gapai asa kelola rimba -...

69
Gapai Asa Kelola Rimba Modul Pendampingan Permohonan Akses Kelola Perhutanan Sosial BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Upload: buibao

Post on 02-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Gapai Asa Kelola Rimba Modul Pendampingan

Permohonan Akses Kelola Perhutanan Sosial

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Hasil identifikasi potensi hasil hutan kayu

Hasil Identifikasi potensi hasil hutan bukan kayu

Contoh struktur kelembagaan kelompok tani (dokumentasi Budi Budiman)

PRINSIP FGD

FGD adalah Kelompok Diskusi, bukan wawancara atau obrolan. Ciri khas

metode riset FGD yang tidak dimiliki oleh metode penelitian kualitatif lain

(baik wawancara mendalam maupun observasi) adalah adanya interaksi.

FGD adalah Group, bukan individu. Agar dinamika kelompok berjalan

lancar, maka setiap anggota kelompok harus terlibat secara aktif.

FGD adalah diskusi terfokus, bukan diskusi bebas. Tidak hanya terfokus

pada interaksi dan dinamika kelompok, namun terfokus pula pada tujuan

diskusi.

FGD dalam rangka pemetaan partisipatif

“Indikator keberhasilan pemetaan partisipatif:

Tersusunnya peta berskala untuk proses pengusulan kegiatan perhutanan

sosial”

Pengecekan pal batas kawasan dalm rangka pemetaan partisipatif (Dokumentasi

Gamin)

Peta areal HKm. Beringin Jaya Tanggamus Lampung

Peta pembagian areal HKm untuk masyrakat kelompok tani

Hutan jati sebagai salah satu komoditi HTR (Dokumentasi BP2SDM)

Pohon Jabon komoditi HTR Koperasi Serangan Betuah Jambi (Dokumentasi Yumi)

“Semua laporan kegiatan dapat disampaikan secara online"

Hutan Desa Padang Tarok, Kab. Agam Sumatera Barat

Hutan Desa Simarasok, Kab. Agam Sumatera Barat

Potensi di Hutan Desa Lemo Nakai Bengkulu

Salah satu manfaat yang diperoleh masyarakat dari hutan kemasyarakatan

Potensi HHBK madu trigona untuk dikembangkan di hutan kemasyarakatan

(Dokumentasi Yumi)

Potensi wisata yang dikembangkan di hutan kemasyarakatan (Dokumentasi Yumi)

Lokasi HKm yang dikelola oleh Arsel community Bangka Belitung

Sosialisasi kepada masyarakat sasaran menjadi kunci keberhasilan kemitraan

kehutanan

-

-

-

Kunjungan lapang untuk memastikan lokasi kemitraan kehutanan

Nilai-nilai agama yang dapat digunakan untuk menjaga kelestarian hutan

Pemanfaatan areal Perum Perhutani untuk penanaman tembakau

No Skema Perhutanan Sosial Kriteria Kawasan Sasaran masyarakat dan kelembagaan pemohon

1. Hutan Kemasyarakatan - Hutan Lindung, Hutan Produksi - Belum dibebani hak/izin lain - Menjadi sumber mata pencaharian

masyarakat setempat - Hutan Lindung yang dikelola Perum

Perhutani - Wilayah tertentu dalam KPH

- Masyarakat desa di dalam dan sekitar hutan

- Kelompok masyarakat, gabungan kelompok, koperasi

2. Hutan Desa - Hutan Lindung dan Hutan Produksi - Belum dibebani hak/izin lain - Desa yang berbatasan dengan

kawasan Hutan - Berada dalam wilayah adminitrasi

desa yang bersangkutan - Hutan Lindung yang dikelola Perum

Perhutani - Wilayah tertentu dalam KPH

- Masyarakat desa di dalam dan sekitar kawasan hutan

- Lembaga desa, koperasi desa, Badan Usaha Milik Desa

3. Hutan Tanaman Rakyat - Hutan Produksi - Belum dibebani hak/izin lain - Aksesibilitas mudah dicapai - Untuk penyediaan bahan baku

industri perkayuan - Wilayah tertentu dalam KPH

- Masyarakat (WNI) - Perseorangan,

Koperasi atau Badan usaha lainnya (UKM)

4. Kemitraan Kehutanan - Hutan Produksi, Hutan Lindung, Hutan Konservasi (zona pemanfaatan tradisional pada Taman Nasional dan Tahura)

- Sudah berizin

- Masyarakat sekitar areal pemegang Izin, pengelola hutan (UPT/UPTD, KPH, BUMN/ BUMD)

5. Hutan Adat - Hutan Lindung, Hutan Produksi, hutan konservasi

- Belum dibebani hak/izin lain - Terdapat masyarakat hukum adat

- Masyarakat hukum adat

6. Izin Pengelolaan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS)

- Tutupan lahan ≤ 10% secara terus menurus dalam kurun waktu 5 tahun atau lebih baik di Hutan Lindung dan Hutan Produksi yang dikelola oleh Perum Perhutani

- Lembaga masyarakat desa hutan (LMDH), Kelompok Tani Hutan (KTH)

- Kondisi sosial yang memerlukan penanganan khusus (konflik berat/masuk kategori zona merah)

................,..........,..............20.. No : Lamp : Hal : Permohonan IUPHHK-HTR

Kepada Yth. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan/Gubernur....................... Di ..........................................................

Saya yang bertanda tangan di bawah ini ; Nama : ...................................... No. KTP : ...................................... Alamat : ......................................

No Tlp/email : ....................................... Jabatan : TANHUT/Ketua KTH/GAPOKTAN/KOPKARHUTAN Mengajukan permohonan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada HTR seluas ............ha yang berlokasi di Desa : ................... Kecamatan : ................... Kabupaten : ...................

Provinsi : ................... Kawasan Hutan : .................. DAS : ................... Untuk kegiatan-kegiatan :

1. .............................. 2. .............................. 3. Dst Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan : 1. Daftar nama anggota kelompok (KTP dan KK)

2. Gambaran umum wilayah 3. Peta usulan lokasi (cetakan dan shape file)

Demikian kami sampaikan, terima kasih Ketua Kelompok/Gapoktan/Koptanhut ....................................... Tembusan : 1. ....................... 2. ..................... 3. dst

Verifikasi teknis areal yang dimohon (dokumentasi Korut)

KOP SURAT

PERATURAN DESA .... KECAMATAN .......... KABUPATEN ...........

NOMOR: ..........................

TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENGELOLA HUTAN DESA

KEPALA DESA .....

Menimbang : a. bahwa hutan negara di wilayah Desa ... merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu perlu dikelola dengan baik agar tetap lestari dan bermanfaat terhadap kehidupan masyarakat;

b. bahwa agar pengelolaan kawasan hutan tersebut dapat terwujud, maka perlu dikelola oleh masyarakat Desa ...;

c. bahwa agar pengelolaan hutan di Desa ... dapat berjalan dengan baik, maka perlu dibentuk Lembaga Pengelola Hutan Desa ...;

d. bahwa untuk pembentuka Lembaga Pengelola Hutan Desa sesuai dengan butir c, maka dipandang perlu

ditetapkan dengan Peraturan Desa ... Mengingat : a. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; b. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; c. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; d. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; e. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

f. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.83/Menlhk/Setjen/Kum.1/10/2016 Tentang Perhutanan Sosial;

g. .... Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ... Dan

KEPALA DESA ...

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA ... TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENGELOLA HUTAN DESA... BAB I

KETENTUAN UMUM Pengertian

Pasal 1 Dalam peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:

1. Desa yang selanjutnya dengan nama setempat disebut ... adalah ...; 2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa; 3. Kepala Desa adalah Kepala Desa ... Kecamatan ... Kabupaten ... Provinsi ...; 4. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah desa; 5. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Badan Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa

dengan menampung aspirasi masyarakat;

6. Peraturan Kepala Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa yang bersifat mengatur dalam rangka melaksanakan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;

7. Keputusan Kepala Desa adalah keputusan yang dibuat oleh kepala desa yang bersifat mengatur untuk melaksanakan hal-hal tertentu;

8. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaanya

sebagai hutan tetap; 9. Kawasan pengelola hutan adalah wilayah pengelolaan hutan secara fungsi, poko dan peruntukannya yang dapat dikelola secara

efisien dan lestari; 10. Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan; 11. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem

12. Wilayah desa adalah wilayah pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi sebagai tempat perekonomian/pemusatan dan distribusi, pusat jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi;

13. Hutan Desa adalah hutan negara yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa serta belum dibebani izin/hak;

14. Lembaga Pengelola Hutan Desa adalah lembaga kemasyarakatan yang ditetapkan dengan Peraturan Desa yang bertiugas untuk mengelola hutan desa, secara fungsional berada dalam organisasi desa dan bertanggung jawab kepada kepala desa;

15. Areal Kerja Hutan Desa adalah satu kesatuan hamparan kawasan hutan yang perlu dikelola oleh lembaga desa secara lestari; 16. Hak Pengelolaan Hutan Desa adalah hak yang diberikan oleh gubemur setempat kepada desa untuk mengelola hutan Negara

dalam batas waktu dan luasan tertentu; 17. Izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan desa adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan

berupa kayu dalam Hutan Desa pada hutan produksi melalui kegiatan penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pemasaran; 18. Pemanfaatan kawasan adalah kegiatan untuk memanfaatkan ruang tumbuh sehingga diperoleh manfaat lingkungan, manfaat

social dan manfaat ekonomi secara optimal dengan tidak mengurangi fungsi utamanya; 19. Pemanfaatan hasil hutan kayu adalah kegiatan untuk memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan berupa kayu dengan tidak

merusak lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokoknya; 20. Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu adalah kegiatan untuk memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan bukan kayu dengan

tidak merusak lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokoknya;

21. Pemungutan hasil hutan kayu dan atau bukan kayu adalah kegiatan untuk mengambil hasil hutan baik berupa kayu maupun bukan kayu dnegan batasan waktu, luas dan atau volume tertentu.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Pembentukan Lembaga Pengelola Hutan Desa dlmaksudkan untuk melakukan pengeblaan hutan desa pada kawasan hutan negara yang berfungsi sebagai (Hutan Lindung / Hutan Produksi) di desa secara adil dan lestari sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat desa.

(2) Pembentukan Lembaga Pengelola Hutan Desa bertujuan untuk menyusun rencana pengelolaan dan mengatur pelaksanaannya sehingga pemanfaatan areal kerja hutan desa dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat desa secara adil dan berkelanjutan.

BAB III TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA PENGELOLA HUTAN DESA

Pasal 3 (1) Dalam rangka pengelolaan Hutan Desa perlu dibentuk lembaga desa yang selanjutnya disebut Lembaga Pengelola Hutan

Desa (2) Lembaga Pengelola Hutan Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) dibentuk atas prakarsa masyarakat Desa melalui

musyawarah dan mufakat. BAB IV

SUSUNAN ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN Bagian Pertama Susunan Organisasi

Pasal 4

(1) Susunan organisasi Lembaga Pengelola Hutan Desa terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Seksi-Seksi; (2) Kegiatan Lembaga Pengelola Hutan Desa sehari-hari dilaksanakan oleh Pengurus Lembaga Pengelola Hutan Desa; (3) Kepengurusan Lembaga Pengelola Hutan Desa ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa; (4) Masa bakti pengurus Lembaga Pengelola Hutan Desa selama 3 (tiga) tahun dan setelah itu dapat dipilih kembali untuk masa

jabatan berikutnya. Bagian Kedua

Syarat-Syarat Anggota Pengurus Pasal 5

Anggota pengurus Lembaga Pengelola Hutan Desa terdiri dari para komponen masyarakat antara lain pemuka adat, tokoh agama, pendidik, tokoh pemuda dan wanita serta unsur-unsur lain dalam masyarakat dengan syarat-syarat sebagai berikut : a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Setra dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

c. Berkelakuan baik, jujur, adil, cakap, berwibawa dan penuh pengabdlan kepada masyarakat d. Sebagai penduduk desa dan bertempat tlnggal tetap di desa e. Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerjasama membangun desa melalul pengelolaan hutan desa

Pasal 6 (1) Setelah masa bakti kepengurusan berakhir, maka dilaksanakan musyawarah dan mufakat pemilihan kepengurusan baru,

Calon anggota pengurus diaJukan berdasarkan usulan masyarakat dan dipilih didalam musyawarah dan mufakat warga desa ;

(2) Nama-nama calon terpilih diajukan kepada Kepala Desa untuk ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa untuk ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa.

BAB V TUGAS DAN WEWENANG LEMBAGA PENGELOLA HUTAN DESA

Bagian Pertama Tugas Lembaga Pengelola Hutan Desa Pasal 7

Lembaga Pengelola Hutan Desa mempunyai tugas : a. Menguatkan Kelembagaan Pengelola Hutan Desa b. Menyusun Rencana Pengelolaan Hutan Desa (RPHD) dan Rencana Kerja Tahunan Hutan Desa (RKTHD). c. Melakukan penandaan batas areal kerja hutan desa

d. Melakukan pengembangan usaha hutan desa e. Melakukan pengembangan kelembagaan usaha hutan desa f. Melakukan perlindungan dan pengamanan areal kerja hutan desa g. Membuat formulasi pengaturan Pembagian Hasil dan Manfaat dari Pengelolaan Hutan Desa secara musyawaran mufakat

BAB VI HUBUNGAN DAN TATA KERJA

Pasal 8 (1) Hubungan kerja antara Lembaga Pengelola Hutan Desa dengan Kepala Desa bersifat Kemitraan, konsultatif dan koordinatif; (2) Dalam pelaksanaan tata kerja antara Lembaga Pengelola Hutan Desa dengan Kepala Desa ditetapkan prinsip kcordinasi,

integrasi dan sinkronisasi. (3) Lembaga pengelolaa hutan desa bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap masyarakat desa.

BAB VII PENDANAAN

Pasal 9 (1) Pendanaan dalam rangka pengembangan Lembaga Pengelola Hutan Desa bersumber dari :

a. anggaran pendapatan dan belanja desa (APB Desa) b. Swadaya masyarakat

c. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat (2) Pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa

BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 10 (1) Pembinaan terhadap Lembaga Pengelola Hutan Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa;

(2) Pengawasan dilakukan oleh masyarakat desa, pemerintah desa dan lembaga-lembaga desa lainnya

BAB IX KETENTUAN PENUTUP

Pasal 12 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan agar dapat diketahui oleh masyarakat Desa ... dan Peraturan Desa ini yang

penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten .... Ditetapkan di : ........... Pada Tanggal : ...........

Ketua Badan Permusyawaratan Desa ....

..................................................

Kepala Desa ............

..................................................

KOP SURAT

KEPUTUSAN KEPALA DESA ...

KECAMATAN ... KABUPATEN .... PROVINS ....

NOMOR : ............................. TENTANG

SUSUNAN PENGURUS LEMBAGA PENGELOLA HUTAN DESA .... KEPALA DESA ...

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal Peraturan Desa Nomor tentang Pembentukan Lembaga Pengelola Hutan Desa dalam rangka melaksanakan pengelolaan areal kerja Hutan Desa di wilayah administrasi desa perlu dibentuk Susunan Pengurus Lembaga Pengelola Hutan Desa ...;

b. bahwa susunan pengurus Lembaga Pengelola Hutan Desa telah dipilih melalui rapat

warga yang diselenggarakan di; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a dan b diatas, perlu ditetapkan

Susunan Pengurus Lembaga Pengelola Hutan Desa dengan Surat Keputusan Kepala Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor tentang Hutan Desa; 6. Peraturan Desa Nomor tentang Pembentukan Lembaga Pengelola Hutan Desa

MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG SUSUNAN PENGURUS LEMBAGA PENGELOLA

HUTAN DESA KESATU : Mengangkat Saudara yang nama-nama nya tercantum dalam lampiran Surat Keputusan

ini sebagai Pengurus Lembaga Pengelola Hutan Desa KEDUA : Tugas Pengurus Lembaga Pengelola Hutan Desa sebagaimana dimaksud dalam amar

KESATU adalah : a. Menguatkan Kelembagaan Pengelola Hutan Desa b. Menyusun Rencana Pengelolaan Hutan Desa c. Melakukan penandaan batas areal kerja hutan desa d. Melakukan pengembangan usaha hutan desa

e. Melakukan pengembangan kelembagaan hutan desa f. Melakukan perlindungan dan pengamanan areal kerja hutan desa g. Membuat formulasi pengaturan Pembagian Hasil dan Manfaat dari Pengelolaan

Hutan Desa secara musyawaran mufakat KETIGA : Masa bakti kepengurusan ini selama selama .... tahun. KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di ........

Pada Tanggal : ........ Kepala Desa

.............................. Tembusan : 1. Menteri Kehutanan 2. Gubernur Provinsi ......... 3. Bupati .........

4. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi ......... 5. Kepala Dinas Kehutanan Kab. ......... 6. Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah ......... 7. Camat .........

Lampiran : Surat Keputusan Kepala Desa .... Nomor : Tanggal :

SUSUNAN PENGURUS LEMBAGA PENGELOLA HUTAN DESA

Ketua : Sekretaris : Anggota :

Seksi Bidang : I. Seksi Penguatan Kelembagaan dan Sumberdaya Manusia :

Koordinator : Anggota : 1. 2.

3. II. Seksi Pemanfaatan Hutan dan Pengembangan Usaha :

Koordinator : Anggota : 1.

2. 3.

III. Seksi Perlindungan dan Pengawasan

Koordinator : Anggota : 1.

2. 3.

Kepala Desa ........

......................................

KOP SURAT ................,..........,..............

20.. No : Lamp : Hal : Permohonan HPHD

Kepada Yth. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan/Gubernur....................... Di ..........................................................

Saya yang bertanda tangan di bawah ini ; Nama : ...................................... No. KTP : ...................................... Alamat : ...................................... No Tlp/email : ....................................... Jabatan : Ketua LPHD

Mengajukan permohonan Hak Pengelolaan Hutan Desa di Hutan Lindung seluas............ha, dan/atau Hutan Produksi seluas................ha, yang berlokasi di wilayah administrasi : Desa : ................... Kecamatan : ................... Kabupaten : ...................

Provinsi : ................... Untuk kegiatan-kegiatan : 1. .............................. 2. .............................. 3. Dst

Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan dokumen-dokumen : 1. Peraturan Desa tentang Pembentukan Lembaga Pengelola Hutan Desa 2. Keputusan Kepala Desa tentang susunan Pengurus Lembaga Pengelola Hutan Desa 3. Gambaran umum wilayah 4. Peta usulan lokasi (cetakan dan shape file)

Demikian kami sampaikan, terima kasih Ketua LPHD

....................................... Tembusan : 1. Gubernur......................... 2. Bupati......................... 3. Kepala Dinas Provinsi................ 4. Kepala Balai PSKL..............

5. Kepala KPH........................

-

-

................,..........,..............20..

No : Lamp : Hal : Permohonan IUPKHm

Kepada Yth. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan/Gubernur....................... Di ..........................................................

Saya yang bertanda tangan di bawah ini ; Nama : ...................................... No. KTP : ...................................... Alamat : ...................................... No Tlp/email : .......................................

Jabatan : TANHUT/Ketua KTH/GAPOKTAN/KOPKARHUTAN Mengajukan permohonan izin usaha pemanfaatan HKm seluas............ha yang berlokasi di Desa : ................... Kecamatan : ................... Kabupaten : ................... Provinsi : ...................

Kawasan Hutan: .................. DAS : ................... Untuk kegiatan-kegiatan : 1. .............................. 2. ..............................

3. Dst Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan : 1. Daftar nama anggota kelompok (KTP dan KK) 2. Gambaran umum wilayah

3. Peta usulan lokasi (cetakan dan shape file) Demikian kami sampaikan, terima kasih Ketua Kelompok/Gapoktan/Koptanhut

....................................... Tembusan :

1. ....................... 2. ..................... 3. dst

Verifikasi batas luar calon lokasi kerja HKm

Pendamping harus mampu memverifikasi nama pemohon sesuai dengan

domisili pemohon (KTP)

Naskah Kesepahaman Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kemitraan Kehutanan

Antara ....................................................................................

Dan ....................................................................................

A. Latar Belakang (Memuat latar belakang kemitraan kehutanan) 1. Kondisi Umum Pemegang Izin (Menggambarkan kondisi umum pemegang izin yang meliputi..)

1.1 Kelembagaan a. Perlindungan hutan

b. Penguatan kelembagaan c. Potensi Hutan

2. Kondisi Umum Masyarakat Setempat (Menggambarkan kondisi umum masyarakat yang meliputi..)

2.1 Kondisi Geografis 2.2 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat

2.3 Mata Pencaharian 2.4 Pendidikan 2.5 Adat Istiadat 2.6 Tingkat Ketergantungan Masyarakat Terhadap Hutan

3 Tujuan Pembuatan Naskah Kesepahaman

Pembuatan naskaha kesepahaman ini bertujuan agar pihak-pihak terkait memiki pedoman di dalam melaksanakan kerjasama Kemitraan kehutanan dalam rangka memberdayakan masyarakat setempat dengan memberikan manfaat secara langsung, melalui penguatan kapasitas dan pemberian akses, ikut serta dalam mewujudkan pengelolaan hutan lestari, dan secara bertahap dapat berkembang menjadi pelaku ekonomi yang tangguh, mandiri, bertanggung jawab dan profesional.

B. IDENTITAS PARA PIHAK YANG BERMITRA

Para pihak yang melakukan Perjanjian Kerjasama, “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kemitraan Kehutanan” ini yaitu : 1. .................................. Jabatan................................, beralamat di Jalan ............ Desa ...........

Kecamatan ......... Kabupaten ........... bertindak untuk dan atas nama ..................., selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. ..............., Jabatan ................, beralamat di Desa ................., Kecamatan ..........., Kabupaten

..........................., bertindak untuk dan atas nama ..............................., selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

C. LOKASI KEGIATAN KEMITRAAN

Program Kemitraan Kehutanan ini diselenggarakan di Desa ..............., Kecamatan ................,

Kabupaten ........... . (Peta lokasi terlampir)

D. RENCANA KEGIATAN KEMITRAAN 1. Kondisi Umum Area Kemitraan.

Areal kemitraan kehutanan yang diperjanjikan merupakan ................

2. Potensi

2.1 Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) 2.2 Potensi Bawah Tegakan 2.3 Potensi Kayu 2.4 Rencana Umum

Rencana Umum merupakan gambaran rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka panjang selam kontrak kerjasama berlangsung, yaitu selama 35 tahun sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 39 tahun 2013.

2.5 Rencana Tahunan Rencana Tahunan merupakan turunan dari Rencana Umum yang dilakukan dalam jangka waktu satu tahun. Rencana Tahunan Naskah Kesepahaman ini terlampir.

E. OBYEK KEGIATAN

Jenis-jenis kegiatan yang dimitrakan dalam perjanjian kerjasama meliputi: a. .................................. b. ..................................

c. .................................. Adapun jenis komoditas yang dimitrakan dalam perjanjian kerjasama ini meliputi ................... di antaranya : a. .................................. b. .................................. c. ..................................

F. BIAYA KEGIATAN Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan Kemitraan Kehutanan berasal dari: a. PIHAK PERTAMA; b. PIHAK KEDUA; c. Instansi Lain; dan d. Sumber lain yang tidak mengikat

G. KEWAJIBAN DAN HAK PARA PIHAK PIHAK PERTAMA memiliki kewajiban:

1. ........................................................................; 2. ........................................................................; 3. ........................................................................;

PIHAK PERTAMA memiliki hak: 1. ........................................................................; 2. ........................................................................; 3. ........................................................................; PIHAK KEDUA memiliki kewajiban: 1. ........................................................................;

2. ........................................................................; 3. ........................................................................; PIHAK KEDUA memiliki hak: 1. ........................................................................; 2. ........................................................................; 3. ........................................................................;

H. JANGKA WAKTU KEMITRAAN

Kerjasama Kemitraan Kehutanan ini berlangsung selama ..... (.............. tahun) dan setelah itu dapat diperpanjang kembali sesaui dengan ketentuan yang berlaku. Perjanjian kerjasama ini akan dievaluasi setiap (.........) tahun sesuai dengan kesepakatan para pihak.

I. PEMBAGIAN HASIL SESUAI KESEPAKATAN

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat menerapkan skema bagi hasil dengan prosentase .... % untuk PIHAK PERTAMA dan ...... % untuk PIHAK KEDUA.

J. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

a. Dalam hal terjadi sengketa sebagai akibat dari perjanjian ini, Para Pihak akan menyelesaiakan sengketa dengan melakukan musyawarah;

b. Dalam hal sengketa antara para pihak yang melakukan perjanjian kerjasama tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah, maka selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak musyawarah selesai dilakukan, Para Pihak harus menunjuk Lembaga Adat atau Pemerintah Daerah atau Pemerintah untuk menyelesaikan sengketa melalui cara mediasi;

c. Dalam hal sengketa tidak dapat diselesaikan melalui mediasi oleh Lembaga Adat atau Pemerintah Daerah atau Pemerintah, maka selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak mediasi selesai dilakukan, Para Pihak harus menunjuk pihak lain untuk menyelesaikan sengketa dengan cara mediasi;

d. Dalam hal penyelesaian sengketa melalui mediasi oleh pihak laih tidak dapat menyelesaikan sengketa, maka selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak mediasi selesai dilakukan, Para Pihak dapat menyelesaikan

sengketa di pengadilan.

K. SANKSI PELANGGARAN a. Bentuk sanksi pelanggaran berupa :

1) Denda 2) Ganti rugi

3) Penghentian perjanjian kerjasama b. Sanksi denda atau ganti rugi dijatuhkan kepada salah satu pihak atau ke dua belah pihak hanya dapat dijatuhkan

setelah mendapat putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap; c. Penghentian perjanjian kerjasama baik yang dilakukan salah satu pihak atau karena atas kesepakatan ke dua

belah pihak atau atas keputusan pengadilan tidak menghilangkan kekayaan para pihak di atas area Kemitraan Kehutanan yang diperjanjikan;

d. Para pihak dapat menunjuk penilai untuk menaksir kekayaan para pihak di atas area Kemitraan Kehutanan yang diperjanjikan;

L. Ketentuan lain (Memuat ketentuan lain yang belum termaktub dalam kesepakatan kerjasama ).

Disahkan oleh : ...........................................................

............................................................ NIP. .....................................................

........................., ................................. Disusun oleh: .............................................................

.....................................................

.....................................................

FORMULIR PERMOHONAN HUTAN HAK

A. Data Subjek Hutan Hak (Data Pemohon) 8. Nama MHA : ................................, 9. Nama Ketua Adat : ................................, 10. Alamat Domisli MHA : ................................,

11. Status Pengakuan MHA: Perda/SK Bupati*) No......... Tanggal...... tentang.................................. (copy terlampir)

12. Nama Komunitas atau lembaga sekitar yang berbatasan keberadaan MHA: - ................................, - ................................,

13. Profil MHA meliputi: Sejarah, Soisal, Ekonomi dan Budaya Masyarakat Hukum Adat termasuk kearifan lokal (uraikan secara singkat atau dialmpirkan) .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................

B. Data objek Hutan Hak

1. Letak dan luas a. Kampung/dusun : ................................, b. Desa : ................................, c. Kecamatan : ................................, d. Kabupaten : ................................, e. DAS : ................................,

f. Luas : ................ha 2. Batas-batas

a. Sebelah Utara : ................................, b. Sebelah Selatan : ................................, c. Sebelah Timur : ................................,

d. Sebelah Barat : ................................, 3. Bukti Penguasaan tanah: ................................, 4. Status Kawasan : Kawasan Hutan Negara/Areal Penggunaan Lain *) 5. Kondisi fisik

a. Tutupan lahan : ................................, b. Ketinggian : ................-................, dpl

c. Kelerengan : kisaran ................................,% d. Topografi dominan : datar/bergelombang/berbukit/curam *) e. Jarak dengan mata air/sungai/pantai *): ................................, m f. Jenis pohon dominan:

- ................................, - ................................,

- ................................, - ................................,

g. Jenis satwa liar (kalu ada): - ................................, - ................................,

- ................................, - ................................,

h. Pemukiman, fasum, fasos 6. Fungsi objek hutan hak yang diinginkan: Hutan konservasi/hutan produksi/hutan lindung *) 7. Peta lokasi objek hutan hak : (apabila tidak muat pada kolom ini, peta dapat dilampirkan)

8. Produk hukum daerah pengakuan wilayah adat atau hutan adat - Bentuk produk hukum daerah : Perda/SK Bupatei/SK Gubernur *) - Nomor : ................................, - Tanggal : ................................,

(Copy terlampir)

.............................., ............................... 200..

Pemohon,

......................................................................

*) Coret yang tidak perlu

Areal IPHPS untuk pengembangan Sivofishery di Muara Gembong Bekasi

A. Surat Permohonan ..............................,.................................. 20...

No :

Lamp : Hal : Permohonan IPHPS Kepada Yth. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan....... Di

...................................................... Saya yang bertanda tangan di bawah ini; Nama : ......................................................... No KTP : .........................................................

Alamat : ......................................................... No Telepon/email : ......................................................... Jabatan : Ketua TANHUT/Ketua KTH/ Ketua GAPOKTAN/ Ketua KOPTANHUT / Ketua

Mitra BUMDes/ Ketua LMDH....... Mengsjukan permohonan izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial seluas,...... ha yang belokasi di

Desa : ......................................................... Kecamatan : ......................................................... Kabupaten : ......................................................... Provinsi : ......................................................... Kawasan Hutan. : ......................................................... DAS : .........................................................

Untuk kegiatan-kegiatan 1. ......................................................... 2. ......................................................... 3. Dst.

Sebagai bahan pertimbangan, kam; lampirkan: 1. Daftar nama anggota kelompok (KTP dan KK) 2. Peta usulan lokasi (cetakan dan shape file) Demikian kami sampaikan atas perhatian Bapak/Ibu *) Menteri kami ucapkan terima kasih.

Ketua TANHUT/KTH/OAPOKTAN /KOPTANHUT/Mitra BUMDes/LMDH .........

.........................................................

Tembusan: 1. .........................................................

2. ......................................................... 3. Dan seterusnya. *) Coret yang tidak pertu

A. Daftar Nama Anggota

No. Nama NIK (No

KTP)

No. Kartu

Keluarga (KK)

Alamat/No. HP/ Email

Luas

garapan (ha)

Jenis

Tanaman (Batang)

Keterangan

Jumlah: - -

Mengetahui

Kepala Desa ..................

......................................................... C. Gambaran umum calon lokasi l. Letak dan luas

a. Desa : .........................................................

b. Kecamatan : ......................................................... c. Kabupaten : ......................................................... d. DAS/Sub DAS : ......................................................... e. Luas ha : .........................................................

2. Batas-batas

a. Sebelah Utara : ......................................................... b. Sebelah Selatan : ......................................................... c. Sebelah Timur : ......................................................... d. Sebelah Barat : .........................................................

3. Status Kawasan : HL/HP/HPT/HPK *) 4. Kondisi fisik

a. Tutupan lahan : ......................................................... b. Ketinggian : ............................-............................. dpl c. Kelerengan : kisaran ........................................ % d. Topografi dominan : datar/bergelombang/berbukit/curam •)

e. Jenis tanaman yang diusahakan masyarakat: - ......................................................... - ......................................................... f. Potensi usaha dalam kawasan: - ......................................................... - .........................................................

5. Kondisi Sosek (Demografi kependudukan, sarana prasarana pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, infrastruktur

wilayah, dII) D. Peta lokasi (dilampirkan) *) coret yang tidak perlu

Plang pembagian andil pada areal IPHPS KPH Probolinggo