pembuatan bedak.docx
TRANSCRIPT
V. Cara Pembuatan Bedak
General manufacturing process
Proses pembuatan pada umumnya
Tahap awal pada proses pembuatan untuk bedak tabur maupun bedak tekan adalah
sama, namun pada jenis kedua diperlukan penambahan zat pengikat pada tahap awal maupun
akhir, ataupun dengan parfume.
(a) penambahan warna
Tahap penting dalam proses pembuatan produk bedak berwarna adalah disperse
pewarna yang homogen dalam basis putih. Dispersi tergantung pada efisiensi alat pencampur
dan karakter fisik bahan dalam campuran bedak. Homogenitas dispersi pigmen diperoleh
dengan melewatkan pigmen dan talk melalui hammer mill. Alat ini akan memecah gumpalan
pigmen, yang kemudian distabilkan dengan pelapisan oleh partikel talk. Sekarang terdapat
beberapa jenis peralatan yang mengganti keberadaan hammer mill. Yang pertama, vertical
vortex mixer, yang mengurangi ukuran partikel dengan tumbukan antar partikel. Selain itu,
high spee mixer, yang dikenal dengan plough-shear device.
(b) pembuatan dasar bedak
Bahan dasar putih pertama dicampur dalam blender stainless-steel ribbon-type. Waktu
pencampuran awal dapat selama 20 menit hingga 3 jam, tergantung jenis mixer, kapasitas,
dan ukuran batch. Selanjutnya, penambahan warna dan pencampuran dengan dasar putih.
Campuran ini kemudan diaduk hingga homogen. Pada bedak tabor, penambahan parfum
ditambahkan pada saat terakhir. Penambahan parfum dilakukan dengan penyemprotan pada
pencampuran. Untuk bedak yang dikompres, zat pengikat juga ditambahkan pada tahap ini.
Akhirnya, warna diji kembali sesuai standard an dilakukan perbaikan, jika perlu. Jika
digunakan bahan dasar mica dalam formulasi maka maka diperlukan kehati-hatian agar
platelet yang mudah pecah tidak rusak saat proses pembuatan. Pemeriksaan warna dilakukan
dengan memindahkan sejumlah kecil dari massa tersebut dan mencampur kembali dengan
warna yang sesuai. Kemudian ditambahkan kembali dan dicampr kembali dan dilakukan uji
warna kembali.
Campuran yang telah selesai diperiksa kemudian dimasukkan pada kantung
polyethylene untuk penyimpanan, untuk memperoleh serbuk bedak yang halus, diserbukkan.
Serbuk telah siap dan memasuki tahap selanjutnya, untuk bedak tabur dimasukkan pada
kemasan dan dikempa untuk compct powder.
( c) proses pengempaan
Terdapat tiga prosedur berbeda yang digunakan untuk memperoleh compct powder:
wet moulding (pelelehan basah), damp compressing (pengempaan lembap), dan pengempaan
kering. Metode yang paling sering digunakan adalah pengempaan kering.
Untuk proses pengempaan kering terdapat mesin yang sering digunakan yaitu
pneumatics digunakan pada Air-Mite press;hydraulics oleh Alite, tipe ram yang ditekan pada
serbuk seperti pada Kemwall press; dan Ve-Tra-Co press dimana penekan dapat mencampur.
Terdapat 3 prosedur umum yang digunakan dalam industri pembuatan bedak padat :
1. Kempa Basah
Proses kempa basah metode kempa lembab dan metode kempa kering. Proses kempa
basah sekarang tidak dipakai lagi di USA, dan kebanyakan perusahaan kosmetik
menggunakan proses kempa lembab atau proses kering dalam pembuatan bedak padat.
Dalam proses pengempaan, jumlah yang kecil dari lapisan Paris digunakan dalam
kombinasi dalam bedak. Campuran dibuat dalam bentuk seperti pasta dengan air dan
dicetak dalam cetakan. Permukaan bagian atas dari pasta dilapisi dengan suatu
pengadhesif, kemudian dikempa ke bawah dengan logam yang berukuran cocok atau plat
gelas di mana tablet melekat. Tablet tersebut kemudian dikeringkan dan dilepaskan dari
cetakan.
2. Kempa Lembab
Metode kempa lembab, basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur sampai
seragam. Campuran kemudian dibasahkan dengan cairan pengikat, kemudian dicampur
sampai mencapai massa plastis yang sesuai. Serbuk kemudian disaring dan dilewatkan ke
dalam mesin pengempa. Tablet jadi dikeringkan pada temperatur yang sesuai.
3. Kempa Kering
Metode kempa kering, basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur dan campuran
serbuk dapat dilembabkan dengan pengikat ; campuran kemudian dicampur secara
keseluruhan dan serbuk dikempa.
VI. Karakteristik Bedak
Adapun demikian bedak (Face powder) harus memiliki ciri – cirri sebagai berikut:
1. Covering powder; kemampuan menutupi cacat pada kulit seperti kulit berkilau, pori-pori
yang membesar, dan cacat kulit yang kecil yang dapat membuat kulit tidak sempurnah.
2. Slip; kemampuan dari penyebarannya diatas kulit tanpa memaksa dan memberikan sensasi
halus yang dapat menggunakan tiupan atau sikat.
3. Adhesiveness; kemampuan untuk dapat melekat pada kulit dan tidak menghilang dalam
waktu yang singkat untuk menghindari pemakaian kembali.
4. Absorbansy; kemampuan mengabsorbsi hasil sekresi kulit (keringat dan minyak) tanpa
menunjukan tanda tanda adanya penyerapan.
5. Bloom; kemampuan memberikan hasil akhir berupa sensasi beludru dan menyerupai buah
persik.
6. konsistensi dari bedak yang memberikan efek seperti badut haruslah tidak terjadi.
Penampilannya harus transparan.
I.3. Klasifikasi Bedak (Face powder)
Ada dua bentuk utama dari bedak. Loose Face Powder digunakan secara langsung dengan
menggunakan suatu tiupan atau sikat yang besar atau ditransfer kesuatu wadah khusus
dimana dapat dibawa disuatu tas tangan dan digunakan suatu spons atau gembungan kecil
yang juga sesuai dengan wadahnya. Untuk mencegah kebocoran maka permukaannya
ditutupi dengan penutup mesh nylon. Dalam bentuk yang kedua, adalah suatu bedak yang
dipadatkan atau dimampatkan dengan suatu agen pengikat yang digunakan dalam
pembuatannya.
VII. Evaluasi
Pengawasan Mutu dan Praktik Laboratory
Suatu formula dimulai dari riset dan pengembangan laboratorium, dan setelahnya di
evaluasi di alam laboratorium pengawasan mutu. Tiap rumusan yang akan dikembangkan
harus dilakukan uji intensive laboratorium untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi
ketika akan diperkenalkan pada konsumen. Yang paling sering di lakukan pada uji
pengawasan mutu ini yaitu pengujian panel. Selain itu, dilakukan uji pengujian stabilitas
untuk produk yang disimpan dalam waktu yang lama.
Waktu penyimpanan merupakan salah satu factor yang menentukan dalam
laboratorium modern. Namun, mutu produk adalah factor yang utama, dan terlalu cepat
(buru-buru) akan menimbulkan masalah. Terkadang diperlukan juga kecepatan dengan
ketelitian untuk detil menyeluruh.
Shade control dan Lighting
Shade control adalah salah satu dari aspek yang mengancam dalam pengendalian
mutu bedak. Variasi antar batch yang sama terjadi, dan titik yang tepat dimana untuk
mempertimbangkan suatu batch baru dapat menjadi pilihan komersil walau kadang-kadang
sukar untuk ditentukan. Pengendalian produksi harus sedemikan rupa sehingga shade-nya
tidak berbeda dari yang baku.
Ada beberapa cara shade control suatu bedak, tetapipada dasarnya melibatkan dua
prosedur. Pertama adalah perbandingan penampilan bedak suatu baku ketika diratakan pada
suatu latar belakang (warna kulit wajah); Cara kedua yaitu mengevaluasi warna adalah
dengan membandingkan pada warna standard warna kulit wajah. Harus ditekankan bahwa
warna kulit merupakan pertimbangan shade control, dan juga cara pemakaian dan evaluasi
konsumen.
Sebagai contoh harus disimpan di tempat gelap untuk menghindari warna bedak
memudar.
Dispersi Warna
Pewarna pada bedak wajah haruslah terdispersi secara homogen dalam dasar bedak.
Tidak boleh ditemukan adanya lapisan warna atau ketidakbercampuran pada dispersi bedak
yang menyebabkan pulverisasi yang jelek atau pengeluaran warna keseragaman pada bedak
dapat dengan mudah diperiksa dengan menyebarkannya pada kertas putih dan diuji dengan
kaca pembesar. Jika terdapat ketidakseragaman yang terdeteksi, proses selanjutnya untuk
memperoleh pengembangan warna maksimal harus diperoleh dalam homogenitas.
Pay Off
Hasil dari bedak harus selalu diperiksa pada kulit. Jika tekanan pada cake terlalu besar,
bedak yang dihasilkan tidak akan tersapu bersih dengan mudah, dan akan ada gaya adhesi
yang tidak cukup dari bahan terhadap puff. Jika tekanannya terlalu rendah, cake akan menjadi
lembek dan mempunyai kecenderungan menjadi remuk dan pecah.
Uji Tekanan
Pada bedak tekanan yang diberikan secara alami haruslah rata, dengan adanya kantung-
kantung udara akan membuat cake menjadi mudah pecah. Keseragaman dan kekerasan dari
cake sebaiknya diperiksa dengan penetrometer. Pemeriksaan pada table sebaiknya diambil
dari berbagai segi untuk meyakinkan bahwa produk cukup keras dan tekanan yang diberikan
seragam.
Tes Keretakan
Langkah yang paling baik terhadap kecenderungan bedak menjadi pecah adalah dengan
menjatuhkan bedak pada permukaan kayu beberapa kali pada ketinggian 8-10 inci. Jika cake
yang dihasilkan tidak rusak, mengindikasikan bahwa kekompakannya lulus uji dan dapat
disimpan tanpa menghasilkan hal-hal yang tidak memuaskan.
VIII. Contoh Formula
Komposisi Fungsi % w/w
Talc
Zink
Magnesium Karbonat
Black iron oxide
Red Iron oxide
Yellow iron oxide
Mica, Barium sulfat, Titanium
dioxide
Memberi kemampuan
penyebaran pada kulit.
Memberi daya perekatan pada
kulit
Bahan dasar untuk pengharum
Pewarna
Pewarna
Pewarna
Menyamarkan kerut
74,80%
7,50%
1,00 %
0,30 %
3,00 %
3,00 %
3,00 %
10,00 %
Metode pembuatan
a. Didispersikan pengharum ke dalam magnesium karbonat untuk mempermudah alirannya
b. Campurkan talc, zink stearat, magnesium karbonat yang tercampur dengan pengharum,
pengawet, pewarna, dengan blender selama 20-30 menit
c. Setelah setengah waktu pencampuran selesai, gunakan hammer mill sampai pewarna
terdispersi sempurna
d. Kemudian kembalikan campuran ke dalam mixer dan tambahkan low lustre pigment,
campur selama 15-25 menit.
e. Ayak bahan dan tempatkan di tempat yang tertutup.
Susu
Susu memang berkhasiat untuk mencerahkan warna kulit sehingga terlihat menjadi lebih putih merona. Memakai lulur yang mengandung susu tentu saja dapat menghasilkan kulit yang cerah dan terlihat lebih putih.
Garam dan gula
Garam dan gula bisa kita gunakan sebagai scrub yang terbuat dari bahan alami. Scrub inilah yang dapat mengikis lapisan kulit luar yang sudah rusak.
Sebab seperti yang kita ketahui, kulit terluar pada umumnya terjangkiti berbagai kotoran, debu, dan sel-sel kulit yang mati.
Minyak zaitun
Hampir di semua produk perawatan dan kecantikan tubuh menggunakan minyak zaitun. Mengapa demikian? Sebab minyak zaitun sudah terbukti ampuh untuk mengencangkan dan menghaluskan kulit. Untuk itulah minyak zaitun selalu terdaftar pada setiap produk kecantikan.
Lemon
Kita bisa memeras lemon sehingga sari-sarinya dapat diaplikasikan pada pembuatan lulur pemutih yang ampuh. Sari lemon inilah yang berkhasiat untuk menghasilkan kulit menjadi lebih cerah daripada biasanya.
Selain itu, lemon juga banyak mengandung vitamin C yang bermanfaat baik untu kulit. Jika tidak mempunyai lemon di rumah, Anda tidak perlu merasa khawatir karena bisa menggantinya dengan memakai buah bengkoang ataupun jeruk nipis, yang memiliki vitamin C melimpah.
Yoghurt
Selain untuk masker wajah, yoghurt juga bisa kita gunakan sebagai bahan campuran lulur pemutih. Yoghurt berkhasiat untuk mencerahkan dan memutihkan kulit. Selain itu, yoghurt juga memiliki keunggulan lainnya, yaitu bisa menghaluskan kulit kita.
Cara Membuat Lulur Pemutih di Rumah
Setelah mengumpulkan kelima bahan yang disebutkan di atas, sekarang giliran kita untuk mengetahui cara pembuatannya bukan?
Cara membuat lulur pemutih yang ampuh dari bahan-bahan alami sangatlah mudah. Caranya adalah dengan mencampurkan yoghurt, lemon, minyak zaitun, gula dan garam, serta susu menjadi satu dalam satu mangkok.
Kita bisa menakarnya sesuai dengan kebutuhan kulit. Setelah itu langsung oleskan lulur pemutih yang ampuh tersebut ke seluruh bagian kulit yang dirasa membutuhkan perawatannya.
Setelah mengoleskannya secara merata, pijat bagian-bagian tersebut dengan lembut supaya sel-sel kulit mati dan kotoran yang menempel bisa terangkat.