pembelajaran berbasis literasi dan presentasi dalam

13
197 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya. PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK Ahmad Fauzi 1 SDN Bahandang 2 Jejangkit, Barito kuala, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Rendahnya hasil belajar PAI yang disebabkan kurang optimalnya model pembelajaran sehingga peserta didik sulit memahami materi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis literasi dan presentasi di kelas IV SD Negeri Bahandang 2 Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito Kuala. Jenis penelitian ini adalah penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Bahandang 2. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa penerapan pembelajaran berbasis literasi dan presentasi ini meningkatkan hasil belajar siswa dan menurunkan persentase siswa yang memperoleh skor nilai dibawah Ketuntasan Belajar Minimum (KBM) dari 50 % pada Prasiklus menjadi 25 % pada Siklus I dan 0 % pada Siklus II. Dari Siklus I ke Siklus II ada peningkatan hasil belajar sebesar 25%. Kenaikan Hasil belajar tersebut juga dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas. Nilai rata-rata kelas meningkat dari siklus I sebesar 73,75 dan pada siklus II meningkat menjadi 80. Berpijak pada hasil analisis ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis literasi dan presentasi dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa. Kata kunci : Literasi, Presentasi, hasil belajar Pendahuluan Perkembangan IPTEK menjadi tuntutan zaman yang tidak dapat dihindari. Salah satu pengaruh yang dirasakan dunia pendidikan, yaitu sekolah-sekolah dituntut untuk meningkatkan mutu lulusan yang berkualitas secara terus menerus seiring perkembangan zaman. Dalam interaksi belajar mengajar, seorang guru sebagai pengajar akan berusaha secara maksimal dengan menggunakan berbagai

Upload: others

Post on 11-Apr-2022

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI DALAM

197 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.

PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PESERTA DIDIK

Ahmad Fauzi1

SDN Bahandang 2 Jejangkit, Barito kuala, Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

Rendahnya hasil belajar PAI yang disebabkan kurang optimalnya model

pembelajaran sehingga peserta didik sulit memahami materi pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik

dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis literasi dan

presentasi di kelas IV SD Negeri Bahandang 2 Kecamatan Jejangkit Kabupaten

Barito Kuala. Jenis penelitian ini adalah penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

IV SD Negeri Bahandang 2. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Teknik analisis data

menggunakan analisis statistik deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis

data menunjukan bahwa penerapan pembelajaran berbasis literasi dan presentasi

ini meningkatkan hasil belajar siswa dan menurunkan persentase siswa yang

memperoleh skor nilai dibawah Ketuntasan Belajar Minimum (KBM) dari 50 %

pada Prasiklus menjadi 25 % pada Siklus I dan 0 % pada Siklus II. Dari Siklus I

ke Siklus II ada peningkatan hasil belajar sebesar 25%. Kenaikan Hasil belajar

tersebut juga dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas. Nilai rata-rata kelas

meningkat dari siklus I sebesar 73,75 dan pada siklus II meningkat menjadi 80.

Berpijak pada hasil analisis ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran berbasis literasi dan presentasi dapat meningkatkan hasil belajar

PAI pada siswa.

Kata kunci : Literasi, Presentasi, hasil belajar

Pendahuluan

Perkembangan IPTEK menjadi tuntutan zaman yang tidak dapat

dihindari. Salah satu pengaruh yang dirasakan dunia pendidikan, yaitu

sekolah-sekolah dituntut untuk meningkatkan mutu lulusan yang

berkualitas secara terus menerus seiring perkembangan zaman.

Dalam interaksi belajar mengajar, seorang guru sebagai pengajar

akan berusaha secara maksimal dengan menggunakan berbagai

Page 2: PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI DALAM

198 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.

keterampilan dan kemampuan yang dimilikinya agar peserta didik

dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, guru

diharapkan mampu menciptakan situasi yang menyenangkan agar

peserta didik dapat belajar dengan maksimal.

Menghadapi tuntutan zaman yang semakin kompetitif, pendidikan

di Indonesia saat ini menggunakan Kurikulum 2013 dengan harapan

terimplementasikannya pembelajaran abad 21. Pembelajaran abad 21

mencantumkan empat hal pokok yakni (1) Critical Thinking and Problem

Solving, (2) Creativity and Innovation, (3) Communication, dan (4)

Collaboration (Lubis, 2018; Marlina & Jayanti, 2019).

Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa

yang akan dihadapi peserta didik dimasa akan datang. Pendidikan

harusnya memberikan peluang bagi seseorang mengembangkan potensi

dan mendewasakan seseorang. Pendidikan mempersiapkan peserta didik

untuk menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari (Miskawati,

2019; Wirasasmita & Hendriawan, 2020).

SDN Bahandang 2, Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito kuala

merupakan salah satu institusi pendidikan yang sedang menerapkan

Kurikulum 2013 dalam proses pembelajarannya. Berdasarkan hasil

refleksi dengan guru beberapa permasalahan dihadapi selama

pelaksanaan Kurikulum 2013 antara lain : (1) proses pembelajaran yang

belum integratif dan masih terpisah-pisah ; (2) pembelajaran kurang

kontekstual dan belum secara maksimal memanfaatkan sumber belajar

dari lingkungan atau situasi sekitar; (3) metode pembelajaran yang masih

konvensional dengan metode ceramah yang dirasa membosankan oleh

para peserta didik ; (4) kurangnya partisipasi peserta didik dalam

melaksanakan proses pembelajaran ; (5) kurangnya kemampuan peserta

didik untuk berfikir kritis, kreatif, inovatif, strategis dan demokratis serta

(6) kurangnya keterampilan peserta didik dalam membaca dan menulis.

Proses pembelajaran di SDN Bahandang 2 saat ini masih

didominasi oleh guru. Selain itu, pada proses pembelajaran, suasana kelas

cenderung berpusat pada guru (teacher centered), sehingga peserta didik

terkesan pasif karena kebijakan guru cenderung mematikan daya inovatif

dan kreativitas peserta didik. Pemberdayaan media dalam pembelajaran

juga kurang maksimal, serta kemampuan dan minat peserta didik untuk

berliterasi masih sangat rendah. Padahal kegiatan literasi merupakan

kegiatan yang berpotensi menambah wawasan dan pengetahuan peserta

didik melalui kegiatan kebahasaan seperti membaca dan menulis.

Namun, keunggulan kegiatan literasi tersebut belum dimanfaatkan

Page 3: PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI DALAM

199 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.

dengan baik, terbukti dengan masih rendahnya minat baca peserta didik.

Permasalahan-permasalahan yang tengah dihadapi SDN

Bahandang 2 tersebut berdampak pada perolehan hasil belajar para

peserta didik yang masih dibawah ketuntasan belajar minimal (KBM)

yang ditentukan. Menindaklanjuti permasalahan tersebut, upaya-upaya

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran harus dilakukan. Perubahan

paradigma harus dilakukan antara lain terkait pembelajaran yang semula

berpusat pada guru menjadi berpusat pada peserta didik. Salah satu

inovasi menarik untuk mengiringi paradigma tersebut adalah dengan

diterapkannya pembelajaran inovatif dan konstruktif (Asriningtyas, 2018;

Sudiarta & Putu, 2010).

Metode pembelajaran konstruktivis menuntut peserta didik untuk

mengonstruksi pengetahuan secara mandiri dalam struktur kognitifnya.

Metode pembelajaran konstruktivis menuntut aktivitas peserta didik

didalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, atau lebih dikenal

dengan sebutan student-centered (Nurhidayati, 2017).

Pembelajaran berbasis literasi dan presentasi merupakan salah satu

yang termasuk dalam ranah pembelajaran konstruktivis. Pembelajaran

berbasis literasi dan presentasi diharapkan akan menciptakan proses

pembelajaran yang lebih inovatif, variatif, dan konstruktif, sehingga dapat

meningkatkan aktivitas dan ketertarikan peserta didik pada pembelajaran

yang akhirnya dapat meningkatkan ketuntasan belajarnya.

Literasi itu sendiri tidak hanya terbatas pada kemampuan

membaca dan menulis, namun juga kemampuan individu untuk

mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup (Dinni,

2018; Sriyanto, Leksono, & Harwanto., 2019). Literasi merupakan salah

satu ranah kompetensi yang harus dicapai dalam Kurikulum 2013

(Sriyanto et al., 2019). Dalam konteks pendidikan formal, kebutuhan akan

literasi dipahami sebagai kemampuan peserta didik dalam mencari,

menemukan dan menggunakan informasi untuk aktivitas belajar mereka

(Mulyono & Halim, 2015).

Pembelajaran berbasis literasi mengarahkan peserta didik untuk

mampu mengaplikasikan ketrampilan dalam kehidupan sehari-hari baik

literasi membaca dan menulis, literasi menyampaikan, literasi

informatika, literasi budaya dan kewarganegaraan. Literasi sangat

dibutuhkan peserta didik untuk menyelesaikan dan melanjutkan studi,

mempersiapkan diri memasuki dunia pekerjaan, dan belajar sepanjang

hayat di tengah masyarakat (Azimi, Rusilowati, & Sulhadi, 2017; Sriyanto

et al., 2019).

Page 4: PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI DALAM

200 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.

Literasi dan presetasi digunakan untuk meningkatkan pengetahuan

melalui kegiatan berpikir dan kemampuan berbahasa dalam berinteraksi

di lingkungan masyarakat melalui tulisan dan perkataan (Subadriyah,

Triyono, & Joharman, 2013). Integrasi literasi dan presentasi dalam

kurikulum pendidikan diharapkan dapat membangun sikap kritis peserta

didik untuk memaknai dan mengevaluasi informasi yang diperoleh

(Mulyono & Halim, 2015).

Pembelajaran berbasis literasi dan presentasi ini juga menuntut

keaktifan peserta didik melalui metode pemberian tugas baik secara

mandiri maupun berkelompok. Metode ini cocok digunakan dalam

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan berfikir.

Pembelajaran berbasis tugas merupakan metode pembelajaran yang

berhubungan dengan kegiatan-kegiatan berbasis kontekstual. Metode ini

akan menjadi panduan peserta didik untuk aktif selama pembelajaran

sehingga berdampak pada hasil belajar yang diperoleh (Gitriani, Aisah,

Hendriana, & Herdiman, 2018; Hastari & Dkk, 2019; Izati, Wahyudi, &

Sugiyarti, 2018).

Peneliti menggunakan pembelajaran berbasis literasi dan presentasi

dengan tujuan agar peserta didik dapat memahami dan lebih aktif

sehingga pembelajaran berlangsung efektif, menyenangkan dan tidak

membosankan.

Metode

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas atau

Classroom Action Research. Dilaksanakan sebagai strategi pemecahan

masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata, kemudian merefleksi

terhadap hasil tindakan. Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan

hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI dengan penerapan

pembelajaran berbasis literasi dan presentasi. (Surawan, 2019: 208)

Desain penelitian yang dilakukan yaitu penelitian tindakan kelas

dengan mengacu pada model Suharsimi Arikunto. Tahapan-tahapan

kegiatan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah (1) Perencanaan

tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Pengamatan tindakan, dan (4)

Refleksi, dimana tahapan dilakukan dalam dua siklus (Siklus I dan II)

(Arikunto, 2006), dan satu prasiklus untuk penentuan responden. Desain

penelitian diilustrasikan pada gambar 1.

Page 5: PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI DALAM

201 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.

Gambar 1 Desain Penelitian

Tahap rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian

peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana

tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat

pembelajaran.

Pelaksanaan kegiatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep peserta didik.

Pengamatan, mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya

metode pembelajaran berbasis literasi dan prensentasi.

Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil

atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar

pengamatan yang diisi oleh pengamat.

Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari

pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada

siklus berikutnya.

Hasil refleksi pada siklus sebelumnya (I) menjadi acuan dan dasar

dalam pelaksanaan kegiatan siklus berikutnya (II). Langkah-langkah

siklus sama dengan langkah siklus sebelumnya dengan perbaikan

kegiatan sesuai dengan refleksi yang diperoleh.

Dalam penelitian ini subyek yang melaksanakan tindakan adalah

Page 6: PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI DALAM

202 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.

Guru PAI dan subyek yang menerima tindakan adalah peserta didik kelas

IV SDN Bahandang 2 sebanyak 4 peserta didik.

Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti sendirilah yang menjadi

instrument. Peneliti meninjau langsung ke lapangan untuk

mengumpulkan data yang sesuai dengan fokus penelitian. Untuk

memperoleh data dan informasi yang akurat, maka perlu teknik

pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian ini. Teknik

pengumpulan data pada penelitian ini berupa; dokumentasi, pengamatan,

dan test.

Mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait dengan

pembelajaran materi Beriman Kepada Allah dan Rasul-Nya yang

berlangsung di SDN Bahandang 2 seperti silabus, RPP, prota, dan prosem.

Pengamatan digunakan untuk memperoleh data tentang proses

belajar mengajar di kelas yakni kemampuan guru dalam penerapan

pembelajaran berbasis literasi dan presensi dalam pembelajaran.

Pengamatan ini juga digunakan untuk mengamati secara langsung

tentang respon peserta didik terhadap materi yang disampaikan.

Sedangkan test yang digunakan dalam penelitian ini adalah test yang

berbentuk isian dan essay.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Tabel 1

Rekapitulasi Ketuntasan Peserta didik kelas IV SDN Bahandang 2

tiap siklus

Kriteria

Siklu

s I

Siklus II

Jumlah

Peserta

didik

Persen

Jumlah Peserta

Didik

Persen

Tuntas

Nilai >70 3 75% 4 100%

Tidak

Tuntas

Nilai <70

1

25%

-

0%

Jumlan 4 100% 4 100%

Dari tabel 1 di atas dapat dijelaskan bahwa setelah dilaksanakan

Page 7: PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI DALAM

203 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.

siklus I diperoleh hasil yang tidak memuaskan dimana 25% atau sebanyak

1 peserta didik tidak tuntas sebagaimana Kriteria Belajar Minimal (KBM)

yang telah ditetapkan yaitu 70.

Perencanaan pembelajaran pada Siklus I menggunakan dasar hasil

belajar peserta didik mata pelajaran PAI pada Prasiklus, yakni data nilai

pada tahun ajaran 2019/2020. Dilakukan pengkajian ulang terhadap RPP

Prasiklus dan skor hasil belajar PAI peserta didik. Hasil pengkajian

berkonklusi bahwa pembelajaran dengan menggunakan model belajar

konvensional (teacher centered) yang diterapkan pada prasiklus kurang

cocok untuk mengkomunikasikan materi ajar yang menuntut pemahaman

konsep secara konkret dan abstrak. Pembelajaran konvensional lebih

banyak berperan untuk memahami konsep secara abstrak, padahal

pemahaman konsep secara konkret merupakan base philosophy untuk

memahami konsep secara abstrak. Hal inilah yang menyebabkan

kebanyakan peserta didik mengalami miskonsepsi (misconception).

Indikator dari siswa mengalami miskonsepsi adalah sebanyak 1 peserta

didik (50%) memperoleh skor di bawah KBM.

Berpijak atas analisis RPP dan skor hasil belajar PAI pada Prasiklus,

dirancang skenario pembelajaran dalam bentuk RPP untuk

diimplementasikan pada Siklus I. Pembelajaran dengan menggunakan

model belajar konvensional (teacher centered) dimodifikasi dengan

penggunaan pembelajaran berbasis literasi dan presentasi. Pada tahap

pelaksanaan tindakan, materi ajar dikomunikasikan dengan berpatokan

pada RPP Siklus I dengan mengikuti sintaks atau tahapan-tahapan

pembelajaran yang sudah digariskan pada RPP. Fokus pembelajaran

adalah berbasis literasi dan presentasi. Fokus ini sejalan dengan aliran

konstruktivisme kognitif yang sedang gencar diterapkan di sekolah, yang

diadopsi dari ajaran konstruktivisme Piaget. Penerapan teori Piaget

dapat dilakukan dengan mengajari peserta didik membuat penemuan,

memikirkannya dan mendiskusikannya. Guru yang efektif harus

merancang situasi yang membuat siswa belajar dengan bertindak

(Nurhayani, 2021). Hal ini dapat disaksikan pada aktivitas peserta didik

saat mengerjakan tugas dalam kelompok. Pembelajaran berbasis literasi

dan presentasi ini dimaksudkan untuk mengurangi miskonsepsi,

menambah aktivitas responden dalam pembelajaran, meningkatkan

hubungan sosial, dan meningkatkan pemahaman konsep secara holistik.

Tahap observasi berfokus pada aktivitas responden dalam

mengerjakan tugas dan mempresentasikannya. Responden yang memiliki

kemampuan tinggi belum mampu berfungsi sebagai tutor sebaya bagi

Page 8: PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI DALAM

204 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.

responden yang memiliki kemampuan lebih rendah. Saat

mempresentasikan hasil kerja kelompok, kelompok penyaji cenderung

masih gugup, tidak percaya diri, dan ragu dalam merespon pertanyaan.

Tiga hal tersebut menjadi indikator awal dari prediksi bahwa masih

banyak responden yang mengalami miskonsepsi pada Siklus I.

Tahap observasi menunjukan bahwa sebesar 25.00 % atau 1 orang

responden memperoleh hasil belajar PAI yang berada di bawah KBM (70).

Hasil evaluasi Prasiklus dan Siklus I menunjukan bahwa penerapan

pembelajaran berbasis literasi dan presentasi dapat meningkatkan hasil

belajar PAI pada responden. Namun demikian, untuk mencapai indikator

yang diharapkan maka dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II.

Pelaksanaan Siklus II dilakukan dengan mengomunikasikan

materi ajar “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya” dengan berpatokan

pada RPP yang sudah disiapkan pada tahap perencanaan, dengan

mengikuti sintaks atau tahap-tahapan pembelajaran yang sudah

digariskan pada RPP. Fokus pembelajaran pada Siklus II adalah

membangun pengetahuan dan keaktifan siswa melalui media dan

sumber-sumber belajar berbasis student centered.

Pada Siklus II, pembelajaran tetap dirancang dengan berbasis

literasi dan presentasi seperti pada Siklus I. Penekanan pada Siklus II

dilakukan pada aktivitas peserta didik saat mengerjakan tugas dalam

kelompok yang dibimbing secara lebih efektif penggunaan literatur yang

sudah dirujuk sebelumnya. Pengawasan dan perhatian dilakukan saat

responden melakukan diskusi kelompok, sehingga responden melakukan

aktivitas secara intens. Pengawasan dan perhatian tersebut dimaksudkan

untuk mengurangi miskonsepsi responden, meningkatkan aktivitas

responden dalam pembelajaran, meningkatkan hubungan sosial, dan

meningkatkan pemahaman konsep secara holistik.

Selain dilakukan melalui instrument observasi, tahap observasi

juga dilakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran dan difokuskan pada

aktivitas responden saat berdiskusi mengerjakan tugas pada kelompok,

keterampilan dan kreativitas responden saat menuangkan hasil

diskusinya pada saat mempresentasikan dan menjawab atau menanggapi

pertanyaan-pertanyaan dari kelompok lain. Hasil pengamatan

menunjukan peningkatan kontribusi responden dalam mengerjakan

tugas kelompok, kepercayaan diri dalam melakukan presentasi, dan

kesiapan dalam merespon sanggahan. Hal inilah yang menjadi indikator

awal dari prediksi bahwa responden yang mengalami miskonsepsi pada

Siklus II dapat ditekan.

Page 9: PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI DALAM

205 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.

Setelah dilakukan pembelajaran siklus II diperoleh hasil yang

sangat memuaskan. Sebanyak 100% atau 4 peserta didik tuntas dan 0%

atau 0 peserta didik tidak tuntas, ini menandakan bahwa perbaikan

pembelajaran pada siklus II telah berhasil. Indikator yang diharapkan

sudah tercapai dengan baik.

Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran berbasis literasi dan

presentasi dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI pada

peserta didik kelas IV di SDN Bahandang 2 Kecamatan Jejangkit

Kabupaten Barito Kuala. (Izati et al., 2018; Suyono, Harsiati, & Wulandari,

2017) dalam penelitian yang menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis

literasi secara signifikan meningkatkan hasil dan keaktifan peserta didik.

Peningkatan hasil belajar dan keaktifan peserta didik dilakukan melalui

kegiatan-kegiatan yang melibatkan peserta didik secara aktif dengan

memberikan permasalahan atau tugas sehingga peserta didik

memecahkan masalah tersebut melalui kegiatan investigasi dengan

mengumpulkan data yang sesuai dalam jangka waktu tertentu.

Pendidikan berbasis literasi tidak hanya meningkatkan nilai belajar dan

keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, namun juga

memberikan metode pembelajaran yang praktis. Pembelajaran berbasis

literasi didasarkan pada ketrampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh

siswa (Izati et al., 2018).

Peningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI pada peserta didik

kelas IV di SDN Bahandang 2 setelah dilakukan penelitian juga harus di

ikuti oleh meningkatnya nilai rata-rata peserta didik. Pada penelitian ini

indikator nilai rata-rata peserta didik yang ingin dicapai yaitu 75. Adapun

nilai rata-rata yang diperoleh pada setiap siklus sebagai berikut:

Tabel 2

Nilai rata-rata peserta didik

setiap siklus

Kriteria Siklus I Siklus II

Nilai Rata-rata 73,75 80

Dari tabel 2 dapat dijelaskan bahwa rata-rata peserta didik pada

mata pelajaran PAI kelas IV SDN Bahandang 2 telah meningkat pada

siklus II. Rata-rata pada siklus I belum mencapai indikator, maka

dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II diperoleh hasil rata-rata peserta

didik kelas IV naik dari siklus I 73,75 menjadi 80. Rata-rata pada siklus II

menunjukkan bahwa nilai rata-rata peserta didik kelas IV pada siklus II

Page 10: PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI DALAM

206 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.

telah mencapai Indikator.

Pembelajaran berbasis literasi dan presentasi menambah

pengetahuan siswa dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

tuntutan kurikulum 2013. Model pembelajaran ini membantu

meningkatkan kompetensi kunci pembelajaran abad 21 yaitu Creativity,

Critical Thinking, Colaborative, Communication (4C) yang merupakan

harapan dari pembelajaran Kurikulum 2013. Selain meningkatkan

pengetahuan, model pembelajaran ini juga mengasah keterampilan dan

meningkatkan kualitas sikap dan nilai siswa terutama dalam menanggapi

situasi yang sedang terjadi di lingkungannya.

Peningkatan hasil belajar siswa tidak lepas dari peran aktif guru

dan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran

yang dipusatkan pada siswa dengan menuntut keaktifan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran sangat berdampak pada hasil yang

diperoleh. Rangkaian kegiatan pada proses pembelajaran telah mampu

meningkatkan ketrampilan kerjasama dan berbahasa, rasa percaya diri,

disiplin dan tanggung jawab siswa. Seperti yang dipaparkan oleh

Insyasiska, Zubaidah, & Susilo (2015).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Bahandang 2

Tahun Pelajaran 2021/2022 ,maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

berbasis Literasi dan Presentasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik pada mata pelajaran PAI khususnya materi Beriman kepada Allah

dan Rasul-Nya pada peserta didik kelas IV di SDN Bahandang 2 Tahun

Pelajaran 2021/2022. Hal ini bisa dilihat dari hasil peningkatan nilai

dibawah ini.

Pada siklus I peserta didik yang nilainya diatas KBM sebanyak 3

peserta didik atau 75% dan nilai yang dibawah KBM sebanyak 1 peserta

didik atau 25%. Pada siklus II peserta didik yang nilainya diatas KBM

sebanyak 4 peserta didik atau 100% dan nilai yang dibawah KBM

sebanyak 0 peserta didik atau 0%. Kenaikan Hasil belajar tersebut juga

dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas. Nilai rata-rata kelas meningkat

dari siklus I sebesar 73,75 dan pada siklus II menjadi 80.

Daftar Pustaka

Asriningtyas, A. N. dkk. 2018. “Penerapan Model Pembelajaran Problem

Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD”. JKPM, 5(1): 23–32.

Page 11: PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI DALAM

207 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.

https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMat/article/view/3354.

Azimi, Rusilowati, & Sulhadi. 2017. “Pengembangan Media Pembelajaran

IPA Berbasis Literasi Sains untuk Siswa Sekolah Dasar”. Pancasakti

Science Education Journal, 2(2) : 145–157.

https://doi.org/http://doi.org/10.24905/psej.v2i2.754.

Dinni, H. D. 2018. “HOTS (High Order Thinking Skills) dan Kaitannya

dengan Kemampuan Literasi Matematika”. PRISMA, 1: 170-176.

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/view/19597.

Firmansyah, Dani. 2015. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Minat

Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika”. Jurnal Pendidikan

Unsika, 3(1): 34-44.

https://journal.unsika.ac.id/index.php/judika/article/view/199.

Gitriani, Aisah, Hendriana, & Herdiman. 2018. “Pengembangan Lembar

Kerja Peserta didik Berbasis Pendekatan Kontekstual pada Materi

Lingkaran Untuk Peserta didik SMP”. Jurnal Review Pembelajaran

Matematika, 3(1) : 40-48.

http://jurnalftk.uinsby.ac.id/index.php/jrpm/article/view/59.

Hastari, & Dkk. 2019. “Pengembangan Modul Elektronik Berpendekatan

Kontekstual Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas

Viii Sekolah Menengah Pertama”. Jurnal Edutech Undiksha, 7(1): 33–

43.https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEU/article/view/20006

Insyasiska, Zubaidah, & Susilo. 2015. “Pengaruh Project Based Learning

terhadap Motivasi Belajar, Kreativitas, Kemampuan Berpikir Kritis,

dan Kemampuan Kognitif Siswa pada Pembelajaran Biologi”. Jurnal

Pendidikan Biologi, 7(1): 9–21.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/um052v7i1p9-21

Izati, Wahyudi, & Sugiyarti, M. 2018. “Project Based Learning Berbasis

Literasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tematik”. Jurnal

Pendidikan, 3(9) : 1122–1127.

http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/11508.

Page 12: PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI DALAM

208 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.

Lubis, A. H. 2018. “Integrasi TIK Dalam Pengajaran Bahasa Inggris di

Indonesia Abad Ke21: Mitos Dan Realita”. Cakrawala Pendidikan,

37(1): 11-21.

https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/16738/pdf.

Marlina, W., & Jayanti, D. 2019. “4C Dalam Pembelajaran Matematika

Untuk Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0”. Prosiding Sendika,

5(1): 392-396.

http://eproceedings.umpwr.ac.id/index.php/sendika/article/view/741

Miskawati, M. 2019. “Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Dalam

Pembelajaran Seni Tari Melalui Strategi Belajar Sambil Bermain di

TK Islam Sa’adatul Khidmah Tahun Pelajaran 2016/2017”. Jurnal

Ilmiah Dikdaya, 9(1): 45-54.

https://dikdaya.unbari.ac.id/index.php/dikdaya/article/view/123.

Missevi, “Metode Presentasi dalam Proses Pembelajaran”,

https://missevi.wordpress.com/2011/08/20/metode-presentasi-

dalam-proses-pembelajaran/, 30 Juli 2021.

Mulyono, H., & Halim, N. 2015. “Literasi Informasi Dan Kritis: Urgensi,

Perspektif Islam Dan Integrasi Dalam Kurikulum Pendidikan”.

Jurnal Tarbiyah, 22(2): 313–329.

http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tarbiyah/article/view/30.

Nurhidayati, E. 2017. “Pedagogi Konstruktivisme dalam Praksis

Pendidikan Indonesia. Indonesian Journal Of Educational Counseling”,

1(1): 1–14 (http://ijec.ejournal.id/index.php/counseling/article/view/2.

Nurhayani, N.K. 2021, ”Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Metode

Pemberian Tugas dalam Mata Pelajaran PAK dan Budi Pekerti”.

Jurnal Kreatif Online, 9 (2): 50-57.

https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/jko/article/download/1031/

952.

Sriyanto, Leksono, & Harwanto. 2019. “Bahan Ajar PPKn Berbasis

Karakter dan Literasi Untuk Peserta didik Kelas IX SMP Al Hikmah

Surabaya”, Edmotech, 4(2): 130–142.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/um039v4i22019p130.

Page 13: PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DAN PRESENTASI DALAM

209 Vol. 1 No. 1, September 2021|Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

e-ISSN: 2807-8632 Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya.

Sudiarta, & Putu. 2010. “Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif”.

Makalah Pelatihan MGMP. https://adoc.pub/pengembangan-model-

pembelajaran-inovatif.html.

Subadriyah, Triyono, & Joharman. 2013. “Penerapan model

pembelajaran literasi dapat meningkatkan kemampuan membaca

kalimat dengan aksara jawa peserta didik kelas IV Sekolah Dasar

NegerI Kenoyojayan Tahun Ajaran 2012/2013". Kalam

Cendekia.https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/articl

e/view/2 407/1737.

Surawan, 2019. "Pernikahan Dini; Ditinjau dari Aspek Psikologi". Jurnal

Ilmiah Pendidikan Islam, Vol. 2 No. 2

Sutrisno, V. L. P., & Peserta didiknto, B. T. 2016. “Faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar peserta didik pada pembelajaran

praktik kelistrikan otomotif SMK di Kota Yogyakarta”. Jurnal

pendidikan vokasi, 6(1): 111-120.

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/8118.

Suyono, Harsiati, & Wulandari. 2017. “Implementasi Gerakan Literasi

Sekolah pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar Sekolah

Dasar: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan”. Jurnal Sekolah Dasar

Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan,26(2): 116–123

http://journal2.um.ac.id/index.php/sd/article/view/3050.

Tahar, I. 2006. “Hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar pada

pendidikan jarak jauh”. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh,

7(2): 91-101. https://www.academia.edu/download/53111156/hasil_belajar.pdf.

Wirasasmita, & Hendriawan. 2020. “Analisis Efisiensi Kinerja Pendidik

terhadap Hasil Pembelajaran Pendidikan Jasmani pada Siswa

Sekolah”. Mimbar Pendidikan, 5(1): 75–90.

https://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik/article/view/24152.