pembelajaran interaktif cinta indonesia (pici)

71
i

Upload: sujud-marwoto

Post on 17-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Menumbuhkan Wawasan Kebangsaan Anak Usia Dini Melalui Media Pembelajaran Interaktif Cinta Indonesia (PICI). Karya Tulis. Pekalongan: Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi, 2012.

TRANSCRIPT

  • i

  • ii

    MENUMBUHKAN WAWASAN KEBANGSAAN ANAK USIA DINIMELALUI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

    CINTA INDONESIA

    ( PICI )

    KARYA TULISDisusun Dalam Rangka

    Mengikuti Apresiasi PTK-PAUDNI BerprestasiTingkat Propinsi Jawa Tengah Tahun 2012

    Oleh :Sujud Marwoto

    PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGANDINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUPT SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)Alamat : Jl. Mandurorejo No. 07 Kajen (0285) 7928395 Pekalongan 51161Wibesite: http://www.skb-pekalongan.com, email: [email protected]

  • iii

    ABSTRAK

    SUJUD MARWOTO : Menumbuhkan Wawasan Kebangsaan Anak Usia DiniMelalui Media Pembelajaran Interaktif Cinta Indonesia (PICI). Karya Tulis.Pekalongan: Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi, 2012.Belum ada media pembelajaran interaktif yang mengangkat tema wawasankebangsaan bagi anak usia dini di Indonesia. Kebanyakan PAUD belum melaksanakanpendidikan wawasan kebangsaan. Gagasan pembuatan media pembelajaraninteraktif Cinta Indonesia ini bertujuan memperkenalkan keanekaragaman budayaindonesia sehingga menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan sebagai warga negaraindonesia.Sedangkan masalah yang dihadapi adalah bagaimana menumbuhkanwawasan kebangsaan pada anak usia dini melalui media pembelajaran interaktifCinta Indonesia. Media yang efektif untuk memperkenalkan keanekaragamanIndonesia dengan mengangkat budaya yang memiliki wujud fisik 33 propinsi. KhususMedia Cinta Indonesia yang ditujukan untuk anak usia dini.Metode awal yang dilakukan adalah kajian kepustakaan, studi eksisting danstudi komparator. Untuk mengetahui perbedaan kelebihan dan kekurangan mediapembelajaran interaktif.Media PICI adalah suatu media pembelajaran interaktif yang sesuai dengankarakteristik anak usia dini karena disampaikan dengan sangat cantik, menarik danmenyenangkan, proses pembelajarannya memakai media pembelajaran interaktifCinta Indonesia yang mengajarkan aspek pengembangan nilai moral dan agama,aspek sosial emosional dan kemandirian, aspek kognitif, aspek bahasa, aspek fisikmotorik serta aspek kecakapan hidup.Strategi Pembelajaran Interaktif Cinta Indonesia (PICI) agar dapatmenarik perhatian anak menggunakan strategi media, strategi Komunikasi danstrategi Visual.Kata kunci : wawasan kebangsaan, anak usia dini, media, mediapembelajaran, PICI.

  • iv

    PRAKATA

    Puji syukur hanyalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa yang telahmenjadikan manusia paling sempurna diantara makhluk-makhluk-Nyadengan dibekali akal dan pikiran serta ilmu pengetahuan. Kesejahteraan,kedamaian, serta hidup penuh cinta kasih, semoga selalu berpihak kepada kitasemuanya. Amin.Atas izin yang diberikan Tuhan yang Maha Esa kami akhirnya dapatmenyelesaikan Karya Tulis ini guna memberikan kontribusi atas tidakbervariasinya pembelajaran di PAUD. Oleh karena itu, kami memperkenalkansalah satu media pembelajaran interaktif guna meningkatkan motivasi belajarpeserta didik yang kami beri judul Menumbuhkan Wawasan KebangsaanAnak Usia Dini Melalui Media Pembelajaran Interaktif Cinta Indonesia (PICI).Karya Tulis ini di susun dalam rangka mengikuti Lomba Karya TulisPamong Belajar pada Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi 2012 yangdilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan DirektoratJenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, DirektoratPembinaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia DiniNonformal Dan Informal Tahun 2012.Kami menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis ini masih jauh darisempurna. Untuk itu kritik yang bersifat membangun senantiasa kamiharapkan demi kesempurnaan karya kami.Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telahmembantu penyusunan Karya ini. Akhir kata semoga karya ini dapat diambilmanfaatnya bagi dunia Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal(PAUDNI ), Amin! Kajen, 23 April 2012Penulis,Sujud Marwoto

    DAFTAR ISI

  • v

    HALAMAN JUDUL .................................................................................................. iABSTRAK................................................................................................................... iiPRAKATA .................................................................................................................. iiiDAFTAR ISI............................................................................................................... ivDAFTAR TABEL ...................................................................................................... vDAFTAR GAMBAR ................................................................................................. viBAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1B. Masalah ........................................................................................... 8C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 9D. Manfaat ........................................................................................... 9BAB II LANDASAN TEORITIS..................................................................... 10A. Kajian Wawasan Kebangsaan................................................. 101. Pengertian Wawasan Kebangsaan ................................ 112. Wawasan Kebangsaan Indonesia .................................. 133. Makna Wawasan Kebangsaan......................................... 174. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan................................ 18B. Kajian Wawasan Kebangsaan Anak Usia Dini................. 18C. Pertimbangan Pendidikan Wawasan Kebangsaanpada Anak Usia Dini .................................................................. 21D. Media Pembelajaran ................................................................. 231. Pengertian Media Pembelajaran.................................... 232. Fungsi Media Pembelajaran............................................. 263. Manfaat Media Pembelajaran.......................................... 283. Jenis Media Pembelajaran ................................................ 29E. Media Pembelajaran Interaktif ............................................. 31F. Media Pembelajaran Interaktif Cinta Indonesia ............ 35BAB III METODE DAN PROSEDUR KERJA.............................................. 38

  • vi

    A. Strategi Pemecahan Masalah................................................. 38B. Alat Pengambilan Data............................................................. 40C. Pengolahan dan Penganalisaan data .................................. 41D. Alur Berpikir ................................................................................ 47BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 48A. Keunikan Media PICI................................................................. 48B. Keinovasian Media PICI ........................................................... 56C. Kendala-kendala yang dihadapi ........................................... 58D. Faktor-faktor Pendukung ....................................................... 58E. Tindak Lanjut............................................................................... 59BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI................................................ 60A. Simpulan......................................................................................... 60B. Saran................................................................................................. 61DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN

    DAFTAR TABEL

  • vii

    Tabel 1. Bahan Ajar / Media Pembelajaran Interaktif CintaIndonesia Berbasis Potensi/Budaya Lokal................................ 49

    DAFTAR GAMBAR

  • viii

    Gambar 1. Contoh Media Pembelajaran Interaktif .......................... 37Gambar 2. Edu Games Ngaji Yuk ............................................................ 42Gambar 3. CD Pembelajaran Interaktif ................................................ 43Gambar 4. CD Interktif Mewarnai .......................................................... 44Gambar 5. Media Interaktif Power Point, Macro Media Flashdan Pembelajaran Video CD. .............................................. 45Gambar 6. Alur Berpikir Media Pembelajaran InteraktifCinta Indonesia (PICI) untuk MenumbuhkanWawasan Kebangsaan Anak Usia Dini . ......................... 47

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangPendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikansebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upayapembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enamtahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untukmembantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agaranak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yangdiselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Pendidikananak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikanyang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan danperkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan(daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosioemosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi,sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui olehanak usia dini. PAUD adalah investasi yang sangat besar bagi keluarga danjuga bangsa. Merekalah yang kelak membangun bangsa supaya tidaktertinggal dari bangsa-bangsa lain (Slamet Suyanto, 2005:2).Pendidikan berwawasan kebangsaan pada anak usia dinidiharapkan dapat mempersiapkan mereka kelak sebagai manusia-manusia yang mempunyai identitas di dalam masyarakat lokalnya

  • 2

    sekaligus mempunyai visi global untuk membangun dunia bersama dalambudaya global. Jika generasi masa depan bertanya kelak, seperti apakahIndonesia itu? Maka keniscayaan yang tak terbantahkan ialah sebuahbangsa yang beragam, terdiri dari puluhan etnisitas, golongan, ras, sukubangsa dan agama dan kepercayaan. Maraknya arus globalisasi di semuabidang membuat rakyat Indonesia kehilangan jati dirinya. Hal ini dapatdibuktikan dengan maraknya pengadopsian semua aspek kehidupan yangberasal dari daerah barat atau yang kita kenal sebagai westernisasi.Apalagi pengadopsian itu tanpa diimbangi oleh filterisasi, mungkin bangsayang besar ini akan hancur. Maka dari itu kita sebagai rakyat Indonesiaharus pandai memaknai arti perjuangan bangsa di era globalisasi ini.Pendidikan wawasan kebangsaan bagi anak usia dini saat inimendapat saingan yang berat yakni alat permainan yang datangnya darinegara lain. Anak-anak selama ini bermain dengan robot, boneka-bonekabule, dan rumah bergaya Eropa. Akibatnya ia akan membangun konsepdiri tentang robot, manusia, dan rumah dari alat permainan tersebut.Tanpa disadari, ia menjadi suka pada pahlawan-pahlawan robot dari luar,orang bule dan rumah bergaya Eropa. Anak yang suka mainan Spiderman,Spongebob, atau Barbie, akan mengkoleksi dan menggunakan benda-benda: kartu-kartu, baju dan aksesoris bertema Spiderman, Spongebobatau Barbie, minta dibacakan buku dan melihat film Spiderman,Spongebob atau Barbie. Akibatnya konsep anak akan mencontoh karakteryang ada di dunia bermain yang berasal dari luar negeri. Hal ini sangat

  • 3

    ironi karena tanpa sadar kita ikut andil dalam proses penjajahan budayatersebut dan membentuk karakter anak kita menjadi mirip denganmainan, buku, baju dan film yang menjadi kesukaannya.Wawasan kebangsaan Indonesia adalah wawasan nusantara.Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diridan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasiladan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat,bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannyadalam mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara adalah carapandang, cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara berpikir,cara bertindak, cara bertingkah laku bangsa Indonesia sebagai interaksiproses psikologis, sosiokultural, dengan aspek astagatra (kondisigeografis, kekayaan alam, dan kemampuan serta ideologi, politik,ekonomi, sosial, budaya dan hankam) (Sunarso dkk, 2008:165). Hakikatwawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentangbhineka tunggal ika. Bhineka Tungal Ika yaitu beraneka ragam tetapi satujua. Untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan pada anak usia dinimenjadi menarik perlu adanya strategi. Strateginya adalah penyediaanmedia pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan motivasipeserta didik dalam belajar. Pemakaian media pembelajaran yang tepatdalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minatyang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar.

  • 4

    Makin intensif pengalaman belajar yang dihayati oleh peserta didik, makamakin tinggilah kualitas proses pembelajaran yang dimaksud.Keterlibatan peserta didik dilandasi dengan motivasi dan minat yangtinggi dari pihak peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, danjuga dari pihak pendidik dituntut untuk menguasai penggunaan berbagaimacam media dan strategi pembelajaran.Untuk itu perlu dipikirkan sistem pembelajaran yangmenyenangkan dan sesuai dengan perkembangan anak usia dini. Hal inisesuai dengan yang yang diungkapkan oleh (Risman, 2003: 2) untukmenyelenggarakan pendidikan yang menyenangkan bagi anak sehinggaanak bisa berprestasi ada tiga C yang harus diperhatikan, yaitu children(anak), content(materi), dan context (situasi). Lebih lanjut Rismanmenjelaskan perlakuan yang tepat dan materi yang sesuai tidak akanmempunyai efek yang positif jika tidak disampaikan pada situasi (context)yang tepat. Berdasarkan uraian diatas, perlu kiranya suatu tindakan untukmencari dan menerapkan suatu model pembelajaran alternatif yangmampu meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap wawasankebangsaan.Media yang digunakan selama ini hanya mengandalkankompetensi pendidik untuk bisa mengenalkan obyek agar menjadi nyatadi depan peserta didik. Pendidik harus mampu mengantarkan imajinasimereka pada objek yang nyata. Sedangkan fungsi pendidik bukan hanyasebagai pengajar saja, tapi juga sebagai pendidik, motivator dan fasilitator.

  • 5

    Padahal untuk anak usia dini perlu mengkondisikan kelas agar benar-benar siap menerima pelajaran mengingat sifatnya yang masih anak-anaksekali. Mereka belum bisa menahan diri untuk bisa langsung konsentrasimenerima pelajaran. Bahkan mereka bisa dengan mudah merusak mediayang sudah disediakan. Salah satu cara untuk mengatasai hal ini adalahdengan menyediakan media yang mampu menarik perhatian pesertadidik. Di indonesia belum ada media pembelajaran interaktif yang bisamenumbuhkan wawasan kebangsaan pada anak usia dini. Untuk itu MediaPembelajaran Interaktif bisa menjadi solusi dalam rangka menumbuhkankecintaan dan kebanggaan sebagai warga negara indonesia. Denganbegitu anak-anak indonesia di masa depan akan hidup damai ditengah-tengah perbedaan etnisitas, golongan, ras, suku bangsa dan agama sertakepercayaan.Interaktif merupakan media pembelajaran sangat sesuai, karenasangat mudah digunakan dan menghemat waktu, selain itu dapatmendidik peserta didiknya untuk belajar mandiri. Selain itu mediaInteraktif ini mudah dibawa dan dipakai dimana pun, karena peralatanyang diperlukan hanya perangkat VCD atau komputer. Interaktif jugadapat membantu pendidik dalam menjelaskan materi yang kurangdipahami peserta didik.Menurut MediaDictionary.com, definisi media interaktif adalahmedia yang menyajikan komunikasi dua arah antara pengguna dengan

  • 6

    mesin atau sistem sehingga pengguna dapat mengontrol sistemnya danmemperoleh respon secara langsung. Sedangkan menurut Wikipedia.org,media interaktif biasanya mengacu pada produk atau jasa yang terdapatpada sistem komputer digital yang mampu merespon input (masukan)dari pengguna dengan menggunakan konten-konten seperti teks, gambar,animasi, video, audio, dll.Media interaktif memungkinkan peserta didik belajar sesuaidengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuandan informasi yang disampaikan. Penggunaan VCD dan komputer dalamproses belajar membuat peserta didik dapat melakukan kontrol terhadapaktivitas belajarnya. Kemampuan komputer untuk menayangkan kembaliinformasi yang diperlukan oleh pemakainya, yang diistilahkan dengandapat membantu peserta didik yang memiliki kecepatan belajar lambat.Dengan kata lain, media interaktif dapat menciptakan iklim belajar yangefektif bagi peserta didik yang lambat (slow learner), tetapi juga dapatmemacu efektivitas belajar bagi peserta didik yang lebih cepat (fastlearner). Disamping itu, media interaktif dapat diprogram agar mampumemberikan umpan balik terhadap hasil belajar sehingga peserta didikdapat langsung mengetahui benar atau salahnya jawaban, sekaligusmengukur tingkat pemahamannya terhadap materi. Kelebihan lain darimedia interaktif adalah kemampuan dalam mengintegrasikan gambar,teks, suara, dan animasi, sehingga membuat proses pembelajaran sejarah

  • 7

    menjadi lebih menarik dan materi yang disampaikan dapat lebih mudahdicerna. Untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan pada anak usia dinimaka dipilihlah Media Pembelajaran Interaktif dengan materi CintaIndonesia. Kemudian dilakukan pemetaan mengenai gaya ilustrasi yangdisukai anak usia dini dan materi yang harus disampaikan. Hasiloutputnya adalah berupa education tool Pembelajaran Interaktif CintaIndonesia dengan tujuan untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan bagianak usia dini.Penggunaan media pembelajaran interaktif cinta indonesiadalam rangka menumbuhkan wawasan kebangsaan pada anak usia dinimembutuhkan kajian mendalam dari berbagai segi, diantaranya :1. Untuk pembelajaran pada PAUD memerlukan cara penyampaian yangtepat dengan pendekatan melalui aktivitas yang di sukai oleh anak anak, diantaranya dengan memanfaatkan elemen gambar bergerak,suara, navigasi dan permainan.2. Pemakaian animasi pada setiap kegiatan yang dilakukan seperti jump,push, walk, merupakan salah satu metode agar peserta didik lebihmudah mencerna apa yang disampaikan. Penggunaan animasisederhana ini terbukti memiliki daya tarik yang mudah dipahami olehuser terutama anak PAUD.3. Penyampaian pesan yang tepat, serta komunikasi yang mudahdimengerti oleh anak usia dini.

  • 8

    4. Gaya Visual yang tepat serta menarik minat dan motivasi peserta didikuntuk melihatnya.Langkah-langkah pengembangan Media Pembelajaran InteraktifCinta Indonesia (PICI) dimulai dari analisis kebutuhan, dilanjutkandengan pemilihan topik, penyusunan garis besar isi, penulisan naskah,pelaksanaan produksi, evaluasi dan revisi, serta finalisasi. Untukmenumbuhkan wawasan kebangsaan pada anak usia dini diperlukansebuah media pembelajaran interaktif cinta indonesia yang menarik,menggunakan ilustrasi khas anak-anak, penuh dengan warna-warni ceria,menarik perhatian dan mampu mengatasi kebosanan anak.B. Masalah Berdasarkan uraian dan gambaran latar belakang di atasdidapati beberapa permasalahan dalam karya tulis ini yaitu BagaimanaMenumbuhkan wawasan kebangsaan pada anak usia dini melalui mediaPembelajaran Interaktif Cinta Indonesia (PICI).

    C. Tujuan1. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman tentang wawasankebangsaan kepada usia dini lewat media PICI2. Menyajikan materi wawasan kebangsaan dengan media PICI yanglebih menarik pada anak usia dini

  • 9

    3. Meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar di kelas PAUD4. Memberikan alternatif media pembelajaran InteraktifD. Manfaat1. Bagi Peserta Didik PAUDa. Menumbuhkan ketertarikan peserta didik terhadap Kecintaanpada bangsa dan negara.b. Memiliki alternatif Media Pembelajaran Interaktif yangmenyenangkan.c. Memberikan warna baru dalam persepsi di masyarakat tentangMedia Pembelajaran Interaktif yang menyenangkan.2. Bagi Pengelola, Penyelenggara dan Pendidik PAUDa. Kesempatan berkarya dan memberikan sumbangsih kemasyarakat umumnya dan ke dunia pendidikan khususnya.b. Dapat menjadi masukan sebagai bidang akademis desain grafisdan multimedia.c. Sebagai bahan masukan ataupun data untuk pembahasan mediasejenis.

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kajian Wawasan Kebangsaan

  • 10

    Setiap negara pada hahekatnya memiliki wawasan kebangsaan,demikian juga dengan bangsa Indonesia memiliki wawasan kebangsaanyang didasarkan pada nilainilai luhur Pancasila dan Undang-UndangDasar Negara 1945. Wawasan kebangsaan sebagai sudut pandang suatubangsa dalam memahami jati diri dan lingkungan keberadaannya, padadasarnya merupakan penjabaran dari falsafah bangsa, sesuai dengankeadaan wilayah suatu negara dan sejarah yang dialami bangsa itu.Wawasan kebangsaan menentukan cara suatu bangsa memanfaatkankondisi geografis, sejarah, sosial-budaya dalam mencapai cita-cita danmenjamin kepentingan nasional serta bagaimana bangsa itu memandangdiri dan lingkungan baik ke dalam maupun keluar.Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuangmembebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan olehPortugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yangwaktu itu masih bersifat local ternyata tidak membawa hasil, karenabelum adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaumcolonial terus menggunakan politik devide et impera. Kendati demikian,catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan kepadakita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernahpadam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara.1. Pengertian Wawasan Kebangsaan

  • 11

    Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaituWawasan dan Kebangsaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(2002) dinyatakan bahwa secara etimologis istilah wawasanberarti: (1) hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat jugaberarti (2) konsepsi cara pandang. Wawasan Kebangsaan sangatidentik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsaIndonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakupperwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosialbudaya, ekonomi dan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga,2006 :23).Kebangsaan berasal dari kata bangsa yang menurutKamus Besar Bahasa Indonesia (2002) berarti kelompok masyarakatyang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, sertaberpemerintahan sendiri. Sedangkan kebangsaan mengandung arti(1) ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2) perihal bangsa;mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, (3) kesadaran diri sebagaiwarga dari suatu negara.Prof. Muladi, Gubernur Lemhannas RI, meyampaikan bahwawawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesiamengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan danpersatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kesatuan atau integrasinasional bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa structural

  • 12

    mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan politik, kesatuan sosialbudaya, kesatuan ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsamendayagunakan kondisi geografis negara, sejarah, sosio-budaya,ekonomi dan politik serta pertahanan keamanan dalam mencapaicita-cita dan menjamin kepentingan nasional. Wawasan kebangsaanmenentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungandengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain didunia internasional.Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan semangatpersatuan untuk menjamin keberadaan dan peningkatan kualitaskehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan yang memadaitentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta berbagaipotensi bangsa.Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudutpandang/cara memandang yang mengandung kemampuan seseorangatau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagaisuatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuaifalsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkunganeksternal (Suhady dan Sinaga, 2006: 24).Dengan demikian dalam kerangka NKRI, wawasankebangsaan adalah cara kita sebagai bangsa Indonesia di dalammemandang diri dan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional

  • 13

    yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuanpolitik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan, denganberpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945 atau dengan katalain bagaimana kita memahami Wawasan Nusantara sebagai satukesatuan POLEKSOSBUD dan HANKAM.2. Wawasan Kebangsaan IndonesiaKonsep kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasarbagi bangsa Indonesia. Dalam kenyataannya konsep kebangsaan itutelah dijadikan dasar Negara dan ideologi nasional yang terumus didalam Pancasila sebagaimana terdapat dalam Alinea IV PembukaanUUD 1945. Konsep kebangsaan itulah yang membedakan bangsaIndonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini.Dorongan yang melahirkan kebangsaan kita bersumber dariperjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan, memulihkan martabatkita sebagai manusia. Wawasan kebangsaan Indonesia menolaksegala diskriminasi suku, ras, asal-usul, keturunan, warna kulit,kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada Tuhan YangMaha Esa, kedudukan maupun status sosial. Konsep kebangsaan kitabertujuan membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan.Dalam zaman Kebangkitan Nasional 1908 yang dipeloporioleh Budi Utomo menjadi tonggak terjadinya proses Bhineka TunggalIka. Berdirinya Budi Utomo telah mendorong terjadinya gerakan-

  • 14

    gerakan atau organisasi-organisasi yang sangat majemuk, baik dipandang dari tujuan maupun dasarnya.Dengan Sumpah Pemuda, gerakan Kebangkitan Nasional,khususnya kaum pemuda berusaha memadukan kebhinnekaandengan ketunggalikaan. Kemajemukan, keanekaragaman seperti sukubangsa, adat istiadat, kebudayaan, bahasa daerah, agama dankepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tetap ada dan dihormati.Wawasan kebangsaan Indonesia tidak mengenal adanya warganegara kelas satu, kelas dua, mayoritas atau minoritas. Hal ini antaralain dibuktikan dengan tidak dipergunakannya bahasa Jawa misalnya,sebagai bahasa nasional tetapi justru bahasa melayu yang kemudianberkembang menjadi bahasa Indonesia. Derasnya pengaruhglobalisasi, bukan mustahil akan memporak porandakan adat budayayang menjadi jati diri kita sebagai suatu bangsa dan akan melemahkanpaham nasionalisme. Paham nasionalisme adalah suatu paham yangmenyatakan bahwa loyalitas tertinggi terhadap masalah duniawi darisetiap warga bangsa ditunjukan kepada negara dan bangsa. Meskipundalam awal pertumbuhan nasionalisme diwarnai oleh slogan yangsangat terkenal, yaitu: liberty, equality, fraternality, yang merupakanpangkal tolak nasionalisme yang demokratis, namun dalamperkembangannya nasionalisme pada setiap bangsa sangat diwarnaioleh nilai-nilai dasar yang berkembang dalam masyarakatnya masing-masing, sehingga memberikan ciri khas bagi masing-masing bangsa.

  • 15

    Wawasan kebangsaan Indonesia menjadikan bangsa yang tidak dapatmengisolasi diri dari bangsa lain yang menjiwai semangat bangsabahari yang terimplementasikan menjadi wawasan nusantara bahwawilayah laut Indonesia adalah bagian dari wilayah negara kepulauanyang diakui dunia. Wawasan kebangsaan merupakan pandangan yangmenyatakan negara Indonesia merupakan satu kesatuan dipandangdari semua aspek sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalammendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosialbudaya untuk mengejawantahan semua dorongan dan rangsangandalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuannasional yang mencakup kesatuan politik, kesatuan sosial budaya,kesatuan ekonomi, kesatuan pertahanan keamanan (Suhady danSinaga, 2006:26). Wawasan kebangsaan Indonesia yang menjadisumber perumusan kebijakan desentralisasi pemerintahan danpembangunan dalam rangka pengembangan otonomi daerah harusdapat mencegah disintegrasi / pemecahan negara kesatuan,mencegah merongrong wibawa pemerintah pusat, mencegahtimbulnya pertentangan antara pemerintah pusat dengan pemerintahdaerah. Melalui upaya tersebut diharapkan dapat terwujudpemerintah pusat yang bersih dan akuntabel dan pemerintah daerahyang tumbuh dan berkembang secara mandiri dengan daya saing yangsehat antar daerah dengan terwujudnya kesatuan ekonomi, kokohnyakesatuan politik, berkembangnya kesatuan budaya yang memerlukan

  • 16

    warga bangsa yang kompak dan bersatu dengan ciri kebangsaan,netralitas birokrasi pemerintahan yang berwawasan kebangsaan,sistem pendidikan yang menghasilkan kader pembangunanberwawasan kebangsaan. Wawasan kebangsaan Indonesia memberiperan bagi bangsa Indonesia untuk proaktif mengantisipasiperkembangan lingkungan stratejik dengan member contoh bagibangsa lain dalam membina identitas, kemandirian dan menghadapitantangan dari luar tanpa konfrontasi dengan meyakinkan bangsa lainbahwa eksistensi bangsa merupakan aset yang diperlukan dalammengembangkan nilai kemanusiaan yang beradab (Sumitro dalamSuhady dan Sinaga, 2006:27). Akhirnya, bagi bangsa Indonesia, untukmemahami bagaimana wawasan kebangsaan perlu memahami secaramendalam falsafah Pancasila yang mengandung nilai-nilai dasar yangakhirnya dijadikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah lakuyang bermuara pada terbentuknya karakter bangsa.3. Makna Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki maknasebagi berikut.a. Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsaagar menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dankeselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi ataugolongan;

  • 17

    b. Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesiasedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ikadipertahankan;c. Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotismeyang licik;d. Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandanganhidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalanmenjalani misinya di tengah-tengah tata kehidupan di dunia;e. NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmurbertekad untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri sertasejahtera lahir batin, sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.

    4. Nilai Dasar Wawasan KebangsaanNilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuandan kesatuan bangsa memiliki enam dimensi yang bersifat mendasardan fundamental, yaitu:a. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagaimakhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;b. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas,merkeka, dan besatu;

  • 18

    c. Cinta akan tanah air dan bangsa;d. Demokrasi atau kedaulatan rakyat;e. Kesetiakawanan sosial;f. Masyarakat adil-makmur.B. Kajian Wawasan Kebangsaan Anak Usia DiniManusia yang berkualitas diperlukan dalamrangka pembangunan bangsa di masa depan. Terbentuknya manusia yangberkualitas tidak dapat dengan serta merta diwujudkan. Hal ini harusdimulai sejak usia dini. Hal tersebut dikarenakan anakmerupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber dayamanusia (SDM ) di masa depan. Dalam rangka mewujudkan manusia yangberkualitas salah satunya melalui pendidikan.Penelitian menemukan bahwa sejak lahir anakmanusia memiliki kurang lebih 100 milyar sel otak. Sel-sel otak ini tidakakan tumbuh dan berkembang dengan pesat tanpa adanya stimulasi dandidayagunakan (Gutama, dkk, 2005:3). Berdasarkan hal tersebut makajelaslah bahwa pendidikan sejak usia dini sangatlah penting.Dalam rangka pembentukan karakter bangsa sejak usia dinisalah satu aspek yang dikembangkan adalah pendidikan nilai. Dengandiberikannya pendidikan nilai dan moral sejak usia dini, diharapkan padatahap perkembangan selanjutnya anak akan mampu membedakan baikburuk, benar salah, sehingga anak dapat menerapkannya dalam

  • 19

    kehidupan sehari-harinya. Ini akan berpengaruh pada mudah tidaknyaanak diterima oleh masyarakat sekitarnya dalam hal bersosialisasi.Salah satu bidang yang harus ada dalam pendidikan nilai moraladalah penanaman nilai moral nasionalisme termasuk cinta terhadapTanah Air. Seperti diketahui bahwa di era globalisasi iniwawasan kebangsaan menjadi sangat penting untuk diberikan kepadaanak usia dini.Dengan adanya pendidikan wawasan kebangsaan diharapkannantinya anak-anak akan tumbuh menjadi generasi-generasi bangsa yangmencintai negeri dan tanah airnya. Sebaliknya jika anak-anak tidakdibekali nilai-nilai wawasan kebangsaan yang kuat, di masa mendatangakan sangat rentan dijajah oleh berbagai hal dari luar. Penjajahan inidiantaranya budaya, tingkah laku dan lain sebagainya.Salah satu lembaga pendidikan yang dapatmelakukan penanaman nilai moral kebangsaan adalah PAUD yangmerupakan salah satu lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) baikformal maupun nonformal. Anak usia 4-6 tahun adalah anak yangsedang dalam tahap perkembangan pra operasional kongkrit, sedangkannilai-nilai moral merupakan konsep yang abstrak, sehingga dalam hal inianak belum serta merta menerima apa yang diajarkan pendidik atau orangtua yang sifatnya abstrak secara cepat.Untuk itulah pendidik di PAUD harus pandai-pandai memilihdan menentukan metode yang akan digunakan untuk

  • 20

    menanamkan wawasan kebangsaan kepada anak agar pesan moral benar-benar sampai dan dipahami oleh peserta didik untuk bekalkehidupannya di masa yang akan datang. Untuk itu media pembelajaraninteraktif sangat dibutuhkan dalam rangka ikut mengembangkanwawasan kebangsaan pada anak usia dini.Usia 0-6 tahun merupakan usia emas (golden age) anak usia dini(early childhood), sehingga mereka sangat tepat jika dijadikan komunitasawal pembentukan karakter bangsa. Para ahli menyimpulkan bahwakeberhasilan pada masa ini akan menentukan masa depan anak itusendiri. Para ahli menyimpulkan bahwa keberhasilan pada masa ini akanmenentukan masa depan anak itu sendiri dan keberhasilan ini tentunyaakan terkait dengan masa depan bangsa.Pendidikan berwawasan kebangsaan pada anak usia dinidiharapkan dapat mempersiapkan mereka kelak sebagai manusia-manusia yang mempunyai identitas di dalam masyarakat lokalnyasekaligus mempunyai visi global untuk membangun dunia bersama dalambudaya global. Diharapkan juga dengan memahami wawasan kebangsaannantinya anak usia dini akan bisa hidup damai dan rukun ditengah-tengahetnis, golongan, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.C. Pertimbangan Pendidikan Wawasan Kebangsaan Pada Anak Usia DiniBerikut ini dipaparkan beberapa pertimbangan PendidikanWawasan Kebangsaan diberikan pada Anak Usia Dini, yaitu:

  • 21

    1. Usia dini merupakan masa keemasan dalam pengembangan seluruhpotensi yang dimiliki seorang anak. Penddikan tentang wawasankebangsaan yang berisi nilai-nilai persatuan-kesatuan, toleransi,menghargai perbedaan, penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia,tolong-menolong, cinta tanah air, bela negara, gotong-royong,musyawarah, mencintai lingkungan, perpandangan jauh ke depan(visioner), dan keadilan. Kesemua nilai ini akan terlekat dalamkehidupan anak sampai mereka tumbuh menjadi warga bangsa yangdewasa.2. Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain untuk anak sesungguhnyasebuah proses belajar. Anak-anak belajar nilai-nilai kebangsaanmelalui pengalaman bermain. Dengan suasana yang menyenangkandan rekreatif nilai-nilai kebangsaan disosialisasikan danditransformasikan kepada anak, sehingga proses pendidikan yangdilaksanakan tidak bersifat indoktrinasi atau pemaksaan.3. Amanat Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional (pasal 3) menyatakan bahwa tujuan pendidikannasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung-jawab. Tujuan pendidikannasional ini seharusnya dimulai sejak dini melalui pendidikan anakusia dini khususnya di Taman Kanak-Kanak.

  • 22

    4. Amanat Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang PerlindunganAnak Bab III, Pasal 50 (LPA, 2006) menegaskan bahwa pendidikandiarahkan pada:a. Pengembangan sikap dan kemampuan kepribadian anak, bakatkemampuan mental dan fisik sampai mencapai potensi merekayang optimal.b. Pengembangan penghormatan atas hak asasi manusia dankebebasan asasic. Pengembangan rasa hormat terhadap orang, identitas budaya,bahasa dan nilai-nilainya sendiri, nilai-nilai nasional dimana anakbertempat tinggal, darimana anak berasal, peradaban-peradabanyang berbeda dari peradaban sendirid. Persiapan anak untuk kehidupan yang bertanggung-jawabe. Pengembangan rasa hormat dan cinta lingkungan hidupnya.D. Media Pembelajaran1. Pengertian Media PembelajaranMenurut Yudhi Munadi dalam bukunya, bahwa kata mediaberasal dari bahasa Latin, yaitu medius yang secara harfiahnya berartitengah, pengantar atau perantara. Dalam bahasa Arab, mediadisebut wasai bentuk jama dari wasila yaitu sinonim al-wasthyang artinya juga tengah. Kata tengah itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka disebut juga sebagai perantara (wasilah) atau

  • 23

    yang mengantarai kedua sisi tersebut. Karena posisinya berada ditengah ia bisa juga disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakniyang mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatuhal dari satu sisi ke sisi lainnya (Yudhi Munadi 2008:6).Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabiladipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadianyang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampumemperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebihkhusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderungdiartikan alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap,memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.Menurut Bovee Media adalah sebuah alat yang mempunyaifungsi menyampaikan pesan. Media merupakan wadah dari pesanyang oleh sumber pesan ataupun penyalurnya ingin diteruskankepada sasaran atau penerima pesan tersebut. (Ouda Teda Ena, 2001:2) Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagaipenyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002:137). Jadi media adalah sebuah alat yang yang mempunyai fungsimenyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan.

  • 24

    Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yangmenjadikan orang atau makhluk hidup belajar (Kamus Besar BahasaIndonesia, 2002: 17).Menurut UU RI No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20:Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidikdan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapasyarat. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasikepada peserta didik. Selain itu media juga harus merangsang pesertadidik mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikanrangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkanpeserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan jugamendorong peserta didik untuk melakukan praktik-praktik denganbenar. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untukmenyampaikan pesan pembelajaran. Media pembelajaran merupakansalah satu komponen pendukung keberhasilan proses belajarmengajar. (Azhar Arsyad, 2002: 12)Jadi, media pembelajaran adalah media yang digunakan padaproses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara pendidik danpeserta didik agar tujuan pengajaran tercapai.Dari beberapa pendapat para ahli tersebut di atas makadisimpulkan media pembelajaran adalah :

  • 25

    a. Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapatdimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.b. Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikanisi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dansebagainya.c. Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentukcetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkatkeras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa mediapembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkanpesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan pesertadidik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar padadiri peserta didik.2. Fungsi Media PembelajaranMedia dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantuuntuk memperjelas pesan yang disampaikan pendidik. Media jugaberfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan mediasepenuhnya melayani kebutuhan belajar peserta didik. MenurutEdgar Dale Secara umum media memiliki kegunaan yaitu:memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasiketerbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra, menimbulkangairah belajar, interaksi lebih langsung antara peserta didik dengansumber belajar, memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan

  • 26

    bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya, memberirangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman danmenimbulkan persepsi yang sama. (Sigit Prasetyo, 2007: 6)Sedangkan Kemp dan Dayton mengemukakan manfaatpenggunaan media dalam pembelajaran adalah: 1) Penyampaianmateri dapat diseragamkan; 2) Proses pembelajaran menjadi lebihjelas dan menarik; 3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif; 4)Efisiensi waktu dan tenaga; 4) Meningkatkan kualitas hasil belajarpeserta didik; 5) Media memungkinkan proses belajar dapatdilakukan dimana saja dan kapan saja; 6) Media dapat menumbuhkansikap positif peserta didik terhadap materi dan proses belajar; dan 7)Mengubah peran pendidik kearah yang lebih positif dan produktif.(Sigit Prasetyo, 2007: 7)Penggunaan media dalam pembelajaran memang sangatdisarankan, tetapi dalam penggunaannya tidak semua media baik.Ada hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media,antara lain tujuan pembelajaran, sasaran didik, karakteristik mediayang bersangkutan, waktu, biaya, ketersediaan sarana, kontekspenggunaan, dan mutu teknis. Penggunaan media yang tepat akansangat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran.Sebaliknya, penggunaan media yang tidak tepat hanya akanmenghambur-hamburkan biaya dan tenaga, terlebih bagiketercapaian tujuan pembelajaran akan jauh dari apa yang

  • 27

    diharapkan. Sebagai salah satu sarana pembelajaran, perpendidikantinggi harus dapat menyediakan media yang tepat untuk menunjangcivitas akademika dalam belajar agar tidak jenuh dalam menerimapembelajaran di kelas. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalahdengan penggunaan media pembelajaran, termasuk diantaranyateknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai mediapembelajaran dapat melalui pemanfaatan penggunaan komputersebagai media interaktif. Diharapkan dengan pemanfaatan media inidapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian pesertadidik sedemikan rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi.3. Manfaat Media PembelajaranAda beberapa manfaat yang dapat diambil denganmeggunakan media dalam proses pembelajarana. Penyampaian pelajaran menjadi lebih bakub. Pembelajaran bisa lebih menarikc. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannyateori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalamhal partisipasi peserta didik, umpan balik dan pengetahuan.d. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkatkarena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkatuntuk mengantarkan pesan dalam sistem pelajaran jumlah yangcukup banyak dan kemungkinanya dapat diserap oleh pesertadidik.

  • 28

    e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi katadan gambar sebagai media pembelajaran dapatmengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan carayang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas.f. pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan ataudiperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untukpenggunaan secara individu.g. Sikap positif peserta didik terhadap apa yang mereka pelajari danterhadap proses belajar dapat ditingkatkan.h. peran tutor dapat berubah kearah yang lebih positif: beban tutoruntuk menjelaskan yang berulang-ulang mengenai isi pelajarandapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapatmemusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam prosesbelajar mengajar.4. Jenis Media PembelajaranAda bermacam-macam media belajar sehingga bermacam-macarn pula cara meng golongkannya tergantung dari sudut manakita melihatnya, seperti bentuk penggunaan, produksi, atau sifatperangkatnya.Dilihat dan bentuk umum penggunaan, media belajar dapatdibagi dalam empat golongan:

  • 29

    1. Objek nyata, yaitu media belajar dalam bentuk wujud yangsebenarnya.2. Bahan bacaan, yaitu media belajar dalam bentuk bahan-bahanyang dapat di pelajari dengan cara membaca misalnya buku,booklet, folder, surat kabar, dan majalah3. Alat peraga (AVA), yaitu media belajar yang berfungsi sebagai alatbantu dalam penyampaian suatu materi pelajaran misalnyaposter, bagan atau chart, peta, transparan OHP, kaset, slide suara,film dan lain-lain.4. Bahan praktek, yaitu media belajar yang berfungsi sehagai bahanpraktek dalam proses mempelajari sesuatu misalnya kertas, kain,kulit, tanah liat dan lain-lain.

    Dilihat dan produksinya, media belajar dapat dibagi dalamdua golongan1. Media belajar cetak, yaitu media belajar yang dibuat dandiproduksi dengan cara mencetak di percetakan misalnya buku,booklet, folder, poster dan lain-lain.2. Media belajar non cetak, yaitu media belajar dibuat dandiproduksi dengan cara tidak dicetak misalnya kaset, slide, film,dan lain-lain.

  • 30

    Dilihat dari sifat perangkatnya, media belajar dapat dibagidalam dua golongan:1. Perangkat keras (hardware), yaitu media belajar yang berupa alattetap misal nya proyektor slide, proyektor film, OHP, taperecorder, papan flanel, box rotatoon, dan lain-lain.2. Perangkat lunak (software), yaitu media belajar berupa bahanyang memuat isi belajar misalnya slide, film, pita kaset, flash card,kain/plastik rotasi, lembar transparan, dan lain-lain.Dilihat dari alat dan bahan elektronik atau bukan, media belajar dapatdibagi dalam dua golongan:1. Alat dan bahan elektronik, yaitu film dan slide besertaproyektornya, lembar transparan beserta OHP-nya, kaset suarabeserta tape recordernya, kaset video beserta video recordernya,dan lain-lain.2. Alat dan bahan bukan elektronik, yaitu media belajar yang tidakmemerlukan elektronik, seperti buku, majalah, lembar kasus,poster, Ieaflet, komik, dan lain-lain.UNESCO/ACCU membagi media belajar dalam empatgolongan yaitu:1. Cetak jenis buku (printed book), misalnya : buku, booklet.2. Cetak jenis bukan buku (printed non book), misalnya: folder,poster, foto novella, komik, lembaran kasus, bagan, dan lain-lain.

  • 31

    3. Elektronik (elektronic), misalnya: kaset, slide film, besertaperangkat keras elektroniknya.4. Permainan (games and others). Misalnya permainan simulasi,permainan belajar lainnya.E. Media Pembelajaran InteraktifPengertian multimedia adalah media yang menggabungkan duaunsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio,video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi duakategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedialinier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alatpengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. Multimedia iniberjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. (Agus Suheri,2006: 3). Multimedia interaktif merupakan kombinasi berbagai mediadari komputer, video, audio, gambar dan teks. Berdasarkan definisiHofstetter (2001) multimedia interaktif adalah pemanfaatan komputer

    untuk menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak ( video dan

    animasi )menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehingga

    memungkinkan pemakai multimedia dapat melakukan navigasi,

    berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapidengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga

  • 32

    pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif,aplikasi game, dan lain-lain.Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaanlingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalampembelajaran yang utama adalah bagaimana peserta didik belajar. Belajardalam pengertian aktifitas mental peserta didik dalam berinteraksidengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifatrelatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalamaktifitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakandengan menata unsure-unsurnya sehingga dapat mengubah perilakupeserta didik. Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kitagabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagaiaplikasi multimedia yang dignakan dalam proses pembelajran, dengankata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dansikap) serta dapat merangsang piliran, perasaan, perhatian dan kemauanyang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan danterkendali.Keuntungan dan kelebihan menggunakan multimedia interaktifdalam pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut :a. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.b. Pengajar akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencariterobosan pembelajaran.

  • 33

    c. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasigambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung gunatercapainya tujuan pembelajaran.d. Menambah motivasi pembelajar selama proses belajar mengajarhingga didapatkan tujuan pembelajaran yang diinginkan.e. Mampu menvisualisasikan materi yang selama ini sulit untukditerangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yangkonvensional.f. Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmupengetahuan.Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah prosespembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajardapat dikurangi, kualitas belajar peserta didik dapat ditingkatkan danprises belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, sertasikap belajar peserta didik dapat ditingkatkan.Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulandari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu: 1). Memperbesar bendayang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri,elektron dll. 2). Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkindihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll. 3). Menyajikanbenda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat ataulambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin,beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dll. 4). Menyajikan benda

  • 34

    atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dll. 5). Menyajikanbenda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi,harimau, racun, dll. 6). Meningkatkan daya tarik dan perhatian pesertadidik. (Haryadi, 2006: 13)

    F. Media Pembelajaran Interaktif Cinta IndonesiaMedia Pembelajaran Interaktif bisa menjadi solusi dalam rangkamenumbuhkan wawasan kebangsaan pada anak usia dini. Mediapembelajaran interaktif yang dapat dipakai adalah media interaktif :1. CD pembelajaran interaktif,2. Power Point pembelajaran interaktif,3. Macro Media Flash pembelajaran interaktif, yang dapat digunakandengan mudah, murah, serta dapat dikembangkan untuk hampirseluruh bidang pengembangan (nilai moral agama, fisik motorik,sosial emosional, kognitif, bahasa, dan kecakapan hidup).Media pembelajaran Interaktif merupakan media baru yangmembuat penggunanya aktif, karena media ini akan berjalan apabila adaperintah dari penggunanya. media pembelajaran interaktif dapat

  • 35

    ditambah dengan fitur-fitur animasi seperti Game yang menghibur,gambar, font, dan warna ceria yang sangat disukai anak-anak.Media Pembelajaran Interaktif Cinta Indonesia adalah suatubahan ajar yang disusun untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan anakusia dini. Bahan ajar Media Pembelajaran Interaktif Cinta Indonesiamenggunakan pendekatan tematik. Melalui Payung tema berbagai potensianak dikembangkan, seperti aspek nilai moral dan agama, fisik motorik,sosial emosional, kognitif, bahasa dan kecakapan hidup. Tema tersebutdibingkai dalam suatu media pembelajaran interaktif yang berbasisbudaya lokal.Bahan ajar menumbuhkan wawasan kebangsaan yang akandibuat, bertujuan untuk mengukir Cinta Indonesia melalui prosesknowing the good, loving the good, and acting the good, (mengetahui yangbaik, mencintai kebaikan, dan bertindak yang baik) proses pendidikanyang melibatkan aspek nilai moral dan agama, fisik motorik, kognitif,sosial emosional, bahasa dan kecakapan hidup, sehingga Cinta Indonesiabisa terukir menjadi habit of the mind, heart, and hands.( kebiasaan hati,pikiran, dan tangan).Interaktif merupakan media pembelajaran sangat sesuai, karenasangat mudah digunakan dan menghemat waktu, selain itu dapatmendidik peserta didiknya untuk belajar mandiri. Selain itu mediaInteraktif ini mudah dibawa dan dipakai dimana pun, karena peralatanyang diperlukan hanya perangkat LCD atau komputer. Interaktif juga

  • 36

    dapat membantu pendidik dalam menjelaskan materi yang kurangdipahami peserta didik.Manfaat Media PICI bagi peserta didik PAUD adalaha. Peserta didik diajak untuk terlibat secara auditif, visual, dan kinetic,sehingga dengan pelibatan ini dimungkinkan informasi atau pesannyamudah dimengerti.b. Memberikan iklim afeksi secara individual dan bersifat afektif.(minat)c. Meningkatkan motivasi belajar.d. Memberikan umpan balik (respon) yang segera terhadap hasil belajaryang dilakukan oleh peserta didik.Dibawah ini adalah contoh media pembelajaran interaktif AkuCinta Indonesia dalam rangka menumbuhkan wawasan kebangsaan.

  • 37

    Gambar 1. Contoh Media Pembelajaran Interaktif

    BAB III

    METODE DAN PROSEDUR KERJA

    A. Strategi Pemecahan Masalah1. Alasan Pemilihan Media PICIAlasan pemilihan strategi pemecahan masalah adalah:a. Faktor Pendidik/PengelolaKurangnya kreatifitas Pendidik/pengelola dalam menyediakanmedia pembelajaran terutama media pembelajaran interaktif.b. Faktor Peserta didikDapat menciptakan hubungan yg harmonis antara sesama anakdalam satu kelompok, karena melalui Media PICI ini dapatmengatasi kebosanan anak, kerja sama yang baik pada anak,gotong royong dan mengurangi rasa ego anak.

  • 38

    c. Faktor Ekonomi dan SosialMedia PICI tidak membutuhkan banyak biaya karena dapat dibuatdari media presentasi seperti power point, macro media flash, danvidio permainan.d. Faktor Pelaksanaan KBMMedia PICI dapat diterapkan di bidang pengembanganpembinaan moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, Fisikmotorik, Kognitif, Bahasa dan Kecakapan Hidup ( sesuai standarPAUD, Permendiknas No. 58 Tahun 2009).2. Deskripsi Strategi Media PICIDeskripsi Strategi pemecahan masalah yang dipilih adalah Pendidiksebagai fasilitator harus memfasilitasi peserta didik dengan berbagaiketerampilan untuk membangkitkan semangat anak dalam mengikutiproses pembelajaran. Strategi yang dipilih adalah penggunaan mediaPICI untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan pada anak sejak usiadini.Strategi media PICI menjadi menarik karena bebarapa hal sebagaiberikut :a. Strategi Media1). materi belajar disajikan secara menyenangkan2). materi PICI berbasis pada budaya lokal indonesiab. Strategi Komunikasi

  • 39

    1). menggunakan karakter tokoh-tokoh kartun yang digemarianak usia dini2). menggunakan tarian, permaianan, lagu, kesenian, cagarbudaya yang bersumber dari budaya lokal seluruh Indonesia.c. Strategi VisualMenggunakan warna-warni yang menarik, gambar dan animasiyang menarik dan disuaki anak-anak

    B. Alat Pengambilan DataAlat pengambilan data yang digunakan adalah :1. Kajian PustakaProsedur pengumpulan data dalam karya tulis ini menggunakanmetode librarian research atau studi pustaka terhadap kasus dankonsep yang berhubungan dengan Menumbuhkan WawasanKebangsaan Anak Usia Dini melalui Media Pembelajaran InteraktifCinta Indonesia (PICI).2. Studi EksistingStudi Eksisting adalah studi mencari data yang saat ini sudahada atau sebuah data yang keberadaannya ada secara fisik di lokasikegiatan. Studi eksisting juga mencari kelebihan dan kekuranganmedia pembelajaran interaktif yang ada sekarang. Dalam karya tulis

  • 40

    ini kami mengumpulkan data dengan cara melihat langsung kondisiyang saat ini sudah ada.Pengumpulan data kami lakukan pada 2 kegiatan, yaitu :1. Pengumpulan data pada toko-toko media pembelajaran internetdan toko buku, diantaranya Matahari Departemen store diPekalongan dan di Semarang, Toko Salemba Pekalongan, Sri RatuPekalongan, dan 3 (tiga) Toko Buku di Pekalongan.2. Toko-toko online yang menjual media pembelajaran interaktifdan tutorial serta games. Dilakukan dengan browsing kebeberapa alamat situs di Indonesia. Situs-situs yang kami kunjungadalah :a. www.pusatpromosi.netb. www.kaskus.usc. www.tokobagus.comd. www.dunia-tutorial.come. www.bahanajar.comf. www.bamboomedia.netg. www.edukasimedia.comh. www.proactive.co.idi. www.bundabiz.netj. www.indowebmaster.com3. Studi Komparator

  • 41

    Studi komparator bersifat membandingkan, antara dua atau beberapamedia pembelajaran interaktif yang di dapat dari hasil pendataanmaupun beowsing di internet.C. Pengolahan dan Penganalisaan Data1. Studi PustakaPengolahan data yang telah terkumpul dari studi pustakakemudian dikelompokkan dalam beberapa kategori-kategori tertentuberdasarkan pada data, konsep, teori, sebab, akibat, pendapat ahli,kelemahan, dan kelebihan konsep.Dari beberapa data yang telah dikelompokkan dalambeberapa kategori tersebut kemudian dianalisis sesuai dengan tujuanpenulisan yaitu untuk mengetahui keefektifan pembelajaran berbasismultimedia diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas.Penulis dalam menuangkan gagasannya melalui berbagaiproses yang pokok pembahasan masalah atau inti dari karya tulis ini,maka konsep atau teori tersebut dijadikan pisau analisis dalammembahas permasalahan yang diajukan pada pendahuluan.Pembahasan ini merupakan jawaban dari permasalahan yang telahdiajukan. Dari pembahasan ini kemudian diketahui pokok-pokokpermasalahan yang dimaksud. Setelah itu digagaslah pemecahanmasalah berupa rekonseptualisasi pembelajaran denganmenggunakan multimedia interaktif Cinta Indonesia.

  • 42

    2. Studi EksistingEdu Game : Belajar NgajiKelebihan : warna : Full Color Animasi : Bagus Bisa dibaca : VCD PlayerKekurangan: Hanya satu arah peserta didiktidak bisa berinteraksi Gambar 2. Edu Games, Ngaji Yuk

    Gambar 3. CD Pembelajaran InteraktifEksisting:Kelebihan: Interaktif.

  • 43

    Materi disampaikan dengan teks, gambar, animasi, dan suara. Menggunakan warna-warna yang disukai pengguna. Menggunakan bantuan karakter untuk mendampingi pesertadidik belajar. Terdapat percobaan-percobaan, games, dan soal-soal evaluasi

    Kekurangan: Hanya bisa dibuka atau dibaca di komputer

    Gambar 4. CD Interaktif MewarnaiEksisting:

  • 44

    Kelebihan: Interaktif. Materi disampaikan dengan teks, gambar, animasi, dan suara. Menggunakan warna-warna yang disukai anak-anak. Menggunakan bantuan karakter untuk mendampingi pesertadidik belajar. Ringan dibuka. loading cepat

    Kekurangan: Hanya bisa dibuka atau dibaca di komputer3. Studi Komparator

  • 45

    Gambar 5. Media Interaktif power point Macromedia Flash dan pembelajaranVidio CDDari studi eksisting dan studi komparator diketahui ada 3 jenismedia pembelajaran interaktif, yakni : 1) Pembelajaran Interaktif didesain memakai power point, 2) Pembelajaran Interaktif di desainmemakai makro media flash, 3) Pembelajaran Interaktif di desainmemakai vidio editing.Dari studi eksiting dan studi komparator di ketahui kelebihandan kekurangan dari media pembelajaran interaktif, diantaranya :1. Kelebihana. Media Interaktif.b. Materi disampaikan dengan teks, gambar, animasi, dan suara.c. Menggunakan warna-warna yang disukai anak-anak.d. Menggunakan bantuan karakter untuk mendampingi pesertadidik belajar.e. Ada animasi menarik, lucu dan sangat merangsang keingintahuananakf. Terdapat media gamesg. Media pembelajaran interaktif bisa dibuka di player, di komputerdan lewat internet (update)

  • 46

    h. Ringan dibaca dan loading sangat cepat2. Kekurangana. Media pembelajaran interaktif hanya bisa dibuka di komputerb. Media pembelajaran interaktif hanya di buka dengan jaringaninternetc. Media pembelajaran interaktif hanya bisa di buka lewat playervidio VCD/CD

    D. Alur Berpikir

    MASALAH1. Kondisi Anak sekarang lebih mengenal permaianan atau media yang yang

    berasal dari barat (westernisasi)2. Konsep anak mencontoh karakter tokoh permaianan dari luar negeri, akan

    menghambat tumbuhnya wawasan kebangsaan pada anak usia dini.

    FENOMENABelum ada media pembelajaran interaktif yang mengangkat tema wawasan kebangsaan bagi anakusia dini di Indonesia. Kebanyakan PAUD belum melaksanakan pendidikan wawasan kebangsaan

    STUDI EKSISTINGMencari kelebihan dan kekuranganMedia Pembelajaran Interaktif yang

    ada sekarang

    STUDI PUSTAKA Wawasan kebangsaan PAUD Media Pembelajaran Interaktif Media PICI

    KONSEP MEDIA PICI

    STRATEGI MEDIA PICIBahan Ajar media PICI

    menggunakan pendekatanTematik. Melalui Tema

    Potensi anak 6-asdikembangkan, dng

    berbasis budaya lokal

    STRATEGI KOMUNIKASI MEDIAPICI

    Menggunakan karakter-karaktertokoh kartun yang sedang digemarianak-anak,

    Menggunakan tarian, permainan,lagu, kesenian, cagar budayabersumber dari budaya lokal

    STRATEGI VISUALMEDIA PICIMenggunakan

    warna-warna, gayagambar animasi, font

    yang menarik bagianak usia dini

  • 47

    Gambar 6. Alur pikir media pembelajaran interaktif Cinta Indonesia (PICI)Untuk Menumbuhkan Wawasan Kebangsaan Pada Anak Usia DiniBAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Keunikan Media PICIGagasan pembuatan media pembelajaran interaktif CintaIndonesia ini bertujuan memperkenalkan keanekaragaman budayaindonesia sehingga menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan sebagaiwarga negara indonesia. Usia dini (terutama 4 tahun ke bawah) jangandisia-siakan, karena seluruh potensi kecerdasan anak harus sudah mulaidikembangkan sejak usia dini.Keunikan dari media PICI ini adalah bahwa dalam hitunganmenit anak sudah akan di bawa keliling Indonesia melihatkeanekaragaman budaya sendiri. Media PICI berusaha menumbuhkan

  • 48

    wawasan kebangsaan sejak usia dini dengan mengacu pada pendekatantematik pada setiap bahan ajarnya, tema-tema tersebut mengembangkanberbagai macam potensi anak, misalnya nilai moral dan agama, fisikmotorik, kognitif, sosial emosional, bahasa dan kecakapan hidup sertanilai-nilai kebangsaan secara integral-komprehensif.Berikut kami jabarkan keunikan dari media PICI yang mencakup3 macam strategi pengembangan, yaitu :1) Strategi media, 2) strategikomunikasi dan, 3). strategi visual. Berikut penjabaran media PICI, yangdapat menumbuhkan wawasan kebangsaan pada anak usia dini.

  • 49

    1. STRATEGI MEDIATabel 1. Bahan Ajar /Media Pembelajaran Interaktif Cinta Indonesia Berbasis Potensi/Budaya LokalPici/Judul/Topik Tema Sub Tema Bahan/Materi BelajarBerbasis Potensi/BudayaLokalPici-1Menjelajahdunia seni mengajarkan dasar-dasarseni termasuk warna,tekstur, media dan banyaklagi. Menyoroti kegiatanyang menyenangkan, gayalukisan, dan gambar seni.

    PelangiBudayaNusantara 1. Tarian tradisionalIndonesia2. PermainanTradisionalIndonesia3. Lagu Daerah4. Pakaian Adat5. KesenianTradisional seluruhIndonesia

    1. Pengenalan tariantradisional Indonesia2. PengenalanPermaianan/dolanantradisional Indonesia3. Pengenalan Lagu Daerah4. Pengenalan Pakaian adat5. Pengenalan Keseniantradisional dan alatmusiknyaPici-2Otak Kanan Imajinasi, kreativitas.berfokus padaketerampilan sepertiBerpikir Kreatif, Seni &Menggambar, Rhymes,Imajinasi, dan banyak lagi.Warna-warniAlamIndonesia 1. Peta Indonesia2. Flora Indonesia3. Fauna Indonesia4. Laut Indonesia5. Sungai Indonesia

    1. Pengenalan Peta Indonesia2. Pengenalan Flora Indonesia3. Pengenalan FaunaIndonesia4. Pengenalan Laut Indonesia5. Menggambarkan sungaiindonesiaPici-3Otak kiri Berpikir rasional, analistis,berurutan dan linier.otak kiri berfokus padaketerampilan kognitifCagar Budaya 1. Bangunan CagarBudaya Indonesia2. Museum perjuangan 1. Pengenalan candi, arca,situs-situs dll2. Kunjungan ke Museumperjuangan

  • 50

    seperti Logis, Pola, Letters& Numbers, Sequencing,Menganalisis detail, danbanyak lagi3. Pahlawan-phlawanIndonesia4. Bangunan Ibadah5. Makam Pahlawan

    3. Pengenalan pahlawan-pahlawan Indonesia4. Pengenalan rumah-rumahibadah5. Kunjungan ke makampahlawanPici-4Bentuk danWarna Memperkenalkan awalbelajar dasar-dasar: 12Bentuk dan 12 Warna,menarik bernyanyibersama lagu-lagu untukmemperkuatpembelajaran.

    Merah PutihIndonesia 1. Bendera Indonesia2. Garuda pancasila3. cinta BahasaIndonesia4. Cinta Bahasa Daerah5. PeringatanKemerdekaan RI

    1. Pengenalan bendera merahputih2. Pengenalan lambang-lambang dari garudapancasila3. Mencintai Bahasa Indonesia4. Mencintai bahasa daerah5. Peringatan HUT RI dananeka perayaanPici-5123 Mengajar angka dari 1sampai 20. Anak yang lucu,lagu bahagia, benda sehari-hari, dan animasiberwarna-warni.Maju TakGentar 1. Polisi RI2. TNI3. Hansip4. PNS5. Pegawai swasta

    1. Pegenalan senjata, bamburuncing2. Pengenalan Pesawatterbang, kapal laut3. Pengenalan Seragamhansip4. Pengenalan jenis pekerjaan5. Pengenalan jenis-jenispegawaiPici-6ABC Pengenalan huruf padaanak usia dini IndonesiaBaru 1. Ayo terus maju2. Teknologi baru3. Jangan menyerah 1. Pengenalan gambar-gambar bangunanbertingkat

  • 51

    4. Cinta produksiindonesia5. Presiden Indonesia 2. Pengenalan barang-barangelektronik3. Menyusun menarabertingkat4. Pengenalan batik5. Pengenalan pemimpinIndonesiaKetarangan:Ada 6 judul atau topik (menjelajah dunia seni, otak kanan, otak kiri, bentuk dan warna, 123, ABC), dapat dikembangkanmenjadi beberapa tema dan sub tema. Semua tema mengacu pada aspek pengembangan anak yang meliputi : berbagaimacam potensi anak, misalnya nilai moral dan agama, fisik motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa dan kecakapanhidup serta nilai-nilai kebangsaan secara integral-komprehensif dikembangkan. (standar PAUD).

  • 52

    Bahwa media ini adalah media penunjang dalammenumbuhkan wawasan kebangsaan bagi anak PAUD. Jadi media PICI inibukan satu-satunya sumber belajar di kelas. Pendidik akan menjadikanmedia PICI ini alternatif media agar suasana belajar tidak jenuh. MediaPICI ini bisa digunakan di kelas mapun di rumah didampingi orang tua.Kontrol berada di tangan pengguna. Sehingga jika pendidik tidak bisahadir maka peserta didik bisa tetap belajar di kelas di dampingi pendidiklain.2. STRATEGI VISUALStrategi yang diterapkan dalam penggunaan elemen-elemenvisual dalam perencanaan media PICI ini antara lain:1. Jenis font yang cocok untuk karakteristik anak-anak adalah jenis fontyang memiliki bentuk bulat dan tumpul pada tiap ujungnya. Font jenisini memiliki kesan imut, fleksible, dinamis, menyenangkan, simple,lucu sesuai dengan karakter anak.2. Palet warna yang digunakan merupakan kombinasi playfulmerupakan kombinasi umum yang disukai anak-anak karena warnaterang dan hangatnya. Percampuran dari vibran warna hangat dandingin dari setiap family warna mengekspresikan pergerakan,keaktifan, kegembiraan, dan yang terutama kesenangan tidakterbatas. Karena tema adalah cinta Indonesia maka warna yang

  • 53

    telihat dominan adalah warna hijau ke kuning. Selain warna di atasakan muncul juga turunan warnanya.3. Layout menggabungkan antara gambar dan tulisan sehinggamemungkinkan anak untuk bisa menerima pelajaran dengan baik.Cerita dari media PICI ini adalah tentang sebuah kepahlawanan, cintatanah air, cinta budaya indonesia, maka layout harus disesuaikandengan tema masing-masing.4. Graphic User Interface (GUI)a. Window, adalah area pada layar yang mempunyai sifat sepertiterminal yang independent. Dapat terdiri dari teks atau grafis.Dapat saling overlap dan menutupi yang lain, atau tersusunseperti keramik lantai. Fasilitas scrollbars memungkinkanpengguna untuk menggerakkan isi window ke atas-bawah ataumenyamping dengan title bars yang menunjukkan nama window.Window dapat ditutup menjadi semacam representasi kecil,sehingga dapat memuat/mengaktifkan banyak window. Namundalam media interaktif tidak bisa membuka beberapa windowkarena pengguna harus konsentrasi pada satu window yangharus mereka pahami sebelum masuk ke window lain.c. Icon, icon berupa lukisan atau gambar berukuran kecil mewakilisuatu obyek dalam antarmuka. Icon dapat bervariasi, mulai darisimbol yang abstrak sampai gambaran realitas. Ikon merupakanwujud penyederhanaan dari sebuah perintah ataupun sebuah

  • 54

    ekspresi. Dalam dunia interaktif, ikon merupakan hal yangpenting sebagai sebuah usaha untuk meminimalisir penggunaanspace pada layout digital. Diharapkan hanya dengan melihat ikontersebut pengguna bisa mengerti apa maksud dari ikon tersebuttanpa ada penjelasan teks. Ikon yang dibuat disesuaikan denganstrategi visual yang lain seperti layout dan karakter.d. Menu, menu berupa pilihan operasi atau fungsi yang disediakanpada layar. Pemilihan pada menu dilakukan denganmenggunakan pointer. Tetapi menu mempunyai kelemahan yaitumenu dapat memakan ruang layar. Namun dapat diatasi dengancara menu hanya muncul saat dibutuhkan. Dalam media ini menudiwakili dengan tombol-tombol kecil yang berada di pojok kiribawah sehingga tidak terlalu membutuhkan space yang banyak.Setiap bab akan masuk pada menu utama, grammar, exercise danbantuan. Aplikasi menu pada setiap judul Pointer / Pull Up(Down), pointer Merupakan komponen penting. Ragam WIMPbertumpu pada proses penunjukkan dan pemilihan sesuatu yangbiasanya dilakukan dengan menggunakan mouse atau dapat jugamenggunakan joystick, trackball, atau tombol panah padakeyboard.

  • 55

    3. STRATEGI KOMUNIKASISelain komunikasi yang jelas terlihat seperti bahasa verbal,audio, dan bahasa simbol, kita juga perlu memperhatikan pendekatankepada peserta didik. Hal itu adalah fakta yang dapat memberikaninformasi mengenai apa yang akan diberikan sebagai pembelajaran.Pendekatan itu berupa tiga hal sebagai berikut :a. Pendekatan moralPendekatan moral dilakukan sesuai dengan norma-norma yang adadisekitarnya. Pendekatan ini juga dilakukan melalui visualisasiillustrasi dan gambar sebagai penunjang. Dalam perancangan ini akanditunjukkan dengan sapaan, ajakan belajar dari karakter tokoh utama.Ini dilakukan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang hidupsaling bertenggang rasa antar sesama dengan saling menyapa danmengingatkan untuk belajar. Selain itu sapaan akan membuat targetaudien semakin akrab dengan karakter utama media interaktifsehingga materi semakin gampang disampaikan.b. Pendekatan emosionalPendekatan secara emosional dipergunakan untuk memancing anak-anak agar tertarik untuk ikut serta berpartisipasi dan diharapkanmereka semakin tertarik dan ikut merasakan apa yang mereka lihat.c. Pendekatan artistikPendekatan dilakukan untuk menarik minat perhatian target sasaranbaik melalui karakter tokoh dan media yang dipilih. Dirancang

  • 56

    sedemikian rupa dengan menggunakan teori dan kajian data. Denganmenggunakan gambar tokoh yang disukai dan gampang di terima olehtarget sasaran. Disini akan ada beberapa karakter tokoh utama.Peserta didik yang profilnya mirip dengan target. Jika media bisa lebihdekat dengan target audiens maka materi akan mudah diserap karenamereka senang dan tertarik dengan media pembelajarannya. Hal iniakan memberikan pengalaman belajar yang tidak terlupakan. Denganpendekatan komunikasi di atas penulis akan berusaha menarikperhatian audiens. Menyampaikan pesan tentang wawasankebangsaan dengan cara yang menarik. Diharapkan kompetensi yangada dalam tema dapat dikuasai peserta didik dengan baik.B. Keinovasian Media PICIKeinovasian media pembelajaran interaktif ini adalah :1. Hasil studi eksisting di Indonesia belum ada media pembelajaraninteraktif yang mengusung tema wawasan kebangsaan/CintaIndonesia bagi anak usia dini.2. Media Pembelajaran Interaktif Cinta Indonesia menggunakanpendekatan tematik. Melalui payung tema berbagai potensi anakdikembangkan dengan berbasiskan budaya dan potensi lokal.3. Media Pembelajaran Interaktif Cinta Indonesia mengembangkan 6aspek pengembangan anak, diantaranya aspek nilai moral dan agama,fisik motorik anak, sosial dan emosional, kognitif, bahasa dan

  • 57

    kecakapan hidup. ( sesuai standar PAUD, permendiknas No. 58 tahun2009).4. Media Pembelajaran Interaktif Cinta Indonesia mengambil judul atautopik 6 permasalahan paling penting dalam kehidupan anak diseluruhdunia, yakni :a) Pici-1 Menjelajah dunia seni, b) Pici-2Mengembangkan Otak kanan, c) Pici-3 mengembangkan Otak kiri, d)Pici-4 Bentuk dan warna, e) Pici-5 123, mengajar angka 1-20 f) Pici-6ABC, pengenalan huruf pada anak usia dini.5. Judul/topik dikembangkan ke dalam tema disesuaikan denganperkembangan anak, yakni bermain dan belajar. Tema besar itu adalah: a) Pelangi Budaya Nusantara, b) Warna-warni alam Indonesia, c)Cagar Budaya, d) Merah putih indonesia, e) Maju tak gentar, f)Indonesia Baru.6. Tema dikembangkan lagi ke dalam sub tema yang berisi pembelajaranbagi anak usia dini tentang diri dan lingkungannya berdasarkan idenasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakanaspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat, bermartabat, serta menjiwaitata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuannasional.

  • 58

    C. Kendala-kendala yang dihadapi1. Kebanyakan PAUD belum melaksanakan pendidikan wawasankebangsaan secara permanen kepada anak didiknya.2. Belum ada media pembelajaran interaktif yang mengangkat temawawasan kebangsaan bagi anak usia dini di Indonesia.3. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya Pendidikanwawasan kebangsaan bagi anak usia dini.4. Kreatifitas penyelenggara, pendidik sangat kurang, sehinggakemampuan untuk menciptakan media interaktif berwawasankebangsaan masih kurang

    D. Faktor Pendukung1. Biaya tidak begitu mahal, jika kita memiliki kemampuan tentangpembuatan multimedia dan power point serta macro media flash.2. Dukungan dari pendidik yang penuh serius selalu menggali tema-tema yang menarik terkait konsep wawasan kebangsaan.3. Setiap lembaga PAUD kebanyakan sudah punya laptop atau komputersehingga dimungkinkan untuk membuat sendiri media pembelajaraninteraktif yang berwawasan kebangsaan.

  • 59

    E. Tindak Lanjut1. Membuat sendiri media pembelajaran interaktif Cinta Indonesiadengan menggunakan media yang sederhana, bisa powerpoint, macromedia flash, agar kita bisa membekali wawasan yang luas terhadapanak usia dini, sehingga kelak mereka bisa membangun negara inidengan damai hidup rukun di tengah ras, suku, agama dankepercayaan.2. Menggali terus tema-tema tentang wawasan kebangsaan dan cintatanah air serta bela negara, sehingga dapat mewujudkan media PICIyang disukai anak-anak usia dini.

  • 60

    BAB V

    SIMPULAN DAN SARAN

    A. SIMPULAN1. Dengan menggunakan media pembelajaran Interaktif CintaIndonesia (PICI) yang menarik dan menyenangkan dapatmenumbuhkan wawasan kebangsaan pada anak usia dini.2. Strategi Pembelajaran Interaktif Cinta Indonesia (PICI) agar dapatmenarik perhatian anak menggunakan strategi media, strategiKomunikasi dan strategi Visual.3. Untuk pembelajaran pada anak PAUD, memerlukan carapenyampaian yang tepat dengan pendekatan tematik denganmengembangkan nilai moral dan agama, fisik motorik, sosialemosional, kognitif, bahasa dan kecakapan hidup.4. Dalam media pembelajaran interaktif Cinta Indonesia (PICI) inipeserta didik PAUD lebih mengerti dengan alur navigasi sederhana,menyukai gambar yang bergerak, serta tema pembelajaran yangsederhana dan mudah dipahami.5. Pemakaian animasi pada setiap kegiatan yang dilakukan seperti jump,push, walk, merupakan salah satu metode agar peserta didik lebihmudah mencerna apa yang disampaikan. Penggunaan animasisederhana ini terbukti memiliki daya tarik yang mudah dipahami olehanak usia dini.

  • 61

    B. SARAN1. Diharapkan media pembelajaran interaktif Cinta Indonesia lebihdapat berperan dalam proses belajar mengajar di masa mendatang,sehingga suasana belajar mengajar menjadi lebih menyenangkandan dapat memotivasi siswa untuk terus belajar.2. Media pembelajaran interaktif Cinta Indonesia sebagai salah satualternatif media pembelajaran dapat lebih maksimal apabiladidukung oleh media pembelajaran lainnya, karena masing-masingmedia memiliki kelebihan dan kelemahan yang tidak terdapat padamedia lain.3. Untuk perencanaan berikutnya dapat lebih difokuskan dalampengaplikasian materi kedalam bentuk permainan-permainansederhana, karena permainan merupakan metode yang efektif untukmeningkatkan motivasi belajar anak. Hal ini dapat dicapai lebihmaksimal dengan melibatkan aspek moral dan aspek emosionaldalam pemberian punishment dan reward.

  • 62

    DAFTAR PUSTAKA

    Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Djamarah. 2002. Strategi Belajar mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta--, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional: Jakarta, 2003.Ena, Ouda Teda. 2001. Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan PirantiLunak Presentasi. Yogyakarta: Indonesian Language and CultureIntensive Ciurse Universiatas Sanata Dharma. www.ialf.edu/kipbipa/ papers/ oudatedaena.doc (Diakses Tanggal: 3 April 2012)Gutama, dkk. 2005. Mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini yang holistik.Seminar dan Lokakarya Nasional tahun 2005 PAUD, Kampus UGM14-16 Nopember 2005.Haryadi. 2006. Pengembangan Media Pembelajaran Kimia BerbantuanKomputer Tentang Kimia Unsur Untuk Siswa Kelas XII. Yogyakarta:UNY.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Tahun 2002.Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada Press.Prasetyo, Sigit. 2007. Pengembangan Pembelajaran Dengan MenggunakanMultimedia Interaktif Untuk Pembelajaran Yang Berkualitas.Semarang: UNNES.Risman, E. (2003) Dunia Anak: Prestasi Anak, untuk Anak atau Orangtua?,[http://www. glorianet.org/ keluarga/ anak/anakpres.html](diakses 2 April 2012)Slamet Suyanto. 2005. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:Hikayat Publishing.Suhady, Idup dan A.M. Sinaga. 2006. Wawasan Kebangsaan dalam kerangkaNKRI -Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan I, II & III, Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta :Kementerian Keuangan Republik Indonesia Badan Pendidikan DanPelatihan Keuangan Pusat Pendidikan Dan PelatihanPengembangan Sumber Daya Manusia.

  • 63

    Suheri, Agus. 2006. Animasi Multimedia Pembelajaran, Jurnal MediaTeknologi,Vol. 2, No. 1. Cianjur: Universitas Suryakencana.Sunarso, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY Press