pembinaan iman kaum muda santa lucia di lingkungan … · pembinaan iman kaum muda santa lucia di...

154
PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: Florensius Arintia Kristanto NIM : 021124032 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING

MELALUI KATEKESE

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Florensius Arintia Kristanto NIM : 021124032

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2008

Page 2: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

ii

Page 3: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

iii

Page 4: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada

Bapak dan Ibuku

serta adik-adikku,

teman-teman seangkatanku,

almamaterku,

dan

Seluruh Kaum Muda dan orang yang berjiwa muda

di mana saja berada

Page 5: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

v

MOTTO

Sebab KasihNya hebat atas kita dan kesetian kita untuk selama – lamanya. Haleluya! (Mazmur 117 : 2)

Page 6: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam kutipan

dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 Desember 2008

Page 7: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

vii

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Florensius Arintia Kristanto

Nomor Mahasiswa : 021124032

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberi kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul : PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dengan bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 10 Januari 2009

Page 8: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

viii

ABSTRAK

Judul skripsi ini adalah PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Judul ini dipilih berdasarkan pembinaan iman kaum muda yang selama ini dilaksanakan. Disatu pihak pembinaan iman kaum muda sangat diperlukan, disisi yang lain pembinaan iman kaum muda yang selama ini dilaksanakan tidak dapat berjalan dengan baik sehingga dirasakan kurang memberikan makna bagi kaum muda. Pembinaan iman kaum muda tidak lebih hanya merupakan suatu kegiatan yang pokoknya asal jalan saja sehingga tujuan dari kegiatan pembinaan iman yang senantiasa dicita-citakan tidak mungkin tercapai.

Persoalan mendasar skripsi ini adalah bagaimana mengupayakan suatu bentuk pembinaan iman yang sesuai dengan harapan-harapan kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping. Dengan demikian pembinaan iman yang diselenggarakan benar-benar dapat membantu kaum muda dalam mengembangkan imannya baik sebagai anggota masyarakat maupun sebagai anggota Gereja. Bentuk pembinaan iman kaum muda yang dimaksud adalah katekese dengan memilih model Shared Christian Praxis. Dengan model ini diharapkan kaum muda dapat bersemangat kembali dalam mengikuti pembinaan iman.

Penulis berharap, skripsi ini dapat memberikan suatu sumbangan pemikiran baik bagi kaum muda sendiri maupun para pembina atau pemandu pembinaan iman khususnya di lingkungan Santo Petrus, agar penyelenggaraan pembinaan iman benar-benar berjalan baik.

Page 9: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

ix

ABSTRACT

The title the thesis is THE FAITH CONTRUCTION BY GIVING CATECHISM OF YOUTH IN SANTA LUCIA AT SANTO PETRUS GANCAHAN II ENVIRONMENT IN GAMPING PARISH. This title has been chosen according to the faith contruction for youth. In one hand, the faith construction is a must, in the other hand; the faith construction couldn’t work as well as we thought, so the term didn’t give too much sense for the youth. The faith construction which has been held is only a regular activity that must be done. And then, the aim of the faith construction activity couldn’t be reached effectively. The basic term is how to get a kind of term of faith construction based on the hopes of Santa Lucia Youth at Santo Petrus Gancahan II in Gamping Parish. Moreover, the faith construction which is held can really help the youth to increase their not only as society members or church members. The faith construction term of youth is the catechism in Shared Christian Praxis term. By this model, we hope the youth can increase their spirit in following the faith construction. The author hope, the thesis can give idea contributions not only for the youth but also for the leader of faith construction especially in Santo Petrus environment, so that the activity of faith construction can work well and effectivelly.

Page 10: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Bapa karena berkat dan kasih-Nya yang

melimpah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PEMBINAAN IMAN

KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS

GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE.

Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh Gereja senantiasa memberi

perhatian yang lebih kepada kaum muda. Kaum muda merupakan kekuatan amat

penting dalam masyarakat zaman sekarang (AA. Art. 12). Karena pada masa yang

akan datang kaum muda akan menduduki peran yang penting dalam bidang sosial dan

politik. Selain itu juga mereka akan menjadi ujung tombak Gereja di dalam

mewartakan Kerajaan Allah. Skripsi ini dimaksudkan untuk menggali semangat

penghayatan iman kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II

Paroki Gamping. Selain itu, skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak P. Banyu Dewa Hs, S.Ag., M.Si, selaku dosen pembimbing utama yang

telah memberikan perhatian, meluangkan waktu, membimbing penulis dengan

Page 11: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

xi

penuh kesabaran, memberikan masukan-masukan sehingga penulis termotivasi

dalam menuangkan gagasan-gagasan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

2. Bapak Y.H. Bintang Nusantara, SFK, selaku dosen penguji II dan dosen

Pembimbing Akademik yang selalu mengingatkan penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi ini dan yang telah membimbing, memotivasi, serta

mendampingi penulis selama melangsungkan studi di Prodi IPPAK Universitas

Sanata Dharma

3. P. Drs. HJ. Suhardiyanto, SJ. selaku dosen penguji III yang telah meluangkan

waktu dan mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan yang

telah membimbing, memotivasi penulis selama melangsungkan studi di Prodi

IPPAK Universitas Sanata Dharma.

4. Segenap Staf Dosen Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan

Agama Katolik Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik, membantu, dan

mendampingi penulis selama studi hingga selesainya skripsi ini.

5. Segenap Staf Sekretariat dan Karyawan Program Studi Ilmu Pendidikan

Kekhususan Pendidikan Agama Katolik yang telah memberikan dukungan dan

semangat kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak, Ibu dan adik-adikku yang telah memberikan semangat dan dukungan

moral, material dan spiritual selama penulis menempuh studi di Yogyakarta.

Page 12: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

xii

7. Sahabat-sahabatku dalam tawa dan ceria yang telah memberikan semangat,

dukungan dan perhatian kalian yang semakin memotivasi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan khususnya angkatan 2002 yang telah memberikan

dukungan, semangat, cinta, dan persaudaraan sehingga penulis semakin

termotivasi menjadi seorang katekis.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang selama ini telah

memberikan bantuan dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman sehingga

penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan skripsi ini. Semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membaca.

Yogyakarta, 19 Desember 2008

Page 13: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................

HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................

MOTTO................................................................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...............................................................

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................

ABSTRAK............................................................................................................

ABSTRACT..........................................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................

DAFTAR SINGKATAN......................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................

B. Rumusan Masalah..................................................................................

C. Tujuan Penulisan....................................................................................

D. Manfaat Penulisan..................................................................................

E. Metode Penulisan...................................................................................

F. Sistematika Penulisan............................................................................

BAB II. GAMBARAN UMUM PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA .........

A. Pembinaan Iman ...................................................................................

1. Pengertian Pembinaan ....................................................................

2. Pengertian Iman .............................................................................

3. Pengertian Pembinaan Iman ..........................................................

4. Tujuan Pembinaan Iman ...............................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

x

xiii

xviii

1

1

5

5

6

7

7

9

9

9

10

11

12

Page 14: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

xiv

5. Manfaat Pembinaan Iman ..............................................................

6. Pentingnya Pembinaan Iman .........................................................

7. Hal-Hal Pokok Dalam Pembinaan Iman .......................................

a. Bidang-bidang pembinaan iman .............................................

b. Metode dan sarana ..................................................................

c. Proses pelaksanaan .................................................................

d. Evaluasi ..................................................................................

B. Kaum Muda .........................................................................................

1. Pengertian Kaum Muda .................................................................

2. Gambaran Situasi Kaum Muda .....................................................

3. Aspek Perkembangan Kaum Muda ...............................................

a. Pertumbuhan fisik ...................................................................

b. Pertumbuhan intelektual .........................................................

c. Pertumbuhan emosional ..........................................................

d. Pertumbuhan sosial .................................................................

e. Pertumbuhan religius ..............................................................

4. Permasalahan Yang Dihadapi Kaum Muda ..................................

a. Problematik dalam keluarga ...................................................

b. Problematik dalam masyarakat ...............................................

c. Problematik dalam Gereja ......................................................

d. Problematik dalam diri kaum muda sendiri ............................

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehidupan Kaum Muda ............

1. Perbedaan Tingkat Pendidikan .....................................................

2. Tempat Tinggal .............................................................................

3. Peran dan Keterlibatan Dalam Masyarakat Umum ......................

BAB III. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PEMBINAAN IMAN

KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO

PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING ...............................

17

18

19

19

22

22

23

23

23

25

26

26

27

27

28

29

30

30

31

32

33

34

34

35

35

37

Page 15: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

xv

A. Latar Belakang Penelitian ..................................................................

B. Tujuan Penelitian ................................................................................

C. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................

D. Metode Penelitian ...............................................................................

E. Instrumen Penelitian ............................................................................

F. Responden Penelitian ..........................................................................

G. Variabel Penelitian ..............................................................................

H. Hasil Penelitian....................................................................................

1. Identitas Responden ......................................................................

2. Bentuk Pembinaan Kaum Muda ...................................................

3. Faktor Pendukung dan Penghambat ..............................................

I. Pembahasan Hasil Penelitian ..............................................................

1. Identitas Responden ......................................................................

2. Bentuk Pembinaan Kaum Muda ...................................................

3. Faktor Pendukung dan Penghambat ..............................................

J. Rangkuman Hasil Penelitian ...............................................................

K. Refleksi Terhadap Penyelenggaraan Pembinaan Iman Kaum Muda

Santa Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki

Gamping Berdasarkan Hasil Penelitian ..............................................

BAB IV. USULAN PROGRAM PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA

SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS

GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE ......

A. Gambaran Umum Katekese ................................................................

1. Pengertian Katekese.......................................................................

2. Tujuan Katekese.............................................................................

3. Tugas dan Tanggung Jawab Katekese ..........................................

4. Peserta Katekese.............................................................................

5. Isi Katekese ...................................................................................

37

40

40

40

41

41

42

45

45

46

52

56

56

57

59

62

66

68

68

68

71

72

74

75

Page 16: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

xvi

6. Pemimpin Katekese ......................................................................

B. Model Katekese ...................................................................................

1. Pengertian Shared Christian Praxis (SCP) ...................................

a. Shared .....................................................................................

b. Christian ..................................................................................

c. Praxis ......................................................................................

2. Langkah-Langkah Dalam Shared Christian Praxis (SCP) ..........

a. Langkah 0 (Awal) ...................................................................

b. Langkah I: Pengungkapan Pengalaman Hidup Faktual ..........

c. Langkah II: Refleksi Kritis atas Sharing Pengalaman

Faktual ....................................................................................

d. Langkah III: Mengusahakan Supaya Tradisi dan Visi

Kristiani Lebih Terjangkau .....................................................

e. Langkah IV: Interpretasi/ Tafsir Dialektis Antara Tradisi

dan Visi Kristiani dengan Tradisi dan Visi Peserta ................

f. Langkah V: Keterlibatan Baru Demi Makin terwujudnya

Kerajaan Allah Di dunia Ini ...................................................

3. Relevansi Katekese Model Shared Christian Praxis (SCP) Bagi

Kegiatan Pembinaan Iman Kaum Muda Santa Lucia di

Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping .............

C. Usulan Program Pembinaan Kaum Muda Katolik Santa Lucia

Gancahan II di lingkungan Santo Petrus Paroki Gamping ................

1. Pengertian Program .....................................................................

2. Latar Belakang Program ..............................................................

3. Tujuan Program ...........................................................................

4. Usulan Progam ............................................................................

5. Matriks Program Katekese............................................................

6. Contoh Persiapan Katekese...........................................................

75

76

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

89

90

94

94

95

97

98

99

101

Page 17: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

xvii

a. Contoh pertama .......................................................................

b. Contoh kedua ..........................................................................

BAB V. PENUTUP.........................................................................................

A. Kesimpulan..........................................................................................

B. Saran....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

LAMPIRAN.......................................................................................................

Lampiran 1 : Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Kaprodi .................

Lampiran 2 : Surat Permohonan Ijin Penelitian dari

Dosen Pembimbing ...........................................................

Lampiran 3 : Surat Permohan Ijin Penelitian dari

Romo Paroki Gamping .....................................................

Lampiran 4 : Surat Pengantar Penelitian ................................................

Lampiran 5 : Gambar Mother Theresa ...................................................

Lampiran 6 : Artikel Tagihan Jutaan, Hadiah Menggiurkan .................

Lampiran 7 : Kuesioner Untuk Penelitian .............................................

101

110

119

119

121

122

123

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(8)

Page 18: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

xviii

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skrip si ini mengikuti Kitab Suci

Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada

Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik

Indonesia dalam rangka PELITA). Ende: Arnoldus, 1978/1979, hal. 8.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

AA : Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II tentang

Kerasulan Awam, 18 November 1965.

CL : Christifideles Laici, Imbauan Apostolik Pasca Sinode Christifideles

Laici dari Bapa Suci Yohanes Paulus II tentang Panggilan dan Tugas

Kaum Awam Beriman di dalam Gereja dan di dalam Dunia, 12

Maret 1989.

CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II

kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang

katekese masa kini, 16 Oktober 1979.

DV : Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Wahyu

Ilahi, 18 November 1965.

C. Singkatan Lain

Art : Artikel

FKIP : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Page 19: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

xix

IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

KE : Kidung Ekaristi

Komkat : Komisi Kateketik

KU : Katekese Umat

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

LBI : Lembaga Biblika Indonesia

Lih : Lihat

PAK : Pendidikan Agama Katolik

Pankat : Panitia Kateketik

PKKI : Pertemuan Komisi Kateketik Keuskupan se Indonesia

PPL : Program Pengalaman Lapangan

Prodi : Program Studi

PT : Perguruan Tinggi

SCP : Shared Christian Praxis

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SMU : Sekolah Menengah Umum

USD : Universitas Sanata Dharma

Page 20: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab pertama ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari

penulisan skripsi ini. Selain itu juga, pada bab ini akan diuraikan rumusan masalah.

Dari rumusan masalah tersebut maka penulis dapat menguraikan tujuan, manfaat serta

metode dari penulisan skripsi ini.

A. Latar Belakang

Tugas mewartakan Kerajaan Allah bukan saja dipegang oleh para klerus. Semua

pihak yaitu warga Gereja mendapat tugas dan kedudukan yang sama di dalamnya.

Oleh karena itu, peran aktif dari warga Gereja sangat diharapkan. Gereja menaruh

harapan besar kepada seluruh warga Gereja khususnya kaum muda untuk ikut ambil

bagian di dalam mewartakan Kerajaan Allah di tengah masyarakat.

Kaum muda merupakan generasi penerus bangsa dan Gereja. Sejuta harapan

tertuju pada mereka. Mereka nantinya akan menerima estafet pembangunan. Oleh

karena itu, mereka akan menjadi aktor penting bagi bangsa dan negara. Dengan

demikian, mereka perlu mendapatkan pembinaan yang bertujuan agar dapat

mengarah dan membimbing menjadi pribadi yang memiliki pengetahuan dan

kecakapan khusus demi mempersiapkan diri menuju masa depan penuh persaingan.

Sebagai manusia, kaum muda sedang mengalami masa pertumbuhan dan

perkembangan. Masa pertumbuhan dan perkembangan itu menyangkut perubahan

fisik-mental dan gejolak psikologis dalam keseluruhan diri mereka. Pada masa

Page 21: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

2

pertumbuhan dan perkembangan ini mereka dalam proses pendewasaan diri. Untuk

menghadapi masalah pertumbuhan dan perkembangan itu kaum muda mempunyai

mekanismenya sendiri. Pada masa pertumbuhan dan perkembangan itu mereka

terkadang mengalami kesulitan dan hambatan untuk menghadapinya. Kesulitan dan

hambatan itu terkadang menjadi permasalahan tersendiri. Hal ini terjadi karena

kondisi kejiwaan mereka masih labil.

Kaum muda yang sedang tumbuh dan berkembang itu, berada dalam situasi hidup

yang berbeda-beda. Setiap individu menanggapi masa pertumbuhan dan

perkembangan dengan cara yang berbeda-beda. Mereka sedang dalam kondisi

berbeda-beda ada yang sudah dewasa, ada yang masih remaja, dan ada yang masih

peralihan masa remaja ke dewasa. Mereka menghadapi pertumbuhan dan

perkembangan ini ada yang mudah, ada yang sulit, ada yang biasa, ada yang acuh.

Tidak jarang dari mereka terjerumus pada kegiatan yang negatif: narkoba, tawuran,

dan lainnya. Karena iklim hidup mereka dalam kondisi yang labil mudah terpangaruh

oleh lingkungan sekitarnya.

Pada dasarnya kaum muda Katolik sama hal dengan kaum muda pada umumnya,

mereka sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik

maupun psikologis di dalam dirinya. Perkembangan yang sedang mereka alami

menuju taraf pendewasaan diri. Dalam proses perkembangan tersebut tidak jarang

mereka mengalami kesulitan untuk menghadapi perubahan itu. Hal ini menjadi

ketakutan tersendiri bagi mereka. Ketakutan tersebut berasal dari diri mereka, apakah

mereka dapat melewati masa perubahan tersebut dengan lancar. Oleh karena itu

Page 22: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

3

bimbingan dan pembinaan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk membantu

mereka menghadapi permasalahan tersebut.

Begitu juga keadaan yang dialami oleh kaum muda Santa Lucia di lingkungan

Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping. Mereka juga sedang mengalami masa

pertumbuhan dan perkembangan. Situasi hidup mereka juga beragam, ada yang sudah

dapat mencerna problematika yang mereka alami bahkan ada juga yang tidak siap

untuk menghadapinya. Untuk itu perhatian dari semua orang sangat diharapkan

seperti halnya pastor paroki, orang tua. Kehadiran mereka memberikan arti yang

sangat penting, untuk membimbing dan memberi perhatian bagi perkembangan iman

kaum muda.

Apabila masalah-masalah kaum muda itu mendapatkan perhatian dan penanganan

yang serius dari berbagai pihak, maka nantinya akan tercipta generasi muda penerus

yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan, dan kecakapan khusus sesuai dengan

Visi/Tradisi Kristiani. Selain itu juga mereka diharapkan menjadi pribadi yang

terlibat dalam masyarakat: terlibat kerja bakti, karang taruna, dan lain sebagainya.

Gereja senantiasa memberi perhatian yang lebih kepada kaum muda. Kaum muda

merupakan kekuatan amat penting dalam masyarakat zaman sekarang (AA. Art. 12).

karena pada masa yang akan datang kaum muda akan menduduki peran yang penting

dalam bidang sosial dan politik. Selain itu juga mereka akan menjadi ujung tombak

Gereja di dalam mewartakan Kerajaan Allah.

Gereja sangat mengharapkan kaum muda ikut serta di dalam mewartakan

Kerajaan Allah sebagai perwujudan iman mereka di lingkungan sekitar. Semua pihak

mendukung khususnya bagi kaum muda yang ingin mewujudnyatakan imannya

Page 23: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

4

dengan membantu memperkembangkan iman sesamanya demi terwujudnya

kedewasaan iman di dalam diri masing-masing.

Pembinaan sudah ada. Namun terkadang belum terlaksana dengan baik oleh

Gereja maupun dari kaum muda sendiri. Gereja menyerukan supaya kaum muda

semakin memperkembangkan penghayatan iman mereka. Akan tetapi, sulit bagi

kaum muda untuk merefleksikan pengalaman iman mereka. Mereka lebih cenderung

suka bersenang-senang, berpesta. Hal ini disebabkan kaum muda kurang berminat

untuk mengikuti pembinaan iman karena mereka merasa bahwa mereka dapat

menghadapi dan menemukan sendiri jawabannya.

Apabila kaum muda mempunyai iman yang mantap maka mereka akan menjadi

pribadi yang kuat menghadapi dinamika kehidupan di dunia. Oleh karena itu,

pembinaan iman bagi kaum muda sangat perlu mendapatkan perhatian dari semua

pihak. Pembinaan yang dilakukan diharapkan dapat mengarahkan mereka menjadi

pribadi yang memiliki dasar hidup yang kokoh.

Akan tetapi pembinaan yang hendak dilaksanakan terkadang terkendala bahkan

tidak terlaksana secara memadai. Hal itu terjadi karena kurangnya perhatian dari

kaum muda sendiri untuk memperkembangkan penghayatan imannya. Dan juga

keberadaan kaum muda masih dipandang sebelah mata oleh pihak orang tua, karena

mereka belum mempunyai pengalaman dan belum dapat dipercaya. Oleh karena itu,

mereka lebih suka mengikuti kegiatan-kegiatan yang lainnya seperti nonton tv, main

game, shopping, jalan-jalan dan lain sebagainya. Tidak jarang dari mereka terjerumus

ke dalam tindakan yang negatif antara lain : narkoba, minuman keras, judi.

Page 24: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

5

Terdorong dari situasi di atas, agar kaum muda dapat tumbuh dan berkembang

seutuhnya, maka penulis menyusun skripsi dengan judul: PEMBINAAN IMAN

KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS

GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE.

B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang di atas maka permasalahan yang ada

dirumuskan sebagai berikut :

1. Hal-hal pokok apa saja yang perlu dipahami dalam pembinaan iman kaum muda ?

2. Bagaimana selama ini pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di lingkungan

Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping dilaksanakan khususnya berkenaan

dengan bentuk-bentuk, faktor pendukungan dan faktor penghambat ?

3. Usaha apa yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pelaksanaan pembinaan

iman kaum muda ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan skripsi ini sebagai berikut :

1. Untuk menemukan dasar-dasar pemikiran penyelenggaraan pembinaan iman

kaum muda.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di

lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

3. Untuk menemukan usaha yang tepat dalam meningkatkan pembinaan iman kaum

muda.

Page 25: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

6

4. Untuk memenuhi persyaratan ujian kelulusan Sarjana Strata Satu (S1) IPPAK-

JIP-FKIP-USD Yogyakarta.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan dari skripsi ini sebagai berikut :

1. Bagi Pembina

a. Menambah wawasan pembina iman kaum muda di lingkungan Santo Petrus

Gancahan II Paroki Gamping.

b. Memberi masukan materi pembinaan iman kaum muda di lingkungan Santo

Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

2. Bagi Kaum Muda

a. Membantu mengembangkan semangat penghayatan iman kaum muda Santa Lucia

di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

b. Membantu meningkatkan pelaksanaan pembinaan iman kaum muda di

lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

3. Bagi Penulis

a. Menambah wawasan mengenai pembinaan iman kaum muda di lingkungan Santo

Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

b. Mendapatkan pengalaman yang berharga dan terjun langsung bersama kaum

muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

Page 26: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

7

E. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskripsi analisis

yaitu metode yang menggambarkan dan menganalisa data-data yang diperoleh

melalui survey maupun studi pustaka. Penulis juga terjun langsung ke lingkungan

Paroki Gamping yang menjadi sasaran survey, hal ini sangat penting untuk

mendapatkan data-data yang valid.

F. Sistematika Penulisan

Judul yang dipilih untuk skripsi adalah Pembinaan Iman Kaum Muda Santa

Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping Melalui Katekese,

judul ini akan diuraikan menjadi lima bab adalah sebagai berikut :

BAB I : Merupakan Pendahuluan, penulis akan menguraikan mengenai

Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat

Penulisan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan dari skripsi.

BAB II : Bab ini merupakan gambaran tentang Pembinaan Iman Kaum Muda.

Meliputi Bagian pertama: Pengertian Pembinaan, Pengertian Iman,

Pengertian Pembinaan Iman, Tujuan Pembinaan Iman, Manfaat

Pembinaan Iman, Pentingnya Pembinaan Iman dan Hal-hal Pokok

Dalam Pembinaan Iman. Bagian kedua: Pengertian Kaum Muda,

Gambaran Situasi Kaum Muda, Aspek Perkembangan Kaum Muda

dan Permasalahan Yang Dihadapi Kaum Muda. Bagian ketiga:

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kehidupan Kaum Muda.

Page 27: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

8

BAB III : Dalam bab ini akan di uraikan Penelitian dan Pembahasan

Pembinaan Iman Kaum Muda Santa Lucia Gancahan II di

Lingkungan Santo Petrus Paroki Gamping meliputi : Latar Belakang

Penelitian, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Instrumen

Penelitian, Responden Penelitian, Variabel Penelitian, Hasil

Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian, Rangkuman Hasil

Penelitian dan Refleksi Terhadap Penyelenggaraan Pembinaan Iman

Kaum Muda Santa Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan II

Paroki Gamping Berdasarkan Hasil Penelitian.

BAB IV : Dalam bab ini akan disajikan bentuk pembinaan iman kaum muda

melalui katekese meliputi Bagian Pertama: Gambaran Umum

Katekese. Bagian kedua: Model Katekese. Bagian Ketiga: Usulan

Program Pembinaan Iman Kaum Muda.

BAB V : Bab ini berisikan Kesimpulan dan Saran. Bagian kesimpulan akan

merangkum bab I sampai bab IV. Bagian saran akan mengemukakan

saran-saran yang tepat dalam usaha mengembangkan kegiatan

pembinaan iman kaum muda di lingkungan Santo Petrus Gancahan

II Paroki Gamping.

Page 28: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

BAB II

GAMBARAN UMUM

PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA

Pada bab kedua ini akan diuraikan mengenai pengertian, tujuan, manfaat dan

pentingnya pembinaan iman. Kemudian diuraikan juga mengenai pengertian kaum

muda, gambaran situasi kaum muda, aspek perkembangan kaum muda dan

permasalahan yang dihadapi kaum muda. Dengan melihat dua bagian yang akan

diuraikan pada bab kedua ini, maka bagian ketiga dari bab kedua ini akan diuraikan

mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi kehidupan kaum muda.

A. Pembinaan Iman

1. Pengertian Pembinaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pembinaan berasal dari kata “bina” yang

berarti “bangun”. Jadi pembinaan adalah pembangunan, pembaruan (Tim Penyusun

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998). Dengan demikian pembinaan adalah:

“Suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang sudah dimiliki dan mempelajari hal-hal baru yang belum dimiliki, dengan tujuan membantu orang lain agar semakin mampu mengembangkan diri secara lebih”(Mangunhardjana, 1986: 12).

Dalam pembinaan terjadi suatu proses belajar, orang tidak hanya mempelajari

ilmu murni tetapi untuk mempelajari ilmu yang dipraktekkan. Bukan pula untuk

mendapatkan pengetahuan demi pengetahuan, tetapi yang penting adalah

pengetahuan yang dipraktekkan. Dalam pembinaan orang dilatih untuk mengenal

kemampuan atau potensi yang dimilikinya dan mengembangkannya agar

Page 29: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

10

melaksanakan fungsinya dengan baik dan efisien. Pembinaan juga membantu orang

untuk mengenal hambatan-hambatan, baik yang ada di luar maupun di dalam situasi

hidup dan kerjanya, melihat segi-segi positif dan negatifnya serta menemukan cara

pemecahannya. Disinilah terjadi suatu proses pelepasan pengetahuan dan juga

kebiasaan-kebiasaan yang tidak relevan lagi dan sudah menghambat pertumbuhan

dan perkembangan seseorang. Pembinaan juga dapat menguatkan motivasi orang,

mendorongnya untuk mengambil dan melaksanakan salah satu cara yang lebih baik

guna mencapai tujuan hidupnya. Tujuan yang ingin dicapai dari proses pembinaan

yaitu membantu orang semakin mampu merefleksikan pengalaman hidupnya dan

berupaya meningkatkannya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

2. Pengertian Iman

Iman adalah penyerahan total kepada Allah yang menyatakan diri tidak karena

terpaksa, melainkan dengan sukarela. Meskipun tidak setingkat hubungan itu sungguh

merupakan hubungan persahabatan. Sebagaimana Allah “dari kelimpahan cinta kasih-

Nya menyapa manusia” (DV, art. 2), begitu juga jawaban manusia berasal dari hati

yang tulus dan iklas (Iman Katolik, 1996:128).

Dalam Konstitusi Dogmatis Tentang Wahyu Ilahi dikatakan:

“Demikianlah manusia dengan bebas menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah, dengan mempersembahkan kepatuhan akal budi serta kehendak yang sepenuhnya kepada Allah yang mewahyukan” dan dengan sukarela menerima sebagai kebenaran wahyu yang diberikan-Nya (DV, art. 5).

Dalam iman, manusia menyadari dan mengakui bahwa Allah yang tak terbatas

berkenan memasuki hidup manusia yang serba terbatas, menyapa dan memanggilnya.

Page 30: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

11

Iman berarti jawaban atas panggilan Allah, penyerahan pribadi kepada Allah yang

menjumpai manusia secara pribadi. Dalam iman manusia juga menyerahkan diri

kepada sang pemberi hidup.

Iman dimengerti sebagai suatu hubungan pribadi manusia dengan Allah (Kieser,

1987: 102). Berbicara mengenai iman sendiri tidak terlepas dari wahyu, dimana Allah

yang berinisia tif dan memberikan diri-Nya kepada manusia dan demi pihak manusia

diharapkan menanggapi wahyu tersebut dan sekaligus mengarahkan diri kepada

Allah. Manusia diajak bertemu dengan Allah dan hidup dalam kesatuan dengan-Nya.

Iman merupakan tanggapan manusia terhadap Sabda Allah (Adisusanto, 2000: 1).

Ungkapan ini ingin mengatakan bahwa iman ada karena adanya suatu relasi yang

nyata antara manusia dengan Allah. Disini Sabda Allah tidak hanya berupa suatu

pengajaran, tetapi merupakan suatu fakta keselamatan dan bagaimana manusia

menanggapinya. Dengan demikian manusia harus memberi tanggapan dengan

memutuskan sikap yang tepat dalam keseluruhan rencana keselamatan Allah.

3. Pengertian Pembinaan Iman

Pembinaan dikategorikan sebagai pembinaan iman sejauh pembinaan tersebut

dilaksanakan dalam rangka membina kehidupan beriman seseorang. Pembinaan iman

berarti suatu usaha yang dilaksanakan dalam rangka mengembangkan iman

seseorang. Dalam pembinaan iman kaum muda dibantu untuk mendalami

pengetahuan tentang iman yang didapatkan dari Visi/Tradisi Kristiani untuk

dipraktekkan dalam hidup sehari-hari, serta dilatih mengenal kemampuan dan

kecakapannya untuk dikembangkan sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.

Page 31: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

12

Dengan pembinaan iman diharapkan kaum muda berkembang dalam imannya

menjadi lebih mendalam dan berkembang dalam hidupnya.

Pembinaan iman merupakan suatu usaha yang dilaksanakan untuk menciptakan

situasi hidup beriman. Maka pembinaan iman dilaksanakan untuk membantu kaum

muda agar semakin menghayati imannya dalam hidup sehari-hari. Pembinaan iman

kaum muda dilaksanakan mengingat pada dasarnya mereka sedang mengalami

perubahan hidup, kondisi perkembangan hidup yang terjadi tidak jarang membawa

mereka untuk melakukan hal-hal yang negatif. Bahkan tidak menutup kemungkinan

mereka lari dari kenyataan hidupnya, karena mereka takut menghadapi masalah dan

mengalami kegagalan.

Perkembangan iman seseorang tidak terlepas dari campur tangan Allah karena

rahmat Allah dicurahkan dengan kekuatan Roh Kudus sehingga iman seseorang dapat

tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, iman seseorang yang telah dicurahkan

Allah dengan kekuatan Roh Kudus tersebut akan berkembang dengan baik apabila

berusaha mengembangkan imannya sendiri sehingga semakin beriman lebih

mendalam. Dengan demikian perkembangan iman seseorang tidak dapat dipisahkan

pengalaman kenyataan hidup sehari-hari dan campur tangan Allah melalui

perantaraan Roh Kudus-Nya.

4. Tujuan Pembinaan Iman

Tujuan merupakan titik yang hendak dicapai dalam suatu pembinaan. Pembinaan

iman merupakan suatu usaha untuk membantu orang menuju kedewasaan iman.

Menurut Tangdilintin tujuan pembinaan iman:

Page 32: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

13

“Mendampingi dan membantu kaum muda untuk menemukan diri, mengembangkan kemampuan dan kemauan mereka, mengenali masalah-masalah sosial dengan sistim dan struktur yang sering menguasai hidup mereka, agar mampu menanggapi persoalan-persoalannya sendiri serta tantangan lingkungannya, sehingga mereka dapat menempatkan diri sebagai manusia beriman yang sebagai anggota Gereja, dijiwai oleh cita-cita, sikap dan semangat Kristus dengan mengemban panggilan Gereja memberi kesaksian dan pelayanan Kristen di tengah masyarakat” (Tangdilintin, 1984: 49).

Pembinaan dimaksudkan untuk mendampingi kaum muda baik sebagai pribadi

maupun sebagai anggota jemaat beriman untuk menuju kedewasaan iman. Kaum

muda dibimbing untuk mengembangkan diri sebagai manusia dan sebagai orang

katolik yang tanggap, teguh terlibat dalam hidup sehari-hari dan dalam masyarakat.

Untuk itu mereka perlu ditolong menemukan dan mengembangkan nilai-nilai dan

sikap hidup kristiani, memiliki suara hati yang jernih, bebas dan bertanggungjawab

sebagai pribadi yang mau berubah, membangun dan menyadari dirinya sebagai

anggota Gereja dan masyarakat.

Pembinaan iman kaum muda membantu mereka menjadi pribadi yang dewasa

dalam iman sesuai Visi/Tradisi Kristiani. Kaum muda diharapkan mampu

mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam hidup sehari-hari. Kaum muda diharapkan

senantiasa membina relasi dengan Kristus dalam doa, sebagai wujud konkret mampu

membangun relasi dengan teman, saudara, dan keluarganya.

Pembinaan iman kaum muda dapat dikatakan suatu kegiatan yang mutlak untuk

dilaksanakan menghindari pengaruh negatif dari perkembangan jaman yang kuat

mempengaruhi perkembangan hidup manusia dalam berpikir, menentukan pilihan dan

bertindak. Kaum muda pada umumnya sedang dalam masa perubahan itu

membutuhkan pegangan hidup yang pasti. Pembinaan iman yang akan dilaksanakan

Page 33: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

14

sebagai usaha suatu arahan hidup agar kaum muda dapat menerima kenyataan hidup

mereka saat ini dan mengembangkannya ke arah yang lebih baik serta berani

memandang masa depan dengan penuh harapan dalam cahaya iman kristiani.

Jadi pembinaan iman kaum muda dimaksudkan untuk mendampingi atau

membimbing kaum muda sebagai pribadi atau jemaat yang beriman pada Kristus

untuk menuju kedewasaan iman kristiani. Kaum muda dibimbing supaya dapat

mengembangkan diri dan menyadari segenap potensi dan bakat yang dimilikinya.

Dengan demikian kaum muda diharapkan semakin mampu menjadi kaum muda yang

tangguh, tanggap dan terlibat dalam hidup menggereja, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

Ciri-ciri kedewasaan iman bagi orang Kristiani yaitu, pertama, iman yang dewasa

nampak kreatif, tidak lesu atau ikut-ikutan saja. Jauh dari perasaan takut menghadapi

situasi baru, seseorang yang mempergunakan imannya sebagai imannya sebagai

sumber yang terus-menerus bagi motivasi baru, penafsiran baru, dan inisiatif baru.

Dengan demikian orang yang memiliki iman yang dewasa tidak memiliki perasaan

takut terhadap perubahan, tetapi menanggapinya sebagai hal yang biasa dalam suatu

perkembangan yang hidup. Iman merupakan penyerahan diri secara total kepada

Allah. Allah yang mewahyukan diri dalam Kristus di bawah naungan Roh Kudus

sebagai sumber hidup dan pembaharuan yang abadi bagi manusia. Kedua, iman yang

dewasa terbuka akan dialog dan perbedaan, tidak cepat puas diri atau intoleran.

Seorang beriman dewasa tidak akan mudah melarikan diri dalam menghadapi

perbedaan faham atau sikap, tetapi menanggapinya sebagai sesuatu yang dapat

memurnikan dan memperkaya imannya. Jauh dari perasaan terancam imannya,

Page 34: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

15

seorang beriman dewasa mampu berdialog, baik dengan orang-orang yang beriman

lain, bahkan orang yang tidak beriman, maupun orang-orang yang seiman (FX.

Adisusanto, SJ, 2000: 18).

Sejalan dengan tujuan pembinaan iman yang telah disebutkan di atas dapat

disederhanakan lagi menjadi tiga lingkup tempat, dimana kaum muda bisa lebih

bebas mengembangkan diri menuju kedewasaan kristianinya yang utuh: keluarga,

Gereja dan masyarakat (Tangdilintin, 1984: 45-47). Pertama: dalam lingkup keluarga,

keluarga sebagai lingkungan hidup yang pertama dan utama dimana kaum muda

setiap harinya bersama keluarga. Kegiatan pembinaan dimaksudkan juga untuk

menjadikan peserta bina mampu merasakan suasana yang menyenangkan dan

mengikat secara emosional sehingga kelompok tidak terpisahkan satu dengan yang

lainnya. Selain itu, kaum muda juga dibuka wawasannya dan diajak untuk mengalami

suasana yang akrab dan memperoleh kesempatan untuk berdialong secara terbuka dan

leluasa, serta mengutarakan pendapat dengan keyakinan bahwa mereka didengarkan.

Pada akhirnya kaum muda diajak untuk menyadari dan membuka diri terhadap nilai-

nilai positif dan maksud baik para orang tua walaupun sulit diterima dalam nilai-nilai

hidup dan norma yang berlaku umum untuk membangun kebahagian dalam keluarga.

Kedua: dalam lingkup Gereja, dua aspek yang hendak dicapai yaitu

mengembangkan dan memperdalam iman atau hidup rohani kaum muda dan

pengenalan Gereja sebagai komunitas iman maupun dalam wujud institusionalnya

(Tangdilintin, 1984: 47). Artinya pembinaan itu harus mampu menolong kaum muda

agar mampu membawa kesegaran dan keceriaan dalam Gereja. Mereka dibantu untuk

menyadari potensi yang dimilikinya terutama dalam bakat-bakat alamiah yang

Page 35: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

16

dikaruniakan oleh Roh Kudus, demi pengembangan diri dan sesama jemaat akan

menjadi motivasi yang kokoh. Dengan demikian kaum muda diajak untuk menyadari

keanggotaannya sebagai warga Gereja, mengenal gambaran-gambaran Gereja dan

arah perkembangannya.

Kaum muda dibantu supaya mampu terlibat secara bertanggungjawab mengambil

peran dalam perkembangan Gereja sesuai dengan bakat yang dimiliki. Kaum muda

diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dalam kehidupan menggereja sesuai

dengan kecakapannya masing-masing. Salah satu Indikasi kedewasaan iman

seseorang, ialah apakah ia sudah mampu terlibat dalam kehidupan menggereja.

Kehidupan menggereja merupakan sesuatu yang penting sebagai suatu bentuk

perwujudan iman seseorang. Orang sudah resmi diterima sebagai anggota Gereja

apabila orang tersebut telah menerima sakramen permandian dan sakramen krisma.

Sakramen permandian sebagai awal pintu masuk untuk menjadi anggota Gereja.

Sedangkan sakramen krisma orang diutus ikut ambil bagian dalam karya pewartaan

Gereja. Oleh karena itu kaum muda yang telah menerima sakramen permandian dan

sakramen krisma sudah layak untuk terlibat dalam hidup menggereja baik dalam

lingkup internal maupun eksternal Gereja. Dalam lingkup internal kaum muda mulai

mampu dan mau terlibat dalam kegiatan gerejawi yaitu koor, menjadi pendamping

sekolah minggu, dan lain sebagainya. Sedangkan hidup eksternal Gereja yaitu kaum

muda terlibat secara aktif dalam kehidupan masyarakat.

Ketiga: dalam lingkup masyarakat, pembinaan terutama dimaksudkan untuk

menolong kaum muda agar memiliki kadar kepekaan sosial (Socio felling) yang tajam

(Tangdilintin, 1984: 46). Artinya agar kaum muda memiliki kemampuan dalam

Page 36: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

17

membaca tanda zaman, gejolak sosial serta pengaruh sistem sosial di dalam

masyarakat. Dalam pembinaan iman, kaum muda diarahkan untuk memiliki sikap

kritis selektif terhadap kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kaum muda diharapkan memiliki kesadaran politis (pengaturan kekuasaan) yang

berarti kaum muda mengetahui sepenuhnya haknya sebagai warga negara dan mampu

mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Dengan

demikian masyarakat dapat merangsang suatu iklim partisipatif sehingga peluang

untuk mengembangkan hidup kaum muda menjadi semakin lebih baik. Maka

komponen yang terkait di dalamnya (Keluarga, Gereja, dan Masyarakat) perlu

menciptakan suasana yang kondusif dan mendukung agar kaum muda berkembang

secara utuh menuju kematangan dan kedewasaan imannya.

5. Manfaat Pembinaan Iman

Dalam pelaksanaan pembinaan iman ada kecendrungan untuk melihat hasil dan

menilai mutu dari hasil pembinaan iman yang kelihatan. Perlu disadari bahwa

pembinaan iman tidak akan pernah berakhir dan “perjumpaan dengan Yesus Kristus”

yang dialami oleh semua peserta saat ini menjadi kenyataan pada masa-masa yang

akan datang. Dengan demikian pembinaan iman yang sudah dilaksanakan belum

tentu kelihatan hasilnya pada saat ini. Namun melalui proses yang berkembang secara

terus-menerus dan dengan berusaha mengembangkan diri untuk memperoleh manfaat

dari pembinaan iman akan menjadi kenyataan pada masa yang akan datang. Jika

manfaat dari pembinaan iman belum kelihatan justru bukan mematahkan usaha

membina kehidupan kaum muda. Kita harus memegang prinsip yang teguh sebagai

Page 37: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

18

murid Kristus justru semakin termotivasi memberi dorongan yang optimal dalam

pelaksanaan pembinaan iman bagi kaum muda.

6. Pentingnya Pembinaan Iman

Mangunhardjana (1986: 13) berpendapat, apabila pembinaan berjalan dengan

baik, pembinaan dapat membantu orang untuk:

a. Melihat diri dan pelaksanaan hidup serta kerjanya.

b. Menganalisis situasi hidup dan masalah dalam kerjanya dari segala segi positif

dan negatifnya.

c. Menemukan masalah hidup dan masalah dalam kerjanya.

d. Menemukan hal atau bidang hidup dan kerja yang sebaiknya diubah atau

diperbaiki.

e. Merencanakan sasaran dan program di bidang hidup dan kerjanya.

Pembinaan membantu orang untuk mengenal hambatan-hambatan dalam dirinya

baik yang berasal dari luar maupun dalam situasi hidup dan kerja. Pembinaan iman

kaum muda merupakan suatu upaya yang dilaksanakan oleh Gereja untuk membantu

mereka agar semakin menghayati imannya dalam hidup sehari-hari. Memang hasil

dari pembinaan iman ini tidak dapat dilihat secara langsung setelah pembinaan

berakhir, melainkan merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus. Paling

tidak pembinaan ini mampu mengarahkan kaum muda pada kedewasaan kristiani.

Page 38: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

19

7. Hal-hal Pokok Dalam Pembinaan Iman

Dalam pembinaan iman kaum muda perlu diperhatikan hal-hal yang pokok,

supaya proses pelaksanaan pembinaan kaum muda dapat berjalan dengan baik dan

sesuai harapan yang diinginkan. Adapun hal-hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu

mencakup berbagai bidang pembinaan yang relevan bagi kaum muda:

a. Bidang-bidang pembinaan iman

Bidang-bidang pembinaan kaum muda hendaknya mampu mengangkat beberapa

hal pokok (Komisi Kepemudaan KWI, 1998: 7-10). Hal-hal itu bisa dicapai melalui

beberapa bidang antara lain:

1) Pengembangan kepribadian

Pengembangan kepribadian yang dimaksud adalah penemuan potensi diri serta

kesadaran akan keterbatasannya, yang menumbuhkan kepercayaan diri dan

menemukan gambaran diri yang seimbang sehingga berkembang sesuai dengan bakat

yang dimilikinya dan bermanfaat bagi orang-orang yang berada yang ada

disekitarnya. Kaum muda perlu juga menyadari bahwa keberadaannya di dalam suatu

masyarakat dimana pun ia berada sangat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangannya. Oleh karena itu, dalam perkembangannya membutuhkan bantuan

orang lain atau untuk menjadikan mereka sebagai pribadi yang berkembang

seutuhnya diperlukan dukungan dan semangat dari orang lain khususnya yang berada

disekitar mereka. Melalui hubungan itu, mereka berinteraksi dengan orang lain dalam

semangat persaudaraan sejati (Komisi Kepemudaan KWI, 1998: 7-8).

Page 39: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

20

2) Pengembangan Kehidupan Iman

Pengembangan kehidupan iman meliputi: pengetahuan tentang kebenaran-

kebenaran iman yang makin luas dan mendalam. Ini berarti bahwa segi pengetahuan

amat diperlukan dalam usaha untuk memahami kebenaran-kebenaran iman.

Pembinaan dimaksudkan untuk mengolah segi pengetahuan dan pemahaman peserta

agar iman keagamaan yang diyakininya semakin mantap. Dengan demikian, mereka

semakin sanggup untuk menyerahkan diri kepada kehendak Allah dan berserah diri

kepada-Nya.

Dengan penghayatan hidup doa yang baik dan benar serta mampu menghayati

hidup melalui sakramen sebagai ungkapan persatuan dengan Allah yang mesra dalam

perayaan iman bersama umat. Sehingga dalam kenyataan yang tersulit pun mereka

mampu bertahan dan mengatasinya dengan memohon kekuatan dan bimbingan dari

Allah (Komisi Kepemudaan KWI, 1998: 8).

3) Pengembangan kemanusiaan dan kemasyarakatan

Pengembangan rasa kemanusiaan lebih mengarah pada sesama yang mengalami

penderitaan diasingkan dari kelompok masyarakat. Semuanya itu membutuhkan rasa

solider yang tinggi dari sesama. Masing-masing orang diharapkan mau dan mampu

memberi perhatian yang tulus dan ikhlas melalui daya dan upaya yang bisa

bermanfaat bagi orang lain, walaupun dengan cara yang sederhana serta berani untuk

membela keadilan dan kebenaran khususnya yang berkaitan dengan hak-hak asasi

manusia yang dilecehkan. Dalam bidang kemasyarakatan mampu menyadari hak-

haknya sebagai warga masyarakat dan sekaligus mampu menyadari peranannya

dalam masyarakat yang artinya muncul kesadaran dalam dirinya, bahwa mereka dapat

Page 40: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

21

menjadi salah satu agen pembaharu dalam masyarakat untuk menyongsong

masyarakat yang lebih sejahtera (Komisi Kepemudaan KWI, 1998: 8-9).

4) Pengembangan kepemimpinan dan keorganisasian

Hal-hal pokok yang termasuk dalam kepemimpinan meliputi: pemahaman dan

penghayatan akan kepemimpinan kristiani. Dalam pandangan orang Kristiani,

pemimpin adalah seorang pelayan yang memiliki kepekaan terhadap tanda-tanda

zaman yang berkembang sangat cepat. Sedangkan dalam bidang keorganisasian

meliputi: kesanggupan berorganisasi serta mengetahui manfaat dan arti pentingnya

berorganisasi. Di dalam bidang keorganisasian sebenarnya yang ingin dicapai adalah

kemampuan mengelola kelompok secara demokratis, yang disertai dengan rasa

tanggung jawab yang penuh dari setiap anggota maupun kelompoknya (Komisi

Kepemudaan KWI, 1998: 9-10).

5) Pengembangan intelektualitas dan profesionalitas

Pengembangan intelektualitas mencakup: kemampuan berpikir secara kritis,

analisis dan reflektif. Disadari bahwa kemajuan dan perkembangan zaman yang pesat

akan sangat dibutuhkan orang-orang yang mampu berpikir secara lebih kritis artinya

tidak hanya menerima begitu saja perubahan dan perkembangan yang ada, tetapi

mampu memikirkannya kembali dan memperoleh pandangan yang tajam terhadap

segala perubahan yang ada. Sedangkan profesionalitas lebih mengutamakan

keterampilan terutama berkaitan dengan bidang pekerjaan atau usaha yang sedang

atau akan digelutinya. Oleh karena itu, dibutuhkan cara kerja yang sungguh

profesional di dalam bidangnya (Komisi Kepemudaan KWI, 1998: 10).

Page 41: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

22

b. Metode dan sarana

Berdasarkan persepsi tentang kaum muda sebagai subyek bina dan pelaku utama

pembinaan, maka metode pembinaan yang efektif adalah “Metode Partisipatif”. Yang

berarti bahwa para peserta terlibat secara efektif dan berperan serta sebagai subyek

dan pelaku dalam keseluruhan proses kegiatan pembinaan iman (Komisi

Kepemudaan KWI, 1998: 14).

Di dalam pelaksanaan pembinaan iman metode dan sarana memiliki keterkaitan

satu sama lainnya. Jika dilihat dari fungsinya metode dimaksudkan untuk mendukung

terlaksananya kegiatan pembinaan iman yang mengarah pada tujuan sedangkan

sarana dimengerti sebagai suatu perangkat atau alat yang digunakan dalam kegiatan

untuk mendukung tercapainya tujuan. Adapun bentuk metode partisipatif ini,

biasanya bersifat mengetengahkan dan meneliti realitas yang terjadi dalam kehidupan

kaum muda.

Oleh karena itu seorang pemandu harus lebih berfungsi sebagai fasilitator atau

pemudah yang memungkinkan terjadinya proses interaksi antar kelompok, serta

berusaha untuk mencapai tujuan. Selain itu, seorang pemandu dituntut untuk mampu

memilih dan menentukan metode dan sarana yang cocok dalam proses pembinaan

iman.

c. Proses pelaksanaan

Pada proses pelaksanaan pembinaan iman, seorang pemandu tidak menempatkan

diri sebagai guru yang mengajari melainkan sebagai fasilitator yang dapat

menciptakan iklim yang partisipatif dan komunikasi yang dialogal, dengan demikian

Page 42: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

23

diharapkan para peserta bebas dan berani mengungkapkan diri dan mengutarakan

pendapatnya.

d. Evaluasi

Di dalam kegiatan pembinaan iman perlu diadakan evaluasi. Evaluasi adalah cara

untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan suatu kegiatan dapat mencapai hasil yang

memuaskan atau tidak memuaskan. Pelaksanaan evaluasi ini dilakukan berdasarkan

tujuan yang direncanakan. Hasil dari pelaksanaan evaluasi ini dapat dijadikan sebagai

upaya peningkatan suatu kegiatan yang akan dilaksanakan.

B. Kaum Muda

1. Pengertian Kaum Muda

Istilah kaum, golongan, kelompok orang muda mempunyai arti yang berbeda-

beda tergantung sudut pandangan dan konteks penggunannya. Istilah Kaum muda

dipergunakan untuk menunjuk kaum, golongan, atau kelompok orang yang muda

usia. Kaum muda adalah para muda-mudi yang berumur 15 sampai 21 tahun. Kaum

muda adalah mereka yang oleh ilmu psikologi disebut remaja, adolescent, yang

mencakup para muda-mudi dalam usia Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA),

serta dalam umur studi di Perguruan Tinggi (PT) semester I – IV (Mangunhardjana,

1986: 11).

Situasi Kaum muda yang sedang tumbuh dan berkembang itu ada dalam situasi

hidup yang berbeda-beda, karena berbagai sebab. Yang dihadapi oleh kaum muda

ialah mereka mengalami proses pertumbuhan fisik dan perkembangan mental,

Page 43: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

24

emosional, sosial, moral, dan religus dengan segala permasalahannya. Oleh sebab itu,

mereka perlu mendapat pembinaan atau pendampingan dari orang lain yang dianggap

dewasa dalam segala hal. Agar mereka dapat melalui fase perkembangan tersebut

dengan lancar.

Menurut Philip Tangdilintin terdapat keanekaragaman pendapat para ahli

mengenai batasan “kaum muda”. Salah satu di antaranya memaknai istilah “muda-

mudi”, adalah batasan dari Dr. J. Riberu berikut ini:

“Dengan “muda-mudi” dimaksudkan kelompok umur sexennium ketiga dan keempat dalam hidup manusia (± 12-24 tahun). Bagi yang bersekolah, usia ini sesuai dengan usia sekolah lanjutan dan perguruan tinggi. Ditinjau dari segi sosiologis, sering patokan usia di atas perlu dikoreksi dengan unsur status sosial seseorang dalam masyarakat tertentu (= kedewasaan psikososiologis). Status sosial yang dimaksudkan ialah hak dan tugas orang dewasa yang diberikan kepada seseorang sesuai dengan tata kebiasaan masyarakat tertentu. Status sosial ini seiring sejalan dengan status berdikari di bidang nafkah/dan atau status berkeluarga. Unsur status sosial ini menyebabkan seseorang yang menurut usianya masih dalam jangkauan usia muda-mudi, bisa dianggap sudah dewasa dan sebaliknya orang yang sudah melampaui usia tersebut toh masih dianggap muda-mudi” (Tangdilintin, 1984: 5).

Kaum muda dimengerti sebagai sekelompok orang yang berada dalam taraf

pertumbuhan dan perkembangan yang meninggalkan masa kanak-kanak menuju masa

dewasa. Pada masa ini, kaum muda mulai mencari dan mematangkan identitas dirinya

baik sebagai seorang laki- laki maupun sebagai seorang wanita. Seiring dengan proses

pencarian identitas dirinya, alat-alat reproduksi laki- laki maupun wanita mengalami

perkembangan dan mulai berfungsi secara optimal. Gambaran umum kaum muda

bagi penulis, yaitu seseorang yang dianggap sudah dapat mengambil atau menentukan

suatu keputusan dan dapat mempertanggungjawabkannya.

Page 44: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

25

2. Gambaran Situasi Kaum Muda

Masa muda adalah proses peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa.

Masa ini juga merupakan masa yang paling menentukan perkembangan manusia di

bidang emosional, moral, spiritual dan fisik. Masa muda merupakan masa

perkembangan dan perubahan, masa penuh dengan goncangan dan pemberontakan.

Pada masa ini kaum muda kehilangan pegangan dalam usaha mencari dan

menemukan jati diri sehingga menyebabkan mereka mudah terjerumus pada

tindakan-tindakan yang kurang bijaksana dan merugikan dirinya sendiri.

Shelton (1987: 66) berpendapat bahwa masa muda merupakan saat hidup yang

amat penting dimana masalah identitas baru dihadapi. Identitas perubahan dengan

tahap perkembangan hidup sesorang dalam mendapatkan perasaan, harga diri, sifat

khas mereka sendiri. Dalam usaha menemukan identitas diri, kaum muda mulai

menentukan dan mengambil tanggung jawab pribadi untuk mengarahkan diri.

Peran kaum muda dalam hidup bersama digambarkan oleh Konsili Vatikan II

(AA, art. 12). Di dalam artikel tersebut menegaskan bahwa kaum muda merupakan

kekuatan penting dalam masyarakat sekarang. Pernyataan ini menekankan bahwa

peran kaum muda sangat dibutuhkan masyarakat, karena mereka merupakan tulang

punggung bangsa dan Gereja. Mereka menentukan perkembangan bangsa dan Gereja

dikemudian hari. Dengan demikian semakin bertambahnya peran mereka dalam

masyarakat, mereka juga dituntut untuk menjadi rasul-rasul pertama dan juga bagi

kaum muda dikalangan mereka sendiri. Maka dengan katerlibatan mereka baik dalam

lingkup Gereja maupun masyarakat luas, mereka diharapkan mampu untuk

menampakkan iman akan Kristus dalam sikap dan tindakan. Dengan demikian

Page 45: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

26

kehadiran mereka sungguh berarti bagi orang lain khususnya dalam memperbaharui

hidup sesama.

Gereja memandang bahwa kaum muda merupakan potensi yang luar biasa

perkembangan Gereja. Dalam rangka perkembangan itulah Gereja memandang

sebagian dirinya adalah kaum muda. Kaum muda tidak boleh begitu saja dipandang

sebagai obyek perhatian pastoral bagi Gereja. Sebenarnya kaum muda memang

seharusnya didorong supaya aktif, atas nama Gereja, sebagai tokoh-tokoh terkemuka

di dalam evangelisasi dan peserta di dalam pembaharuan masyarakat. Dengan

demikian masa muda merupakan masa penemuan jati diri dan pilihan hidup yang

insentif dan masa pertumbuhan yang seharusnya berkembang maju dalam

kebijaksanaan, usia serta rahmat di hadirat Allah dan manusia (CL, art. 46).

3. Aspek Perkembangan Kaum Muda

Bagian ini akan diuraikan mengenai beberapa aspek pertumbuhan dan

perkembangan kaum muda. Adapun aspek pertumbuhan dan perkembangan kaum

muda dapat dilihat sebagai berikut:

a. Pertumbuhan fisik

Pertumbuhan fisik adalah suatu gejala yang paling nampak di dalam diri kaum

muda. Melalui pertumbuhan fisik itu anak-anak laki- laki semakin menampakkan

dirinya sebagai seorang pria dan seorang perempuan semakin menampakkan dirinya

sebagai seorang wanita. Berkaitan dengan masalah pertumbuhan itu, seorang laki- laki

dan seorang perempuan mempersoalkan pertumbuhan dirinya sendiri. Bahkan

mempermasalahkan dirinya sendiri jika pertumbuhannya tidak sesuai dengan yang

Page 46: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

27

diharapkan. Hal ini penting karena berkaitan dengan penampilan mereka dihadapan

umum.

Selain masalah disekitar pertumbuhan fisik, kaum muda masa ini juga mengalami

masalah yang berkaitan dengan seks dan pergaulan dengan lawan jenis. Secara

biologis kaum muda yang sudah cukup mampu mengenali berbagai hasrat dan cara

untuk melampiaskan kebutuhan seksualitasnya, tetapi harus diketahui bahwa pada

umumnya mereka belum mampu bertanggung jawab atas kelangsungan hidup

perkawinan (Mangunharjana, 1986: 13).

b. Pertumbuhan intelektual

Aspek ini dapat dilihat dari gejala-gejala dalam perkembangan penalaran dan cara

berpikir. Mereka sudah tidak menggunakan cara berpikir anak-anak dan mulai

mampu berpikir secara abstrak dan kritis. Hal ini nampak dalam kecakapan mereka

menggunakan kata-kata dalam pergaulan hidup sehari-hari. Dengan kemampuan

berpikir secara abstrak dan kritis, mereka mulai memiliki keinginan untuk menggali

dan menemukan identitas diri, membentuk gambaran diri yang utuh baik

keberadaannya dalam hidup keluarga maupun dalam hidup bermasyarakat. Karena itu

kerap kali kaum muda kelihatan muram, mudah gelisah dan tidak tenang

(Mangunharjana, 1986: 13).

c. Pertumbuhan emosional

Perkembangan emosional dalam diri kaum muda berhubungan dengan

pertumbuhan fisiknya. Akibat perkembangan fisik terjadilah perubahan

keseimbangan hormon-hormon pada tubuh mereka. Perkembangan emosional

nampak dalam sikap hidup mereka yang kelihatan masa bodoh dengan situasi sekitar,

Page 47: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

28

cuek, bersikap memberontak dan tidak memperdulikan nasehat atau aturan yang ada.

Masalah yang terpenting dalam perkembangan emosional ini adalah bagaimana

menilai baik buruknya emosi terhadap kejadian atau peristiwa yang mereka hadapi

sehari-hari dan bagaimana pula mengarahkannya. Dalam mengatasi luapan emosi itu,

kaum muda biasanya berjuang dengan berbagai macam cara, ada yang bersifat

konstruktif namun ada yang destruktif (Mangunharjana, 1986: 14).

d. Pertumbuhan sosial

Perkembangan sosial ini berkaitan dengan makin meluasnya relasi kaum muda

dengan orang lain. Hal ini terjadi karena kaum muda mulai menyadari bahwa ia tidak

hidup sendirian bersama dengan orang lain sehingga pergaulannya pun tidak hanya

dalam lingkup keluarga saja melainkan masyarakat luas baik dalam lingkup formal

maupun non formal. Dalam lingkup formal kaum muda berinteraksi dengan

temannnya di sekolah, tempat kerja sedangkan dalam lingkup non formal berinteraksi

dengan keluarga, masyarakat dimanapun ia berada.

Masyarakat sekitar dan macam-macam persoalannya merupakan tempat mereka

bisa berkembang untuk mengaktualisasikan dirinya dan menemukan dunianya. Pada

masa pertumbuhan dan perkembangan kaum muda situasi masyarakat dimana mereka

berada bisa memberikan nilai positif baginya. Perlu disadari, bahwa gejolak yang

berpengaruh dalam masyarakat pun bisa berdampak negatif bagi perkembangan dan

pertumbuhannya. Misalnya masalah-masalah di sekitar pergaulan mereka berkaitan

penerimaan diri dalam kelompok, sikap serta cara menghadapi penagaruh kelompok-

kelompok tertentu dalam masyarakat dan otoritas tertentu dalam keluarga, sekolah

dan lain sebagainya (Mangunharjana, 1986: 15).

Page 48: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

29

e. Pertumbuhan religius

Menurut Manguhardjana (1986: 16) yang dimaksud dengan perkembangan

religius yaitu:

Menyangkut hubungan dengan Yang Mutlak, entah apa pun sebutan yang diberikan kepada-Nya. Pada masa kanak-kanak kegiatan keagamaan yang dilakukan karena meneladan atau diperintah orang tua dan tokoh-tokoh yang mempunyai pengaruh atas diri mereka. Pada umur-umur menjelang dewasa, praktek, ajaran bahkan Yang Mutlak. Dengan berbagai cara, entah lewat pertanyaan atau sengaja tidak menjalankan lagi praktek-praktek keagamaan yang sudah biasa dilakukan, mereka mau mengetahui segi-segi yang paling dalam tentang Yang Mutlak, hubungan-Nya dengan manusia dan dunia, peranan-Nya dalam hidup sekarang dan yang akan datang. Mereka ingin mengorek bagaimana menjadi orang religius sejati.

Perkembangan religius menyangkut hubungan dengan Tuhan. Praktek keagamaan

pada masa kanak-kanak berbeda ketika ia beranjak menjadi pribadi yang dewasa.

Pada waktu kanak-kanak kegiatan keagamaan masih meniru atau meneladani orang

yang lebih dewasa dari dirinya. Pada saat ia masuk usia dewasa, kaum muda tidak

lagi hanya menjadi orang ikut-ikutan saja melainkan sudah dapat mempertanyakan

keberadaan dirinya termasuk dalam penghayatan keagamaan yang diyakininya.

Kaum muda sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan disegala

segi. Untuk menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan

itu, kaum muda memang mempunyai mekanisme sendiri. Bagi mereka tersedia

bantuan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Akan tetapi proses pertumbuhan

akan dapat lebih terarah dan pengatasan masalah lebih baik apabila mereka tersedia

pelayanan pembinaan yang memadai dari segi tujuan, segi materi, segi metode dan

segi tekniknya.

Page 49: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

30

4. Permasalahan Yang Dihadapi Kaum Muda

Sesuatu yang disebut atau menjadi problematik apabila menyimpang dari yang

seharusnya (Tangdilintin, 1984: 24). Penyimpangan itu disebabkan oleh sesuatu atau

beberapa hal yang sering kait-mengkait serta membawa pengaruh buruk tertentu.

Oleh karena itu kenakalan kaum muda disebabkan oleh tidak terpenuhinya dambaan

tertentu dalam hidupnya atau dapat juga disebabkan oleh karena adanya perbenturan

dengan otoritas diluar dirinya (keluarga, sekolah dan masyarakat).

Untuk mengetahui apa yang menjadi problematik kaum muda, selanjutnya akan

dibahas tentang problematik yang dihadapi kaum muda pada umumnya.

a. Problematik dalam keluarga

Gejala pertama yang menonjol dari skenario “Dina” adalah kesenjangan antara

kaum muda dengan orang tua, karena perbedaan pandangan dan pengertian mengenai

nilai dan norma (Tangdilintin, 1984: 27). Pengertian mengenai nilai dan norma

seringkali menjadi masalah utama antara orang tua dan kaum muda. Terkadang orang

tua sering memakai ukuran “tempo dulu”, sementara kaum muda sekarang cenderung

mengikuti perkembangan zaman yang pesat baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi. Sangat berbeda dengan yang terjadi pada masa lampau dimana semuanya

belum berkembang secara pesat dan belum berpengaruh bagi masyarakat. Dengan

demikian jika dibandingkan berdasarkan kenyataan sekarang ini, sangat jauh dari

kenyataan melampaui dari apa yang diperkirakan dan berbagai segi kehidupan

manusia yang telah dipengaruhi. Apabila memandang situasi atau zaman sekarang

dengan kaca mata “tempo dulu” sudah kiranya tidak relevan, karena semuanya telah

Page 50: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

31

berubah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat termasuk juga di

dalam menilai dan memandang sesuatu yang ada di sekitar kita.

Individualisme, hedonisme dan konsumerisme telah menjalar ke dalam kehidupan

keluarga yang beriring dengan kesibukan mengejar prestise dan status sosial

(Tangdilintin, 1984: 27). Hal ini sebenarnya mengurangi perhatian orang tua terhadap

anaknya. Kenyataan yang terjadi di dalam masyarakat khususnya keluarga yang

ekonominya menengah keatas. Di suatu pihak orang tua termotivasi mencari dan

mengumpulkan harta yang banyak dan dilain pihak kebutuhan, perhatian dan sapaan

terhadap segenap anggota keluarga menjadi terabaikan. Situasi seperti ini yang

menyebabkan mereka kurang merasa diperhatikan oleh para orang tuanya.

b. Problematik dalam masyarakat

Kaum muda adalah mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan

dan dukungan dari orang lain. Sebagai makluk sosial, kaum muda tidak terlepas dari

masyarakat sekitarnya. Keterlibatan dan peran mereka dalam masyarakat sungguh

diharapkan. Namun kadang keterlibatannya dalam masyarakat mendatangkan peluang

sekaligus hambatan bagi perkembangan pribadinya. Salah satu hambatan yang

mengakar dalam kehidupan masyarakat adalah budaya instant. Budaya ini mematikan

daya semangat dan usaha untuk berjuang dalam hidup, karena kebanyakan orang

lebih memilih cepat tanpa harus berusaha dalam waktu yang panjang. Budaya instant

ini menjadi gangguan dalam pribadi kaum muda, karena akan mematikan semangat

dan daya kreatifitas mereka sebagai orang muda (Tangdilintin, 1984: 29-31).

Di samping budaya instant masih banyak gangguan yang ada di masyarakat,

pesatnya kemajuan dan peningkatan dalam taraf hidup masyarakat melalui

Page 51: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

32

pembangunan yang diupayakan dewasa ini, ternyata memiliki berdampak negatif

yang menyebabkan orang semakin menjadi materialis, hedonis dan konsumeris.

Dengan demikian kenyataan ini tidak dapat dipungkiri bahwa situasi ini menggejala

di dalam masyarakat yang sedang berkembang. Otoritas dalam masyarakat (di

sekolah symbol otoritas ilmiah, moral dan etika) kerapkali kurang memberi

kesempatan mengemukakan pendapat dan berargumen secara leluasa bagi kaum

muda (Tangdilintin, 1984: 30). Semua pihak diajak untuk melihat masalah kaum

muda.

c. Problematik dalam Gereja

Gereja juga sedang berada dalam transisi, sedang mencari identitas baru untuk

semakin hadir sebagai sakramen keselamatan bagi masyarakat. Gereja sebagai

komunitas orang beriman merupakan gerakkan penebusan dan pembebasan yang

berjuang untuk menciptakan situasi yang adil dan damai. Sementara itu, kaum muda

yang hidup dalam transisi dengan segala akibatnya, seringkali belum diperhitungkan

dalam Gereja, sehingga mengakibatkan kaum muda mengambil jarak dan bersikap

acuh. Mereka menganggap Gereja sebagai “urusan orang tua” yang kurang memberi

kepercayaan kepada kaum muda untuk berperan sebagai patner.

Di dalam Gereja kaum muda belum mendapat tempat, tanggung jawab dan

berperan serta pada kegiatan Gereja. Oleh karena itu, kaum muda lebih memilih

bersikap pasif.

Kaum muda tidak mau terlibat atau jarang ikut dalam kegiatan-kegiatan rohani

karena mereka menghadapi berbagai masalah dalam keluarga, masalah sosial dan

masalah dalam diri kaum muda sendiri. Melihat berbagai masalah yang dihadapi oleh

Page 52: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

33

kaum muda, Gereja berusaha untuk memberikan pendampingan kepada mereka baik

secara pribadi maupun secara kelompok dan bersama.

d. Problematik dalam diri kaum muda sendiri

Dinamika hidup kaum muda sulit diduga. Pada saat tertentu kelihatan begitu

cerah atau ceria, sedangkan saat lainnya menjadi kelihatan sedih dan muram

disebabkan oleh berbagai macam persoalan yang mereka hadapi dalam kehidupan

sehari-hari. Pendirian dan kondisi emosionalnya cepat berubah seiring dengan

perubahan dan perkembangan zaman yang semakin pesat.

Gagasan-gagasan yang baru ditawarkan melalui media massa, tidak semuanya

berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan kaum muda tetapi justru

pengaruh yang ditawarkan media massa menciptakan karakter kaum muda yang

bermental instant, individualisme, hedonisme dan lainnya.

Dari segi fisik maupun psikis, masalah perkembangan kaum muda ditandai oleh

dua dorongan: pertama dorongan dari segi kelamin (nafsu sex) dan yang kedua dari

segi dorongan aku (nafsu ego). Dorongan kelamin (nafsu sex) dengan gejolak-

gejolaknya, terkadang menjadi penyebab terjadinya segala kegelisahan dan

keingintahuan yang disalurkan dalam berbagai macam cara atau justru melakukan

eksperimen sendiri, yang pada gilirannya akan menyebabkan permasalahan-

permasalahan baru dalam dirinya.

Dorongan aku (nafsu ego) menggejala dalam berbagai perilaku “aneh”

sebenarnya ingin minta diperhatikan, dihargai dan diterima sebagaimana adanya.

Gejolak ingin diakui akan terungkap melalui berbagai prestasi atau macam-macam

keberhasilan dengan harapan mereka memperoleh pengakuan dan pujian.

Page 53: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

34

Persoalannya akan muncul apabila orang lain, keluarga dan masyarakat tidak

memberi dukungan selayaknya seperti yang mereka harapkan. Apalagi keluarga,

masyarakat sampai menentangnya justru melihatnya sebagai suatu kebetulan karena

ada campur tangan dari orang tua. sehingga keberhasilan atau prestasi yang telah

mereka raih merasa tidak diberi penghargaan.

Perkembangan emosi dan afeksi mengakibatkan mereka bebas memelihara dan

mengembangkan selera dan citra rasanya sendiri. Perkembangan intelek

memampukan kaum muda melihat dan menilai segala sesuatu dengan skala nilainya

sendiri, mampu memandang jauh ke depan dengan berusaha untuk membuat rencana-

rencana atas masa depannya sendiri (Tangdilintin, 1984: 39).

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehidupan Kaum Muda

Kaum muda yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan

mempunyai gaya hidup yang berbeda. Di samping proses pertumbuhan dan

perkembangan kaum muda itu sendiri perbedaan jenjang pendidikan, perbedaan

tempat tinggal serta peranannya dalam kehidupan bermasyarakat pada umumnya

berpengaruh pula terhadap gaya hidup kaum muda (Mangunhardjana, 1986: 16-17).

1. Perbedaan Tingkat Pendidikan

Situasi hidup kaum muda ditentukan oleh perbedaan tingkat pendidikan. Ada

kaum muda yang terpelajar, ada yang setengah terpelajar dan ada yang tidak

terpelajar sama sekali. Hal ini sedikit banyak membawa kesenjangan di antara

mereka. Khususnya dalam menentukan jenis pekerjaan, memilih teman bergaul, pola

Page 54: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

35

pikir dalam menentukan keputusan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri serta dalam

menentukan cita-cita dan pandangan hidup demi masa depannya.

Kesenjangan antara kaum muda yang satu dengan yang lainnya tidak hanya

terjadi pada tingkat terpelajar saja, melainkan juga pada perbedaan jenjang

pendidikan. Yang dimaksud dengan perbedaan jenjang pendidikan di sini adalah ada

di antara kaum muda yang masih duduk di tingkat SMP, SMU dan ada yang di

Perguruan Tinggi. Kaum muda yang masih duduk di tingkat SMP mempunyai gaya

hidup yang berbeda dengan mereka yang duduk di tingkat Perguruan Tinggi

mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan mereka yang duduk di tingkat SMP

maupun SMU.

2. Tempat Tinggal

Perbedaan tempat tinggal kaum muda kiranya juga cukup berpengaruh dalam

rangka pembentukan watak, sikap dan cara mereka berpikir. Dengan adanya keadaan

serta situasi yang berbeda ini menuntut adanya suatu bentuk kegiatan yang dapat

mengarahkan mereka untuk bersikap mandiri sebagai pribadi. Kaum muda dituntut

untuk berani tidak mengikuti arus mayoritas warna kehidupan yang terjadi

disekelilingnya. Seringkali pula warna kehidupan yang ada di sekelilingnya itu

memberikan dampak yang buruk bagi perkembangan kehidupan mereka.

3. Peran dan Keterlibatan Dalam Masyarakat Umum

Masyarakat suatu institusi kehidupan yang luas dengan segala macam

problematiknya. Permasalahan yang muncul dalam masyarakat pun terdiri dari

Page 55: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

36

berbagai macam bentuk. Hal ini disebabkan adanya corak atau gaya hidup yang

berkembang dalam masyarakat, pola pikir dan kepribadiaan manusia yang berbeda.

Di sini kepentingan bersama menjadi titik tolak dalam kehidupan bermasyarakat.

Kaum muda dapat dengan leluasa menyumbangkan serta memberikan andil sesuai

dengan kemampuan yang dimilikinya. Sikap religiositas masyarakat dapat menjadi

pendorong atau sumber kekuatan bagi kaum muda. Oleh karena itu, mereka perlu

diajak untuk mulai menyadari diriya sebagai anggota masyarakat. Dengan demikian,

diharapkan mereka dapat dan bersedia terlibat dalam hidup bermasyarakat, mampu

memupuk kerjasama, menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain dan terlibat

dalam kehidupan bersama. Pada akhirnya, tindakan-tindakan tersebut mampu

membawa kaum muda untuk lebih mempersiapkan masa depannya.

Peranan dan keterlibatan seseorang untuk dapat diterima dalam masyarakat

tidaklah mudah. Kaum muda yang mempunyai kecendrungan memberontak terutama

dengan kemampuan fisik, perlu mendapatkan penyaluran yang baik sehingga tidak

merusak tatanan hidup bersama yang sudah tercipta. Hal ini dapat dilakukan dengan

cara mengaktifkan kaum muda dalam bidang oleh raga, kerja bakti, turut dalam

kegiatan keamanan dan sebagainya.

Page 56: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

BAB III

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA

SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II

PAROKI GAMPING

A. Latar Belakang Penelitian

Kaum muda secara umum memiliki kepribadian yang dinamis karena selalu

berfikir dan bergerak maju seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman. Pada

diri kaum muda terdapat potensi, bakat dan kreatifitas yang tinggi dan

kemampuannya itu diaktualisasikan secara utuh sesuai dengan kemampuannya.

Dalam internal Gereja, kaum muda dapat pula menjadi motivator dan penggerak

kehidupan menggereja pada saat ini dan masa yang akan datang.

Kaum muda merupakan generasi penerus bangsa dan Gereja. Sejuta harapan

tertuju pada mereka. Kedepannya mereka akan menerima estafet pembangunan. Oleh

karena itu, mereka akan menjadi aktor penting bagi bangsa dan negara. Dengan

demikian, mereka perlu mendapatkan pembinaan. Pembinaan tersebut bertujuan agar

dapat mengarah dan membimbing menjadi pribadi yang memiliki pengetahuan dan

kecakapan khusus demi mempersiapkan diri menuju masa depan penuh persaingan.

Sebagai manusia, kaum muda sedang mengalami masa pertumbuhan dan

perkembangan. Masa pertumbuhan dan perkembangan itu menyangkut perubahan

fisik-mental dan gejolak psikologis dalam keseluruhan diri mereka. Pada masa

pertumbuhan dan perkembangan ini mereka dalam proses pendewasaan diri. Untuk

menghadapi masalah pertumbuhan dan perkembangan itu kaum muda mempunyai

Page 57: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

38

mekanismenya sendiri. Pada masa pertumbuhan dan perkembangan itu mereka

terkadang mengalami kesulitan dan hambatan untuk menghadapinya. Kesulitan dan

hambatan itu terkadang menjadi permasalahan tersendiri. Hal ini terjadi karena

kondisi kejiwaan mereka masih labil.

Kaum muda yang sedang tumbuh dan berkembang itu, berada dalam situasi hidup

yang berbeda-beda. Setiap individu menanggapi masa pertumbuhan dan

perkembangan dengan cara yang berbeda-beda. Terutama kondisi hidup mereka juga

berbeda-beda ada yang sudah dewasa, ada yang masih remaja, ada yang peralihan

masa remaja ke dewasa. Oleh karena itu untuk menghadapi pertumbuhan dan

perkembangan ini ada yang mudah, ada yang sulit, ada yang biasa, ada yang acuh.

Tidak jarang dari mereka terjerumus pada kegiatan yang negatif : narkoba, tawuran,

dan lainnya. Karena iklim hidup mereka dalam kondisi yang labil mudah terpangaruh

oleh lingkungan sekitarnya.

Pada dasarnya kaum muda Katolik sama hal dengan kaum muda pada umumnya,

mereka sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan di dalam dirinya.

Perkembangan yang sedang mereka alami menuju taraf pendewasaan diri. Dalam

proses pendewasaan diri tersebut tidak jarang mereka menemukan kesulitan dan

hambatan untuk menghadapinya. Hal ini menjadi ketakutan tersendiri bagi mereka.

Ketakutan tersebut berasal dari diri mereka, apakah mereka dapat melewati masa

pertumbuhan dan perkembangan tersebut dengan lancar. Oleh karena itu bimbingan

dan pembinaan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk membantu mereka

menghadapi permasalahan tersebut.

Page 58: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

39

Begitu juga keadaan yang di alami oleh kaum muda Santa Lucia di lingkungan

Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping. Mereka juga sedang mengalami masa

pertumbuhan dan perkembangan. Situasi hidup mereka juga beragam, ada yang sudah

dapat mencerna problematika yang mereka alami bahkan ada juga yang tidak siap

untuk menghadapinya. Untuk itu perhatian dari semua orang sangat diharapkan

seperti halnya pastor paroki, orang tua. Kehadiran mereka memberikan arti yang

sangat penting, untuk membimbing dan memberi perhatian bagi perkembangan iman

kaum muda.

Apabila masalah-masalah kaum muda itu mendapatkan perhatian dan penanganan

yang serius dari berbagai pihak, maka nantinya akan tercipta generasi muda penerus

yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan, dan kecakapan khusus. Selain itu juga

mereka menjadi pribadi yang memasyarakat.

Berdasarkan persoalan yang telah disebutkan di atas, penulis merasa prihatin

dengan keadaan kaum muda, khususnya keadaan kaum muda Santa Lucia yang ada di

lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping dan terdorong untuk

melakukan sebuah penelitian yang bermaksud untuk mengetahui persoalan yang

dihadapi dalam kegiatan pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di lingkungan

Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping. Apabila persoalan yang sungguh-sungguh

terjadi diketahui, diharapkan ada upaya dari pihak Gereja dalam hal para pembina

atau pembimbing kaum muda untuk mengusahakan salah satu bentuk pembinaan

iman yang sungguh-sungguh relevan atau sesuai dengan harapan kaum muda pada

saat ini. Sehingga membantu kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus

Page 59: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

40

Gancahan II Paroki Gamping untuk mengembangkan semangat penghayatan imannya

menuju kedewasaan kristiani.

B. Tujuan Penelitian

1. Untuk menggali semangat penghayatan iman kaum muda Santa Lucia

lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

2. Untuk mengetahui bentuk kegiatan pembinaan iman kaum muda Santa Lucia

lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pembinaan iman kaum

muda di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September 2008, di lingkungan Santo

Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

D. Metode Penelitian

Untuk melaksanakan penelitian ini, penulis akan menggunakan metode penelitian

deskripstif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang

dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang

suatu keadaan secara objektif ( Notoatmodjo, 2002: 138). Pada penelitian ini penulis

ingin mengetahui persoalan mengenai pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di

lingkungan Santo Petrus Paroki Gamping saat ini. Metode penelitian deskriptif

Page 60: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

41

digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada

situasi sekarang ( Notoatmodjo, 2002: 138).

E. Instrumen Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, pengumpulan data akan menggunakan

kuesioner. Kuesioner langsung akan ditujukan kepada kaum muda Santa Lucia di

lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping. Kuesioner langsung jika

daftar pertanyaan dikirim langsung kepada orang yang dimintai pendapat dan

keyakinannya, atau diminta menceritakan tentang keadaan dirinya sendiri (Sutrisno

Hadi, 2004: 178). Bentuk kuesioner yang akan disebarkan ialah kuesioner tertutup

artinya responden atau orang yang memberi jawaban terbatas, hanya mengisikan

data-data yang diperlukan agar mengisikan jawaban yang diperlukan (Sutrisno Hadi,

2004: 179).

Alasan penulis menggunakan kuesioner adalah responden mengetahui

pelaksanaan pembinaan iman kaum muda Santa Lucia lingkungan Santo Petrus

Gancahan II Paroki Gamping. Artinya subyek adalah orang yang paling tahu tentang

dirinya sediri dan apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan

dapat dipercaya (Sutrisno Hadi, 2004: 179).

F. Responden Penelitian

Responden penelitian ini adalah kaum muda yang tergabung dalam wadah

Mudika Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping. Dari

Page 61: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

42

perolehan data yang diungkapkan oleh ketua Mudika jumlah Mudika Santa Lucia di

lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping berjumlah 30 orang.

Dalam menentukan besarnya jumlah responden yang akan dipilih, penulis

berpatokan pada teori yang menjelaskan bahwa jika subjeknya kurang dari 100, lebih

baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%

atau lebih (Suharsimi, 2002: 112).

G. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Variabel Penelitian

No. Variabel No. Item Jumlah (1) (2) (3) (4) 1 Identitas responden 1,2,3,4,5, 5 2 Bentuk kegiatan pembinaan iman kaum muda 6,7,8,9,10,

11,12,13,14, 15,16,17, 18,19,20

15

3 Faktor pendukung dan faktor penghambat 21,22,23,24,25 26,27,28,29,30

10

4 Total item 30

Dari variabel kuesioner yang digunakan dalam penelitian skripsi, maka disusunlah

kisi-kisi kuesioner sebagai berikut:

Tabel 2. Kisi-Kisi Kuesioner

No. Variabel Indikator No. Item

(1) (2) (3) (4) 1.

Identitas responden

a. Menyebutkan nama lengkap

1

Page 62: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

43

(1)

2.

(2) Bentuk kegiatan pembinaan iman kaum muda

(3)

b.Menyebutkan jenis kelamin

c. Menyebutkan umur d.Menyebutkan tingkat

pendidikan e. Menyebutkan pekerjaan

a. Menyebutkan arti pembinaan iman

b. Menyebutkan tujuan dari pembinaan iman

c. Menjelaskan arti kaum muda

d. Menyebutkan yang terlibat dalam pembinaan iman

e. Menunjukkan ketertarikan pada pembinaan iman

f. Menyebutkan alasan mengikuti pembinaan iman

g. Menunjukkan seberapa sering mengikuti pembinaan iman

h. Menyebutkan berapakali mengikuti pembinaan iman

i. Merasakan pentingnya pembinaan iman

j. Menyebutkan penilaian terhadap pembinaan iman

k. Menjelaskan alasan pembinaan iman kurang menarik

l. Menyebutkan tema yang sering digunakan

m. Menunjukkan yang biasa memandu pembinaan iman

(4) 2 3 4 5 6 7 8 9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Page 63: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

44

(1)

3.

(2) Faktor pendukung dan faktor penghambat

(3)

n. Menyebutkan penyelenggaran pembinaan iman kaum muda

o. Menyebutkan bentuk kegiatan pembinaan iman kaum muda

a. Menyebutkan adanya dukungan orang tua

b.Menyebutkan faktor pendukung dalam pembinaan iman

c. Merasakan manfaat dari pembinaan iman

d.Menyebutkan sarana yang mendukung pembinaan iman

e. Menyebutkan ada perhatian dari pastor paroki

f. Menyebutkan letak tempat

tinggal menjadi faktor penghambat

g.Menyebutkan perbedaan tingkat pendidikan sebagai faktor penghambat

h.Menunjukkan faktor penghambat dalam pembinaan iman

i. Menunjukkan faktor usia menjadi penghambat pembinaan iman

j. Menjelaskan kendala dalam pembinaan iman

(4)

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Jumlah Item 30

Page 64: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

45

H. Hasil Penelitian

Pada bagian selanjutnya akan dibahas hasil penelitian terhadap pembinaan iman

kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah 35 kuesioner dari jumlah tersebut sebanyak

30 orang yang telah mengembalikan kuesioner yang disebarkan. Laporan hasil

penelitian ini akan diuraikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari: identitas

responden, bentuk pembinaan iman kaum muda, faktor pendukung dan penghambat.

1. Identitas Responden

Penulis akan memaparkan identitas responden: nama lengkap, jenis kelamin,

umur, pendidikan, pekerjaan seperti terungkap pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 3. Identitas Responden (N=30)

No. Item Identitas responden Alternatif jawaban Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5) 1 Nama lengkap - - -

2 Jenis kelamin a. Laki- laki b. Perempuan

10 20

33,3 66,7

3 Umur

a. 15-21 b. 22-25 c. 26-31 d. 32-35

25 3 1 1

83,4 10 3,3 3,3

4 Pendidikan saat ini

a. SMP b. SMU c. PT d. Dirumah

1 21 7 1

3,3 70 23,4 3,3

5 Pekerjaan saat ini

a. Pelajar b. Karyawan c. Wiraswasta d. Dirumah

24 3 2 1

80 10 6,7 3,3

Tabel 3 menunjukkan bahwa responden perempuan paling banyak (66,7 %)

sedangkan responden laki- laki (33,3 %). Sebagian besar responden berumur 15-21

Page 65: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

46

tahun (83,4 %), 22-25 tahun (10 %), 26-31 tahun (3,3 %), dan 32-35 tahun (3,3 %).

Umumnya responden menjalani pendidikan sampai tingkat SMU (70 %), PT (23,4

%), SMP (3,3 %), dan masih dirumah (3,3 %). Berdasarkan penelitian ini pekerjaan

responden sebagian besar responden sebagai pelajar (83,4 %), sebagai karyawan (10

%), wiraswasta (6,7 %), dan masih di rumah (3,3 %).

2. Bentuk Pembinaan Iman Kaum Muda

Bagian selanjutnya penulis akan memaparkan bentuk pembinaan iman kaum

muda, seperti yang terungkap pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 4. Bentuk Pembinaan Iman Kaum Muda (N=30)

No. Item Daftar pertanyaan Alternatif jawaban Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5) 6 Apa yang dimaksud

dengan pembinaan iman

a. Suatu proses untuk mengenal kemampuan dan mengembangkannya agar dapat memanfaatkan secara penuh dalam hidup sehari-hari

b. Suatu proses untuk memekarkan pribadi sebagai manusia kristiani

c. Suatu proses untuk membangun dan menghayati iman kristiani menuju kedewasaan penuh

d. Suatu proses untuk memupuk rasa persaudaraan dalam Kristus

9 5 12 4

30 16,7 40 13,3

7

Tujuan apa yang ingin Anda peroleh dengan mengikuti pembinaan iman

a. Ingin memperoleh teman yang banyak

b. Ingin membangun rasa kebersamaan dalam Gereja

3 3

10 10

Page 66: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

47

(1) (2) (3) c. Untuk mengembangkan

iman kristiani, agar menjadi manusia beriman yang dewasa

d. Supaya dapat dikenal

(4) 24 -

(5) 80 -

8 Menurut pengalaman Anda, siapa yang dimaksud dengan kaum muda itu

a. Mereka yang sudah berusia 15-24 tahun

b. Mereka yang belum menikah

c. Seorang yang sudah dapat mengambil keputusan

d. Seorang individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional, sosial, mental, moral dan religius

5 1 5 19

16,7 3,3 16,7 63,3

9 Menurut pengalaman Anda, siapa saja yang terlibat dalam pembinaan iman

a. Romo paroki dan para pendamping

b. Semua umat paroki c. Kaum muda dan para

pendamping d. Semua umat yang terlibat

dalam pembinaan iman

- 12 2 16

- 40 6,7 53,3

10 Apakah anda tertarik untuk mengikuti pembinaan iman

a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Biasa-biasa saja d. Tidak tertarik

6 16 8 -

20 53,3 26,7 -

11 Menurut pengalaman Anda, kapan Anda mengikuti pembinaan iman

a. Jika diajak teman b. Kalau tidak ada tugas

rumah atau kampus c. Kalau ada waktu kosong d. Setiap ada pembinaan

iman

8 5 6 11

26,7 16,7 20 36,6

12

Apakah Anda sering mengikuti kegiatan pembinaan iman

a. Sering sekali b. Sering c. Kalau ada waktu d. Tidak pernah

1 12 17 -

3,3 40 56,7 -

Page 67: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

48

(1) 13

(2) Berapa kali Anda mengikuti kegiatan pembinaan iman

(3) a. 2 kali b. 6 kali c. 10 kali d. Lebih dari 12 kali

(4) 8 10 2 10

(5) 26,7 33,3 6,7 33,3

14 Menurut Anda apa yang paling menarik dalam mengikuti pembinaan iman

a. Karena senang dengan pembimbingnya

b. Adanya kerjasama antar kaum muda

c. Kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan

d. Mempunyai banyak teman

- 16 8 6

- 53,3 26,7 20

15 Bagaimana penilaian Anda terhadap kegiatan pembinaan iman yang selama ini dilaksanakan

a. Menarik b. Kurang menarik c. Biasa-biasa saja d. Tidak menarik

7 7 16 -

23,3 23,3 53,4 -

16 Menurut Anda apa yang menyebabkan kegiatan pembinaan iman kurang menarik

a. Kegiatan yang ada tidak bervariasi sehingga membosankan

b. Waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan situasi peserta

c. Materi yang disampaikan tidak sesuai dengan situasi peserta dan perkembangan zaman

d. Pembina kurang memperhatikan situasi kaum muda

18 7 2 3

60 23,3 6,7 10

17 Tema yang sering dibahas dalam kegiatan pembinaan iman

a. Tentang kaum muda b. Nasehat untuk kaum muda c. Kitab Suci d. Kehidupan kaum muda

sehari-hari

6 9 7 8

20 30 23,3 26,7

18

Yang sering menjadi pemandu dalam kegiatan pembinaan iman

a. Orang tua/pro diakon b. Pastor c. Kaum muda d. Tidak tentu

7 1 2 20

23,3 3,3 6,7 66,7

Page 68: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

49

(1) 19

(2) Menurut pengalaman anda, kegiatan pembinaan iman kaum muda yang dilaksanakan selama ini sering diselenggarakan oleh

(3) a. Paroki b. Mudika c. Stasi d. Pengurus lingkungan

(4) 10 14 - 6

(5) 33,3 46,7 - 20

20 Bentuk-bentuk kegiatan pembinaan iman kaum muda yang anda ketahui selama ini berupa

a. Pertemuan mudika b. Ziarah ke Gua Maria c. Katekese d. Rosario

22 1 6 1

73,4 3,3 20 3,3

Pada tabel 4 yang dimaksud dengan pembinaan iman menunjukkan (40 %)

responden mengatakan bahwa suatu proses untuk membangun dan menghayati iman

kristiani menuju kedewasaan penuh, kemudian (30%) responden mengatakan bahwa

suatu proses untuk mengenal kemampuan dan mengembangkannya agar dapat

memanfaatkan secara penuh dalam hidup sehari-hari, (16,7 %) responden

mengatakan bahwa suatu proses untuk memekarkan pribadi sebagai manusia

kristiani, (13,3 %) responden mengatakan bahwa suatu proses untuk memupuk rasa

persaudaraan dalam Kristus.

Tujuan apa yang ingin Anda peroleh dengan mengikuti pembinaan iman

menunjukkan (80 %) responden mengatakan bahwa untuk mengembangkan iman

kristiani, agar menjadi manusia beriman yang dewasa, kemudian (10 %) responden

mengatakan bahwa ingin memperoleh teman, (10 %) responden mengatakan ingin

membangun rasa kebersamaan dalam Gereja.

Menurut pengalaman Anda, siapa yang dimaksud dengan kaum muda itu

menunjukkan (63,3 %) responden mengatakan bahwa seorang individu yang sedang

Page 69: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

50

mengalami proses pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional, sosial, mental,

moral dan religius, kemudian (16,7 %) responden mengatakan bahwa mereka yang

sudah berusia 15-24 tahun, (16,7 %) responden mengatakan bahwa seorang yang

sudah dapat mengambil keputusan, (3,3 %) responden mengatakan bahwa mereka

yang belum menikah.

Menurut pengalaman Anda, siapa saja yang terlibat dalam pembinaan iman

menunjukkan (53,3 %) responden mengatakan bahwa semua umat yang terlibat

dalam pembinaan iman, (40 %) responden mengatakan bahwa semua umat paroki,

(6,7 %) responden mengatakan bahwa kaum muda dan para pendamping.

Apakah anda tertarik untuk mengikuti pembinaan iman menunjukkan (53,3 %)

responden mengatakan bahwa tertarik, kemudian (26,7 %) responden mengatakan

bahwa biasa-biasa saja, (20 %) responden mengatakan bahwa sangat tertarik.

Menurut pengalaman Anda, kapan Anda mengikuti pembinaan iman

menunjukkan (36,6 %) responden mengatakan bahwa setiap ada pembinaan iman,

kemudian (26,7 %) responden mengatakan bahwa jika diajak teman, selanjutnya (20

%) responden mengatakan bahwa kalau ada waktu kosong, (16,7 %) responden

mengatakan bahwa kalau tidak ada tugas rumah atau kampus.

Apakah Anda sering mengikuti kegiatan pembinaan iman menunjukkan (56,7 %)

responden mengatakan bahwa kalau ada waktu, kemudian (40 %) responden

mengatakan bahwa sering, (3,3 %) responden mengatakan bahwa sering sekali.

Berapa kali Anda mengikuti kegiatan pembinaan iman menunjukkan (33,3 %)

responden mengatakan bahwa ada yang lebih dari 12 kali, (33,3 %) responden

Page 70: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

51

mengatakan bahwa ada yang 6 kali, kemudian (26,7 %) responden mengatakan

bahwa ada yang 2 kali, (6,7 %) responden mengatakan bahwa ada yang 10 kali.

Menurut Anda apa yang paling menarik dalam mengikuti pembinaan iman

menunjukkan (53,3 %) responden mengatakan bahwa adanya kerjasama antar kaum

muda, kemudian (26,7 %) responden mengatakan bahwa kerinduan untuk bertemu

dengan Tuhan, (20 %) responden mengatakan bahwa mempunyai banyak teman.

Bagaimana penilaian Anda terhadap kegiatan pembinaan iman yang selama ini

dilaksanakan menunjukkan (53,4 %) responden mengatakan bahwa biasa-biasa saja,

(23,3 %) responden mengatakan bahwa menarik, (23,3 %) responden mengatakan

bahwa kurang menarik.

Menurut Anda apa yang menyebabkan kegiatan pembinaan iman kurang menarik

menunjukkan (60 %) responden mengatakan bahwa kegiatan yang ada tidak

bervariasi sehingga membosankan, kemudian (23,3 %) responden mengatakan bahwa

waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan situasi peserta, (10 %) responden mengatakan

bahwa pembina kurang memperhatikan situasi kaum muda, (6,7) responden

mengatakan bahwa materi yang disampaikan tidak sesuai dengan situasi peserta dan

perkembangan zaman.

Tema yang sering dibahas dalam kegiatan pembinaan iman menunjukkan (30 %)

responden mengatakan bahwa nasehat kaum muda, (26,7 %) responden mengatakan

bahwa kehidupan kaum muda sehari-hari, kemudian (23,3 %) responden mengatakan

bahwa kitab suci, (20 %) responden mengatakan bahwa tentang kaum muda.

Yang sering memandu dalam kegiatan pembinaan iman menunjukkan (66,7 %)

responden mengatakan bahwa tidak tentu, (23,3 %) responden mengatakan bahwa

Page 71: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

52

orang tua/pro diakon, (6,7 %) responden mengatakan bahwa kaum muda, (3,3 %)

responden mengatakan bahwa pastor.

Menurut pengalaman Anda kegiatan pembinaan iman kaum muda yang

dilaksanakan selama ini sering dilaksanakan oleh menunjukkan (46,7 %) responden

mengatakan bahwa mudika, (33,3 %) responden mengatakan bahwa paroki, (20 %)

responden mengatakan bahwa pengurus lingkungan.

Bentuk-bentuk kegiatan pembinaan iman kaum muda yang anda ketahui selama

ini berupa menunjukkan (73,4 %) responden mengatakan bahwa pertemuan mudika,

(20 %) responden mengatakan bahwa katekese, kemudian (3,3 %) responden

mengatakan bahwa ziarah ke Gua Maria, (3,3 %) responden mengatakan bahwa

rosario.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat

Selanjutnya penulis akan memaparkan faktor pendukung dan penghambat, seperti

yang terungkap pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 5. Faktor Pendukung dan Penghambat (N=30)

No. Item Daftar pertanyaan Alternatif jawaban Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5) 21 Apakah orang tua

mendukung Anda dalam mengikuti kegiatan pembinaan iman

a. Sangat mendukung b. Agak mendukung c. Kurang mendukung d. Tidak mendukung

29 1 - -

96,7 3,3 - -

22

Faktor apa yang mendukung Anda dalam mengikuti kegiatan pembinaan iman

a. Ada dorongan dalam diri saya

b. Karena diwajibkan oleh pengurus lingkungan

c. Karena diajak teman d. Karena disuruh orang tua

13 - 7 10

43,4 - 23,3 33,3

Page 72: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

53

(1) 23

(2) Menurut pengalaman Anda, apakah Anda pernah merasakan adanya kerjasama yang baik antar kaum muda

(3) a. Selalu b.Pernah c. Kadang-kadang d.Tidak pernah

(4) 7 20 2 1

(5) 23,3 66,7 6,7 3,3

24 Berdasarkan pengalaman Anda, apakah dalam kegiatan pembinaan iman pendamping menggunakan sarana yang memadai

a. Selalu b. Pernah c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

2 14 13 1

6,7 46,6 43,4 3,3

25 Apakah Pastor Paroki memberi perhatian dalam pelaksanaan pembinaan iman kaum muda selama ini

a. Selalu b. Pernah c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

5 8 14 3

16,7 26,7 46,6 10

26 Apakah letak tempat tinggal menjadi faktor penghambat di dalam kegiatan pembinaan iman

a. Sangat setuju b. Kurang setuju c. Setuju d. Tidak setuju

1 9 8 12

3,3 30 26,7 40

27 Apakah perbedaan tingkat pendidikan menjadi faktor penghambat di dalam kegiatan pembinaan iman

a. Ya b. Biasa-biasa saja c. Kadang-kadang d. Tidak sama sekali

- 4 11 15

- 13,3 36,7 50

28 Faktor apa yang menyebabkan Anda tidak aktif mengikuti pembinaan iman

a. Malas b. Takut c. Tidak ada waktu d. Sibuk

16 2 10 2

53,3 6,7 33,3 6,7

29

Apakah faktor usia mempengaruhi Anda untuk mengikuti kegiatan pembinaan iman kaum muda

a. Ya b. Biasa-biasa saja c. Kadang-kadang d. Tidak sama sekali

8 5 7 10

26,7 16,7 23,3 33,3

Page 73: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

54

(1) 30

(2) Menurut Anda, kendala apa yang sering dialami dalam kegiatan pembinaan iman

(3) a. Para pendamping yang

membosankan b. Metode pendampingan

yang monoton c. Waktu yang sering

molor/ngaret d. Tidak ada kerjasama

peserta dengan pendamping

(4) 4 12 13 1

(5) 13,3 40 43,4 3,3

Pada tabel 4 apakah orang tua mendukung Anda dalam mengikuti kegiatan

pembinaan iman menunjukkan (96,7 %) responden mengatakan bahwa sangat

mendukung, kemudian (3,3) responden mengatakan bahwa agak mendukung.

Faktor apa yang mendukung Anda dalam kegiatan pembinaan iman menunjukkan

(43,4 %) responden mengatakan bahwa ada dorongan dalam diri saya, kemudian

(33,3 %) responden mengatakan bahwa karena disuruh orang tua, (23,3 %) responden

mengatakan bahwa karena diajak teman.

Menurut pengalaman Anda apakah Anda pernah merasakan adanya kerjasama

yang baik antar kaum muda menunjukkan (66,7 %) responden mengatakan bahwa

pernah, (23,3 %) responden mengatakan bahwa selalu, selanjutnya (6,7 %) responden

mengatakan bahwa kadang-kadang, (3,3 %) responden mengatakan bahwa tidak

pernah.

Berdasarkan pengalaman Anda apakah dalam kegiatan pembinaan iman

pendamping menggunakan sarana yang memadai menunjukkan (46,6 %) responden

mengatakan bahwa pernah, kemudian (43,4 %) responden mengatakan bahwa

Page 74: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

55

kadang-kadang, (6,7 %) responden mengatakan bahwa selalu, (3,3 %) responden

mengatakan bahwa tidak pernah.

Apakah pastor paroki memberi perhatian dalam pelaksanaan pembinaan iman

kaum muda selama ini menunjukkan (46, 6 %) responden mengatakan bahwa

kadang-kadang, kemudian (26,7 %) responden mengatakan pernah, (16,7 %)

responden mengatakan bahwa pernah, (10 %) responden mengatakan bahwa tidak

pernah.

Apakah letak tempat tinggal menjadi faktor penghambat di dalam kegiatan

pembinaan iman menunjukkan (40 %) responden mengatakan bahwa tidak setuju,

selanjutnya (30 %) responden mengatakan bahwa kurang setuju, kemudian (26,7 %)

responden mengatakan bahwa setuju, (3,3 %) responden mengatakan bahwa sangat

setuju.

Apakah perbedaan tingkat pendidikan menjadi faktor penghambat di dalam

kegiatan pembinaan iman menunjukkan (50 %) responden mengatakan bahwa tidak

sama sekali, kemudian (36,7 %) responden mengatakan bahwa kadang-kadang, (13,3)

responden mengatakan bahwa biasa-biasa saja.

Faktor apa yang menyebabkan tidak aktif mengikuti pembinaan iman

menunjukkan (53,3 %) responden mengatakan bahwa malas, kemudian (33,3 %)

responden mengatakan bahwa tidak ada waktu, selanjutnya (6,7 %) responden

mengatakan bahwa takut, (6,7 %) responden mengatakan bahwa sibuk.

Apakah faktor usia mempengaruhi anda untuk mengikuti kegiatan pembinaan

iman menunjukkan (33,3 %) responden mengatakan bahwa tidak sama sekali,

selanjutnya (23,3 %) responden mengatakan bahwa kadang-kadang, kemudian (26,7

Page 75: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

56

%) responden mengatakan bahwa ya, (16,7 %) responden mengatakan bahwa biasa-

biasa saja.

Menurut anda kendala apa yang sering dialami dalam kegiatan pembinaan iman

menunjukkan (43,4) responden mengatakan bahwa waktu yang sering molor dan

ngaret, kemudian (40 %) responden mengatakan bahwa metode pendampingan yang

menonoton, selanjutnya (13,3 %) responden mengatakan bahwa para pendamping

yang membosankan, (3,3 %) responden mengatakan bahwa tidak ada kerjasama

peserta dengan pendamping.

I. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan variabel penelitian meliputi identitas responden, bentuk pembinaan

kaum muda, faktor pendukung dan penghambat. Selanjutnya penulis akan

mengungkapkan beberapa hal pokok yang berkaitan dengan hasil penelitian yang

telah dilaksanakan terhadap kaum muda Santa Luc ia di lingkungan Santo Petrus

Gancahan II Paroki Gamping, sebagai berikut:

1. Identitas Responden

Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 orang, sebagian besar adalah

perempuan (66,7 %) sedangkan laki- laki (33,3 %) yang berumur 15-21 tahun (83,4

%), 22-25 tahun (10 %). Rata-rata responden mengenyam pendidikan yang terakhir

ialah SMU (70 %), PT (23,4 %). Saat ini pekerjaan kaum muda kebanyakan masih

pelajar (80 %), karyawan (10 %), wiraswasta (6,7 %).

Page 76: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

57

Dengan demikian kaum muda Santa Lucia yang ada di lingkungan Santo Petrus

Gancahan II Paroki Gamping kebanyakan masih berstatus sebagai pelajar, sebagian

kecil sebagai karyawan dan juga wiraswasta. Jumlah ketiganya jauh berbeda dan

memiliki kesibukan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan

jumlah berbeda ini dapat dipastikan bahwa kaum muda yang statusnya masih pelajar

akan disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekolah terlebih

kaum muda yang duduk di bangku SMU yang akan mengikuti ulangan semesteran

dan yang akan mengikuti ujian akhir nasional, tentunya sibuk membuat persiapan

sendiri dan mengikuti berbagai les dan kegiatan-kegiatan yang menunjang kegiatan

belajar. Begitu juga dengan kaum muda yang masih duduk dibangku perguruan tinggi

yang selalu disibukkan dengan rutinitas perkuliahan dan tuntutan tugas yang

diberikan. Sedangkan kaum muda yang menjadi karyawan, juga sibuk dengan

pekerjaannya, begitu juga dengan yang wiraswasta menjalani berbagai usaha yang

digelutinya demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dengan kenyataan ini memperlihatkan adanya ketidakseimbangan antara

kehidupan rohani dan jasmani. Padahal bidang kehidupan rohani juga memiliki peran

yang amat penting dalam upaya pembentukan kepribadian kaum muda menjadi lebih

baik yang dewasa sesuai dengan semangat hidup kristiani.

2. Bentuk Pembinaan Iman Kaum Muda

Kegiatan pembinaan iman kaum muda selama ini sering dilaksanakan oleh kaum

muda (46,7 %), paroki (33,3 %), pengurus lingkungan (20 %). Bentuk kegiatan

pembinaan iman kaum muda yang dilaksanakan selama ini berupa pertemuan mudika

Page 77: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

58

(73,4 %) kegiatan ini merupakan kegiatan secara umum baik antar kaum muda paroki

maupun kaum muda lingkungan, katekese (20 %). Tema yang sering dibahas dalam

kegiatan pembinaan iman yaitu nasehat untuk kaum muda (30 %), tema kehidupan

kaum muda sehari-hari (23,3 %). Setiap penyelenggaraan pembinaan iman kaum

muda selalu ikut sebanyak lebih dari 12 kali (33,3 %), 6 kali (33,3 %). Bagi kaum

muda tujuan mengikuti pembinaan iman yang dilaksanakan selama ini untuk

mengembangkan iman kristiani agar menjadi manusia beriman yang dewasa (80 %),

ingin memperoleh teman yang banyak (10 %), ingin membangun rasa kebersamaan

dalam Gereja (10 %).

Melalui hasil penelitian ini diperoleh data mengenai beberapa hal pokok penting

yaitu berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan pembinaan iman kaum muda

selama ini. Kegiatan pembinaan iman kaum muda di lingkungan Santo Petrus

Gancahan II Paroki Gamping selama ini lebih dilaksanakan oleh kaum muda sendiri.

Sebagaian kecil dilaksanakan oleh pihak paroki dan juga dari pengurus lingkungan.

Sejauh ini pelaksanaan pembinaan iman hanya berupa pertemuan mudika, sedangkan

untuk penyelenggaraan katekese belum berjalan secara maksimal. Hampir seluruh

responden mengatakan sedikit yang mengikuti pertemuan katekese, karena

dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari segi pesertanya maupun dari segi pembina

yang belum mengerti tugas dan kegiatannya dengan baik. Sedangkan dalam

pertemuan katekese tema yang sering dibahas ialah tema nasehat untuk kaum muda,

kemudian tema kehidupan kaum muda sehari-hari. Setiap ada pertemuan mudika ada

yang mengikuti lebih dari 12 kali dan ada yang mengikuti 6 kali. Sebagian besar dari

responden mengikuti pembinaan iman bertujuan untuk mengembangkan iman

Page 78: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

59

kristiani agar menjadi manusia beriman yang dewasa. Adapula kaum muda yang

mengikuti pembinaan bertujuan untuk memperoleh teman yang banyak dan ada juga

yang ingin membangun rasa kebersamaan dalam Gereja.

Setelah melihat jenis kegiatan pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di

lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping, kegiatan pembinaan iman

kaum muda Santa Lucia lebih pada pertemuan mudika. Pertemuan mudika itu

diadakan oleh kaum muda sendiri. Akan tetapi untuk pelaksanaan katekese tergolong

masih sangat sedikit dan kalaupun ada kegiatan untuk pengembangan iman kaum

muda dilaksanakan hanya pada saat tertentu saja. Artinya pelaksanaan pembinaan

kaum muda terhalang oleh rutinitas kerja dan juga tidak adanya program kegiatan

pengembangan iman kaum muda yang bisa dilaksanakan secara berkelanjutan.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat

Sehubungan dengan faktor pendukung dan penghambat pihak orang tua

mendukung kaum muda di dalam mengikuti kegiatan pembinaan iman (96,7 %)

responden sangat mendukung. Selain itu faktor yang mendukung anda dalam kegiatan

pembinaan iman (43,4 %) responden mengatakan bahwa ada dorongan dalam diri

saya. Kemudian menurut pengalaman anda apakah pernah merasakan adanya

kerjasama yang baik antar kaum muda (66,7 %) responden mengatakan pernah.

Selanjutnya berdasarkan pengalaman anda apakah dalam kegiatan pembinaan iman

pendamping menggunakan sarana yang memadai (46,6 %) responden mengatakan

bahwa pernah. Apakah pastor paroki memberi perhatian dalam pelaksanaan

Page 79: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

60

pembinaan kaum muda selama ini (46,6 %) responden mengatakan bahwa kadang-

kadang.

Apakah letak tempat tinggal menjadi faktor penghambat di dalam kegiatan

pembinaan iman (40 %) responden mengatakan tidak setuju. Selanjutnya apakah

perbedaan tingkat pendidikan menjadi faktor penghambat di dalam kegiatan

pembinaan iman (50 %) responden mengatakan tidak sama sekali. Faktor apa yang

menyebabkan tidak aktif mengikuti pembinaan iman (53,3 %) responden mengatakan

bahwa malas. Apakah faktor usia mempengaruhi anda untuk mengikuti kegiatan

pembinaan iman (33,3 %) responden mengatakan bahwa tidak sama sekali. Menurut

anda kendala apa yang sering dialami dalam kegiatan pembinaan iman (43,4 %)

responden mengatakan bahwa waktu yang sering molor dan ngaret.

Melalui hasil penelitian ini diperoleh data mengenai beberapa hal pokok penting

yaitu berkaitan dengan faktor pendukung bahwa pihak orang tua sangat mendukung

dengan adanya kegiatan pembinaan iman. Hal ini ditandai dengan sebagian besar

responden mengatakan orang tua sangat mendukung dengan diadakan pelaksanaan

pembinaan iman. kemudian faktor utama yang sangat mempengaruhi dalam

pembinaan iman ialah sebagian besar responden mengatakan ada dorongan dalam

diri. Dengan demikian kaum muda mengikuti kegiatan pembinaan iman tidak karena

terpaksa, melainkan ada niat dari dalam diri mereka. Hal yang menentukan dalam

kegiatan pembinaan iman ialah adanya kerjasama yang baik. Tanpa adanya kerjasama

yang baik antar kaum muda, maka tidak bisa diharapkan kegiatan pembinaan iman

dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dalam kegiatan pembinaan iman responden

menyatakan bahwa pernah menggunakan sarana yang memadai berkaitan dengan

Page 80: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

61

pembinaan iman. Dengan adanya sarana yang memadai diharapkan kaum muda

terbantu untuk semakin memperkembangkan imannya dan mempermudah

penyampaian pesan Injil yang ingin disampaikan. Kemudian dari pihak pastor paroki

kadang-kandang memberi perhatian terhadap pelaksanaan kegiatan pembinaan iman.

Walaupun demikian pelaksanaan pembinaan iman tetap berjalan tanpa perlu

mendapat perhatian khusus dari pastor paroki.

Melalui hasil penelitian ini diperoleh data mengenai beberapa hal pokok penting

yaitu berkaitan dengan faktor penghambat sebagian responden menyatakan bahwa

tidak setuju apabila faktor letak tempat tinggal menjadi penghambat dalam kegiatan

pembinaan iman. Walaupun letak tempat tinggal mereka sangat berjauhan, dengan

sarana transportasi yang ada dapat mengatasi permasalahan tersebut. Kemudian

responden menyatakan bahwa tidak sama sekali faktor perbedaan tingkat pendidikan

menjadi penghambat dalam kegiatan pembinaan iman. Selanjutnya faktor yang

menyebabkan tidak mengikuti kegiatan pembinaan iman sebagaian besar responden

menyatakan bahwa malas. Dengan demikian terlibat jelas faktor penghambat yang

paling dominan diantara yang lainnya ialah malas. Kemudian faktor usia

mempengaruhi untuk mengikuti kegiatan pembinaan iman responden mengatakan

bahwa tidak sama sekali. Sedangkan kendala yang sering dialami dalam kegiatan

pembinaan iman responden menyatakan bahwa waktu yang sering molor atau ngaret.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor pendukung yang

utama dalam kegiatan pembinaan iman ialah adanya dukungan dari pihak orang tua

yang sangat mendukung, adanya kerjasama yang baik antara kaum muda yang satu

dengan kaum muda yang lainnya. Dan juga adanya dorongan dalam diri mereka.

Page 81: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

62

Sedangkan yang menjadi faktor penghambat utama dalam kegiatan pembinaan iman

kaum muda ialah malas untuk mengikuti pembinaan iman kaum muda, kurangnya

perhatian dari pastor paroki terhadap pelaksanaan pembinaan kaum muda selama ini.

Dan juga kendala yang sering dialami ialah waktu pelaksanaan kegiatan pembinaan

iman yang sering molor atau ngaret.

Hal ini diakibatkan oleh pelaksanaan pembinaan iman selama ini kurang

bergairah sehingga kaum muda malas untuk mengikuti kegiatan pembinaan iman.

Dan juga pembinaan iman kurang dikelola dengan baik sehingga tidak jarang pada

waktu pelaksanaan kegiatan pembinaan iman ada yang molor atau ngaret. Sedangkan

kurangnya perhatian dari pastor paroki disebabkan pastor paroki yang mempunyai

tugas yang begitu banyak dan sangat sibuk. Dengan demikian pelaksanaan pembinaan

iman diserahkan sepenuhnya kepada kaum muda.

J. Rangkuman Hasil Penelitian

Responden mayoritas dalam penelitian ini adalah perempuan (66,7 %) yang

berumur 15-21 tahun (83,4 %) dan rata-rata mengenyam pendidikan yang terakhir

yaitu SMU (70 %). Pekerjaan responden saat ini kebanyakan sebagai pelajar (83,4

%). Menurut hasil penelitian ini penyelenggaraan pembinaan iman untuk kaum muda

lebih sering dilaksanakan oleh kaum muda (46,7 %). Bentuk kegiatan pembinaan

iman yang dilaksanakan untuk kaum muda adalah pertemuan mudika (73,4 %),

berkaitan dengan tema yang dibahas dalam kegiatan pembinaan iman tersebut

kebanyakan responden mengatakan bahwa tentang nasehat untuk kaum muda (30 %).

Setiap kali diadakan pertemuan mudika, kaum muda selalu mengikutinya lebih dari

Page 82: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

63

12 kali (33,3 %), 6 kali (33,3 %). Mengenai arti pembinaan iman (40 %) responden

menyatakan bahwa suatu proses untuk membangun dan menghayati iman kristiani

menuju kedewasaan penuh. Dengan pernyataan ini diketahui bahwa kaum muda santa

Lucia memahami arti dari pembinaan iman.

Kemudian yang berkaitan tujuan mengikuti pembinaan iman (80 %) responden

menyatakan bahwa untuk mengembangkan iman kristiani agar menjadi manusia

beriman yang dewasa. Dengan demikian diketahui bahwa kaum muda Santa Lucia

sebagian besar memahami tujuan pembinaan iman.Yang dimaksud dengan kaum

muda (63,3 %) responden mengatakan bahwa seorang individu yang sedang

mengalami proses pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional, sosial, mental,

moral dan religius. Berdasarkan pernyataan ini kaum muda Santa Lucia memahami

yang dimaksud dengan kaum muda. Tema yang sering dibahas dalam kegiatan

pembinaan iman (30 %) responden mengatakan bahwa nasehat untuk kaum muda.

Kemudian yang menyebabkan kegiatan pembinaan iman kurang menarik (60 %)

responden mengatakan bahwa kegiatan yang ada tidak bervariasi sehingga

membosankan. Dengan demikian diketahui bahwa tema yang sering dibahas dalam

pembinaan iman ialah nasehat untuk kaum muda. Sedangkan yang menyebabkan

pembinaan iman kurang menarik ialah karena kegiatan yang ada tidak bervariasi

sehingga membosankan. Akan tetapi, yang paling menarik dalam mengikuti

pembinaan iman (53,3 %) responden mengatakan bahwa adanya kerjasama antar

kaum muda. Dengan demikian diketahui bahwa dengan kaum muda mengikuti

pembinaan iman mereka dapat saling menjalin kerjasama antar kaum muda yang satu

dengan kaum muda yang lainnya. Penilaian terhadap kegiatan pembinaan iman

Page 83: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

64

selama ini dilaksanakan oleh kaum muda (53,4 %) responden mengatakan biasa-biasa

saja. Yang sering menjadi pemandu dalam kegiatan pembinaan iman (66,7 %)

responden mengatakan bahwa tidak tentu. Dengan demikian dapat diketahui bahwa

penilaian kaum muda terhadap pembinaan iman selama ini biasa-biasa saja.

Sedangkan yang sering menjadi pemandu dalam kegiatan pembinaan iman tidak

tentu.

Dengan penelitian ini juga diketahui sehubungan faktor pendukung dan

penghambat yang berkaitan dengan pembinaan iman kaum muda Santa Lucia. Dari

pihak orang tua mendukung kaum muda di dalam mengikuti kegiatan pembinaan

iman (96,7 %) responden sangat mendukung. Selain itu faktor yang mendukung anda

dalam kegiatan pembinaan iman (43,4 %) responden mengatakan bahwa ada

dorongan dalam diri saya. Dengan demikian dapat diketahui bahwa orang tua sangat

mendukung kaum muda Santa Lucia mengikuti kegiatan pembinaan iman, terlebih

lagi ada dorongan dari dalam diri kaum muda. Kemudian menurut pengalaman anda

apakah pernah merasakan adanya kerjasama yang baik antar kaum muda (66,7 %)

responden mengatakan pernah. Selanjutnya berdasarkan pengalaman anda apakah

dalam kegiatan pembinaan iman pendamping menggunakan sarana yang memadai

(46,6 %) responden mengatakan bahwa pernah. Apakah pastor paroki memberi

perhatian dalam pelaksanaan pembinaan kaum muda selama ini (46,6 %) responden

mengatakan bahwa kadang-kadang. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kaum

muda Santa Lucia merasakan adanya kerjasama yang baik diantara mereka.

Selanjutnya mengenai penggunaan sarana yang memadai dalam kegiatan pembinaan

Page 84: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

65

iman, mereka mengatakan pernah. Sedangkan pastor paroki kadang-kadang memberi

perhatian terhadap pelaksanaan pembinaan iman kaum muda.

Kemudian letak tempat tinggal menjadi faktor penghambat di dalam kegiatan

pembinaan iman (40 %) responden mengatakan tidak setuju. Selanjutnya apakah

perbedaan tingkat pendidikan menjadi faktor penghambat di dalam kegiatan

pembinaan iman (50 %) responden mengatakan tidak sama sekali. Faktor apa yang

menyebabkan tidak aktif mengikuti pembinaan iman (53,3 %) responden mengatakan

bahwa malas. Apakah faktor usia mempengaruhi anda untuk mengikuti kegiatan

pembinaan iman (33,3 %) responden mengatakan bahwa tidak sama sekali. Menurut

anda kendala apa yang sering dialami dalam kegiatan pembinaan iman (43,4 %)

responden mengatakan bahwa waktu yang sering molor dan ngaret. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa tidak setuju apabila letak tempat tinggal menjadi faktor

penghambat di dalam kegiatan pembinaan iman. Kemudian mengenai perbedaan

tingkat pendidikan tidak sama sekali menjadi faktor penghambat di dalam

pelaksanaan pembinaan iman. Selanjutnya mengenai faktor yang menyebabkan tidak

mengikuti pembinaan iman ialah malas. Sendangkan faktor usia tidak sama sekali

mempengaruhi dalam mengikuti kegiatan pembinaan iman. Yang menjadi kendala

dalam kegiatan pembinaan iman ialah waktu yang sering molor atau ngaret. Dengan

demikian dapat diketahui bahwa faktor penghambat utama yang menyebabkan kaum

muda mengikuti pembinaan iman adalah malas dan juga waktu yang sering molor

atau ngaret.

Page 85: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

66

K. Refleksi Terhadap Penyelenggaraan Pembinaan Iman Kaum Muda Santa

Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping

Berdasarkan Hasil Penelitian

Kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki

Gamping, yang termasuk dalam responden penelitian ini adalah 30 orang. Rata-rata

pekerjaan mereka saat ini sebagian besar sebagai pelajar, yang sedang duduk

dibangku SMU, sebagian kecil dibangku Perguruan Tinggi. Perlu disadari bahwa usia

kaum muda masih tergolong muda, mereka masih mengenyam pendidikan formal

seperti halnya kaum muda pada umumnya.

Penyelenggaraan pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di Lingkungan Santo

Petrus Gancahan II Paroki Gamping lebih sering dilaksanakan oleh kaum muda.

Sedangkan bentuk pembinaan iman yang dilaksanakan terbatas hanya pertemuan

mudika, ziarah, rosario sedangkan untuk pendalaman iman jarang dilaksanakan.

Dengan demikian dapat dipahami kegiatan pembinaan iman kaum muda Santa Lucia

di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping sangat jarang, kurang dapat

berjalan dengan baik atau kurang dikelola dengan baik.

Untuk itu perlu mengupayakan pembinaan iman yang dapat membantu kaum

muda dalam mengembangkan hidup berimannya. Pembina yang ada perlu melihat

situasi dan keadaan yang terjadi dalam kehidupan kaum muda. Dengan melihat

situasi dan keadaan yang terjadi pada kaum muda diharapkan materi yang diberikan

sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Sehingga nantinya pelaksanaan pembinaan

iman kaum muda Santa Lucia dapat terlaksana dengan baik.

Page 86: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

67

Dengan demikian untuk mewujudkan suatu bentuk kegiatan pembinaan iman bagi

kaum muda dan dirasa tepat dengan semangat hidup kaum muda Santa Lucia di

lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping. Maka pada bagian selanjutnya

akan dibahas tentang penyelenggaraan pembinaan iman kaum muda dalam rangka

pembentukan pribadi yang dewasa secara kristiani melalui salah satu bentuk kegiatan

pembinaan iman yaitu melalui kegiatan katekese.

Page 87: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

BAB IV

USULAN PROGRAM PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA

GANCAHAN II DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS PAROKI GAMPING

MELALUI KATEKESE

Setelah melihat situasi yang terjadi dan harapan-harapan yang muncul berkaitan

dengan penyelenggaraan pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di lingkungan

Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping, maka katekese sebagai pilihan dalam

penyelenggaraan pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo

Petrus Gancahan II Paroki Gamping dirasa tepat. Tulisan selanjutnya akan membahas

tentang katekese.

A. Gambaran Umum Katekese

Penyelenggaraan katekese oleh Gereja dipandang sebagai tugasnya yang amat

penting (CT. Art.1). Karena melalui pelaksanaan katekese Gereja bermaksud

menyampaikan kabar suka cita kepada seluruh umat manusia, agar umat manusia

yang percaya kepadaNya akan memperoleh keselamatan dan hidup di dalam Kristus.

Maka pada bagian selanjutnya akan dibahas tentang pengertian katekese, tujuan

katekese, tugas dan tanggung jawab katekese, isi katekese dan pemimpin katekese.

1. Pengertian Katekese

Katekese adalah usaha-usaha dari pihak Gereja untuk menolong umat agar

semakin memahami, menghayati, dan mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-

Page 88: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

69

hari (Telaumbanua, 1999: 5). Dalam katekese, setiap pribadi mengkomunikasikan

imannya akan Yesus Kristus. Yesus Kristus sebagai pokok iman dan sebagai

pedoman di dalam hidupnya. Dalam katekese umat berkumpul untuk membagikan

pengalaman iman yang dialami dalam hidupnya kemudian bersama-sama mendalami

pengalaman iman mereka berdasarkan terang Injil Yesus Kristus.

Dengan mengkomunikasikan pengalaman iman kepada umat yang lain, mereka

memperoleh pengalaman baru yang oleh karena pengalaman iman umat yang lain,

mereka semakin diperkaya dengan pengalaman iman sesama. Pengalaman iman yang

mereka komunikasikan bersama dapat semakin memperteguh imannya akan Yesus

Kristus serta menemukan kesadaran baru di dalam diri mereka. Iman yang mereka

hayati tidak hanya terbatas di dalam hati mereka, namun iman yang dihayatinya

mampu mereka wujudkan di dalam kehidupan bersama.

Menurut Paus Yohanes Paulus II dalam Anjuran Apostoliknya menegaskan bahwa

katekese:

“Katekese adalah pembinaan anak-anak, kaum muda dan orang-orang dewasa dalam iman, yang khususnya mencakup penyampaian ajaran kristen, yang pada umumnya diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan hidup kristen” (CT, art. 18).

Dengan demikian maksud utama katekese adalah membina dan membangun

seluruh jemaat baik anak-anak, kaum muda dan orang dewasa supaya berkembang

dalam imannya sesuai dengan ajaran-ajaran kristiani dan hidup seturut kehendak

Kristus. Tugas utama katekese yang hendak diwartakan adalah Yesus Kristus dan

kabar gembiraNya, yang diperoleh melalui sabda Allah yang terdapat dalam Kitab

Suci maupun Tradisi Kristiani. Dalam proses pelaksanaannya katekese diberikan

Page 89: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

70

secara organis dan sistematis yang artinya tersusun dan terencana dengan baik, agar

dapat mencapai tujuan yang diharapkan yaitu kepenuhan hidup dalam Yesus Kristus.

Inilah yang menjadi dasar bagi Gereja dalam berkatekese.

Perlu disadari juga bahwa yang menjadi dasar bagi Gereja dalam berkatekese

hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi jemaat dan bangsa yang

mengalami katekese, terlebih masyarakat Indonesia yang beraneka ragam yang

memiliki kekhasan masing-masing. Oleh karena itu perlu mempertimbangkan dengan

matang dari segi pemahaman maupun dari segi proses pelaksanaannya. Dari segi

proses hendaknya melihat situasi dan kondisi peserta yang mengalami katekese itu

sendiri dan diharapkan juga peserta mampu mengolah pengalamannya sendiri.

Dengan demikian pelaksanaan katekese dari segi pemahaman dan segi proses

pelaksanaannya semakin relevan sesuai dengan kebutuhan konkret peserta katekese

sehingga mampu menjawab kebutuhan umat.

Penyelenggaraan katekese di Indonesia sudah dimulai sejak PKKI I, pada tahun

1977 bertempat di Sindanglaya, Jawa Barat ( Lalu, 2005: 1). Dalam pertemuan itu

dicetuskan katekese yang khas Indonesia yaitu katekese umat (KU), walaupun proses

pelaksanaannya di lapangan masih belum berjalan dengan baik karena beberapa

faktor yang mempengaruhi salah satu diantaranya ialah kekaburan katekese umat itu

sendiri, kekurangan tenaga, sarana, dan sebagainya (Lalu, 2005: 4). Akan tetapi

persoalan itu tidak mematahkan langkah para pakar panitia kateketik (PanKat) se-

Indonesia. Maka pada pertemuan selanjutnya para panitia kateketik berkumpul

kembali dalam PKKI II di Wisma Samadi Klender, Jawa Timur 1980 (Lalu, 2005: 5).

Dalam pertemuan tersebut disepakati rumusan mengenai katekese umat yaitu

Page 90: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

71

“Komunikasi iman atau tukar pengalaman iman (penghayatan iman) antar anggota

jemaat atau kelompok. Melalui kesaksian para peserta saling membantu sedemikian

rupa sehingga iman masing-masing diteguhkan dan dihayati secara makin sempurna”

( Lalu, 2005: 5).

Dari pengertian tentang katekese di atas, menjadi jelas bahwa betapa pentingnya

karya katekese dalam usaha pengembangan, pendalaman, dan penghayatan hidup

beriman Kristiani. Katekese merupakan suatu karya Gereja yang dapat membantu

umat beriman untuk semakin tumbuh dalam iman yang dewasa dan dapat mencapai

suatu kepenuhan hidup dalam Kristus. Dengan katekese ini diharapkan kaum muda

berkembang imannya sesuai dengan ajaran Gereja.

2. Tujuan Katekese

Katekese memiliki tujuan yang khas: berkat bantuan Allah mengembangkan iman

yang baru mulai tumbuh, dan dari hari kehari memekarkan menuju kepenuhan serta

makin memantapkan perihidup kristen umat beriman, muda maupun tua (CT. 20).

Dengan demikian hasil katekese dapat dilihat dalam perubahan sikap hid up yang

dialami seseorang dimana umat diajak untuk semakin menyadari imannya dan

menjadikannya sebagai dasar dalam tingkah laku hidup sehari-hari dalam keluarga,

Gereja, maupun dalam masyarakat.

Tujuan katekese dipertegas lagi dalam PKKI II, pada pertemuan tersebut

menghasilkan rumusan tujuan katekese sebagai berikut:

a. Supaya dalam terang injil kita semakin meresapi arti pengalaman kita sehari-hari;

b. Dan kita bertobat (metanoia) kepada Allah dan semakin menyadari kehadiranNya dalam kenyataan hidup sehari-hari;

Page 91: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

72

c. Dengan demikian kita semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan cinta kasih, dan makin dikukuhkan iman kristiani kita;

d. Pula kita semakin bersatu dalam kristus, makin menjemaat, makin tegas mewujudkan tugas Gereja setempat dan mengokohkan Gereja semesta;

e. Sehingga kita sanggup memberi kesaksian tentang Kristus dalam hidup kita di tengah masyarakat. (Lalu, 2005: 5-6).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, katekese bertujuan mendewasakan iman

seseorang dapat bertumbuh dan berkembang. Agar iman dapat bertumbuh dan

berkembang dengan baik, maka iman perlu dikomunikasikan, dipelihara, dirawat,

diteguhkan, dihayati, diperbaharui secara terus menerus dalam hidup setiap hari, baik

secara pribadi maupun bersama, baik di dalam kehidupan berkeluarga maupun di

tengah lingkungan masyarakat sekitarnya dan mampu memaknai setiap pristiwa dan

pengalaman hidup dalam terang Injil.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Katekese

Tugas dan tanggung jawab dalam memberikan pendidikan keagamaan dan latihan

bagi pengembangan kehidupan manus ia seturut Injil merupakan tugas Gereja yang

paling hakiki (CT, art. 62). Dalam dokumen ini dihimbau kepada semua orang yang

termasuk anggota Gereja supaya bertanggung jawab atas kelangsungan katekese,

bahwa katekese itu bukan hanya menjadi tanggung jawab sekelompok orang dalam

Gereja melainkan keberhasilan dalam proses pelaksanaannya senantiasa didukung

oleh semua anggota Gereja maupun elemen tertentu dalam Gereja.

Dengan demikian di dalam Gereja katekese menjadi tanggung jawab utama para

uskup sebagai katekis yang utama. Dalam hubungannya dengan kegiatan katekese

para uskup memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan pembinaan-pembinaan

Page 92: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

73

iman baru sehingga kehadiran di tengah jemaat awam dari perayaan sakramen-

sakramen yang semarak hingga kepedulian terhadap pengembangan manusiawi dan

pembelaan hak-hak manusia (CT, art. 63).

Oleh karena itu, para iman sebagai pembantu uskup disebut sebagai “guru iman”

senantiasa mampu membaktikan diri bagi pengembangan jemaat dalam iman, dalam

paroki, sekolah maupun kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat misalnya

kaum muda katolik. Gereja mengharapkan supaya para imam jangan sampai

mengabaikan tugas dan tanggung jawab dalam memberikan katekese yang teratur dan

terencana dengan baik (CT, art. 64).

Dalam hal ini para katekis awam juga menjadi penentu keberhasilan pelaksanaan

katekese. Terkadang karya para katekis dianggap paling sederhana dan tersembunyi,

akan tetapi dijalankan dengan semangat yang berkobar-kobar. Yang berarti bahwa

tidak banyak yang mengetahui sesungguhnya mereka memiliki peran yang sangat

penting dalam usaha pengembangan iman umat dan Gereja yang sedang berkembang

pada saat ini tidak terlepas dari usaha dan kerja keras mereka membantu

pengembangan iman jemaat.

Dengan demikian selayaknya para pembina iman dalam hal ini katekis supaya

dapat menjalin relasi yang baik dan dapat bekerjasama dengan semua pihak dalam hal

ini para anggota Gereja dan masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan

pembinaan iman yang tepat yaitu agar mencapai tujuannya mematangkan kehidupan

beriman seluruh anggotanya.

Page 93: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

74

4. Peserta Katekese

Dalam hal ini Gereja memandang bahwa pewartaan iman akan Yesus Kristus

melalui katekese kepada semua umat sebagai kewajiban yang paling hakiki. Apabila

dilihat lebih jauh kewajiban Gereja dalam melaksanakan katekese bukan hanya

karena didorong oleh kepentingan perorangan saja, melainkan menuruti perintah yang

telah disampaikan oleh Yesus Kristus sendiri kepada para MuridNya sebelum Ia naik

ke surga.

Dengan demikian Gereja berkewajiban untuk melaksanakan kegiatan katekese.

Peserta yang mengikuti kegiatan katekese memiliki hak ditinjau dari segi teologi.

Setiap orang yang telah dibaptis dan diterima secara resmi menjadi anggota Gereja

mereka memiliki hak untuk menerima pengajaran dan pendidikan iman, yang

memadai yang disesuaikan dengan situasi hidup konkret para peserta yang akhirnya

memungkinkan peserta untuk semakin mampu menghayati kepenuhan hidup kristiani

yang sejati (CT, art. 14).

Dalam pernyataan yang ada di dokumen Catecthesi Trandendae masih sangat

umum melihat siapa yang berhak mendapatkan katekese. Dalam sidang umum PKKI

II ditegaskan lebih rinci bahwa yang berkatekese adalah umat yang berarti bahwa

semua orang beriman yang secara pribadi memilih Kristus dan secara bebas

berkumpul untuk memahami Kristus dan Kristus menjadi pusat dan dasar hidup

pribadi maupun kehidupan jemaat. Penekanan pada seluruh umat ini justru

merupakan salah satu unsur yang memberi arah pada katekese sekarang (Lalu, 2005:

69). Dengan demikian menjadi jelas bahwa peserta katekese adalah semua orang

beriman yang berkumpul dan telah memilih Kristus sebagai penyelamat hidupnya.

Page 94: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

75

5. Isi Katekese

Ciri khas pesan yang diteruskan oleh katekese terutama adalah

“Keberpusatannnya pada Kristus” (Dok.Pen.KWI, 2000: 268). Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa katekese yang disampaikan dan dilaksanakan kepada semua

orang baik yang tua, muda, maupun yang kecil harus bersumber pada Yesus Kristus

karena Dialah pusat sejarah keselamatan umat manusia.

Katekese merupakan suatu momen atau aspek dalam pewartaan Injil, isinya juga

tidak dapat lain kecuali isi pewartaan Injil sendiri secara menyeluruh (CT, art. 26).

Maksudnya isi katekese yang akan disampaikan dalam kegiatan katekese adalah

warta gembira keselamatan tentang sabda Allah dan hidup Yesus Kristus sendiri.

Warta gembira keselamatan yang telah disampaikan oleh Allah dalam diri Yesus

Kristus dapat diperoleh melalui sumber yang utama yaitu Kitab Suci. Di dalam

kegiatan katekese akan terus menggali sumbernya dari Kitab Suci. Sabda Allah yang

terdapat dalam Kitab Suci menjadi sumber inspirasi bagi kehidupan umat beriman,

yang akan diolah bersama dalam kegiatan katekese.

6. Pemimpin Katekese

Yang dimaksud dengan pemimpin katekese adalah orang yang memandu jalannya

kegiatan katekese. Ia bertindak sebagai pengarah dan pemudah (fasilitator) yang

mampu menciptakan suasana komunikatif (Lalu, 2005: 5). Artinya seorang pengarah

atau pemudah (fasilitator) hendaknya mampu menciptakan suasana komunikatif yang

mewarnai dalam katekese yaitu komunikasi peserta katekese dengan pemimpin

katekese dan komunikasi antar peserta sendiri.

Page 95: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

76

Kehadiran seorang pemandu (fasilitator) di dalam kegiatan katekese hendaknya

mencerminkan seorang pelayan yang setia mendampingi umatnya dalam situasi

apapun. Sikap rendah hati dan pelayanan yang tulus mewarnai setiap langkahnya

dalam membantu pengembangan iman umat. Ia tidak bisa menonjolkan dirinya

sendiri dan menganggap bahwa dirinya yang paling pintar di antara peserta katekese

dan menguasai segalanya.

Ia harus memiliki kesadaran bahwa tugas dan tanggung jawabnya memfasilitasi

jalannya kegiatan katekese dan membangkitkan semangat para peserta secara khusus

dalam hal ini adalah kaum muda yang sedang mengikuti katekese. Supaya kaum

muda terbantu dan berani mengungkapkan pengalaman hidupnya dan pengalaman

imannya secara terbuka dalam terang injil.

B. Model Katekese

Ada begitu banyak model katekese yang dapat dipakai dan sering kita

gunakan dalam pengembangan proses katekese umat, seperti: model SCP, model

pengalaman hidup, model Biblis dan model campuran (Sumarno DS, 2005: 11).

Model-model ini merupakan alternatif dalam penyampaian proses katekese dan

digunakan sesuai dengan situasi peserta katekese dan sesuai dengan perkembangan

jaman.

v Model SCP: Model ini lebih menekankan pada proses berkatekese yang bersifat

dialogal dan partisipasi, dengan maksud mendorong peserta, berdasarkan

konfrontasi antara “tradisi”dan “visi” hidup mereka dengan “Tradisi”dan

“Visi”kristiani, agar baik secara pribadi maupun bersama mampu mengadakan

Page 96: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

77

penegasan dan mengambil keputusan demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah

di dalam kehidupan manusia yang terlibat dalam dunia. Model ini juga bermula

dari pengalaman hidup peserta yang direfleksikan secara kritis dan

dikonfrontasikan dengan pengalaman iman dan visi kristiani supaya muncul sikap

dan kesadaran baru yang memberi motivasi dan keterlibatan baru ( Sumarno DS,

2005: 15).

v Model pengalaman hidup; Model ini lebih bertolak pada pengalaman hidup

konkrit sehari-hari.

v Model biblis; Model yang lebih lebih bertolak pada pengalaman kitab suci atau

Tradisi.

v Model campuran pengalaman hidup dan model Biblis; suatu model yang lebih

bertolak pada hubungan antara kitab suci atau Tradisi dengan pengalaman hidup

konkrit sehari-hari.

Di dalam penyusunan program pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di

lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping maka penulis mengunakan

Model Shared Christian Praxis (SCP). Menurut penulis model Shared Christian

Praxis (SCP) ini sangat cocok dengan pembahasan tentang pembinaan iman kaum

muda, karena model ini berdasarkan dari pengalaman hidup peserta yang

direfleksikan secara kritis dan dikonfrontasikan dengan pengalaman iman dan visi

kristiani supaya muncul sikap dan kesadaran baru yang memberi motivasi dan

keterlibatan baru

Page 97: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

78

Katekese model Shared Christian Praxis (SCP) adalah katekese yang

menggunakan model pendidikan yang progresif dan memiliki keprihatinan pelayanan

pastoral yang aktual.

Secara umum katekese bertujuan agar peserta mencapai kematangan dan

kedewasaan imannya dalam Kristus. Oleh karena itu, maka tujuan dari pembinaan

iman secara hakiki adalah demi persatuan dengan Yesus Kristus (CT, art. 5).

Katekese model Shared Christian Praxis (SCP) akan mengolah pengalaman pribadi

peserta menjadi pengalaman iman yang diresapi oleh terang Injil dan direfleksikan

secara kritis oleh peserta. Dalam hal ini Sabda Allah yang telah direfleksikan oleh

peserta diharapkan dapat menggugah hati para peserta dan menimbulkan rasa sesal

yang mendalam sehingga menuju kepada pertobatan yang sejati. Dengan demikian

sebagai ungkapan pertobatan yang sejati, para peserta diajak untuk membangun niat

yang tulus dan nyata sebagai hasil pertobatannya.

Untuk selanjutnya akan dibahas Shared Christian Praxis (SCP) yang meliputi

pengertian Shared Christian Praxis (SCP), tujuan Shared Christian Praxis (SCP),

langkah-langkah Shared Christian Praxis (SCP), dan relevansi katekese model

Shared Christian Praxis (SCP) bagi pembinaan kaum muda Santa Lucia di

lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

1. Pengertian Shared Christian Praxis (SCP)

Menurut Thomas Groome Shared Christian Praxis (SCP) adalah

Suatu katekese yang bersifat dialogis partisipatif dimana orang-orang berfleksi secara kritis terhadap pengalaman hidup mereka sendiri pada suatu waktu dan tempat dan terhadap realitas sosiokultural mereka , mempunyai akses bersama ke dalam

Page 98: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

79

cerita/visi Kristen dan mampu mengambil keputusan demi terwujudnya nilai-nilai kerajaan Allah. Melalui pengertian ini dapat dipahami bahwa pengalaman hidup secara faktual itulah yang akan direfleksikan dan kemudian dikonfrontasikan dengan Visi/Tradisi Kristiani, bagi seluruh ciptaan demi makin terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah. (Heryatno Wono Wulung, 1997: 1).

Jadi diharapkan pemilihan katekese model Shared Christian Praxis (SCP) dapat

memberi salah satu alternatif pemecahan masalah yang terjadi penyelenggaraan

pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II

Paroki Gamping. Dengan demikian pemakaian model ini ingin menggarisbawahi

persoalan-persoalan yang sedang berkembang yang menyangkut persoalan psikologis

maupun persoalan kaum muda, yang akan diolah secara bersama dan

dikonfrontasikan dengan Tradisi/Visi Kristiani demi mewujudkan nilai-nilai Kerajaan

Allah.

Katekese Shared Christian Praxis (SCP) memiliki tiga elemen pokok (Heryatno

Wono Wulung, 1997: 2-5, Sumarno, 2003: 15-16) sebagai berikut:

a. Shared

Istilah shared menunjuk pengertian komunikasi yang timbal balik, sikap

partisipasi aktif dan kritis dari semua peserta, terbuka (inklusif) baik untuk kedalaman

diri pribadi, kehadiran sesama, maupun untuk rahmat Tuhan (Heryatno Wono

Wulung, 1997: 4). Dengan demikian proses ini menekankan adanya proses yang

menggarisbawahi aspek dialog, kebersamaan, keterlibatan setiap orang untuk mampu

menjadi peserta yang aktif dalam mengikuti proses dengan semangat kebersamaan.

Page 99: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

80

Semangat kebersamaan dalam berdialog sangat diperlukan supaya orang yang

berbicara dapat mengungkapkan pengalaman dirinya secara lebih leluasa dan orang

yang mendengarkan memperoleh wawasan dan pengalaman iman yang baru dan

dapat saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

Untuk membicarakan atau mendengarkan merupakan dua hal pokok yang penting

dalam proses katekese Shared Christian Praxis (Sumarno, 2005: 17). Membicarakan

tidak berarti berbicara saja atau omong-omong terus menerus tanpa memberi

kesempatan pada orang lain berbicara. Membicarakan berarti menyampaikan apa

yang menjadi kebenaran dan pengalamanku dan mengatakan apa yang terjadi.

Sedangkan mendengarkan tidak sama dengan mendengar, melainkan mendengarkan

itu berarti mendengar dengan hati dan rasa tentang apa yang dikomunikasikan oleh

orang lain. Oleh karena itu saling berbicara membutuhkan suasana yang bersahabat,

adanya keterbukaan dan yang mendengarkan perlu siap untuk mendengarkan dengan

sepenuh hati.

b. Christian

Kata christian menekankan kesempatan untuk membuat jalan masuk bagi peserta

kepada Tradisi/Visi Kristiani sepanjang zaman dan memberi peluang kepada kaum

muda untuk mengambil maknanya sehingga Tradisi/Visi Kristiani tersebut semakin

relevan dengan situasi dan kondisi saat ini. Tradisi Kristiani mencakup “Kitab Suci,

Liturgi, simbol, ritus, dogma, pengakuan iman, riwayat hidup orang-orang kudus dan

Visi Kristiani dapat diartikan sebagai cita-cita Kerajaan Allah” (Sumarno, 2005: 17).

Page 100: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

81

Oleh karena itu semua jemaat beriman khususnya kaum muda mengemban tugas

mulia ini melalui dialog ataupun komunikasi iman berdasarkan pengalaman hidup

faktual, yang diintegrasikan dengan Tradisi atau Visi Kristiani, sehingga Tradisi dan

Visi Kristiani yang terjadi disepanjang sejarah umat manusia sungguh mejadi milik

jemaat secara pribadi maupun secara kelompok (Heryatno Wono Wulung, 1997: 2-3).

c. Praxis

Praxis dalam pengertian model katekese ini bukanlah hanya suatu “praktek”

(lawan dari “teori”) saja, tetapi suatu tindakan yang sudah direfleksikan. Praxis

sebagai perbuatan atau tindakan meliputi seluruh keterlibatan manusia dalam dunia,

segala sesuatu yang diperbuat oleh manusia dengan tujuan tertentu atau dengan

sengaja. Praxis mengacu pada tindakan manusia yang mempunyai tujuan untuk

perubahan hidup meliputi kesatuan antara praktek dan teori (yang membentuk suatu

kreativitas), antara refleksi kritis dan kesadaran historis (mengarah pada keterlibatan

baru). Praxis merupakan suatu praktek yang didukung oleh refleksi teoritis dan

sekaligus suatu refleksi teoritis yang didukung oleh praktek. Praxis ini merupakan

ungkapan pribadi yang meliputi ungkapan fisik, emosional, intelektual, spiritual dari

hidup kita. Tindakan ini meliputi sesuatu yang kumiliki, kurasakan, kualami. Sesuatu

yang faktual dan bukan sesuatu yang teoritis, atau apa yang dikatakan oleh orang

tanpa pembuktian. Dalam peristilaan ini, praxis masa kini meliputi sesuatu yang

terjadi masa lampau, yang sedang terjadi dan sesuatu yang akan terjadi di masa

depan.

Page 101: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

82

Praxis mempunyai tiga unsur pembentuk yang saling berkaitan: aktivitas,

refleksi dan kreativitas. Ketiga unsur pembentuk itu berfungsi untuk membangkitkan

perkembangan imaginasi, meneguhkan kehendak dan mendorong praxis baru yang

dapat dipertanggungjawabkan secara etis dan moral. Secara ringkas, ketiga unsur itu

dapat dijelaskan, sebagai berikut:

1) Aktivitas meliputi kegiatan mental dan fisik, kesadaran, tindakan personal dan

sosial, hidup pribadi dan kegiatan publik bersama yang semuanya merupakan

medan masa kini untuk perwujudan diri manusia. Karena bersifat historis,

tindakan manusia perlu ditempatkan dalam konteks waktu dan tempat tertentu.

2) Refleksi menekankan refleksi kritis terhadap tindakan historis pribadi dan sosial

dalam masa lampau, terhadap praxis pribadi dan kehidupan bersama masyarakat

serta terhadap “Tradisi” dan “Visi” iman kristiani sepanjang sejarah.

3) Kreativitas merupakan perpaduan antara aktivitas dan refleksi yang menekankan

sifat transenden manusia dalam dinamika menuju masa depan untuk praxis baru.

2. Langkah – langkah Dalam SCP

Dalam kedua bukunya Thomas H. Groome mengemukakan 5 (lima) langkah

pokok. Pada prinsipnya langkah- langkah dari kedua buku tersebut tidak sangat

berbeda. Namun dalam buku yang kedua, Groome menyampaikan beberapa

perubahan, dan tetap mengemukakan 5 (lima) langkah pokok, yang didahului langkah

0, sebagai berikut:

Page 102: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

83

a. Langkah 0 (Awal)

Pemusatan aktivitas

1) Tujuan:

Mendorong umat (subyek utama) menemukan topik yang bertolak dari kehidupan

konkret yang selanjutnya menjadi tema dasar pertemuan. Dengan demikian tema

dasar sungguh-sungguh mencerminkan pokok-pokok hidup, keprihatinan,

permasalahan, dan kebutuhan mereka.

2) Sarana

Bisa simbol, keyakinan, cerita, bahasa foto, poster, video, kaset suara, film,

telenovela atau sarana lain yang menunjang peserta menemukan salah satu aspek

yang bisa menjadi topik dasar untuk pertemuan tersebut.

3) Pemusatan Aktivitas mengungkapkan apa?

Mengungkapkan keyakinan bahwa Allah senantiasa aktif mewahyukan diri dan

kehendak-Nya di tengah kehidupan manusia. Melalui refleksi, sejarah manusia

dapat menjadi medan perjumpaan antara pewahyuan Allah dan tanggapan

manusia terhadap-Nya.

4) Petunjuk pemilihan tema dasar

Pertama, tema dasar hendaknya sungguh-sungguh mendorong peserta untuk

terlibat aktif dalam pertemuan; kedua, pemilihan tema dasar konsisten dengan

model “Shared Christian Praxis” yang menekankan partisipasi dan dialog;

Ketiga, tema dasar tidak bertentangan dengan iman kristiani.

5) Tanggungjawab pembimbing

Page 103: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

84

Pertama, menciptakan lingkungan psikososial dan fisik yang mendukung

(kondusif); kedua, memilih sarana yang tepat; Ketiga, membantu peserta

merumuskan prioritas tema yang tepat.

b. Langkah I (Pertama)

Pengungkapan Pengalaman Hidup Faktual (Mengungkapkan Pengalaman Hidup

Peserta).

1) Tujuan

Berdasarkan tema dasar, langkah ini membantu peserta untuk mengungkapkan

pengalaman hidup faktual (fakta).

2) Isi

Bisa pengalaman peserta sendiri, atau kehidupan dan permasalahan yang terjadi di

dalam masyarakat, atau gabungan keduanya.

3) Cara yang dipakai

“Sharing”. Peserta membangikan (to share) pengalaman hidup yang sungguh-

sungguh dialami dan tidak boleh ditanggapi sebagai suatu laporan. Dalam dialog

ini peserta boleh diam, karena “diam” pun merupakan salah satu cara berdialog.

“Diam” tidak sama dengan “tidak terlibat”.

4) Bentuk

Lambang, tarian, nyanyian, puisi, pantomim, dan sebagainya. Yang penting,

bentuk itu bisa dimengerti oleh peserta lain dan betul-betul mengungkapkan

pengalaman hidup faktual.

Page 104: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

85

5) Peran dan tanggungjawab Pembimbing

Pertama, berperan sebagai fasilitator yang menciptakan suasana pertemuan

menjadi hangat dan mendukung peserta untuk membagikan praxis hidupnya

berkaitan dengan tema dasar. Kalau peserta banyak, sebaiknya dibagi dalam

kelompok-kelompok kecil; kedua, merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang (1)

jelas, (2) terarah, (3) tidak menyinggung harga diri seseorang, (4) sesuai dengan

latar belakang peserta, dan (5) bersifat terbuka dan obyektif (misalnya:

Gambarkan, lukiskan, atau ceritakan apa yang Anda temui, lihat, dengar, dan

lakukan?).

6) Sikap Pembimbing

Ramah, sabar, hormat, bersahabat, peka pada latar belakang keadaan dan

permasalahan peserta, katakan pada peserta bahwa mereka boleh memilih

pertanyaan yang cocok.

c. Langkah II (Kedua)

Refleksi Kritis atas Sharing Pengalaman Faktual (mendalami pengalaman hidup

peserta)

1) Tujuan

Memperdalam saat refleksi dan mengantar peserta pada kesadaran kritis akan

pengalaman hidup dan tindakannya.

2) Tanggungjawab Pembimbing

Pertama, menciptakan suasana pertemuan yang menghormati dan mendukung

setiap gagasan serta sumbang saran peserta; Kedua, mengundang refleksi kritis

Page 105: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

86

setiap peserta; Ketiga, mendorong peserta supaya mengadakan dialog dan

penegasan bersama yang bertujuan memperdalam, menguji pemahaman,

kenangan, dan imajinasi peserta; Keempat, mengajak setiap peserta untuk

berbicara tapi tidak memaksa; Kelima, menggunakan pertanyaan yang menggali

tidak menginterogasi dan mengganggu harga diri dan apa yang dirahasiakan

peserta; Keenam, menyadari kondisi peserta, lebih- lebih mereka yang tidak biasa

melakukan refleksi kritis terhadap pengalaman hidupnya.

d. Langkah III (Ketiga)

Mengusahakan Supaya Tradisi Dan Visi Kristiani Lebih Terjangkau (Menggali

Pengalaman Iman Kristiani)

1) Tujuan

Mengkomunikasikan nilai-nilai tradisi dan Visi Kristiani agar lebih terjangkau

dan lebih mengena untuk kehidupan peserta yang konteks dan latar belakang

kebudayaannya berlainan.

2) Tradisi dan Visi

Tradisi dan Visi Kristiani mengungkapkan pewahyuan diri dan kehendak Allah

yang memuncak dalam misteri hidup dan karya Yesus Kristus serta

mengungkapkan tanggapan manusia atas pewahyuan tersebut. Sifat pewahyuan

ilahi: dialogal dan menyejarah, dan normatif, seperti terungkap dalam Kitab Suci,

dogma, pengajaran Gereja, liturgi, spiritualitas, devosi, seni dalam Gereja,

kepemimpinan, dan kehidupan jemaat beriman.

Page 106: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

87

3) Peranan Pembimbing

Untuk menafsirkan, pembimbing perlu: Pertama, menghormati Tradisi dan Visi

Kristiani sebagai yang otentik dan normatif; Kedua, cara dan isi tafsiran bertujuan

memberi informasi dan membantu peserta agar nilai-nilai Tradisi dan Visi

Kristiani menjadi miliknya. Ketiga, menggunakan metode yang tepat.

Pembimbing bisa menggunakan metode kuliah, diskusi kelompok, memanfaatkan

produk-produk audio visual atau media murah. Keempat bersifat tidak mendikte

tetapi mengantar peserta ke tingkat kesadaran, tidak mengulang-ulang rumusan;

tidak bersikap sebagai “guru”, adakalanya bersikap sebagai ”murid” yang siap

belajar. Kelima, tafsiran dari pembimbing mengikutsertakan kesaksian iman,

harapan, dan hidupnya sendiri. Keenam, harus membuat persiapan yang matang

dan studi sendiri.

e. Langkah IV (Keempat)

Interpretasi/ Tafsir Dialektis Antara Tradisi dan Visi Kristiani dengan Tradisi dan

Visi Peserta (Menerapkan Iman Kristiani dalam situasi Peserta konkret)

1) Tujuan

Mengajak peserta, berdasarkan nilai Tradisi dan Visi kristiani, menemukan bagi

dirinya sendiri nilai hidup yang hendak digarisbawahi, sikap-sikap pribadi yang

picik yang hendak dihilangkan, dan nilai-nilai baru yang hendak

diperkembangkan. Di satu pihak peserta mengintegrasikan nilai-nilai hidup

mereka ke dalam Tradisi dan Visi Kristiani, di lain pihak mempersonalisasikan

dan memperkaya dinamika Tradisi dan Visi Kristiani.

Page 107: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

88

2) Apa yang terjadi?

Peserta mendialogkan hasil pengolahan mereka pada langkah pertama dan kedua

dengan isi pokok langkah ketiga. Mereka bertanya, bagaiman nilai-nilai Tradisi

dan Visi Kristiani meneguhkan, mengkritik atau mempertanyakan, dan

mengundang mereka untuk melangkah pada kehidupan yang lebih baik dengan

semangat, nilai, dan iman yang baru demi terwujudnya Kerajaan Allah?

3) Apa yang didialogkan?

Perasaan, sikap, intuisi, persepsi, evaluasi, dan penegasannya yang menyatakan

kebenaran, nilai, serta kesadaran yang diyakini.

4) Cara

Dengan tulisan, penjelasan, simbol, atau ekspresi artistik.

5) Yang perlu dihindari

Subyetivisme dan Obyektivisme: bahwa pendapat peserta yang paling benar;

Obyektivisme: bahwa tafsiran pembimbing sebagai kebenaran satu-satunya.

6) Peranan Pembimbing

Pertama, menghormati kebebasan dan hasil penegasan peserta, termasuk peserta

yang menolak tafsiran pembimbing; Kedua, meyakinkan peserta bahwa mereka

mampu mempertemukan nilai pengalaman hidup dan visi mereka dengan nilai

Tradisi dan Visi Kristiani; Ketiga, mendorong peserta untuk merubah sikap dari

pendengar pasif menjadi pihak yang aktif; Keempat, menyadari bahwa tafsiran

pembimbing bukan kata mati; Kelima, mendengar dengan hati tanggapan,

pendapat, dan pemikiran peserta.

Page 108: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

89

f. Langkah V (Kelima)

Keterlibatan Baru Demi Makin Terwujudnya Kerajaan Allah Di dunia Ini

(Mengusahakan Suatu aksi Konkret)

1) Tujuan

Mengajak peserta agar sampai pada keputusan praktis yang dipahami sebagai

tanggapan jemaat terhadap pewahyuan Allah yang terus berlangsung di dalam

sejarah kehidupan manusia dalam kontinuitasnya dengan Tradisi Gereja

sepanjang sejarah dan Visi Kristiani. Keprihatiannya adalah praktis, yakni

mendorong keterlibatan baru dengan jalan mengusahakan metanoia: pertobatan

pribadi dan sosial yang kontinyu.

2) Bentuk, sifat, subyek dan arah keputusan

Karena dipengaruhi oleh topik dasar, maka keputusan dapat beraneka ragam

bentuk dan sifatnya; subyek dan arahnya. Bentuknya, ada yang menekankan

aspek kognitif (pemahaman), aspek afektif (perasaan), dan tingkah laku (praktis-

politis). Sifatnya, bisa lebih menyangkut tingkat personal, interpersonal, atau

sosial politis. Subyeknya, dapat bersifat aktivitas pribadi atau tindakan bersama.

Arahnya, dapat lebih intern untuk kepentingan kelompok atau ekstern untuk

kepentingan di luar kelompok (keterlibatan kepada sesama).

3) Tanggungjawab Pembimbing

Pertama, menyadari hakikat praktis, inovatif, dan transformatif dari langkah ini;

Kedua, merumuskan pertanyaan-pertanyaan operasional (tidak perlu muluk-

muluk) yang membantu peserta; Ketiga, menekankan sikap optimis yang realistis

pada peserta; keempat, pembimbing dapat merangkum hasil langkah pertama

Page 109: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

90

sampai ke empat, supaya dapat lebih membantu peserta; Kelima, mengusahakan

supaya peserta sampai pada keputusan pribadi dan bersama; Keenam, sebagai

penutup peserta diajak merayakan liturgi sederhana untuk mendoakan keputusan.

Dari apa yang telah dijabarkan tadi, dengan menimbang kelemahan dan kekuatan

masing – masing kegiatan maka kiranya katekeselah yang cukup dapat diandalkan

untuk dapat menjalankan program ingin saya laksanakan. Karena program satu

dengan yang lain saling berhubungan dan hendaknya dilaksanakan secara kontinyu,

agar mendapatkan hasil yang memuaskan bagi semua pihak.

3. Relevansi Katekese Model Shared Christian Praxis (SCP) Bagi Kegiatan

Pembinaan Iman Kaum Muda Santa Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan

II Paroki Gamping

a. Katekese Shared Christian Praxis (SCP) Mengajak Kaum Muda Santa Lucia di

Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping Untuk Saling

Mengkomunikasikan Pengalaman Imannya

Katekese Model Shared Christian Praxis (SCP) menjadi pilihan karena

diharapkan mampu menjawab kebutuhan umat dalam hal ini kaum muda Santa Lucia

di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping.

Mengingat model katekese Shared Christian Praxis (SCP) dengan langkah-

langkahnya yang sangat rinci mengutamakan proses partisipatif dan menjadikan

peserta sebagai subyek katekese. Dengan demikian memungkinkan kaum muda lebih

bebas untuk mengkomunikasikan pengalaman imannya. Melalui proses komunikasi

Page 110: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

91

ini kaum muda dibantu untuk mendalami pengalaman hidupnya yang aktual dan

untuk menanggapinya dengan sikap lebih kritis dan pada akhirnya mampu

menumbuhkan suatu refleksi iman yang mendalam dalam dirinya.

Dengan demikian melalui proses katekese ini diharapkan kehidupan beriman

kaum muda dapat semakin tumbuh, berkembang dan bermanfaat bagi kehidupan

mereka sehari-hari baik dalam lingkup keluarga, Gereja maupun masyarakat.

b. Katekese Shared Christian Praxis (SCP) akan Dipakai Untuk Mengajak Kaum

Muda Santa Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping

Memiliki Kesadaran dalam Kehidupan Berimannya

Agar mendorong tercapainya komunikasi iman yang lebih mendalam antar

peserta maka ada beberapa pokok yang harus diperhatikan oleh peserta atau kaum

muda yaitu kesadaran dan keterbukaan diri terhadap Sabda-Sabda Allah. Dalam

menghadapi situasi apa pun kaum muda hendaknya selalu menyadari kehadiran Allah

dalam hidupnya.

Oleh karena itu harus disadari bahwa kehadiran Allah dalam kehidupan manusia

tidak selalu dalam situasi bahagia, terkadang Allah hadir pada kenyataan umatnya

yang sedang mengalami kesusahan atau hal yang tidak mengenakkan. Dengan

demikian kaum muda sebagai generasi penerus perkembangan Gereja dan masyarakat

dimanapun dan dalam situasi apapun perlu selalu menyadari akan Kuasa Allah yang

penuh belas kasih yang selalu hadir dalam realita hidup sehari-hari.

Page 111: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

92

c. Katekese Shared Christian Praxis (SCP) akan Dipakai Untuk Mengajak Kaum

Muda Santa Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping

Memiliki Kesadaran Untuk Perwujudan Imannya di dalam Keluarga, Gereja, dan

Masyarakat.

Dalam realitas hidup lingkup keluarga, Gereja, Masyarakat, perwujudan iman

yang nyata sungguh menjadi tantangan bagi setiap orang. Dengan demikian

diharapkan perwujudan Kerajaan Allah yang nyata sungguh terasa ditengah situasi

masyarakat dan Gereja.

Oleh karena itu iman yang dipahami tidak cukup hanya sebatas pengetahuan,

melainkan iman yang dipahami tersebut perlu diwujudnyatakan. Dalam lingkup

keluarga diharapkan kaum muda mampu menjadi anak yang taat pada orang tua,

menyenangkan hati orang tua, menolong saudara yang membutuhkan bantuan. Dalam

lingkup masyarakat ikut ambil bagian kegiatan kerja bakti, ambil bagian organisasi

kemasyarakatan karang taruna, terlibat dalam ronda. Dalam lingkup Gereja ambil

bagian kegiatan koor, menjadi lektor, mengikuti doa lingkungan, rosario, pendalaman

iman, rekoleksi, retret.

Dengan demikian kesadaran kaum muda akan perwujudan iman yang nyata di

lingkup keluarga, masyarakat, dan Gereja semakin berkembang, sehingga akan

terwujudnya Kerajaan Allah di tengah dunia.

Page 112: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

93

d. Katekese Shared Christian Praxis (SCP) akan Dipakai Mendorong Kaum Muda

Untuk Mengembangkan Diri Menuju Kedewasaan Kristiani

Disadari bahwa tujuan penyelenggaraan katekese adalah untuk mengembangkan

kepribadian kaum muda agar kaum muda menemukan dirinya sendiri,

mengembangkan potensi yang dimiliki, dan menggali permasalahan yang aktual

dalam Gereja dan masyarakat.

Melalui katekese model Shared Christian Praxis (SCP) ini kaum muda dapat

mempelajari banyak hal terutama dari sharing pengalaman iman di antara peserta

yang dikomunikasikan, ditambah dengan pengetahuan yang berasal dari Tradisi dan

Visi Kristiani serta membuat langkah- langkah konkret untuk membuat aksi nyata

yang berasal dari pribadi maupun kelompok yang berasal dari hasil refleksi iman.

Oleh karena itu pada setiap langkah dalam pelaksanaan katekese mengisyaratkan

bahwa tanda-tanda kehadiran Allah semakin terlihat dalam kehidupan peserta dalam

hal ini kaum muda, berupa karunia Allah yang tiada batasnya. Dengan demikian

Karunia Allah yang tiada batasnya itu meminta jawaban dari setiap orang dimanapun

dapat menjadi berkat bagi orang lain yang ada disekitarnya.

Page 113: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

94

C. Usulan Program Pembinaan Kaum Muda Katolik Santa Lucia Gancahan II

Di Lingkungan Santo Petrus Paroki Gamping

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap kegiatan

pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II

Paroki Gamping, ditemukan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan

pembinaan kaum muda. Untuk itu penulis akan mengusulkan program pembinaan

yang dapat menjawab permasalahan pembinaan kaum muda.

Akan tetapi sebelum memberikan usulan program dan contoh persiapan, penulis

akan menguraikan pergertian mengenai program, latar belakang program, tujuan

program, usulan program, dan contoh persiapan.

1. Pengertian Program

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, program ialah sebagai rancangan

mengenai azas-azas serta usaha-usaha yang akan dijalankan (Tim Penyusun Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 1998: 702). Dengan demikian pengertian program disini

adalah program secara menyeluruh termasuk usulan-usulan program dan beberapa

contoh persiapan yang akan dilaksanakan.

Program pembinaan merupakan sebagai acuan pelaksanaan pembinaan yang

berisi dasar pemikiran, tujuan umum pembinaan yang akan dicapai, materi-materi

yang perlu diberikan, metode dan sarana yang dipakai, serta sumber bahan yang

mendukung setiap satuan pembinaan. Oleh karena itu, program pembinaan biasanya

terdiri atas sejumlah sessi yang dalam pelaksanaannya memerlukan persiapan disebut

sebagai satuan pembinaan.

Page 114: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

95

Program pembinaan yang akan diusulkan dibuat berdasarkan keprihatinan yang

dirasakan dari pengalaman penyelenggaraan pembinaan iman kaum muda Santa

Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping, sehingga kegiatan

pembinaan yang akan dipersiapkan diharapkan dapat mencapai hasil yang diinginkan

terutama di dalam membantu kaum muda untuk memperkembangkan kehidupan

berimannya.

2. Latar Belakang Program

Dalam rangka menindaklanjuti hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka

penulis membuat usulan program pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di

lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping. Setelah melihat hasil

penelitian ditemukan beberapa persoalan. Persoalan mendasar yang perlu mendapat

perhatian ialah kurangnya kegiatan pembinaan kaum muda. Melalui kegiatan

pembinaan bagaimanapun bentuk dan penyajiannya dirasakan sangat bermanfaat

untuk kaum muda. Dengan demikian latar belakang pembuatan program ini

berdasarkan persoalan yang ada.

Selain ingin menanggapi persoalan yang menyangkut kehidupan beriman kaum

muda, akan diusulkan juga persoalan secara umum yang dihadapi oleh kaum muda.

Persoalan umum tersebut menyangkut hubungan pribadi atau relasi pribadi dengan

sesama, dan lingkungan masyarakat. Penulis mengangkat persoalan tersebut dalam

arti tertentu tidak secara langsung berhubungan dengan kehidupan iman kaum muda,

karena menjawab kebutuhan konkret kaum muda itu sendiri.

Page 115: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

96

Oleh karena itu untuk mengatasi persoalan diatas, maka pembinaan iman kaum

muda dirasakan sangat penting dilaksanakan untuk menanggapi persoalan yang

menyangkut kehidupan beriman kaum muda. Dengan demikian setelah kaum muda

mengikuti pembinaan ini, diharapkan tidak hanya mengembangkan imannya

sekaligus mampu mengembangkan diri agar siap untuk menghadapi zaman yang

semakin berkembang.

Program pembinaan ini menjadi landasan untuk menentukan judul, tujuan,

isi/materi, metode dan sarana yang akan disajikan kepada peserta dengan

mengutamakan dialog partisipatif. Maka dalam proses pembinaan ini diusahakan

komunikasi yang efektif antara fasilitator dan peserta walaupun dalam penyajiannya

menggunakan berbagai model dan pendekatan. Dengan demikian komunikasi yang

aktif dari peserta tetap menjadi prioritas utama agar peserta sungguh mengalami,

merasakan dan terlibat langsung baik secara pribadi maupun kelompok di dalam

keseluruhan proses pembinaan.

Akhirnya penulis berharap program pembinaan ini dapat mengembangkan

kehidupan beriman dan mengembangkan diri kaum muda sehingga menjadi pribadi

yang dewasa imannya dan menjadi pribadi yang berkembang baik dalam keluarga,

Gereja, dan masyarakat.

Page 116: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

97

3. Tujuan Program

Tujuan dari program pembinaan iman yang dibuat untuk kaum muda Santa Lucia

di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping ialah untuk memperjelas

arah dan tujuan yang ingin dicapai dari proses pembinaan iman. Penyelenggaraan

pembinaan iman kaum muda akan berjalan dengan baik dan lancar apabila dilakukan

persiapan yang matang.

Melalui program pembinaan yang akan diusulkan ini seorang pembina atau

fasilitator pembina iman di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping

dapat mengetahui tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan pembinaan iman kaum

muda yang menyangkut proses secara umum kegiatan pembinaan yang akan

dilaksanakan. Selain itu melalui hasil penelitian yang telah dilaksanakan ditemukan

persoalan mengenai kegiatan pembinaan iman yang selama ini tidak dikoordinir

dengan baik dan tidak menggunakan program yang jelas.

Oleh karena itu dengan adanya program pembinaan ini, diharapkan dapat

membantu dalam upaya untuk membuat rancangan kegiatan pembinaan yang akan

dilaksanakan. Dengan demikian dalam proses kegiatan pembinaan diharapkan dapat

berjalan dengan baik dan lancar dan sungguh dapat membantu kaum muda katolik

khususnya kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki

Gamping untuk tumbuh dan berkembang pribadi dan imannya baik dalam keluarga,

Gereja dan masyarakat.

Page 117: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

98

4. Usulan Program

Usulan program pembinaan kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus

Gancahan II Paroki Gamping mengangkat tema umum “Membangun Pribadi Yang

Dewasa Baik Dalam Lingkup Gereja Maupun Masyarakat”. Tema ini dipilih untuk

menanggapi hasil dari penelitian yang mengungkapkan tentang kurangnya

pelaksanaan pembinaan iman. Berkaitan dengan persoalan pembinaan iman akan

diberi melalui model katekese Shared Christian Praxis (SCP).

Oleh karena itu pemilihan tema dalam usulan program pembinaan ini sudah

disesuaikan dengan situasi kaum muda. Sehingga tema yang akan diangkat mau

menanggapi situasi konkret yang relevan dengan kehidupan kaum muda. Maka

selanjutnya akan disajikan usulan program pembinaan iman kaum muda Santa Lucia

di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping seperti tabel 6 berikut ini:

Page 118: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

99

5. Matriks Program Katekese

Tema : Membangun Pribadi Yang Dewasa Baik Dalam Lingkup Gereja Maupun Masyarakat

Tujuan : Membantu kaum muda untuk meningkatkan semangat penghayatan imannya dan diwujudnyatakan dalam

hidup sehari-hari baik secara pribadi maupun bersama orang lain, sehingga menjadi pribadi yang dewasa

terlibat dalam hidup Gereja dan Masyarakat.

Tabel 6. Matriks Program Katekese

No. Sub Tema

Tujuan Pertemuan Judul Pertemuan

Uraian materi Metode Sarana Sumber Bahan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1

Membantu kaum muda agar terdorong untuk mencari dan menemukan nilai hidup sehari-hari, sehingga terdorong pula untuk menempatkan nilai-nilai tersebut menurut urutan prioritasnya supaya tercipta pula tatanan dalam hidup kita

Membangun tantanan hidup baru dalam hidup sehari-hari

* Pengaruh-pengaruh negatif yang muncul dari berbagai macam tawaran dan iklan yang menjerumuskan

* Mensiasati iklan-iklan dan nilai-nilai keserakahan, konsumerisme yang menjerumuskan kaum muda

* Membaca artikel

* Sharing * Membaca KS

*Penyam paian informasi

* Kitab suci * Madah bakti no. 516 dan 533

* Artikel tentang Tagihan jutaan, Hadiah menggiurkan

* Lukas 12:16-21 * LBI, Tafsir Perjanjian Baru 3, Injil Lukas. Yogyakarta: Kanisius, 1981. hal 158-159

Page 119: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

100

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(7) (8)

2

Membantu kaum muda semakin terdorong untuk terlibat dan berusaha hidup dengan sesama secara damai atas semangat persaudaraan sejati

Membangun tatanan

hidup baru dalam

masyarakat

* Sikap yang paling baik seharusnya kita ambil dalam hidup bermasyarakat.

* Sikap Yesus terhadap

sesama, pengungkapan diri secara jujur dan terbuka.

* Sharing pengala man peserta dalam hidup bermasya rakat

* Membaca * Kitab Suci *Penyampaian infomasi

* Kitab Suci * Madah bakti no.448 dan 460

* Lukas 10:25-37 * LBI, Tafsir Perjanjian Baru 3, Injil Lukas. Yogyakarta: Kanisius, 1981. hal 145-146

* Pusat Musik Liturgi, MB.no 448 Datanglah Roh Maha Kudus, 460 Tuhan Jadikanlah Aku Pembawa Damai. yogyakarta: PML, 1993)

3 Membantu kaum muda berusaha untuk membuat rencana kegiatan nyata sebagai usaha perwujudan persaudaraan sejati dengan masyarakat

Persaudaraan sejati

* Kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan demi kebaikan masyarakat sekitar.

*Sharing *Diskusi *Penyampaian informasi

*Teks Kitab Suci *Madah Bakti no.489

* Lukas 20:20-26 * LBI, Tafsir Perjanjian Baru 3, Injil Lukas. Yogyakarta: Kanisius, 1981. hal 205-206.

* GS. KV II. Dokpen KWI hal. 509

* PML. Madah Bakti no.489 Betapa Kita Tidak Bersyukur. Hal 488.

4

Membantu kaum muda untuk semakin mampu menyadari pentingnya kesediaan melayani orang lain sebagai murid Yesus, sehingga semakin bersikap rendah hati dalam kehidupan nyata

Sikap saling melayani orang lain sebagai pengikut Kristus

* Arti melayani * Bukan memerintah melainkan melayani.

* Sharing * Refleksi pribadi

* Infomasi * Tanya jawab

* Madah bakti no.459 *Teks Markus 10:35-45.

* Stefan Leks, 2000: hal 102

* Markus 10:35-45

Page 120: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

101

6. Contoh Persiapan Katekese

Bagian berikut ini akan disajikan contoh persiapan pembinaan kaum muda dengan

dua judul pertemuan yang terdapat pada program di atas. Di dalam kedua contoh

persiapan katekese tersebut dibuat dalam bentuk katekese Shared Christian Praxis

(SCP). Alasan penulis menggunakan Shared Christian Praxis (SCP) adalah untuk

mengolah pengalaman peserta menjadi pengalaman iman. Kedua contoh persiapan

katekese ini merupakan realisasi konkret dan sederhana dari program yang sudah

dipersiapkan. Oleh karena itu beberapa contoh yang dipersiapkan ini diharapkan

dapat menjadi bahan perbandingan untuk pelaksanaan pembinaan iman kaum muda

Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping. Contoh

pertemuannya sebagai berikut:

a. Contoh pertama

Identitas Katekese

Judul Pertemuan : Membangun Tatanan Hidup Baru Sehari-hari.

Tujuan Pertemuan : Membantu kaum muda agar terdorong

untuk mencari dan menemukan nilai hidup

sehari- hari, sehingga terdorong pula

untuk menempatkan nilai-nilai tersebut

menurut urutan prioritasnya supaya tercipta pula

tatanan dalam hidup kita

Page 121: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

102

Peserta : Kaum muda Santa Lucia

Tempat :

Waktu : 90 menit

Model : Shared Christian Praxis

Metode : - Sharing pengalaman

- Diskusi

- Membaca Kitab Suci

- Penyampaian informasi

Sarana : - Teks Lukas 12:16-21

- Madah Bakti no. 516 Tuhan kekuatanku

dan no. 533 Tingkatkan Karya Serta Karsa

Sumber Bahan : - Lukas 12:16-21

- Madah bakti no. 516 Tuhan Kekuatanku dan

no. 533 Tingkatkan Karya Serta Karsa.

- LBI. (1981). Tafsir Perjanjian Baru 3.

Yogyakarta: Kanisius. Hal. 148.

Page 122: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

103

Pemikiran Dasar

Zaman yang serba sibuk ini seringkali membuat kita semakin asyik dengan

kesibukan kita masing-masing. Zaman sekarang juga merupakan zaman

membanjirnya materi yang menjanjikan macam-macam kemudahan, kekayaan,

kepraktisan, kesenangan, kenikmatan dan sebagainya. Tidak jarang kita menjadi tidak

sadar terseret untuk mendewakan apa saja yang kita anggap paling menguntungkan.

Kita dapat melihat dengan adanya berbagai macam tayangan iklan di televisi

dan radio yang kadang pula menggiurkan hati kita. Bahkan ada kecenderungan yang

muncul di kalangan kaum muda sendiri kalau tidak mengikuti seperti yang

ditayangkan di iklan- iklan tersebut, bisa dianggap ketinggalan zaman. Kita semakin

terpana dengan munculnya berbagai macam bentuk tawaran iklan yang ada tersebut.

Bahkan sekarang ini muncul kecenderungan di tempat kerja atau sekolah seringkali

diadakan penawaran bonus dengan segala macam bentuknya.

Hal ini sedikit banyak membuat kita terpengaruh. Bahkan apabila hendak

menyebut dengan sedikit ekstrim kita menjadi takabur. Sebab banyak di antara kita

kembali lagi pada masalah penghasilan atau uang. Apabila kita membeli peralatan

atau barang-barang yang diiklankan di televisi maupun di radio uangnya dari mana.

Terkadang penghasilan kita tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan atau selera kita.

Dalam keadaan seperti ini tatanan nilai hidup menjadi kabur. Krisis nilai pada

saatnya akan bermuara pada kekerasan, kejahatan. Bukan hanya membahayakan

kehidupan, tetapi juga martabat kita sebagai manusia.

Page 123: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

104

Oleh karena itu dalam pertemuan kali ini kita semua diajak untuk mencoba

melihat dan menemukan nilai-nilai dalam hidup dan berusaha menempatkannya

dalam urutan prioritas, sehingga kita tidak bingung serta mempunyai harapan,

pegangan/pedoman, agar kita dapat hidup sebagai orang beriman.

Pengembangan Langkah-Langkah

1). Pembukaan

a). Pengantar

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, di zaman yang serba sibuk seperti

pada saat ini kita dibanjiri dengan berbagai macam tawaran, iklan, bonus dan

sebagainya. Kalau kita ke pasar atau ke toko, kita bisa menjadi bingung sendiri yang

dijual semua bagus dan menarik. Dengan potongan harga, hadiah bonus, kemudahan

dan sebagainya.

Kita mau pilih yang mana. Ingin membeli sebanyak mungkin, tapi uangnya.

Apabila kita menonton televisi atau mendengarkan siaran radio penuh dengan iklan

dan janji-janji yang hebat untuk memikat. Kalau beruntung dalam jangka waktu

sekejap kita bisa menjadi orang kaya. Dapat dikatakan kita pun marasa tertarik pula.

Semuanya itu dapat membuat kita lupa diri. Kita tidak tahu mana yang merupakan

kebutuhan pokok, mana yang baik dan berguna, mana yang tidak baik dan kurang

berguna. Kita dibuatnya tidak sempat untuk berpikir panjang, bahkan tidak sempat

untuk menilainya. Yang kita tahu semuanya serba menyenangkan.

Page 124: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

105

Dalam pertemuan ini, kita akan membicarakan seputar tata nilai hidup kita. Sikap

mana yang harus kita ambil. Bagaimana kita bisa menatanya. Agar kita tidak bingung

dan mempunyai pegangan hidup. Agar kita bisa hidup sebagai orang beriman dan

merasakan ketenangan dan kedamaian.

b). Lagu Pembukaan: Tuhan Kekuatanku (Madah Bakti no.516)

c). Doa Pembukaan

Allah Bapa Yang Penuh Kasih, kami mengucapkan terima kasih karena

Engkau masih memberi kesempatan kepada kami untuk dapat bertemu dan

berkumpul kembali bersama di tempat ini. Pada kesempatan ini kami ingin

mendalami sabda-Mu lewat bacaan Kitab Suci dan kami akan bersama-sama

mengungkapkan pengalaman kami. Bimbinglah kami agar dalam pertemuan ini kami

dapat saling terbuka untuk membagikan pengalaman kami dan dari pengalaman

tersebut kami dapat saling memperkaya satu dengan yang lainnya. Curahkanlah Roh

Kudus-Mu kepada kami, supaya kami dapat mengungkapkan pengalaman kami

sehingga kami menjadi bersemangat sehingga kami semakin mampu merasakan

kebaikan Allah. Nama-Mu kami puji kini dan sepanjang masa. Amin.

2). Langkah I : Mengungkap Pengalaman Hidup Peserta

a). Pendamping membagikan artikel:

Peserta diberi waktu untuk membaca artikel yang telah dibagikan secara pribadi.

Page 125: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

106

b). Penceritaan kembali isi artikel :

Pendamping meminta salah satu peserta untuk mencoba menceritakan kembali

dengan singkat isi artikel tersebut. (artikel dapat dilihat pada lampiran)

c). Pertanyaan penuntun

(1). Bagaimana kesan Anda setelah mendengar cerita tadi?

(2). Apakah Anda mempunyai suatu pengalaman yang serupa dengan apa yang ada

dalam artikel?

3). Langkah II: Refleksi Kritis atas Sharing Pengalaman Hidup Faktual

a). Peserta diajak untuk merefleksikan sharing pengalaman atau cerita di atas dengan

bantuan pertanyaan sebagai berikut :

(1). Bagaimana perasaan Anda apabila melakukan tindakan yang demikian?

Mengapa?

(2). Apakah menurut Anda tindakan yang demikian (seperti ketiga orang ini) dapat

dibenarkan?

Dari jawaban yang telah diungkapkan oleh peserta, pendamping mencoba

memberikan rangkuman

4). Langkah III: Mengusahakan Supaya Tradisi dan Visi Kristiani Lebih

Terjangkau.

Page 126: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

107

a). Salah seorang peserta diminta membacakan perikop Kitab Suci, dari Injil Lukas

12: 16-21 teks fotokopi yang dibagikan.

b). Peserta diberi waktu untuk hening sejenak, secara pribadi membaca kembali

bacaan tersebut.

c). Pendamping mengajak peserta untuk merenungkan dan menanggapi bacaan Kitab

suci dengan tuntunan beberapa pertanyaaan :

(1). Ayat manakah yang paling mengesan bagi Anda dari teks Kitab Suci?

(2). Apa yang menjadi pokok pembicaraan antara Yesus dan orang kaya?

d). Pendamping memberikan tafsir dari bacaan Kitab Suci Injil Lukas 12:16-21 dan

menghubungkannya dengan tema dan tujuan pertemuan.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus setelah kita mencoba untuk

melihat apa yang sebenarnya terjadi dalam kisah Kitab Suci ada beberapa hal yang

perlu disadari bersama. Kutipan ini mengemukakan usaha seseorang untuk menjadi

semakin kaya dengan mengumpulkan dan memupuk harta bendanya tanpa melihat

nilai hidup lainnya yang lebih penting. Yesus bersikap keras terhadap orang yang

tanpa kenal malu mengorek pertengkaran keluarganya mengenai harta atau uang

dihadapan umum.

Satu-satunya nilai hidup yang dianggap paling penting adalah harta benda

atau kekayaannya. Dari uraian tersebut Yesus mengatakan bahwa betapa tolol orang

yang memandang kehidupan ini seolah-olah terdiri dari kekayaan belaka.

Dalam ayat-ayat terakhir dikatakan bahwa hal yang mempunyai hubungan

dengan kehidupan akhir kelak. Tetapi firman Allah kepadanya; Hai engkau orang

Page 127: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

108

bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu dan apa yang telah

engkau sediakan untuk siapakah nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang

mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau pun ia tidak kaya dihadapan Allah.

Yang menjadi penekanan dalam ayat-ayat ini bahwa seorang yang hanya memikirkan

hal-hal duniawi dalam hidupnya tidak akan diterima oleh Allah. Sebab hidup manusia

berasal dari Allah, anugerah dari Allah maka sudah selayaknya kita juga berterima

kasih kepadaNya melalui ungkapan-ungkapan syukur serta berbakti kepadaNya.

5). Langkah IV: Interpretasi Dialektis Antara Praksis dan Visi Peserta Dengan

Tradisi dan Visi Kristiani

Berdasarkan tradisi dan visi kristiani yang terungkap pada langkah III,

pembimbing dan peserta mengkonfrontasikannya dengan keadaan diri masing-masing

Dengan pertanyaan penuntun:

(1). Ayat mana dari teks Kitab Suci yang meneguh dan mendorong Anda untuk

tidak serakah/tamak?

(2). Ayat mana dari teks Kitab Suci yang mengoreksi tindakan Anda dalam hidup

sehari-hari? Mengapa?

6). Langkah V: Keterlibatan Baru Demi Semakin Terwujudnya Kerajaan Allah

Pertanyaan penuntun:

(1). Apa yang akan Anda usahakan untuk berupaya mencari nafkah dengan baik

dan benar?

Page 128: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

109

(2). Dengan cara apa Anda dapat mewujudkan usaha-usaha tersebut?

7). Penutup

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus setelah kita melihat dan

mendengarkan apa yang dikatakan oleh Yesus dalam Kitab Suci, kita kembali

menyadari bahwa hidup kita tidak terlepas dari berbagai macam kegagalan dan

kelemahan.

a). Setelah merumuskan niat pribadi dan bersama, peserta diajak untuk

membicarakan niat-niat pribadi maupun kelompok.

b). Kesempatan Doa Umat spontan yang diawali oleh pendamping dan dilanjutkan

oleh peserta, kemudian dari doa permohonan disatukan dengan doa Bapa Kami.

Allah Bapa yang maha rahim, tidak membiarkan kami dalam jalan sesat.

Dampingilah kami dan dengarkanlah doa-doa kami:

(Peserta diberi kesempatan untuk mengungkapkan doa spontan kemudian dilanjutkan

dengan doa Bapa Kami)

Demikianlah ya Bapa, penyesalan-penyesalan kami, semoga Engkau berkenan

mengampuni segala dosa dan bimbinglah kami sesuai dengan teladan PuteraMu. Doa

ini kami panjatkan kepadaMu dengan perantaraan Tuhan dan penyelamat kami.

Amin.

c). Sesudah doa penutup, pertemuan diakhiri dengan menyanyikan lagu penutup dari

Madah bakti no. 533 Tingkatkan Karya Serta Karsa.

Page 129: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

110

b. Contoh kedua

Identitas Katekese

Judul Pertemuan : Sikap Melayani orang lain sebagai pengikut Kristus

Tujuan Pertemuan : Membantu kaum muda untuk semakin mampu

menyadari arti pentingnya kesedian melayani orang

lain sebagai murid Yesus, sehingga semakin

bersikap rendah hati dalam kehidupan nyata.

Peserta : Kaum muda Santa Lucia

Tempat :

Waktu : 90 menit

Model : Shared Christian Praxis

Metode : - Sharing kelompok

- Refleksi pribadi

- Tanya jawab

- Penyampaian informasi

Sarana : - Teks Markus 10:34-45

- Madah Bakti no. 516 Tuhan kekuatanku

dan no. 533 Tingkatkan Karya Serta Karsa

Page 130: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

111

Sumber Bahan : - Injil Markus 10:35-45

- Leks, Stefan. (2000). Tafsir Perjanjian Baru.

Yogyakarta: Kanisius, hal. 102

Pemikiran Dasar

Dalam kenyataan tidak sedikit orang berambisi untuk menduduki jabatan

terhomat atau jabatan istimewa baik yang ada di pemerintahan, kantor, sekolah, dan

Gereja. Orang yang selalu berambisi untuk mendapatkan kedudukan yang istimewa

itu karena ingin dilayani oleh semua orang daripada melayani. Dengan memiliki

jabatan atau kedudukan dalam suatu organisasi atau perkantoran ia akan mendapat

bayak pelayanan.

Sikap melayani menjadi beban bagi setiap orang yang ingin mewujudkannya.

Kebanyakan orang yang ingin melayani orang lain tapi takut dan malu bila dicemooh

atau dianggap mencari pujian atau sanjungan dari orang lain. Sifat egoisme yang

melekat dalam diri membuat manusia menutup diri dalam melayani sesamanya.

Dalam Injil Markus 10:35-45 menguraikan pentingnya mengutamakan

pelayanan dari pada kedudukan atau jabatan. Dalam mengikuti Yesus untuk menjadi

yang terbesar ia harus menjadi pelayan bagi orang lain. Kita sebagai orang-orang

yang terpanggil menjadi pengikut Kristus melaksanakan hakekat panggilan yaitu

melayani. Menjadi hamba berarti bersedia menderita. Dengan menderita kita akan

ikut ambil bagian dalam penderitaan Yesus. Soal status dan kedudukan dalam

Page 131: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

112

kemulian di kiri dan kanan Yesus merupakan urusan Bapa yang berhak memberikan

hanyalah Bapa pemilik segalanya. Melayani tidak mesti dengan melakukan hal-hal

yang besar, hebat, tetapi cukup dimulai dengan hal-hal yang sederhana.

Dari pertemuan ini kita berharap agar semakin mampu menyadari arti

pentingnya kesediaan melayani orang lain dan sudah sejauh mana keterbukaan kita

sebagai seorang Kristiani untuk melayani orang lain. Melayani orang lain dengan

ketulusan hati merupakan suatu perwujudan iman kepada Allah sebagai seorang

Kristiani yang melakukan kehendak Allah yakni melayani bukan untuk dilayani

sehingga mereka yang kita layani dapat mengalami Allah yang lembut hati rela

melayani orang yang membutuhkan. Hal-hal sederhana yang kita buat dapat

membantu meringankan beban orang lain. Untuk melayani dan menjadi hamba

memang tidak mudah tetapi apabila kita percaya dan mendekatkan diri pada Tuhan

kita akan mampu menjadi hamba di antara orang-orang yang kita layani.

Pengembangan Langkah-Langkah

1) Pembukaan

a). Pengantar

Teman-teman yang terkasih dalam Kristus malam ini kita berkumpul di tempat ini

untuk membagi, merefleksikan sejauh mana kita sungguh menyadari arti pentingnya

melayani orang lain sebagai pengikut Kristus dalam keluarga dan lingkungan kita

khususnya antar sesama kaum muda. Serta mengalami kehadiran Yesus Kristus yang

dengan rela datang melayani, dan memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi kita

Page 132: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

113

umatNya. Dengan melihat sikap Yesus yang rendah hati melayani kita marilah kita

saling terbuka dan mau melayani orang lain yang sangat membutuhkan pelayanan

kita, misalnya membantu orang tua, teman, orang lain yang membutuhkan bantuan,

juga terlibat dalam kegiatan yang ada di lingkungan dan di Gereja.

b). Lagu Pembukaan: Dalam Yesus Kita Bersaudara

Dalam Yesus kita bersaudara, Dalam Yesus kita bersaudara, Dalam Yesus kita bersaudara, Sekarang dan selamanya, Dalam Yesus kita bersaudara,

Dalam Yesus saling melayani Dalam Yesus saling melayani Dalam Yesus saling melayani Sekarang dan selamanya, Dalam Yesus saling melayani

c). Doa Pembukaan

Allah Bapa yang maha baik kami bersyukur atas rahmat yang telah Engkau

berikan kepada kami sampai saat ini secara khusus kami mengucapkan banyak terima

kasih pada kesempatan ini, kami kumpulkan dalam suatu ikatan persaudaraan alam

Kristus. Ya Bapa pada saat ini kami akan bersama membagikan, merefleksikan,

pengalaman iman kami untuk menyadari arti pentingnya melayani orang lain sebagai

pengikut Kristus khususnya antar sesama kaum muda. Bimbinglah kami agar

semakin menyadari arti pentingnya melayani orang lain yang membutuhkan bantuan

kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin

Page 133: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

114

2). Langkah I : Mengungkap Pengalaman Hidup Peserta

a). Pengamatan gambar

Pendamping membagikan gambar Mother Theresa (pada lampiran)

b). Penceritaan kembali isi gambar:

Pendamping meminta salah satu peserta untuk mencoba menceritakan kembali

dengan singkat gambar tersebut.

c). Pertanyaan penuntun

(1). Ceritakanlah apa yang dilakukan oleh Mother Theresa?

(2). Ceritakanlah pengalaman teman-teman dalam melayani sesama?

3). Langkah II: Refleksi Kritis atas Sharing Pengalaman Hidup Faktual

a). Peserta diajak untuk merefleksikan sharing pengalaman dengan bantuan

pertanyaan sebagai berikut :

(1). Mengapa Mother Theresa setia untuk melayani sesama yang menderita?

(2). Mengapa teman-teman melayani orang lain yang membutuhkan bantuan?

Dari jawaban yang telah diungkapkan oleh peserta, pendamping mencoba

memberikan rangkuman

4). Langkah III: Mengusahakan Supaya Tradisi dan Visi Kristiani Lebih

Terjangkau.

a). Salah seorang peserta diminta membacakan perikop Kitab Suci, dari Injil Markus

10:35-45 teks fotokopi yang dibagikan.

Page 134: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

115

b). Peserta diberi waktu untuk hening sejenak, secara pribadi membaca kembali

bacaan tersebut.

c). Pendamping mengajak peserta untuk merenungkan dan menanggapi bacaan Kitab

suci dengan tuntunan beberapa pertanyaaan :

(1). Ayat-ayat mana yang menunjukkan sikap dan ajaran Yesus untuk melayani

orang lain? Mengapa?

(2). Sikap pelayanan mana yang ingin ditanamkan oleh Yesus sebagai hamba

yang setia melayani umat?

d). Pendamping memberikan tafsir dari bacaan Kitab Suci Injil Markus 10:35-45 dan

menghubungkannya dengan tema dan tujuan pertemuan.

Ayat-ayat yang menunjukkan sikap-sikap pelayanan orang lain yakni ayat 43, 44,

dan 45. Dalam ayat-ayat tersebut Yesus menanggapi ambisi para murid tersebut yaitu

Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, untuk mendapatkan kedudukan di

tempat istimewa di samping kanan dan kiri Yesus. Menanggapi ambisi para murid

tersebut Yesus menasehati mereka supaya lebih mengutamakan pelayanan daripada

kedudukan. Berbeda dengan orang-orang lain yang cenderung mengejar kedudukan

dan kekuasaan. Menjadi murid-murid Yesus berarti harus berlomba- lomba untuk

saling melayani satu sama lain sebab kebesaran orang Kristen tidak ditentukan oleh

kedudukan dan kekuasaan melainkan pelayanan atau pengabdian kepada sesama.

Oleh karena itu barang siapa ingin menjadi besar dan terkemuka ia harus bersedia

menjadi pelayan atau hamba bagi sesama (ayat 43-44). Dalam hal ini orang Kristen

harus meneladani Yesus yang datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk

Page 135: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

116

melayani dan untuk memberikan nyawaNya menebus orang banyak. Pelayan dan

hamba ialah manusia yang aktifitasnya tidak terpusat pada dirinya sendiri melainkan

pada orang lain yang dilayaninya. Tata tertib kehidupan harus menjadi pegangan para

pengikut Kristus ialah kasih yang terungkap dalam bentuk pelayanan. Yang harus

pikirkan bukan status atau kedudukan melainkan tugas melayani, mengabdi, dan

bagaimana sikap hati dalam memberikan pelayanan kepada sesama yang

membutuhkan.

Sikap-sikap yang ditanamkan oleh Yesus kepada murid-muridNya agar mereka

mampu menjadi pelayan bagi orang lain yaitu para murid harus mempunyai sikap

rendah hati dan tidak menganggap remeh orang lain. Yesus menetapkan hukum

fundamental bagi semua pengikutNya yaitu menjadi pelayan dan hamba untuk

semuanya. Yesus tahu bahwa manusia ingin selalu menjadi yang benar dan pertama

di antara orang lain. Yesus mengakui kerinduan manusia akan kebesaran tetapi Ia

mengarahkannya kepada tujuan yang baru yaitu kepada pelayanan atau perhambaan

yang dipilih dengan bebas dan dengan penuh kesadaran. Dalam hidup nyata jabatan

sangat diperlukan sebagai sarana bukan sebagai tujuan. Karena sebagai murid Kristus

pengorbanan untuk melayani orang lain yang membutuhkan lebih mulia daripada

berlomba- lomba mencari kehormatan. Seorang hamba atau pelayan tergantung secara

menyeluruh dari majikannya. Pelayanan menurut Yesus tidak pernah mengeksploitasi

sesamanya tetapi berbuat apa saja supaya segala potensi sesamanya dapat

berkembang dengan baik.

Page 136: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

117

5). Langkah IV: Interpretasi Dialektis Antara Praksis dan Visi Peserta Dengan

Tradisi dan Visi Kristiani

Berdasarkan tradisi dan visi kristiani yang terungkap pada langkah III,

pembimbing dan peserta mengkonfrontasikannya dengan keadaan diri masing-masing

Dengan pertanyaan penuntun:

(1). Apakah arti Yesus sebagai pelayan setia bagi kehidupanku sebagai tulang

punggung Gereja di masa depan?

(2). Sikap-sikap mana yang bisa teman-teman perjuangkan agar semakin

menyadari arti pentingnya melayani orang lain?

Arah Rangkuman

Yesus telah memberikan teladan dan renungan bahwa untuk menempati tempat

terhormat dalam kerajaan surga dan untuk mengalami keselamatan kita harus menjadi

pelayan. Dengan menjadi pelayan kita perlu meninggalkan keegoisan diri dengan

tidak menganggap remeh orang lain, mengejar keuntungan diri sendiri, tidak

memerintah orang lain dengan semau hati, suka marah bila diri tidak mendapat

penghargaan atau pujian, keegoisan dapat menghambat untuk memperoleh

keselamatan dan kebahagian di surga. Yesus berpesan kepada kita sebagai umatNya

agar kita dapat bersikap rendah hati dan suka melayani orang lain dengan penuh

kegembiraan dan tanpa beban apapun seperti Yesus yang rela datang dan melayani

kita semua.

Dalam kehidupan setiap hari kita cenderung melayani sesama dengan

mengharapkan akan mendapatkan balasan. Kadang pula di lingkungan atau paroki

Page 137: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

118

ada kegiatan yang mengharapkan bantuan kita. Namun kita banyak memberi alasan

yang membuat kita untuk tidak ikut ambil bagian suatu kegiatan tersebut. Kehadiran

kita dalam suatu kegiatan menggambarkan suatu bentuk pelayanan kita kepada

sesama, karena kita menanggapi undangan mereka.

6). Langkah V: Keterlibatan Baru Demi Semakin Terwujudnya Kerajaan Allah

Pertanyaan penuntun:

(1). Niat-niat apa yang hendak kita buat untuk semakin menyadari arti

pentingnya melayani orang lain?

(2). Hal-hal apa saja yang perlu kita perhatikan dalam mewujudkan niat-niat

tersebut?

7). Penutup

a). Setelah merumuskan niat pribadi dan bersama, peserta diajak untuk membicarakan

niat-niat pribadi maupun kelompok.

b). Kesempatan Doa Umat spontan yang diawali oleh pendamping dan dilanjutkan

oleh peserta, kemudian dari doa permohonan disatukan dengan doa Bapa Kami.

c). Sesudah doa penutup (dari peserta) , pertemuan diakhiri dengan menyanyikan lagu

penutup dari Madah bakti no. 459 Kucoba maju.

Page 138: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

BAB V

PENUTUP

Pada bagian penutup penulisan skripsi, penulis mencoba mengemukakan

kesimpulan dan saran yang berkaitan pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di

lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping. Bagian kesimpulan akan

merangkum bab I sampai bab IV. Sedangkan bagian saran akan mengemukakan

saran-saran yang tepat dalam usaha mengembangkan kegiatan pembinaan iman kaum

muda di lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping dengan harapan agar

kegiatan pembinaan iman yang akan dilaksanakan dapat membantu kaum muda untuk

memperkembangkan kehidupan berimannya.

A. Kesimpulan

Pembinaan iman mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan umat

khususnya untuk kaum muda. Terlebih untuk membantu kaum muda agar semakin

menghayati imannya dalam hidup sehari-hari. Oleh karena itu pembinaan iman tidak

dapat dikatakan sebagai kegiatan yang pokoknya asal jalan. Untuk itu baik pembina

maupun peserta perlu memahami arti dan tujuan dari pembinaan itu sendiri. Adanya

pemahaman yang baik mengenai arti dan tujuan dari pembinaan iman ini akan

mendorong umat untuk semakin terlibat aktif dalam kegiatan pembinaan iman.

Kegiatan pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di lingkungan Santo Petrus

Gancahan II Paroki Gamping dengan mengacu program pembinaan yang terarah dan

terencana, diharapkan bisa sungguh menjadi wadah dan sebagai sarana bagi mereka

Page 139: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

120

untuk mengembangkan diri dalam imannya. Sehingga mereka menjadi pribadi yang

berkembang secara utuh menjadi pribadi yang berkembang sesuai dengan harapan

dan cita-cita Gereja.

Perlu disadari bahwa usaha kaum muda untuk mengembangkan diri dan imannya

mengalami perjalanan yang sangat sulit dengan masalah-masalah yang selalu muncul

setiap saat. Terkadang mereka sampai jatuh dan tidak berdaya, pada saat itu bantuan

sangat mereka harapkan. Oleh karena itu bantuan berfungsi untuk membantu

memecahkan masalah yang mereka hadapi. Dalam hal ini bantuan tidak langsung

membantu mereka untuk memecahkan masalah mereka. Untuk itu perhatian dari

pihak orang tua, pembina, pastor paroki yang berkaitan dengan perkembangan iman

sangat mereka harapkan. Melalui kegiatan pembinaan iman kaum muda mereka akan

diteguhkan dengan Visi/Tradisi Kristiani, sehingga mereka dapat meningkatkan

semangat penghayatan iman di dalam dirinya. Oleh karena itu untuk mencapai cita-

cita tersebut semua pihak khususnya para pembina iman kaum muda perlu membuka

hati untuk mendukung dan melaksanakan pembinaan iman kaum muda.

Pada akhirnya agar harapan pembinaan iman kaum muda dapat tercapai dengan

baik, maka kegiatan pembinaan tersebut perlu dipersiapkan dengan baik melalui

program katekese dan persiapan katekese mengenai bentuk-bentuk kegiatan

pembinaan, materi, metode dan sarana yang digunakan. Karena mengingat situasi dan

kondisi kaum muda yang berbeda-beda. Hendaknya usaha yang dilaksanakan dalam

pembinaan iman kaum muda perlu disesuaikan dengan keadaan kaum muda.

Sehingga mereka tertarik untuk mengikutinya dan sungguh bermanfaat bagi mereka.

Page 140: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

121

B. Saran-Saran

Agar pembinaan iman kaum muda berjalan dengan baik dan lancar maka ada

beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pembina:

1. Mengetahui situasi dan kondisi kaum muda yang sedang mengalami masa

perubahan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis.

2. Memahami persoalan yang sedang dihadapi kaum muda. Persoalan kaum muda

disini menyangkut pertumbuhan dan perkembangan imannya maupun situasi atau

kondisi secara umum yang menghimpit kehidupan kaum muda dewasa ini.

3. Mengerti tentang kebutuhan kaum muda yaitu bersedia menjadi teman berbagi

pengalaman hidup maupun pengalaman iman yang dialami.

4. Menggunakan metode dan sarana yang memadai.

5. Memiliki waktu dan tenaga yang banyak untuk kaum muda.

Apabila semua ini dapat berjalan dengan baik maka pembinaan iman akan

semakin membantu kaum muda untuk memperkembangkan imannya. Sehingga

mereka termotivasi untuk mengembangkan diri. Dan akhirnya mereka bisa berperan

secara aktif dalam mengembangkan Gereja dan masyarakat sesuai dengan harapan

Gereja.

Page 141: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

DAFTAR PUSTAKA Adisusanto, F.X. (2000). Katekese Sebagai Pendidikan Iman. Seri Puskat, 372,

hal. 1. Dok Pen. KWI. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II DV artikel 2. Bogor: Mardi

Yuana. Dok Pen. KWI. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II AA artikel 12. Bogor: Mardi

Yuana. Dok Pen KWI. (2000). Petunjuk Umum Katekese. Bogor: Mardi Yuana. Heryatno Wono Wulung, F.X. (1997). Shared Christian Praxis: Suatu

Pendekatan berkatekese. Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Kateketik Puskat (Buku asli diterbitkan 1991).

Kieser, Bernhard. (1987). Moral Dasar: Kaitan Iman dan Perbuatan. Yogyakarta: Kanisius.

Komisi Kepemudaan, KWI. (1998). Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda. Jakarta.

Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius.

Lalu, Yosef Pr. (2005). Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI Mangunhardjana, A. (1986). Pembinaan. Arti dan Metodenya. Yogyakarta:

Kanisius. Mangunhardjana, A.M. (1986). Pendampingan Kaum Muda Sebuah Pengantar.

Yogyakarta: Kanisius. Notoatmodjo, Soekidjo. Dr. (2002). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.

Rineka Cipta. Shelton, Charles. M. (1987). Spiritualitas Kaum Muda. Yogyakarta: Kanisius. Sumarno Ds., M. (2005). Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama

Katolik Paroki. Diktat Mata Kuliah PPL PAK Paroki Semester V, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sutrisno Hadi, M.A. Prof. Drs. (1989). Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Suharsimi Arikunto, Prof. Dr. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Tangdilintin, Philip. (1984). Pembinaan Generasi Muda Visi dan Latihan. Jakarta: Obor.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Telaumbanua, Marinus. (1999). Ilmu Kateketik: Hakikat, Metode, dan Peserta Katekese Gerejawi. Jakarta: Obor.

Yohanes Paulus II. (1992). Catechesi Tradendae. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI.

Page 142: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

LAMPIRAN

Page 143: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

(1)

Page 144: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

(2)

Page 145: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

(3)

Page 146: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

(4)

Page 147: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

Lampiran 5. Gambar Mother Theresa

(5)

Page 148: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

6

Lampiran 6 : Artikel Tagihan Jutaan, Hadiah Menggiurkan

TAGIHAN JUTAAN, HADIAH MENGGIURKAN

(tabloid citra, 18 oktober 1998)

Tarif premium call memang mahal. Biaya permenitnya paling murah Rp. 1.500,

paling mahal Rp. 3.500 toh bagi tak sedikit orang mahal. Pulsa itu tidak mengerikan. Toh

hadiahnya menggiurkan. Bisa jutaan. Seorang warga Jakarta bernama Agus Setiawan,

hingga oktober, sudah mengumpulkan hadiah sebesar Rp. 40 juta.

Berikut ini, pengalaman orang-orang yang pernah memenangkan kuis lewat

telepon.

EFIYANDRI

Pemuda Solok Sumatera Barat berusia 29 tahun ini secara kebetulan di temui di

kantor Hari Comm, Rabu (30/9). Efiyandri sadar seberapa besar beban pulsa yang bakal

ditanggungnya.

Lelaki berkacamata minus ini memenangkan hadiah di minggu kedelapan. Itupun

setelah menghabiskan biaya pulsa telepon sebesar Rp. 800.000. sejak menang inilah,

Efiyandri mulai aktif dan mencari kuis-kuis salah satunya satelit mania yang juga bertarif

premium call.

Dalam dua bulan terakhir, ia mengaku telah memenangkan hadiah sekitar 13 juta.

Dengan menyisihkan sebagian dari hadiah kemenangan ini Efiyandri melanjutkan

pendidikan S2 di Jakarta.

ABDULLAH

Warga jakarta timur ini mengawali ikut kuis karena menang antusiasme “saya

hafal nama-nama pemain sepakbola. Sementara peristiwa-peristiwanya saya catat”. Jelas

lelaki beranak dua ini, kamis (1/10). Ketika piala dunia 1998 berlangsung, maka

dicobalah mengikuti kuis gol-gol dunia. Ia juga ikut telemania dan telemusik. Selama 2

bulan Abdullah (40) berhasil mengumpulkan hadiah sebesar Rp. 22 juta. Dengan jumlah

sebesar itu, Abdullah sanggup menutupi pembengkakan biaya pulsa telepon dua bulan

sebesar 4,6 juta. Selain mentraktir rekan-rekan kerja, sisa hadiah ditabung.

Page 149: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

7

TOTOK BUDI

Bagi warga yang jauh dari jakarta, biaya pulsa untuk tarif premium call tak jauh

beda dengan SLJJ (interlokal). Totok budi warga pontianak dan pegawai kaditsospol kal-

bar manfaatkan “keuntungan ini”.

Ketika tagihan teleponnya mencapai satu juta rupiah, istrinya sempat mencak-

mencak. Namun begitu memenangkan kuis gol-gol dunia sebesar Rp. 15 juta, mulai

sibuklah keluarganya. Anak istri membantu mengumpulkan data dan menjawab kuis dari

di telepon. Dengan uang hadiah itu juga totok budi memodali usaha “telepon kuisnya”

selama tiga bulan, totok mengumpulkan hadiah sebesar Rp. 28 juta “ setelah dipotong

pajak undian 15 persen dan ongkos perawat, saya membawa Rp. 23 juta”, ungkapnya di

telepon, kamis (1/10). Tagihan pulsa selama tiga bulan, lebih dari lima juta rupiah. Tetapi

gara-gara hadiah itulah ia bisa melunasi cicilan BTNnya di pontianak.

Dalam dua bulan terakhir ini, telepon totok “bengkak”. Tak bisa keluar. “Tidak

bisa digunakan lagi menelpon premium call. Menurut telkom sih tidak apa-apa. Tapi

entahlah, (telepon) warga pontianak lainnya juga tidak bisa keluar”. Ucapnya.

Page 150: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

8

Lampiran 7 : Kuesioner Untuk Penelitian

KUESIONER PENELITIAN A. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Anda dimohon untuk membaca dengan baik dan teliti pada setiap soal-soal yang ada di bawah ini.

2. Silanglah (X) huruf a, b, c dan d soal-soal di bawah ini. 3. Selamat mengerjakan dan terima kasih.

B. Pertanyaan Identitas Responden

1. Nama lengkap ............................................

2. Jenis kelamin..............................................

a. Laki- laki

b. Perempuan

3. Umur anda saat ini.....

a.15-21 b. 22-25

c. 26-31 d. 32-35

4. Pendidikan anda saat ini......

a. SMP b. SMU

c. PT d. ..................................................

5. Pekerjaan anda saat ini.........

a. Pelajar b. Karyawan

c. Wiraswasta

Bentuk Pembinaan Iman Kaum Muda

6. Menurut Anda apa yang dimaksud dengan pembinaan iman?

a. Suatu proses untuk mengenal kemampuan dan mengembangkannya agar dapat

memanfaatkan secara penuh dalam hidup sehari-hari

b. Suatu proses untuk memekarkan pribadi sebagai manusia kristiani

Page 151: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

9

c. Suatu proses untuk membangun dan menghayati iman kristiani menuju kedewasaan

penuh

d. Suatu proses untuk memupuk rasa persaudaraan dalam Kristus

7. Tujuan apa yang ingin Anda peroleh dengan mengikuti pembinaan iman?

a. Ingin memperoleh teman yang banyak

b. Ingin membangun rasa kebersamaan dalam Gereja

c. Untuk mengembangkan iman kristiani, agar menjadi manusia beriman yang dewasa

d. Supaya dapat dikenal

8. Menurut pengalaman Anda, siapa yang dimaksud dengan kaum muda itu?

a. Mereka yang sudah berusia 15-24 tahun

b. Mereka yang belum menikah

c. Seorang yang sudah dapat mengambil keputusan

d. Seorang individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan fisik dan

perkembangan emosional, sosial, mental, moral dan religius

9. Menurut pengalaman Anda, siapa saja yang terlibat dalam pembinaan iman?

a. Romo paroki dan para pendamping

b. Semua umat paroki

c. Kaum muda dan para pendamping

d. Semua umat yang terlibat dalam pembinaan iman

10. Apakah anda tertarik untuk mengikuti pembinaan iman?

a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Biasa-biasa saja d. Tidak tertarik

11. Menurut pengalaman Anda, kapan Anda mengikuti pembinaan iman?

a. Jika diajak teman

b. Kalau tidak ada tugas rumah atau kampus

c. Kalau ada waktu kosong

d. Setiap ada pembinaan iman

Page 152: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

10

12. Apakah Anda sering mengikuti kegiatan pembinaan iman?

a. Sering sekali b. Sering c. Kalau ada waktu d. Tidak pernah

13. Berapa kali Anda mengikuti kegiatan pembinaan iman?

a. 2 kali b. 6 kali c. 10 kali d. lebih dari 12 kali

14. Menurut Anda apa yang paling menarik dalam mengikuti pembinaan iman?

a. Karena senang dengan pembimbingnya

b. Adanya kerjasama antar kaum muda

c. Kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan

d. Mempunyai banyak teman

15. Bagaimana penilaian Anda terhadap kegiatan pembinaan iman yang selama ini

dilaksanakan?

a. Menarik b. Kurang menarik c. Biasa-biasa saja d. Tidak menarik

16. Menurut Anda apa yang menyebabkan kegiatan pembinaan iman kurang menarik?

a. Kegiatan yang ada tidak bervariasi sehingga membosankan

b. Waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan situasi peserta

c. Materi yang disampaikan tidak sesuai dengan situasi peserta dan perkembangan

zaman

d. Pembina kurang memperhatikan situasi kaum muda

17. Tema yang sering dibahas dalam kegiatan pembinaan iman?

a. Tentang kaum muda

b. Nasehat untuk kaum muda

c. Kitab Suci

d. Kehidupan kaum muda sehari-hari

18. Yang sering menjadi pemandu dalam kegiatan pembinaan iman?

a. Orang tua/pro diakon

Page 153: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

11

b. Pastor

c. Kaum muda

d. Tidak tentu

19. Menurut pengalaman anda, kegiatan pembinaan iman kaum muda yang dilaksanakan

selama ini sering diselenggarakan oleh............

a. Paroki b. Mudika c. Stasi d. Pengurus lingkungan

20. Bentuk-bentuk kegiatan pembinaan iman kaum muda yang anda ketahui selama ini

berupa..................

a. Pertemuan mudika

b. Ziarah ke Gua Maria

c. Katekese

d. Rosario

Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Faktor Pendukung

21. Apakah orang tua mendukung Anda dalam mengikuti kegiatan pembinaan iman?

a. Sangat mendukung b. Agak mendukung

c. Kurang mendukung d. Tidak mendukung

22. Faktor apa yang mendukung Anda dalam mengikuti kegiatan pembinaan iman?

a. Ada dorongan dalam diri saya b. Karena diwajibkan oleh pengurus lingkungan

c. Karena diajak teman d. Karena disuruh orang tua

23. Menurut pengalaman Anda, apakah Anda pernah merasakan adanya kerjasama yang

baik antar kaum muda?

a. Selalu b. Pernah c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

24. Berdasarkan pengalaman Anda, apakah dalam kegiatan pembinaan iman pendamping

menggunakan sarana yang memadai?

Page 154: PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN … · PEMBINAAN IMAN KAUM MUDA SANTA LUCIA DI LINGKUNGAN SANTO PETRUS GANCAHAN II PAROKI GAMPING MELALUI KATEKESE. Beserta perangkat

12

a. Selalu b. Pernah c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

25. Apakah Pastor Paroki memberi perhatian dalam pelaksanaan pembinaan iman kaum

muda selama ini?

a. Selalu b. Pernah c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

Faktor Penghambat

26. Apakah letak tempat tinggal menjadi faktor penghambat di dalam kegiatan

pembinaan iman?

a. Sangat setuju b. Kurang setuju c. Setuju d. Tidak setuju

27. Apakah perbedaan tingkat pendidikan menjadi faktor penghambat di dalam kegiatan

pembinaan iman?

a. Ya b. Biasa-biasa saja c. Kadang-kadang d. Tidak sama sekali

28. Faktor apa yang menyebabkan Anda tidak aktif mengikuti pembinaan iman?

a. Malas b. Takut c. Tidak ada waktu d. Sibuk

29. Apakah faktor usia mempengaruhi Anda untuk mengikuti kegiatan pembinaan iman

kaum muda?

a. Ya b. Biasa-biasa saja c. Kadang-kadang d. Tidak sama sekali

30. Menurut Anda, kendala apa yang sering dialami dalam kegiatan pembinaan iman?

a. Para pendamping yang membosankan

b. Metode pendampingan yang monoton

c. Waktu yang sering molor/ngaret

d. Tidak ada kerjasama peserta dengan pendamping