pembuatan film indie “the monster” naskah...

14
PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasi disusun oleh Arifin Zainal Mustaqim 08.02.7252 Febi Lukmana 08.02.7273 JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Upload: duongthien

Post on 11-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasirepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7252.pdf · film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut

PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER”

Naskah Publikasi

disusun oleh

Arifin Zainal Mustaqim 08.02.7252

Febi Lukmana 08.02.7273

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2011

Page 2: PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasirepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7252.pdf · film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut

NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER”

disusun oleh

Arifin Zainal Mustaqim 08.02.7252

Febi Lukmana 08.02.7273

Dosen Pembimbing

M. Rudyanto Arief, MT

NIK. 190302098

Tanggal, 28 Juli 2011

2

Page 3: PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasirepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7252.pdf · film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut

PRODUCTION OF INDIE MOVIE “THE MONSTER” PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER”

Arifin Zainal Mustaqim

Febi Lukmana Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Indie film making was based on the world film movements which is very fast by showing the great video effect. By looking to the Indonesian movies, which is less puts the video effect. With consideration that there is then the film is suitable for appreciated moviemakers to create movies with video effects. Stages in the making of the film consists of: initial stage or pre-production and production stages, and the last is the stages of post production. These stages should be taken so that the film will produce a quality film.

Pre-production stage is a stage where all the preparations for the image is taken. In this phase also designing a film consisting of: the determination of story ideas, treatment, story, script, diagram scene, breakdown script, and also making a storyboard, which will all it will become a reference in the shooting. Production stage is the stage where the image is taken. In this shooting should be in accordance with the scheme that has been made. In this stage needs good preparation tool for the process there are no barriers. Constraints often come for the natural factor.

The last stage is the stage of post production. In this stage of film editing that has been recorded camera. Giving interesting effects are also done at this point. Keyword: Story Ideas, Shooting, Editing, Giving Effect.

3

Page 4: PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasirepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7252.pdf · film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut

1. PENDAHULUAN

Komputer yang dahulunya hanya sebuah mesin hitung, kini telah berkembang menjadi sebuah mesin serba guna. Salah satunya dibidang hiburan dalam bentuk video yang merupakan hasil dari multimedia. Multimedia merupakan salah satu cara yang tepat untuk mempermudah penyampaian informasi dalam bentuk video.

Perkembangan perfilman didunia sangat pesat. Sekerang ini, banyak sekali orang membuat film. Bahkan mereka berlomba-lomba membuat film hingga menghabiskan dana ratusan juta. Dengan menampilkan efek video yang diluar nalar manusia. Perfilman di Indonesia masih belum terlalu hebat bila dibandingkan dengan perfilman luar negeri.

Editing video dapat mengubah video menjadi lebih bagus dilihat dan bisa memanipulasi mata manusia. Oleh karena itu, penulis mencoba menerangkan serta menjelaskan cara editing efek video melalui pembuatan film indie yang berjudul “The Monster”.

2. LANDASAN TEORI

2.1. Sejarah Film Indie Lahirnya gerakan indie, lebih pada aksi penolakan terhadap gurita industri

perfilman yang ada. Seperti di Amerika Serikat, yang telah dibangun oleh para pegiatnya di Hollywood. Penolakan itu lebih ditekankan kepada aspek aturan produksi, distribusi, dan konsumsi yang diperlakukan industri.

2.2. Pengertian Film Indie

Dalam buku Ketika Film Pendek Bersosialisasi, Gotot Prakoso banyak memberikan gambaran sejarah dan perkembangan film independen di Indonesia, yang oleh Gotot disebutnya sebagai film pendek. Bagi Gotot, film pendek merupakan film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut para pembuatnya semestinya bisa selektif mengungkapkan materi yang ditampilkan.

2.3. Jenis-jenis Film

2.3.1. Film Dokumenter

Kunci utama dari film dokumenter adalah penyajian fakta. Film dokumenter berhubungan dengan orang-orang, tokoh, peristiwa, dan lokasi yang nyata. Film dokumenter tidak menciptakan suatu peristiwa atau kejadian namun merekam peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi atau otentik.

2.3.2. Film Fiksi

Berbeda dengan film dokumenter, film fiksi terkait oleh plot. Dari sisi cerita, film fiksi sering menggunakan cerita rekaan diluar kejadian nyata serta memiliki konsep pengadeganan yang telah dirancang sejak awal. Struktur cerita film juga terikat hukum kausalitas. Cerita biasanya juga memiliki karakter protagonis dan antagonis, masalah dan konflik, penutupan serta pola pengembangan cerita yang jelas.

2.3.3. Film Eksperimental

4

Page 5: PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasirepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7252.pdf · film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut

Film eksperimental tidak memiliki plot namun tetap memiliki struktur. Strukturnya sangat dipengaruhi oleh insting subyektif sineas seperti gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin mereka. Film eksperimental juga umumnya tidak bercerita tentang apapun bahkan kadang menentang kausalitas, seperti yang dilakukan para sineas sueralis dan dada. Film-film eksperimental umumnya berbentuk abstrak dan tidak mudah dipahami.

2.4. Langkah-langkah Pembuatan Film Indie

2.4.1. Pra Produksi

Tahapan ini tersusun dalam standart operation procedur penulisan naskah. Dimana pada setiap persiapan suatu produksi film akan mengikuti standart operation procedur agar pekerjaan lebih terstruktur.

2.4.2. Produksi

Tahap ini adalah tahap pengambilan gambar. Semua yang telah dijabarkan dalam naskah direkam dalam bentuk audio visual, crew bekerjasama untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

2.4.3. Pasca Produksi

Tahap ini adalah tahap untuk mengedit video yang sudah direkam dalam proses produksi. Video digabungkan dan diurutkan serta disempurnakan dengan pemberian efek video dan efek suara agar lebih menarik.

2.5. Editing Film

Proses pengambilan gambar sudah selesai dan setelahnya produksi film memasuki tahap editing. Dalam tahap ini shot-shot yang telah diambil dipilih, diolah, dan dirangkai hingga menjadi satu rangkaian kesatuan yang utuh. Transisi shot dalam film umumnya dilakukan dalam empat tempat yakni:

2.5.1. Cut

Cut merupakan transisi shot ke shot lainnya secara langsung. Shot A langsung berubah seketika menjadi shot B.

2.5.2. Fade

Fade merupakan transisi shot secara bertahap dimana gambar secara perlahan intensitasnya bertambah gelap hingga seluruh frame berwarna hitam dan ketika gambar muncul kembali (bertambah terang), shot setelah berganti.

2.5.3. Dissolve

Dissolves merupakan transisi shot dimana gambar pada shot sebelumnya (A) selama sesaat bertumpuk dengan shot setelahnya (B). Selama sesaat bayangan gambar shot A bertumpuk dengan gambar shot B.

2.5.4. Wipe

Wipe merupakan trnsisi shot dimana frame sebuat shot bergeser ke arah kiri, kanan, atas, bawah, atau lainnya hingga berganti menjadi sebuah shot baru.

5

Page 6: PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasirepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7252.pdf · film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut

2.6. Teori Pembuatan Cerita Imajinasi sebuah cerita berawal. Dari sebuah ide bebas tanpa batas dengan

mengandalkan konsep yang lugas dan apa adanya. Dengan kata lain, ide cerita bisa muncul kapan saja dan dimana saja. Namun, ide cerita tersebut masih liar dan perlu diberi batasan agar biasa dimasak menjadi sebuah skenario yang menarik untuk divisualisasikan menjadi sebuah karya film.

2.7. Format File Video 2.7.1. Quick Time (MOV)

Quick Time (MOV) merupakan sebuah sistem multimedia tambahan pada komputer Macintosh dan Windows, yang menyediakan platform, sinkronisasi waktu video digital, audio digital, dan lingkungan 3D virtual reality, dikembangkan oleh Apple Computer. Quick Time menggunakan ekstensi .mov dan digunakan dalam berbagai aplikasi multimedia.

2.7.2. Motion Picture Experts Group (MPEG)

Motion Picture Expert Group (MPEG) adalah skema kompresi dan spesifikasi format file video digital yang dikembangkan oleh group ini. Hampir situs web browser terkenal mendukung MPEG. MPEG ditandai dengan ekstensi .mpg atau .mpeg.

2.7.3. Audio Video Interleave (AVI)

Audio Video Interleave (AVI) merupakan format video dan animasi yang digunakan video untuk Windows dan berekstensi .avi.

2.7.4. Real Video (RM/RAM)

Format Real Video dikembangkan oleh Real Media. Video yang disimpan dalam format Real Video mempunyai ekstensi .rm atau .ram.

2.7.5. Shockwave (Flash/SWF)

Format Shockwave (Flash/SWF) dikembangkan oleh Macromedia. Video disimpan dalam format Shockwave mempunyai ekstensi .swf.

2.8. Software yang Digunakan

2.8.1. Adobe Premiere Pro

Adobe Premiere merupakan program editing video professional yang terpopuler di dunia. Keunggulan Adobe Premiere adalah telah mengenal berbagai tipe file. Selain itu, Adobe Premiere juga telah mendukung adanya mobile dan device video setting.

2.8.2. Adobe After Effect

After Effects adalah software buatan Adobe, seperti Photoshop Illustrator dan Premiere. Software tersebut saling melengkapi untuk kebutuhan Animasi, Video Editing, Web dan Grafis.

2.8.3. 3DS max

Aplikasi ini didesain untuk keperluan rendering yang memadukan antara graphic vector dengan raster image sehingga menghasilkan rancangan Virtual Reality.

6

Page 7: PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasirepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7252.pdf · film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut

3. GAMBARAN UMUM

3.1. Analisis Masalah Film ini dibuat karena kami merasa tertantang untuk ikut ambil dalam

kemajuan film indie di Indonesia. Kami terinspirasi pada film-film aksi yang menonjolkan efek video. Sebelumnya kami berkhayal tentang manusia super.

3.2. Pra Produksi

a. IDE POKOK/TEMA : Manusia super b. JUDUL : THE MONSTER c. SASARAN : Kalangan remaja, publik film, dan umum. d. POKOK MATERI

• Tidak ada manusia yang sempurna. • Berani menghadapi masalah. • Saling tolong menolong. • Bila kita membantu seseorang suatu saat kita juga dibantu orang

lain. e. TREATMENT

• Riki mendapatkan sahabat dekat bernama Wisnu. Semenjak itu Riki tidak lagi menyendiri dan pemalu. Bahkan Riki menjadi banyak teman.

• Wisnu berurusan dengan penjahat karena memiliki hutang yang sangat banyak. Dan Riki mencoba membantunya.

• Riki mendapatkan bola kristal melalui petunjuk dalam mimpinya. • Riki mempunyai kekuatan yang luar biasa setelah memperoleh bola

kristal. • Riki mulai sombong setelah memiliki kekuatan yang dasyat. Ia

memukuli penjahat dan membuat Wisnu marah. • Penjahat yang dipukuli melapor pada ketuanya Dana. Ia menangkap

Riki dan mengambil kekuatannya. • Riki diselamatkan Tasya wanita yang Ia tolong dijalan. Mereka

melarikan diri ke tempat Wisnu. • Wisnu berkhianat dengan melaporkan Riki dan Tasya kepada Dana.

Lalu Wisnu dan Tasya ditembak mati oleh Dana. • Riki marah besar dan tiba-tiba mengeluarkan kekuatan yang dasyat.

Riki dan Dana bertarung dan Dana kalah dan mati. Riki yang terluka parah akhirnya juga mati.

f. TUJUAN : Mengapresiasikan film yang dibuat. g. FORMAT : Film Fiksi h. DURASI : 30 menit i. MEDIA : Kamera DSLR (Nikon D90)

4. PEMBAHASAN

4.1. Pasca Produksi Tahap ini adalah tahap untuk mengedit video yang sudah direkam dalam

proses produksi dengan macam-macam editing sebagai berikut:

7

Page 8: PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasirepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7252.pdf · film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut

4.1.1. 3DS MAX

a. Buka program 3DSMax b. Buat teks dan letakkan diatas grid. c. Berikan Efek bevel dengan cara seleksi teks 1 dan klik ikon

modify > klik anak panah > pilih bevel. d. Buat kotak dibelakang tulisan dengan cara klik ikon create > klik

ikon geometry > box. e. Memberikan warna pada obyek dengan cara klik ikon material

editor. Klik bulatan pertama dan klik warna diffuse. Dan ubah pengaturan blinn basic parameters menjadi spectacular 88, glossiness 68.

f. Memberikan warna pada obyek ke 2. Klik bulatan ke 2 dan klik warna diffuse. Dan ubah pengaturan blinn basic parameters menjadi spectacular 0, glossiness 68.

g. Drag bulatan 1 ke obyek teks dan bulatan satunya ke obyek kotak.

h. Berikan cahaya dengan cara klik ikon create > ikon lights > omni. Letakkan di kanan atas obyek teks. Selanjutnya klik ikon modify > anak panah > Omni Light. Pada pengaturan shadow pilih Area Shadows. Dan ubah pengaturan Area Shadows menjadi seperti berikut.

i. Dan duplikat hingga menjadi seperti berikut. j. Untuk memecah teks agar bias digerakkan per huruf. Klik kanan

teks > Convert To: > Convert to Editable Poly. Dimenu selection klik ikon element. Klik satu persatu huruf dan dimenu edit geometry tekan tombol detach.

k. Untuk membuat animasi seret cursor time line ke angka 100 dan klik auto key. Tarik lagi ke angka 0 dan rotasikan huruf-huruf menjadi acak-acakan.

4.1.2. Adobe After Effect a. Buka program After Effect b. Buatlah composition baru dengan cara klik Composition > New

Composition (Ctrl+N). Kemudian aturlah resolusinya sebagai berikut:

8

Page 9: PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasirepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7252.pdf · film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut

c. Import file videonya dengan cara klik File > Import > File…

(Ctrl+I). Drag video tersebut ke Time Line. d. Import file Action Essentials “Muzzle_Flash_Straight_06” dan

drag ke time line. Tempelkan di objek yang akan anda beri efek.

4.1.3. Adobe Premiere Pro

4.1.3.1. Memotong Video Untuk memotong video sangatlah mudah. Di bagian Tool Box, cari Razol Tool. a. Geser bagian yang terpotong atau hapus dengan menekan

tombol Delete pada keyboard.

b. Tekan Play untuk melihat hasilnya.

4.1.3.2. Membuat Efek Transisi

Sewaktu video ini dijalankan akan terlihat bahwa perpindahan dari video satu ke video lain tampak sangat monoton. Untuk hal ini bisa menggunakan efek transisi.

a. Cari jendela Effect kemudian cari Effect Transistion, klik segitiga kecil di sebelah kirinya, pilih dan buka salah satu folder efeknya dan kemudian pilih salah satu.

9

Page 10: PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasirepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7252.pdf · film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut

b. Drag efek yang sudah dipilih ke timeline, tepat pada

perpotongan antara video. c. Tekan Play untuk melihat hasilnya. d. Untuk mengganti efek transisinya, klik transisi pada perpotongan

video tersebut kemudian tekan Delete. Setelah itu ganti dengan efek lain.

4.1.3.3. Membuat Efek Video a. Dijendela Effect, cari dan buka folder Video Effect. b. Karena akan digunakan untuk menampilkan kejadian mimpi,

maka kamu menggunakan efek Black & White. Cari folder dengan nama Black & White.

c. Drag efek Black & White ke timeline tepat pada video yang akan diberi efek. Secara otomatis pada panel Effect Controls akan bertambah Black & White.

d. Play untuk melihat hasil.

4.1.3.4. Mengatur Speed/ Kecepatan Untuk mengatur kecepatan gambar, kita dapat

mengaturnya pada Speed/Duration. a. Pilih menu Clip > Speed/Duration

10

Page 11: PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasirepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7252.pdf · film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut

b. Atur kecepatan pada kolom Speed, sesuai yang kita inginkan. c. Play untuk melihat hasil.

4.1.3.5. Membuat Tittle Roll a. File>New>Title, atau cari pada Jendela Project New Item>Title.

Beri nama Title 01 klik OK. b. Klik ikon Roll di sebelah kiri atas. Akan muncul jendela Roll

Options. Dibagian Title Type, pilih Roll. Di bagian Timing, centang pada checkbox Start Off Screen dan End Off Screen. Klik OK. Dengan cara ini animasi tulisan akan muncul, diawali dari layar dan nantinya akan berakhir di luar layar lagi.

Ketikkan teks secara memanjang ke bawah, masih dalam saru group teks.

11

Page 12: PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasirepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7252.pdf · film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut

c. File> Save > Close dan cari file ini di Jendela Project. d. Atur posisinya di monitor. e. Drag title di channel Video 1, perpanjang videonya. Untuk

melihat hasilnya, tekan tombol Play.

4.1.3.6. Rendering Sebelum merender pastikan work area bar berakhir pada

posisi paling belakang di video. a. File > Eksport > Adobe Media Encorder. Ini merupakan fasilitas

Adobe Premiere untuk merender file menjadi mpeg. Tunggu sampai muncul jendela Eksport Setting.

b. Disini atur untuk Format Mpeg2, Fange: Work Area, Preset: PAL DV High Quality.

c. Pada kiri atas hilangkan tanda centang pada pilihan Deinterlace. Klik OK. Berikan nama file dan tentukan di mana file nantinya akan disimpan.

12

Page 13: PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasirepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7252.pdf · film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut

d. Tunggu sampai proses render selesai. 5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan Setelah melaksanakan Tugas Akhir dan mengambil tema mekanisme kerja

editing pada film indie “The Monster” yang menceritakan tentang seseorang yang mempunyai kekuatan super. Maka dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: a. Proses pembuatan film indie “The Monster” melalui beberapa tahap yaitu: Pra

Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. b. Produksi film adalah kerja kolaboratif. c. Proses Editing mempunyai peranan yang sangat penting untuk mewujudkan

bentuk abstrak menjadi bentuk nyata (audio visual) untuk kemudian ditayangkan hingga pesan dapat diterima, dinikmati, dan dipahami khalayak sesuai dengan yang diinginkan oleh penyampai pesan (komunikator), terlebih agar penerima pesan melakukan suatu aksi sebagai respon dari pesan yang disampaikan.

5.2. Saran Setelah terjun langsung dalam produksi film indie “The Monster” maka yang dapat disampaikan khususnya masalah editing adalah: a. Sebelum melaksanakan editing perlu direncanakan secara rinci dan teliti apa

yang harus dilaksanakan. b. Ketika produksi hendaknya diperhatikan betul masalah audio karena noise,

atmosfir yang terlalu besar atau berlebihan tiudak bisa diperbaiki dalam proses editing kecuali hanya sedikit.

c. Peranan editor sangat mempengaruhi sebuah produksi, namun tak lepas dari itu peran rekan-rekan tim sekerja juga sangat penting dalam mewujudkan suatu hasil karya yang maksimal.

d. Lighting sebaiknya diperhatikan. Minimnya pengetahuan tim mengenai lighting dan minimnya alat dikarenakan minimnya dana. Sehingga dalam editing tidak terlalu susah untuk pengoreksian warna yang disebabkan oleh kesalahan pada tata cahaya.

13

Page 14: PEMBUATAN FILM INDIE “THE MONSTER” Naskah Publikasirepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.02.7252.pdf · film yang durasinya pendek, tetepi dengan kependekan waktu tersebut

14

DAFTAR PUSTAKA

Hendi Hendratman, ST.,2007. The Magic Of AfterEffects. Penerbit Informatika, Bandung. Hendi Hendratman dan Robby, 2011. The Magig of 3D Studio MAX. Penerbit Informatika,

Bandung. Himawan Pratista, 2008. Memahami Film. Penerbit Homerian Pustaka, Yogyakarta. MADCOMS, 2008. Mahir dalam 7 Hari ADOBE PREMIERE PRO CS3. Penerbit ANDI

Yogyakarta, Yogyakarta.