pemberdayaan masyarakat

18
Pemberdayaan Masyarakat Konsep Pemberdayaan Pemberdayaan masyarakat merupakan strategi pembangunan dalam perspektif pembangunan ini, disadari betapa penting kapasitas manusia dalam upaya meningkatkan kemandirian dan kekuatan internal atas sumber daya materi dan nonmaterial. sebagai suatu strategi pembangunan, pemberdayaan dapat diartikan sebagai kegiatan membantu klien untuk memperoleh daya guna mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan, terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang dimiliki dengan mentransfer daya dari lingkungannya (payne, 1997: 266 dalam buku “modern social work theory”). Sementara itu ife (1995: 182 dalam buku “community development: creating community alternatives-vision, analysis and practice”) memberikan batasan pemberdayaan sebagai upaya penyediaan kepada orang-orang atas sumber, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan mereka menentukan masa depannya dan untuk berpartisipasi di dalam dan mempengaruhi kehidupan komunitas mereka.

Upload: nitameliandari

Post on 24-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Masyarakat

Konsep Pemberdayaan

Pemberdayaan masyarakat merupakan strategi pembangunan dalam

perspektif pembangunan ini, disadari betapa penting kapasitas manusia dalam

upaya meningkatkan kemandirian dan kekuatan internal atas sumber daya materi

dan nonmaterial. sebagai suatu strategi pembangunan, pemberdayaan dapat

diartikan sebagai kegiatan membantu klien untuk memperoleh daya guna

mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan, terkait

dengan diri mereka termasuk mengurangi hambatan pribadi dan sosial dalam

melakukan tindakan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk

menggunakan daya yang dimiliki dengan mentransfer daya dari lingkungannya

(payne, 1997: 266 dalam buku “modern social work theory”).

Sementara itu ife (1995: 182 dalam buku “community

development: creating community alternatives-vision, analysis and practice”)

memberikan batasan pemberdayaan sebagai upaya penyediaan kepada orang-

orang atas sumber, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan untuk

meningkatkan kemampuan mereka menentukan masa depannya dan untuk

berpartisipasi di dalam dan mempengaruhi kehidupan komunitas mereka.

Sementara itu, sutrisno (2000:185) menjelaskan, dalam perspektif

pemberdayaan, masyarakat diberi wewenang untuk mengelola sendiri dana

pembangunan baik yang berasal dari pemerintah maupun dari pihak lain,

disamping mereka harus aktif berpartisipasi dalam proses pemilihan, perencanaan,

dan pelaksanaan pembangunan. perbedaannya dengan pembangunan partisipatif

adalah keterlibatan kelompok masyarakat sebatas pada pemilihan, perencanaan,

dan pelaksanaan program, sedangkan dana tetap dikuasai oleh pemerintah.

Meskipun rumusan konsep pemberdayaan berbeda-beda antara ahli yang

satu dengan yang lainnya, tetapi pada intinya dapat dinyatakan bahwa

pemberdayaan adalah sebagai upaya berencana yang dirancang untuk merubah

atau melakukan pembaruan pada suatu komunitas atau masyarakat dari kondisi

ketidakberdayaan menjadi berdaya dengan menitikberatkan pada pembinaan

Page 2: Pemberdayaan Masyarakat

potensi dan kemandirian masyarakat. Dengan demikian mereka diharapkan

mempunyai kesadaran dan kekuasaan penuh dalam menentukan masa depan

mereka, dimana provider dari pemerintah dan lembaga non government

organization/ngo hanya mengambil posisi partisipan, stimulan, dan motivator.

Memahami Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat, secara umum dapat diartikan sebagai suatu

proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan

kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian

masyarakat.

Dari definisi diatas, tampak ada tiga tujuan utama dalam pemberdayaan

masyarakat yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku

masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat. kemampuan masyarakat yang

dapat dikembangkan tentunya banyak sekali seperti kemampuan untuk berusaha,

kemampuan untuk mencari informasi, kemampuan untuk mengelola kegiatan,

kemampuan dalam pertanian dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan atau

permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

Perilaku masyarakat yang perlu diubah tentunya perilaku yang merugikan

masyarakat atau yang menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat.

pengorganisasian masyarakat dapat dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat

untuk saling mengatur dalam mengelola kegiatan atau program yang mereka

kembangkan. disini masyarakat dapat membentuk panitia kerja, melakukan

pembagian tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan, dan lain-lain.

Pemberdayaan masyarakat muncul karena adanya suatu kondisi sosial

ekonomi masyarakat yang rendah mengakibatkan mereka tidak mampu dan tidak

tahu. Ketidakmampuan dan ketidaktahuan masyarakat mengakibatkan

produktivitas mereka rendah.

Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui: pertama, pengembangan

masyarakat, dan yang kedua pengorganisasian masyarakat. Apa yang

dikembangkan dari masyarakat yaitu potensi atau kemampuannya dan sikap

hidupnya. kemampuan masyarakat dapat meliputi antara lain kemampuan untuk

bertani, berternak, melakukan wirausaha, atau ketrampilan-ketrampilan membuat

Page 3: Pemberdayaan Masyarakat

home industri; dan masih banyak lagi kemampuan dan ketrampilan masyarakat

yang dapat dikembangkan.

Dalam rangka mengembangkan kemampuan dan ketrampilan masyarakat,

dapat dilakukan dengan berbagai cara contoh dengan mengadakan pelatihan atau

mengikutkan masyarakat pada pelatihan-pelatihan pengembangan kemampuan

dan ketrampilan yang dibutuhkan. Dapat juga dengan mengajak masyarakat

mengunjungi kegiatan ditempat lain dengan maksud supaya masyarakat dapat

melihat sekaligus belajar, kegiatan ini sering disebut dengan istilah studi banding.

Dapat juga dengan menyediakan buku-buku bacaan yang sekiranya sesuai

dengan kebutuhan atau peminatan masyarakat. masih banyak bentuk lainnya yang

bias diupayakan. Sikap hidup yang perlu diubah tentunya sikap hidup yang

merugikan atau menghambat peningkatan kesejahteraan hidup. merubah sikap

bukan pekerjaan mudah. Mengapa karena masyarakat sudah bertahun-tahun

bahkan puluhan tahun sudah melakukan hal itu. Untuk itu memerlukan waktu

yang cukup lama untuk melakukan perubahan sikap. Caranya adalah dengan

memberikan penyadaran bahwa apa yang mereka lakukan selama ini merugikan

mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan banyak informasi dengan

menggunakan berbagai media, seperti buku-buku bacaan, mengajak untuk melihat

tempat lain, menyetel film penerangan, dan masih banya cara lain.

pada pengorganisasian masyarakat, kuncinya adalah menempatkan

masyarakat sebagai pelakunya. untuk itu masyarakat perlu diajak mulai dari

perencanaan kegiatan, pelaksanaan, sampai pemeliharaan dan pelestarian.

pelibatan masyarakat sejak awal kegiatan memungkinkan masyarakat memiliki

kesempatan belajar lebih banyak. pada awal-awal kegiatan mungkin pendamping

sebagai pendamping akan lebih banyak memberikan informasi atau penjelasan

bahkan memberikan contoh langsung. pada tahap inimasyarakat lebih banyak

belajar namun pada tahap-tahap berikutnya pendamping harus mulai memberikan

kesempatan kepada masyarakat untuk mencoba melakukan sendiri hingga mampu

atau bisa.

jika hal ini terjadi maka dikemudian hari pada saat pendamping

meninggalkan masyarakat tersebut, masyarakat sudah mampu untuk

Page 4: Pemberdayaan Masyarakat

melakukannya sendiri atau mandiri. Prinsip dasar pemberdayaan untuk

mewujudkan masyarakat yang berdaya atau mandiri.

Konsep Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Konsep Alternative Pembangunan

konsep pemberdayaan sebagai suatu konsep alternatif pembangunan, yang

pada intinya memberikan tekanan otonomi pengambilan keputusan dari suatu

kelompok masyarakat, yang berlandas pada sumber daya pribadi, langsung

(melalui partisipasi), demokratis dan pembelajaran sosial melalui pengalaman

langsung. sebagai titik fokusnya adalah lokalitas, sebab “civil society” akan

merasa siap diberdayakan lewat isue-isue lokal. namun friedmann (1992) juga

mengingatkan bahwa adalah sangat tidak realistis apabila kekuatan-kekuatan

ekonomi dan struktur-struktur diluar “civil society” diabaikan. oleh karena itu

pemberdayaan masyarakat tidak hanya sebatas ekonomi saja namun juga secara

politis, sehingga pada akhirnya masyarakat akan memiliki posisi tawar baik secara

nasional maupun international.

konsep pemberdayaan merupakan hasil kerja dari proses interaktif baik

ditingkat ideologis maupun praksis. ditingkat ideologis, konsep pemberdayaan

merupakan hasil interaksi antara konsep top down dan bottom up antara growth

strategy dan people centered strategy. sedangkan ditingkat praksis, interaktif akan

terjadi lewat pertarungan antarotonomi. konsep pemberdayaan sekaligus

mengandung konteks pemihakan kepada lapisan masyarakat yang berada dibawah

garis kemiskinan.

permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat sebagian besar diakibatkan

oleh kesenjangan terhadap akses modal, prasarana, informasi pengetahuan,

tknologi ketrampilan, ditambah oleh kemampuan sumber daya manusia, serta

kegiatan ekonomi lokal yang tidak kompetitif menunjang pendapatan masyarakat,

serta masalah akumulasi modal.

selain itu kelembagaan pembangunan yang ada pada masyarakat lokal

secara umum belum dioptimalkan untuk menyalurkan dan mengakomodasikan

kepentingan, kebutuhan dan pelayanan masyarakat dalam rangka meningkatkan

produktivitas yang mampu memberi nilai tambah usaha.

Page 5: Pemberdayaan Masyarakat

sementara melihat kelembagaan aparat pemerintah ditingkat lokal terlalu

terbebani pelaksanaan program dari pemerintahan ditingkat atasnya, sehingga

tidak dapat memfokuskan pada pelayanan pengembangan peran serta masyarakat

dalam proses perwujudan masyarakat maju dan mandiri.

menurut kartasasmita (1996) yang mengacu pada pendapat chambers,

pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

menerangkan nilai-nilai sosial. konsep ini mencerminkan paradigma basis

pembangunan yang bersifat people centered, participatory, empowering dan

sustainable.

dari definisi diatas, pemberdayaan masyarakat dimengerti sebagai konsep

yang lebih luas daripada hanya sekedar pemenuhan kebutuhan dasar manusia.

pemberdayaan masyarakat lebih diartikan sebagai upaya menjadikan manusia

sebagi sumber, pelaku dan yang menikmati hasil pembangunan. dengan kata lain

pembangunan dari, oleh dan untuk masyarakat indonesia.

secara konkrit, pembedayaan masyarakat diupayakan melalui

pembangunan ekonomi rakyat (sumodiningrat,1997). sementara itu, pembangunan

ekonomi rakyat harus diawali dengan usaha pengentasan penduduk dari

kemiskinan. kemudian sumodiningrat, mengatakan bahwa upaya pemberdayaan

masyarakat sebagaimana tersebut diatas paling tidak harus mencakup lima hal

pokok yaitu bantuan dana sebagai modal usaha, pembangunan prasarana sebagai

pendukung pengembangan kegiatan, penyediaan sarana, pelatihan bagi aparat dan

masyarakat dan penguatan kelembagaan sosial ekonomi masyarakat seperti

bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang suatu saat harus digantikan

dengan tabungan yang dihimpun dari surplus usaha.

latar belakang tersebut secara nyata diwujudkan dalam pendekatan

pembangunan masyarakat sebagai berikut :

1. pengoptimalan pengembangan masyarakat desa/kelurahan melalui pendekatan

pemberdayaan masyarakat untuk dapat meraih kesempatan peluang usaha melalui

penyediaan prasarana dan sarana modal sosial dimasyarakat

2. pemantapan kordinasi pembangunan melalui penciptaan keterkaitan antara

institusi lokal yang ada dimasyarakat

Page 6: Pemberdayaan Masyarakat

3. mendasarkan pada partisipasi masyarakat yang diiringi dengan peningkatan

kemitraan dunia usaha, pengelolaan pembangunan yang berkelanjutan dan

transparansi.

Konsep Defenisi Dan Teori Pemberdayaan Masyarakat

kata “empowerment” dan “empower” diterjemahkan dalam bahasa

indonesia menjadi pemberdayaan dan memberdayakan, menurut merriam webster

dan oxfort english dictionery (dalam prijono dan pranarka, 1996 : 3) mengandung

dua pengertian yaitu : pengertian pertama adalah to give power or authority to,

dan pengertian kedua berarti to give ability to or enable. dalam pengertian pertama

diartikan sebagai memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau

mendelegasikan otoritas ke pihak lain. sedang dalam pengertian kedua, diartikan

sebagai upaya untuk memberikan kemampuan atau keberdayaan.

konsep empowerment pada dasarnya adalah upaya menjadikan suasana

kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi semakin efektif secara struktural,

baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, negara, regional, internasional,

maupun dalam bidang politik, ekonomi dan lain-lain. memberdayakan masyarakat

menurut kartasasmita (1996 : 144) adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk

melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.

pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan

ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. konsep ini mencerminkan paradigma

baru pembangunan, yakni yang bersifat “people-centered, participatory,

empowering, and sustainable.

gagasan pembangunan yang mengutamakan pemberdayaan masyarakat

perlu untuk dipahami sebagai suatu proses transformasi dalam hubungan sosial,

ekonomi, budaya, dan politik masyarakat. perubahan struktur yang sangat

diharapkan adalah proses yang berlangsung secara alamiah, yaitu yang

menghasilkan dan harus dapat dinikmati bersama. begitu pula sebaliknya, yang

menikmati haruslah yang menghasilkan. proses ini diarahkan agar setiap upaya

pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan kapasitas masyarakat (capacity

building) melalui penciptaan akumulasi modal yang bersumber dari surplus yang

Page 7: Pemberdayaan Masyarakat

dihasilkan, yang mana pada gilirannya nanti dapat pula menciptakan pendapatan

yang akhirnya dinikmati oleh seluruh rakyat. dan proses transpormasi ini harus

dapat digerakan sendiri oleh masyarakat. Menurut sumodiningrat (1999 : 134),

mengatakan bahwa kebijaksanaan pemberdayaan masyarakat secara umum dapat

dipilah dalam tiga kelompok yaitu : pertama, kebijaksanaan yang secara tidak

langsung mengarah pada sasaran tetapi memberikan dasar tercapainya suasana

yang mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat. kedua, kebijaksanaan yang

secara langsung mengarah pada peningkatan kegiatan ekonomi kelompok sasaran.

ketiga, kebijaksanaan khusus yang menjangkau masyarakat miskin melalui upaya

khusus.

pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, menurut kartasasmita (1996:159-

160), harus dilakukan melalui beberapa kegiatan : pertama, menciptakan suasana

atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling).

kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat

(empowering). ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi. di

sinilah letak titik tolaknya yaitu bahwa pengenalan setiap manusia, setiap anggota

masyarkat, memiliki suatu potensi yang selalu dapat terus dikembangkan. artinya,

tidak ada masyarakat yang sama sekali tidak berdaya, karena kalau demikian akan

mudah punah. pemberdayaan merupakan suatu upaya yang harus diikuti dengan

tetap memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh setiap masyarakat. dalam

rangka itu pula diperlukan langkah-langkah yang lebih positif selain dari

menciptakan iklim dan suasana. perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata dan

menyangkut penyediaan berbagai masukan (input) serta membuka akses kepada

berbagai peluang (upportunities) yang nantinya dapat membuat masyarakat

menjadi semakin berdaya.

Page 8: Pemberdayaan Masyarakat

a. Pengertian pemberdayaan masyarakat

Para ilmuwan sosial dalam memberikan pengertian pemberdayaan mempunyai

rumusan yang berbeda-beda dalam berbagai konteks dan bidang kajian, artinya

belum ada definisi yang tegas mengenai konsep tersebut. Namun demikian, bila

dilihat secara lebih luas, pemberdayaan sering disamakan dengan perolehan daya,

kemampuan dan akses terhadap sumber daya untuk memenuhi kebutuhannya. 

Oleh karena itu, agar dapat memahami secara mendalam tentang pengertian

pemberdayaan maka perlu mengkaji beberapa pendapat para ilmuwan yang

memiliki komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat. 

Robinson (1994) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi

dan sosial; suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan

kebebasan bertindak. Sedangkan Ife (1995) mengemukakan bahwa pemberdayaan

mengacu pada kata “empowerment,” yang berarti memberi daya, memberi

”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya. 

Payne (1997) menjelaskan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya bertujuan untuk

membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil

keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan dengan diri klien

tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam melakukan

tindakan. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui

kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan” untuk lebih diberdayakan

melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan, ketrampilan serta

sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan tanpa tergantung pada pertolongan

dari hubungan eksternal. 

b.    Proses Pemberdayaan Pranarka & Vidhyandika (1996) menjelaskan bahwa

”proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan. Pertama, proses

pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan

Page 9: Pemberdayaan Masyarakat

sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu

lebih berdaya.

Kecenderungan pertama tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan primer dari

makna pemberdayaan. Sedangkan kecenderungan kedua atau kecenderungan

sekunder menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi

individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan

apayang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog”.

Sumardjo (1999) menyebutkan ciri-ciri warga masyarakat berdaya yaitu:  

1. Mampu memahami diri dan potensinya, mampu merencanakan

(mengantisipasi kondisi perubahan ke depan)

2. Mampu mengarahkan dirinya sendiri

3. Memiliki kekuatan untuk berunding

4. Emiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang

saling menguntungkan, dan 

5. Bertanggungjawab atas tindakannya.

Slamet (2003) menjelaskan lebih rinci bahwa yang dimaksud denganmasyarakat

berdaya adalah masyarakat yang tahu, mengerti, faham termotivasi,

berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu

berbagai alternative, mampu mengambil keputusan, berani mengambil resiko,

mampu mencari dan menangkap informasi dan mampu bertindak sesuai

dengansituasi. Proses pemberdayaan yang melahirkan masyarakat yang memiliki

sifat seperti yang diharapkan harus dilakukan secara berkesinambungan dengan

mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara bertanggungjawab.

c.    Tujuan dan Tahapan Pemberdayaan masyarakat Jamasy (2004)

mengemukakan bahwa konsekuensi dan tanggungjawab utama dalam program

pembangunan melalui pendekatan pe mberdayaan adalah masyarakat berdaya atau

memiliki daya, kekuatan atau kemampuan. Kekuatan yang dimaksud dapat dilihat

dari aspek fisik dan material, ekonomi, kelembagaan, kerjasama, kekuatan

Page 10: Pemberdayaan Masyarakat

intelektual dan komitmen bersama dalam menerapkan prinsip-prinsip

pemberdayaan.

Terkait dengan tujuan pemberdayaan, Sulistiyani (2004) menjelaskan bahwa

tujuan yang ingin dicapai daripemberdayaan masyarakat adalah untuk membentuk

individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi

kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan.

Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat

yang ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan sertamelakukan

sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah yang dihadapi

dengan mempergunakan daya/kemampuan yang dimiliki.

Daya kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan kognitif, konatif,

psikomotorik dan afektif serta sumber daya lainnya yang bersifat fisik/material.

Kondisi kognitif pada hakikatnya merupakan kemampuan berpikir yang dilandasi

oleh pengetahuan dan wawasan seseorang dalam rangka mencari solusi atas

permasalahan yang dihadapi. Kondisi konatif merupakan suatu sikap perilaku

masyarakat yang terbentuk dan diarahkan pada perilaku yang sensitif terhadap

nilai-nilai pemberdayaan masyarakat. Kondisi afektif adalah merupakan perasaan

yang dimiliki oleh individu yang diharapkan dapat diintervensi untuk mencapai

keberdayaan dalam sikap dan perilaku. Kemampuan psikomotorik merupakan

kecakapan keterampilan yang dimiliki masyarakat sebagai upaya mendukung

masyarakat dalam rangka melaku-kan aktivitas pembangunan. Pemberdayaan

Masyarakat

Tujuan dari Pemberdayaan

Adapun tujuan pemberdayaan masyarakat dapat diuraikan sebagai berikut :

Upaya Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi

mandiri, dalam arti memiliki potensi untuk mampu memecahkan masalah-masalah

yang mereka hadapi, dan sanggup memenuhi kebutuhannya dengan tidak

menggantungkan hidup mereka pada bantuan pihak luar, baik pemerintah maupun

organisasi-organisasi non-pemerintah. Bantuan technical assistance jelas mereka

Page 11: Pemberdayaan Masyarakat

perlukan, akan tetapi bantuan tersebut harus mampu membangkitkan prakarsa

masyarakat untuk membangun bukan sebaliknya justru mematikan prakarsa.

Dalam hubungan ini, kita dituntut menghargai hak-hak masyarakatyaitu Right of

Self - Determination dan Right for Equal Opportunity. Hak untuk menentukan

sendiri untuk memilih apa yang terbaik bagi masyarakat, serta hak untuk

memperoleh kesempatan yang sama untuk berkembang sesuai dengan potensi-

potensi yang mereka miliki.

Pelaksanaan Otonomi di Indonesia merupakan akselerasi reformasi di

bidang sistem pemerintahan. Melalui otonomi daerah, pemerintah pusat

memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada Daerah Kabupaten dan

Kotamadya. Sesuai dengan situasi dan kondisi yang dimiliki, daerah dapat

melaksanakan pemberdayaan masyarakat lebih optimal, terutama untuk

merangsang partisipasi aktif masyarakat untuk membangun.

Dalam rangka semangat otonomi daerah serta dalam upaya pemberdayaan

masyarakat, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah Provinsi Kalimantan

Selatan, menerapkan sistem pembangunan yang berakar dari masyarakat dengan

mengoptimalkan Bantuan Pembangunan Desa. Keberadaan Dana Bantuan

Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Swadaya Masyarakat, yang dialokasikan

oleh Pemerintah daerah tersebut sangat penting dimaksudkan untuk memperkuat

pemerintahan desa sebagai instansi pertama yang langsung berhubungan dengan

masyarakat. Bantuan itu merupakan stimulan guna mendorong dan memperkuat

roda pemerintahan desa.