pembuatan panduan pengukuran gps geodetik dengan …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · ilmu...

54
PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN METODE STATIK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Skripsi diajukan sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan oleh Abdul Mufid NIM.5101412070 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017 i

Upload: others

Post on 12-Sep-2019

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS

GEODETIK DENGAN METODE STATIK PADA

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Skripsi

diajukan sebagai salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

oleh Abdul Mufid

NIM.5101412070

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

i

Page 2: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Abdul Mufid

NIM : 5101412070

Program Studi : Pendidikan Teknik Bangunan

Judul Skripsi : PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK

DENGAN METODE STATIK PADA PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI

SEMARANG

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan kesidang panitia ujian

skripsi Program Studi S-1 Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Semarang.

Semarang, 19 Januari 2017

Pembimbing I, Pembimbing II,

Ir. Ispen Safrel, M.Si. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T.

NIP. 195704111988031001 NIP. 197207021999031002

ii

Page 3: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

iii

Page 4: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas Negeri

Semarang (UNNES) maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa

bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim Penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh karena karya ini, serta sanksi yang lainnya sesuai dengan norma yang

berlaku di perguruan tinggi ini.

Semarang, 19 Januari 2017

yang membuat pernyataan,

Abdul Mufid

NIM. 5101412070

iv

Page 5: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

� Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya.

(QS. Al Baqarah: 286)

� Sungguh bersama kesukaran dan keringanan. Karena itu bila kau telah selesai

(mengerjakan yang lain). Dan kepada Tuhan berharaplah. (QS. Al-Insyirah: 7-8)

� Janganlah menjadi seseorang yang sukses tetapi jadilah seseorang yang mempunyai

nilai kehidupan. (Albert Einstein)

� Sebenarnya kegagalan kita bukanlah karena adanya kesulitan yang menghambat

langkah kita, tetapi karena ketidakberanian untuk melawan rasa takut dalam diri.

(Syaikh Imam Al-Ajal Burhanudin)

PERSEMBAHAN

� Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya.

� Rasulku Muhammad SAW yang menjadi panutan sekaligus tauladanku.

� Kepada Ibu (Sri Amining) dan Bapak (Kusnan) tercinta yang selalu membimbing,

memberikan do’a, dorongan serta motivasi.

� Untuk adiku (Amin Nur Rohmat) yang telah mensupport dan selalu menghibur.

� Untuk seluruh teman-teman seperjuangan PTB angkatan 2012 yang telah

memberikan bantuan dan dukungan.

v

Page 6: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

ABSTRAK

Abdul Mufid. 2017. Pembuatan Panduan Pengukuran GPS Geodetik Dengan Metode Statik Pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang . Dosen Pembimbing: Ir. Ispen Safrel, M.Si. dan Eko Nugroho

Julianto, S.Pd., M.T. Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.

Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang

mengharuskan mahasiswa mengetahui dan memahami serta mempraktikan alat-alat

praktikum secara mandiri. Salah satu alat yang dugunakan adalah GPS Geodetik yang

didalam praktik pengukurannya menggunakan metode statik. Sumber belajar yang

sekarang digunakan belum terdapat penjelasan bahan kajian Pengukuran GPS Geodetik Metode Statik. Pembuatan buku panduan merupakan salah satu alternatif pembelajaran

individual, yang memberi kepercayaan pada kemampuan individu untuk belajar

mandiri. Pembuatan buku panduan dirancang untuk mata kuliah Ilmu Ukur Tanah

Lanjut sub bahasan Pengukuran GPS Geodetik Metode Statik diawali dengan

menganalisis kebutuhan mahasiswa, karakteristik materi, dan tujuan pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan pendekatan research and development (R&D) yang

kemudian disesuaikan dengan kebutuhan peneliti yang meliputi lima tahapan, yaitu (1)

potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5)

revisi desain. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu metode

kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan data kebutuhan mahasiswa terhadap

pembuatan buku panduan, dan pengujian validitas buku panduan oleh ahli materi.

Berdasarkan hasil analisis dari angket kebutuhan mahasiswa yang dilakukan

mendapatkan persentase sebesar 83% dalam kategori membutuhkan buku panduan

untuk memudahkan memahami materi Pengukuran GPS Geodetik Metode Statik.

Berdasarkan hasil angket kebutuhan mahasiswa, buku panduan yang diinginkan adalah

buku panduan yang lebih menekankan pada materi langkah-langkah atau proses

pembuatan Pengukuran GPS Geodetik Metode Statik. Berdasarkan hasil penilaian ahli

materi sebesar 80% dalam kategori layak digunakan dalam pembelajaran. Untuk

menyempurnakan kualitas buku panduan diperlukan adanya penelitian lanjutan untuk

mengimplementasikan buku panduan terhadap hasil belajar dan perbaikan buku

panduan demi kesempurnaan kualitas buku panduan.

Kata Kunci : Pembuatan Panduan, Ilmu Ukur Tanah Lanjut sub bahasan Pengukuran

GPS Geodetik Metode Statik.

vi

Page 7: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Seraya mengucap hamdalah, penulis panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT

atas segala limpahan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pembuatan Panduan Pengukuran GPS

Geodetik Dengan Metode Statik Pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Universitas Negeri Semarang” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis haturkan kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

3. Dra. Sri Handayani, M.Pd., Ketua Jurusan, Koordinator Program Studi Pendidikan

Teknik Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Semarang dan sebagai Dosen Penguji I yang telah memberikan saran dan bimbingan.

4. Ir. Ispen Safrel, M.Si., Dosen Pembimbing I, Dosen Penguji II dan sebagai ahli

materi yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan selama pembuatan

skripsi serta yang telah memberikan kritik dan saran untuk kebaikan produk

pembelajaran yang telah dibuat penulis.

5. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T., Dosen Pembimbing II dan sebagai Dosen

Penguji III yang telah memberikan bimbingan, motivasi serta pengarahan selama

pembuatan skripsi.

6. Togani Cahyadi Upomo, S.T, M.Eng., tim ahli materi pembelajaran yang telah

memberikan kritik dan saran untuk kebaikan produk pembelajaran yang telah dibuat

penulis .

7. Mahasiswa-mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan S1 angkatan 2014 yang yang

menjadi asisten dosen Ilmu Ukur Tanah Lanjut yang telah bersedia meluangkan

waktu untuk penelitian.

vii

Page 8: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna

kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi penulis pada khususnya, dan bagi semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 19 Januari 2017

Penulis

viii

Page 9: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI...................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 4

1.4 Batasan Masalah................................................................................. 4

1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................. 5

1.6 Sistematika Skripsi ............................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 9

2.1 Pembelajaran ...................................................................................... 9

2.2 Bahan Ajar.......................................................................................... 10

2.2.1. Pengertian Bahan Ajar ............................................................ 10

2.2.2. Karakterstik Bahan Ajar .......................................................... 10

2.2.3. Jenis Bahan Ajar........................................................................11

2.2.4. Sistematika Penyusunan Buku Panduan ...................................14

2.2.5. Bagian – Bagian Buku...............................................................15

2.3 Tahapan pengembangan Perangkat Pembelajaran ............................ 20

2.3.1. Tahap Pendefinisian ..................................................................21

ix

Page 10: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

2.3.2. Tahap Perancangan ...................................................................22

2.3.3. Taha Pengembangan .................................................................22

2.3.4. Tahap Pendiseminasian .............................................................23

2.4 Tinjauan Tentang Ilmu Ukur Tanah Lanjut ........................................23

2.4.1. Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah Lanjut ..................................... 23

2.4.2. GPS dan GPS Geodetik ........................................................... 24

2.4.3. Perencanaan dan Persiapan ..................................................... 27

2.5 Kerangka Berfikir .............................................................................. 34

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 38

3.1 Lokasi dan Objek Penelitian .............................................................. 38

3.2 Jenis Penelitian ................................................................................... 38

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 39

3.3.1. Populasi Penelitian .................................................................. 39

3.3.2. Sampel Penelitian .................................................................... 39

3.4 Prosedur Pengembangan Perangkat Pembelajaran ............................ 40

3.5 Desain Buku Panduan ........................................................................ 43

3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 44

3.7 Teknik Analisis Data ......................................................................... 49

3.8 Diagram Alur Penelitian .................................................................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 53

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 53

4.1.1. Hasil Analisis Kebutuhan Mahasiswa terhadap Pengembangan

Bahan Ajar Panduan Pengukuran GPS Geodetik dengan Metode

Statik ...................................................................................... 53

4.1.1.1.Analisis Pendapat Mahasiswa terhadap sumber belajar yang

Digunakan Sekarang .............................................................. 54

4.1.1.2.Analisis Pengetahuan Mahasiswa tentang Pengukuran GPS

Geodetik dengan metode statik ............................................. 61

4.1.1.3.Analisis Kebutuhan Mahasiswa terhadap sumber belajar

Pengukuran GPS Geodetik dengan metode statik .................. 65

x

Page 11: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

4.1.1.4.Kebutuhan Mahasiswa terhadap Pengembangan Sumber Belajar

Buku Panduan Pengukuran GPS Geodetik metode statik ..... 67

4.2 Pengembangan Bahan Ajar ............................................................... 73

4.3 Validasi Ahli ..................................................................................... 83

4.3.1 Validasi Ahli Materi ................................................................ 83

BAB V PENUTUP............................................................................................... 86

5.1 Kesimpulan......................................................................................... 86

5.2 Saran................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 88

xi

Page 12: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Bagian Sistem GPS ...................................................................................... 25

2.2. Kelengkapan alat GPS Geodetik .................................................................. 26

2.3. Pengertian Mark Angel .................................................................................. 28

2.4. Diagram Obstruksi mengakibatkan Multipath ............................................... 29

2.5. Pengukuran posisi metode statik.....................................................................32

2.6. Kerangka Berfikir ...........................................................................................37

3.1. Langkah Penggunaan (R&D) ......................................................................... 39

3.2. Alur Prosedur Pengembangan Buku Panduan ................................................41

3.3. Desain Buku Panduan .....................................................................................44

3.4. Skala Likert ................................................................................................... 47

3.5. Diagram Alur Penelitian ............................................................................... 52

4.1. Pengembangan Bahan Ajar ............................................................................ 74

4.2. Grafik Penilaian Ahli Materi ......................................................................... 85

xii

Page 13: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Kelengkapan Alat GPS Geodetik................................................................. 27

3.1. Kisi-kisi Instrumen Kebutuhan Mahasiswa ................................................ 48

3.2. Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Materi ........................................................ 49

3.3. Rentang Presentase Hasil Angket Penelitian ..............................................

4.1. Hasil Pendapat Mahasiswa terhadap Sumber Belajar yang Digunakan

51

Sekarang.......................................................................................................

4.2. Hasil Analisis Pengetahuan Mahasiswa tentang pengukuran GPS Geodetik

54

metode statik ................................................................................................ 61

4.3. Hasil Analisis Mahasiswa terhadap Sumber Belajar ................................... 65

4.4. Hasil Analisis Kebutuhan Mahasiswa terhadap Pengembangan

bahan ajar ....................................................................................................

68

4.5. Tabel Penyusunan Materi ........................................................................... 77

4.6. Tabel Pendalaman Materi ........................................................................... 78

4.7. Hasil Angket Ahli Materi per Indikator ...................................................... 83

4.8. Hasil Angket Ahli Materi Keseluruhan ...................................................... 84

xiii

Page 14: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Rencana Pembelajaran Siswa Mata Ilmu Ukur Tanah Lanjut ..... 89

Lampiran 2. Kisi-kisi, Pedoman, dan Soal Angket Kebutuhan Mahasiswa .... 94

Lampiran 3. Kisi-Kisi, Pedoman dan Soal Angket Ahli Materi ...................... 110

Lampiran 4. Hasil Rekapitulasi Analisis Kebutuhan Mahasiswa .................... 119

Lampiran 5. Hasil Rekapitulasi Angket Ahli Materi ....................................... 126

Lampiran 6. Pernyataan Expert Judgement ...................................................... 129

Lampiran 7. Surat Tugas Pembimbing Skripsi ................................................ 132

Lampiran 8. Surat Tugas Seminar Proposal Skripsi ........................................ 134

Lampiran 9. Berita Acara Seminar Proposal Skripsi ....................................... 136

Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian ................................................................... 138

Lampiran 11. Surat Ijin Permohonan Ahli ....................................................... 140

Lampiran 12. Surat Ijin Peminjaman Alat ........................................................ 142

Lampiran 13. Buku Panduan Pengukuran GPS Geodetik Metode Statik ........ 145

xiv

Page 15: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Peranan dosen

selaku pendidik bertugas membatu mahasiswa atau peserta didik untuk

dapat belajar dengan baik dan benar. Pembelajaran akan berjalan efektif dan

efisien bila didukung oleh tersedianya bahan ajar dan alat bantu yang

menunjang. Penyediaan bahan ajar dan metode pengajaran sangat

diperlukan bagi pengembangan potensi mahasiswa secara optimal.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

pembaharuan dalam proses pembelajaran. Para mahasiswa dituntut untuk

mampu menggunakan alat – alat yang disediakan oleh perguruan tinggi.

Sehingga dosen sebagai tenaga pendidik harus mampu menggunakan alat

dan mengembangkan media pengajaran yang akan digunakan.

Program studi Pendidikan Teknik Bangunan kurikulum 2015, terdapat

mata kuliah peminatan yang dapat dipilih mahasiswa, salah satunya

peminatan survei pemetaan yang salah satu mata kuliah yang diajarkan

adalah Ilmu Ukur Tanah Lanjut sesuai dengan Rencana Pembelajaran

Semester (RPS). Ilmu Ukur Tanah ini lanjut merupakan mata kuliah teori

dan praktik yang mengharuskan mahasiswa mengetahui dan memahami

serta mempraktikan penggunaan alat – alat praktikum secara mandiri.

Seperti yang tertera pada Rencana Pembelajaran Semester kemampuan yang

diharapkan adalah mahasiswa mampu melakukan praktek pengukuran

1

Page 16: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

2

dengan menggunakan digital GPS. Yang dimaksud digital GPS disini adalah

GPS Geodetik.

Untuk menunjang pembelajaran, Laboratorium Ukur Tanah Jurusan

Teknik Sipil menyediakan peralatan pengukuran yang salah satunya adalah

GPS Geodetik. GPS Geodetik merupakan alat ukur navigasi dan observasi

yang berbasis satelit dengan akurasi yang sangat tinggi. Ada banyak alat

yang dimiliki laboratorium ilmu ukur tanah diantaranya : waterpass, digital

theoddolite, total station, GPS Geodetic. Dari beberapa alat tersebut yang

tergolong alat yang baru adalah GPS Geodetic. Dalam satu set GPS

Geodetic terdapat peralatan utama seperti, Controler, Receiver, Antena,

Meteran Kecill. GPS Geodetik juga dilengkapi dokumen berupa User

Manual Carlson SurvCE menjelaskan tampilan tatap muka dan fungsi

masing-masing menu pada layar Controller dan User Guide Hemisphere

S320 GNSS Survey Receiver menjelaskan tentang begian-bagian alat,

tahapan perakitan alat, pengaturan konfigurasi Reciever, dan spesifikasi

teknik dari Receiver. Sedangkan metode pengukuran Statik tidak tercantum

dalam buku-buku tersebut. Sehingga mahasiswa yang ingin belajar GPS

Geodetik tidak mengetahui tahapan pengukuran dengan menggunakan

metode Statik.

Ada banyak metode yang digunakan untuk pengukuran dengan

menggunakan GPS Geodetik diantaranya adalah metode Statik, metode

RTK (Real Time Kinemati), dan Stakeout. Metode penentuan posisi statik

(static position) adalah penentuan posisi dari titik – titik yang static (diam).

Page 17: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

3

Pengukuran dengan menggunakan metode statik sangat cocok untuk

menentukan posisi atau lokasi dengan ketelitian yang sangat tinggi.

Dibandingkan dengan metode penentuan kinematik, ketelitian dengan

metode Statik lebih tinggi, ketelitian posisi yang diperoleh dengan metode

statik mencapai orde mm sampai cm. Salah satu contoh penentuan posisi

adalah penentuan koordinat dari titik-titik kontrol untuk pemetaan ataupun

pemantauan.

Salah satu yang ditawarkan untuk mengatasi masalah diatas adalah

dengan membuat bahan ajar berupa buku panduan pengukuran GPS

Geodetik. Dengan adanya panduan bisa dijadikan sebagai acuan dalam

mengoperasionalkan alat GPS Geodetik. Buku panduan harus mampu

menjelaskan secara teoritis juga harus dilengkapi tahapan atau metode

pengukuran yang sistematis dan sesuai dengan ketentuan. Penjelasan

mengenai metode pengukurannya juga harus sederhana dan mudah

dipahami oleh penggunanya. Panduan ini digunakan untuk

menyederhanakan bahasa teknik menjadi mudah dimengerti dan dilakukan

oleh level yang paling rendah. Dengan kata lain buku panduan merupakan

alat bantu dimana mahasiswa dapat belajar secara mandiri.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis bermaksud

mengadakan penelitian dengan judul “PEMBUATAN PANDUAN

PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN METODE STATIK PADA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG”.

Page 18: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

dapat dirumuskan malasah masalah penelitian sebagai berikut :

Seberapa besar tingkat kelayakan panduan pengukuran GPS Geodetik

dengan metode Statik ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka

dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :

Mengetahui besarnya tingkat kelayakan panduan pengukuran GPS

Geodetik dengan metode Statik.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang diterapkan pada penelitian ini adalah :

1. Obyek Penelitian

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menjadi

asisten dosen Ilmu Ukur Tanah program studi Pendidikan Teknik

Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang angkatan 2014.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah buku panduan pengukuran GPS Geodetik

dengan menggunakan metode statik.

3. Parameter

Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelayakan

produk panduan pengukuran GPS Geodetik dengan metode statik

dinyatakan layak oleh ahli.

Page 19: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

5

4. Materi Peerkuliahan

Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini sesuai dengan Rencana

Pembelajaran Semester (RPS) mata kuliah Ilmu Ukur Tanah Lanjut

pada program studi Pendidikan Teknik Bangunan kurikulum 2015

tentang praktik pengukuran dengan menggunakan alat digital GPS

dengan metode Statik.

5. Buku Panduan

Bentuk buku panduan yang digunakan dalam penelitian ini berupa

handbook.

6. Tahapan Pengembangan Buku Panduan

Pengembangan buku panduan menggunakan 4-D model (four D

models) yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate atau

diadaptasi menjadi model 4-P yaitu pendefinisian, perancangan,

pengembangan, dan penyebaran. Namun pada penelitian ini

pengembangan buku panduan hanya sampai pada tahap

pengembangan, sedangkan tahap penyebaran tidak dilakukan karena

keterbatasan waktu dan biaya.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Praktis

a. Bagi penulis

Hasil penilitian bisa menambah pengetahuan bagi penulis serta

dapat digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik

Bangunan di Universitas Negeri Semarang.

Page 20: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

6

b. Bagi Mahasiswa

Membantu aktivitas belajar mahasiswa dan membantu

mahasiswa dalam menyerap materi. Selain itu panduan pengukuran ini

juga bisa digunakan sebagai pendamping mandiri mahasiswa pada

mata kuliah Ilmu Ukur Tanah Lanjut.

c. Bagi Dosen

Sebagai referensi tambahan yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran

d. Bagi Jurusan

Semoga panduan pengukuran ini bisa digunakan dengan sebaik

baiknya dan menjadi bahan kajian untuk mengembangkan media

pembelajaran yang menarik di jurusan Teknik Sipil.

1.5.2 Manfaat Teoritis

Menambah wacana baru untuk mengembangkan media pembelajaran

dan dapat memberikan kontribusi dalam penggunaan media pembelajaran

yang lebih menarik dalam kegiatan belajar pembelajaran. Penelitian ini

diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

tentang pengukuran dengan alat ukur GPS Geodetik menggunakan metode

Statik pada mata kuliah peminatan Ilmu Ukur Tanah Lanjut.

1.6 Sistematika Skripsi

Penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian, yaitu

bagian awal, isi dan bagian akhir.

Page 21: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

7

1. Bagian awal

Bagian awal skripsi meliputi: judul, abstrak, lembar pengesahan,

motto dan bagian persembahan, kata pengantar, daftar isi, datar

table, daftar gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian isi

Isi skripsi disajikan dalam lima bab, dengan beberapa sub bab

pada tiap babnya.

BAB I : Pendahuluan

Mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.

BAB II : Landasan Teori

Pada bagian bab ini mengemukakan tentang teori –

teori yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian

dan dijadikan acuan peneliti untuk mengadakan

penelitian, kerangka berfikir dan hipotesis.

BAB III : Metode Penelitian

Berisi tentang langkah – langkah enelitian , metode

penilitian dan teknik pengumpulan data.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini mencakup analisis data penelitian, hasil

penelitian, serta pembahasannya.

Page 22: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

8

BAB V : Penutup

Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-

saran yang relevan dengan penelitian yang telah

dilaksanakan.

3. Bagian Akhir

Pada bagian akhir ini berisikan daftar pustaka dan lampiran

lampiran yang mendukung hasil penelitian.

Page 23: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

BAB II KAJIAN

PUSTAKA

2.1 Pembelajaran

Pembelajaran memiliki pengertian yang sangat komplek sehingga para

ahli mengemukakannya dengan beberapa definisi, definisi pembelajaran

telah dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain:

1) Winkel (Evaline dan Hartini 2015:12) menyatakan bahwa

pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk

mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian

kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian

intern yang berlangsung dialami siswa.

2) Miarso (Evaline dan Hartini, 2015:12) menyatakan bahwa

pembelajaran adalah usaha pendidikan yang dilaksanakan secara

sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum

proses dilaksanakan, serta pelaksanaanya terkendali.

3) Briggs (Rifa’i dan Anni, 2012:157) mengatakan bahwa pembelajaran

adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta

didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh

kemudahan.

Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan suatu hubungan interaksi antara peserta didik yang secara

sengaja dikelola untuk memungkinkan peserta didik turut serta dalam

tingkah laku tertentu dalam kondisi – kondisi khusus dalam rangka

pembentukan sikap dan ketrampilan proses.

9

Page 24: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

10

2.2 Bahan Ajar

2.2.1 Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang

berisikan materi pembelajaran, metode, batasan – batasan, dan cara

mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka

mencapai tujuan yang diharapkan. (Widodo & Jasmadi dalam Ika Lestari,

2013:1). Pengertian ini menggambarkan bahwa suatu bahan ajar hendaknya

dirancang dan ditulis dengan kaidah intruksional.

2.2.2 Karakteristik Bahan Ajar

Sesuai dengan pedoman penulisan modul yang dikeluarkan oleh

Direktorat Guruan Menengah kejuruan Derektorat Pendidikan Dasar dan

Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2003, bahan ajar

memiliki karakteristik sebagai berikut:

2.2.2.1 Self instructional

Bahan ajar dapat membuat peserta didik mampu membelajarkan diri

sendiri dengan bahan ajar yang dikembangkan. Untuk memenuhi

karakteristik self instructional, maka didalam bahan ajar harus terdapat

tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun tujuan

antara. Selain itu, dengan bahan ajar memudahkan peserta didik belajar

secara tuntas dengan memberikan materi pembelajaran yang dikemas

kedalam unit – unit atau kegiatan yang lebih spesifik (Widodo & Jasmadi

dalam Ika Lestari, 2013:2).

Page 25: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

11

2.2.2.2 Self contained

Seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub

kompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu modul secara utuh.

2.2.2.3 Stand alone

Bahan ajar yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar yang

lain atau tidak harus digunakan bersama – sama dengan bahan ajar lain.

2.2.2.4 Adaptive

Bahan ajar hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap

perkembangan ilmu dan teknologi.

2.2.2.5 User friendly

Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat

membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan

pemakai dalam merespons dan mengakses sesuai dengan keinginan.

2.2.3 Jenis Bahan Ajar

Bahan ajar memiliki beragam jenis, ada yang cetak dan non cetak.

Bahan ajar yang sering dijumpai antara lain berupa handout, modul, buku,

modul, brosur, dan lembar kerja siswa. Berikut adalah penjelasan jenis-

jenis bahan ajar.

2.2.3.1 Modul

Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan agar

peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan

tenaga pendidik. Oleh karena itu, modul harus berisi tentang petunjuk

Page 26: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

12

belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi pelajaran, informasi

pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi, dan balikan terhadap

evaluasi. Dengan pemberian modul, peserta didik dapat belajar mandiri

tanpa harus dibantu oleh tenaga pendidik.

2.2.3.2 Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang sudah dikemas

sedemikian rupa sehingga peserta didik diharapkan dapat materi ajar

tersebut secara mandiri. Dalam LKS, peserta didik akan mendapat materi,

ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu peserta didik

juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi

yang diberikan dan pada saat yang bersamaan peserta didik diberikan materi

serta tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.

2.2.3.3 Buku

Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi ilmu

pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku

disusun dengan menggunakan bahasa sederhana, menarik, dilengkapi

gambar, keterangan, isi buku, dan daftar pustaka. Buku akan sangat

membantu tenaga pendidik dan peserta didik dalam mendalami ilmu

pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran masing-masing

Secara umum, buku dibedakan menjadi empat jenis (Prastowo dalam

Lestari, 2011: 79) yaitu sebagai berikut.

a. Buku sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan,

referensi, dan sumber untuk kajian ilmu tertentu, biasanya

Page 27: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

13

berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.

b. Buku bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan

bacaan saja, misalnya cerita, legenda, novel, dan lain

sebagainya.

c. Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru

atau pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran.

Pernyataan lain yang disampaikan oleh Wiji Suwarno 2014:64

mengemukakan bahwa, buku pegangan (handbook),

merupakan jenis buku yang termasuk sebagai buku rujukan

yang berisi ikhtisar pokok bahasan atau subjek tertentu

mengenai suatu ilmu pengetahuan yang digunakan untuk

petunjuk dalam penerapan praktiknya atau dalam memberikan

pelajaran (mengajar). Jenis buku ini sering disebut juga buku

panduan atau pedoman.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan

bahwa istilah panduan dapat diartikan sebagai petunjuk.

Sedangkan dalam kontek buku, buku petunjuk merupakan

buku yang berisikan keterangan dan petunjuk praktis untuk

melakukan (melaksanakan, menjalankan) sesuatu. Senada

dengan kata tersebut, buku pedoman yang sama artinya dengan

buku pegangan merupakan buku yang digunakan sebagai

acuan dalam melakukan sesuatu.

Page 28: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

14

Sehingga, dapat dikatakan bahwa buku panduan

mempunyai arti yang sama dengan handbook atau buku

pegangan ataupun buku pedoman.

d. Buku bahan ajar atau buku teks, yaitu buku yang disusun untuk

proses pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau materi

pembelajaran yang akan diajarkan.

2.2.4 Sistematika Penyusunan Buku Panduan

Sistematika penyusunan buku panduan merujuk pada aturan konten

buku ajar pengembangan buku ajar Universitas Muhammadiyah Surakarta

pada tahun 2015, yaitu :

a. Prakata

b. Daftar Isi

c. Batang tubuh yang terbagi menjadi bab dan bagian beserta

tujuan instruksionalnya

d. Daftar pustaka

e. Glosarium

f. Indeks (sebaiknya)

Selain sistematika minimum yang perlu disertakan seperti diatas, terdapat

beberapa bagian-bagian buku panduan yang perlu ditambahkan.

Page 29: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

15

2.2.5 Bagian – Bagian Buku

Pada penulisan buku panduan, salah satu yang perlu diperhatikan

adalah urutan lembar buku. Berikut ini bagian-bagian buku (Wiji Suwarno,

2014:77-84):

2.2.5.1 Sampul Buku

Cover atau sampul buku adalah bagian depan buku yang gunanya

untuk meletakkan judul halaman publikasi, nama penulis, dan nama penerbit

serta gambar grafis untuk mendukung daya tarik para pembacanya. Cover

dibedakan pula berdasarkan posisinya, yakni sebagai berikut :

1) Cover Depan

Cover depanadalah tampilan depan atau muka buku yang

terletak di bagian awal buku. Cover depan ini menjadi penentu

menarik atau tidaknya suatu buku yang dianggap sebagai wajah buku.

Cover depan ini dapat berfungsi sebagai informan pertama yang akan

memberikan informasi terhadap seseorang atau pembaca tentang isi

buku, juga sebagai pelindung atau penutup isi buku.

2) Cover Belakang

Cover belakang adalah cover yang terletak di bagaian akhir atau

belakang buku, atau menjadi penutup buku. Cover belakang biasanya

berisi judul buku, biografi penulis, dan ISBN beserta barcode-nya.

Page 30: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

16

2.2.5.2 Halaman Pendahuluan

2.1 Halaman Judul

Halaman judul berisi judul, sub-judul, nama penulis, dan nama

penerbit.

2.2 Halaman Kosong

Halaman ini terletak di balik halaman judul yang diberikan

kosongan. Namun, ada beberapa penerbit, halaman ni digunakan

untuk memuat kutip undang-undang hak cipta yang berlaku, halaman

ini letaknya di sebelah iri dan diberi nomor “ii”, yang tidak terlihat.

2.3 Halaman Tambahan

Halaman tambahan adalah halaman yang berisi prakata atau

halaman sekapur sirih maupun pengantar dari penulis pada masing-

masing jenis buku tidak selalu sama gaya dan bentuknya, namun

selalu terletak di halaman sebelah kanan, dan diberinomor halaman

ganjil, misalnya “v” yang terlihat.

2.4 Daftar isi

Daftar isi ini ditulis berjenjang, yaitu singkatan isi yang memuat

judul-judul bab saja dan dibawahnya lebih diurai untuk memuat judul

subbab dan sub-subbab serta nomor halaman. Halaman ini terletak di

sebelah kanan dan bernomor ganjil, misalnya “vii” dan seterusnya

yang terlihat.

Page 31: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

17

(catatan: arah kanan atau kiri, diposisikan ketika pembaca sedang

menghadap buku).

2.2.5.3 Bagian Isi

2.1 Pendahuluan

Pendahuluan adalah cerita awal sebelum pembaca memasuki

pokok permasalahan. Dalam pendahuluan ini, bisa saja penulis

memberikan keterangan tentang suatu masalah yang diangkat dalam

tulisannya, atau juga mendeksripsikan objek masalah yang ditemukan

sebelumnya, baik dari buku yang sudah dibaca maupun dari

pengetahuan dari sumber lain.

2.2 Judul Bab

Sebuah buku dapat terdiri dari beberapa bab atau bagian, yang

berisi inti dari karangan tersebut. Bab ini dimaksudkan sebagai

pemisahan ide besar menjadi beberapa pokok pembahasan sehingga

lebih mengarahkan pembaca untuk memahami bagian-bagian dari ide

besar yang ada dalam satu buku tersebut. Dengan adanya bab ini, juga

memungkinkan penulis meruntutkan alur pembahasan sehingga

pembaca dapat diajak secara bertahap mengikuti alur pemikiran

penulis.

2.3 Penomoran Bab

Penomoran bab biasanya selelu bernomor ganjil yang terletak di

halaman sebelaj kanan. Penomoran sebelah kanan ini dimaksudkan

Page 32: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

18

agar halaman bab selalu terletak pada bagian mendatar (tidak dalam

keadaan halaman yang terlipat) sehingga informasi awal halaman

mudah dibaca.

2.4 Alenia

Merupakan bagian pembahasan yang memuat pikiran-pikiran

utama terkait dengan deskripsi (alur cerita) objek yang dibahas.Alinea

ini pula bisa memberikan keluasaan penulis untuk menjelaskan lebih

rinci hal-hal yang menjadi ide besarnya.Peralihan alinea merupakan

napas baru bagi penulis untuk mengembangkan ide karena didalamnya

memuat pikiran utama yang berbeda dengan alinea sebelumnya,

namun masih dalam satu objek pembahasan.

2.5 Ilustasi

Ilustrasi adalah gambar, tabel, diagram, atau grafik yang

memberikan informasi mengenai sesuatu hal yang bukan dalam

bentuk tulisan secara menyeluruh.

2.6 Judul Lelar

Judul lelar biasanya ditempatkan diatas atau dibawah teks,

kadang-kadang diletakkan bersebelahan dengan nomor halaman buku.

Judul lelar biasanya berisi judul buku (pada setiap halaman genap) dan

judul bab atau nama pengarang pada setiap halaman ganjil.

Page 33: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

19

2.7 Inisial

Inisial disini dimaksudkan sebagai penegas awalan deskripsi

suatu bab. Biasanya, inisial ini berupa huruf besar melebihi huruf yang

lain, dan diletakkan pada bagian awal huruf di awal bab.

2.2.5.4 Bagian Akhir

2.1 Catatan Penutup

Catatan penutup biasanya berisi tentang kesimpulan dari

penambahan secara keseluruhan atau kalimat-kalimat penggugah yang

meberikan efek penasaran bagi pembaca. Kalimat yang merupakan

kesimpulan biasanya terdapat pada buku-buku ilmiah, buku hasil

penelitian, maupun buku yang bersifat problem solving.Sementara,

kalimat yang menggugah rasa oenasaran pembaca biasanya ada buku-

buku fiksi.

2.2 Daftar Istilah

Daftar istilah sering disebut juga glossary, yang memberikan

keterangan tentang kata-kata yang dianggap belum familiar dengan

pembaca.Daftar istilah ini biasanya disajikan secara alfacetis sehingga

memudahkan pembaca untuk memahami istilah sulit yang ditemukan

dalam bacaan.

2.3 Lampiran

Lampiran merupakan informasi tambahan untuk melengkapi

pokok bahasan dari buku tersebut.Lampiran dimaksudkan sebagai

Page 34: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

20

penguat data atau keterangan setelah diuraikan pada bagian utama (isi)

buku.

2.4 Indeks

Indeks adalah daftar kata-kata atau istilah yang terdapat didalam

buku tersebut, tanpa disertai artinya.Biasanya, indeks disajikan secara

alfabetis yang diikuti dengan angka yang menunjuk pada halaman

tertentu tempat kalimat bersebut berada.

2.5 Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah deskripsi fisik buku yang menjadi sumber

penulisan yang telah diurai pada setiap bab maupun subbab. Daftar

pustaka atau bibliografi ini biasanya tersusun sistematis dan berurut

berdasarkan abjad A-Z.daftar ini dibuat berurutan bedasarkan abjad

dimaksudkan sebagai salah satu bentuk indeks agar mudah digunakan

sebagai alat temu kembali.

2.6 Tentang Penulis (Biografi)

Biografi dikenal juga dengan istilah daftar riwayat hidup atau riwayat

pendidikan penulis.Biasanya, dicantumkan pula karya-karya yang sudah

dihasilkan atau dipublikasikan.

2.3 Tahapan Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Model pengembangan perangkat seperti yang disarankan oleh

Thiagaran, Sammel, dan Sammel (1974) adalah Model 4-D. Model ini

terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu Define, Design, Develop, dan

Page 35: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

21

Desseminate atau diadaptasi menjadi Model 4-P, yaitu Pendefinisian,

Perancangan, Pengembangan, dan Penyebaran (Trianto, 2010:93).

2.3.1 Tahap Pendefinisian (Define)

Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-

syarat pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat

pembelajaran diawali dengan analisa tujuan dari batasan materi yang

dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu 1)

analisis ujung depan; 2) analisis siswa; 3) analisis tugas; 4) analisis konsep,

dan 5) perumusan tujuan pembelajaran.

1) Analisis Ujung Depan

Analisis ujung depan bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan

masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran sehingga

dibutuhkan pengembangan bahan pembelajaran. Berdasarkan masalah

ini disusunlah alternatif perangkat yang relevan. Dalam melakukan

analisis ujung depan perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai

alternatif pengembangan perangkat pembelajaran, teori belajar,

tantangan, dan tuntutan masa depan.

Analisis ujung depan diawali dari pengetahuan, keterampilan, dan

sikap awal yang dimiliki siswa untuk mencapai tujuan akhir yaitu

yang tercantum dalam kurikulum. Kesenjangan anatara hal-hal yang

sudah diketahui siswa dengan apa yang seharusnya akan dicapai siswa

memerlukan telaah kebutuhan (needs) akan materi sebagai penutup

kesenjangan tersebut.

Page 36: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

22

2) Analisis Tugas

Analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi dalam

satuan pembelajaran. Analisis tugas dilakukan untuk merinci isi

materi ajar dalam bentuk garis besar. Analisis ini mencakup: (a)

analisis struktur isi, (b) analisis procedural, (c) analisis proses

informasi, (d) analisis konsep, dan (e) perumusan tujuan.

2.3.2 Tahap Perancangan (Design)

Tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan prototipe perangkat

pembelajaran. Tahap ini terdiri dari empat langkah yaitu, 1) penyusunan tes

acuan patokan, merupakan langkah awal yang menghubungkan antara

tahapan define dan tahap design. Tes disusun hasil perumusan tujuan

pembelajaran khusus. Tes ini merupakan suatu alat mengukur terjadinya

perubahan tingkah laku pada diri siswa setelah kegiatan belajar mengajar; 2)

pemilihan media yang sesuai tujuan, untuk meyampaikan materi

pembelajaran; 3) pemilihan format. Di dalam pemilihan format ini misalnya

dapat dilakukan dengan mengkaji format-format perangkat yang sudah ada

dan yang sudah dikembangkan di negara-negara lain yang lebih maju.

2.3.3 Tahap Pengembangan (Develop)

Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat

pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para pakar.

Tahap ini meliputi: 1) validasi perangkat oleh para pakar diikuti dengan

revisi; 2) simulasi, yaitu kegiatan mengoperasionalkan rencana

pembelajaran; dan 3) uji coba terbatas dengan siswa yang sesungguhnya.

Page 37: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

23

Hasil tahap 2) dan 3) digunakan sebagai dasar revisi. Langkah selanjutnya

adalah uji coba lebih lanjut dengan jumlah siswa yang sesuai dengan kelas

sesungguhnya.

2.3.4 Tahap Pendiseminasian (Disseminate)

Tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah

dikembangkan pada skala yang lebih luas misalnya di kelas lain, di sekolah

lain, oleh guru yang lain. Tujuan lain adalah untuk menguji efektivitas

penggunaan perangkat didalam kegiatan belajar mengajar.

2.4 Tinjauan Tentang Ilmu Ukur Tanah Lanjut

2.4.1 Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah Lanjut

Mata kuliah Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah

peminatan untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

S1 Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2015. Ilmu

Ukur Tanah Lanjut dilaksanakan pada semester 6 dengan bobot 2 sks. Mata

kuliah Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan ilmu terapan yang mempelajari

dan menganalisis bentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek

diatasnya untuk keperluan keperluan pekerjaan konstruksi.

Ilmu Ukur Tanah Lanjut menjadi dasar dari beberapa mata kuliah

diantaranya rekayasa jalan raya, drainase dan sebagainya. Ilmu Ukur Tanah

Lanjut mempunyai peran sangat penting dalam pekerjaan teknik sipil.

Karena semua pekerjaan Teknik Sipil tidak lepas dari kegiatan pengukuran

situasi yang tujuannya untuk mengetahui kondisi awal sebelum

dilaksanakannya pekerjaan perencanaan dan kontruksi. Misalnya seperti

Page 38: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

24

pada pekerjaan jalan raya, saluran drainase, pelabuhan, jalur rel kereta api

dan sebagainya yang memerlukan data hasil pengukuran agar kontruksi

yang dibangun dapat dipertanggung jawabkan dan terhindar dari kesalahan

kontruksi. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik dan berkualitas,

maka kita harus mengetahui jenis alat yang cocok digunakan untuk

melakukan kegiatan pengukuran sesuai pekerjaan yang diminta. Misalnya

pekerjaan yang membutuhkan ketelitian vertikal maka alat yang digunakan

adalah Pesawat Penyipat Datar. Selain itu diperlukan metode pengukuran

yang tepat pula untuk perhitungan data hasil pengkuran.

2.4.2 GPS dan GPS Geodetik

GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan

satelit. Abidin (2000:15). Sistem ini dikembangkan oleh Departemen

Pertahanan Amerika Serikat.

Pada dasarnya, GPS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen

satelit (space segment) yang terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen sistem

kontrol (control system segment) yang terdiri dari stasiun-stasiun pemonitor

dan pengontrol satelit, dan segmen pengguna (user segment) yang terdiri

dari pemakai GPS termasuk alat-alat penerima dan pengelola sinyal dan data

GPS.

Page 39: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

25

SATELIT

. 21 + 3 satelit

. periode orbit : 12 jam

. altitude orbit : 20200 km

SISTEM KONTROL

. Sinkronisasi waktu

. Prediksi orbit

. Injeksi data

. Monitor kesehatan satelit

PENGGUNA

. Mengamati sinyal GPS

. Hitung posisi dan kecepatan

. Dapatkan informasi

mengenai waktu

Gambar 2.1. Bagian sistem GPS

(Abidin 2007:16)

a. Segmen Satelit

Segmen ini terdiri dari beberapa satelit GPS yang masing-masing

terletak pada orbit geostasioner. Saat ini ada 28 satelit dengan diantaranya

adalah satelit aktif dan 4 lainnya adalah cadangan.

b. Segmen Sistem Control

Segmen control berfungsi untuk mengontrol dan memonitor kesehatan

seluruh satelit beserta seluruh kompenennya dan berfungsi menentukan

orbit seluruh satelit GPS yang merupakan informasi vital.

c. Segmen Pengguna

Segmen pengguna terdiri atas para pengguna satelit GPS yang berada

di darat, laut, udara dan angkas. Untuk itu diperlukan alat penerima sinyal

(GPS Receiver) untuk menerima dan memproses sinyal GPS untuk penetuan

posisi, kecepatan, dan waktu.

Page 40: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

26

1. GPS Geodetik

GPS Geodetik adalah alat GPS yang memiliki skala tinggi yang

digunakan untuk keperluan survey. GPS Geodetik ini mempunyai ketelitian

pengukuran yang cukup tinggi. Ketelitian posisi yang didapat dengan

pengamatan GPS akan tergantung pada empat faktor: 1) Metode penentuan

posisi yang digunakan, 2) Geometri satelit, 3) Ketelitian data yang

digunakan, dan 4) Strategi metode yang diterapkan. GPS Geodetik yang

dimiliki Laboratorium Ilmu Ukur Tanah adalah GPS Geodetik Hemisphere

type S320 berikut adalah kelengkapannya :

Gambar 2.2. Kelengkapan alat GPS Geodetik

Page 41: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

27

Tabel 2.1. Kelengkapan Alat GPS Geodetik

Item Peralatan Jumlah

Unit Keterangan

A Receiver GPS S320 2 unit Sn : B1232-S3204M- 1862576A

Sn : B1232-S3204M- 1862579A

B Antena Radio Bracket 2 unit Pn : 602-1096-000 C Antena UHF Radio model QT450A-1 2 unit Pn : 150-0043-000 D Memori SD Card 2Gb 2 unit Pn : 750-1099-000 E Batterai (rechargeable lithium-ion) 4 unit Pn : 427-0043-000 F Power cable, external, 2-pin circular,

3 m (for Base station unit) 1 unit Pn ; 054-0119-000

G Battery Charger + Power Adaptor 2 set Pn Adaptor : S1133094854 Pn Adaptor : S1133094841

H Data Cable, 9-pin to 9-pin serial, Usb connector adnd USB receptacle

1 pasang

Pn : 051-0258-000

I Kontroller CARLSON SURVEYOR+ 1 unit Pn : P23201075A1 J Switching power suplay (untuk

charger batterai kontroller CARLSON SURVEYOR+ )

1 unit Pn : P23201075A1

K Meteran (3m) untuk mengukur tinggi antena

1 unit Pn : 699-0004-000

L 2.5 m GPS Adjustable Rover Pole 1 unit M Pole Mount and GPS Cradle 1

pasang Pn : TC-8-3 dan TC-8-4

N Tribrach dan Adaptor 1 set O Tripod 1 unit P Kabel Power DC ke dasboard cigaret

mobil 2 unit

Q Hard Case (Box Alat) 1 unit

2.4.3 Perencanaan dan Persiapan

Perencanaan dan persiapan adalah suatu tahapan pekerjaan yang

sangat penting dan menentukan dalam pelaksanaan survei GPS. Kualitas

tahap perencanaan dan persiapan survei GPS akan sangat mempengaruhi

Page 42: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

28

oleh multipath dan juga level derau (noise)-nya umumnya lebih besar.

tingkat ketelitian posisi dari titik-titik kerangka yang diperoleh serta tingkat

efektivitas pelaksanaan survei GPS yang bersangkutan.

2.4.3.1 Penentuan Geometri Pengamatan

Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan GPS Geodetik

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketelitian dan akurasi data

pengukuran. Berikut adalah faktor yang berpengaruh pada pengamatan

dengan mengggunakan GPS Geodetik :

1. Markangel

Lokasi pengamatan sebaiknya mempunyai ruang pandang langit

yang bebas ke segala arah, yaitu sebaiknya diatas elevasi 10o – 15o.

Besarnya mark angel yang terlalu kecil sebaiknya dihindari karena data

pengamatan dari satelit-satelit yang berelevasi rendah akan lebih

dipengaruhi oleh refraksi ionosfir dan troposfir, lebih mudah terkontaminasi

2. Multipath

Gambar 2.3. Pengertian Mark Angel

(Abidin 2011:32)

Lokasi pengamatan sebaiknya jauh dari objek-objek reflektif yang

mudah memantulkan sinyal GPS, untuk meminimalkan atau mencegah

Page 43: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

29

terjadinya multipath seperti jalan raya, gedung, danau, tambak, dan

kendaraan.Multipath adalah fenomena dimana sinyal dari satelit tiba di

antena GPS melalui dua atau lebih lintasan yang berbeda (Abidin 2011:32).

Gambar 2.4. Diagram Obstruksi mengakibatkanMultipath

(Abidin 2011:31)

3. Interferensi elektris

Lokasi yang akan dipilih untuk titik-titik GPS sebaiknya juga relatif

dijauhkan dari objek-objek yang dapat menimbulkan interfrensi elektris

terhadap penerimaan sinyal GPS, seperti stasuin pemancar gelombang

mikro, radio repeater, dan kabel listrik tegangan tinggi.

4. Jumlah titik GPS

Jumlah titik dalam jaringan GPS harus disesuaikan dengan keperluan

serta tujuan dari pelaksanaan survei GPS yang bersangkutan.Secara umum,

jumlah titik dalam jaringan juga harus memenuhi spesifikasi teknis yang

Page 44: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

30

ditetapkan. Titik-titik kerangka GPS harus terdiri dari titik-titik yang telah

diketahui koordinatnya (titik tetap) dan titik-titik yang akan ditentukan

koordinatnya. Perlu ditekankan disini bahwa titik ikat harus diketahui

koordinatnya dalam datum WGS 1984, yang merupakan datum geodetik

yang digunakan oleh sistem GPS.

5. Jumlah satelit

Untuk survei dengan GPS, pada prinsipnya semakin banyak satelit

yang diamati akan semakin baik. Disamping akan memperkuat geometri

satelit yang selanjutnya akan meningkatkan ketelitian posisi tiitk yang

diestimasi, semakin banyaknya satelit yang diamati juga akan semakin

mempercepat dan mempermudah proses penentuan ambigunitas dari data

pengamatan fase.

6. Lokasi dan distribusi satelit.

Disamping jumlah satelit, lokasi dan distribusi dari satelit yang

diamati juga akan mempengaruhi kualitas dari geometri pengamatan. Dalam

hal ini, sky plot dari satelit yang dapat dibuat dengan menggunakan

perangkat lunak komersil GPS akan sangat berguna untuk mengetahui

jumlah, lokasi, dan distribusi yang akan teramati dari suatu lokasi tertentu,

yang selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam penentuan waktu yang optimal.

Patut dicatat disini bahwa disamping akan mempengaruhi kualitas geometri,

jumlah, lokasi dan distribusi dari satelit juga akan mempengaruhi efek dari

kesalahan dan bias terhadap ketelitian posisi. Distribusi satelit dikatakan

Page 45: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

31

baik kalau satelit-satelit terdistribusi secara merata di langit dan terletak

setidaknya dalam tiga kuadran dalam sky plot.

2.4.3.2 Perencanaan Strategi Pengamatan

Dalam pelaksanaan survei GPS,strategi pengamatan yang

diaplikasikan akan sangat berperan dalam pencapaian kualitas yang baik

dari posisi titik-titik GPS. Dalam hal ini, strategi pengamatan menggunakan

metode pengamatan Statik.

a. Metode Penentuan Posisi Statik

Dalam rangka penentuan titik tetap atau Bench Mark

dipermukaan bumi, terlebih dahulu dilakukan penentuan titik titik yang

akan diukur. Titik tetap atau Bench Mark ini bertujuan sebagai acuan

untuk pengukuran pengukuran lainnya yang berhubungan dengan

koordinat, Ada banyak metode yang digunakan untuk menetukan titik

tetap salah satunya adalah metode penentuan posisi statik.

Metode penentuan posisi statik (static position) adalah

penentuan posisi dari titik – titik yang static (diam). Penentuan posisi

tersebut dapat dilakukan secara absolut maupun diferensial, dengan

menggunakan data pseudorange dan fase, seperti ditunjukkan pada

gambar berikut ini.

Page 46: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

32

Gambar 2.5. Pengukuran posisi metode statik

Jika dibandingkan dengan penentuan posisi Kinematik,

pengukuran dengan metode static ketelitian posisi yang diperoleh

umumnya relatif tinggi (dapat mencapai orde mm sampai cm). Salah

satu bentuk implementasi dar metode penentuan posisi static yang

popular adalah survei GPS untuk penentuan koordinat titik – titik

kontrol untuk keperluan pemetaan ataupun pementauan.

Dalam melakukan pengukuran menggunakan metode Statik

memerlukan dua receiver, keduanya dijadikan menjadi titik referensi

(base). Dalam satu set alat GPS Geodeteik terdpat 2 jenis receiver yaitu

BASE dan ROVER, namun pada pengamatan kali ini GPS Rover di

Setting menjadi base.

b. Tahapan Pengamatan Metode Statik

Tahapan pengukuran menggunakan alat GPS Geodetik dengan

metode Statik terbagi menjadi beberapa tahapan, diantaranya:

Page 47: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

33

a) Pengaturan peralatan receiver GPS Base hingga siap

digunakan.

b) Menghidupkan Controller dilanjutkan menjalankan

program Carlson Survey serta pembuatan pekerjaan baru.

c) Pengaturan Configurasi reciver Base I.

d) Pengaturan Configurasi reciver Base II.

e) Melakukan survei penentuan posisi.

f) Export dan Downloaddata pengamatan.

g) Mengakhiri pengukuran dengan mematikan Controller

dan mematikan peralatan.

2.4.3.3 Perencanaan Pengolahan Data

Pada pengukuran dengan metode static diperlukan beberapa

aplikasi untuk melakukan tahap pengolahan data (post-processing) diantara

adalah :

1. Trimble Bussines Center

Dalam pengukuran GPS Geodetik dengan menggunakan metode

statik ada beberapa software pendukung untuk pengolahan data hasil

pengukuran. Untuk memdapatkan hasil pengukuran yang baik maka

dibutuhkan ketelitian dalam pengambilan data dan saat pengolahan

datanya. Berikut beberapa aplikasi yang digunakan untuk pengolahan

data hasil pengukuran static : TTC (Trimble Total Control), TBC

(Trimble Bussines Centre), Topcon Tools, dan GAMMIT. Namun dalam

Page 48: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

34

penelitian ini, pengolahan datanya menggunakan TBC (Trimble Bussines

Centre).

TBC (Trimble Bussines Centre) adalah Software / perangkat lunak

untuk mengolah data secara post- processing, analisa jaringan dan

perataan yang dikeluarkan oleh salah satu perusahaan alat pengukuran

Trimble. Adapun data yang diperlukan berupa data pengukuran yang

diperoleh dari penggunaan alat GPS Geodetik atau dapat menggunakan

data RINEX (Receiver Independent Exchange Format).

2.5 Kerangka Berfikir

Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan

latihan. Artinya, tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingkah laku, baik

yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan bahkan segenap

aspek organisme atau pribadi. Kegiatan belajar dapat dikatakan berhasil

apabila tujuan pembelajaran tercapai. Banyak faktor yang mempengaruhi

keberhasilan proses pembelajaran, diantaranya adalah perangkat

pembelajaran yang digunakan.

Dalam cakupan Ilmu Ukur Tanah, pembelajaran tidak dapat

dipisahkan dengan adanya peralatan pengukuran. Mengingat bahwa

pembelajaran Ilmu Ukur Tanah tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga

bersifat praktik. Sehingga, penggunaan alat dalam pengukuran harus benar –

benar dilakukan dengan baik dan benar. Dengan mengoperasionalkan alat

dengan baik dan benar, maka hasil dari pengukurannya dapat dipertanggung

Page 49: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

35

jawabkan. Selain itu, pengoperasial alat tidak boleh asal dilakukan, untuk

menghindari terjadinya kerusakan pada alat. Sehingga, untuk menghindari

kerusakan dan tercapainya hasil pengukuran yang baik dan benar, dibuatlah

panduan pengukuran GPS Geodetik.

Materi pembahasan panduan pengukuran GPS Geodetik ini dimulai

dari pengenalan dasar pengukuran GPS Geodetik serta faktor yang

mempengaruhi pengukuran. Hal tersebut disampaikan agar hasil pengukuran

yang telah dilaksanakan dapat sesuai dengan fakta dilapangan. Setelah

pemahaman awal dikuasai, dilanjutkan penjelasan tahapan pengukuran GPS

Geodetik dengan metode Statik. Tahapan pengukuran dirancang secara

sistematis dan dilengkapi dengan gambar. Kesederhanaan dalam

penyampaian tahapan ini sangat ditekankan. Sehingga, mahasiswa yang

belajar GPS Geodetik tidak mengalami kesulitan akibat kurang tersedianya

panduan pengukuran.

Panduan pengukuran ini dirancang sesuai dengan kaidah yang berlaku

dalam pembuatan bahan ajar. Kesesuaian dan sistematika penulisannya

merujuk pada sistematika pembuatan bahan ajar. Penyajian panduan

pengukuran ini dirancang sesuai dengan karakteristik bahan ajar. Sehingga,

dapat menarik minat baca dari calon penggunanya.

Selanjutnya, panduan pengukuran yang telah dibuat dilakukan

pengujian kelayakan oleh ahli. Ahli yang dimaksudkan disini adalah ahli

materi. Hal ini diharapkan mendapat masukan dari ahli materi untuk

memperbaiki produk yang dibuat. Untuk menambah keyakinan peneliti,

Page 50: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

36

dilakukan uji coba kepada salah satu mahasiswa yang menjadi asisten dosen

mata kuliah Ilmu Ukur Tanah, dalam hal ini adalah mahasiswa angkatan

2014.

Setelah melaksanakan validasi oleh ahli, maka dilakukan perbaikan

atau revisi pada produk yang dibuat. Sehingga, produk yang dihasilkan

dapat dikatakan layak untuk digunakan. Harapannya, panduan pengukuran

tersebut juga digunakan sebagai salah satu referensi materi kedalam mata

kuliah peminatan Ilmu Ukur Tanah pada kurikulum Pendidikan Teknik

Bangunan 2015.

Page 51: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

37

Mulai

Ilmu Ukur Tanah Lanjut materi

pengukuran dengan alat GPS

Analisis Kebutuhan

Rancangan dan

Pembuatan Buku

Kelayakan Produk

Revisi Produk

Buku Panduan

Gambar 2.6. Kerangka berfikir

Page 52: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Dalam pembuatan buku panduan pengukuran GPS Geodetik dengan

metode Statik ,diawali dengan tahap pendefinisian yaitu analisis

kebutuhan mahasiswa. Hasil analisis dari angket kebutuhan mahasiswa

didapatkan 84% menunjukkan bahwa mahasiswa membutuhkan buku

panduan untuk memudahkan dalam memahami materi pengukuran GPS

Geodetik metode statik. Sebab didalam bahan ajar sebelumnya belum

terdapat penjelasan materi mengenai pengukuran GPS Geodetik metode

statik, Selanjutnya yaitu menentukan karakteristik materi dan tujuan

pembelajaran sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS).

2. Penilaian kelayakan buku panduan dilakukan oleh ahli yang memahami

tentang materi GPS Geodetik dan metode Statik. Aspek penilaian

kelayakan oleh ahli diantaranya, self instruction, self contained, stand

alone, adaptive, dan user friendly. Berdasarkan hasil penilaian dari aspek

tersebut mendapatkan nilai rata-rata 38.5 dengan persentase sebesar 80%

yang menyatakan bahwa materi dalam buku panduan GPS Geodetik

dengan metode Statik dalam kategori layak untuk digunakan dalam

pembelajaran.

86

Page 53: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

87

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan dalam penelitian ini,

peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan buku panduan GPS

Geodetik dengan metode Statik sebagai sarana untuk mempermudah

mahasiswa dalam melakukan praktik pengukuran dengan GPS

Geodetik.

2. Dari penelitian ini dapat dilanjutkan pada peneliti berikutnya agar

buku panduan GPS Geodetik dengan metode Statik dapat

diimplementasikan dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik materi.

Page 54: PEMBUATAN PANDUAN PENGUKURAN GPS GEODETIK DENGAN …lib.unnes.ac.id/30813/1/5101412070.pdf · Ilmu Ukur Tanah Lanjut merupakan mata kuliah teori dan praktik yang mengharuskan mahasiswa

88

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Hasanuddin Z. 2007. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Jakarta: Pradnya Pramita

Abidin, Hasanuddin Z, dkk. 2011. Survei dengan GPS. Bandung: Penerbit ITB

Akbar, Sa’adun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Bahtiar, Effendi Tri. 2015. Penulisan Bahan Ajar. Conference Paper : Pelatihan

Penyusunan Bahan Ajar untuk Mendukung Pelaksanaan Tri Dharma

Perguruan Tinggi, di Fakultas Pertanian - Universitas Sumatera Utara.

Badan Standardisasi Nasional. 2002. SNI 19-6724-2002 Jaring Kontrol

Horizontal.

Carlson. 2010. Carson Survce: User Manual. Carson Software

Hemisphere. 2014. User Guide S320 GNSS Survey Reciever. Arizona:

Hemisphere GNSS Inc.

Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai

dengan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Padang: Akademia Permata.

Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:

Pusat Pengembangan MKU-MKDK UNNES 2012.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suwarno, Wiji. 2014. Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Republik Indonesia, 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Sekretariat Negara.

Siregar, Eveline. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia