan yang dilakukan yaitu gerakan maju mundur, hampir

sama dengan gerakkan Zooming namun Dolly yang bergerak adalah tripod yang

telah diberi dudukan roda yang berjalan diatas bantalan rail atau track lurus dan

digerakkan dengan cara didorong maju ataupun menariknya mundur.

5. Follow : Pengambilan gambar dilakukan dengan mengikuti objek dalam bergerak

searah pada proses ini menggunakan alat steadycam agar tidak menimbulkan

goncangan pada gambar.

6. Framing (In/Out : Framming adalah gerakkan yang dilakukan oleh objek untuk

memasuki (In) atau keluar (Out) framming shot.

7. Fading (In/Out : Merupakan penggantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila

gambar baru masuk menggantikan gambar yang yang ada disebut fade in,

sedangkan jika gambar yang ada perlahan-lahan menghilang dan digantikan

gambar baru disebut fade out.

8. Crane Shoot : Merupakan gerakan kamera untuk mendapatkan gambar yang

tinggi, atau gambar yang dibutuhkan dalam jarak yang sangat jauh horizontal

atau vertikal. Alat yang digunakan yaitu Jimmy jib Kamera terletak pada ujungnya

dan diberi alat penyeimbang dilain sisinya bertujuan agar bobot kamera tidak

terasa berat dan lebih mudah digerakkan.

2.6 Jenis Shot yang Digunakan

1. ECU (Extreme Close up) : Pengambilan gambar yang dilakukan dengan jarak

sangat dekat, yang hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek.

Fungsinya untuk kedetilan suatu objek.

2. BCU (Big Close Up) : Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu

objek. Fungsi untuk menonjolkan ekspresi yang dikeluarkan oleh objek.

3. CU (Close Up) : Ukuran gambar hanya sebatas dari ujung kepala hingga leher.

Fungsinya untuk memberi gambaran jelas tentang objek.

4. MCU (Medium Close Up) : Gambar yang diambil dari ujung kepala hingga dada.

Fungsinya untuk memperjelas profil seseorang sehingga dapat dipahami

penonton.

5. MS (Mid Shot) : Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang fungsinya

memperlihatkan sosok objek secara jelas.

Page 7: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

4

6. KS (Kneel Shot) : Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya

hampir sama dengan Mid Shoot.

7. FS (Full Shot) : Pengambilan gambar penuh dari kepala hingga kaki. Fungsinya

memperlihatkan objek beserta lingkungannya.

8. LS (Long Shot) : Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Untuk

menunjukkan objek dan latar bekakang yang luas.

9. ELS (Extreme long Shot) : Pengambilan gambar melebihi Long Shoot,

menampilakan lingkungan objek secara utuh. Untuk menunjukkan objek tersebut

bagian dari lingkungannya.

10. 1S (One Shoot) : Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan

seseorang atau benda dalam frame.

11. 2S (Two Shoot) : Pengambilan gambar 2 objek untuk memperlihatkan adegan 2

orang yang sedang berkomunikasi.

2.7 Format Digital Video

Format digital video yang digunakan adalah Audio Video Interleave (AVI)

merupakan format video dan animasi yang digunakan video untuk windows dan

berekstensi.avi. Sebagian besar authoring pada windows mendukung format AVI. Juga

didukung Netscape, SGI dan Sun harus mengubah file ke formar lain untuk playback.

2.8 Perangkat Lunak yang digunakan

1. Adobe Premiere CS6 : Premiere CS6 adalah salah satu produk dari adobe.

Premiere CS6 merupakan software yang bertujuan untuk pengeditan video.

Adobe Premiere CS6 memiliki banyak keunggulan dibandingkan sebelumnya.

Software ini mampu mempersembahkan video atau film dengan teknologi dan

kemampuan yang menakjubkan.

2. Adobe After Effect CS6 : Adobe After Effect CS6 adalah sebuah aplikasi yang

dirancang sebagai studi untuk penciptaan atau penerapan suatu komposisi

(menciptakan grafis profesional dalam gerak) efek khusus dan untuk grafis video.

After Effect CS6 memiliki banyak sekali keunggulan dibanding software-software

sejenisnya, selain itu After Effect CS6 juga memiliki banyak dukungan plugin

yang dikembangkan dan diproduksi berbagai pihak. Biasa sofware ini banyak

digunakan untuk pembuatan iklan, intro film, dan pemberian effect pada video

berdurasi pendek.

3. Adobe Photoshop CS6 : Photoshop CS6 versi terbaru ini bukan hanya sebatas

pengolahan gambar atau foto saja, software ini juga suport video. Dengan

Photoshop CS6, kini kita bisa mengedit video, membuat transisi, memasukkan

sound track dan akhirnya menghasilkan video klip dalam berbagai format, mulai

dari format iPhone sampai dengan full HD.

Page 8: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

5

3. Analisis dan Perancangan Sistem

3.1 Identifikasi Masalah

1. Defenisi masalah tentang objek penelitian

Masalah yang dihadapi Unromantic Band adalah kurang maksimalnya

pengenalan kepada masyarakat sehingga belum banyak masyarakat yang tahu tentang

band Unromantic.

2. Penyebab masalah dari objek penelitian

Media promosi Unromantic Band yang ada saat ini kurang lengkap dan kurang

menarik disebabkan karena media informasi hanya melalui ajang pertunjukan musik

seperti festival, event dan ajang musik lainnya.

Sasaran sistem pembuatan video klip ini diharapkan nantinya dapat

meningkatkan kinerja dari Unromantic Band, seperti bertambahnya tawaran tampil

diberbagai event-event musik, secara tidak langsung masyarakat akan semakin

mengenal dan menaruh kepercayaan terhadap Unromantic Band karena memiliki

kualitas bermusik yang sudah tidak diragukan lagi dan hal tersebut juga tidak menutup

kemungkinan untuk semakin terbukanya kesempatan Unromantic Band menuju major

label dan kemudahan menjalin koneksi dengan berbagai pihak sponsor agar dapat

memaksimalkan promosi. Berdasarkan sasaran tersebut maka dapat diketahui

pemecahan masalah-masalah yang dihadapi, yakni :

1. Peningkatan citra Unromantic Band yang mampu dan layak untuk bersaing di

industry musik menggunakan sistem multimedia berupa video klip.

2. Pengefektifan media promosi menggunakan video kip.

3.2 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisa sebagai alat perancangan strategis ntuk

mengevaluasai Strenght, Weaknesess, Opportunity, dan Threath yang tedapat dalam

suatu projek atau dalam bisnis perusahaan. Tehnik ini menganalisa secara spesifik

tujuan dalam perusahaan dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang

mengutungkan dan merugikan dalam pencapaian tujuan tersebut.

Dari analisa ini biasanya didapatkan beberapa masalah, yang akhirnya anda

dapat menemukan masalah utamanya. Hal ini penting karena biasanya yang muncul

dipermukaan bukanlah masalah utamanya, melainkan hanya gejala-gejala masalah yang

bukan utama. Maka dari itu sebelum memulai pembuatan Video klip Unromantic Band

ada hal yang harus kita ketahui terlebih dahulu, diantaranya :

Page 9: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

6

Tabel 3.1 Analisis SWOT

Internal Eksternal

Strenghts

Band produktif karena mampu menciptakan dan mengaransmen lagu sendiri.

Memiliki pengalaman pentas atau perform panggung dan memiliki kekompakkan pesonil yang solid.

Memiliki fans diberbagai kota.

Memiliki karakter musik tersendiri.

Weaknesses

Unromantic Band ada dijalur indie, bukan major label.

Belum memiliki peralatan sendiri secara lengkap.

Kurangnya koneksi (link) dengan pihak major label.

Keterbatasan dana dalam melakukan promosi.

Opportunity

Jalur indie dapat menjadi batu loncatan menuju jalur major label.

Trend musik indie sudah dikenal masyarakat umum, sehingga unromantic band tidak perlu memulai dari awal.

Banyak stasiun televisi yang mengadakan program acara pertunjukan musik dan menampilkan video klip band-band baru sebagai ajang media promosi.

Banyak situs jejaring sosial yang dapat membantu mempromosikan video klip unromantic band agar lebih dikenal masyarakat luas.

Strategi SO

Promosi dalam video klip dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap group band tersebut dan peluang untuk dapat dilirik oleh pihak major label.

Membuat video klip disetiap single barunya.

Banyak aktif di media social, untuk pengenalan maupun memberikan informasi tentanf kegiatan unromantic band.

Strategi WO

Mencari koneksi dengan pihak major label dan sponsor agar dapat memaksimalkan promosi.

Melengkapi segala kebutuhan band termasuk alat.

Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak sponsor agar lebih membantu pada permasalahan dana.

Threats

Merupakan video klip indie dan kurang diketahui masyarakat, sehingga menjadi kekhawatiran video klip dan segala media penunjangnya tidak dapat menjadi alat komunikasi (komunikator) yang baik kepada masyarakat terutama remaja.

Merupakan Band baru yang belum punya kepercayaan kuat dari masyarakat.

Band indie bersifat minoritas dan dapat kalah bersaing dengan promosi band dari jalur major label.

Strategi ST

Tetap exist dengan menciptakan lagu-lagu baru yang dicintai masyarakat serta tetap mengikuti perkembangan music

Mengaransemen berbagai jenis lagu, diharapkan dengan cara tersebut kualitas unromantic band semakin meningkat karena dapat menyajikan musik dengan cara dan karakter sndiri.

Menjalin hubungan baik dengan fans-fans unromantic, karena fans juga merupakan faktor terpenting pada sebuah band.

Strategi WT

Banyak mengikuti audisi atau kompetisi dan mengikuti live musik untuk promosi secara tidak langsung.

Meningkatkan kualitas bermusik.

Banyak bekerjasama dengan band-band yang sudah berpengalaman.

Kolabirasi musik dengan berbagai band ternama pada setiap kesempatan.

Page 10: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

7

3.3 Solusi Permasalahan yang Dapat Diterapkan

Berikut adalah solusi pemecahan masalah yang dapat diterapkan

1. Website : Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur

internet sehingga dapat diakses dari berbagai penjuru dan golongan, juga

termasuk para fans yang dapat menegenal unromantic band lebih dalam. Pada

halaman web fans dapat menemukan sample demo musik band, sertakan link

agar fans dapat mendownload lagu unromantic band.

2. Facebook / Twitter: Facebook dan situs jejaring sosial yang besar adalah

alternative mutlak agar dapat berhubungan dengan penggemar band unromantic,

melalui facebook dapat diketahui perkembangan band ketika untomantic band

menghasilkan suatu karya baru baik Mp3, maupun Video Klip. Twitter ditujukan

untuk lebih kearah personal dari personel band unromantic ditujukan kepada fans

untuk mengenal lebih dalam dan berkomunikasi langsung dengan personel

unromantic band dan manajemen band untuk menginformasikan kegiatan dan

aktifitas band lebih terperinci.

3. Situs internet lain seperti reverbnation.com adalah situs terkenal didunia musik

dimana unromantic band bias untuk mempromosikan band mereka.

4. Flyers, poster, kartu nama: Selain media promosi di internet flyers dan poster

juga merupakan media penunjang yang baik yang kadang disepelekan berkat

kemudahan promosi via internet. Dengan adanya flyers dan poster akan

menimbulkan gagasan bahwa unromantic band adalah band yang serius dan

sudah mempunyai nama dengan begitu tidak menutup kemungkina mereka

tertarik dengan unromantic band.

5. Merchandise: Membuat beberapa stiker, pin, t-shirt atau apa pun seperti

mencakup nama band dan halaman web band kemudian bagikan ke kerabat

dan teman-teman disetiap kesempatan atau ketika jadwal manggung.

6. YouTube: Video klip lagu unromantic band dapat diupload di Youtube. Youtube

adalah situs terbesar di dunia dimana semua orang dapat sharing video secara

gratis. Ini akan sangat membantu proses promosi unromantic band.

7. Radio Internet: Ada ratusan stasiun radio internet yang dapat memutar dan

mempromosikan unromantic band. Kebanyakan stasiun-stasiun radio selalu

mencari musik baru yang berkualitas untuk diperkenalkan kepada pendengar ini

biasa menjadi kesempatan yang baik bagi unromantic band.

8. Ringtones Handphone: unromantic bisa membuat ringtone ponsel dari salah satu

lagunya untuk fansnya. Setiap kali ponsel mereka berdering akan mengingatkan

mereka tentang unromantic band.

Page 11: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

8

3.4 Solusi Yang Dipilih Sebagai Pemecahan Masalah

Berdasarkan beberapa solusi yang dapat diterapkan Unromantic Band sepakat untuk

mengambil langkah melakukan pembuatan video klip. Video klip diciptakan tak lain

dengan tujuan untuk lebih menyebarkan pesan yang ada pada musik secara audio dan

visual. Didukung dengan banyaknya situs web video sharing dimana para pengguna

dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara gratis.

3.5 Analisis Kebutuhan Produksi

Proses pembutan video klip tentunya tidak terlepas dari kebutuhan sumber daya

manusia (Brainware), kebutuhan perangkat lunak (software) dan perangkat keras yang

digunakan (Hardware). Analisis ini sangat dibutuhkan untuk memberikan gambaran

seberapa besar daya dukung dalam pembuatan video klip.

3.6 Rincian Biaya Produksi

3.2 Tabel Biaya Produksi

No Nama Kebutuhan Volume Sub total Keterangan

1.

2.

3.

Rincian Honor

- Talent Artis

- Kameramen

- Scripwriter

- Crew

Rincian Alat

- Sewa Slider

- Sewa Gladecamp

- Sewa Lighting

- Sewa Studio music

Rincian Lain-lain

- Biaya konsumsi

- Biaya Transportasi

- Biaya lain-lain

2 person

3 person

1 person

4 person

2 hari

1 hari

2 hari

1 hari

2 hari

2 hari

2 hari

Rp. 300.000

RP. 300.000

Rp.50.000

Rp. 200.000

Rp. 300.000

Rp. 100.000

Rp. 200.000

Rp. 100.000

Rp. 400.000

Rp. 200.000

Rp. 200.000

2 person x Rp.150.000

3 person x Rp.100.000

1 person x Rp.50.000

4 person x Rp.50.000

2 hari x Rp.150.000

1 hari x Rp.100.000

2 hari x Rp.100.000

1 hari x Rp.100.000

2 hari x Rp.200.000

2 hari x Rp.100.000

2 hari x Rp.100.000

Total biaya produksi Rp. 2.350.000,-

3.7 Perancangan Konsep Video

3.7.1 Perancangan Ide

Ide merupakan sebuah rancangan atau gambaran yang masih ada dalam pikiran.

Ide dari video klip yang akan dibuat adalah video klip musik dari Unromantic Band

dengan menampilkan beberapa cerita yang diperankan oleh personel band itu sendiri.

Terutama seorang vokalis yang sangat berperan penting dalam membawakan perannya

sebagai aktor utama langsung dan juga sebagai vocal seorang penyanyi. Vokalis dituntut

dapat memerankan dirinya sebagai pelaku dalam lirik lagu tersebut.

Page 12: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

9

3.7.2 Penentuan Tema

Kegiatan yang dilakukan setelah mendapatkan ide adalah penentuan tema.

Tema disini merupakan dasar dari isi lagu “Senja” maka tema yang diambil adalah kisah

cinta sepasang kekasih yang sudah lama berpisah dan mulai dipertemukan kembali, dan

berharap untuk tidak kembali terpisahkan.

3.7.3 Pembuatan Treatment

Merupakan perwujudan dari jalan cerita sebuah lagu, dari sekedar bayangan

menjadi sebuah tulisan. Sebelum menentukan treatment telebih dahulu kita mengetahui

lirik dari lagu tersebut, sehingga kita dapat mengetahui isi dari lagu tersebut.

3.8 Pra Produksi

3.8.1 Survey dan Hunting Lokasi Shooting

Tahap servei dan hunting lokasi merupakan tahap dimana kita akan mencari dan

menentukan lokasi terbaik untuk shooting dan mengambil gambar. Selain itu, cuaca

dilokasi pengambilan gambar juga harus disurvei, supaya rencana produksi berjalan

dengan lancar.

3.8.2 Menyusun Naskah Cerita dan Skenario

Naskah cerita menyajikan kisah dengan menggunakan karakter dan aksi. Naskah

yang baik adalah naskah yang disusun dengan cara menggambarkan aksi yang terukur

secara jelas dan realistic. Kedua ramuan tersebut sangat penting untuk memperkaya

daya tarik cerita dan nilai-nilai tematis. Naskah yang telah rampung diperjelas dengan

merancang skenario. Skenario sebaiknya menggunakan bahasa yang baik karena tidak

hanya dibaca oleh pembuatnya tapi juga staff semua yang terlibat dalam project.

3.8.3 Pembuatan Storyboard

Selain treatment disini juga akan disertakan storyboard yang termasuk dalam

rangkaian proses produksi. Storyboard merupakan coretan gambar/sketsa. Di dalam

gambar tersebut juga berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan

pergerakankamera. Tujuan dari pemakaian storyboard adalah memungkinkan seorang

pembuat film untuk memprevisualisasikan ide-idenya dan juga sebagai alat untuk

mengkomunikasikan ide keseluruhan video klip.

3.9 Jadwal Shooting

Susunan waktu dalam produksi sebuah film, atau video klip sangatlah diperlukan.

Susunan waktu ini ditujukan untuk memanajemen proses produksi.

4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

4.1 Produksi

Produksi adalah merupakan tahap lanjutan dari pra produksi, dimana rancangan-

rancangan yang sudah dibuat pada saat pra produksi akan dilaksanakan pada tahap ini.

Page 13: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

10

Adapun tahap-tahap kegiatan yang dilakukan pada proses produksi antara lain, shooting

atau pengambilan gambar secara keseluruhan, mulai dari awal, tengah hingga akhir.

4.1.1 Sistem Perekaman

Dalam pembuatan video panduan ini system perekaman dilakukan secara

langsung (direct) dan bersamaan baik unsur audio maupun visual. Unsure audio

digunakan hanyalah sebatas untuk penyelarasan suara dan gambar. Namun pada

akhirnya akan dilakukan pengeditan dan pemilihan ulang audio dan visual yang diambil

secara langsung dilokasi. Selain itu, kru juga akan menggunakan system rekaman tak

langsung (indirect), untuk unsure audio yang diantaranya meliputi narasi, sound effect

dan ilustrasi usik. Media yang dipakai untuk merekam suara pada proses syuting sudah

terintegrasi di dalam camcorder yang digunakan.

4.1.2 Shooting (Pengambilan Gambar)

Setelah semua tahap pada proses produksi dilaksanakan, pengambilan gambar

pun sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan serta perintah dari produser dan

sutradara.

1. CU (Close Up) Shot yang menampilkan dari batas bahu sampai atas kepala. Kamera : EOS 550d Lensa : 50 mm / 1.8 Exposure Time : 1/100 sec F.stop : f/4 Fokal length : 50 mm ISO : 400 Exsposure program : Manual White balance : Manual

2. MCU (Medium Close Up)

Shot yang menampilkan sebatas dada sampai atas kepala. Kamera : EOS 550d Lensa : 50 mm / 1.8 Exposure Time : 1/100 sec F.stop : f/4 Fokal length : 50 mm ISO : 400 Exsposure program : Manual White balance : Manual

3. BCU (Big Close Up) Shot yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu sehingga tampak besar, Contoh : Wajah Manusia sebatas dagu sampai kepala. Kamera : EOS 550d Lensa : EF 135 mm f/2 L USM Exposure Time : 1/200 sec F.stop : f/7.1 Fokal length : 100 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual

4. ECU (Extreme Close Up) Shot yang menampilkan detail objek. Misalnya mata, hidung, tangan dll. Kamera : EOS 550d Lensa : EF 135 mm f/2 L USM Exposure Time : 1/200 sec F.stop : f/7.1

Page 14: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

11

Fokal length : 100 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual

5. MS (Medium Shot)

Shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala. Kamera : EOS 60d Lensa : 16-35 mm f/28 L USM Exposure Time : 1/125 sec F.stop : f/15 Fokal length : 16 mm ISO : 400 Exsposure program : Manual White balance : Manual

6. TS (Total Shot)

Shot yang menampilkan keseluruhan objek. Kamera : EOS 60d Lensa : 16-35 mm f/28 L II USM Exposure Time : 1/125 sec F.stop : f/15 Fokal length : 16 mm ISO : 400 Exsposure program : Manual White balance : Manual

7. ES (Establish Shot) Shot yang menampilkan keseluruhan pemandangan atau suatu tempat untuk memeberi orientasi tempat dimana peristiwa atau adegan itu terjadi. Kamera : EOS 60d Lensa : 16-35 mm f/28 L II USM Exposure Time : 1/80 sec F.stop : f/4 Fokal length : 11 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual

8. Two Shot

Shot yang menampilkan dua orang. Kamera : EOS 550d Lensa : EF 135 mm f/2 L USM Exposure Time : 1/200 sec F.stop : f/7.1 Fokal length : 100 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual

9. OSS (Over Shoulder Shot)

Pengambilan gambar dimana kamera berada dibelakang bahu salah satu objek, dan bahu si pelaku tampak atau kelihatan dalam frame. Objek utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu lawan main. Kamera : EOS 550d Lensa : EF 135 mm f/2 L USM Exposure Time : 1/200 sec F.stop : f/7.1 Fokal length : 100 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual

Page 15: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

12

4.1.3 Teknik Gerakan Kamera

Berikut ini merupakan tehnik gerakan kamera yang diterapkan pada video klip

Unromantic Band :

1. Panning : Gerakan kamera secara horizontal (posisi kamera tetap ditempat) dari

kiri ke kanan atau sebaliknya.

2. Pan Right : Gerakan kamera mendatar dari kiri ke kanan.

3. Tilting : Gerakan kamera secara vertical (posisi kamera tetap ditempat) dari atas

ke bawah atau sebaliknya.

4. Tilt Up :Gerakan kamera secara vertical dari bawah ke atas.

Tracking : Gerakan kamera mendekati atau menjauhi objek.

4.1.4 Sudut Pengambilan Gambar (Camera Angel)

Berikut ini merupakan variasi sudut pengambilan gambar yang doterapkan pada

video klip Unromantic Band :

1. High Angel (Bird eye view)

Posisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil.

2. Normal Angel

Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata obyek yang diambil.

3. Low Angel (Frog eye view)

Posisi kamera lebih rendah dari obyek yang diambil.

4. Obyektive Camera

Tehnik pengambilan dimana kamera menyajikan sesuai dengan kenyataan.

4.1.5 Tata Cahaya (Lighting)

Tata cahaya sangat berpengaruh terhadap hasil gambar yang diambil. Oleh karena

itu penulis menggunakan cara praktis dengan menggunakan beberapa lampu

penerangan. Lampu terdiri dari empat buah lampu halogen dengan ukuran tegangan

yang beberbeda-beda, dua buah berukuran 300 Watt dan dua buah lagi berukuran 150

Watt.

4.1.6 Evaluasi

Evaluasi digunakan untuk melihat masih ada tidaknya kekurangan dalam proses

produksi terutama pada saat pegambilan gambar. Evaluasi dalam proses pembuatan

video klip Unromantic Band membuat penulis dapat langsung melakukan perbaikan

dalam pengambilan gambar sehingga mendapatkan hasil gambar dengan baik.

4.1.7 Retake

Retake adalah proses pengambilan gambar ulang pada suatu adegan yang dinilai

kurang sesuai menurut sutradara. Pada pembuatan video klip Unromantic Band terjadi

beberapa retake, tujuannya selain untuk mendapatkan hasil yang maksimal, retake juga

berfungsi sebagai stok gambar apabila dalam proses editing hasil gambar kurang sesuai,

penulis masih memiliki gambar yang lain.

Page 16: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

13

4.2 Pasca Produksi

4.1 List Editing

List editing adalah check list yang dibuat untuk mempermudah proses editing karena

penulis dapat mengetahui gambar mana saja yang akan digunakan pada saat proses

editing.

4.2 Import

Import adalah proses pemindahan file video dari folder directory computer ke dalam

software editing yang akan digunakan, agar proses editing bisa berjalan dengan lebih

mudah dan maksimal.

4.3 Teknik Editing

Teknik editing yang penulis gunakan dalam pengeditan video klip tersebut

menggunakan software Adobe Premiere CS6, Dalam proses pengeditan video klip

Unromantic Band ini penulis menggunakan beberapa teknik pengeditan seperti efek

Color Grading, footage burn film, optical flare, magic buleet look.

4.3.1 Color Gradding

1. Effect

2. Video effect

3. Color correction

4. Three- way color correction

5. Pada form editing setting warna sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 4.1 Color Gradding

4.3.2 Footage Burn Film

1. Download footage burn film

2. Import Adobe premiere

3. Drag ke from editor letakkan pada layer di atas video

4. Setting burn film untuk mengatur opacity

Page 17: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

14

Gambar 4.2 Footage Burn Film

4.3.3 Optical Flare

1. Pilih video yang akan diedit

2. Klik kanan replace with After Effect composition

3. Select layer

Gambar 4.3 Optical Flare

4.3.4 Magic Bullet Look

1. Effect

2. Video effect

3. Magic bullet look

4. Edit

5. Setting range saturation

Page 18: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

15

Gambar 4.4 Magic Bullet Look

4.4 Rendering

1. Sebelum merender, pastikan work area bar berakhir pada posisi paling belakang

video.

2. File > Eksport > Adobe Media Encore. Ini merupakan fasilitas Adobe

Premiereuntuk merender menjadi file yang diinginkan.

3. Disini atur untuk format MPEG 1 DVD, range : Work Area, Preset: PAL DVD High

Quality Standard Bitrate.

4. Pada kiri atas hilangkan tanda centang pada pilihan Dienterlace“. Klik “ok”

berikan nama file dan tentukan dimana filr nantinya akan disimpan.

5. Tunggu sampai proses render selesai dan kemudian cari file tersebut untuk

selanjutnya dijalankan.

Gambar 4.5 Tampilan Proses Rendering

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya sampai pada akhir

pembuatan video klip “SENJA” maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Siapkan memory card kapasitas tinggi (8 GB atau lebih) dan kecepatan baca tulis

yang tinggi (kelas 6 atau kelas 10)

2. Pastikan baterai dalam kondisi baik, merekam video sangat menguras baterai.

Page 19: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

16

3. Periksa spesifikasi kamera DSLR anda, apakah bisa melakukan eksposur saat

merekam video (bila tidak maka hanya ada auto eksposur)

4. Sebelum merekam, atur shutter speed, diafragma dan iso yang paling optimal

untuk kondisi saat itu, barulah mulai merekam.

5. Saat sedang merekam, kita juga bisa mengunci eksposur dengan tombol AF

LOCK supaya saat eksposur kamera tetap meski digerakkan ke arah yang beda

terang gelapnya.

6. Hindari sering melakukan zoom saat merekam video, karena kemampuan

continuous focus kamera DSLR belum sempurna

7. Sebisa mungkin gunakan tripod atau sejenisnya untuk membuat rekaman

tampak stabil

8. Lakukan panning (gerakan kiri ke kanan) dengan pelan karena sensor CMOS

punya kelemahan di panning (akan menghasilkan efek rolling shutter/skew)

9. Bila ada port dikamera, gunakan mic eksternal sehingga lebih sensitive dan tidak

mudah terganggu suara angin

10. Dikondisi kurang cahaya bisa dibantu dengan video light

5.2 Saran

Penulis menemukan beberapa solusi dalam perencanaan setelah menyelesaikan

skripsi ini beberapa yang harus disampaikan sebagai masukan sebagai berikut :

1. Perencanaan yang matang sangat diperlukan seperti anggaran dana, waktu,

tempat, persiapan peralatan, reading dan bisa memperkirakan cuaca walaupun

semua dikehendaki oleh tuhan.

2. Jangan sampai talent badmood, karena apabila talent badmood maka performa

ketika berakting menjadi menurun. Usahakan talent tetap terjada moodnya.

3. Maksimalkan waktu yang ada, ketepatan waktu dalam produksi sangat

diperlukan, karena jika waktu bertambah dana dan tenaga serta pikiran juga akan

terkuras.

4. Menyesuaikan spesifikasi computer seperti VGA, Ram, Procesor dan Mother

Board dengan software editing video, karena apabila spesifikasi kurang

menunjang maka akan sering terjadi “Not Responding” saat editing.

5. Pengaturan lighting menyesuaikan konsep, jangan sampai kekurangan cahaya,

karena semua pengaturan kamera tergantung dari cahaya yang ada. Gunakan

ISO 100-200 untuk pagi hari, siang hari dan sore hari sampai jam 16:00. ISO

diatas 600 menyebabkan noise, atau bintik-bintik di video nantinya yang

berpengaruh pada kualitas gambar dan merepotkan pada proses editing.

Page 20: PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.12.2856.pdf · pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis

17

6. Unsur standar broadcast yang perlu diperhatikan, untuk standar broadcast

nasional yaitu PAL (Phose Alternating Line), MPEG-2 dan MPEG-4 (H.264),

Resolusi 704x480 dan Audio output 44,100 khz.

DAFTAR PUSTAKA

Alfandhani, Baskoroaji. 2009.Analisis Pembuatan Video Klip Band Indie Laffa sebagai

Media Promosi Menggunakan Tehnik Kamera Slider.Yogyakarta: STMIK AMIKOM

YOGYAKARTA.

Atmaja, Yoga dkk. 2007, Video Komunitas. Denpasar: penerbit Insispress

Suyanto, M. dan Aryanto Yuniswan, 2006, Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Penerbit

Andi Offset, Yogyakarta, hal. 9-13.

Suyanto, M. 2003. Alat untuk Meningkatka Keunggulan Bersaing. Multimedia.

Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Suyanto, M. 2004, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran.

Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Rachmatin Dewi, 2007, Modul Multimedia Video Shooting dan Video Editing,.

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19690929199412

2DEWI_RACHMATIN/BUKU_MULTIMEDIA_VIDEO/BUKU_VIDEO_SHOOTING_

DAN_VIDEO_EDITING.pdf (Diakses tanggal 01 April 2014 / 21:05)