pembuatan jamban keluargabapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...pembuatan jamban...

24
Pembuatan Jamban Keluarga 1 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti MODUL: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGA I. DESKRIPSI SINGKAT amban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk memelihara kesehatan dengan membuat lingkungan tempat hidup yang sehat. Dalam pembuatan jamban sedapat mungkin harus diusahakan agar jemban tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, kontruksi yang kokoh dan biaya yang terjangkau perlu dipikirkan dalam membuat jamban. Untuk itu menangani persoalan-persoalan diatas, setidaknya untuk mengurangi dampak negatif bagi kesehatan manusia, dibidang penyediaan air bersih, sarana jamban keluarga dan pengelolaan sampah, Bapelkes Lemahabang sebagai Centra Diklat Kesling berupaya mencoba memberikan solusi dengan menerapkan Teknologi Tepat Guna. J

Upload: phamnhu

Post on 12-May-2019

243 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

1 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

MODUL:

PEMBUATAN

JAMBAN KELUARGA

I. DESKRIPSI SINGKAT

amban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok

manusia. Pembuatan jamban merupakan usaha manusia

untuk memelihara kesehatan dengan membuat lingkungan

tempat hidup yang sehat. Dalam pembuatan jamban sedapat

mungkin harus diusahakan agar jemban tidak menimbulkan bau

yang tidak sedap. Selain itu, kontruksi yang kokoh dan biaya yang

terjangkau perlu dipikirkan dalam membuat jamban.

Untuk itu menangani persoalan-persoalan diatas, setidaknya untuk

mengurangi dampak negatif bagi kesehatan manusia, dibidang

penyediaan air bersih, sarana jamban keluarga dan pengelolaan

sampah, Bapelkes Lemahabang sebagai Centra Diklat Kesling

berupaya mencoba memberikan solusi dengan menerapkan

Teknologi Tepat Guna.

J

Page 2: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

2 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum:

Setelah mengikuti materi pelatihan ini, peserta mampu

mempraktikkan metode pembuatan jamban keluarga tepat guna

sesuai dengan kondisi wilayah.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus :

Setelah mengikuti materi pelatihan ini, peserta mampu :

1. Menjelaskan metode pembuatan jamban keluarga (JAGA)

sesuai dengan kondisi wilayah.

2. Mempraktikan metode pembuatan jamban keluarga (JAGA)

sesuai dengan kondisi wilayah.

III. POKOK BAHASAN

Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok

bahasan, dengan uraian sebagai berikut:

Pokok Bahasan 1. JAGA sederhana metode Kakus Cemplung

Sub Pokok Bahasan:

a. Pendahuluan

b. Uraian Singkat

c. Bahan

d. Peralatan

e. Pembuatan

f. Penggunaan

g. Pemeliharaan

h. Keuntungan

i. Kerugian

Page 3: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

3 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

Pokok Bahasan 2. JAGA sederhana metode Kakus Leher

Angsa

Sub Pokok Bahasan:

a. Uraian Singkat

b. Bahan

c. Peralatan

d. Pembuatan

e. Penggunaan

f. Pemeliharaan

g. Keuntungan

i. Kerugian

Pokok Bahasan 3. JAGA sederhana metode Kakus dengan

Septik Tank Ganda

Sub Pokok Bahasan:

a. Uraian Singkat

b. Bahan

c. Peralatan

d. Pembuatan

e. Penggunaan

f. Pemeliharaan

g. Keuntungan

h. Kerugian

IV. BAHAN BELAJAR

1. Kepmenkes no. 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi

Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

2. Power point materi Pembuatan Jamban Keluarga

3. Alat peraga Jamban Keluarga

4. Modul Pembuatan Jamban Keluarga

5. Alat dan bahan praktik

Page 4: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

4 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

V. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam proses

pembelajaran materi ini.

Langkah 1 Pengkondisian

1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hanga. Apabila

belum pernah menyampaikan sesi di kelas ini, mulailah dengan

perkenalan. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama

lengkap, instansi tempat bekerja, dan materi yang akan

disampaikan.

2. Sampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan

yang akan disampaikan, sebaiknya menggunakan bahan tayang.

Langkah 2 Diskusi Singkat tentang Topik (brain storming)

Fasilitator berusaha menggali pendapat/pemahaman peserta

dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta terkait

dengan materi yang akan disampaikan, sehingga dapat diketahui

sejauh mana pengetahuan peserta terhadap materi yang akan

disampaikan. Sebaiknya tuliskan kata kunci pendapat mereka pada

kertas flipchart atau metaplan.

Langkah 3

Penyampaina Materi 1. Fasilitator menyampaikan paparan materi sesuai urutan pokok

bahasan dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan

tayang. Kaitkan juga dengan pendapat atau pemahaman yang

dikemukakan oleh peserta agar mereka merasa dihargai.

2. Sebelum melanjutkan pokok bahasan berikutnya, fasilitator

akan menanyakan apakah peserta memahami pokok bahasan

yang baru saja disampaikan dan memberi kesempatan untuk

tanya jawab.

Page 5: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

3. Memberi demonstrasi peralatan dan bahan yang akan

digunakan.

Langkah 4

Praktek

1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan praktek

pembuatan JAGA sederhana ini di ruang workshop yang telah

disediakan oleh Bapelkes Lemahabang.

2. Peserta akan dibimbing dalam melakukan praktek sesuai dengan

materi yang di praktekkan di workshop.

Langkah 5 Implementasi

1. Fasilitator atau Tim Pembimbing akan mengajak seluruh peserta

ke Lapangan untuk mengimplementasikan JAGA sederhana yang

sudah dibuat dan dipraktekkan dalam materi pelatihan.

2. Peserta akan dipandu oleh Tim dalam melakukan implementasi

di lapangan sesuai dengan pengaturan jadwal dan lokasi oleh

Tim Korlap.

Langkah 6 Refleksi dan Rangkuman

1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan refleksi

bersama tentang pembahasan materi ini. Apakah tujuan

pembelajaran yang ditetapkan sudah tercapai ?

2. Dilanjutkan dengan menutup sesi ini dengan memberikan

apresiasi keterlibatan aktif seluruh peserta.

Page 6: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

6 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

VI. URAIAN MATERI

Pokok Bahasan 1. JAGA sederhana metode Kakus Cemplung.

a. Pendahuluan

Jamban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok

manusia. Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk

memelihara kesehatan dengan membuat lingkungan tempat hidup

yang sehat. Dalam pembuatan jamban sedapat mungkin harus

diusahakan agar jemban tidak menimbulkan bau yang tidak

sedap. Selain itu, kontruksi yang kokoh dan biaya yang

terjangkau perlu dipikirkan dalam membuat jamban.

Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jamban

adalah sabagai berikut:

1) Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumber-sumber air

minum, dan permukaan tanah yang ada disekitar jamban;

2) Menghindarkan berkembangbiaknya/tersebarnya cacing

tambang pada permukaan tanah;

3) Tidak memungkinkan berkembang biaknya lalat dan serangga

lain;

4) Menghindarkan atau mencegah timbulnya bau dan

pemandangan yang tidak menyedapkan;

5) Mengusahakan kontruksi yang sederhana, kuat dan murah;

6) Mengusahakan sistem yang dapat digunakan dan diterima

masyarakat setempat.

Dalam penentuan letak kakus ada dua hal yang perlu diperhatikan

yaitu jarak terhadap sumber air dan kakus. Penentuan jarak

tergantung pada :

1) Keadaan daerah datar atau lereng;

2) Keadaan permukaan air tanah dangkal atau dalam;

3) Sifat, macam dan susunan tanah berpori atau padat, pasir,

tanah liat atau kapur.

Page 7: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

7 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

Faktor tersebut di atas merupakan faktor yang mempengaruhi

daya peresapan tanah. Di Indonesia pada umumnya jarak yang

berlaku antara sumber air dan lokasi jamban berkisar antara 8 s/d

15 meter atau rata-rata 10 meter.

Dalam penentuan letak jamban ada tiga hal yang perlu

diperhatikan :

1) Bila daerahnya berlereng, kakus atau jamban harus dibuat di

sebelah bawah dari letak sumber air. Andaikata tidak mungkin

dan terpaksa di atasnya, maka jarak tidak boleh kurang dari

15 meter dan letak harus agak ke kanan atau kekiri dari letak

sumur.

2) Bila daerahnya datar, kakus sedapat mungkin harus di luar

lokasi yang sering digenangi banjir. Andaikata tidak mungkin,

maka hendaknya lantai jamban (diatas lobang) dibuat lebih

tinggidari permukaan air yang tertinggi pada waktu banjir.

3) Mudah dan tidaknya memperoleh air.

Dalam bab ini ada 5 cara pembuatan jamban/kakus yang

memenuhi persyaratan tersebut di atas, yaitu :

1) kakus/jamban sistem cemplung atau galian

2) Jamban sistem leher angsa

3) Jamban septik tank ganda

4) Kakus Vietnam

5) Kakus sopa sandas

b. Uraian Singkat

Kakus atau jamban jemplung sesuai untuk daerah yang

tanahnya mudah menyerap air serta sulit dalam pengadaan air

bersih. Kontruksinya cukup sederhana. Kakus dibuat dengan

cara menggali tanah sebagai lubang penampungan. Lalu

diperkuat dengan bahan penguat, biasanya bronjong atau

anyaman bambu, serta diatasnya dibuat bangunan penutup

yang dapat dipindahkan bila lubang telah penuh. Untuk

Page 8: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

8 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

menghindari bau yang timbul, lubang pembuangan ditutup serta

dilengkapi pipa pembuangan gas.

c. Bahan

1) Bambu

2) Kayu

3) Bahan atap atau genteng

4) Bahan dinding/penutup

5) Paku

d. Peralatan

1) Cangkul/alat penggali tanah

2) Gergaji

3) Golok

4) Palu Alat pertukangan lain

e. Pembuatan

1) Gali tanah selebar 1-1,5 m, dalam 3 m atau lebih,

tergantung kebutuhan.

2) Paku bronjong (anyaman bambu) tau bahan penguat lainnya

pada dinding lobang untuk menahan longsor.

3) Tutup lubang dengan lantai yang berlubang dan bangunan

penutup seperti pada Gambar.

4) Lubang khusus pembuangan kotoran perlu ditutup dengan

penutup yang dapat diangkat.

5) Untuk menghindari bau yang tidak sedap, lubang septik tank

perlu dilengkapi dengan saluran pembuangan gas.

6) Bangunan jambang perlu diusahakan agar cukup ventilasi

udara dan sinar masuk.

7) Bangunan diusahakan dari bahan yang ringan agar mudah

dipindahkan.

8) Lokasi dianjurkan agak jauh dari tempat kediaman atau

perumahan.

Page 9: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

9 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

Konstruksi secara lengkap lihat Gambar :

Gambar 1. Konstruksi Kakus

Page 10: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

10 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

f. Penggunaan

Pemakai langsung membuang kotorannya dari atas lubang yang

telah disediakan pada banguan penutup dengan tata cara :

1) Tutup lubang dibuka

2) Jongkok tepat diatas lubang

3) Diusahakan kotoran tidak menyentuh dinding lubang Setelah

selesai lubang ditutup kembali

g. Pemeliharaan

1) Untuk mencegah penyebaran penyakit atau bau, lantai perlu

dibersihkan secara teratur.

2) Untuk menjaga agar bangunan tahan lama, bahan-bahan

harus diresidu atau dikapur lebih dahulu sebelum dipasang.

h. Keuntungan

1) Kontruksi bangunan cukup sederhana dan mudah

dilaksanakan sendiri tanpa memerlukan persyaratan khusus.

2) Biaya yang diperlukan tidak terlalu tinggi atau cukup

terjangkau oleh masyarakat.

3) Daerah bekas lokasi jamban menjadi subur

4) Bangunan bisa dipindahkan

i. Kerugian

1) Lubang tinja bila penuh tidak bisa dimanfaatkan kembali

karena kontruksinya tidak tetap.

2) Sulit untuk memperhitungkan ketahanan kekuatan kontruksi

penguat lubang dan bangunan jamban.

3) Kurang nyaman

4) Dari segi kesehatan, jamban sistem ini dianggap kurang

higinis karena berbau serta memungkinkan timbulnya lalt

dan serangga lain.

5) Kurang aman untuk anak-anak.

Page 11: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

11 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

Pokok Bahasan 2. JAGA sederhana metode Kakus Leher

Angsa.

a. Pendahuluan

Jamban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok

manusia. Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk

memelihara kesehatan dengan membuat lingkungan tempat hidup

yang sehat. Dalam pembuatan jamban sedapat mungkin harus

diusahakan agar jemban tidak menimbulkan bau yang tidak

sedap. Selain itu, kontruksi yang kokoh dan biaya yang

terjangkau perlu dipikirkan dalam membuat jamban.

Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam pembuatan

jamban adalah sabagai berikut :

1) Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumber-sumber air

minum, dan permukaan tanah yang ada disekitar jamban;

2) Menghindarkan berkembangbiaknya/tersebarnya cacing

tambang pada permukaan tanah;

3) Tidak memungkinkan berkembang biaknya lalat dan serangga

lain;

4) Menghindarkan atau mencegah timbulnya bau dan

pemandangan yang tidak menyedapkan;

5) Mengusahakan kontruksi yang sederhana, kuat dan murah;

6) Mengusahakan sistem yang dapat digunakan dan diterima

masyarakat setempat.

Dalam penetuan letak kakus ada dua hal yang perlu diperhatikan

yaitu jarak terhadap sumber air dan kakus. Penentuan jarak

tergantung pada :

1) Keadaan daerah datar atau lereng;

2) Keadaan permukaan air tanah dangkal atau dalam;

3) Sifat, macam dan susunan tanah berpori atau padat, pasir,

tanah liat atau kapur.

Page 12: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

12 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

Faktor tersebut di atas merupakan faktor yang

mempengaruhi daya peresapan tanah. Di Indonesia pada

umumnya jarak yang berlaku antara sumber air dan lokasi

jamban berkisar antara 8 s/d 15 meter atau rata-rata 10 meter.

Dalam penentuan letak jamban ada tiga hal yang perlu

diperhatikan :

1) Bila daerahnya berlereng, kakus atau jamban harus dibuat di

sebelah bawah dari letak sumber air. Andaikata tidak mungkin

dan terpaksa di atasnya, maka jarak tidak boleh kurang dari

15 meter dan letak harus agak ke kanan atau kekiri dari letak

sumur.

2) Bila daerahnya datar, kakus sedapat mungkin harus di luar

lokasi yang sering digenangi banjir. Andaikata tidak mungkin,

maka hendaknya lantai jamban (diatas lobang) dibuat lebih

tinggidari permukaan air yang tertinggi pada waktu banjir.

3) Mudah dan tidaknya memperoleh air.

Dalam bab ini ada 5 cara pembuatan jamban/kakus yang

memenuhi persyaratan tersebut di atas, yaitu :

1) kakus/jamban sistem cemplung atau galian

2) Jamban sistem leher angsa

3) Jamban septik tank ganda

4) Kakus Vietnam

5) Kakus sopa sandas

b. Uraian Singkat

Sistem ini sesuai untuk daerah yang mudah mendapatkan

air bersih. Pada jamban leher angsa tinja tidak langsung jatuh

ke lubang penampungan kotoran. Lubang pembuangan kotoran

dilengkapi dengan mangkokan seprti leher angsa. Bila pada

mangkokan tersebut dituangi air, pada bagian leher angsa akan

tertinggal air yang menggenang yang berfungsi sebagai penutup

lubang.

Page 13: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

13 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

c. Bahan

1) Batako/batu bata

2) Mangkokan leher angsa atau kloset pasir

3) Bahan atap

4) Semen

5) Kayu

6) Papan atau bahan dinding batu kali dan kerikil

7) Pipa pralon besar dan kecil

8) Ijuk

d. Peralatan

1) Gergaji

2) Alat pertukangan kayu dan batu

e. Pembuatan

Kontruksi kakus sistem leher angsa ada 3 macam :

1) Bak penampungan kotoran langsung di bawah lubang

pembuangan.

2) Bak penampungan kotoran di samping bawah lubang

pembuangan dengan penghubung pipa saluran dan bak

reapan.

3) Seperti 2 dimana bak resapan sebagai penyaring.

Bentuk kloset yang dipakai dapat dipilih sistem jongkok atau

sistem duduk.

Page 14: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

14 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

Ketiga kontruksi jamban tipe ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Tipe Langsung

Page 15: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

15 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

Gambar 2. Tipe tidak langsung.

Page 16: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

16 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

Gambar 3. Tipe Tidak Langsung dengan Penyaring

f. Penggunaan

1) Siramkan air pada mangkokan leher angsa supaya tidak

lengket

2) Jongkok atau duduk diatas kloset untuk melaksanakan hajat.

3) Setelah selesai guyur dengan air secukupnya sampai kotoran

bersih

g. Pemeliharaan

1) Pakailah karbol pada saat membersihkan lantai agar bebas

penyakit.

2) Hindarkan menyiram air sabun ke dalam bak

pembuangan/atau ke dalam kloset agar bakteri pembusuk

tetap berperan aktif.

3) Lantai, kloset jamban harus selalu dalam keadaan bersih.

4) Jangan menggunakan alat pembersih yang keras agar kloset

tidak cepat rusak.

5) Jangan membuang kotoran yang tidak mudah larut ke dalam air misal : kertas, kain bekas, dll.

Page 17: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

17 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

h. Keuntungan

1) Lebih sehat, bersih dan punya nilai keleluasaan pribadi yang

tinggi.

2) Karena proses pembusukan dan sistem resapan, bak tidak

cepat penuh.

3) Timbulnya bau dapat dicegah oleh genangan air dalam leher

angsa.

4) Dapat dipasang di luar atau di dalam rumah.

5) Dapat dipakai secara aman bagi anak-anak.

6) Bila penuh dapat dikuras/dikosongkan.

i. Kerugian

1) Selalu menguras bila bak penampung penuh lumpur.

2) Biayanya cukup mahal dan perlu keahlian teknis.

3) Bagi masyarakat yang belum biasa menggunakan perlu

bimbingan.

Pokok Bahasan 3. JAGA sederhana metode Septic Tank

Ganda.

a. Pendahuluan

Jamban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok

manusia. Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk

memelihara kesehatan dengan membuat lingkungan tempat

hidup yang sehat. Dalam pembuatan jamban sedapat mungkin

harus diusahakan agar jemban tidak menimbulkan bau yang

tidak sedap. Selain itu, kontruksi yang kokoh dan biaya yang

terjangkau perlu dipikirkan dalam membuat jamban.

Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jamban

adalah sabagai berikut :

1) Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumber-sumber air

minum, dan permukaan tanah yang ada disekitar jamban;

2) Menghindarkan berkembangbiaknya/tersebarnya cacing

tambang pada permukaan tanah;

Page 18: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

18 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

3) Tidak memungkinkan berkembang biaknya lalat dan

serangga lain;

4) Menghindarkan atau mencegah timbulnya bau dan

pemandangan yang tidak menyedapkan;

5) Mengusahakan kontruksi yang sederhana, kuat dan murah;

6) Mengusahakan sistem yang dapat digunakan dan diterima

masyarakat setempat.

Dalam penetuan letak kakus ada dua hal yang perlu

diperhatikan yaitu jarak

terhadap sumber air dan kakus. Penentuan jarak tergantung

pada :

1) Keadaan daerah datar atau lereng;

2) Keadaan permukaan air tanah dangkal atau dalam;

3) Sifat, macam dan susunan tanah berpori atau padat, pasir,

tanah liat atau kapur.

Faktor tersebut di atas merupakan faktor yang mempengaruhi

daya peresapan tanah. Di Indonesia pada umumnya jarak yang

berlaku antara sumber air dan lokasi jamban berkisar antara 8

s/d 15 meter atau rata-rata 10 meter.

Dalam penentuan letak jamban ada tiga hal yang perlu

diperhatikan :

1) Bila daerahnya berlereng, kakus atau jamban harus dibuat di

sebelah bawah dari letak sumber air. Andaikata tidak

mungkin dan terpaksa di atasnya, maka jarak tidak boleh

kurang dari 15 meter dan letak harus agak ke kanan atau

kekiri dari letak sumur.

2) Bila daerahnya datar, kakus sedapat mungkin harus di luar

lokasi yang sering digenangi banjir. Andaikata tidak mungkin,

maka hendaknya lantai jamban (diatas lobang) dibuat lebih

tinggidari permukaan air yang tertinggi pada waktu banjir.

3) Mudah dan tidaknya memperoleh air.

Dalam bab ini ada 5 cara pembuatan jamban/kakus yang

memenuhi persyaratan tersebut di atas, yaitu :

Page 19: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

19 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

1) kakus/jamban sistem cemplung atau galian

2) Jamban sistem leher angsa

3) Jamban septik tank ganda

4) Kakus Vietnam

5) Kakus sopa sandas

b. Uraian Singkat

Jamban ini sama dengan jamban sistem resapan. Perbedaanya

terletak pada jumlah septik tank dan cara pembuangannya.

Jumlah septik tank ganda mempunyai dua atau lebih lubang

penampung kotoran. Cara pemakaian dilakukan bergilir setelah

salah satu bak penampung terisi penuh. Bak penampung yang

telah penuh ditutup dan didiamkan beberapa lama supaya

kotoran dapat dijadikan kompos atau pupuk.

Saluran pembuangan dapat dipindahkan dengan

menutup/membuka lubang saluran yang dikehendaki pada bak

pengontrol. Ukuran lubang dan bangunan

jamban tergantung pada kebutuhan dan persediaan lahan.

Kotoran yang telah berubah menjadi kompos dapat diambil dan

dimanfaatkan sebagai pupuk. Bak penampung yang telah

dikosongkan dapat dimanfaatkan kembali.

c. Bahan

1) Batako/batu bata

2) Kayu/bambu

3) Papan atau bahan dinding

4) Pasir

5) Bahan atap (seng, genteng)

6) Semen

7) Pipa plastik/ pralon besar dan kecil

8) Batu kali dan kerikil

9) Kawat

10) Tali

11) Kloset atau mangkokan leher angsa.

Page 20: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

20 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

d. Peralatan

1) Cangkul/alat penggali

2) Alat pertukangan kayu dan batu

e. Pembuatan

1) Pilih satu model bak penampung pada Gambar 1.

Gambar 1. Model Bak Penampung

2) Tentukan jarak dari sumber air menurut kondisi tanah seperti

dalam gambar 2.

Gambar 2. Jarak Sumber Air dan Kakus

Page 21: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

21 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

3) Bangunlah konstruksi seperti Gambar 3.

Gambar 3. Konstruksi Kakus.

4) Isilah sekeliling bak dengan bahan porous (kerikil, ijuk, batu,

dll) seperti Gambar 4.

Gambar 4. Pengisian Bahan Proses

Page 22: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

22 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

5) Buat penutup bak dan letakkan di atas bak seperti Gambar 5.

Gambar 5. Penutup bak

6) Jamban siap dipakai, apabila sudah penuh arah pembuangan

kotoran diubahmelalui bak kontrol (Gambar 6)

Gambar 6. Jamban Siap Pakai

7) Kotoran yang sudah menjadi kompos dimanfaatkan menjadi

pupuk (Gambar 7)

Page 23: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

23 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

Gambar 7. Pemanfaatan Kotoran

f. Penggunaan

1) Tutup lubang pembuangan dibuka

2) Jongkok/duduk diatas kloset untuk melaksanakan hajat besar

3) Setelah selesai membuang kotoran diguyur dengan air

secukupnya.

g. Pemeliharaan

1) Jangan menggunakan benda keras pada waktu membongkar

pupuk (untuk menghindari dinding bak).

2) Selalu diperbaiki apabila ada konstruksi yang rusak.

3) Lubang-lubang kotoran perlu ditutup rapat guna menghindari

serangga dan bau.

h. Keuntungan

1) Tak perlu membuat bak penampung berpindah-pindah

2) Kotoran dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk kompos

(setelah 2 tahun) tanpa efek kesehatan.

3) Tanah di sekitar bak penampung menjadi subur.

4) Lebih rapi, aman bila dibandingkan kakus cemplung

(gangguan, serangga, bau).

i. Kerugian

1) Kurang sesuai untuk daerah yang sumber airnya dangkal.

2) Relatif lebih mahal biaya konstruksinya.

Page 24: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGAbapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod...Pembuatan Jamban Keluarga 5 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti 3. Memberi demonstrasi

Pembuatan Jamban Keluarga

24 / MI-2B Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

VII. REFERENSI

LIPI (1991), Buku Panduan Air dan Sanitasi. Pusat Informasi wanita

dalam pembangunan PDII – LIPI, Jakarta.

Udin Jabu, Dkk. Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja Dan Air

Limbah Pada Institusi Pendidikan Sanitasi/Kesehatan

Lingkungan, Pusdiknakes, Jakarta

Warsito, Sidik (1988) Kakus Sederhana Bagi Masyarakat Desa,

Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung.