pembenahan organisasi gapai asa jadi trendsetter filen amun rencana awal tersebut ... jaringan atau...

Pembenahan Organisasi gapai asa Jadi TrendseTTer

Edisi

1 2017

3 BerandaPembenahan Organisasi Gapai Asa Jadi Trendsetter

8 SDMUrgensi sertifikasi Kompetensi

6 AgendaTingkatkan Pemahaman Melalui Workshop KPKU

9 GCGMari saling dukung dalam implementasi GCG

10 ManajemenAtasi Emosi Negatif Ketika Bekerja

11 SehatOlahraga Ringan di Kantor Bantu Jaga Kesehatan

7 QHSETahun siaga i – K3 Harus Jadi Perhatian semua

M e d i a i n t e r n a l P t H a l e y o r a P o w e r | q u a l i t y a n d s a f e t y edisi 1 | 20172

salam redaksi

Salam hangat,Tidak terasa kita sudah melewati caturwulan pertama tahun 2017. Banyak sekali yang sudah dilalui sejak awal tahun lalu. salah satu terobosan baru yang dilakukan pada tahun ini adalah diterbitkannya Media Haleyora. Newsletter ini akan menjadi salah satu sarana komunikasi di internal perusahaan PT Haleyora Power (HP). Berbagai kebijakan atau program baru yang dikeluarkan oleh induk Haleyora Group dapat disampaikan melalui media ini.

Pada edisi pertama ini, ada beberapa hal penting yang dibahas. dalam rubrik Beranda dipaparkan mengenai visi HP sampai lima tahun ke depan atau tahun 2021, dan apa saja yang akan dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut. Visi yang ingin dicapai adalah sebagai perusahaan trendsetter pada bidang distribusi dan transmisi ketenagalistrikan di indonesia. Langkah-langkah yang akan dijalankan HP dalam beberapa tahun ke depan disampaikan oleh direktur Utama PT Haleyora Power Achmad Taufik Haji, dan sudah dirangkum dalam sebuah artikel di rubrik Beranda ini.

Kemudian, tahun 2017 telah dicanangkan sebagai Tahun siaga i Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), mengingat masih banyak kecelakaan kerja yang terjadi selama triwulan pertama 2017. K3 dan “5 Langkah Menuju selamat” masih perlu disosialisasikan lebih lanjut. Maka itu, pembahasannya terdapat pada rubrik QHsE.

selain itu, masih ada beberapa artikel menarik lainnya yang dapat menginspirasi para pembaca semua, seperti bagaimana mengatasi emosi-emosi negatif ketika sedang bekerja di kantor, dan lain sebagainya. Akhir kata, semoga Media Haleyora ini dapat memberikan manfaat bagi segenap insan di PT Haleyora Power ini, dan dapat lebih menyatukan kita lebih erat lagi.

Selamat Membaca.

Salam Perkenalan Media Haleyora

Daftar Isi

Penanggung Jawab: Achmad Karsawinata | Pemimpin Redaksi: dody AP Tasdik | Redaksi: Moch iqbal Toni s, Ahmad Muliawan kurnia, Adhitia Puspo | distribusi: Purwa Regata| Konsultan Media: PT iNTEGRA CiPTA KREAsi, Telp. 021 - 2765 0747, www.integriti.web.id issN : 1907-1469

Alamat kantor: JL Warung Buncit Raya No 79, Pejaten Barat Jakarta selatan 12550Telpon: (021) 79192517Fax: (021) 79192516www.Haleyorapower.co.id

http://www.Haleyorapower.co.id

achmad Taufik Haji direktur Utama PT Haleyora Power,

edisi 1 | 2017 3

M e d i a i n t e r n a l P t H a l e y o r a P o w e r | q u a l i t y a n d s a f e t y

Beranda

namun rencana awal tersebut tidak dapat dilanjutkan karena satu dan lain hal, maka ketika tahun 2012 muncul isu-isu

ketenagakerjaan, khususnya dengan terbitnya revisi Undang-Undang (UU) No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

“Outsourcing adalah sesuatu yang harus disikapi baik oleh suatu korporasi, dan kegiatan ini tidak bisa lepas dari PLN sendiri. Kegiatan outsourcing oleh pihak ketiga sudah banyak dilaksanakan, tetapi ini menimbulkan suatu tantangan te r s e n d i r i ya i t u b a ga i m a n a b i s a mengamankan layanan kita. Karena yang di-outsource itu juga adalah bagian-bagian strategis korporasi dalam rangka menciptakan layanan bagi pelanggan (end-user),” kata direktur Utama PT Haleyora Power, Achmad Taufik Haji.

Atas pertimbangan itulah, lanjut Taufik Haji, HP ditugaskan untuk mengamankan atau menjaga sustainability agar pelayanan distribusi maupun transmisi tenaga listrik kepada pelanggan tidak terganggu. Akhirnya HP masuk ke bidang pelayanan

keandalan tenaga listrik, pemeliharaan jaringan atau pelayanan gangguan, penyambungan listrik, mengamankan pembacaan meter ke rumah, dan s e b a ga i nya . se r t a m e m i l i k i a n a k perusahaan, PT Haleyora Powerindo (HPi), yang bergerak di bidang penyedia tenaga kerja outsourcing di bidang ketenagalistrikan.

“salah satu harapan dari direksi PLN kepada kami yakni kami bisa menjadi b a r o m e t e r a t a u t r e n d s e t t e r b a g i (perusahaan) outsourcing ataupun vendor-

vendor lain. diperlukan perubahan dalam elemen-elemen organisasi secara bertahap supaya bisa mendukung tujuan besar itu. (Yang jadi perhatian utama) Bagaimana kita mengelola jasa-jasa yang berkaitan dengan pelayanan kepada pelanggan, bagaimana mengelola dan mengoperasikan jaringan distribusi, serta bagaimana memanajemen billing dari satu pembacaan meter,” tutur Taufik Haji.

Untuk mensosialisasikan visi-misi ataupun target perusahaan, Taufik Haji menyebutkan bahwa ini dilakukan secara berjenjang, supaya komunikasi itu berjalan benar ke bawah. Terdapat kantor pusat HP, kantor region/cabang HPi, dan ada media komunikasi lainnya juga. “dengan kesibukan yang sangat tinggi, kesempatan untuk berdialog juga tidak mudah. Para koordinator di lapangan itulah sebagai agen-agen kita untuk menyampaikan visi-misi dan kebijakan perusahaan. Kita masih membangun, semoga ke depannya organisasi (perusahaan) sudah semakin lengkap, sehingga bisa di-manage dan lebih fokus lagi. Kami juga sedang menyiapkan unit-unit unggulan dengan baik,” katanya.

Pembenahan Organisasi

Gapai Asa Jadi Trendsetter

Sebagai perusahaan yang belum lama berdiri, PT Haleyora Power (HP) telah merancang visi-misi yang ingin dicapai dalam waktu lima tahun ke depan. Pada awalnya di tahun 2011, HP didirikan sebagai anak pe-rusahaan PLN yang bergerak di bidang pembangkitan, bekerja sama dengan PT Aneka Tambang (Antam).

Untuk meningkatkan kompetensi itu, HP

memberikan training atau workshop secara bertahap,

sampai ke sertifikasi kompetensi/profesi kepada

para pegawainya yang telah melewati tantangan

uji kompetensi sesuai bidangnya masing-masing.


Beranda

PemBenaHan elemen OrganisasiMenurut Taufik Haji, ada beberapa elemen organisasi yang menjadi perhatian khusus untuk ditingkatkan kualitasnya; yang pertama adalah sumber daya manusia (sdM) di HP. Pasalnya, dalam hal sdM masih ada kesenjangan atau gap kompetensi antara tenaga kerja yang dibutuhkan dengan yang tersedia. Untuk meminimalisir gap tersebut, dilakukan pelatihan, pendidikan atau upscalling sesuai bidang kerjanya masing-masing. Tujuannya supaya kompetensi sdM bisa meningkat dari waktu ke waktu.

Untuk meningkatkan kompetensi itu, HP memberikan training atau workshop secara bertahap, sampai ke sertifikasi kompetensi/profesi kepada para pegawainya yang telah melewati tantangan uji kompetensi sesuai bidangnya masing-masing. saat ini, HP Group memiliki sekitar 20 ribu tenaga kerja; yang dikelola sendiri sekitar 8 ribu, dan yang di HPi itu sekitar 12 ribuan.

“Kami juga ingin membangun atau mengimplementasi budaya-budaya perusahaan dengan cepat dan tepat, yang tadinya mereka dari outsourcing dengan latar belakang berbeda-beda diarahkan menuju suatu tujuan bersama. Budaya yang kami harapkan adalah budaya pekerja yang berintegritas tinggi, karena kita berhubungan dengan masyarakat; kemudian dia harus memiliki kepedulian kepada pelanggannya, sebab ia tugasnya melayani. Memang, pekerjaan-pekerjaan jasa itu sangat ditentukan oleh sdM-nya,” tutur Taufik Haji.

Lalu, budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pun ingin ditanamkan kepada seluruh pekerja teknis di lapangan. sebab, bidang kerja mereka memiliki risiko kecelakaan kerja yang sangat tinggi. Budaya K3 ini terkait dengan keselamatan kelistrikan. Para pekerja tersebut perlu mempunyai kedisiplinan diri yang luar biasa. Mereka harus taat dalam melaksanakan prosedur kerja; harus bisa melakukan job safety analysis, sehingga bisa menyadari potensi-potensi bahaya yang

akan dihadapi. Jadi, sebagai antisipasi, dia akan memakai alat perlindungan diri dan alat kerja yang tepat.

“di tahun 2017 ini kita canangkan sebagai Tahun siaga i - K3 (s1 - K3). intinya, kami ingin membangun kesadaran dari seluruh elemen perusahaan untuk betul-betul peduli terhadap keselamatan kerja, kemudian kami ingin ada inisiatif-inisiatif baru agar kecelakaan kerja semakin berkurang atau kalau mungkin zero accident. Kita juga berupaya bagaimana supaya budaya K3 itu benar-benar

terimplementasi dalam sikap dan tindak-tanduk seluruh personel HP Group ini,” ungkap Taufik Haji.

selanjutnya, yang ketiga ingin dipersiapkan atau dibenahi untuk menggapai tujuan menjadi trendsetter adalah organisasi dalam perusahaan sendiri, karena targetnya adalah untuk jangka panjang. Hal ini harus disesuaikan dengan tantangan-tantangan operasional di suatu lokasi atau area kerja tertentu. sebuah struktur organisasi yang bagus harus dipersiapkan supaya bisa mengeksekusi strategi, kebijakan, ataupun proses kerja dari perusahaan sendiri.

“selain menjadi trendsetter, kami pun punya visi ingin menjadi asset operator bidang distribusi dan transmisi yang terbaik di indonesia. Untuk itu, kami harus mempersiapkan elemen-elemen organisasi supaya bisa mencapai visi itu. Kami juga harus punya business process yang excellent juga. Metodologi business process yang kami ciptakan berkiblat pada praktik business leaders

Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pun ingin ditanamkan kepada seluruh pekerja teknis di lapangan. Sebab, bidang kerja mereka memiliki risiko kecelakaan kerja

yang sangat tinggi.

edisi 1 | 2017 5


di industri yang sama (contohnya Korea selatan dan Jepang). Bagaimana mereka mengelola jaringan distribusi, trafo distribusi, kabel distribusi, dan sebagainya,” papar Taufik Haji.

Ka re n a c o re b u s i n e s s H P b e r ka i t a n e r a t d e n ga n p e l aya n a n te r h a d a p pelanggan, maka diperlukan kecepatan dalam merespon keluhan pelanggan. Untuk itu diperlukan dukungan dari teknologi informasi (Ti). sistem Ti di HP diperbagus lagi kualitasnya, s u p aya p e ke r j a d i l a p a n ga n b i s a bergerak lebih cepat dalam memberi pelayanan ke rumah-rumah pelanggan ya n g m e n ga l a m i ga n g g u a n . Ya n g dikembangkan yakni mobility dan real-time, artinya bisa melakukan layanan dengan gadget saja.

“ B e r a p a l a m a k e c e p a t a n r e s p o n m e r e ka d a l a m m e l aya n i ke l u h a n gangguan dan membetulkannya. itu semua harus di-record dan terukur agar kita bisa memberikan service level agreement yang sesuai. Jadi misalkan kita harus merespon paling lambat 45 menit, lalu untuk recovery katakanlah paling lambat 3 jam. Tapi, jangka waktu itu sudah semakin pendek, m u n g k i n r a t a - r a t a r e s p o n s e t i m e selama 30 menit dan recovery time 1,5 jam,” ucap Taufik Haji.

se l a i n i t u , H P h a r u s m e m p u nya i suatu sistem pengelolaan sumber daya (resources) yang sudah ada. Yaitu b a ga i m a n a m e n g e l o l a ko m b i n a s i antara sdM, infrastruktur, alat kerja, alat pelindung diri, dan lain-lain. Resources tersebut bersifat mobile atau bergerak terus, sehingga kemampuan dalam me-manage ini menjadi tantangan tersendiri untuk menghasilkan jasa-jasa dengan cost effectivity yang baik.

“Ke depannya, kami betul-betul ingin mengelola seluruh resources dalam rangka menuju visi di 2021 yang sudah disebutkan tadi. dengan segala kekurangan yang ada sekarang, kami mencoba create atau membangun elemen-elemen perusahaan, termasuk budaya, sdM, organisasi, Ti, business process, serta program-program strategisnya. Hal itu semuanya harus terintegrasi dengan baik,” tegas Taufik Haji.

Q-safe, Tujuan uTama di 2017HP telah membuat suatu road map yang terkait dengan elemen sdM, organisasi dan budaya perusahaan, supaya bisa menjadi asset operator yang mumpuni dalam beberapa tahun ke berakhir. Elemen-elemen ini akan diukur sampai level berapa dan memang harus memenuhi level tertentu pada setiap akhir tahun sehingga dapat dikatakan bagus. “Ukurannya (pada 2021) yakni

kami sudah menjadi mitra strategis PLN, sudah menjadi aset operator yang terbaik, kemudian organisasi pun telah bertumbuh, baik dari sisi revenue maupun perolehan laba,” ujar Taufik Haji.

seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa tahun ini merupakan Tahun siaga i - K3, maka itu untuk target jangka pendek HP ingin membangun budaya K3 pada operasional pekerjaan di lapangan. Target ini harus dilaksanakan secara cepat, sebab perusahaan menggerakkan tenaga kerja dalam jumlah besar di daerah-daerah yang berbahaya. Pembenahan tetap dilakukan di elemen organisasi, yaitu dari sisi sdM (baik pelaksana maupun pengawas).

“Untuk mereka, akan kami lengkapi pemahaman yang benar dan lengkap tentang K3, prosedur kerja dan job safety analysis. Mereka akan jadi distributor di lapangan yang sadar akan keselamatan dan bertanggung jawab. Tentunya pada pendidikan dan sertifikasi yang juga jadi fokus di tahun ini untuk menunjang tercapainya zero accident terlebih dulu. sekarang ini kami lebih menggerakkan semangat untuk Quality & safety (Q-safe). dua ini yang menjadi tujuan utama di tahun ini, jadi bagaimana bisa menjamin keselamatan kerja serta men-deliver kualitas layanan kepada semua pelanggan,” tutup Taufik Haji.

Karena core business HP berkaitan erat dengan

pelayanan terhadap pelanggan, maka diperlukan

kecepatan dalam merespon keluhan pelanggan. Untuk

itu diperlukan dukungan dari teknologi informasi (TI)

Beranda

selama 3 hari tersebut telah dibekali secara lebih detail seperti apa KPKU. Cukup melihat KPKU sudah tahu performa

perusahaannya seperti apa. Harapan kami dari direksi, tentunya workshop ini akan memberikan hal positif, yakni dalam penyusunan dokumen KPKU. Namun, ke depannya, kami masih perlu bimbingan untuk menyusun dokumennya. di sini diharapkan dapat lebih komunikatif dan aplikatif,” ungkap direktur Keuangan PT Haleyora Power, sutrisno samad.

sementara Ketua Panitia Workshop KPKU tersebut, Kery Mugiaji, mengatakan bahwa tujuan jangka pendek dari workshop itu adalah untuk memastikan bahwa pemahaman seluruh karyawan Haleyora Power terhadap implementasi K P K U b i s a b e r j a l a n d e n ga n b a i k . sehingga dalam menjalankan aktivitas

dalam rangka peningkatan k u a l i t a s p e n e ra p a n Go o d Corporate Governance (GCG/tata kelola perusahaan yang baik)

di lingkungan PT Haleyora Power, maka dilaksanakan Assesment GCG Tahun 2017 oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dari 31 Januari sampai 4 Maret 2017.

se b e l u m nya , u n t u k m e m b e r i ka n pemahaman GCG yang sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) BUMN Tahun 2016 tentang GCG yang digunakan oleh PT PLN (Persero) dan Anak Perusahaan (AP) dilakukanlah Entry Meeting GCG. selain untuk pemberian pemahaman Entry Meeting digunakan juga untuk menyamakan persepsi dengan Tim BPKP sebagai assessor.

Proses Assessment GCG membutuhkan waktu minimal 10 kali pertemuan dalam 20 hari, yang mana pada pertemuan tersebut merupakan proses assesment yang meliputi pengumpulan data, tinjauan lapangan, dan beberapa tahapan lainnya, sehingga tim assessor menemukan hasil assessment.

pengukuran kepada proses bisnis yang sudah dijalankan dapat lebih objektif.

“sedangkan, tujuan jangka panjangnya adalah dengan adanya pemahaman terkait masalah KPKU ini, diharapkan pendapatan (revenue) perusahaan bisa meningkat, serta bisa meninggikan produktivitas perusahaan juga,” tuturnya.

Jadi, dalam tiga hari pelaksanaan wo r k s h o p i n i , h a r i p e r t a m a l e b i h p a d a p e n e k a n a n a w a r e n e s s d a n pemahaman kepada KPKU, kemudian dua hari berikutnya berisi praktik mengimplementasikan KPKU tersebut, misalnya dalam membuat laporannya. “ i n i s u p aya T i m C h a m p i o n s b i s a mengeksekusi pelaksanaan KPKU, dan nanti dalam pengerjaannya tetap akan berbagi tugas dengan teman-teman di lintas bidang,” ujarnya.

Tingkatkan Pemahaman Melalui Workshop KPKU

Assesment Untuk Menyempurnakan Penerapan GCG

PT Haleyora Power mengadakan workshop mengenai Krite-ria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) selama tiga hari, mulai dari 30 Maret sampai 1 April 2017. Pada workshop tersebut, pegawai-pegawai yang terpilih sebagai Tim Champions dalam hal KPKU diberikan pembekalan mengenai hal tersebut dan bagaimana untuk mengimplementasikannya di dalam organisasi (perusahaan). Pembicara dalam work-shop KPKU ini adalah dudung Prilaksono dan Arief Kamirin.


agenda

dikarenakan meningkatnya kecelakaan kerja yang terjadi di triwulan pertama tahun 2017, maka direksi PT Haleyora Power

(HP) menetapkan bahwa tahun 2017 sebagai Tahun siaga i - Keselamatan dan Kesehatan Kerja (s1 – K3) bagi Haleyora Power Group. Penjelasannya yaitu:o siaga 1 K3 (s1 – K3) diterapkan untuk

seluruh wilayah kerja Haleyora Power Group dan berlaku sepanjang tahun 2017

o siaga 1 K3 (s1 – K3) ditujukan untuk meningkatkan perhatian seluruh elemen perusahaan akan pentingnya K3, dan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).

o siaga 1 K3 (s1 – K3) ditujukan untuk mempercepat budaya K3 dalam mewujudkan zero accident di seluruh wilayah kerja Haleyora Power Group.

“dengan adanya kecelakaan kerja yang masih timbul, dengan siaga 1 - K3 menjadi warning bahwa itu tidak bisa ditawar lagi. dari sisi safety, kita menjamin kepada pemegang saham bahwa akan zero accident, tenaga kerja harus aman. dari

K3 harus bisa melakukan safety analysis, memitigasi risiko yang ada, memastikan alat yang kerja benar-benar aman dan lengkap. serta tetap menjaga koordinasi. setelah semua itu dilakukan, bekerja juga harus sesuai sOP,” tutur Kepala divisi Operasi dan Pengembangan Bisnis (KdiV OPB) PT Haleyora Power, sinung Triwulandari.

sosialisasi K3 dilakukan melalui briefing kepada tiap-tiap unit, serta di grup What’s App (WA) pun sudah dikampanyekan agar aware dengan K3. dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan lomba tentang K3. “Unit unggulan K3 akan dicanangkan di tahun 2017 ini, lalu akan dikompetisikan dan dilakukan pelatihan untuk menghasilkan ahli K3. Tiap daerah sudah dilengkapi organ pengawas K3. setiap pegawai harus mengutamakan K3 sebagai kebutuhan dan kewajiban,” jelas sinung.

selain itu, salah satu kampanye mengenai K3 yang sedang diterapkan di proyek yaitu ‘5 Langkah Menuju selamat’. di sini setiap individu pekerja harus menjalankannya kelima langkah itu, supaya apapun tugas yang dilakukan ujung-ujungnya adalah fokus pada keselamatan.

dari l ima pertanyaan di atas, j ika ada pertanyaan yang dijawab “Tidak”

(walaupun hanya satu pertanyaan), maka jangan melakukan pekerjaan ini; dan sebaliknya jika jawaban “Ya” untuk semua pertanyaannya, maka mulailah pekerjaan tersebut dengan doa.

dalam mendukung Tahun siaga i – K3 ini, seluruh elemen perusahaan diminta menindaklanjuti dan proaktif m e n g e m b a n g k a n i n i s i a t i f n y a t a demi ter wujudnya z e ro a c c i d e n t di seluruh wilayah kerja Haleyora Power Group. direksi juga akan menindak tegas setiap kelalaian pekerja yang berkontribusi dalam menyebabkan kecelakaan kerja.

“ P u n i s h m e n t te n t u s a j a a ka n k i t a berlakukan kepada yang lalai. Kalau ‘5 Langkah Menuju selamat ’ t idak semuanya terpenuhi, tapi pe ker ja tetap melakukannya, maka dia akan ke n a d i s i p l i n p egawa i , ke m u d i a n hak-haknya untuk asuransi bisa tidak berlaku, serta mungkin saja dia bisa mengalami kecelakaan maupun tewas akibat hal itu. dari sini, keluarganya a k a n m e n g a l a m i k e r u g i a n , d a n kualitas kita sebagai perusahaan akan turun, dan malah akan menyebabkan kerugian bagi seluruh pegawai yang lain juga,” tegas direktur Utama PT Haleyora Power, Achmad Taufik Haji.

Tahun Siaga I – K3

Harus Jadi Perhatian

Semua

sinung Triwulandari.Kepala divisi Operasi dan

Pengembangan Bisnis (KdiV OPB) PT Haleyora Power

edisi 1 | 2017 7


QHse

Tahun 2016, komposisinya (yang sudah tersertifikasi) adalah 60:40, karena masih ada 40% dari jumlah tenaga kerja teknik yang

belum disertifikasi. di tahun 2017, target pegawai (teknik) yang akan disertifikasi adalah 100%, jadi sekitar 1600 orang. sertifikasi ini memang termasuk dalam visi-misi HP, karena kami ingin menjadi perusahaan penyedia layanan operating maintenance terbaik (di indonesia) yang mempunyai tenaga kerja kompeten dan tersertifikasi,” jelas deputy Manager sdM PT Haleyora Power, Kery Mugiaji.

Pro s e s ya n g d i l a k u ka n H P d a l a m memastikan semua tenaga kerjanya itu sudah kompeten yaitu dengan mengadakan training/workshop. Yang dibahas atau dipelajari pada training itu misalnya teori tentang bidang yang akan disertifikasi, kemudian ada pembekalan tentang praktik atau implementasi teori tersebut, dan setelah itu baru akan dilaksanakan uji kompetensi yang harus mereka lalui. Ujian kompetensi tersebut dilakukan oleh lembaga luar yang ditunjuk, di antaranya adalah Badan Nasional sertifikasi Profesi (BNsP), ikatan Ahli Kepabeanan indonesia (iAKi), atau Gema PdKB.

sertif ikasi kompetensi yang diberikan kepada pegawai

teknik adalah berdasarkan jenis pekerjaannya,

a p a ka h te r m a s u k bidang transmisi

atau distribusi. Untuk bidang

t r a n s m i s i , s e r t i f i k a s i

kompetensinya untuk pelayanan teknik, inspeksi, dan operator gardu induk (baik 110 KV maupun 150 KV). sedangkan, untuk distribusi, karena bersinggungan dengan infrastruktur bertegangan tinggi maka, sertifikasinya adalah sertifikasi panjat.

“dalam pelaksanaan sertifikasi harus dilihat dulu situasi dan kondisi di lapangan. secara teknis kita mengadakan koordinasi dengan unit kerja dari region atau area. dari sisi region, kita harus memastikan bahwa kegiatan pelatihan untuk sertifikasi ini tidak mengganggu kerja di lapangan. Jadwalnya bergiliran, karena menyesuaikan dengan jam kerja dan tingkat operasional masing-masing,” tutur Kery.

Adapun tantangan dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi yaitu bervariasinya status tenaga kerja di HP, baik dari segi latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin dan lain-lain. Misalnya, ada tenaga kerja di lapangan yang usianya sudah memasuki senior dan kemampuan fisik sudah berkurang, padahal untuk pekerjaan lapangan seharusnya dilakukan oleh mereka yang memiliki fisik memadai.

Kemudian, misalkan mengenai latar belakang pendidikan, tidak semua pekerja di lapangan berlatar belakang pendidikan sTM atau sMK. Beberapa di antaranya berlatar pendidikan sMA, bahkan ada yang sMP atau sd. “sebenarnya mereka ini belum memenuhi standar pendidikan minimum. Misalnya, untuk bersertifikat syarat minimalnya adalah sMK atau sederajat, maka yang sMP harus diupayakan oleh perusahaan agar mendapatkan sertifikasi,” ungkap Kery.

Para pekerja teknis di HP harus semangat untuk mendapatkan sertifikasi, sebab mereka memang harus mengembangkan kompetensi dirinya. Kalau kompetensi diri sudah berkembang, maka akan menunjangnya dalam mengeksekusi pekerjaan dan perjalanan kariernya ke depan. “Apabila sertifikasi (kompetensi/profesi) itu sudah diperoleh seorang p e gawa i , m a ka r e n u m e r a s i ya n g diperolehnya tentu saja akan disesuaikan. Lalu, bisa saja hal tersebut juga berpengaruh kepada promosi jabatan atau karier dari pekerja yang bersangkutan,” pungkas Kery.

Urgensi Sertifikasi Kompetensi

Pada 2017 ini, PT Haleyora Power (HP) menargetkan akan mensertifikasi semua karyawan yang bekerja di lapangan atau bagian teknis. sertifikasi kompetensi tersebut bersifat mandatory karena terkait dengan Undang-Undang No. 30 tentang Ketenagalistrikan. disebutkan di dalamnya bahwa seluruh pekerja pada bidang ketenagalistrikan harus memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi profesi yang ditunjuk oleh negara, dalam hal ini adalah direktorat Jenderal (ditjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan sumber daya Mineral (EsdM).

kery mugiaji deputy Manager sdM PT Haleyora Power


sdm

PT Haleyora Power (HP) pun berusaha selalu mengimplementasikan GCG dalam setiap kegiatannya. Misalkan dalam kegiatan pengadaan, yang

mana selalu dilakukan pengawasan dari perencanaan awal sampai kepada pengadaan itu sendiri. Bahkan, pengawasan ini dilakukan langsung oleh pihak direksi. sebab, struktur organisasi di HP masih slim.

“implementasi (GCG) di HP ini tentunya kami, jajaran direksi, sebagai pimpinan puncak perusahaan bertindak sebagai role model dulu ya, karena kami ingin apa yang dikerjakan dapat diikuti teman-teman di bawah. Artinya kami (direksi) harus turun, walaupun bukan untuk pekerjaan yang dikelola direksi. Paling tidak say hello-lah seperti apa progress-nya, sehingga diharapkan ending (proses)nya akan lebih bagus,” ungkap direktur Keuangan PT Haleyora Power, sutrisno samad.

Menurut sutrisno, langkah-langkah penerapan GCG yang dilakukan HP sudah berdasarkan panduan GCG yang dikeluarkan Kementerian BUMN, yang selanjutnya sudah diadopsi atau diratifikasi oleh PLN, dan HP sebagai anak perusahaan PLN juga sudah meratifikasi GCG yang ada di holding-nya yaitu PLN. Hal ini bertujuan agar penerapan GCG selaras antara Kementerian, PLN, dan anak-anak usahanya.

dengan diterapkannya GCG, secara tidak langsung budaya bersih di dalam perusahaan juga turut terimplementasikan.

di HP sendiri, ada program yang bernama ‘Haleyora Bersih’. Program ini untuk memastikan segala proses yang dilakukan di dalam perusahaan dapat berlangsung transparan dan sesuai prosedur atau aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Namun, masih ada tantangan yang harus dihadapi dalam implementasi GCG tersebut. Tantangan tersebut bervariasi, dikarenakan setiap pegawai bekerja sesuai kebiasaannya masing-masing. Apalagi di grass-root HP lebih banyak pegawai yang berusia muda dan masih belum banyak pengalamannya. Makanya diperlukan pengawasan dari awal proses, supaya semuanya sesuai sampai hasilnya diperoleh.

“Untuk mengatasi (tantangan) akibat p e m a h a m a n ya n g k u r a n g , m e s t i dilakukan in-house training, bimbingan atau konsultasi secara langsung. Jadi kalau mereka ada kesulitan bisa langsung (bertanya) ke direksi. Memang kami tidak membatasi diri, karena organisasinya masih slim ya, jadi kami bisa turun langsung ke bawah,” jelas sutrisno.

sehingga, untuk menginformasikan mengenai GCG kepada seluruh pegawai HP Group (yang berjumlah sekitar 20 ribu pegawai), pada awalnya dilaksanakan terlebih dahulu rapat antara direksi dengan manajemen, kemudian akan dibentuk tim tersendiri untuk mensosialisasikannya. Lead untuk implementasi GCG ini sendiri berada di divisi sekretaris Perusahaan (sekper).

Menurut sutrisno, untuk pelaksanaan GCG di HP memang baru efektif belum l a m a ya k n i s e m e n j a k p e ru s a h a a n itu berjalan operasionalnya. secara prestasi, berdasarkan audit dari BPKP, nilai yang diperoleh HP adalah 76.

s u t r i s n o m e l a n j u t ka n , t a r g e t H P d a l a m i m p l e m e n t a s i G CG s a m p a i akhir tahun ini dan juga tahun depan adalah ingin bisa mencapai nilai 80 atau di atasnya. sehingga yang perlu di lakukan yakni memper baiki s is i kekurangan atau kelemahan yang sudah teridentifikasi dari hasil audit, s e r t a m e m p e r t a h a n k a n h a l - h a l yang sudah berjalan baik. Untuk itu, jajaran direksi, manajemen, pegawai maupun stakeholders lainnya harus saling mendukung dan bekerja sama untuk dapat mengimplementasikan GCG dengan baik dan benar, serta dapat meraih goal yang diharapkan itu dengan cepat.

“Tentunya juga kita harus on the track, artinya apa yang sudah disepakati harus dilaksanakan dengan tanggung jawab. (Misalnya) Proses pengadaan harus seperti ini, bekerja harus seperti apa, masuk dan pulang kantor minimal jam berapa. itu saja yang sederhana dulu, dan nanti impact-nya akan ke hal-hal yang lebih besar. Jadi, harus dimulai dari diri sendiri dan dari aturan perusahaan yang sangat mendasar,” tandas sutrisno.

Mari Saling Dukung dalam Implementasi

GCGTata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) penting untuk dimiliki sebuah perusahaan, supaya kinerja atau performa perusahaan tersebut dapat terus meningkat dari tahun ke tahun. GCG juga diperlukan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan tersebut untuk jangka waktu yang lama.

sutrisno samad direktur Keuangan PT Haleyora Power

edisi 1 | 2017 9


gcg

Pada tahun 1997, Profesor Manajemen dari Bond University Cynthia Fisher pernah melakukan riset berjudul “Emosi di Tempat Kerja: Apa yang Orang Rasakan dan Bagaimana Mengukurnya”. Menurut riset

tersebut, emosi negatif yang paling umum dialami di tempat kerja adalah: (1) Frustrasi, (2) Khawatir/Cemas, (3) Marah/Jengkel, (4) Tidak suka, dan (5) Kecewa.

Berikut ini adalah cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi emosi-emosi negatif tersebut:

Berhenti dan lakukan evaluasi salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan adalah menahan

diri dan mulai melihat situasi. Tanyakan kepada diri sendiri, mengapa Anda merasakan emosi-emosi negatif itu. Tuliskan dengan spesifik. Kemudian pikirkan satu hal positif tentang situasi Anda waktu itu. Perubahan kecil dalam pemikiran Anda akan langsung memperbaiki mood.

CoBalah latihan pernafasan Hal ini akan membantu memperlambat pernapasan dan denyut

jantung Anda. Tarik napas perlahan selama lima detik, kemudian hembuskan perlahan-lahan selama lima detik berikutnya. Fokus hanya pada pernapasan Anda, bukan yang lain. Lakukan ini setidaknya lima kali.

Jangan terlalu khawatir. Tetapi fokuslah pada bagaimana memperbaiki situasi,

contohnya, apabila Anda takut terkena PHK, tetapi Anda hanya duduk saja penuh kekhawatiran tanpa melakukan

apa pun, berarti tidak akan ada perubahan yang terjadi. Mengapa Anda tidak mencoba brainstorming dengan rekan yang lain untuk meningkatkan pendapatan perusahaan? Anda pun dapat mencatat kekhawatiran dalam sebuah buku khusus atau ‘worry log’. Kemudian jadwalkan waktu untuk menyelesaikannya dengan tindakan khusus yang sudah dipikirkan segala risikonya.

hormati orang lain Jika harus bekerja dengan seseorang yang tidak cocok

dengan Anda, maka inilah saatnya untuk mengesampingkan ego Anda. Perlakukanlah orang lain dengan sopan dan hormat, karena Anda akan diperlakukan orang lain dengan sikap yang sama.

Bersikap asertif. Jika orang lain bersikap tidak sopan dan tidak profesional,

maka Anda harus menegaskan padanya bahwa Anda menolak untuk diperlakukan seperti itu. selalu berilah contoh yang baik sebisa Anda.

menata ulang mindset dan goals sadarilah bahwa tidak semua hal berjalan sesuai

keinginan Anda. Terkadang jalan mendaki, terkadang menurun, dan hal-hal inilah yang membuat hidup begitu menarik. Jika Anda kecewa karena tidak berhasil mencapai apa yang diharapkan, bukan berarti keinginan itu selamanya tidak dapat Anda raih bukan? Mungkin Anda perlu untuk menata ulang mindset dan goals-nya. Misalnya dengan memundurkan deadline.

tersenyumlah! Aneh kedengarannya memaksakan diri tersenyum – atau

bahkan meringis – di saat kita tidak ingin melakukannya. Just do it! dan Anda akan terkejut dengan hasilnya!

Atasi Emosi Negatif Ketika Bekerja

Ada beragam situasi dan kondisi yang berpotensi menimbulkan emosi negatif di tempat kerja, misalkan saat menghadapi pemotongan anggaran, pemutusan hubun-gan kerja (PHK), atau ada persoalan dengan rekan kerja maupun atasan Anda. di sini lebih penting jika Anda dapat mengatasi emosi-emosi negatif itu.


manajemen

Tubuh manusia tidak didesain untuk duduk 12 jam sehari. itulah kenapa sekadar duduk saja di kantor dapat mendatangkan

sakit kepala hingga nyeri punggung. Lebih jauh lagi, duduk terlalu lama berisiko berdampak kepada kemampuan tubuh untuk mengelola kadar gula darah, tekanan darah, dan memperlambat metabolisme lemak tubuh.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan hal tersebut. salah satunya adalah dengan melakukan olahraga ringan di kantor. Penelitian lain menemukan meskipun hanya sekadar 15 menit gerakan tiap hari dapat berdampak sama dengan olahraga 60 menit, terutama jika Anda dapat meningkatkan intensitas gerakan. Kuncinya adalah dengan memulainya secara perlahan-lahan, sedikit demi sedikit, kemudian terus menambah intensitas dan frekuensinya. Gerakan-gerakan sederhana ini dapat berperan meningkatkan kadar oksigen dan aliran darah ke otot, sehingga Anda merasa lebih sehat dan lebih siap mengerjakan pekerjaan selanjutnya.

J i ka t i d a k m e m u n g k i n ka n u n t u k melakukan gerakan ekstrim atau tidak ada ruangan untuk bergerak, Anda dapat mencoba beberapa latihan sederhana berikut yang dapat dilakukan sambil duduk di meja kerja.

Rentangkan lengan Anda di atas kepala selama setidaknya 30 detik. Arahkan regangan lengan ke kiri,

tahan 10 detik, kemudian arahkan ke kanan. Ulangi selama 3-5 kali. Rentangkan kedua atau salah satu tungkai ke depan. Tahan selama beberapa detik sebelum letakkan kembali ke lantai. Ulangi 15 kali. Untuk menggerakkan otot bahu dan dada, tempatkan kedua tangan pada pegangan kursi. Angkat tubuh dan bokong Anda perlahan, beberapa senti dari bantalan kursi, dengan tetap bertumpu pada tangan. Tahan beberapa saat, kemudian letakkan tubuh kembali. Ulangi 15 kali. Untuk melemaskan punggung dan mengencangkan otot lengan atas, berpeganganlah pada sisi ujung meja dengan dua tangan. Perlahan, sambil tetap duduk, jauhkan kursi ke belakang hingga wajah Anda menatap ke lantai, kepala berada di antara dua lengan. Kemudian tegakkan punggung kembali sambil menarik kursi kembali ke meja. Ulangi hingga 15 kali.

Untuk melemaskan pundak, putar pundak dan angkat hingga ke dekat telinga sambil menarik napas panjang. Lepaskan sambil melepaskan napas. Ulangi tiga kali.

Untuk melepaskan ketegangan leher, anggukkan kepala ke atas dan ke bawah secara perlahan.

Luruskan jari kaki ke bawah dan tarik ke atas secara bergantian dengan perlahan untuk melemaskan pergelangan kaki.

Un t u k m e r e d a ka n k e t e g a n g a n punggung, peluk tubuh sendiri dengan menempatkan tangan kiri pada pundak kanan, dan tangan pada pundak kiri. Tahan beberapa saat, kemudian lepaskan.

intinya, hindari duduk di posisi yang sama tiap hari selama waktu yang panjang. Ubah posisi duduk atau sebisa mungkin ambil jeda tiap setengah jam sekali untuk berdiri mengambil minum atau ke kamar kecil. Jika memungkinkan, bawa peralatan olahraga sederhana yang dapat membantu gerak tubuh di kantor. selain itu, Anda dapat memilih lokasi makan siang atau rapat di tempat yang agak jauh, tapi tetap dapat dicapai dengan berjalan kaki dari kantor.

Lalu, jika memungkinkan, naiklah tangga untuk menuju ruang kerja Anda daripada naik lift atau eskalator. dan, daripada menghubungi via surat elektronik, pesan singkat atau telepon, Anda dapat mendatangi saja meja rekan kantor. Begitu juga dengan berjalan ke mesin printer, telepon, atau ATM. Anda pun dapat memasang alarm yang aktif tiap sejam sekali untuk mengingatkan untuk berdiri dan berjalan atau meregangkan otot.

Olahraga Ringan di Kantor

Bantu Jaga Kesehatan

Beberapa penelitian dari ahli kesehatan menemukan bahwa duduk terlalu lama, seperti saat bekerja di kantor, dapat meningkatkan risiko penyakit-penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan lain-lain.

edisi 1 | 2017 11


seHaT

“Peranan kami di HP tergantung pekerjaannya masing-masing. di sini pembagian tugas bukanlah karena jenis kelamin. di bidang operasi juga ada pegawai wanita, namun pembagian tugasnya tetap sama. Kesempatan karier di sini masih besar, khususnya bagi wanita, sebab HP merupakan perusahaan yang sedang tumbuh. Untuk ke depannya, saya ingin agar fasilitas khusus wanita ditambah lagi, misalnya dibangun toilet khusus untuk wanita (karena saat ini masih campur).”

“dikarenakan pekerjaan di HP lebih bersifat teknis, maka mayoritas pegawai adalah laki-laki. Meski demikian ada beberapa karyawan perempuan. Bahkan, dulu ada direktur Keuangan yang wanita. Mereka (karyawan wanita) sangat berperan, terutama dalam membangun sistem keuangan. Kemudian, contohnya juga dalam membangun kontak-kontak kerja. saat ini, Kepala divisi Operasi Pengembangan Bisnis adalah wanita. Jadi, jenis kelamin tidaklah menjadi masalah ketika bekerja di HP, karena yang terpenting adalah kompetensinya. Namun, untuk bidang kerja yang berisiko, misalnya memanjat, membetulkan (jaringan), dan sebagainya, tentu saja karyawan wanita tidak diutamakan. Tetapi, untuk pengawas K3 bisa saja perempuan, karena dia lebih strength dan teliti daripada laki-laki.”

“sukses dapat diraih dengan melakukan kerja keras dan tentunya juga sebuah kesabaran. Tidak ada orang yang secara tiba-tiba menjadi sukses tanpa adanya sebuah kerja keras, Para pegawai wanita Haleyora merupakan pegawai yang hebat. walau dibawah tekanan pekerjaan yang begitu tinggi, mereka mampu menyelesaikan pekerjaan walau hingga larut malam. Mereka ini tetap semangat dan penuh kesabaran dalam menghadapi tugas-tugasnya. Mungkin bisa dikatakan beban pekerjaan sama antara lelaki dan perempuan, tergantung job desk masing-masing pada bidangnya.”

“Pegawai wanita harus berkontribusi juga bagi perusahaan. Kami harus benar-benar support (perusahaan) sesuai dengan bagian masing-masing. Untuk peningkatan jenjang karier di HP, kesempatan itu tetap ada selama yang bersangkutan mampu, dan tidak ada pembedaan dengan laki-laki. Harapan saya, karena pegawai wanita di kantor pusat jumlahnya kira-kira hanya 10 orang saja, maka ke depannya bisa lebih banyak lagi.”

Iqbal Divisi sekretaris

Perusahaan

RahmaDivisi hukum

FebbyDivisi akuntansi-Pajak

hedIDivisi sDm

Alamat kantor: JL Warung Buncit Raya No 79, Pejaten Barat Jakarta selatan 12550 | Telpon: (021) 79192517 | Fax: (021) 79192516 |www.Haleyorapower.co.id

OpInI kItaDalam rangka memperingati Hari Kartini (21 April 2017), redaksi Media Haleyora meminta pendapat dari beberapa pegawai PT Haleyora Power tentang peranan para karyawan wanita di perusahaan ini. Yuk, kita simak apa kata mereka...

http://www.Haleyorapower.co.id

pembenahan organisasi gapai asa jadi trendsetter filen amun rencana awal tersebut ... jaringan atau...

Documents