pembinaan umkm kota surakarta oleh dinas koperasi dan ukm .../pembina... · dan ukm kota surakarta...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
Pembinaan UMKM Kota Surakarta oleh Dinas Koperasi
dan UKM Kota Surakarta
Anggih Wahid Hidayat
D0108036
S K R I P S I
Disusun Untuk Melengkapi Tugas- Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Admnistrasi
ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan
dengan ketakutan, tetapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.
(James Thunder)
Aku akan terus berlari, tak kan terhenti disini, berjuang meraih mimpi,
hingga nafas kan terhenti
( j-rocks )
Hargailah sebuah proses.
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Skripsiinipenulispersembahkan kepada:
- Bapak & Ibu yang telah mengasihi dan mendukungku dalam segala sesuatu
- Adikku yang kusayangi
- Sahabat-sahabatku yang selalu memberi warna hidupku
- Teman-
kalian semualuarbiasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Warohmatullohi Wabarokaatuh
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
Pembinaan UMKM
olehDinasKoperasidan UKM Kota Surakarta
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan, dorongan, dan bimbingan dari awal sampai selesai
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Universitas Sebelas Maret dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang
menjadi tempat saya untuk mendapatkan ilmu dan pendidikan.
2. Bapak Drs. Son Haji, M.Si selaku pembimbing skripsi, atas bimbingannya,
arahan, dan motivasi dengan sabar dan ikhlas sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini.
3. Kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam membantu penulis dalam
menyusun dan menyelesaikan skripsi.
Akhir kata penulis menyadari penulisan skripsi ini masih belum
sempurna. Oleh karena, itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan
untuk perbaikan skripsi ini. Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan
awal bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan dapat memberikan
manfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
hmatullohi Wabarokaatuh.
Surakarta, Februari 2013
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iii
MOTTO ............................................................................................. iv
PERSEMBAHAN .............................................................................. v
KATA PENGANTAR ....................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xi
ABSTRAK ......................................................................................... xii
ABSTRACT ....................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 10
C. Tujuan .................................................................................... 10
D. Manfaat .................................................................................. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 12
A. Tinjauan Tentang Pembinaan ................................................. 12
B. Tinjauan Tentang UMKM...................................................... 19
C. Tinjauan Tentang Dinas Koperasi dan UKM......................... 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
D. Kerangka Berpikir .................................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................... 33
1. Jenis Penelitian ....................................................................... 33
2. Lokasi Penelitian .................................................................... 34
3. Sumber Data ........................................................................... 34
4. Tekhnik Pengumpulan Data ................................................... 36
5. Validitas Data ......................................................................... 38
6. Teknik Analisis Data .............................................................. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 43
A. Deskripsi Kota Surakarta ....................................................... 43
B. Gambaran Umum Dinas Koperasi ......................................... 46
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 59
BAB V PENUTUP ............................................................................. 99
A. Kesimpulan ............................................................................ 99
B. Saran ....................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 101
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta
Tahun 2010 ..................................................................... 3
Tabel 1.2 Penduduk Angkatan Kerja Kota Surakarta
Tahun 2010 ..................................................................... 4
Tabel 1.3 Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Di Sektor UMKM
Kota Surakarta Tahun 2010 ............................................ 5
Tabel 1.4 Jumlah UMKM Kota Surakarta Berdasarkan
Skala Usaha Tahun 2011 ................................................ 6
Tabel 1.5 Jumlah UMKM Kota Surakarta Berdasarkan
Sektor Usaha Tahun 2011 ............................................... 6
Tabel 4.1 Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
Menurut Satuan Kerja ..................................................... 56
Tabel 4.2 Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................................... 57
Tabel 4.3 Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
Menurut Pangkat/Golongan ............................................ 57
Tabel 4.4 Jumlah UMKM Berdasarkan Jenis Usaha (FORMAL)
Tahun 2010 ..................................................................... 60
Tabel 4.5 Komposisi UMKM Berdasarkan Jenis Usaha
Kota Surakarta Tahun 2010 ............................................ 61
Tabel 4.6 Jumlah UKM Berdasarkan Sektor Usaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
Kota Surakarta Tahun 2010 ............................................ 62
Tabel 4.7 Rencana Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan
Tahun 2012 ..................................................................... 65
Tabel 4.8 Profil Klaster, Sentra , KUB Kota Surakarta .................. 67
Tabel 4.9 Jumlah UKM Binaan Dinas Koperasi dan UKM
Kota Surakarta Berdasarkan Skala Usaha ...................... 83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ............................................... 32
Gambar 3.1 Model Analisa Interaktif ................................................. 42
Gambar 4.1 Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan UKM
Menurut Perda Kota Surakarta No. 6 Tahun 2001 ......... 50
Gambar 4.2 Pemasaran Produk UKM ................................................ 69
Gambar 4.3 Produk Hasil UKM ......................................................... 69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
ABSTRAK
Anggih Wahid Hidayat, D0108036, Pembinaan UMKM Kota Surakarta oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta, Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2013,
UMKM adalah salah satu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dinas Koperasi dan UKM mempunyai peran untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM ini, karena dengan adanya pembinaan yang baik maka UMKM yang ada di surakarta ini akan dapat berjalan dengan baik pula sehingga jika UMKM ini akan dapat menyerap banyak tenaga kerja dan dengan banya ,knya tenaga kerja yang terserap ini maka memungkinkan juga dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di kota Surakarta ini, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masryarakat. Karena itu penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap pembinaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam pembinaan UMKM ini.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif sehingga dapat menggambarkan pembinaan Dinas Koperasi dan UKM kaitanya dengan pembinaan UMKM. Adapun Sumber data yang digunakan meliputi data primer yang diperoleh melalui proses wawancara dengan sumber data atau informan dan data sekunder yang yang berasal dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Metode penarikan sampel yang digunakan bersifat purposive sampling yaitu dengan memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi data yaitu menguji data yang sejenis dari berbagai sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa pembinaanyang dilakukanolehDinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalammembina UMKM sudahcukupbaikdapat dilihat dari Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM yang bisa dijadikan indikator untuk melihat pembinaan Dinas Koperasi dan UKMantara lain sebagai berikut; MengadakanDiklatdalamrangkapeningkatan SDM, UMKM sejenisdikelompokkansebagai KUB( Kelompok Usaha Bersama), Fasilitasidalamaksespermodalan, Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah, Validasi data base UMKM, Fasilitasi dalam memperoleh HKI danIjin, Melakukan kemitraan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Kota Surakarta ini sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan kegiatanpembinaan dan pemberian bantuan terhadap UMKM yang ada. . Namun demikian Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta masih banyak mengalami hambatan dalam pembinaan UMKM yang ada. Karena itu masih diperlukan upaya dalam mengatasi dan menghadapi berbagai hambatan tersebut demi tercapainya tujuan organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
ABSTRACT
Anggih Wahid Hidayat, D0108036, The Development of UMKM City of Surakarta ByDinasKoperasidan UKM City of Surakarta.Thesis, Administration Department, Social and Political Sciences Faculty, Sebelas Maret University.2013
UMKM is one of effort to developing the welfare of the society. DinasKoperasi and UKM has develope to do developing this UMKM, because with this good development. UMKM that exist in Surakarta will run well so that this UMKM could absorb a lot of employees. And with the large amount of employees that absorbed could decrease a lot of of unemployment workers in Surakarta in Surakarta. So that could increase the welfare of the society. Because of that, the writer feels necessary to do this research of the role of DinasKoperasi and UKM Surakarta in Development of UMKM.
The research method that used in this research is descriptive qualitative, so that draw the DinasKoperasi and UKM relating the development of UMKM. The data resource that used is consist of primary data that gained through the interview process with data resource or informant and the secondary data that gained from the documents relating with the research. The sampling method that is used purposive sampling which means choosing the informant that is competent and can be trusted to be the data resource. The collecting data technique is observation, documentation and interview. The data validity test is done by using the data triangulation which means testing the data from any resource. The data analysis technique that used is interactive analysis technique that consist of three components: data reduction, data serving and conclusion.
The result of this research shows that development of UMKM by DinasKoperasidan UKM Surakarta is good enough. could .see through the indicator of the development of UMKM by DinasKoperasi and UKM such asConductingtrainingin order toincrease human resources, UMKM are classified as a type of KUB (Joint Business Group), facilitation of accessto capital, priority UMKMDevelopment TheRegional Produce Featured products, validation data base, Facilitation in obtaining HKI and Permits, In partnership
Based on the research, can be conclude that generally the role of DinasKoperasi and UKM Surakarta is running well enough. This thing can be seen from the implementation of the programs and the aiding for the existing UMKM so that, the DinasKoperasi and UKM Surakarta still has many obstacles in developing the existing UMKM. That why it still needs and effort to handle and face many of that obstacles for the goal of the organization
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ABSTRAK
Anggih Wahid Hidayat, D0108036, Pembinaan UMKM Kota Surakarta oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta, Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2013,
UMKM adalah salah satu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dinas Koperasi dan UKM mempunyai peran untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM ini, karena dengan adanya pembinaan yang baik maka UMKM yang ada di surakarta ini akan dapat berjalan dengan baik pula sehingga jika UMKM ini akan dapat menyerap banyak tenaga kerja dan dengan banya ,knya tenaga kerja yang terserap ini maka memungkinkan juga dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di kota Surakarta ini, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masryarakat. Karena itu penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap pembinaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam pembinaan UMKM ini.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif sehingga dapat menggambarkan pembinaan Dinas Koperasi dan UKM kaitanya dengan pembinaan UMKM. Adapun Sumber data yang digunakan meliputi data primer yang diperoleh melalui proses wawancara dengan sumber data atau informan dan data sekunder yang yang berasal dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Metode penarikan sampel yang digunakan bersifat purposive sampling yaitu dengan memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi data yaitu menguji data yang sejenis dari berbagai sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa pembinaanyang dilakukanolehDinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalammembina UMKM sudahcukupbaikdapat dilihat dari Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM yang bisa dijadikan indikator untuk melihat pembinaan Dinas Koperasi dan UKMantara lain sebagai berikut; MengadakanDiklatdalamrangkapeningkatan SDM, UMKM sejenisdikelompokkansebagai KUB( Kelompok Usaha Bersama), Fasilitasidalamaksespermodalan, Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah, Validasi data base UMKM, Fasilitasi dalam memperoleh HKI danIjin, Melakukan kemitraan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Kota Surakarta ini sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan kegiatanpembinaan dan pemberian bantuan terhadap UMKM yang ada. . Namun demikian Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta masih banyak mengalami hambatan dalam pembinaan UMKM yang ada. Karena itu masih diperlukan upaya dalam mengatasi dan menghadapi berbagai hambatan tersebut demi tercapainya tujuan organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRACT
Anggih Wahid Hidayat, D0108036, The Development of UMKM City of Surakarta ByDinasKoperasidan UKM City of Surakarta.Thesis, Administration Department, Social and Political Sciences Faculty, Sebelas Maret University.2013
UMKM is one of effort to developing the welfare of the society. DinasKoperasi and UKM has develope to do developing this UMKM, because with this good development. UMKM that exist in Surakarta will run well so that this UMKM could absorb a lot of employees. And with the large amount of employees that absorbed could decrease a lot of of unemployment workers in Surakarta in Surakarta. So that could increase the welfare of the society. Because of that, the writer feels necessary to do this research of the role of DinasKoperasi and UKM Surakarta in Development of UMKM.
The research method that used in this research is descriptive qualitative, so that draw the DinasKoperasi and UKM relating the development of UMKM. The data resource that used is consist of primary data that gained through the interview process with data resource or informant and the secondary data that gained from the documents relating with the research. The sampling method that is used purposive sampling which means choosing the informant that is competent and can be trusted to be the data resource. The collecting data technique is observation, documentation and interview. The data validity test is done by using the data triangulation which means testing the data from any resource. The data analysis technique that used is interactive analysis technique that consist of three components: data reduction, data serving and conclusion.
The result of this research shows that development of UMKM by DinasKoperasidan UKM Surakarta is good enough. could .see through the indicator of the development of UMKM by DinasKoperasi and UKM such asConductingtrainingin order toincrease human resources, UMKM are classified as a type of KUB (Joint Business Group), facilitation of accessto capital, priority UMKMDevelopment TheRegional Produce Featured products, validation data base, Facilitation in obtaining HKI and Permits, In partnership
Based on the research, can be conclude that generally the role of DinasKoperasi and UKM Surakarta is running well enough. This thing can be seen from the implementation of the programs and the aiding for the existing UMKM so that, the DinasKoperasi and UKM Surakarta still has many obstacles in developing the existing UMKM. That why it still needs and effort to handle and face many of that obstacles for the goal of the organization
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia menurut data dari UNICEF dikatakan sebagai sebuah
negara berkembang, sebagai negara berkembang, Indonesia saat ini jelas
sedang melaksanakan pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan.
Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pembangunan yang
dilakukan secara sistematis dengan melibatkan semua elemen masyarakat
dilaksanakan secara terpadu untuk mencapai tujuan dalam rangka
kemakmuran masyarakat. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan
taraf hidup, dari yang kurang mampu secara ekonomi menjadi lebih mampu
sebagai gagasan untuk mewujudkan sesuatu yang dicita-citakan. Dimana
gagasan tersebut lahir dalam bentuk usaha untuk mengarahkan dan
melaksanakan pembinaan, pengembangan, serta pembangunan bangsa.
Pembangunan merupakan perubahan menuju kearah perbaikan. Perubahan ke
arah perbaikan itu sendiri memerlukan pengerahan segala budi daya manusia
untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan.
Pembangunan tidak dapat berhenti atau dihentikan karena manusia
hidup selalu dipenuhi oleh suasana perubahan. Inti pembangunan bukan
hanya terjadinya perubahan struktur fisik atau material, tetapi juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
menyangkut perubahan sikap masyarakat. Pembangunan harus mampu
membawa umat manusia melampaui pengutamaan aspek-aspek materi dari
kehidupannya sehari-hari. Sesuai dengan pasal 33 ayat 1 UUD 1945
dijelaskan bahwa kemakmuran masyarakat sangat diutamakan tidak hanya
kemakmuran seseorang saja.
Koperasi danUsaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan
representasi dari rakyat Indonesia dalam kehidupan ekonomi nasional,
sehingga perlu diberikan prioritas yang tinggi dalam pembangunan
nasional. Dimana dalam hal ini orang-orang dituntut untuk dapat lebih
mandiri dalam melakukan usaha atau dalam berwirausaha.
Enterpreneurship atau kewirausahaan selalu menjadi topik yang
menarik untuk dikaji. Di saat angka pengangguran masih cukup tinggi,
entrepreneur lahir sebagai orang yang jeli melihat peluang dan tidak gampang
menghadapi kesulitan (risk-taker). Kewirausahaan itu pada dasarnya untuk
semua orang karena hal itu dapat dipelajari. Kewirausahaan adalah sebagai
tonggak atau awal dari munculnya perusahaan besar yang dimana sebagai
sebuah tonggak utama perekonomian bangsa, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) mempunyai peran strategis di Indonesia. Namun
berbagai permasalahan yang dihadapi bisnis kecil tersebut, salah satunya
akibat lemahnya karakter wirausaha. Akibatnya, UMKM pun kurang berdaya
saing tinggi. Oleh karenanya, diperlukan evaluasi dan pengembangan jejaring
entrepreneurship dalam melakukan optimalisasi sinergis antara perguruan
tinggi, pemerintah, BUMN, dan swasta demi mengembangkan kewirausahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
di Indonesia.( http://www.umy.ac.id/herry-zudianto-jadilah-pengusaha-untuk-
membantu-orang-lain.html akses tanggal 27-05-2012)
Kota Surakarta saat ini juga sudah dapat dikatakan sebagai salah satu
kota yang besar di negara Indonesia ini. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan pertumbuhan penduduk yang ada di indonesia yang dari tahun
ke tahun pertumbuhan penduduk di kota Surakarta ini selalu mengalami
peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta
Tahun Jumlah Penduduk
(jiwa) Pertambahan Jiwa Dari Kurun Waktu
Sebelumnya
Pertumbuhan Penduduk
(%) 2008 498.891 49.335 9,66 % 2009 500.421 1.530 0,27 % 2010 503.421 3.000 0,53 %
Sumber : BPS (Surakarta Dalam Angka 2010)
Data diatas menyatakan bahwa pertumbuhan masyarakat di kota
Surakarta ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, sehingga dari
peningkatan pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun tersebut, maka dapat
dikatakan pula bahwa angka angkatan kerja di kota Surakarta ini juga
bertambah banyak pula, seperti yang terlihat dari tabel berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Tabel 1.2 Penduduk Angkatan Kerja di Kota Surakarta Tahun 2010
Kelompok Penduduk
Angkatan Kerja Jumlah Penduduk ( Jiwa )
% Angkatan
Kerja Terhadap Penduduk
Bekerja Pengangguran Jumlah
Jumlah
235.998
22.575
258.573
503.421
51,36 %
Sumber : BPS (Surakarta Dalam Angka 2010)
Data diatas tersebut menyatakan bahwa yang terjadi di kota Surakarta
saat ini tersedia angkatan pekerjaan sebesar 51,36 % dari jumlah penduduk
yang ada. Sehingga dengan jumlah angkatan kerja yang ada ini tentu saja
tidak semua penduduk usia kerja di kota Surakarta dapat tertampung pada
lapangan pekerjaan yang tersedia di kota Surakarta ini. Oleh sebab itu
pemerintah perlu sekali memperhatikan perlunya adanya suatu usaha
perluasan kesempatan kerja. Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah ini
dapat menjadi salah satu alternatif dari pemerintah untuk mengatasi hal
tersebut, karena dengan adanya UMKM ini akan banyak sekali membutuhkan
tenaga kerja, sehingga angkatan kerja yang tidak tertampung dapat terserap
dalam lapangan usaha. Oleh karena itu, pengembangan sektor UMKM perlu
dilakukan dalam rangka penciptaan lapangan kerja yang baru.
Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian
penting dalam membangun perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak
terkecuali di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perhatian dan
inisiatif ditujukan untuk pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
berbagai pihak, baik pemerintah maupun lembaga swasta, termasuk
perbankan. Jumlah tenaga kerja yang mampu diserap oleh UMKM ini juga
dapat dikatakan cukup banyak, hal ini dapat dilihat dalam tabel penyerapan
tenaga kerja di bawah ini:
Tabel 1.3 Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor UMKM
Sektor Jumlah Jumlah(%)
Non pertanian 4.533.000 4,56
Pertanian 577.000 0,58
Perdagangan dan jasa 74.928.000 75,38
Aneka usaha 194.03.000 19,57
Total 99.401.000 100,00
Sumber: BPS (dalam angka 2010)
Peran UKM dalam perekonomian sebuah negara, termasuk Indonesia,
memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai contoh, di Belanda,
UKM merupakan 98,8% perusahaan yang ada dan menyerap 55% angkatan
kerja. Sebanyak 35 juta dollar Amerika ekspor Italia merupakan kontribusi
UKM yang menyerap 2,2 juta tenaga kerja. Di Vietnam, sebanyak 64%
angkatan kerja diserap oleh UKM. Hal serupa juga terjadi di Indonesia.
Menurut data Biro Pusat Statistik dan Kementerian Koperasi dan UKM 2011,
jumlah UMKM pada 2011 menembus angka 55,21 juta unit dengan sebagian
besar (54,6 juta) merupakan usaha mikro, sedangkan usaha kecil sebanyak
602.195 unit dan usaha menengah 44.280 unit. Penyerapan tenaga kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
UMKM sebanyak 101,72 juta orang atau meningkat 3,55 dibanding 2010
sebanyak 99,401 juta orang. (http ://indo cashregister
.com/2011/12/24/flashback-koperasi-dan-umkm-di-tahun-2011-solusi-untuk-
masalah-tenaga-kerja/ diakses tanggal 30-06-2012)
Tabel 1.4 Jumlah UMKM Kota Surakarta Berdasarkan Skala Usaha
Skala usaha Jumlah (unit)
2010 2011
Usaha kecil 5.463 7.547
Usaha Menengah 612 3.083
JUMLAH 6.075 10.630
Sumber:BPS(Surakarta dalam Angka 2011)
Tabel diatas menggambarkan bahwa jumlah UMKM yang ada di
Surakarta mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama pada
Usaha Menengah yang meningkat 3 kali lipat dari tahun sebelumnya. Rata-
rata usia usaha UMKM di Kota Surakarta adalah 22 tahun..(
http://www.umkm-soloraya.com/umkm diakses tanggal 24-05-2012)
Tabel 1.5 Jumlah UMKM Kota Surakarta Berdasarkan Sektor Usaha
Sektor Jumlah (unit)
2009 2010 2011
Non Pertanian 204 304 531
Pertanian 245 365 638
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Perdagangan dan jasa 1.875 2.795 4.890
Aneka Usaha 1.753 2.611 4.571
Total 4.075 6.075 10.630
Sumber: BPS(Surakarta Dalam Angka 2011)
UMKM yang ada di Surakarta jika dilihat dari tabel diatas UMKM
yang ada di Kota Surakarta jika dilihat dari sektor usaha mengalami
peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Dari beberapa aspek usaha
terdapat sekitar 87 persen UMKM ini memiliki keterbatasan dalam
pengembangan usaha. Sehingga dalam hal ini peran pemerintah khususnya
Dinas yang terkait dapat melakukan pembinaan dan peduli terhadap UMKM
yang ada terutama dalam hal pengembangan usaha. Faktor-faktor yang
dominan membatasi perkembangan usaha UMKM antara lain yaitu:
1. persaingan (persaingan klaster, persaingan domestik dan persaingan
luar negeri),
2. penyelundupan,
3. kebjakan ekonomi,
4. kebijakan harga,
5. penguasaan teknologi,
6. permodalan dan manajerial. (http://www.umkm-soloraya.com/umkm
diakses tanggal 24-05-2012)
Sementara itu, dari 10.630 UMKM yang menjadi binaan Dinas
Koperasi dan UKM Kota Surakarta. Penggunaan bank sebagai mitra
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
pengembangan UMKM di kota Surakarta belum optimal. Baru sekitar 48
persen UMKM di Kota Surakarta yang sudah berhubungan dengan Bank.
Meskipun demikian pembinaan UMKM di Kota Surakarta belum optimal,
setidaknya terdapat 63,4 persen UMKM yang belum mendapat pembinaan
secara baik dari aparat yang berwenang. Secara umum, jika dilihat dari aspek
potensi pengembangan produk UMKM, siklus produk UMKM Kota
Surakarta 36 persen dalam tahap perkembangan, 42,5 persen berada dalam
tahap matang.( http://www.umkm-soloraya.com/umkm diakses tanggal 24-
05-2012)
Dinas Koperasi dan UKM mempunyai tujuan secara umum untuk
menjadikan koperasi dan UKM sebagai pelaku ekonomi utama dalam
perekonomian yang berdaya saing. Dengan adanya Hal ini Dinas Koperasi
dan UKM kota surakarta ini mempunyai kewajiban untuk melakukan
pembinaan terhadap UMKM yang ada di Surakarta ini, dimana tujuan
pembinaanUMKM ini antara lain adalah untuk
1. meningkatkan akses pasar dan memperbesar pangsa pasar
2. meningkatkan akses terhadap sumber-sumber modal dan memperkuat
struktur modal
3. meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen
4. meningkatkan akses dan penguasaan teknologi(http://www.
pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning diakses tanggal 26-05-2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Melihat tujuan dari Dinas Koperasi dan UKM ini. Dinas Koperasi
dan UKM harus bisa melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di
Surakarta ini dengan melihat bahwa masih banyaknya UMKM yang
mempunyai potensi untuk berkembang di Kota Surakarta ini.
Pembinaan terhadap UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM kota
Surakarta ini akan terasa penting karena dengan adanya pembinaan yang baik
maka UMKM yang ada di surakarta ini akan dapat berjalan dengan baik pula
sehingga jika UMKM atau bisa dikatakan industri kecil ini akan dapat
menyerap banyak tenaga kerja dan dengan banyaknya tenaga kerja yang
terserap ini maka memungkinkan juga dapat mengurangi tingkat
pengangguran yang ada di kota Surakarta ini, sehingga dengan berkurangnya
tingkat pengangguran yang ada di Kota Surakarta ini membuat kesejahteraan
penduduk atau masyarakat Surakarta ini akan meningkat pula.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada, maka aspek yang
akan diteliti adalah hal-hal apa saja yang akan dilakukan Dinas Koperasi dan
UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM yang
ada di Kota Surakarta. Karena pengembangan sektor UMKM di kota
Surakarta ini dirasakan sangat penting. Dengan melihat dari kondisi yang
terjadi saat ini, dimana UMKM ini sendiri dianggap mampu memberikan
lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang belum terserap dalam dunia
pekerjaan. Selain sektor UMKM ini juga mampu untuk meningkatkan
pendapatan asli daerah. Sehingga membutuhkan peran yang cukup baik dari
pemerintah dalam hal pembinaan UMKM ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah diatas maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
C. TUJUAN PENELITIAN
.Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui Pembinaan UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM
Kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dapat memberikan masukan dan bantuan pemikiran kepada pihak-pihak
yang terkait dengan pembinaan sektor UMKM kota Surakarta.
2. Dapat menambah pengetahuan bagi kita semua mengenai pembinaan
sektor UMKM
3. Memberikan tambahan pustaka bagi siapa saja yang ingin mengetahui,
mempelajari, dan meneliti lebih lanjut mengenai permasalahan ini.
4. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas
wawasan berkaitan dengan bagaimana pembinaan yang dilakukan Dinas
Koperasi dan UKM terhadap pembinaan UMKM di kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Pembinaan
1. Pengertian Pembinaan
Pengertian pembinaan secara umum adalah suatu proses
penggunaan manusia, alat peralatan, uang, waktu, metode, dan system
yang berdasarkan pada prinsip tertentu untuk usaha mencapai tujuan yang
telah ditentukan dengan daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
(Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN),1988: 16.)
Pengertian pembinaan yang lain adalah usaha tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil
lebih baik. (Peorwadarmita, 1991:44). Hal ini juga sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Miftah Thoha dalam bukunya yang menyebutkan
bahwa :
pernyataan menjadi lebih baik. Dalam hal ini menunjukan adanya kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evolusi, atas berbagai kemungkinan, berkembang, atau peningkatan atas sesuatu. Ada dua unsur dari pengertian ini yakni pembinaan itu sendiri bisa berupa suatu tindakan, proses atau pernyataan dari suatu tujuan, dan kedua pembinaan
(Miftah Thoha, 2003:7)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Dari pengertian yang diungkapkan diatas dapat disimpulkan pula
bahwa pembinaan ini menyangkut tentang suatu tindakan yang
mempunyai tujuan ke arah yang lebih baik. Selain itu juga Miftah Thoha
dalam bukunya juga menyebutkan bahwa pembinaan menurut Huse and
Cummings merupakan ilmu perilaku dengan memakai perencanaan,
pengembangan jangka panjang yang ditujukan untuk mengembangkan
struktur, dan prosenya, sehingga efektifitas organisasi ini dapat dicapai.
(Miftah Thoha, 2003:8-9).
Adapun pengertian pembinaan yang lain adalah
Human resources development is considered as one of the contributing factors to a economic development and global competitiveness. Studies and researches on human resource development focused on the global and regional levels proved that growth and development of developed countries and newly industrializing countries (NICs) is partly a result of sustained investment in human resource development interventions Richa mishra¸ Implementing Human Resource Development As A Tool For Effective Organizational Change, 1996 Hal 1 )
Dalam pengertian diatas dapat diartikan bahwa Pengembangan
atau pembinaan sumber daya manusia dianggap sebagai salah satu faktor
yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan persaingan global
suatu negara. Studi dan penelitian tentang pengembangan sumber daya
manusia difokuskan pada tingkat global dan regional membuktikan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan negara-negara maju dan negara industri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
baru (NIC) sebagian merupakan hasil dari investasi berkelanjutan dalam
pengembangan atau pembinaan sumber daya manusia
L. David Brown, Mark Leach and Jane G. Covey dalam
Organization Development for Social Change Hal. 1, mengemukakan
bahwa:
focused on improving internal organizational dynamics and their impacts on organizational performance. OD concepts and tools can be used for purposes of solving social problems and catalyzing constructive social
(L. David Brown, Mark Leach and Jane G. Covey dalam Organization Development for Social Change, 2004 Hal. 1)
Dalam pengertian diatas dapat diartikan bahwa aktivitas
Pengembangan atau pembinaan organisasi (OD) umumnya berfokus pada
peningkatan dinamika internal organisasi dan dampaknya pada kinerja
organisasi. Konsep dan instrumen dari pembinaan organisasi ini dapat
digunakan untuk tujuan memecahkan masalah sosial dan katalisator
perubahan sosial yang konstruktif,
Selanjutnya menurut Widjaja (1986:14) pembinaan adalah suatu
proses atau pengembangan yang mencakup urutan-urutan pengertian,
diawali dengan mendirikan, membutuhkan, memelihara pertumbuhan
tersebut yang disertai usaha-usaha perbaikan, menyempurnakan, dan
mengembangkannya. Pembinaan tersebut menyangkut kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan
pengawasan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan hasil yang maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Menurut Musanef (2000:47) bahwa yang dimaksud dengan
Pembinaan adalah segala usaha tindakan yang berhubungan langsung
dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan,
pengarahan, penggunaan serta pengendalian segala-segala suatu secara
berdaya guna dan berhasil guna. Diartikan juga bahwa pembinaan adalah
seni dan praktek inspirasi, energi, dan memfasilitasi kinerja, pembelajaran
dan pengembangan SDM. Manfaat dari adalah pembinaan adalah
membuka potensi, organisasi, dan diri SDM untuk mengidentifikasi dan
menentukan tujuan khusus. Selain itu, pembinaan juga membantu individu
mengatasi masalah-masalah yang kompleks /signifikan dalam mencapai
tujuan dan melakukannya dengan cara memerhatikan tiap individual.
Tujuan pembinaan adalah mengarahkan visi, menciptakan suatu dorongan
motivasi, sehingga dapat memberdayakan orang yang sedang dilatih
seperti karyawan melalui membangun hubungan yang lebih kuat terhadap
tujuan hidup/sasaran keberhasilannya. (Diakses melalui
http://vibizlearning.com/new/knowledge/pentingnya_pembinaan_karyawa
n diakses tanggal 22/01/2013)
Dari pengertian pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
pembinaan ini adalah suatu tindakan atau proses yang dilakukan oleh suatu
pihak terkait dalam rangka meningkatkan sumber daya untuk menvapai
hasil yang diharapkan. Sehubungan dengan masalah pembinaan UMKM
ini maka pembinaan disini dapat diartikan sebagai suatu usaha yang
dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini adalah Dinas Koperasi dan UKM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Kota Surakarta melalui program-program pengembangan dan pembinaan
UMKM yang dicanangkan oleh Dinas Koperasi dan UKM ini, yang
terdapat dalam Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi dan UKM yang
terdapat dalam UU No.20 Tahun 2008. Dimana pembinaan dalam tugas
pokok dan fungsi Dinas Koperasi dan UKM ini mempunyai tujuan untuk:
1. Mewujudkan struktur perekonomian Nasional yang seimbang,
berkembang dan berkeadilan
2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM menjadi
usaha yang tangguh dan mandiri
3. Meningkatkan peran UMKM dalam pembangunan daerah penciptaan
lapangan kerja , pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan
pengentasan kemiskinan
Dengan demikian, indikator dari pembinaan yang dilakukan oleh
Dinas Koperasi dan UKM dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM,
dapat dilihat dari kegiatan pembinaan Koperasi dan UMKM Kota
Surakarta, Adapun kegiatan pembinaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah adalah:
1. Mengadakan Diklat dalam rangka peningkatan SDM
2. UMKM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha
Bersama)
3. Fasilitasi dalam akses permodalan.
4. Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan
Daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
5. Validasi data base UMKM.
6. Fasilitasi dalam memperoleh HKI dan Ijin
7. Melakukan kemitraan.
Dimana dengan adanya pembinaan ini, UKM yang ada ini menjadi lebih
baik dari sebelumnya
2. Tujuan pembinaan .Tujuan pembinaan UMKM selain yang tercantum dalam UU No.
20 Tahun 2008 antara lain adalah:
Meningkatkan akses pasar dan memperbesar pangsa pasar
Meningkatkan akses terhadap sumber modal dan memperkuat
struktur modal
Meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen
Meningkatkan akses dan penguasaan teknologi
3. Model pembinaan UKM Tiga model pembinaan UKM
1. Model APEC (1995)
Dilingkungan APEC, para menteri yang membidangi UKM,
dalam pertemuan pada tahun 1995 telah mengidentifikasi lima
pokok penting dalam pembinaan dan pengembangan UKM
yakni:
a. SDM
b. Keuangan
c. Teknologi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
d. Akses pasar
e. Akses informasi
2. UNDP (1997)
Untuk mendukung policy and regulatory UNDP
mengemukakan bahwa diperlukan support service yang terdiri
atas 7 bidang:
a. SDM
b. Advisory Services
c. Keuangan
d. Akses pasar
e. Infrastuktur
f. Jaringan Usaha dan Asosiasi sektori
g. Teknologi
3. Model Singapura
Berbeda dengan dua model diatas, model singapura
menyertakan program bantuan tehadap UKM sesuai dengan
tahapan pengembangan UKM. Ada empat tahap yang akan
dilalui UKM yakni:
a. Start-Up
b. Growth
c. Expansion
d. Going-overseas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Untuk tiap tahap telah diidentifikasi paket bantuan bagi UKM.
Model singapura ini perlu dipelajari sebagai contoh untuk
diterapkan di Indonesia. (http://www.
pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning diakses tanggal 26-05-
2012
B. Tinjauan Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
1. Pengertian UMKM
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Tahun 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dijelaskan bahwa
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif ynag berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang, perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang. sedangkan Usaha
Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang, perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Di dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 dijelaskan juga mengenai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
beberapa kriteria Usaha Mikro, kecil, dan Menengah. Kriteria tersebut
antara lain:
a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut :
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00
(lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; at
au
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah
b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut :
Memiliki kekayaan bersih lebih dari 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah ) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah ) sampai dengan
paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah)
c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut :
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 50.000.000.000.,00 (lima puluh
milyar rupiah).
Selain itu , pengertiaan UMKM menurut Biro Pusat statistik (BPS)
jika dilihat dari kriteria jumlah pekerja yang dimiliki. Kriteria
UMKM ini antara lain:
Usaha mikro
Disebut usaha mikro jika karyawan yang dimiliki oleh
usaha ini kurang dari 5 orang
Usaha kecil
Disebut usaha kecil jika karyawanya 5-19 orang
Usaha menengah
Dinamakan usaha menegah jika karyawanya 20-99 orang
dalam stau perusahaan
Meskipun banyak definisi mengenai usah mikro, kecil, dan
menengah namun secara umum UMKM dilihat dari ciri-
cirinyayaitu , sebagai berikut:
Struktur organisasi yang sangat sederhana.
Tanpa staf yang berlebihan.
Pembagian kerja yang kendur.
Memiliki hirarki manajerial yang pendek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Aktifitas sedikit yang formal, dan sedikit menggunakan pro
ses perencanaan.
Kurang membedakan asset pribadi dari asset perusahaan
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 dijelaskan bahwa
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memiliki asas:
a. Kekeluargaan
b. Demokrasi ekonomi
c. Kebersamaan
d. Efisiensi berkeadilan
e. Berkelanjutan
f. Berwawasan lingkungan
g. Kemandirian
h. Keseimbangan kemajuan, dan
i. Kesatuan ekonomi nasional.
dari asas tersebut dapat disimpulkan bahwa Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah atau UMKM ini bertujuan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan usahanya dalam rangka membangun
perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang
berkeadilan. Dimana menurut Maryatmo bahwa terdapat beberapa
bentuk pengembangan yang dapat dilakukan dalam
mengembangkan usaha kecil dan menengah, diantaranya yaitu : (R.
Maryatmo dan Y. Sri Susilo, 1996 : 6)
Pola keterkaitan dan kemitraan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Dalam pola ini pada dasarnya berusaha mengkaitkan
dengan UKM dengan usaha yang besar. UKM diharapkan
dapat menjadi pemasok (sektor hulu) maupun menjadi
sektor hilir dari kegiatan usaha yang besar.
Menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk dan
berkembangnya UKM
Kondisi ini dapat diciptakan dengan memberikan
kesempatan yang lebih besar pada UKM untuk
mendapatkan akses terhadap pasar, akses terhadap sumber
pembiayaan akses terhadap teknologi. Peningkatan akses
pasar dapat dilakukan dengan memberikan proteksi kepada
para UKM. Sedangkan akses terhadap sumber pembiayaan
dapat dilakukan dengan memberikan kemudahan dalam
mengakses kredit perbankan. Akses terhadap teknologi
dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan. Dalam
pelatihan tersebut UKM diharapkan memperoleh berbagai
informasi baru mengenai teknik produksi yang dapat
dilakukan melalui teknologi.
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia
Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan
memberikan pelatihan kepada SDM yang diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan manjerial dan kewirausahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Selain itu juga dijelaskan bahwa pembinaan dan pengembangan
UKM dilakukan dalam berbagai bidang, diantaranya adalah :
1. Bidang produksi dan pengolahan, pembinaan dan
pengembangan dilakukan dengan cara:
a. Meningkatkan teknik produksi dan pengolahan serta
kemampuan manajemen bagi usaha mikro, kecil, dan
menengah.
b. Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan
prasarana, produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan
penolong, dan kemasan bagi produk usaha mikro, kecil, dan
menengah.
c. Mendorong penerapan standarisasi dalam proses produksi
dan pengolahan.
d. Meningkatkan kemampuan rancang bangun dan
perekayasaan bagi usaha menengah.
2. Bidang pemasaran, pembinaan dan pengembangan dilakukan
dengan cara:
a. Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran
b. Menyebarluaskan informasi pasar
c. Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik
pemasaran
d. Menyediakan sarana dan pemasaran yang meliputi
penyelenggaraan uji coba, lembaga pemasaran, penyediaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
rumah dagang, dan promosi usaha mikro, kecil, dan
menengah.
e. Memberikan dukungan promosi produk, jaringan
pemasaran, dan distribusi.
f. Menyediakan tenaga konsultan profesional dalam bidang
pemasaran.
3. Bidang sumber daya manusia, pembinaan dan pengembangan
dilakukan dengan cara:
a. Memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan
b. Meningkatkan ketrampilan teknis dan manajerial
c. Membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan dan
pelatihan untuk melakukan pendidikan, pelatihan,
penyuluhan, motivasi dan kreativitas bisnis, dan penciptaan
wirausaha baru.
4. Bidang desain dan teknologi, pembinaan dan pengembangan
dilakukan dengan cara:
a. Meningkatkan kemampuan di bidang desain dan teknologi
serta pengendalian mutu.
b. Meningkatkan kerjasama dan alih teknologi.
c. Meningkatkan kemampuan usaha kecil dan menengah di
bidang penelitian untuk mengembangkan desain dan
teknologi baru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
d. Memberikan insentif kepada usaha mikro, kecil, dan
menengah yang mengembangkan teknologi dan
melestarikan lingkungan hidup.
e. Mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah untuk
memperoleh sertifikat hak atas kekayaan intelektual.
Pada kenyataannya UKM merupakan unit usaha yang tergolong
lemah, tidak saja lemah dalam pemilikan aset, tetapi juga lemah
dalam pengetahuan,keterampilan, tekologi yang digunakan, dan
sering juga lemah dalam semangatnya untuk maju. UKM pada
umumnya memiliki kelemahan dalam aksesnya terhadap,
permodalan, informasi pasar, teknologi (hasil penelitian), serta
lemahnya dukungan kebijakan.
Upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam pembinaan dan
pemberdayaan usaha kecil harus mengarah pada tiga sasaran.
Sasaran itu antara lain:
a. upaya yang bersifat langsung, yaitu upaya yang arah,
penerapan serta dampaknya terkait dengan usaha kecil.
Upaya ini dapat secara langsung memecahkan masalah
internal yang dihadapi oleh usaha kecil, meliputi pemberian
bantuan; pendanaan dan modal usaha stimulan, pembinaan
sumber daya manusia dan pendampingan, sarana dan
prasaran teknologi, sistem informasi dan jaringan informasi
usaha, serta bantuan penguatan kelembagaan masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
dan aparat dalam menyelenggarakan kegiatan dalam
lingkaran pemberdayaan usaha kecil.
b. upaya yang bersifat tidak langsung yaitu upaya yang arah,
penerapn dan dampaknya tidak memiliki keterkaitan
langsung terhadap tujuan terbentuknya usaha kecil yang
efisien dan produktif. Upaya ini meliputi ; pemberian
bantuan pembangunan prasarana fisik berupa jaringan jalan,
jembatan, tambahan perahu, pasar, pengembangan
transportasi umum, pengembangan prasarana sosial dasar
dan pengembangan prasarana umum.
c. Upaya khusus yaitu upaya yang dibutuhkan untuk
mempertajam bantuan bagi penanggulangan kasus-kasus
khusus yang menimpa usaha kecil, seperti bantuan khusus
yang mengkoordinasikan berbagai bantuan bagi
pemberdayaan usaha kecil
C. Tinjauan Tentang Dinas Koperasi dan UKM
1. Pengertian Dinas Koperasi dan UKM
Pembentukan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(UKM) didasarkan dengan mengacu pada Pasal 33 ayat 1 yang
menyatakan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan. Selain itu, pada Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998
tentang politik ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
diberdayakan dan dibina dengan baik, karena UMKM ini dipandang
mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk mewujudkan
struktur perekonomian nasional yang berimbang.
Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam Peraturan Daerah
Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2001. Dinas Koperasi Dan UKM
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang
Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Koperasi dan UKM ini
mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas,
b. Penyusunan rencana program pengendalian, evaluasi dan
pelaporan
c. Pemberian perijinan di bidang Koperasi dan UMKM,
d. Perumusan kebijakan teknis di bidang koperasi dan UMKM,
e. Penyelenggaraan sosialisasi, Pembinaan jabatan fungsional.
Untuk dasar hukum yang digunakan dalam melakukan pembinaan
ini dapat dilihat di Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UKM Kota
Surakarta antara lain adalah Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian menegaskan bahwa Pemerintah bertugas:
1. Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong
pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi.
2. Memberikan bimbingan dan kemudahan kepada koperasi
3. Memberikan perlindungan kepada koperasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Dimana pembinaan koperasi ini dilakukan dengan memperhatikan
keadaan dan kepentingan ekonomi nasional, serta pemerataan kesempatan
berusaha dan kesempatan kerja. Selain itu dasar hukum tentang pembinaan
UMKM ini juga terdapat dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995
tentang Usaha Kecil yang menyatakan bahwa tujuan pembinaan ini antara
lain:
1. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi
usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi usha
menengah
2. Meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk
nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan
ekspor, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan untuk
mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh
struktur perekonomian nasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
D. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir digunakan sebagai dasar atau landasan dalam
pengembangan berbagai konsep dan teori yang digunakan dalam
penelitian ini, serta hubungannya dengan perumusan masalah yang telah
dirumuskan. Mengacu pada konsep dan teori di atas, maka kerangka
berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kota Surakarta merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang
dapat dikatakan memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak, sehingga
dengan banyaknya penduduk yang ada di kota Surakarta ini membuat
jumlah angkatan kerja yang ada di Kota Surakarta ini menjadi tinggi.
Dengan adanya banyaknya angkatan kerja yang tidak terserap oleh
lapangan pekerjaan yang ada di Kota Surakarta ini.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau yang biasa disebut UMKM
ini merupakan sebuah solusi yang dapat digunakan, dimana UMKM ini
dapat menyerap banyak angkatan kerja yang belum terserap sehingga
UMKM ini dapat menjadi suatu jawaban untuk mengurangi banyaknya
angkatan kerja yang belum terserap. Tetapi masalah yang sering terjadi di
Kota Surakarta menyangkut masalah UMKM ini adalah kurang
terbinanya UMKM tersebut, sehingga untuk mengembangkan usaha yang
mereka miliki para pemilik UMKM ini merasa sulit karena kendala-
kendala yang ada, seperti dalam hal ini adalah permodalan dimana untuk
mengembangkan suatu Usaha ini memerlukan modal yang cukup besar
juga. Sehingga dengan melihat potensi yang Dimiliki oleh UMKM ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
dalam menyerap tenaga kerja ini, maka pemerintah dengan Dinas Koperasi
dan UKM perlu melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Kota
Surakarta ini.
Peran Dinas Koperasi dan UKM dalam Peraturan Daerah Kota
Surakarta Nomor 6 Tahun 2001. Dinas Koperasi Dan UKM mempunyai
tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang Koperasi dan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah, sehingga dalam hal ini Dinas Koperasi
dan UKM ini mempunyai peranan yang cukup besar dalam melakukan
pembinaan dan pengembangan terhadap UKM yang ada di Kota Surakarta
ini. Pembinaan tersebut dapat dilihat dari kegiatan pembinaan Dinas
Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan UMKM
yaitu:
1. Mengadakan Diklat dalam rangka peningkatan SDM
2. UMKM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha
Bersama)
3. Fasilitasi dalam akses permodalan.
4. Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan
Daerah
5. Validasi data base UMKM.
6. Fasilitasi dalam memperoleh HKI dan Ijin
7. Temu usaha dengan KADIN . HIPMI dan lainny
sehingga diharapkan UMKM yang ada di Surakarta ini dapat
terbina dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir
Kegiatan dinkop dalam melakukan pembinaan UMKM:
1. Mengadakan Diklat dalam rangka peningkatan SDM
2. UMKM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha Bersama)
3. Fasilitasi dalam akses permodalan. 4. Proritas Pembinaan UKM Yang
Memproduksi Produk Unggulan Daerah
5. Validasi data base UMKM. 6. Fasilitasi dalam memperoleh HKI
dan Ijin 7. Melakukan kemitraan
Banyaknya angkatan kerja yang ada di kota Surakarta
Belum terbinanya UMKM dengan baik
Terbinanya UMKM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB III
METODE PENELITIAN
1. JENIS PENELITIAN
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam
kategori penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif yang
dimaksud dalam konteks ini adalah penelitian yang bertujuan untuk
memberikan gambaran mengenai pembinaan Dinas Koperasi dan UKM Kota
Surakarta. Menurut Bungin (2007 : 68) pendekatan kualitatif dengan deskripsi
dapat dijadikan dasar untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi,
situasi, atau fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi
obyek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai
suatu ciri, karakter, sifat, model, atau gambar tentang kondisi, situasi atau
fenomena tertentu.
Pendekatan deskriptif kualitatif ini dipilih karena dengan pendekatan
ini akan diperoleh pemahaman yang mendalam dan sangat dimungkinkan
memperoleh informasi-informasi baru terkait dengan objek yang diteliti, yaitu
mengenai pembinaan suatu instansi publik. Dengan pendekatan ini,
diharapkan dapat menggambarkan realitas keadaan atau fenomena yang
sebenarnya terjadi di lapangan. Metode penelitian deskriptif kualitatif lebih
tepat apabila digunakan untuk meneliti masalah-maalah yang membutuhkan
studi mendalam. Apalagi terkait tentang bagimana pembinaan UMKM yang
dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
2. LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan di Dinas Koperasi dan UKM Surakarta
yang terletak di Jalan Yosodipuro no. 162 Surakarta. Pemilihan lokasi ini
didasarkan pada kenyataan lapangan bahwa. Dinas Koperasi dan UKM
adalah lembaga yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang koperasi dan UMKM ini. Hal ini mendorong peneliti
untuk memilih Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta sebagai tempat
penelitian untuk mengkaji lebih dalam tentang peran instansi pemerintah
yang berkenaan dengan pembinaan UMKM yang ada di Surakarta ini.
3. SUMBER DATA
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun suatu informasi (Arikunto, 2006 : 118). Sedangkan sumber data
adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2006 : 129). Sumber
data pada penelitian ini meliputi :
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang langsung dikumpulkan sendiri di
lokasi penelitian. Data primer ini dikumpulkan dengan cara wawancara atau
berkomunikasi secara langsung dengan informan kunci yang terpilih.
Teknik dalam pemilihan informan ini digunakan purposive sampling.
Purposive sampling adalah teknik pemilihan dengan kecenderungan peneliti
untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan
masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber
data yang mantap (Sutopo, 2002 : 56). Oleh karena itu, peneliti mencari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
informan yang benar-benar mengetahui tentang segala informasi yang
dibutuhkan secara mendalam, yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan, dalam hal ini adalah tentang pembinaan yang dilakukan oleh
Dinas Koperasi dan UKM Surakarta dalam melakukan pembinaan dan
pengembangan terhadap UMKM yang ada di Kota Surakarta ini. Adapun
sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan memilih informan
sebagai berikut :
1) Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
2) Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM .
3) Kepala Seksi Pembinaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(UKM)
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung yang
berasal dari data bantu lainnya yang diperoleh atas kerja sama dengan
instansi atau lembaga terkait guna melengkapi data-data yang telah tersedia.
Data sekunder ini dikumpulkan dari berbagai informasi tentang Pembinaan
yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM kota Surakarta dalam
melakukan pembinaan terhadap UMKM. Menurut Bungin (2007 : 122)
dokumen adalah informasi yang disimpan atau didokumentaikan sebagai
bahan dokumenter. Sedangkan bahan dokumen yang akan digunakan di
dalam penelitian ini meliputi arsip atau dokumen resmi yang diperoleh dari
Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian. Cara pengumpulan atau
pengambilan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif meliputi metode
wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, dan telaah dokumen
(Bungin, 2007 : 107). Penelitian ini antara lain menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang berupa tatap muka
percakapan tanya jawab langsung pada pihak yang terkait dengan tujuan
mendapatakan informasi yang lebih jelas dan mempunyai kedalaman yang
cukup tentanng berbagai aspek dalam penelitian ini. Wawancara ini dapat
dilakukan beberapa kali sesuai dengan keperluan para peneliti yang
berkaitan dengan kejelasan dan kemantapan masalah yang sedang diteliti.
Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab terhadap narasumber
yang dianggap mengetahui dan dapat memberikan informasi untuk
menggali data deskriptif tentang Pembinaan UMKM oleh Dinas Koperasi
dan UKM Kota Surakarta.
b. Observasi
Observasi merupakan teknik yang digunakan untuk menggali data
berupa dari umber data yang berupa peristiwa tempat atau lokasi, benda-
benda serta rekaman gambar-gambar (Sutopo, 2002 : 64). Observasi ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
adalah teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan melakukan
serangkaian pengamatan dan penelitian secara langsung terhadap obyek
yang diteliti. Tidak hanya dengan pengamatan, tetapi juga dengan
mendengarkan, mencatat, dan melihat secara langsung kegiatan atau
aktivitas yang dilakukan komponen obyek yang diteliti.
c. Telaah Dokumen
Metode ini untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
catatan, transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat dan
sebagainya (Arikunto, 2002: 202). Menurut HB. Sutopo (2002: 55)
mengemukakan bahwa dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang
bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas.
Telaah Dokumen merupakan tipe informasi untuk memperoleh data
sekunder agar mendukung dan menambah bukti serta data dari sumber-
sumber lain. Dokumentasi diperoleh dari dokumen-dokumen administratif,
keputusan dan ketetapan resmi, kesimpulan rapat dan lain sebagainya.
Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi
penting dalam pengamatan kualitatif agar pengamat dapat memahami latar
belakang suatu peristiwa itu bisa terjadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
5. VALIDITAS DATA
Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan
penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu,
setiap peneliti harus bisa memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk
mengembangkan validitas data yang diperolehnya. (H.B. Sutopo, 2002:77-78).
Cara yang digunakan untuk mengembangkan validitas data adalah Triangulasi.
Menurut Patton dalam H.B. Sutopo (2002:78) menyatakan bahwa ada 4
macam triangulasi:
1. Triangulasi data (data triangulation) yaitu dimana peneliti menggunakan
beberapa sumber dengan data yang sama.
2. Triangulasi peneliti (investigator triangulation) yaitu pengumpulan data
yang sama dan dilakukan oleh beberapa orang peneliti.
3. Triangulasi metodologis (methodological triangulation) yaitu peneltiain
yang dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda ataupun dengan
mengggunakan data yang sejenis, tetapi dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda.
4. Triangulasi teoritis (theoritical trianguilation) yaitu menggunakan
penelitian tentang topik yang sama dan datanya dianalisis dengan
menggunakan beberapa perspektif teoritis yang berbeda.
Dalam penelitian ini hanya menggunakan triangulasi metodologis.
Triangulasi metodologis atau metode dilakukan dengan menggunakan
metode atau teknik yang berbeda dalam rangka mendapatkan data yang
sama. Metode tersebut yaitu wawancara dan observasi. Peneliti akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
membandingkan antara hasil wawancara dengan hasil observasi dan telaah
dokumen sehingga diharapkan kevalidan data akan lebih terjamin.
6. TEKNIK ANALISIS
Menurut Patton dalam Lexi J. Moleong (2002:103) analisis data adalah
proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola,
kategori, dan satuan uraian dasar. Model analisis data yang digunakan adalah
model analisis interaktif yaitu model analisis yang memerlukan tiga komponen
berupa induksi data, sajian data serta penarikan kesimpulan/verifikasi dengan
menggunakan proses siklus (Sutopo HB, 2002 : 48). Dalam penelitian kualitatif
terdapat tiga komponen analisis data seperti yang diungkapkan oleh Miles dan
Huberman dalam Sutopo (2002 : 91-93), yaitu :
1. Reduksi Data
Menurut Miles dan Huberman reduksi data adalah komponen
pertama dalam analisis merupakan proses pemilihan, pemfokusan,
penyederhanaan, dan abstraksi dari fieldnote. Reduksi data dapat juga
mempertegas, memperpendek, membuat fokus, dan membuang hal-hal yang
tidak penting serta mempunyai fungsi untuk mengatur data sehingga
simpulan penelitian dapat dilakukan. Selain itu dalam pengumpulan data,
reduksi data membuat suatu batas-batas permasalahan.
Dari data-data yang dihimpun, baik dari hasil wawancara, observasi,
maupun dokumen-dokumen akan dilakukan penyeleksian. Penyeleksian
yang dilakukan didasarkan pada batasan penelitian ini. Sehingga ketika ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
data yang tidak sesuai atau keluar dari batas penelitian harus direduksi.
Adapun batasan penelitian ini adalah mengetahui seperti apa pembinaan
yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM dalam melakukan
pembinaan terhadap UMKM yang ada di Surakarta ini.
2. Sajian Data
Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi
dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat
dilakukan (H. B. Sutopo, 2002: 92). Dengan melihat suatu penyajian data,
peneliti akan melihat apa yang terjadi dan memungkinkan untuk
mengajarkan suatu analisis ataupun tindakan lain berdasarkan penelitian
tersebut. Penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama
bagi analisi kualitatif yang valid.
Suatu sajian data haruslah berdasarkan pada rumusan masalah yang
telah dirumuskan sebagai pertanyaan dalam penelitian sehingga narasi yang
yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi secara terperinci untuk
menjelaskan dan menjawab pertanyaan tersebut. Telah dijelaskan bahwa
penelitian tentang pembinaan UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM ini
merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Untuk menjawab permasalahan
dalam penelitian ini, penyajian data yang digunakan peneliti antara lain,
data yang berbentuk narasi deskriptif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
3. Penarikan Simpulan
Dari awal pengumpulan data, peneliti harus mengerti tentang arti
data yang diperoleh dan mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,
konfigurasi-konfigurasi yang mungkin terjadi, alur sebab-akibat, dan
proposisi, pada dasarnya makna data harus diuji validitasnya supaya
simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan dapat dipercaya (H. B. Sutopo,
2002: 93).
Setelah adanya pengumpulan data pada tahap awal penelitian yang
mana dalam penelitian data tersebut harus dimengerti yang kemudian
melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pernyataan, konfigurasi yang
kemudian mungkin ditarik kesimpulan. Suatu kesimpulan pada awalnya
belum jelas namun setelah adanya reduksi data dan sajian sehingga
memiliki landasan yang kuat. Kemudian ditarik suatu kesimpulan akhir
berdasarkan data-data yang telah diproses.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Gambar 3.1
Model Analisa Interaktif
Sumber : Milles and Huberman dalam Sutopo (2002: 96)
Pengumpulan Data
Penarikan Kesimpulan / Verifikasi
Reduksi Data Sajian Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kota Surakarta
1. Letak Geografi
Kota Surakarta atau yang lebih dikenal dengan Kota Solo, secara
astronomis terletak antara 110 -110 dan
7 -7
Secara geografis wilayah kota Surakarta terletak diantara Gunung lawu
disebelah timur dan Merapi sebelah barat dengan ketinggian ± 92 M diatas
permukaan laut dan berada pada pertemuan Sungai Pepe, Jenes, dan
Bengawan Solo. Posisi Kota Surakarta sangat strategis dijalur lalu lintas
ekonomi perdagangan maupun kepariwisataan diantara Yogyakarta Solo
Semarang , Surabaya Bali.
Batas wilayah administrasi Kota Surakarta meliputi:
Utara = Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Karanganyar
Timur = Kabubaten Karanganyar
Selatan = Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar
Barat = Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar
Luas wilayah administratifnya 4.404,06 Ha sebagian besar telah
menjadi lahan pemukiman seluas 2.672,21 ha dan sisanya brturut-turut
untuk jasa 428,06 ha, ekonomi industri dan perdagangan 383,51 ha, ruang
terbuka 248,29 ha, pertanian 210,83 ha dan lain-lain 461,16 ha. Kota
Surakarta terbagi dalam lima kecamatan, yaitu Kecamatan Laweyan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Serengan, Pasar Kliwon, Jebres dan Banjarsari. Kelima Kecamatan
tersebut terdiri dari 51 kelurahan yang masing-masing kecamatan terdiri
dari; Kecamatan Laweyan 11 Kelurahan, Kecamatan Serengan 7
kelurahan, Kecamatan Pasar Kliwon 9 kelurahan, Kecamatan Banjarsari
13 Kelurahan, Kecamatan Jebres 11 kelurahan, dan ke-51 kelurahan
tersebut terdiri dari 592 RW, 2.645 RT dan 129.380 KK.
2. Kependudukan
Berdasarkan sensus penduduk Tahun 2010 jumlah penduduk Kota
Surakarta 500.642 jiwa, dimana jumlah perempuan lebih banyak daripada
laki-laki, yaitu 257.279 perempuan dan 243.363 laki-laki. Jumlah
penduduk berdasarkan 5 kecamatan meliputi:
Kecamatan Banjarsari = 157.438 jiwa (31,45%)
Kecamatan Jebres = 138.624 jiwa (27,9%)
Kecamatan Laweyan = 86.315 jiwa (17,42%)
Kecamatan Pasar Kliwon = 74.145 jiwa (14,81%)
Kecamatan Serengan = 44.120 jiwa (8,81%)
Dengan luas wilayah yang hanya sebesar 44,03 membuat tingkat
kepadatan penduduk sangat tinggi, bahkan tertinggi di Jawa Tengah yaitu
11.370 jiwa/km². Hal tersebut menuntut pemerintah untuk menyediakan
sarana dan prasarana yang memadai bagi penduduk Kota Surakarta, belum
lagi adanya kaum commuters yang jumlahnya tidak kalah banyak. Laju
pertumbuhan Kota Surakarta selama periode tahun 2000-2010 mengalami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
penurunan yang signifikan yaitu 0,25 persen jauh dibawah angka laju
pertumbuhan Jawa Tengah yaitu 0,46 persen.
3. Potensi Wilayah
Kota Surakarta merupakan kota budaya di Jawa Tengah dengan
mengusung slogan yang menjadi trend setter
kota atau kabupaten lain terutama di bidang ekonomi dan budaya.
Meskipun luas wilayahnya tidak begitu besar dan Sumber Daya Alamnya
(SDA) tidak melimpah namun Kota Surakarta mempunyai potensi yang
luar biaasa. Dengan memanfaatkan semua kelebihan yang ada di
dalamnya, Surakarta mampu menarik perhatian daerah lain bahkan
mancanegara.
Keraton, Batik dan Pasar Klewer adalah tiga hal yang menjadi simbol
identitas Kota Surakarta. Eksistensi Keraton Kasunanan Surakarta
Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran menjadikan Surakarta sebagai
poros, sejarah, seni dan budaya yang memiliki nilai jual. Seni dan
pembatikan Solo menjadi pusat batik di Indonesia. Apalagi setelah resmi
dibuka Kampung Batik Laweyan menjadi ikon area penuh dengan wisata
batik dari proses pembuatanya sampai penjualannya. Pariwisata dan
perdagangan tidak bisa dipisahkan, keduanya saling meningkatkan sektor
ekonomi.
Berbeda dengan kegiatan perdagangan, sektor pertanian kurang bisa
diandalkan, kebutuhan pokok seperti beras, sayur sayuran dan bahan
dasar protein harus bergantung dari daerah lain karena keterbatasan lahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Secara kumulatif, sektor tersier yang terdiri dari usaha perdagangan, hotel,
dan restoran, angkutan, dan komunikasi serta jasa. Terdapat beberapa
industri pengolahan yang didominasi oleh industri rumah tangga,
kebanyakan industri bergerak dalam bidang pembuatan batik dan pakaian
jadi yang hasilnya mencapai pasar internasional.
B. Gambaran Umum Dinas Koperasi
1. Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
Pembentukan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
didasarkan dengan mengacu pada Pasal 33 ayat 1 yang menyatakan bahwa
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asa
kekeluargaan. Selain itu, pada Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang Politik Ekonomi,
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah perlu diberdayakan sebagai bagian
integral ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi
strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang makin
seimbang, berkembang, dan berkeadilan,. Sebagai implementasi dari
Undang-Undang serta TAP MPR RI tersebut, maka Pemerintah Kota
Surakarta mendirikan Dinas Koperasi dan UKM sebagai instansi yang
bertugas menangani pengembangan sektor koperasi serta unit Usaha
Mikro Kecil dan Menengah.
Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta saat ini menggunakan
dasar Peraturan daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2011. Dinas
Koperasi dan UKM mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
pemerintahan di bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM). Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Koperasi
dan UKM mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas,
b. Penyusunan rencana program, pengendalian evaluasi dan pelap
oran,
c. Pemberian perijinan di bidang Koperasi dan UMKM,
d. Perumusan kebijakan teknis di bidang koperasi dan UMKM,
e. Penyelenggaraan sosialisasi,
f. Pembinaan jabatan fungsional.
2. Visi dan Misi, Tujuan dan Strategi Dinas Koperasi Dan UKM
a. Visi dan Misi Dinas Koperasi dan UKM
VISI: Terwujudnya Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
yang mandiri dan berdaya saing tinggi untuk mendukung
Kota Surakarta sebagai kota budaya
MISI:1. Meningkatkan kemampuan Koperasi dan UKM untuk
mengakses sumber-sumber pembiayaan produktif.
2. meningkatkan kemampuan Koperasi dan UKM untuk
mengakses dan memperluas pangsa pasar.
3. Meningkatkan kemampuan Koperasi dan UKM untuk
mengakses dan memanfaatkan teknologi dan informasi
4. Menigkatkan kemampuan pengelolaan Koperasi dan UKM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
5. Berperanya Koperasi dan UKM dalam pembangunan
ekonomi daerah.
b. Tujuan Dinas Koperasi dan UKM
Tujuan Dinas Koperasi dan UKM secara umum adalah menjadikan
Koperasi dan UKM sebagai pelaku ekonomi utama dalam
perekonomian yang berdaya saing. Tujuan Dinas Koperasi dan UKM
sekama periode 2005-2010 dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mewujudkan kondisi yang menstimulan, mendinamisasi, dan
memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya unit koperasi yang
berkualitas usahanya dan unit UKM yang baru
2. Menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan
usaha Koperasi dan UKM pada berbagai tingkat pemerintahan
3. Meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kemandirian
koperasi dan UKM guna mendukung Kota Surakarta sebagai
kota perdagangan dan jasa menuju kota budaya
4. Mengembangkan sinergi dan peran serta masyarakat dan usaha
dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM
5. Memberikan pelayanan publik yang berkualitas, cepat tepat,
transparan, dan akuntabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
c. Strategi Dinas Koperasi dan UKM
Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta telah melaksanakan
pengambangan koperasi dan UKM agar mampu menjadi pelaku utama
dalam perekonomian daerah. Upaya dan Langkah-langkah strategis
pengembangan koperasi dan UKM akan terus dilaksanakan secara
sistematis, konsisten, dan berkesinambungan pada masa mendatang.
Adapun strategi pembinaan koperasi dan UMKM adalah:
1. Meningkatkan akses pasar dan memperbanyak pangsa pasar
2. Meningkatkan kemampuan akses terhadap sumber permodalan
serta memperkuat struktur permodalan
3. Meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha dan penguasaan
tekhnologi
4. Meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen
5. Mengembangkan kemitraan yang mantap
3. Susunan Organisasi
Berdasarkan keputusan Walikota Surakarta nomor 6 Tahun 2001 Tentang
SOTK Perangkat Daerah Kota Surakarta, Susunan organisasi Dinas
Koperasi dan UKM adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
gambar 4.1 Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan UKM
Menurut Perda Kota Surakarta No. 6 Tahun 2001
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
Kepala Dinas
Bag. Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional
Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum
Sub Dinas Bina Program
Sub Dinas Kelembagaan Koperasi dan UKM
Sub Dinas Usaha dan Permodalan
Seksi Pendaftaran dan Pengesahan
Seksi Perencanaan Seksi Usaha
Seksi Pembinaan Koperasi dan UKM
Seksi Pengendalian, Evaluasi dan
Pelaporan
Seksi Permodalan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Berdasarkan bagan susunan Organisasi diatas, maka susunan
organisasi Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta terdiri atas:
a. Kepala Dinas
b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari:
1. Sub Bagian Umum
2. Sub Bagian Kepegawaian
3. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Dinas Bina Program, terdiri dari:
1. Seksi Perencanaan
2. Seksi Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan
d. Sub Dinas Bina Kelembagaan Koperasi dan UKM
1. Seksi Pedaftaran dan Pengesahan
2. Seksi Pembinaan Koperasi dan UKM
e. Sub Dinas Usaha dan Permodalan
1. Seksi Usaha
2. Seksi Permodalan
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Adapun tugas dari masing-masing adalah sebagai berikut:
a. Kepala Dinas
Tugas:
Melaksanakan urusan pemerintah di bidang Koperasi dan UKM
b. Bagian Tata Usaha
Tugas :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Kepala Bagian tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan
administrasi umum, perijinan, kepegawaian, dan keuangan sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas,
Bagian Tata Usaha terdiri dari:
1. Sub Bagian Umum
Tugas:
kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan
urusan surat menyurat, kearsipan, penggandaan, perijinan,
perjalanan dinas, rumah tangga, pengelolaan barang inventaris,
pengaturan penggunaan kendaraan dinas serta perlengkapanya,
hubungan masyarakat dan Sistim Jaringan Dokumentasi dan
informasi hukum
2. Sub Bagian Kepegawaian
Tugas:
kepala Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian
3. Sub Bagian Keuangan
Tugas:
kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan administrasi keuangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
c. Sub Dinas Bina Program
Tugas:
kepala Sub Dinas Program mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan rencana strategis dan program kerja tahunan dinas,
monitoring dan pengendalian serta evaluasi dan pelaporan sesuai
dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Sub Dinas Bina Program terdiri dari:
1. Seksi Perencanaan
Tugas:
Kepala Seksi Perencanaan mempunyai tugas mengumpulkan
mengolah dan menyajikan data sebagai bahan penyusunan
rencana strategis dan program kerja tahunan dinas.
2. Seksi Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan
Tugas:
kepala seksi pengendalian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai
tugas melaksanakan monitoring dan pengendalian, analisa dan
evaluasi data serta menyusun laporan hasil pelaksanaan
rencana strategis dan program kerja tahunan dinas
d. Sub Dinas Bina Kelembagaan Koperasi dan UKM
Tugas:
Kepala Sub Dinas Bina Kelembagaan Koperasi dan UKM
mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan dan
pengembangan bidang pendaftaran dan pengesahan serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
pembinaan koperasi dan usaha kecil menengah sesuai dengan
kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Sub Dinas Bina Kelembagan koperasi dan UKM terdiri dari:
1. Seksi Pedaftaran dan Pengesahan
Tugas:
kepala Seksi pendaftaran dan Pengesahan mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan dan pengembangan bidang
pendaftaran dan pengesahan
2. Seksi Pembinaan Koperasi dan UKM
Tugas:
Kepala seksi Pembinaan Koperasi dan UKM mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan dan pengembangan bidang Koperasi
dan UKM
e. Sub Dinas Usaha dan Permodalan
Tugas:
Kepala Sub Dinas Usaha dan Permodalan mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan dan pengembangan bidang usaha dan
permodalan sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas.
Sub Dinas Usaha dan Permodalan Terdiri dari:
1. Seksi Usaha
Tugas:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
kepala Seksi Usaha mempunyai tugas melaksanakan tugas
pembinaan dan pengembangan bidang usaha Koperasi dan
UKM
2. Seksi Permodalan
Tugas:
Kepala Seksi Permodalan mempunyai tugas melaksanakn
pembinaan dan pengembangan bidang permodalan
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional di lingkungan dinas mempunyai
tugas menunjang tugas pokok Dinas sesuai dengan keahlianya
masing-masing.
4. Kepegawaian
1. Menurut satuan kerja
Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta terdiri dari satu
orang Kepala Dinas, satu orang Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan
tiga ornag Kepala Sub Dinas yang masing-masing membawahi dua
seksi dan beberapa staff. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel
berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Tabel 4.1
Pegawai Dinas Koperasi dan UKM
Menurut Satuan Kerja
no Satuan Kerja jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kepala Dinas Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Sub Bagian Kepala Sub Dinas Kepala Seksi Staff Sub Bag. Tata Usaha Staff Sub Dinas Bina Program Staff Sub Dinas Bina Kelembagaan Koperasi dan UKM
Staff Sub Dinas Usaha dan Permodalan
1 1 3 3 6 8 4 6
7
JUMLAH 39
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
2. Menurut pendidikan
Tingkat pendidikan yang dimiliki pegawai pada Dinas Koperasi dan
UKM Kota Surakarta bervariasi, dari tingkat Sekolah menengah
Pertama sampai dengan perguruan tinggi. Untuk lebih jelasnya
mengenai tingkat pendidikan pegawai di Dinas Koperasi dan UKM
Kota Surakarta dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Tabel 4.2
Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 2 3 4 5
Pasca Sarjana Sarjana Sarjana muda SLTA SLTP
3 21 1
13 1
JUMLAH 39
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
3. Menurut Pangkat/Golongan
Pegawai negeri Dinas Koperasi dan UKM dilihat dari golongan dan
pangkatnya terdiri dari 9 jenis kepangkatan mulai dari yang tertinggi
yaitu golongan IV c hingga yang terendah yaitu golongan II a. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.3
Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
Menurut Pangkat/Golongan
No Pangkat/Golongan jumlah
1 2 3 4 5 6
IV c IV b IV a III d III c III b
1 1 3
11 4
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
7 8 9
IIIa II d II a
6 2 1
JUMLAH 39
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa golongan tertinggi yaitu IV c
yang diduduki oleh Kepala Dinas, sedangkan prosentase tertinggi yaitu
pegawai dengan golongan III d
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
C. Pembahasan Hasil Penelitian
a. Hasil penelitian
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis di dapatkan
beberapa informasi tentang pembinaan UMKM yang dilakukan oleh Dinas
Koperasi dan UKM Kota Surakarta antara lain adalah mengenai tujuan
dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dimana tujuan dari Dinas
ini secara umum adalah :
1. Mewujudkan kondisi yang menstimulan, mendinamisasi, dan
memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya unit koperasi yang
berkualitas usahanya dan unit UKM yang baru
2. Menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan usaha
Koperasi dan UKM pada berbagai tingkat pemerintahan
3. Meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kemandirian koperasi
dan UKM guna mendukung Kota Surakarta sebagai kota perdagangan
dan jasa menuju kota budaya
4. Mengembangkan sinergi dan peran serta masyarakat dan usaha dalam
pemberdayaan Koperasi dan UKM
5. Memberikan pelayanan publik yang berkualitas, cepat tepat,
transparan, dan akuntabel.
Dimana keadaan yang terjadi pada UMKM saat ini pembinaan yang
dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini sudah
cukup baik dapat dilihat dari makin banyaknya anggota UMKM yang
menjadi binaan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini, dimana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
menurut Bapak Vitriaman selaku Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah(UMKM) yang mengatakan bahwa:
elama 2010 jumlah UMKM yang telah terdata by name mencapai 6.075. Sementara pada 2009 hanya 4.075 UMKM. Adapun untuk pendataan UMKM ini mengacu pada UU RI Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM .( (wawancara tanggal 24 september 2012)
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa sektor usaha mikro, kecil
dan menengah ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari
tahun ke tahun dimana dari wawancara diatas terdapat peningkatan jumlah
UMKM yang ada yaitu dari 4.075 UMKM menjadi 6.075 UMKM, untuk
kriteria yang digunakan dalam pendataan sesuai dengan UU RI Nomor 20
Tahun 2008 tentang UMKM. Selain itu jumlah UMKM yang dibina
berdasarkan jenis Usahanya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.4 Jumlah UMKM Berdasarkan Jenis Usaha (FORMAL)
Jenis usaha Jumlah UMKM
Usaha Meubel 84
Usaha Batik 168
Usaha Handycraft 132
Usaha Kompor Minyak 7
Usaha dandang 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Usaha Sangkar Burung 115
Usaha Konveksi 109
Usaha Alat musik 15
Usaha Shuttlecock 18
Usaha Jasa 1.255
Usaha Dagang 4.158
JUMLAH 6.075
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta 2010
Untuk Komposisi Usaha Formal dan Non Formal Usaha Kecil Menengah
adalah:
Tabel 4.5 Komposisi UMKM Berdasarkan Jenis Usaha
Skala Jumlah (unit)
Formal 6075
Non formal 48.507
JUMLAH 54.582
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Untuk Jumlah UKM berdasarkan Sektor Usaha, adalah:
Tabel 4.6 Jumlah UKM Berdasarkan Sektor Usaha
sektor Jumlah
Non pertanian 4.192
Pertanian 1.248
Perdagangan dan jasa 26.815
Aneka usaha 22.390
JUMLAH 54.582
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta 2010
Kriteria UMKM yang mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan
UKM Kota Surakarta untuk mendapatkan bantuan terbagi menjadi 2
antara lain:
a. Kriteria umum UMKM yang layak mendapat bantuan
Usaha kelompok atau perseorangan khususnya usaha skala mikro
kecil yang jelas keberadaanya, berjalan aktif, dan diketahui atau
disetujui oleh kepala dinas.
Kelompok usaha mikro kecil yang memiliki anggota 15 orang atau
lebih, dan mempunyai potensi untuk dikembangkan.
Anggota kelompok telah memiliki usaha atau memulai usaha
b. Kriteria khusus UMKM yang layak mendapat bantuan
Usaha milik sendiri
Memiliki omzet yang jelas yang nantinya dijadikan pertimbangan
terkait kemempuan membayar pengembalian pinjaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Mempunyai analisa usaha
Yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam
melakukan pembinaan terhadap UMKM ini adalah memberikan fasilitas
yang dibutuhkan oleh setiap UMKM yang menjadi binaan Dinas Koperasi
dan UKM Kota Surakarta ini. Dimana fasilitas yang diberikan oleh dinas
disini berfungsi sebagai stimulan kepada pemilik UMKM agar dapat lebih
meningkatkan hasil produksinya.
Untuk pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota
Surakarta terhadap UMKM yang ada di Kota Surakarta ini dapat dilihat
dari program Pemerintah Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan,
dimana pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota
Surakarta ini meliputi:
1. Mengadakan Diklat dalam rangka peningkatan SDM.
Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dalam hal melakukan
peningkatan SDM ini adalah dengan memberikan diklat-diklat yang
diperlukan oleh orang di suatu kalurahan tertentu. Dikatakan juga dalam
Rencana Strategis Kementrian Koperasi dan UKM bahwa Program
dukungan perkuatan melalui diklat ini bertujuan untuk mengembangkan
dukungan perkuatan bagi UMKM melalui diklat dan sejenisnya. Program
ini mencakup rangkaian kebijakan dan aktivitas sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
1. Mengembangkan program dukungan perkuatan di luar diklat, seperti:
pendampingan, magang, kunjungan dan bimbingan teknis dan pilot
proyek.
2. Megembangkan program dukungan perkuatan bagi UMKM melalui
diklat
3. Mengembangkan pedoman kurikulum dan pedoman pelaksanaan diklat
UMKM
4. Mengembangkan sistem intensif bagi lembaga diklat koperasi dan
kewirausahaan
5. Mengembangkan sertifikasi lembaga penyedia diklat kewirausahaan
dan kewirakoperasian.
6. Mengembangkan program peningkatan kemampuan UMKM di bidang
produktivitas dan mutu
7. Meningkatkan kerja sama antar lembaga diklat
8. Mengembangkan dan melaksanakan sistem perencanaan, fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan dukungan
perkuatan UMKM melalui dikalt dan non diklat.
Sehingga, dapat dikatakan juga bahwa tujuan program pembinaan melalui
diklat diatas adalah bertujuan untuk peningkatan SDM, dan Dinas
Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini berperan dalam pembinaan bidang
peningkatan SDM. Pembinaan tersebut dapat dilihat pada tabel rencana
kegiatan pelatihan kewirausahaan berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tabel 4.7 RENCANA KEGIATAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN
TAHUN 2012
no JENIS KEGIATAN JUMLAH
PERSERTA
TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV
Jan Feb mar apr mei jun jul Agts
Sept
okt nov des
1 Manaj. Pemasaran 50 17 - - - - - - - - - - - 2 Manaj. Pemasaran 50 24 - - - - - - - - - - - 3 Jasa boga 25 - 7 - - - - - - - - - - 4 Jasa boga 25 - 21 - - - - - - - - - - 5 Jasa boga 25 - - 6 - - - - - - - - - 6 Jasa boga 25 - - 20 - - - - - - - - - 7 Jasa boga 25 - - - 3 - - - - - - - - 8 Jasa boga 25 - - - 17 - - - - - - - - 9 Diklat aksesoris 50 - - - - 8 - - - - - - -
10 Diklat aksesoris 50 - - - - 15 - - - - - - - 11 Service HP 25 - - - - - 5 - - - - - - 12 Service HP 25 - - - - - 19 - - - - - 13 Service HP 25 - - - - - - 3
puasa
- - - - 14 Diklat Sulam 50 - - - - - - 10 - - - - 15 Diklat Sulam 50 - - - - - - 16 - - - - 16 Manaj. Keuangan 30 - - - - - - - - 4 - - - 17 Manaj. Keuangan 30 - - - - - - - - 18 - - - 18 Payet 50 - - - - - - - - - 9 - - 19 Payet 50 - - - - - - - - - 23 - - 20 Design batik 30 - - - - - - - - - - 6 - 21 Design batik 30 - - - - - - - - - 20 -
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
Hal ini juga seperti yang diucapkan oleh Bapak Vitriaman selaku
Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah(UMKM) yang
mengatakan bahwa:
diklat-diklat atau yang biasa disebut dengan pelatihan kewirausahaan kepada orang disuatu kelurahan yang dalam usia produktif tapi belum mempunyai pekerjaan untuk dapat mengembangkan diri mereka sehingga mereka mempunyai ketrampilan, sehingga mereka ini dapat mendirikan sebuah usaha, sehingga
wawancara tanggal 24 september 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pembinaan yang
dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam upaya
pembinaan terhadap UMKM yang ada ini adalah dengan memberi
pelatihan kepada orang yang masih menganggur. Dimana pelatihan yang
diberikan melalui diklat-diklat ini merupakan sarana yang efektif yang
digunakan dalam pembinaan UMKM yang ada karena dengan adanya
pelatihan ini diharapkan orang yang mendapat pelatihan kewirausahaan ini
dapat mengembangkan usahanya setelah mendapat pelatihan dari Dinas
Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini
2. UMKM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha
Bersama) Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
dalam pengelompokan usaha yang sejenis ini dapat dilihat dalam program
penciptaan pasar lokal untuk pengembangan pangsa pasar bagi UMKM,
antara lain sebagai berikut:
Gladak Langen Bogan (GALABO) yang diperuntukan bagi
UMKM yang bergerak di bidang kuliner.
Night Market ngasopuro diperuntukuan untuk UMKM yang
bergerak di bidang Handycraft, Souvenir, garment dan snack.
Pemanfaatan City Walk diperuntukan untuk ajang pameran
dagang UMKM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Pembinaan yang lain dapat dilihat dari pembentukan Klaster, sentra dan
KUB oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta yang dilihat dari
Tabel berikut ini:
Tabel 4.8
Profil Klaster, Sentra , KUB Kota Surakarta
Ket Batik Laweyan
Batik Kauman
Tahu Tempe
Sangkar Burung
Meubel Shuttle Cock
Kub Batik
Warna Alam 1
Sentra Limbah Koran
Ketua Ir. Alpha Fabela, ST, MT
Gunawan
Setiawan, SE
Aco Warso
Bambang
Sulistyo
Sidik Budi
Santosa
Kalis Prih
Waluyo
Widodo Siti Aminah
Jumlah Anggota Klaster
60 Unit Usaha
80 Unit Usaha
55 Orang
22 Anggota
90 Unit Usaha
11 Unit Usaha
20 -
Jenis Produksi
Kain, Pakaian Batik,
Batik Cap, Batik
Printing
Batik Kerajinan Sentra Kuliner
Tahu, Tempe
Sangkar Burung
Meja, Almari, Kursi,
Rak, Dll
Shuttle Cock
Kain, Baju, Batik Cap, Batik
Printing
Kerajinan Dari
Limbah Koran
Koperasi Ada Ada Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Belum Ada
Belum Ada
Pemasaran Lokal, Nasional, Internasio
nal
Lokal, Nasional
, Internas
ional
Lokal Lokal, Nasiona
l, Internas
ional
Lokal, Nasional
Lokal, Nasion
al
Lokal, Nasiona
l
Lokal, Nasional, Internasi
oanl
Alamat Laweyan Kauman Mojosongo
Mojosongo
Gilingan Pringgolayan
Semanggi
Kadipiro
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Dimana penciptaan pangsa pasar dengan mengelompokan usaha ini
bertujuan agar UMKM yang dibina oleh Dinas ini mempunyai kemudahan
dalam hal pemasaran produk mereka. Hal ini juga seperti yang diucapkan
oleh Bapak Vitriaman selaku Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah (UMKM) yang mengatakan bahwa:
Pembinaan ini yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM adalah membantu kelompok-kelompok UMKM atau sentra-sentra produksi ini bisa menjadi satu atau bisa menjadi koperasi yang berdiri sendiri sehingga para pemilik UMKM ini tidak akan mengalami kesulitan dalam hal pemasaran. Dan dinas juga tidak sulit dalam
Dari wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam pembinaan
yang dilakukan oleh dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini
adalah berupaya untuk menyatukan atau membuat UMKM yang dibina
oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini menjadi satu dimana
tujuan dari pengelompokan menjadi satu ini adalah agar dalam pemasaran
hasil produksi mereka ini lebih mudah. Sehingga dapat dikatakan
Pembinaan dalam melakukan pemasaran yang dilakukan Dinas Koperasi
dan UKM disini tidak hanya membantu menjualkan barang-barang produk
UMKM yang ada tetapi dalam hal ini pembinaan yang dilakukan Dinas
Koperasi dan UKM Kota Surakarta adalah dengan membantu
menyediakan space atau ruang yang digunakan untuk menawarkan hasil
produksi mereka. Pembinaan yang dilakukan dapat dilihat dari gambar
berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Gambar 4.1
Pemasaran produk UMKM
Gambar 4.2
Produk Hasil UMKM
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
3. Fasilitasi dalam akses permodalan. Dalam hal ini Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini dalam
melakukan pembinaan terhadap UMKM ini dilakukan dengan cara salah
satunya adalah memfasilitasi UMKM yang dibina terutama dalam hal
permodalan. tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini antara lain :
permodalan UMKM untuk pengembangan usaha.
dan memperluas pelayanan usaha bagi UMKM.
volume usaha UMKM.
bantuan permodalan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota
Surakarta dapat dilihat dari pemberian kredit bergulir kepada UMKM
yang menjadi binaan dari Dinas Koperasi dan UKM ini. Prosedur untuk
pengembalian bantuan modal ini. Prosedurnya antara lain:
Angsuran pengembalian pertama dilakukan setelah bulan ke 4 setelah
pemberian pinjaman
Jangka waktu pengembalian diberikan selama 2 tahun
Bunga pinjaman adalah 0,5% per bulan
dimana modal yang diberikan ini diharapkan bisa menjadi stimulan
atau perangsang tumbuh dan berkembangnya UMKM yang menjadi
binaan Dinas Koperasi dan UKM tersebut. Yang dalam
pelaksanaannya kredit bergulir ini sudah dilakukan dengan cara
memberikan bantuan terhadap tiap kecamatan. Berikut ini adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
pemberian dana bantuan yang sudah dilakukan oleh Dinas Koperasi
dan UKM Kota Surakarta :
Pemberian dana bergulir APBD Kota Surakarta.
Tahun 2002 = Rp. 300.000.000 Untuk 40 Kop dan UKM
Tahun 2003 = Rp. 390.000.000 untuk 52 Kop dan UKM
Tahun 2004 = Rp. 413.691.000 untuk 60 Kop dan UKM
Tahun 2006 = Rp. 950.000.000 , antara lain untuk KOPERASI
MONJARI 45 ( Psr Klitikan Notoharjo) = Rp. 200 juta , sedangkan
Rp. 750 juta untuk 151 Kop dan UKM.
Rata-rata bantuan dana bergulir antara 3 s/d 7,5, jangka waktu 2
tahun , bunga 6%/th
Tahun 2007 : - Rp. 300 Juta untuk 1 Koperasi & 1 KUB
- Rp. 400 Juta untuk 79 UKM & Koperasi
Tahun 2008 : - Rp. 450 Juta untuk 91 UMKM masing-masing ( 4-
10 Jt)
Tahun 2009 : - Rp. 650 Juta
Selain pemberian Dana bergulir ini yang dilakukan oleh Dinas
Koperasi dan UKM dalam melakukan pembinaan dalam hal perkuatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
permodalan ini Dinas Koperasi dan UKM juga membantu dalam hal
pemberian kredit dari APBN, antara lain:
Tahun 2005 untuk Kop. Sido luhur (Kampung Batik Laweyan)
sebesar Rp. 100 Juta.
Tahun 2006.(Masing-masing Rp.100 Jt)
1. KSU Laras(Kec. Jebres)
2. KSU Bengawan (Kec. Ps Kliwon)
3. KSU Sejahtera (Kec. Banjarsari)
4. Kopontren Jamsaren ( Kec. Serengan)
5. Kopontren Amanah ( Kec. Jebres)
Tahun 2007 KSU MONJARI 45 mendapatkan kredit untuk
PKL sebesar Rp. 5.090.000.000,- ( 5,09 M )
Tahun 2007 Kredit Lunak PT. Gas Negara sebesar Rp. 1,5 M
untuk 50 UKM ( Industri Kerajainan )
dan pemberian kredit melalui PT. Surakarta Sarana Ventura
sebesar Rp. 1,25 M.
dalam perkuatan permodalan ini peran yang dilakukan oleh
Dinas Koperasi dan UKMdalam melakukan pembinaan juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
dapat dilihat dari adanya program Kredit Modal Awal Padanan
(MAP)- APBN, antara lain:
Tahun 2002 , Rp. 200 Jt. Untuk Sentra Pengrajin Sangkar
Burung di Mojosongo.
Tahun 2003 ,Rp. 200 Jt.untuk Sentra Pengrajin Letter
Kalilarangan.
Tahun 2005, Rp. 250 Jt, untuk Sentra Pengrajin Dandang
Kompor di Semanggi
Program lain yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM dalam
perkuatan modal ini juga dapat dilihat dari program Kredit Subsidi
BBM dimana di program ini pada Tahun 2000 mendapat plafond
sebesar Rp. 950 Jt, sampai saat ini telah disalurkan kepada Kop
dan UKM sebanyak 9 kali pengguliran dengan Total Pemberian
Pinjaman sebesar Rp. 2.412.500.000 ( Dua Milyar empat ratus dua
belas juta lima ratus ribu rupiah). Pembinaan lain yang dilakukan
Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam hal perkuatan
modal ini juga dapat dilihat dari program Penjaminan Kredit
Koperasi Dan UKM, antara lain:
Tahun 2006 telah dianggarkan sebesar Rp. 3 Milyar untuk
Program Penjaminan Kredit Koperasi dan UKM dengan
bekerjasama dengan PT ASKRINDO ( Asuransi Kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Indonesia ) , Program ini, diharapkan dapat memperluas akses
modal Koperasi dan UKM kepada Lembaga Keuangan.
Telah tersalur kredit dari BPD Jateng tahun 2002-2008 sebesar
Rp.735.000.000 untuk 83 UKM.
4. Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah
Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota
Surakarta disini adalah memfokuskan atau memprioritaskan Usaha Usaha
yang menjadi unggulan di Kota Surakarta ini, dimana untuk setiap
kecamatan memiliki produk unggulan masing-masing, berikut ini adalah
Produk unggulan yang menjadi prioritas untuk dibina oleh Dinas Koperasi
dan UKM Kota Surakarta, antara lain:
. 1. Kecamatan Laweyan :
Produk yang menjadi sektor unggulan dari kecamatan ini antara lain :
Batik, Tekstil, garmen, meubel, baja ukir, sangkar burung, dan Shuttlecock
2. Kecamatan serengan
Produk yang menjadi sektor unggulan dari kecamatan ini antara lain
Industri makanan dan minuman, pakaian tradisionil, batik dan tekstil,
aksesoris antik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
3. Kecamatan Pasar Kliwon :
Produk yang menjadi sektor unggulan dari kecamatan ini antara lain
Kerajinan dan Batik kayu, pakaian ( sandal, sepatu ), makanan dan
minuman
4. Kecamatan Kecamatan jebres :
Produk yang menjadi sektor unggulan dari kecamatan ini antara lain
Mebel, Batik tekstil dan garmen, produk hiasan masaik bulu ayam
5. Kecamatan Banjarsari
Produk yang menjadi sektor unggulan dari kecamatan ini antara lain
Minuman tradisionil ( jamu, meubel, sangkar burung, batik tekstil ,
makanan minuman .
5. Validasi data base UMKM.
.Dalam melakukan kegiatan pembinaan ini Dinas Koperasi dan UKM Kota
Surakarta ini adalah berkaitan dengan pendataan UMKM yang dilakukan
oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dimana yang dilakukan
oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini adalah mendatangi
UMKM yang belum menjadi terdaftar menjadi Binaan Dinas tersebut.
Tetapi dalam melakukan program kegiatan pembinaan ini belum dapat
dilakukan secara optimal, karena masih banyak UMKM yang ada di Kota
Surakarta ini dalam menjalankan usahanya jika mereka terdaftar maka
mereka akan terkena pajak yang akan mengurangi pendapatan mereka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
sehingga mereka para pemilik UMKM lebih memilih untuk tidak
mendaftarkan usahanya ke Dinas terkait karena alasan tersebut.
6. Memfasilitasi dalam memperoleh HKI dan Ijin Usaha.
pembinaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini adalah
memberi fasititas dengan memberi bantuan kemudahan ijin, seperti:
a. SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN(SIUP)
Dalam mengurus Surat ijin Usaha Perdagangan ini, persyaratanya
antara lain:
1. Mengisi formulir permohonan yang telah tersedia.
2. Foto Copy KTP Penanggung jawab persh.
3. Surat ijin dari Pimpinan bagi anggota TNI , POLRI, PNS
4. Surat ijin dari instansi terkait ( Hotel , RM,Angkutan, dll)
5. Foto Copy HO
6. Foto Copy NPWP
7. Neraca.
8. Foto Copy akte pendirian/ perubahan perusahaan
b. TANDA DAFTAR PERUSAHAAN ( TDP)
Dasar Hukum yang digunakan dalam Tanda Daftar Perusahaan ini
adalah Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pendaftaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Perusahaan. Syarat untuk pengurusan surat Tanda Daftar Perusahaan
antara lain:
1. Mengisi Formulir permohonan yang tersedia.
2. Foto Copy KTP Penanggung jawab Perusahaan.
3. Surat ijin dari Pimpinan bagi anggota TNI, POLRI , PNS.
4. Foto Copy HO.
5. Foto Copy NPWP.
6. Foto copy akte pendirian / perubahan perusahaan. (CV,PT,FA,
UD)
c. IJIN GANGGUAN TEMPAT USAHA ( HO )
Persyaratan yang digunakan untuk pengurusan surat ini antara lain:
1. Mengisi formulir permohonan yang tersedia.
2. Foto Copy pemohon.
3. Foto Copy IMB dan IPB
4. Foto Copy rekomendasi lokasi.
5. Foto Copy NPWP
6. Foto Copy akte pendirian persh ( PT,CV,FA/UD)
7. Foto Copy Sertifikat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
8. Foto Copy pelunasan PBB terakhir.
9. Foto Copy perjanjian kontrak ( bila menyewa)
10. Surat Pernyataan ( bila menyewa)
11. Gambar situasi tempat usaha
12. Gambar denah tata letak dan tata ruang bangunan
13. Foto Copy ijin Gangguan tempat usaha ( HO) yang lama- bila
perpanjangan.
Hal ini juga seperti yang diucapkan oleh Bapak Vitriaman selaku
Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah(UMKM) yang
mengatakan bahwa:
pembinaan terhadap UMKM yang ada di Surakarta ini kami dari pihak Dinas Koperasi dan UKM selalu membantu UMKM dalam hal pengurusan pemberian ijin Depkes dari Departemen Kesehatan dan juga label halal
2012)
Dari wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa Dinas
Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam upaya pembiaan
terhadap UMKM adalah dalam membantu pengurusan pemberian
ijin surat-surat. Dimana dalam hal ini sebagai contoh adalah dalam
pemberian ijin Depkes ini adalah bentuk fasilitas yang diberikan
oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam hal
pembinaan terhadap UMKM yang menjadi binaanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
7. Melakukan kemitraan. Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
dalam melaksanakan program pembinaan ini adalah melakukan kemitraan
yang saling menguntungkan. Dimana disini Dinas Koperasi dan UKM
Kota Surakarta ini dalam melakukan kemitraan dengan perusahaan besar
adalah melakukan perjanjian atau kerja sama yang saling menguntungkan
agar UMKM dapat masuk menjadi bagian dari perusahaan besar terutama
dalam hal pemasaran atau permodalan, dalam hal ini contoh yang dapat
dilihat adalah Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini juga
melakukan kemitraan dengan Bank yang ada dalam pemberian bantuan
kepada UMKM, dimana bank-bank yang bekerja sama dalam
melaksanakan program pemberian bantuan tersebut antara lain:
BRI
BANK SYARIAH MANDIRI
BTN
BNI
BUKOPIN
BANK MANDIRI
Dimana jumlah bank yang ada di Kota Surakarta ini antara lain
adalah:
Bank Umum :47 kantor cabang
BPR :139 kantor pembantu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Bank Umum Syariah: 4 kantor cabang
selain bekerja sama dengan Bank yang ada di Surakarta dalam
permodalan, Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta juga
melakukan kerja sama dengan Supermarket yang ada di Surakarta
dalam hal pemasaran produk.
Setiap menjalankan usahanya para wirausaha tidak langsung mulus-mulus saja,
dalam menjalankan usaha tiap wirausaha atau UMKM pasti memiliki kendala atau
hambatan yang mebayangi dalam menjalankan usahanya, sehingga dari penelitian
ini dapat dikatakan bahwa kendala yang dihadapi oleh UMKM sendiri antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Lemahnya akses terhadap akses pasar
2. Lemahnya akses terhadap sumber permodalan
3. Lemahnya akses terhadap manajemen
4. Lemahnya akses terhadap tehnologi
5. Lemahnya akses terhadap kemitraan usaha
Kendala dalam melakukan pembinaan UMKM yang ada di Surakarta
ini menurut Bapak Vitriaman selaku Kepala Bidang Usaha Mikro
Kecil Dan Menengah(UMKM) yang mengatakan bahwa:
dalam melakukan pembinaan ini itu ada dua, yaitu: 1. Data base dari UMKM yang ada di Surakarta ini
tidak lengkap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
2. Usaha-usaha dari UMKM semua yang ada ini dicampur, tidak dipilah-pilah, sehingga cukup menyulitkan dalam pembinaan dan pemberian
Dalam rangka mencapai tujuan pembinaan usaha kecil tersebut, maka
pemerintah bertugas dan berperan untuk:
1. Menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi usaha kecil melalui
penetapan peraturan perundangan dan kebijakan, pendanaan,
persaingan, prasarana, informasi, kemitraan, perijinan usaha dan
perlindungan.
2. Melakukan pengembangan usaha kecil bersama-sama dunia usaha dan
masyarakat terutama dalam bidang : produksi dan pengolahan,
pemasaran, sumber daya manusia dan teknologi.
3. Menyediakan pembiayaan bagi pemberdayaan usaha kecil bersama-
sama dunia usaha dan masyarakat, berupa: kredit perbankan, pinjaman
lembaga keuangan bukan Bank, modal ventura, pinjaman dari
penyisihan sebagian laba BUMN, hibah dan jenis pembiayaan lainnya.
4. Memfasilitasi kemitraan usaha kecil dengan usaha menengah dan besar
melalui pola: inti-plasma, sub kontrak, dagang umum, waralaba,
keagenan dan bentuk-bentuk kemitraan lainnya
5. Menugaskan Menteri yang membidangi usaha kecil untuk
mengkoordinasikan dan mengendalikan usaha kecil
6. Melaksanakan sanksi pidana dan administratif kepada usaha menengah
yang merugikan usaha kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Kontribusi atau peran dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
ini dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembinan
UMKM yang ada. Dimana dalam upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat disini, peran Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta tidak
bisa langsung dirasakan karena Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
disini dalam melakukan pembinaan tidak melakukan pemberian bantuan
secara langsung, tetapi memberikan stimulan atau perangsang kepada
UMKM yang ada di Kota Surakarta untuk mengembangkan usaha mereka,
atau dapat dikatakan pembinaan yang dilakukan dinas Koperasi dan UKM
Kota Surakarta disini adalah memberikan kail tidak memberi ikan. Seperti
yang disampaikan oleh Bapak Vitriaman selaku Kepala Bidang Usaha
Mikro Kecil Dan Menengah(UMKM) yang mengatakan bahwa:
sejahtera atau belum itu tidak bisa langsung dirasakan, karena Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini dalam memberikan bantuan tidak seperti pemberian bantuan yang dilakukan oleh Dinas Sosial yang langsung memberi bantuan langsung, tetapi kalu di Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini kita disini hanya memberikan fasilitas kepada UMKM yang akan kita bina kemajuan Usaha mereka tergantung dari mereka sendiri, dan untuk kesejahteraan sendiri, dpat dikatakan jika suatu usaha mereka maju mereka akan dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri, sehingga dapat mngurangi angka pengangguran, dan jika pengangguran itu dapat di(wawancara tanggal 24 september 2012) Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan
yang diharapkan oleh setiap orang ini tidak bisa dirasakan langsung
atau dengan kata lain dikatakan bahwa pembinaan UMKM ini
tidak secara langsung dapat meningkatkan kesejahteraan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
masyarakat terutama masyarakat Kota Surakarta. Kesejahteraan ini
akan dapat dirasakan jika UMKM ini mampu mengoptimalkan
semua bantuan yang diberikan oleh dinas Koperasi dan UKM Kota
Surakarta ini. Karena jika mampu mengoptimalkan maka UMKM
ini akan dapat berkembang dengan baik, sehingga akan dapat
menyerap tenaga kerja yang banyak sehingga dapat mengurangi
angka pengangguran yang ada di Kota Surakarta ini dan
masyarakat dapat sejahtera. Dengan demikian dapat dikatakan juga
bahwa pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM
Kota Surakarta dalam membina UMKM yang ada di Surakarta
disini adalah dengan memberikan bantuan melalui program-
program pembinaan yang ada, sehingga UMKM yang ada di Kota
Surakarta ini dapat berkembang dan terbina dengan baik. Dimana
hasilnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.8 Jumlah UKM Binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
Berdasarkan Skala Usaha
Skala usaha Jumlah (unit)
2010 2011
Usaha kecil 5.463 7.547
Usaha Menengah 612 3.083
JUMLAH 6.075 10.630
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa usaha pembinaan atau
peran Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan
pembinaan terhadap UMKM yang ada di Surakarta ini dapat
dikatakan sudah baik. Dimana hal ini terlihat dari meningkatnya
jumlah UKM yang menjadi binaan dari Dinas Koperasi dan UKM
Kota Surakarta ini.
b. Pembahasan
Usaha mikro merupakan kelompok pelaku usaha terbesar di
Indonesia dengan karakteristik berpenghasilan rendah, bergerak di sektor
informal dan sebagian besar termasuk dalam kelompok keluarga miskin.
Bahkan dalam sebagian besar kasus, kelompok usah mikro masih belum
dapat memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup, seperti: gizi, pendidikan,
kesehatan, dan lain-lain. Usaha mikro memiliki karakteristik yang unik
danperlu pembinaan secara optimal melalui mekanisme pasar yang
bersaing. Untuk itu upaya pembinaan UMKM ini perlu ditetapkan sebagai
suatu strategi tersendiri, dimana dalam hal ini dapat dilihat dalam Renstra
Tahun 2005-2009 kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam
strategi pemberdayaan usaha mikro yang terdiri dari rangkaian kebijakan
sebagai berikut:
a. Kebijakan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Melalui Program Subsidi
Nasional
Negara berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi
rakyatnya, sehingga untuk kelompok ini dapat diberikan subsidi, baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
untuk kebutuhan pangan, pendidikan dan kesehatanya. Program
subsidi perlu dikelola secara sistematis agar mampu memandirikan
usaha mikro secara berkelanjutan.
b. Kebijakan Perlindungan Dan Kepastian Hukum Dalam Berusaha
Usaha Mikro umumnya berusaha di sektor informal terutama di sektor
pertanian, perdagangan kaki lima, pengangkutan dan jasa lainnya.
Untuk itu, perlu upaya memberikan perlindungan dan kepastian hukum
dalam berusaha, pencadangan ruang publik untuk tempatusaha bagi
usaha mikro dan penyelarasan tata ruang dan wilayah dengan
pemberdayaan usaha mikro
c. Kebijakan Pengembangan Pranata Kelembagaan Usaha Mikro
Dalam rangka meningkatkan daya tawar usaha mikro, maka usaha
mikro perlu diorganisasikan dalam kelompok usaha bersama, yang
terus dibina menjadi pra koperasi dan selanjutnya dikembangkan
dalam wadah koperasi. Pranata kelembagaan usaha mikro perlu
memperoleh prioritas dalam upaya mengembangkan usaha mikro
d. Kebijakan Perluasan Akses Pembiayaan Bagi Usaha Mikro
Perluasan akses pembiayaan bagi usaha mikro dapat dilakukan melelui
pemberian dana bergulir bagi lembaga keuangan mikro dan koperasi
pengembangan pola tanggung renteng, dan penyelesaian kredit
program pada masa lalu
e. Kebijakan Pendidikan Dan Pelatihan Ketrampilan Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan kerja perlu diberikan kepada
usaha mikro dalam rangka meningkatkan daya saingnya.
Pengembangan sekolah kejuruan dan pendidikan berbasis kompetensi
lokal perlu ditumbuh kembangkan pada sentra sentra usaha mikro.
f. Kebijakan Pengembangan Industri Pedesaan
Pengembangan industri pedesaan diharapkan akan mampu
mengalihkan usaha mikro yang bergerak di bidang pertanian ke sektor
lain yang lebih produktif. Penataan kelembagaan dan penguatan sistem
agribis serta pembangunan infrastruktur pertanian akan memperkuat
posisi usaha mikro dan sekaligus mewujudkan ketahanan pangan.
Landasan yang digunakan dalam pembinaan UMKM ini juga dapat dilihat
dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil yang
menyatakan bahwa tujuan pembinaan ini antara lain:
1. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi
usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi
usaha menengah
2. Meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk
nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan
ekspor, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan untuk
mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh
struktur perekonomian nasional.
Dalam rangka mencapai tujuan pembinaan usaha kecil tersebut, maka
pemerintah bertugas dan berperan untuk:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
1. Menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi usaha kecil melalui
penetapan peraturan perundangan dan kebijakan, pendanaan,
persaingan, prasarana, informasi, kemitraan, perijinan usaha dan
perlindungan.
2. Melakukan pengembangan usaha kecil bersama-sama dunia usaha dan
masyarakat terutama dalam bidang : produksi dan pengolahan,
pemasaran, sumber daya manusia dan teknologi.
3. Menyediakan pembiayaan bagi pemberdayaan usaha kecil bersama-
sama dunia usaha dan masyarakat, berupa: kredit perbankan, pinjaman
lembaga keuangan bukan Bank, modal ventura, pinjaman dari
penyisihan sebagian laba BUMN, hibah dan jenis pembiayaan lainnya.
4. Memfasilitasi kemitraan usaha kecil dengan usaha menengah dan besar
melalui pola: inti-plasma, sub kontrak, dagang umum, waralaba,
keagenan dan bentuk-bentuk kemitraan lainnya
5. Menugaskan Menteri yang membidangi usaha kecil untuk
mengkoordinasikan dan mengendalikan usaha kecil
6. Melaksanakan sanksi pidana dan administratif kepada usaha menengah
yang merugikan usaha kecil.
Pentingnya koperasi dan Usaha mikro kecil menengah di Surakarta juga
terdapat dalam Visi kota Surakarta yang terdapat dalam Perda No. 10
Tahun 2001 yaitu terwujudnya kota Sala sebagai kota budaya yang
bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pendidikan, pariwisata dan
olahraga. Sehingga sesuai dengan Visi dari Kota Surakarta ini maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
pembinaan koperasi dan UMKM menjadi hal yang sangat penting dan
harus dilakukan oleh Dinas Terkait dalam hal ini adalah Dinas Koperasi
dan UKM Kota Surakarta. Dimana dalam melakukan pembinaan terhadap
UMKM yang ada dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan oleh Dinas
Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini, yang meliputi:
1. Mengadakan Diklat dalam rangka peningkatan SDM
2. UMKM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha
Bersama)
3. Fasilitasi dalam akses permodalan.
4. Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan
Daerah
5. Validasi data base UMKM.
6. Fasilitasi dalam memperoleh HKI dan Ijin
7. Melakukan kemitraan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
c. Pembinaan UMKM yang Dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM
Kota Surakarta
Peran Pemerintah Daerah khususnya Dinas Koperasi dan UKM dalam hal
kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari bagaimana UMKM ini apakah
dapat terbina dengan baik hal ini.hal ini dapat dilihat dari program-
program Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta, dimana pembinaan
yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM dalam melakukan
pembinaan terhadap UMKM yang ada di Surakarta ini, antara lain:
1. Mengadakan Diklat dalam rangka peningkatan SDM
Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dalam melakukan
peningkatan SDM ini adalah dengan memberikan diklat-diklat yang
diperlukan oleh orang di suatu kalurahan tertentu. Dikatakan juga
dalam Rencana Strategis Kementrian Koperasi dan UKM bahwa
Program dukungan perkuatan melalui diklat ini bertujuan untuk
mengembangkan dukungan perkuatan bagi UMKM melalui diklat dan
sejenisnya. Program ini mencakup rangkaian kebijakan dan aktivitas
sebagai berikut:
1. Mengembangkan program dukungan perkuatan di luar diklat,
seperti: pendampingan, magang, kunjungan dan bimbingan
teknis dan pilot proyek.
2. Megembangkan program dukungan perkuatan bagi UMKM
melalui diklat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
3. Mengembangkan pedoman kurikulum dan pedoman
pelaksanaan diklat UMKM
4. Mengembangkan sistem intensif bagi lembaga diklat koperasi
dan kewirausahaan
5. Mengembangkan sertifikasi lembaga penyedia diklat
kewirausahaan dan kewirakoperasian.
6. Mengembangkan program peningkatan kemampuan UMKM di
bidang produktivitas dan mutu
7. Meningkatkan kerja sama antar lembaga diklat
8. Mengembangkan dan melaksanakan sistem perencanaan,
fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan
dukungan perkuatan UMKM melalui dikalt dan non diklat.
Sehingga, dapat dikatakan juga bahwa tujuan Dinas Koperasi dan
UKM melakukan diklat diatas adalah bertujuan untuk peningkatan
SDM, dan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini berperan
dalam pembinaan bidang peningkatan SDM. Peningkatan SDM yang
dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini juga
dapat dikatakan sesuai dengan tujuan dari Dinas ini sendiri yaitu
meningkatkan produktivitas, daya saing dan kemandirian Koperasi dan
UKM guna mendukung Kota Surakarta sebagai kota perdagangan dan
jasa menuju kota budaya. Dimana dengan adanya peningkatan SDM
dengan pelatihan-pelatihan kewirausahaan ini diharapkan dapat
meningkatkan hasil produksinya sehingga dapat bersaing dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
produk lain dipasaran, selain itu juga dapat dikatakan juga peningkatan
SDM ini sesuai dengan tujuan dari dinas ini yaitu mewujudkan kondisi
yang menstimulan, mendinamisasi, dan memfasilitasi tumbuh dan
berkembangnya unit koperasi yang berkualitas usahanya dan unit
UKM yang baru, karena dengan adanya pelatihan ini akan merangsang
pemilik usaha untuk mengembangkan usahanya, dan yang belum
mempunyai usaha dengan adanya pelatihan ini akan dapat membuat
usaha baru, selain itu peningkatan SDM melalui pelatihan ini juga
sesuai dengan peran pemerintah dalam rangka mencapai tujuan
pembinaan dalam Undang-undang No.9 Tahun 1995 tentang usaha
kecil yaitu melakukan pengembangan usaha kecil bersama-sama dunia
usaha dan masyarakat terutama dalam bidang: produksi dan
pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia dan tekhnologi.
2. UMKM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha
Bersama)
Pembinaan yang sudah dilakukan dalam hal pengelompokan UMKM
ini juga dapat dikatakan melakukan pembinaan dalam hal pemasaran
karena pengelompokan UMKM ini bertujuan untuk mempermudah
UMKM ini dalam hal pemasaran. Dalam melakukan pemasaran ini
yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM disini tidak hanya
membantu menjualkan barang-barang produk UMKM yang ada tetapi
dalam hal ini pembinaan yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM
adalah dengan membantu memasarkan barang hasil produksi UMKM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
yang dibina dengan menyediakan tempat untuk berdagang. Pemasaran
yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini
dapat dikatakan bahwa pembinaan yang dilakukan Dinas Koperasi dan
UKM Kota Surakarta dalam tujuannya untuk menumbuhkan iklim
usaha yang kodusif bagi pengembangan usaha Koperasi dan UKM
pada berbagai tingkat pemerintahan sudah dijalankan dengan baik,
hal ini dapat dilihat dari penyediaan tempat usaha untuk pemasaran
produk-produk UMKM yang ada di Kota Surakarta ini, selain itu
dalam Undang-undang No.9 Tahun 1995 dalam rangka pencapaian
tujuan pembinaan usaha kecil dalam hal pemasaran ini dapat dikatakan
sesuai dengan peran pemerintah dalam pembinaan Usaha kecil dalam
tujuannya untuk melakukan pengembangan usaha kecil bersama-sama
dunia usaha dan masyarakat terutama dalam bidang: produksi dan
pengolahan, pemasaran, sumberdaya manusia dan teknologi.
3. Fasilitasi dalam akses permodalan.
Dengan adanya program-program pemberian bantuan seperti program
pemberian dana bergulir, pemberian kredit APBN, Kredit Modal Awal
Padanan, program Kredit Subsidi BBM dan program Penjamin Kredit
Koperasi dan UKM dapat dikatakan juga bahwa Dinas Koperasi dan
UKM Kota Surakarta ini telah melakukan peran atau tugas dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
rangka mencapai tujuan pembinaan sesuai dengan Tujuan umum dari
Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini yaitu mewujudkan
kondisi yang stimulan, mendinamisasi, dan memfasilitasi tumbuh dan
berkembangnya unit koperasi yang berkualitas usahanya dan unit
UKM yang baru. Dimana dengan adanya pemberian bantuan berupa
modal ini akan membuat UKM yang ada ini akan dapat
mengembangkan usahanya dan merupakan bentuk pembinaan dari
Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini, selain itu pemberian
dana bantuan ini juga dapat dikatakan juga bahwa Dinas Koperasi dan
UKM Kota Surakarta ini telah melakukan perannya sesuai dengan
tujuan pembinaan dalam Undang-undang No.9 Tahun 1995 tentang
Usaha kecil, dimana dalam Undang-undang itu dikatakan bahwa peran
pemerintah dalam usaha pencapaian tujuan pemberdayaan dan
pembinaan UKM salah satunya adalah menyediakan pembiayaan bagi
pembinaan usaha kecil bersama-sama dunia usaha dan masyarakat.
4. Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan
Daerah
Dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM Dinas Koperasi dan
UKM Kota Surakarta dalam membina ini memprioritaskan Sektor-
sektor unggulan yang ada di kecamatan kecamatan yang ada di Kota
Surakarta ini. Dimana Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini
telah melakukan peran atau tugas dalam rangka mencapai tujuan
pembinaan sesuai dengan Tujuan umum dari Dinas Koperasi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
UKM Kota Surakarta ini yaitu Meningkatkan produktivitas, daya
saing, dan kemandirian koperasi dan UKM guna mendukung Kota
Surakarta sebagai kota perdagangan dan jasa menuju kota budaya,
selain itu pemberian prioritas ini juga dapat dikatakan juga bahwa
Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini telah melakukan
perannya sesuai dengan tujuan pembinaan dalam Undang-undang No.9
Tahun 1995 tentang Usaha kecil, dimana dalam Undang-undang itu
dikatakan bahwa peran pemerintah dalam usaha pencapaian tujuan
pemberdayaan dan pembinaan UKM salah satunya adalah
Meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk
nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan
ekspor, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan untuk
mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh
struktur perekonomian nasional.
5. Validasi data base UMKM.
Dalam melakukan kegiatan ini pembinaan yang dilakukan oleh Dinas
Kopoerasi dan UKM Kota Surakarta dalam validasi data base UMKM
ini adalah dengan mendata semua UMKM binaan Dinas Koperasi ini,
dimana bentuk pembinaan dalam kegiatan ini adalah Dinas Koperasi
mendatangi secara langsung atau mendata langsung ke lapangan untuk
melihat UMKM yang ada di Surakarta ini, dimana hal tersebut dapat
dikatakan bahwa pembinan UMKM kaitanya dengan validasi data bsae
UMKM ini. Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
melakukan peran atau tugas dalam rangka mencapai tujuan pembinaan
sesuai dengan Tujuan umum dari Dinas Koperasi dan UKM Kota
Surakarta ini yaitu Memberikan pelayanan publik yang berkualitas,
cepat tepat, transparan, dan akuntabel, selain itu validasi data base
UMKM ini juga dapat dikatakan juga bahwa Dinas Koperasi dan
UKM Kota Surakarta ini telah melakukan perannya sesuai dengan
tujuan pembinaan dalam Undang-undang No.9 Tahun 1995 tentang
Usaha kecil, dimana dalam Undang-undang itu dikatakan bahwa peran
pemerintah dalam usaha pencapaian tujuan pemberdayaan dan
pembinaan UKM salah satunya adalah Menumbuhkan iklim usaha
yang kondusif bagi usaha kecil melalui penetapan peraturan
perundangan dan kebijakan, pendanaan, persaingan, prasarana,
informasi, kemitraan, perijinan usaha dan perlindungan.
6. Fasilitasi dalam memperoleh HKI dan Ijin
Dalam melakukakan pembinaan terhadap UMKM yang dilakukan oleh
Dinas Koperasi dan UKM ini antara lain adalah membantu atau
memfasilitasi proses pemberian ijin-ijin, dimana dalam memfasilitasi
UMKM dalam memperoleh ijin ini dapat dikatakan Dinas Koperasi
dan UKM Kota Surakarta ini telah memenuhi salah satu tujuan umum
dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta yaitu memberikan
pelayanan publik yang berkualitas, cepat tepat, transparan, dan
akuntabel. Hal ini dapat dilihat dari mudahnya proses pemberian ijin
dan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini juga tidak ragu untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
terjun kelpangan untuk mensurvey usaha yang belum memiliki ijin
usaha, selain itu pemberian ijin ini juga sesuai dengan peran
pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembinaan usaha kecil
dalam Undang-undang No.9 Tahun 1995 tentang usaha kecil, dimana
peran pemerintah dalam pembinaan ini salah satunya adalah
menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi usaha kecil melalui
penetapan peraturan perundangan dan kebijakan, pendanaan,
persaingan, prasarana, informasi, kemitraan, perijinan usaha dan
perlindungan, dimana pemberian ijin usaha disebutkan disitu dan hal
tersebut juga sudah dilakuklan dengan baik oleh dinas Koperasi dan
UKM Kota Surakarta
7. Melakukan kemitraan
Pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota
Surakarta adalah melakukan kemitraan. Dimana program Kemitraan
ini adalah kemitraan yang saling menguntungkan, dikatakan juga
dalam Rencana Strategis Kementrian Koperasi dan UKM Kota
Surakarta bahwa program kemitraan ini bertujuan untuk
mengembangkan kemitraan usaha antara KUMKM dengan pelaku
usaha lainnya, BUMN dan instansi pemerintah. Program ini mencakup
rangkaian kebijakan dan aktivitas sebagai berikut:
1. Mengembangkan kebijakan yang mendorong adanya kemitraan
antar UMKM dan antara UMKM dengan pelaku usaha lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
2. Mengembangkan sistem intensif bagi pelaku kemitraan usaha
dengan UMKM
3. Membentuk dan mengembangkan lembaga koordinasi kemitraan
4. Mengembangkan kebijakan dan kesempatan bagi UMKM sebagai
pemasok institusi pemerintah dalam rangka pengadaan barang/jasa
5. Mengembangkan sistem distribusi informasi pengadaan
barang/jasa pemerintah yang dapat diakses secara mudah oleh
UMKM
6. Melaksanakan perencanaan, fasilitasi, pemantauan atau evakuasi
pelaksanaan kemitraan usaha antar UMKM maupun antara UMKM
dengan pelaku usaha lainnya.
Dimana disini pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan
UKM Kota Surakarta ini dalam melakukan kemitraan dengan
perusahaan besar adalah melakukan perjanjian atau kerja sama yang
saling menguntungkan agar UMKM dapat masuk menjadi bagian dari
perusahaan besar terutama dalam hal pemasaran atau permodalan,
dalam hal ini contoh yang dapat dilihat adalah Dinas Koperasi dan
UKM Kota Surakarta ini juga melakukan kemitraan dengan Bank yang
ada dalam pemberian bantuan kepada UMKM, selain itu Dinas
Koperasi dan UKM Kota Surakarta juga melakukan kerja sama dengan
Supermarket yang ada di Surakarta dalam hal pemasaran produk.
Kemitraan dengan perusahaan besar ini juga dapat dikatakan sudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
sesuai dengan tujuan dari dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini
yaitu dilihat dari tujuannya dalam mengembangkan sinergi dan peran
serta masyarakat dan usaha dalam pemberdayaan koperasi dan UKM,
sedangkan dalam Undang-Undang No.9 Tahun 1995 ini peran yang
dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pembinaan usaha kecil
terutama dalam hal kemitraan dengan perusahaan besar ini dilihat
dalam peran memfasilitasi kemitraan usaha kecil dengan usaha
menengah dan besar melalui pola: inti plasma, sub kontark, dagang
umum, waralaba, keagenan dan bentuk kemitraan lainnya, dimana hal
ini juga sudah sudah dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota
Surakarta dalam rangka pembinaan UMKM yang ada di Kota
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat
diambil kesimpulan bahwa pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi
dan UKM Kota Surakarta dalam pembinaan UMKM ini sudah berjalan
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan oleh Dinas
Koperasi dan UKM Kota Surakarta ini.
Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM Kota Surakarta antara lain
adalah:
1. Mengadakan Diklat dalam rangka peningkatan SDM
2. UMKM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha
Bersama)
3. Fasilitasi dalam akses permodalan.
4. Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah
5. Validasi data base UMKM.
6. Fasilitasi dalam memperoleh HKI dan Ijin
7. Melakukan kemitraan.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembinaan UMKM ini
antara lain adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
data base yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta
terhadap UMKM yang akan mendapatkan pembinaan disini kurang lengkap
dan data yang ada di Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini
usahanya masih belum dipisah, sehingga dalam pemberian bantuan dinas
terkait banyak mengalami kesulitan. Sedangkan untuk faktor ekternal yang
dihadapi oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta disini adalah
lemahnya akses yang dimiliki oleh UMKM yang ada di Kota Surakarta ini
akses tersebut antara lain adalah lemahnya akses terhadap akses pasar, sumber
permodalan, manajemen, teknologi, kemitraan usaha.
B. Saran Dari kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran yaitu Dinas
Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan UMKM
yang ada di Kota Surakarta ini untuk dipertahankan, sehingga kesejahteraan
penduduk di Kota Surakarta ini dapat meningkat karena jika UMKM yang ada
di Kota Surakarta ini dapat terbina dengan baik maka akan membuat lapangan
pekerjaan baru sehingga dapat mengurangi pengangguran yang ada di Kota
Surakarta ini. Selain itu penulis juga memberikan saran kepada pemilik usaha
yang belum terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta untuk
mengurus perijinan dan terdaftar sehingga Dinas Koperasi ini dapat mudah
dalam hal pemberian bantuan terhadap pelaku usaha yang ada di Kota
Surakarta ini.