pembelajaran kitab kuning melalui metode

48
i PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE TARJAMAH DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Disusun Oleh: Muhammad Fahaddudin NIM. 10420056 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

i

PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

TARJAMAH

DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam

Disusun Oleh:

Muhammad Fahaddudin

NIM. 10420056

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

ii

Page 3: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

iii

Page 4: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

iv

Page 5: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

v

Page 6: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

iv

MOTTO

الْعِلْمِ للِْمَعَادِ #مَنْ طَلبََ

شَادِ افَ زَ بفِضَْلِ مِنَ الرَّ

Barang siapa yang mencari ilmu untuk akhiratnya

Ia akan mendapatakan banya petunjuk.

1Kitab Ta’lim al-Muta’alim

Page 7: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

v

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya Sederhana Ini

Kepada:

Almamaterku Tercinta

Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Page 8: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

vi

ABSTRAK

Muhammad Fahaddudin, Pembelajaran Kitab kuning Melalui Metode

Tarjamah Di Pondok Pesantren Al-Munawwir Yogyakarta, Skripsi Jurusan

Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Pembimbing Drs. H. Ahmad Rodli, M.SI.

Pokok pembahasan, metode pembalajaran tarjamah, kitab kuning dan Pondok

Pesantren.

Penelitian ini dilakukan untuk mengatahui bagaimana penerapan

pembelajaran kitab kuning melalui metodetarjamah di Pondok Pesantren Al-

Munawwir Krapyak, Bantul, Yogyakarta. Metode pembelajaran tarjamah

merupakan metode yang digunakan dalam mengkaji kitab kuning yang masih

digunakan di Pondok Pesantren Al-Munawwir Yogyakarta. Bertujuan untuk

memudahkan ustadz dan santri dalam proses pembelajaran, metode ini masih

dianggap relevan sesuai dengan tujuan pembelajaran di madrasah diniyyah.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan fenomenologi

dengan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, ini digunakan untuk

mengkaji atau meneliti suatu obyek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi di

dalamnya dan tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode-metode yang

alamiah ketika hasil penelitian yang diharapkan bukanlah generalisasi berdasarkan

ukuran-ukuran kuantitas, namun makna dari fenomena yang diamati. Untuk

memperoleh data yang nyata, maka metode yang digunakan adalah metode

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode pembelajaran

tarjamah menggunakan metode makna gandul dan gramatika-tarjamah, kedua

metode ini masih dirasa efektif sesuai tujuan madrasah diniyyah. Karena

heterogenis santri yang berasal dari berbagai daerah dan mengasah kemampuan

santri dalam kemahiran gramatikalnya.

Page 9: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

vii

التجريد

المنور الإسلامى معهد الطريقة الترجمة في تعلم كتب التراثبال محمد فحد الدين,

قسم تعليم اللغة العربية كلية علم التربية وتأهيل المعلمين, جامعة سونان ليوغياكرتا, البحث

الأستاذ الدكتور أحمد راضي الماجستير كمشرفي . كاليجاغا الإسلامية الحكومية بيوغياكرتا,

. لإسلامىا معهدالترجمة, كتب التراث ورأس البحث, طريقة تدريس ال

تدريس تحديد المشكلة علي هذا البحث هي لمعرفة عن كيفية التدريس علي طريقة

المنور كرفياك, بانتول, يوغياكرتا. طريقة تدريس الترجمة هي الإسلامىمعهد الالترجمة في

المنور كرفياك, الإسلامىطريقة التي تستعمل في تدريس كتب التراث يجعلها في معهد

مناسبةيوغياكرتا. وتهدف علي سهولة الأستاذ والطلاب في التدريس. ويعتبر هذا الأسلوب

مدرسة الدينية.الومطابقا علي اهداف التدريس في

وعلي هذا البحث, يستعمل الباحث نهج للأسلوب الوصفي النوعي مع الظواهر.

برة بالمواضيع. ويستعمل أيضا يهدف هذا البحث إلي فهم ظاهرة ما هو من ذوي الخ

. باستعمال الطرق مجال العلميةبدون اللعبوبدون إختبار الفرضية لمراجعة أو فحص في

ليس من التعميم استنادا إلي قياسات كمية, بل المعني من رجاءالعلمية عند حاصل البحث

طريقة ويستعمل الباحث وهكذ تؤثر على حصول البيانات الصحيحة, ظاهرة التي لاحظ.

, المقابلة وطريقة الوثائق.الملافضة

نتائج البحث تشير أن تطبيق طريقة تدريس الترجمة باستعمال الطرق المعاني و

علي أهداف التدريس في مدرسة غندول ونحوية الترجمة, وهذين الطريقتين تشعر بالفعالية

.مهارات الطلابالدينية. لأن هيتروجينس الطلاب التي تأتي من جهة الأمكان و

Page 10: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

viii

KATA PENGANTAR

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم الحمد الله رب العالمين وبه نستعين على امور الدنيا والدين

سيدنا ومولنا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وصحبه اجمعين

Puji syukur kehadirat AllahSWT yang telah menghadiahkan rahmat,

karunia serta petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

penyusunan skripsi ini.

Shalawat dan salam penuh kasih sayang kita tunjukan kepada baginda nabi

agung Muhammad SAW, sebagai nabi dan rosul pembawa pesan kedamaian

dalam lingkaran suci agama Islam, panutan yang patut untuk kita teladani dalam

kehidupan ini.

Dalam penulisan skripsi ini, yang berjudul “Pembelajaran Kitab Kuning

Melalui MetodeTarjamah Di Pondok Pesantren Al-Munawwir Yogyakarta”

peneliti ucapan terimakasih kepada segenap pihak yang telah mendukung dan

memberikan suport demi penyusunan skripsi ini sehingga dapat berjalan tanpa

adanya satu halangan yang berarti. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan banyak

terimaksaih kepada:

1. Bapak Dr. H. Hamruni, M.SI selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Drs. H. Ahmad Rodli, M.SI, selaku dosen pembimbing skripsi, yang

dengan sabar memberikan semangat, arahan dan doa kepada peneliti dalam

melaksanakan kegiatan penelitan dan penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Umi Baroroh selaku pembimbing akademik.

4. Bapak KH. Fairuzi Afieq selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir

Komplek Nurussalam yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

Page 11: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

ix

5. Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam yang

telah berkenan meluangkan waktunya dalam membantu penyusunan skripsi

ini.

6. Kepada Orang tuaku, ayahku tersayang bapak Nafiin Ihsan dan ibuku terkasih

Hj. Saodah Sahlan, yang tak henti melantunkan doa-doa disetiap sujudnya,

dan adikku tercinta M.Faizzuddin yang selalu memberikan senyuman dikala

sedih.

7. Pengasuh Pon-Pes Al-Munawwir komplek “L” KH. M. Munawwar Ahmad

yang selalu membimbingku dan semua teman-teman santri Al-Munawwir

komplek “L” khususnya kamar eL-Villa Atas.

8. Semua pihak yang telah membantu kelancaraan proses penyusunan skripsi

ini, baik langsung maupun tidak langsung, yang tidak bisa kami sebutkan

satu persatu. Semoga amal baik yang telah diberikan mendapatkan balasan

dari Allah SWT.

Sebagai seorang manusia, mungkin akan selalu akan ada khilaf dalam

setiap gerakan dan tindakan, maka dari itu penulis mohon maaf atas segala

kesalahan baik di sengaja maupaun tidak disengaja.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

yang harus dibenahi baik dari isi dan susunannya. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan laporan ini.

Selanjutnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis dan bagi semua pembaca dan yang membutuhkan.

Bantul, 5 Juni 2014

Peneliti

Muhammad Fahaddudin

NIM. 10420056

Page 12: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................. ii

HALAMAN NOTA PERSETUJUAN ....................................................................... iii

HALAMAN NOTA BIMBINGAN ........................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vii

ABSTRAKS ............................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvi

DAFTAR TRANSLITERASI ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 5

D. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 6

E. Landasan Teori ........................................................................................ 8

F. Metode Penelitian .................................................................................... 17

Page 13: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

xi

G. Sistematika Pembahasan ......................................................................... 22

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR ... 23

A. Letak dan Keadaan Geografis ............................................................... 23

B. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya ................................................. 24

1. Sejarah Berdiri ................................................................................. 24

2. Sejarah Perkembangan ..................................................................... 25

C. Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam ...................... 31

1. Sejarah Berdiri ................................................................................. 31

2. Visi dan Misi .................................................................................... 33

3. Struktur Organisasi .......................................................................... 33

4. Pembelajaran Santri ......................................................................... 34

5. Keadaan Asatidz ............................................................................... 37

6. Kegiatan ........................................................................................... 38

7. Sarana Dan Prasarana ....................................................................... 41

BAB III ANALISIS PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI

METODE TARJAMAH .................................................................... 45

A. Pembelajaran Kitab Kuning Melalui Metode Tarjamah ....................... 45

1. Tujuan Pembelajaran ....................................................................... 45

2. Mata Pelajaran dan Kelas ................................................................ 47

3. Penerapan Pembelajaran Kitab Kuning ........................................... 52

4. Tujuan Penerapan Metode Pembelajaran Tarjamah ........................ 54

5. Penerapan Metode Pembelajaran Tarjamah .................................... 55

6. Evaluasi Pembelajaran .................................................................... 65

Page 14: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

xii

B. Problematika Yang Dihadapi ................................................................ 69

1. Linguistik ......................................................................................... 69

2. Non-Linguistik ................................................................................. 70

C. Upaya yang Dilakukan guna Menghadapi Problematika ..................... 75

1. Upaya yang Dilakukan Santri .......................................................... 75

2. Upaya yang Dilakukan Asatidz ........................................................ 76

3. Upaya yang Dilakukan Pengurus Madrasah .................................... 77

BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 79

A. Kesimpulan ........................................................................................... 79

B. Saran ..................................................................................................... 81

C. Kata Penutup ........................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICCULUM VITE

Page 15: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jadwal madrasah diniyyah

Tabel 2 : Kitab kuning yang dikaji menggunakan metode tarjamah di

Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam Yogyakarta

Tabel 3 : Simbol-simbol dalam makna gandul

Page 16: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran 2 : Pedoman Wawancara

Lampiran 3 : Pedoman Observasi Pembelajaran

Lampiran 4 : Catatan Lapangan

Lampiran 5 : Struktur Organisasi

Lampiran 6 : Jadwal Madrasah Diniyyah

Lampiran 7 : Foto Kegiatan Pembelajaran

Lampiran 8 : Surat Bukti Seminar Proposal

Lampiran 9 : Perbaikan Skripsi

Lampiran 10 : Surat Perubahan Judul

Lampiran 11 : Surat Izin Penelitian Pemerintah Profinsi DIY

Lampiran 12 : Surat Izin Penelitian BAPPEDA

Lampiran 13 : Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 14 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 15 : Sertifikat Toefl

Lampiran 16 : Sertifikat IKLA

Lampiran 17 : Sertifikat PPL-KKN Integratif

Lampiran 18 : Sertifikat SOSPEM

Lampiran 19 : Sertifikat ICT

Lampiran 20 : Curriculum Vitae

Page 17: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

xv

PEDOMAN TRANSLITERASI

Penulisan Transliterasi Arab-latin dalam penyusunan Skripsi ini

menggunakan pedoman transliterasi dari Keputusan Bersama Menteri Agama RI

dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tanggal 10

September 1985 No: 158 dan 0543b/U/1987. secara garis besar uraiannya adalah

sebagai berikut:

Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

ا

ب

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ر

ز

س

ش

alif

ba’

ta’

sa’

jim

h{a

kha

dal

z|al

ra’

zai

sin

syin

Tidak dilambangkan

b

t

s|

j

h{

kh

d

z|

r

z

s

sy

Tidak dilambangkan

Be

Te

Es (titik di atas)

Je

Ha (titik di bawah)

Ka dan ha

De

Zet (titik di atas)

Er

Zet

Es

Es dan Ye

Page 18: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

xvi

ص

ض

ط

ظ

ع

غ

ف

ق

ك

ل

م

ن

و

هـ

ء

ي

s{ad

d{ad

t{a

z{a

‘ain

gain

fa’

qaf

kaf

lam

mim

nun

wau

ha’

hamzah

ya

s{

d{

t{

z{

‘-

g

f

q

k

l

m

n

w

h

y

Es (titik di bawah)

De (titik di bawah)

Te (titik di bawah)

Zet (titik di bawah)

Koma terbalik (di atas)

Ge

Ef

Qi

Ka

El

Em

En

We

Ha

Apostrof

Ye

Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap yang disebabkan Syaddah ditulis rangkap.

Contoh : نزّ ل ditulis nazzala.

.ditulis bihinna بهنّ

Vokal Pendek

Page 19: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

xvii

Fathah ( _ َ _ ) ditulis a, Kasrah ( _ َ _ ) ditulis i, dan Dammah ( _ َ _ ) ditulis

u.

Contoh : أحمد ditulis ah}mada.

.ditulis rafiqa رف ق

.ditulis s}aluha صل ح

Vokal Panjang

Bunyi a panjang ditulis a>, bunyi i panjang ditulis i> dan bunyi u panjang

ditulis u>, masing-masing dengan tanda hubung ( - ) di atasnya.

Fathah + Alif ditulis a>

<ditulis fala فلا

Kasrah + Ya’ mati ditulis i>

ditulis mi>s}aq ميثاق

Dammah + Wawu mati ditulis u>

ditulis us}u>l أصول

Vokal Rangkap

Fathah + Ya’ mati ditulis ai

<ditulis az-Zuh}aili الزحيلي

Fathah + Wawu mati ditulis au

.ditulis t}auq طوق

Ta’ Marbutah di Akhir Kata

Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandang “al” serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta’

marbutah itu ditransliterasikan dnegan ha/h.

Page 20: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

xviii

Contoh : روضة الجنة ditulis Raud}ah al-Jannah.

Hamzah

Bila terletak di awal kata, maka ditulis berdasarkan bunyi vokal yang

mengiringinya.

ditulis inna إن

Bila terletak di akhir kata, maka ditulis dengan lambang apostrof ( ’ ).

ditulis wat}’un وطء

Bila terletak di tengah kata dan berada setelah vokal hidup, maka ditulis sesuai

dengan bunyi vokalnya.

ditulis rabâ’îb ربائبBila terletak di tengah kata dan dimatikan, maka ditulis dengan lambang

apostrof ( ’ ).

.ditulis ta’khużûna تأخذونKata Sandang Alif + Lam

Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al.

.ditulis al-Baqarah البقرة

Bila diikuti huruf syamsiyah, huruf l diganti dengan huruf syamsiyah yang

bersangkutan.

.’ditulis an-Nisa النساء

Catatan: yang berkaitan dengan ucapan-ucapan bahasa Persi disesuaikan dengan

yang berlaku di sana seperti: Kazi (qadi).

Page 21: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap

orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

antara seseorang dengan lingkungannya.1termasuk belajar bahasa yang

merupakan hal penting, baik untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu maupun

sebagai alat berkomunikasi, berbagai problematika muncul dalam proses

mempelajari bahasa.

Setiap orang yang mempelajari bahasa asing misalnya bahasa arab baik

itu di pesantren ataupun di sekolah formal memiliki masalah yang sama. Orang

yang mempelajari bahasa asing tersebut sudah memiliki pengalaman berbahasa

komunikasi dengan bahasa ibu. 2 Hal ini menjadi salah satu faktor hambatan

dalam proses mempelajari bahasa. Pesantren yang notabene merupakan lembaga

pendidikan berasaskan Islam, maka dalam proses kajiannya tidak akan lepas dari

kajian-kajian bahasa arab. Ini menjadikan para santri dituntut untuk menguasai

bahasa kedua yaitu bahasa Arab.

Seperti yang telah diketahui selama ini bahwa buku-buku rujukan yang

diambil dalam proses pembelajaran di pesantren adalah buku-buku pelajaran

yang berasal dari negara-negara Arab yang tentu saja belum dilakukan

1Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press), hlm. 1.

2Ahmad Izan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Humaniora), hlm. 62.

Page 22: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

2

penyesuaian untuk proses pengajaran bahasa bagi orang asing, termasuk orang

Indonesia. 3 Oleh karena itu, diperlukan berbagai metode yang digunakan dalam

menjembatani proses transformasi ilmu. Salah satu komponen yang mendukung

terjadinya keberhasilan dalam proses transformasi ilmu adalah metode. Metode

merupakan satu rancangan menyeluruh untuk menyajikan secara teratur bahan-

bahan bahasa.4

Secara sederhana, metode pembelajaran bahasa Arab dapat digolongkan

menjadi dua macam: yaitu, pertama metode tradisional/klasikal dan kedua,

metode modern. Pembelajaran tradisional adalah metode pengajaran bahasa

Arab yang berfokus pada “bahasa sebagai budaya ilmu”. Metode modern adalah

pengajaran bahasa yang berorientasi pada tujuan bahasa sebagai alat, yakni alat

untuk berkomunikasi.

Tujuan pengajaran bahasa Arab sebagai alat dan sebagai tujuan itu

sendiri berbeda dalam menentukan metode, strategi, dan materi pengajaran.5

Seperti halnya dalam mempelajari ilmu keagamaan, mempelajari bahasa Arab

merupakan tujuan yang suci terlebih bagi umat Islam, hal ini disebabkan karena

bahasa Arab merupakan bahasa ilmu pengetahuan dan bahasa sakral bagi umat

Islam. Karena di dunia ini tiada al-Qur’an dengan bahasa lain kecuali bahasa

Arab, atas dasar ini mempelajari bahasa Arab sebagai kitab suci kaum muslim di

3Ibid., hlm. 64.

4 Syamsuddin Asyrofi, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Idea Press,

2010), hlm. 77.

5 A. Akram Malibary, Pengajaran Bahasa Arab, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hlm. 2.

Page 23: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

3

dunia merupakan kebutuhan utama.6 Usaha-usaha ini selanjutnya melahirkan

sumber hukum selain al-Qur’an dan Hadits, antara lain yang dikenal dengan

ijtihad, ijma’ ulama, dan qiyas.7 yang pada umumnya tertuang dalam karya

kitab-kitab klasik atau kitab kuning. Sehingga muncul berbagai disiplin ilmu

bahasa yang bertujuan mengkaji ilmu-ilmu agama. Dengan ini tampak jelas

peran penting penguasaan bahasa Arab, seperti yang dipelajari di pesantren-

pesantren yang notabene bertujuan untuk mempelajari dan memahamiisi dari

teks kitab klasik atau kitab kuning.

Penerjemahan kitab kuning dijadikan jembatan dalam rangka memahami

dan mendalami kandungan dari kitab kuning. Tujuan pembelajaran bahasa secara

teoritis berarti tujuan menumbuhkan kemampuan berbahasa Arab. Dari tujuan

memahami dan mendalami kitab klasik, melahirkan metode-metode

penerjemahan yang intinya adalah untuk memudahkan santri dalam mengkaji

kitab kuningdan lebih mengasah keterampilan membaca. Dalam pembelajaran

kitab kuning cenderung memakai metode-metode tarjamah seperti: Metode

makna gandul dan metode gramatika-tarjamah.

Seperti yang telah dipaparkan di atas, melihat begitu pentingnya

penerjemahan yang diterapkan di pesantren-pesantren. Metode-metode

pembelajaran tarjamah saat ini mampu memberikan solusi terhadap pengajaran

yang mengakomodir kebutuhan santri, mempermudah dalam mempelajari dan

memahami kitab kuning serta mengasah kemampuan qawaid santri. Maka

6 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya), hlm 80.

7Ibid., hlm. 81.

Page 24: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

4

penulis tertarik untuk mengkaji Metode yang digunkan dalam menterjemahkan

teks bahasa Arab.

Dalam kajian ini, penulis memperkecil batasan penelitiannya yakni

metode yang digunakan dalam menerjemahkan kitab kuning, seperti metode

makna gandul dan gramatika-tarjamah, hal ini hanya dapat ditemui di

pesantren-pesantren tradisional yang masih menerapkan metode makna gandul

dan gramatika-tarjamah dalam proses pembelajarannya.

Penerapan metode tarjamah tidak akan lepas dari problematika, seperti

makna gandul. Penerjemahan makna gandul yang sering digunakan santri dalam

mempelajari kitab kuning melahirkan santri hanya mahir menerjemahkan secara

gandul, sehingga menjadikan ketidak mampuan santri mengalihbahasakan dari

teks asli kebahasa sasaran.

Dalam kesempatan ini penulis mengambil studi kasus di Pondok

Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam Yogyakarta. Alasan pemilihan

tempat karena pondok pesantren ini masuk dalam lingkup pondok pesantren

tradisional dan masih konsisten menggunakan makna gandul juga karena terjadi

problematika dalam proses tarjamahnya yakni ketidakmampuan santri dalam

mengalihbahasakan dari makna gandul ke bahasa sasaran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

penelitian ini akan dipandu dengan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

Page 25: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

5

1. Bagaimana pembelajaran kitab kuning melalui metode tarjamahdi Pondok

Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam Yogyakarta?

2. Problematika apa yang muncul pada pembelajaran tarjamah di Ponpes Al-

Munawwir Komplek Nurussalam Yogyakarta?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al-Munawwir

Komplek Nurussalam Yogyakarta dalam mengatasi problematika

pembelajaran tarjamah?

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan pembelajarankitab kuning melalui metode

tarjamahdi Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam

Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui problematika yang terjadi dalam proses tarjamah di

Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam Yogyakarta.

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan Pondok Pesantren Al-

Munawwir Komplek Nurussalam Yogyakarta dalam mengatasi

problematika pembelajaran tarjamah.

Kegunaan penelitian ini adalah:

1. Sebagai wahana untuk mengetahui metode-metode yang digunakan

dalam penerjemahan kitab kuning.

2. Menambah wawasan, khazanah dan kualitas keilmuan dalam dunia

pendidikan khususnya di pondok pesantren.

Page 26: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

6

3. Sebagai gambaran dan evaluasi metode pembelajaran tarjamah dalam

pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek

Nurussalam Yogyakarta.

D. Tinjauan Pustaka

Bedasarkan pengamataan yang dilakukan penulis terkait penelitian

tentangtarjamah, penulis belum menemukan ada penelitian yang secara khusus

mengkaji tentang “Pembelajaran Kitab Kuning Melalui Metode Tarjamah ”,

akan tetapi, penulis menemukan beberapa skripsi yang mempunyai tema hampir

sama tetapi memiliki fokus kajian yang berbeda:

Pertama, “Studi Penerapan Metode Tarjamah di Madrasah Salafiyah III

PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta”.8 Skripsi ini ditulis oleh saudari Siti

Halimah (98423922), skripsi ini membahas mengenai bidang tarjamah yang

merupakan salah satu mata pelajaran di Madrasah Salafiyah III dan proses

penerjemahan teks bahasa Arab ke bahasa Indonesia dan problem-problem yang

dihadapi santri dengan adanya penerapan metode tarjamah pada mata pelajaran

tarjamah bahasa Arab di kelas empat dan lima Madrasah Salafiyah III PP. Al-

Munawwir Komplek “Q” Yogyakarta.

Kedua, “Penerapan Metode Tarjamah dalam Pengajaran Bahasa Arab

di Madrasah Diniyah Putra Pondok Pesantren Nurul Umah Kotagede

8 Siti Halimah, Studi Penerapan Metode Tarjamah di Madrasah Salafiyah III PP. Al-

Munawwir Krapyak Yogyakarta, (Skripsi: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2003), t.d

Page 27: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

7

Yogyakarta pada Kelas II Wustho Tahun Ajaran 2009/2010”.9 Skripsi ini ditulis

oleh saudariIin Irawan (06420070), dalam skripsi ini membahas mengenai

proses penerapan metode tarjamah dalam mata pelajaran tarjamah di Madrasah

Diniyah putra Pondok Pesantren Nurul Umah Yogyakarta.

Ketiga, “Problematika Penerapan Metode Qiro’ah dan Gramatika-

Tarjamah dalam Pengajaran Bahasa Arab Di Pondok Pesantren darul Ulum

Kulonprogo Yogyakarta”.10 Skripsi ini ditulis oleh saudara Syatriya Kurniansyah

(98423956), skripsi ini mendeskripsikan penerapan metode qiro’ah dan

gramatika-tarjamah serta membahas mengenai problelmatika yang dihadapi

dalam penerapan metode qiro’ah dan gramatika-tarjamah.

Berdasarkan kajiantiga skripsi yang membahas mengenai tarjamah,

terdapat poin penting yang menjadi pembahasan skripsi di atas, yakni proses

tarjamah merupakan mata pelajaran wajib, hasil metode penerjemahan langsung

mengarahkan siswa menerjemahkan ke dalam bahasa sasaran, dan skripsi yang

membahas mengenai metode pembelajaran qiro’ah dan gramatika-tarjamah,

terjadi problematika dalam proses membaca dan menjelaskan isi dari kitab

kuning. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan penulis menekankan pada

metode-metode yang digunakan dalam dalam menerjemahkan bahasa Arab dan

problematika apa yang ditemukan dalam proses pembelajaran tarjamah. Jadi

jelas berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Iin Irawan, Siti

9 Iin Irawan, Penerapan Metode Tarjamah dalam Pengajaran Bahasa Arab Madrasah

Diniyah Putra Pondok Pesantren Nurul Umah Kotagede Yogyakarta pada Kelas II Wustho Tahun

Ajaran 2009/2010, (Skripsi: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2010), t.d

10 Syatriya Kurniansyah, Problematika Penerapan Metode Qiroah dan Gramatika-Tarjamah

dalam Pengajaran Bahasa Arab Di Pondok Pesantren Darul Ulum Kulonprogo Yogyakarta,

(Skripsi: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakrta, 2005), t.d

Page 28: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

8

Halimahdan Syatriya Kurniansyah baik dari fokus dan bidang kajian. Penulis

juga memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

E. Landasan Teori

1. Metode pembelajaran

a. Pengertian metode pembelajaran

Istilah metode secara etimologi berasal dari kata Bahasa

Yunani yaitu methodos yang berasal dari kata “meta” dan “hodos”,

kata meta berarti cara atau melalui, sedangkan hodos berarti jalan.

Sehingga metode berarti jalan yang harus dilalui, cara melakukan

sesuatu atau prosedur.11

Sedangkan menurut Fuad Effendy metode adalah rencana

menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan

pendekatan yang ditentukan.12 Sehingga metode pembelajaran dapat

dikatakan sebagai proses penyajian dan penyampaian ilmu

pengetahuan oleh guru atau ustadz agar murid atau santri memahami

dan menguasai bahasa Arab serta dapat mengembangkannya.

Metode pembelajaran yang sering digunakan pondok-pondok

pesantren di Indonesia adalah metode sorogan dan metode

bandongan.

b. Metode pembelajarandi pondok pesantren

11Sunhaji, Strategi Pembelajaran, Konsep, Dasar, Metode, dan Aplikasi dalam Proses

Belajar Mengajar, (Yogyakarta, Grafindo Litera Media, 2009), hlm. 38.

12A. Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat, 2009), hlm.8.

Page 29: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

9

A. Fuad Effendy juga mengemukakan bahwa metode

pembelajaran bahasa Arab muncul dan dibangun di atas landasan

teori-teori ilmu jiwa (psikolinguistik) dan ilmu bahasa (lingusistik).

Ilmu jiwa menguraikan bagaimana orang belajar sesuatu bahasa,

sedangkan linguistik memberikan kajian tentang seluk beluk bahasa.

Dalam penggunaan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor,

salah satunya adalah tujuan dari pengajaran bahasa itu sendiri. Seperti

tujuan dari pembelajaran kitab kuning di pesantren-pesantren

tradisional, dimana membaca dan memahami kitab kuning menjadi

tujuan utama dari proses pembelajaran.

Metode-metode pembelajaran yang sering digunakan dalam

pembelajaran kitab kuning di pesantren-pesantren adalah:

1) Metode sorogan adalah belajar secara individu dimana seorang

santri menghadap kepada ustadz atau kyai untuk menyodorkan

kitab kuning yang akan dibaca dan diuraikan maksud dari isinya.

2) Metode bandongan adalah metode pembelajaran kitab kuning

dalam bentuk kelas dimana ustadz membaca dan menjelaskan isi

dari teks kitab kuning sedangkan santri mendengarkan dan

memberi makna.

2. Kitab kuning

a. Pengertian kitab kuning

Kitab kuning merupakan istilah khusus yang digunakan

untuk menyebutkan karya tulis dibidang keagamaan yang ditulis

Page 30: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

10

dalam bahasa Arab dan digunakan sebagai referensi di pondok-

pondok pesantren yang berisi tentang beberapa disiplin ilmu.

Dinamakan kitab kuning dikarenakan kebanyakan kitab-kitab

tersebut kertasnya berwarna kuning. Seiring dengan kemajuan

teknologi percetakan, kitab kuning tidak harus selalu dicetak

dengan kertas kuning akan tetapi dicetak pula di atas kertas

putih.13

Secara spesifik kebanyakan kitab kuning memiliki ciri

umum yang terletak pada formatnya (lay-out), yang terdiri dari

dua bagian: matan atau teks aslinya, syarah atau penjelasan dari

teks asli, dan hasyiyah atau penjelasan dari penjelasan teks asli.

Pada umumnya matan terletak di pinggir sedangkan syarah

terletak dibagian tengah, karena syarah merupakan penjelasan

atau penjabaran dari matan makasyarah isinya lebih banyak dari

pada matan. Ciri khas lainnya adalah terletak pada model

penjilidannya dimana hanya dilipat dan disusun sesuai halaman

sehingga masih berupa lembaran.

b. Pentingnya mempelajari kitab kuning

Kitab kuning merupakan karya ilmiah para ulama

terdahulu yan gdibukukan, di dalam kitab kuning sebagai

khazanah keilmuan Islam sangat penting untuk dikaji karena:

13Ali Yafie, Menggagas Fiqih Sosial, (Bandung: Mizan, 1989), hlm. 56.

Page 31: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

11

1) Sebagai pengantar bagi langkah ijtihad dan pembinaan hukum

Islam kontemporer.

2) Sebagai materi pokok dalam memahami, menafsirkan, dan

menerapkan bagian hukum positif yang masih menempatkan

hukum Islam, atau madzhab fiqih tertentu sebagai sumber

hukum, baik secara historis maupaun secara resmi.

3) Sebagai upaya memenuhi kebutuhan umat manusia secara

universal dengan memberikan sumbagnan bagi kemajuan ilmu

hukum sendiri melalui studi perbandingan hukum.14

c. Ruang lingkup pembahasan kitab kuning

Adapaun ruang lingkup pembahasan kitab kuning dapat

ditinjau dari berbagai segi diantaranya:

1) Kandungan makna, dilihat dari kandungan maknanya kitab

kuning dapat dikelompokan menjadi dua macam:

a) Kitab kuning yang berbentuk penawaran atau penyajikan

ilmu secara polos (naratif), seperti sejarah, hadits, dan

tafsir.

b) Kitab kuning yang menyajikan materi yang berbentuk

kaidah keilmuan, seperti nahwu, ushul fiqih, dan

mursalah al-hadits.

2) Kadar penyajian, dari segi penyajian kitab kuning dapat dibagi

menjadi tiga macam yaitu:

14Departemen Agama RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan dan

Perkembangannya, (Jakarta, 2003), hlm. 11.

Page 32: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

12

a) Mukhtasar,yaitu kitab yang tersusun secara ringkas dan

menyajikan pokok masalah, baik yang muncul dalam

bentuk nadzam atau syi’ir (puisi) maupaun dalam bentuk

nash (prosa).

b) Syarah, yaitu kitab kuning yang memberikan uraian panjang

lebar, menyajikan argumenatsi ilmiyah secara komperatif,

dan banyak mengutip alasan ulama dengan masing-masing

argumen.

c) Kitab kuning yang menyajikan tidak terlalu ringkas, tetapi

juga tidak terlalu panjang.

3) Kreatifitas penulis, kitab kuning dapat dikelompokkan menjadi

lima macam yaitu:

a) kitab kuningyang menampilkan gagasan baru, seperti : kitab

ar-Risalah(kitab usul fiqih karya Imam Syafi’i), al-Arud wal

Qawafi (kaidah penyusun syair karya Imam Kholil bin

Ahmad Al-Farhidi), atau teori ilmu kalam yang di

munculkan oleh Wasil bin Ata’, Abu Hasan Al-Asy’ari dan

sebagainya.

b) kitab kuning yang berisi komentar (syarah) terhadap kitab

yang telah ada, seperti : kitab hadits karya Imam Ibnu Hajar

Al-Asyqolani yang memberikan komentar terhadap kitab

Shahih Al-Buchari.

Page 33: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

13

c) Kitab kuning yang meringkas kitab yang panjang lebar,

seperti kitab Alfiyah Ibn Malik(buku tentang nahwu yang di

susun dalam bentuk syair sebanyak seribu bait) karya Ibnu

Aqil dan Lubb Al-Usul (buku tentang usul fiqih) karya

Zakariyah Al-Anshori sebagai ringkasan dari Jama’al

Jawamik(buku tentang ushul fiqih) karangan Al-Subki.

d) Kitab kuning yang berupa kutipan dari kitab kuning yang

lain, seperti: Ulum al-Qur’an (buku tentang ilmu-ilmu al-

Qur’an) karya Al-Aufi.

e) Kitab kuning telah memperbaharui sistem kitab yang lain,

seperti Ihya’ Ulumiddin kayra Imam Al-Ghazali.15

3. Tarjamah

a. Pengertian tarjamah

Kata tarjamah berasal dari bahasa Arab “ م yang berarti ”ت رْج

menterjemahkan, mentafisrkan, menjelaskan, dan

mengartikan.16Tarjamah merupakan pengubahan dari suatu bentuk

ke dalam bentuk lain atau pengubahan dari suatu bahasa disebut

bahasa sumber ke dalam bahasa lain disebut bahasa penerima atau

bahasa sasaran.17Menurut Ahmad Izzan tarjamah merupakan

keterampilan (skillfull) menangkap pikiran yang diungkapkan

15Ulin Nikmah, Pengembangan Pembelajran Kitab kuning di Pondok Pesantren

Mamba’ul Hikmah, (Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 2007), hlm. 27.

16Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir; Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka

Progresif, 2002), hlm. 131.

17Abdul Munip, Strategi dan Kiat Menerjemahkan Teks Bahasa Arab ke dalam Bahas

Indonesia, (Yogyakarta: Bidang Akademik, 2008), hlm. 1.

Page 34: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

14

dengan bahasa Arab atau bahasa lainnya, kemudian

menginformasikan pikiran itu kepada orang lain dengan bahasa

Indonesia atau sebaliknya baik secara lisan maupun tulisan.

Terjamah bisa dikatakan proses mengalihbahasakan.

Sehingga dalam menerjemahkan berarti mempelajari struktur

gramatikal, menganalisis teks bahasa sumber untuk menemukan

makna, dan mengungkapkan kembali ke dalam bahasa sasaran.

Tujuan penerjemahan adalah untuk menciptakan relasi yang

sepadan dan intent antara teks sumber dan teks sasaran agar

diperoleh jaminan bahwa kedua teks tersebut mengkomunikasikan

pesan yang sama.18

b. Jenis-jenis tarjamah

Berdasarkan proses penerjemahannya, dapat digolongkan

menjadi empat, yaitu:

1) Penerjemahan kata demi kata

Penerjemahan kata demi kata ini menghasilkan terjemahan yang

berpihak kepada teks bahasa sumber, dapat diamati dari adanya

pengaruh teks bahasa sumber dalam teks terjemahan atau teks

bahasa sasaran. pengaruh itu bisa berupa struktur gramatikanya

maupun pemilihan katanya. Secara umum, ciri-ciri yang berpihak

pada teks bahasa sumber adalah: (1) masih memakai kata-kata yang

terdapat dalam teks bahasa sumber; (2) teks terjemahan masih

18Ibid., hlm. 4.

Page 35: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

15

terasa kalau itu teks terjemahan; (3) masih mencermikan gaya

bahasa teks bahasa sumber; (4) masih mencerminkan waktu

ditulisnya teks asli; (5) tidak ada penambahan dan pengurangan

terhadapt teks bahasa sumber; (6) genre sastra tertentu harus

dipertahankan di dalam teks terjemahan.19 Seperti penerjemahan

teks Al-Qur’an.

2) Penerjemahan bebas

Penerjemahan bebas berupaya memproduksi terjemahan yang tidak

lagi mengandung gaya atau bentuk teks sumber. Dalam praktiknya,

penerjemahan bebas tidak terikat dengan pencarian padanan pada

susunan kata atau kalimat.20

3) Penerjemahan harfiah

Penerjemahan harfiah dilakukan dengan mengalihkan konsturksi

garamtika bahasa sumber ke dalam konstruksi garamtika target

yang memiliki padanan paling dekat.21 Pada mulanya

penerjemahan ini dimulai dengan menerjemahkan kata demi kata,

kemudian menyesuaikan susunan kata bahasa sasaran.

4) Penerjemahan komunikatif

Penerjemahan komunikatif ini berupaya mengungkapkan makna

konteksutal bahasa sumber secara tepat. Pengungkapan dilakukan

dengan cara-cara tertentu sehingga isi dan bahasanya diterima dan

19Ibid., hlm. 10.

20M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011), hlm. 56.

21Ibid., hlm. 54.

Page 36: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

16

mudah dipahami pembaca target.22 Penerjemahan ini menekankan

pada kenyamanan pembaca dalam membaca hasil dari proses

penerjemahan, sehingga menjadikan pembaca tidak mengalami

kesulitan dalam memahami.

Metode-metode yang digunakan dalam menerjemahkan bahasa

Arab di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam yang

meliputi metode makna gandul dan metode gramatika-tarjamah yang

diterapkan di pondok ini.

1) Metode Makna Gandul

Mempelajari kitab kuning di pesantren-pesantren tradisional,

tak akan lepas dari pemaknaan secara gandul (terjemah tradisional).

Hal ini dipengaruh hijrahnya golongan pendatang (Bangsa Arab)

dalam hal syiar Islam yang berbaur dengan golongan penduduk

pribumi yang menghasilkan interaksi kebahasaan berupa makna

gandul.

Makna gandul adalah terjemahan pesan bahasa Arab sebagai

bahasa sumber ke dalam bahasa Jawa dengan memperhatikan unsur

pembentuk teks.23

2) Metode Gramatika-Tarjamah

Gramatika secara bahasa dalam kamus ilmiah poluler adalah

tata bahasa, sedangkan tarjamah adalah proses penerjemahan dari

22Ibid., hlm 57.

23 Muh. Syaiful, Metode Makna Gandul (Terjemah Tradisional) di Pondok Pesantren Al-

Luqmaniyyah Yogyakarta dalam Membantu Santri Memahami Kitab Kuning, (Skripsi: Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008), hlm. 16, t.d

Page 37: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

17

bahasa asing kebahasa target. Dalam penerapannya metode ini banyak

menekankan pada penggunaan gramatika (tata bahasa) dan praktik

penerjemahan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Jadi metode

gramatika-tarjamah merupakan metode yang digunakan untuk tujuan

khusus yaitu dapat membaca dan memahami bacaan teks Arab Klasik.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

fenomenologis, dengan harapan dapat memperoleh data-data empiris yang

nantinya dapat dideskripsikan secara lebih rinci, lebih jelas, dan lebih

akurat.24Sedangkan untuk mendapatkan data yang nyata, maka jenis

peneliti digunakan adalah metode Kualitatif deskriptif. Kualitatif adalah

metode (jalan) penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji

atau meneliti suatu obyek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi di

dalamnya dan tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode-metode yang

alamiah ketika hasil penelitian yang diharapkan bukanlah generalisasi

berdasarkan ukuran-ukuran kuantitas, namun makna dari fenomena yang

diamati.25 Penggunaan metode kualitatif sesuai dengan permasalahan yang

ada dalam penelitian ini yaitu mengamati fenomena-fenomena yang ada

dan menariknya dalam sebuah penjelasan. Menurut Nazir, metode

24Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),

hlm. 147.

25Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan Penelitian,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 24.

Page 38: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

18

kualitatif desktiptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti

status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran, ataupun suatu kelas perisitiwa pada masa sekarang. Oleh

Suharsimi Arikunto, ditegaskan bahwa penelitian deskriptif tidak

dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya

menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala, atau

keadaan.26

2. Penentuan sumber data

Sumber data adalah dari mana data penelitian itu akan diperoleh

dan dikumpulkan.27 Objek adalah apa yang akan diselidiki oleh

penulis.28Sehingga dari permasalahan tersebut maka yang akan menjadi

objek penelitiannya adalah sebagai berikut:

a. Tempat, dimana proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, dalam

penelitian ini adalah Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek

Nurussalam Yogyakarta.

b. Subjek, yaitu pelaku dalam proses pembelajaran, meliputi santri, guru

(ustadz), dan pengurus pondok.

c. Aktifitas, maksudnya pengguanaan metode-metode tarjamah di

Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam Yogyakarta.

3. Teknik dan instrumen penelitian

26Andi Prastowo, Metode Penelitian ..., hlm. 186.

27Sembodo Ardi Widodo, et. Al., Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA

Fakultas Tarbiyah, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga), hlm. 18.

28Andi Prastowo, Metode Penelitian ..., hlm. 199.

Page 39: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

19

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipakai untuk

mengumpulkan informasi atau fakta-fakta di lapangan.29 Sehingga metode

yang digunakan penulis untuk mengumpukan informasi adalah sebagai

berikut:

a. Metode observasi

Sertisno Hadi menerangkan bahwa observasi merupakan

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap suatu gejala

yang tampak pada objek penelitian.30 Sehingga dalam observasi ada tiga

aspek yang harus diamati yaitu: apa yang dikerjakan , apa yang

diketahui, dan benda-benda apa yang dibuat dan dipergunakan.31

Dalam penelitian ini penulis menggunakan observasi partisipan

yaitu penulis datang langung ke tempat penelitian di Pondok Pesantren

Al-Munawwir Komplek Nurussalam, Desa Panggungharjo, Kecamatan

Sewon, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

(DIY). Penulis datang dan terjun langsung ke tempat penelitian guna

mengamati dan mendapatkan informasi di lapangan. Observasi tersebut

dilakukan pada saat proses pembelajaran kitab kuning dan kegiatan lain

di luar pembelajaran.

b. Metode wawancara

29Ibid., hlm. 208.

30Ibid., hlm. 220.

31Syamsuddin, Metode Penelitian ..., hlm. 99.

Page 40: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

20

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu.32

Dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara

mendalam, baik menggunakan pedoman ataupun tanpa pengunaan

pedoman wawancara. Untuk mendapatkan informasi peneliti

melakukan pertanyaan kepada berberapa informan seperti santri, ustadz

dan pengurus pondok. Tujuan dari wawancara ini adalah menambah

informasi data dan salah satu usaha untuk menghilangkan kekeliruan

data dari proses observasi.

c. Metode dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari

sumber non-manusia. Sumber ini terdiri atas dokumen dan rekaman. 33

Telaah dokumentasi adalah cara pengumpulan informasi yang

didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, arsip-arsip akta

ijazah, rapor, peraturan perundang-undangan, buku harian, surat-surat

pribadi, catatan biografi, dan lain-lain yang memiliki keterkaitan

dengan masalah yang diteliti.34 Teknik dokumentasi ini diperlukan

dalam pengumpulan informasi yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan diteliti penulis, karena dengan menggunakan teknik

dokumentasi penulis memiliki bukti-bukti yang nyata mengenai proses

32Andi Prastowo, Metode Penelitian ..., hlm. 212.

33Syamsuddin, Metode Penelitian ..., hlm. 108.

34Andi Prastowo, Metode Penelitian ..., hlm. 226.

Page 41: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

21

penerjemahan kitab kuning menggunakan beberapa metode

pembelajaran tarjamah. Sehingga dalam pengumpulan informasi

mengenai pembelajaran kitab kuning dapat berupa foto-foto, surat-surat,

transkip nilai, ataupun yang tidak berkaitan dengan proses

pembelajaran.

4. Teknik analisis data

Analisis data adalah proses pelacakan dan pengaturan secara

sistematis traskirip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain

yang dikumpulkan untuk meningkatan pemahaman terhadap bahan-

bahan tersebut agar dapat dipresentasikan semuanya kepada orang

lain.35 Adapaun tujuan utama dari analisis data ialah untuk

meringkaskan data dalam bentuk yang mudah dipahami dan mudah

ditafsirkan, sehingga hubungan antar problem penelitian dapat

dipelajari dan diuji.36

Dalam menganalisis data-data berupa pengamatan, wawancara,

obeservasi, penulis menggunakan teknis analisis data kualitatif, karena

data kualitatif merupakan bahan, keterangan, dan fakta-fakta yang tidak

dapat diukur dan dihitung secara matematis karena lebih berupa kalimat

dan kata-kata.

Analisis data kualitatif dilakukan sejak pengumpulan data di

lapangan, proses ini sering mengantarkan pada penemuan hal-hal yang

membutuhkan tindakan lebih lanjut, begitu juga setelah selesai

35Syamsuddin, Metode Penelitian ..., hlm. 110.

36Moh. Kasiram, Metode Penelitian, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hlm. 120.

Page 42: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

22

pengumpulan data, bertujuan untuk menghidari hal-hal penting yang

mungkin terlupakan.

G. Sistematika Pembahasan

Sitematika pembahasan dibutuhkan untuk membatasi dan mengarahkan

kepada hasil yang jelas dan akurat serta memberikan gambaran secara garis

besar skripsi ini. Skripsi ini terdiri dari empat bab yang masing-masing bab

terbagi menjadi beberapa sub bab bahasan, dengan perincian sebagai berikut:

Bab pertama, pendahuluan, yang berisi tentang: latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, landasan teori, metode

penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab kedua, gambaran umum di Pondok Pesantren Al-Munawwir

Komplek Nurussalam Yogyakarta, yang berisi tentang letak geografis, sejarah

berdiri dan perkembangan, stuktur organisasi, kodisi guru (ustadz), santri, dan

kondisi sarana prasarana.

Bab ketiga, merupakan hasil penelitian yang dilakukan penulis, berisi

tentang analisis pembelajaran kitab kuning melalui metodetarjamah di Pondok

Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam Yogyakarta.

Bab keempat, sebagai bab terakhir dari peneilitian berisi tentang

kesimpulan hasil penelitian, saran, dan diakhir dengan penutup.

Page 43: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

79

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis di Pondok Pesantren

Al-Munawwir Komplek Nurussalam Krapyak Yogyakarta melalui analisis

wawancara, dokumentasi, dan observasi tentanng pembelajaran kitab kuning

melalui metode tarjamah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan proses pembelajaran, implementasi metode pembelajaran

tarjamah yang digunakan madarasah diniyyah Pondok Pesantren Al-

Munawwir Komplek Nurussalam adalah metode makna gandul dan metode

gramatika-tarjamah. Dalam penerapannya metode tersebut dimulai

denganan tarjamah secara gandul (pegon) kemudian diiringi dengan

penjelasan/penerjemahan secara gramatika-tarjamah Indonesia.

2. Problematika yang dihadapi dalam penereapan metode pembelajaran

tarjamah

a. Faktor linguistik: kurangnya pengusasan kosa kata bahasa Arab; santri

kurang menguasai ilmu alat (qawaid); santri mengalami kesulitan

memahami makna Jawa; santri kurang menguasi mengalihbahasakan

Page 44: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

80

dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia; santri kurang menguasai

maharoh istima’, kalam dan kitabah.

b. Faktor non-linguistik: adanaya perbedaan latarbelakang pendidikan

santri; minimnya waktu pembelajaran ilmu nahwu sharaf; kurangnya

bimbingan dalam menerjemahkan; kegiatan santri yang padat.

3. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi problematika

a. Upaya yang dilakukan santri: berusaha melatih dalam menerjemahkan

teks bahasa Arab; terus berusaha menguasai nahwu sharaf baik secara

teoritis maupun praktis

b. Upaya yang dilakukan ustadz: memberikan motivasi kepada santri

dalam proses pembelajaran; memberikan dorongan untuk terusah

berusaha belajar istiqomah diluar pembelajaran, baik dalam belajar

menerjemahkan maupun mendalami kitab kuning; ustadz melakukan

persiapan-persiapan sebelum melakukan proses trasformasi ilmu

c. Upaya yang dilakukan pengurus madrasaha diniyyah: mencantumkan

pembelajaran Al-Lugah Al-Arabiyyah guna meningkatkan kemahiran

berbahasa santri baik itu maharoh istima’, kalam,qiro’ah, dan kitabah;

memberikan motivasi kepada santri dengan memberikan dorongan dan

berusaha memfasilitasi setiap kegiatan pembelajaran di madrasah

diniyyah.

Page 45: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

81

B. Saran

Setelah penulis mengadakan penelitian tentang pembelajaran kitab

kuning melalui Metode tarjamah di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek

Nurussalam Yogyakarta, maka ada berapa saran yang hendak diajukan, demi

membantu memaksimalkan dan mencapati tujuan pembelajaran di madrasah

diniyyah Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam kearah yang

lebih baik.

1. Guna meningkatkan kemampuan membaca maupun menerjemahkan,

diharapkan dalam pembelajaran berbasis kelas presentase keaktifan santri

dalam menerjamahkan lebih ditingkatkan, dalam hal ini ustadz hanya

sebagai fasilitator. Seperti menerapkan metode diskusi, pembagian

kelompok, model pembelajaran presentasi dll, sehingga santri lebih aktif

dalam proses pembelajaran.

2. Menyusun kembali jadwal pelajaran Nahwu Sharaf guna mengatasi

kuranngya jam pembelajaran qawaid.

3. Memaksimalkan keaktifan santri dalam proses pembelajaran dengan latihan-

latihan menerjemahkan dan memahami isi teks kitab kuning

4. Musyawarah bagi dewan asatidz untuk mengatasi problem yang terjadi

dalam proses pembelajaran

5. Perlu adanya test penempatan kelas, guna memetakan tingkat kemampuan

santri.

Page 46: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

82

C. Kata Penutup

Alhamdulillhirobbil ‘alamin, puji syukur penulis haturkan kepada Allah

sang pencipta alam, yang telah memberikan petunjuk, kekuatan dan kesabaran.

Ucapan terimakasaih tak lupa penulis haturkan kepada pengasuh Pondok

Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam yang telah bekenan memberikan

izin melakukan penelitian ini. Keluarga besar Pondok Pesantren Al-Munawwir

khususnya Komplek Nurussalam yang telah bersedia meluangkan waktunya

dalam membantu proses penelitian skripsi ini. Terimakasih kepada pembimbing

skripsi yang selalu memberikan saran dan dukungan. Terimakasih kepada kedua

orang tua penulis yang selalu mencurahkan doa dan spriritnya. Sehingga skripsi

yang sangat sederhana ini dapat terselesaikan, walaupaun jauh dari kata

kesempurnaan sebagai suatu karya ilmiah. Oleh karena itu, penulis mengharapan

kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna menyempunakan

setiap kekurangan yang ada.

Akhirnya, betapapun terbatasnya skripsi ini, harapan penulis semoga

skripsi ini bermanfaat. Aamiin.

Wallahu ‘Alam Bi Showab.

Page 47: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

83

DAFTAR ISI

Al Farisi, M. Zaka. 2011. Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Asyrofi, Syamsuddin. 2010. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta:

Idea Press.

Bunguin, Burhan. 2007.Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Departemen Agama Republik Indonesia al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta:

Departemen Agama 1978-1979.

Departemen Agama RI. 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah

Pertumbuhan dan Perkembangannya. Jakarta

Effendy, A. Fuad. 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.

El-Fateh, Ibra.2006. Rahasia Sukses Belajar Pegon. Nganjuk: CV. Harapan

Mandiri.

Halimah, Siti. 2003. Studi Penerapan Metode Tarjamah di Madrasah Salafiyah

III PP. Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Skripsi: Fakultas Tarbiyah

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hermawan, Acep. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Irawan, Iin Irawan. 2010. Penerapan Metode Tarjamah dalam Pengajaran

Bahasa Arab Madrasah Diniyah Putra Pondok Pesantren Nurul Umah

Kotagede Yogyakarta pada Kelas II Wustho Tahun Ajaran 2009/2010.

Skripsi: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Izan, Ahmad. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Humaniora.

Kasiram, Moh. 2010. Metode Penelitian. Malang: UIN Maliki Pres.

Kurniansyah, Syatriya. 2005. Problematika Penerapan Metode Gramatika-

Tarjamah dalam Pengajaran Bahasa Arab Di Pondok Pesantren Darul

Page 48: PEMBELAJARAN KITAB KUNING MELALUI METODE

84

Ulum Kulonprogo Yogyakarta. Skripsi: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyarkta.

Malibary, A. Akram. 1987. Pengajaran Bahasa Arab. Jakarta: Bulan Bintang.

Munawwir, Ahmad Warson. 2002. Al-Munawwir; Kamus Arab-Indonesia.

Surabaya: Pustaka Progresif.

Munip, Abdul. 2008. Strategi dan Kiat Menerjemahkan Teks Bahasa Arab ke

dalam Bahas Indonesia. Yogyakarta: Bidang Akademik.

Nikmah, Ulin. 2007.Pengembangan Pembelajran Kitab kuning di Pondok

Pesantren Mamba’ul Hikmah. Skripsi: Fakultas Tarbiyah UIN Malang.

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan

Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sudjana, Nana.Cara Belajara Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Sinar Baru.

Suharso. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux. Semarang: Widya

Karya.

Sunhaji. 2009. Strategi Pembelajaran, Konsep, Dasar, Metode dan Aplikasi

dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.

Suryabrata, Sumardi. 1996. Pokok-Pokok Psyikologi Pendidikan. Yogyakarta:

Sumbangsih Offset.

Syaiful, Muh. 2008. “Metode makna Gandul (Terjemahan Tradisional) di Pondok

Pesantren Al-Luqmaniyyah Yogyakarta dalam Membantu Santri

Memahami Kitab Kuning”. Skripsi: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta..

Syakur, Djunaidi A. Dkk. 2001. Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak

Yogyakarta Sejarah dan Perkembangannya. Yogyakarta: Pengurus Pusat

PP. Al-Munawwir Krapyak.

Widodo, Sembodo Ardi. et. Al. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan

PBA Fakultas Tarbiyah. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Yafi, Ali. 1989. Menggagas Fiqih Sosial. Bandung: Mizan.