pembangunan sistem informasirepository.amikom.ac.id/files/publikasi_11.21.0556.pdf · hal yang...
TRANSCRIPT
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI
PERPUSTAKAAN KOMUNITAS “KUNCUP MEKAR”
BERBASIS WEB
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Febria Angelina Lebang
11.21.0556
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2013
2
3
THE DEVELOPMENT OF WEB - BASED INFORMATION SYSTEM OF “KUNCUP MEKAR” COMMUNITY LIBRARY
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI
PERPUSTAKAAN KOMUNITAS “KUNCUP MEKAR” BERBASIS WEB
Febria Angelina Lebang Rum Muhammad Andri KR Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The existence of “Kuncup Mekar” community library in Sembuh Wetan village, Sidokarto, Godean has given positive impact to the growth of interest in reading of villager, especially of students and children. This condition surely gives a good impact to our country because of the enhancement of community interest in reading will indirectly support government program for the intellectual life of the nation.
However, the existence of this community library is untouched yet by the technology development. There is no good management system in it. Therefore, I as a student of AMIKOM who has known information technology, give myself to serve community through this community library by developing a Web-Based Information System of “Kuncup Mekar” Community Library.
This thesis will further explain my reason of choosing web-based application, analysis of old system and the feasibility of new system, new system implementation, and also explain the result of my research to the development of community library and its impact to the community after implementing an information technology-based system.
Keywords: library, community, information technology, web-based application.
4
1. Pendahuluan
Keberadaan perpustakaan komunitas atau Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
“Kuncup Mekar” di Dusun Sembuh Wetan, Sidokarto, Godean telah memberi pengaruh
positif bagi perkembangan minat baca masyarakat desa. Keadaan ini tentu saja memberi
angin segar bagi negeri kita, karena dengan meningkatnya minat baca masyarakat
secara tidak langsung telah mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Namun demikian, terdapat permasalahan dalam pengelolaanya. Pengelolaan
data secara manual yang dikerjakan masih menimbulkan masalah, antara lain adanya
duplikasi kode pustaka, adanya kemungkinan kesalahan dalam pemberian nomor
inventaris pustaka, pencarian pustaka yang tidak mudah dan cepat, kurangnya kendali
terhadap status pengunjung perpustakaan yang nantinya berpengaruh pada hak
keanggotaan, hilangnya kendali terhadap transaksi pinjam-kembali di perpustakaan yang
dapat berdampak pada pengendalian aset perpustakaan. Selain permasalahan tersebut,
hal yang kemudian muncul sebagai masalah adalah pemilihan basis aplikasi, apakah
harus berbasis web atau desktop. Jika melihat keberadaan Perpustakaan Komunitas
“Kuncup Mekar” saat ini, pemilihan aplikasi berbasis desktop dapat menjadi suatu pilihan
yang baik. Namun, ada permasalahan yang kemudian muncul sebagai konsekuensinya,
yakni instalasi perangkat lunak yang tidak praktis dan memakan waktu lebih lama,
ketidakmudahan atau ketidakpraktisan jika ingin melakukan perubahan kode program
ketika diperlukan, dan masalah-masalah teknis lainnya yang menimbulkan kendala
operasional ketika organisasi semakin berkembang.
Dengan memperhatikan permasalahan tersebut, penulis berinisiatif
membangun suatu sistem informasi perpustakaan komunitas berbasis web yang
diharapkan mampu memberikan solusi dan penanganan terbaik untuk masalah-masalah
tersebut di atas, sehingga diharapkan Perpustakaan Komunitas “Kuncup Mekar” ini pun
akan semakin terorganisir dengan baik dan memberi dampak positif bagi kemajuan ilmu
pengetahuan di Indonesia, khususnya bagi masyarakat Godean.
2. Landasan Teori
2.1 Definisi Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi
2.1.1 Definisi Sistem
Ada berbagai definisi tentang sistem.
5
Ralph M. Stair dan George .W Reynolds (2008) berkata, “A system is a set of
elements or components that interact to accomplish goals.”1 (Sistem adalah sekumpulan
elemen-elemen atau komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai
tujuan.)
Sementara Murdick dan Ross (1993) berkata, “Sistem adalah seperangkat
elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.”2
Dengan demikian, secara umum sistem dapat diartikan sebagai kumpulan
dari elemen-elemen yang saling bekerja sama mencapai tujuan tertentu.
2.1.2 Definisi Informasi
Agar lebih mudah memahami pengertian informasi secara utuh, ada baiknya
kita memahami terlebih dahulu pengertian data. Menurut Kenneth C. Laudon dan Jane P.
Laudon (2008), data merupakan sekumpulan fakta mentah yang mewakili kejadian-
kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik perusahaan. Data biasanya
belum dikelola dan diorganisasikan ke dalam bentuk yang dapat secara efektif dipahami
oleh manusia.3 Sedangkan informasi sendiri berarti data yang telah dibentuk menjadi
sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.4
2.1.3 Definisi Sistem Informasi
Setelah memahami definisi sistem dan informasi, maka kita dapat lebih
mudah memahami apa itu sistem informasi. Kutipan berikut dapat menjelaskan apa itu
sistem informasi.
Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru. (Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon, 2008).
5
Dengan demikian, secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa sistem
informasi merupakan suatu alat yang menerima data sebagai masukan untuk kemudian
diproses agar menghasilkan keluaran berupa informasi yang bermanfaat bagi
penggunanya.
1Ralph M. Stair dan George W. Reynolds, Principles of Information Systems, A Mangerial
Approach, Eighth Edition, 2008, hal 8. 2Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan dan Organisasi Modern, 2007, hal 3. 3 Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon, Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10, 2008, hal 16. 4 Ibid. 5 Ibid. hal 15.
6
2.2 Definisi Perpustakaan, Komunitas, dan Perpustakaan Komunitas
2.2.1 Definisi Perpustakaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012), pustaka diartikan sebagai
kitab; buku; buku primbon. Sedangkan perpustakaan diartikan sebagai tempat, gedung,
ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan
sebagainya. Selain itu, perpustakaan juga diartikan sebagai koleksi buku, majalah, dan
bahan kepustakaan lain yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dibicarakan.6
2.2.2 Definisi Komunitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012), komunitas diartikan
sebagai kelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan saling berinteraksi
di dalam daerah tertentu; masyarakat; paguyuban.7
2.2.3 Definisi Perpustakaan Komunitas
Berdasarkan pengertian perpustakaan dan komunitas di atas, maka dapat kita
ambil suatu kesimpulan, bahwa perpustakaan komunitas adalah perpustakaan yang
didirikan di tengah masyarakat oleh sekelompok orang atau masyarakat di tempat
tertentu guna menyediakan tempat atau ruang bagi masyarakat di sekitarnya agar dapat
memiliki akses terhadap informasi dalam format buku dan sebagainya.
Dalam keterkaitannya dengan perpustakaan komunitas, kita juga mengenal
istilah Taman Bacaan Masyarakat (TBM), yakni lembaga pembudayaan kegemaran
membaca masyarakat yang menyediakan dan memberikan layanan di bidang bahan
bacaan berupa buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multimedia lain, yang
dilengkapi dengan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan kegiatan
litarsi lainnya, dan didukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator.8
2.3 Konsep Pemodelan Sistem
2.3.1 Flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-
urutan prosedur dari suatu program.
2.3.2 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses
6 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat,
2012, hal 1121. 7 Ibid, hal 722.
8 Direktorat Pembinaan dan Pendidikan Masyarakat; Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal; Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat Tahun 2012, 2012, hal 4.
7
fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual
maupun komputerisasi. Ada empat komponen penyusun DFD, yakni terminator, proses,
data store, dan alur data.
Proses bisnis biasanya terlalu kompleks untuk ditunjukkan dalam satu DFD
saja. Untuk itu, diperlukan dekomposisi, yakni proses untuk menggambarkan sistem
dalam hierarki atau tingkatan-tingkatan. Hierarki dari suatu DFD terdiri dari Diagram
Konteks (Context Diagram), DFD Level 0, DFD Level 1, DFD Level 2, dan seterusnya
hingga proses bisnis tersebut siap dituangkan ke dalam program. DFD Level 1, DFD
Level 2, dan seterusnya, selanjutnya dapat kita sebut sebagai Diagram Detail (Detail
Diagram).
2.4 Konsep Basis Data
2.4.1 Basis Data
Basis data atau biasa disebut database adalah kumpulan data (elementer)
yang secara logis berkaitan dalam merepresentasikan fenomena/ fakta secara terstruktur
dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu.9
Di dalam konsep basis data, kita juga mengenal adanya Sistem Manajemen
Basis Data, yang biasa disebut sebagai DBMS (Database Management System). DBMS
adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola, dan
mengendalikan pengaksesan basis data.10
Kegunaan database adalah mengatasi permasalahan pada penyimpanan
atau pengelolaan data, seperti duplikasi data, kesulitan pengaksesan data, banyak
pengguna (multiple user), dan keamanan data.
2.4.2 ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD adalah suatu penyajian data dengan menggunakan entity dan
relationship. Entity adalah objek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata, sedangkan
relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.
Tujuan dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan struktur objek
data (entity) dan hubungan (relationship) yang ada pada objek tersebut. ERD berguna
bagi profesional sistem, karena ERD memperlihatkan hubungan antar data store pada
Data Flow Diagram (DFD).11
2.5 Konsep Web
Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen
mulmimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan
9 Bambang Hariyanto, Dasar Informatika dan Ilmu Komputer Diserta Aksi-aksi Praktis,
2008, hal 195. 10
Ibid. 11
Asisten Laboratorium SIRKEL, Modul Praktikum Basis Data, 2008, hal 1.
8
protocol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan
perangkat lunak yang disebut browser.12
Untuk membuat aplikasi berbasis web kita memerlukan komponen-komponen
penyusun aplikasi web, yakni bahasa pemrograman, web editor, web browser, web
server, database server, image editor.13
2.6 Perangkat Lunak yang Digunakan
Untuk membangun sistem informasi perpustakaan komunitas berbasis web,
penulis menggunakan perangkat lunak berikut.
1. Apache, yaitu web server yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi yang
berguna melayani dan memfungsikan aplikasi web.
2. HTML (Hypertext Markup Language), yaitu salah satu client side scripting yang
digunakan dalam pembuatan dokumen web dan aplikasi yang berjalan di halaman
web. 14
3. PHP (PHP: Hypertext Preprocessor), yaitu salah satu server side scripting yang
menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis, yakni halaman
web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti
menampilkan isi basis data ke halaman web.15
4. MySQL, yaitu salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak
digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai
sumber dan pengelolaan datanya. Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL
menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya, sehingga
mudah untuk digunakan.16
5. XAMPP, yaitu aplikasi perangkat lunak yang merupakan kompilasi dari beberapa
program, yaitu Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa
yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.
3. Analisis (Proses Penelitian)
3.1 Tinjauan Umum
3.1.1 Latar Belakang Institusi
Perpustakaan Komunitas “Kuncup Mekar” didirikan sebagai hasil dari mufakat
para tokoh masyarakat desa dengan dibantu oleh orang-orang yang peduli pada
masyarakat Desa Sidokarto. Perpustakaan Komunitas “Kuncup Mekar” disahkan oleh
12 M.Rudyanto Arief, Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL, 2011,
hal 7. 13
Ibid. hal 18. 14
M.Rudyanto Arief, Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL, 2011, hal 23. 15
Ibid. hal 43. 16
Ibid. hal 151.
9
Kepala Desa Sidokarto dengan dikeluarkannya SK Kepala Desa Sidokarto dengan
Nomor 09/SK.Kades/2011 tertanggal 22 Juni 2011 dan diperkuat dengan akta notaris
dari Muhammad Kamaludin Purnomo, SH, PPAT Kabupaten Sleman, Nomor 05 tanggal
7 Agustus 2012.
Keberadaan Taman Bacaan Masyarakat atau Perpustakaan Komunitas
“KUNCUP-MEKAR” diharapkan dapat menjadi penyedia buku-buku yang merupakan
gudang ilmu pengetahuan bagi masyarakat di desa Sidokarto, Godean.
3.1.2 Alur Peminjaman dan Pengembalian Buku
Alur peminjaman dan pengembalian buku di Perpustakaan Komunitas
“Kuncup-Mekar” yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut.
Peminjaman:
a. Pengunjung datang ke perpustakaan dan memilih buku yang akan dipinjam.
b. Pengunjung melapor ke petugas perpustakaan (urusan layanan) untuk melakukan
peminjaman buku.
c. Petugas perpustakaan melakukan pencatatan peminjaman, jika pengunjung belum
terdaftar sebagai anggota, maka petugas akan mencatat data pengunjung terlebih
dahulu dan mendaftarkannya sebagai anggota perpustakaan. Jumlah buku yang
dipinjam adalah paling banyak 3 buah buku dengan waktu maksimal peminjaman
adalah 1 minggu.
Pengembalian:
1. Anggota datang ke perpustakaan dengan membawa buku yang dipinjam
sebelumnya.
2. Anggota melapor ke petugas perpustakaan (urusan layanan) untuk melakukan
pengembalian buku.
3. Petugas perpustakaan melakukan pencatatan pengembalian buku, jika terdapat
keterlambatan pengembalian, maka anggota yang bersangkutan dikenakan biaya
denda.
3.2 Analisis Kelemahan Sistem
Untuk mengidentifikasi masalah, penulis menggunakan analisis PIECES
(Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Services).
3.2.1 Analisis Kinerja (Performance)
Tabel 3. 1 Hasil Analisis Kinerja (Performance)
Parameter Hasil Analisis
Jumlah Produksi
(Throughput)
Jam buka Perpustakaan Komunitas “Kuncup-Mekar” adalah dari
jam 08.00 – 13.00 WIB (kecuali Jumat: jam 08.00 – 11.30 WIB
dan Minggu: libur). Selama waktu ± 5 jam tersebut, pengunjung
10
Parameter Hasil Analisis
rata-rata per hari yang melakukan transaksi pinjam-kembali
adalah 3 – 5 orang, dan jika dalam keadaan ramai bisa mencapai
10 – 12 orang, dengan waktu transaksi per orang ± 2 menit. Dari
keadaan tersebut, jika dilihat dari parameter jumlah produksi,
maka jumlah pekerjaan (pencatatan transaksi) yang bisa
diselesaikan adalah rata-rata 3 – 5 transaksi dalam waktu ± 6 –
10 menit atau 10 – 12 transaksi dalam waktu ± 20 – 24 menit tiap
harinya, sehingga tidak ditemukan permasalahan.
Waktu Tanggap
(Respond Time)
Berdasarkan data yang dipaparkan di atas, jika pengunjung yang
datang dan melakukan transaksi pinjam-kembali dalam waktu
yang berbeda, maka tidak ditemukan permasalahan terhadap
kinerja sistem lama. Namun, jika pengunjung datang dan
melakukan transaksi secara bersamaan, maka akan terjadi
permasalahan dalam hal pemberian waktu tanggap. Jika
pengunjung yang datang secara bersamaan adalah ± 10 orang,
maka total waktu yang dibutuhkan adalah ± 20 menit. Dengan
demikian, diperlukan suatu sistem baru yang dapat
meningkatkan kinerja dengan cara meminimalkan waktu tanggap
tersebut.
3.2.2 Analisis Informasi (Information)
Tabel 3. 2 Hasil Analisis Informasi (Information)
Parameter Hasil Analisis
Akurat Informasi yang dihasilkan oleh sistem manual memiliki tingkat
kesalahan yang lebih besar, sehingga akan menimbulkan
ketidakakuratan dalam penyajian informasi.
Tepat Waktu Tidak terdapat permasalahan.
Relevan Informasi yang diberikan tidak relevan. Belum terdapat laporan
daftar anggota (yang dapat memberi informasi jumlah anggota
aktif sampai dengan saat ini), laporan daftar buku (untuk
mengetahui buku apa saja yang dimiliki dan berapa banyak
jumlah aktual buku saat ini), dan laporan rekapitulasi transaksi
pinjam-kembali (untuk mengetahui berapa banyak sirkulasi yang
terjadi pada periode waktu tertentu).
11
3.2.3 Analisis Ekonomi (Economic)
Tabel 3. 3 Hasil Analisis Ekonomi (Economic)
Hasil Analisis
Tidak terdapat kelemahan pada sistem lama. Biaya yang dikeluarkan untuk
pencatatan data anggota, data buku, data transaksi pinjam-kembali, dan untuk
pembuatan laporan masih terjangkau dan sesuai kebutuhan.
3.2.4 Analisis Pengendalian (Control)
Tabel 3. 4 Hasil Analisis Pengendalian (Control)
Hasil Analisis
Pada sistem lama, tidak ada batasan untuk mengakses data maupun informasi yang
ada karena masih belum ada tempat penyimpanan data yang aman, berbeda jika data
dan informasi tersebut disimpan di dalam sebuah media penyimpanan yang terdapat
di harddisk komputer. Selain itu, karena proses pinjam-kembali masih ditangani secara
manual, maka tidak ada pengendalian terhadap buku-buku yang belum dikembalikan.
Hal seperti ini tentunya akan menyebabkan hilangnya aset (dibaca: buku)
perpustakaan.
3.2.5 Analisis Efisiensi (Efficiency)
Tabel 3. 5 Hasil Analisis Efisiensi (Efficiency)
Hasil Analisis
Kelemahan ditemukan ketika pencatatan data buku baru. Menurut petugas
Perpustakaan Komunitas “Kuncup-Mekar”, waktu yang dibutuhkan untuk memasukkan
data buku baru sumbangan Dana Kemanusiaan KOMPAS sebanyak ± 380 buah
adalah ± 1 bulan. Hal ini karena pencatatan data dikerjakan secara manual
menggunakan pena dan buku.
3.2.6 Analisis Pelayanan (Service)
Tabel 3. 6 Hasil Analisis Pelayanan (Services)
Hasil Analisis
Pada sistem lama, yang menjadi kelemahan dalam pelayanan adalah ketika
pengunjung ingin melakukan pencarian informasi buku tertentu. Petugas tidak dapat
memberikan informasi buku yang dicari secara cepat, karena harus mencari secara
manual di setiap rak buku atau mencari data buku pada buku induk. Untuk mencari
buku tertentu di rak, petugas membutuhkan waktu lebih dari 5 menit.
12
3.3 Analisis Kebutuhan Sistem
Hasil analisis kelemahan sistem selanjutnya digunakan sebagai rekomendasi
fungsionalitas apa saja yang bisa dilakukan sistem baru. Fungsionalitas ini
mencerminkan kebutuhan sistem. Terdapat dua jenis kebutuhan sistem, yaitu kebutuhan
fungsional dan kebutuhan non fungsional.
3.3.1 Kebutuhan Fungsional
Berikut adalah kebutuhan fungsional sistem baru.
1. Sistem harus dapat melakukan pengelolaan buku, meliputi entri data buku baru, ubah
data buku yang diperlukan, hapus data buku yang salah entri, menampilkan data
buku yang telah dientri, mencari buku tertentu di dalam koleksi buku.
2. Sistem harus dapat melakukan pengelolaan anggota, meliputi entri data anggota
baru, ubah data anggota yang diperlukan, hapus data anggota yang salah entri,
menampilkan data anggota yang telah didaftar, melihat informasi anggota tertentu.
3. Sistem harus dapat melakukan pengelolaan transaksi peminjaman buku, meliputi
pencatatan transaksi peminjaman, menampilkan daftar transaksi peminjaman yang
telah terjadi, membuat laporan rekapitulasi transaksi peminjaman.
4. Sistem harus dapat melakukan pengelolaan transaksi pengembalian buku, meliputi
pencatatan transaksi pengembalian, menampilkan daftar buku yang harus
dikembalikan pada hari ini, menghitung denda keterlambatan.
5. Sistem harus dapat menghasilkan laporan data buku, laporan data anggota, dan
laporan rekapitulasi transaksi peminjaman secara otomatis.
3.3.2 Kebutuhan Non Fungsional
3.3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem baru
adalah sebagai berikut.
1. Notebook PC
2. Processor: minimal pentium IV dengan kecepatan 2.13 GHz atau lebih
3. Memory: minimal 1014 MB RAM
4. Harddisk Size: minimal 80 GB
5. Printer: Canon IP2770 atau yang setara atau di atasnya
3.3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan Sistem Informasi
Perpustakaan Komunitas “Kuncup-Mekar” Berbasis Web ini adalah sebagai berikut.
1. Microsoft Windows XP Professional, sebagai sistem operasi.
2. XAMPP, sebagai penyedia web server Apache dan database management system
MySQL.
13
3. Google Chrome atau Mozilla Firefox, sebagai browser.
3.3.2.3 Kebutuhan Perangkat Manusia (Brainware)
Perangkat manusia yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program yang
sudah dibuat adalah sebagai berikut.
1. Administrator (1 orang), bertugas sebagai admin aplikasi yang memiliki akses
terhadap semua menu yang disediakan oleh program.
2. Operator (minimal 1 orang), bertugas sebagai petugas perpustakaan yang
menangani kegiatan operasional perpustakaan sehari-hari, seperti menangani
pendaftaran anggota baru, memasukkan data buku baru, menangani aktivitas
sirkulasi buku (pinjam-kembali).
3. Teknisi Informatika (1 orang), bertugas menangani program aplikasi jika terjadi
trouble.
3.4 Analisis Kelayakan Sistem
3.4.1 Kelayakan Teknologi
Berdasarkan hasil analisis penulis, maka dapat disimpulkan bahwa sistem
baru yang akan diimplementasikan layak untuk dilanjutkan, karena:
1. Teknologi yang dibutuhkan, yakni perangkat komputer, sudah tersedia.
2. Teknologi yang akan diimplementasikan disesuaikan dengan prosedur operasional
organisasi, sehingga sistem lama dapat dikonversikan dengan mudah ke sistem yang
baru.
3. Organisasi telah memiliki orang-orang yang mampu mengoperasikan komputer.
3.4.2 Kelayakan Hukum
Secara hukum, sistem baru yang akan diimplementasikan telah memenuhi
aturan dan undang-undang yang berlaku karena sistem ini menggunakan perangkat
lunak legal.
3.4.3 Kelayakan Operasional
Secara operasional, sistem baru yang akan diimplementasikan layak untuk
dilanjutkan, karena sistem baru mampu menjawab persoalan yang dihadapi oleh
organisasi dan mampu menghasilkan informasi dalam bentuk laporan kepada pengguna
pada saat pengguna membutuhkannya. Selain itu, organisasi telah memiliki orang-orang
yang mampu mengoperasikan komputer, sehingga akan lebih mudah dan cepat untuk
beradapatasi dengan sistem baru setelah diberikan pelatihan mengenai penggunaan
aplikasi baru.
3.4.4 Kelayakan Ekonomi
Secara ekonomi, sistem baru yang akan diimplementasikan tidak akan
menimbulkan kerugian karena biaya dasar tidak lebih besar dari manfaat dan
14
keuntungan yang diperoleh, sehingga sistem baru dikatakan layak untuk dilanjutkan.
Berikut ini adalah gambaran analisis kelayakan dari segi ekonomi menggunakan metode
Cost Benefit Analysis.
Tabel 3. 7 Rincian Biaya dan Manfaat
Rincian Biaya dan Manfaat Thn ke-0 Thn ke-1 Thn ke-2 Thn ke-3
Rincian Biaya: 1. Biaya Pengadaan Sistem
a. Perangkat keras - Printer Canon
IP2770 *) b. Perangkat lunak
- Microsoft Windows XP Professional **)
2. Biaya pelatihan (2 orang) 3. Biaya pemrograman 4. Biaya pemeliharaan
455.000
1.500.000
300.000 400.000
200.000
200.000
200.000
Total Biaya (TB) 2.655.000 200.000 200.000 200.000
Rincian Manfaat:
1. Manfaat Wujud a. Pengurangan biaya
operasional
300.000
450.000
600.000
Total Manfaat Wujud - 300.000 450.000 600.000
2. Manfaat Tak Wujud a. Peningkatan kinerja
petugas b. Peningkatan citra
organisasi
500.000
900.000
700.000
1.000.000
900.000
1.200.000
Total Manfaat Tak Wujud - 1.300.000 1.700.000 2.100.000
Total Manfaat (TM) - 1.600.000 2.150.000 2.700.000
Proceed (Selisih TM & TB) (2.655.000) 1.400.000 1.950.000 2.500.000
Keterangan: *) harga sesuai toko EL’s Computer, pada Mei 2013. (www.els.co.id) **) harga sesuai toko Alnect Computer, pada Mei 2013. (www.alnect.net)
Dari uraian Rincian Biaya dan Manfaat, maka diperoleh:
1. Periode Pengembalian (Payback Period) = 1.278 tahun.
Jadi, periode pengembalian sudah dapat dicapai pada tahun ke-2, secara detailnya
1.278 tahun. Dari fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa investasi yang
ditanamkan pada rancangan sistem ini akan mencapai titik impas pada waktu 1.278
tahun, yang berarti pada tahun ke-2 mulai dapat mengambil keuntungan dari sistem
baru.
2. Returnt On Investment (ROI)
Dengan demikian, sistem ini akan memberikan keuntungan pada tahun ke-2 sebesar
% dari biaya pengadaan, sehingga sistem ini layak digunakan.
3. Net Present Value (NPV)
15
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah keuntungan yang diterima sekarang
pada tahun ke-2 apabila sistem ini diterapkan adalah Rp. 5.332.952,578 atau NPV
lebih besar dari 0, sehingga proyek layak dilaksanakan.
4. Implementasi dan Hasil Penelitian
Implementasi adalah suatu tindakan penerapan atau pelaksanaan dari
sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Tahapan
implementasi dimulai dari kegiatan instalasi hingga pemeliharaan data dan sistem.
4.1 Kegiatan Instalasi
Kegiatan instalasi mencakup instalasi perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem baru.
4.2 Kegiatan Pelatihan Personal
Kegiatan pelatihan personal merupakan kegiatan memperkenalkan sistem
baru kepada sumber daya manusia yang bekerja pada Perpustakaan Komunitas
“Kuncup-Mekar” agar sumber daya manusia tersebut mendapatkan pengetahuan
mengenai sistem yang baru dan mampu menggunakannya dalam kegiatan operasional
sehari-hari. Pelatihan ini dapat berupa:
1. Pelatihan prosedural, dengan menyediakan prosedur teknis tertulis yang
menjelaskan kegiatan masing-masing personal.
2. Pelatihan tutorial, dengan mengadakan pelatihan kepada masing-masing personal
secara tatap muka.
4.3 Kegiatan Uji Coba Program
4.3.1 Black Box Testing
Black box testing terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan
(requirement) yang disebutkan dalam spesifikasi. Pada black box testing, cara pengujian
hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian
diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Berikut
adalah beberapa skenario pengujian program.
Tabel 4. 1 Skenario Black Box Testing
Form
yang Diuji Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status
Form Login Memasukkan user id dan
password benar.
Masuk ke halaman utama,
daftar menu tampil sesuai
dengan hak akses user.
Valid
Form Anggota Entri data baru tidak
memasukkan password.
Data tersimpan dengan
password default = 1234 Valid
Form Katalog Mencari pustaka Data ditampilkan sesuai Valid
16
Form
yang Diuji Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status
berdasarkan kriteria
tertentu dan kata kunci
tertentu
dengan kriteria dan kata
kunci yang dicari.
4.3.2 White Box Testing
White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul
untuk meneliti kode-kode program yang ada dan menganalisis apakah ada kesalahan
atau tidak. Sebagai contoh adalah pada form Login. Jika user ID dan password valid
maka akan masuk ke halaman utama pengguna, jika tidak valid, akan muncul pesan
kesalahan.
Gambar 4. 1 White Box Testing pada Form Login
4.4 Kegiatan Uji Coba Sistem
Uji coba sistem mempersilahkan pengguna (user) untuk menguji apakah
sistem dapat berjalan baik berdasarkan data yang diinputkan oleh user dan hasil yang
diharapkan terjadi. Berikut adalah beberapa skenario pengujian sistem baru oleh petugas
Perpustakaan Komunitas “Kuncup-Mekar”.
17
Tabel 4. 2 Skenario Uji Coba Sistem oleh Pengguna
Form
yang Diuji Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Status
Form Login Memasukkan user id dan
password benar.
Masuk ke halaman utama,
daftar menu tampil sesuai
dengan hak akses user.
Valid
Form Pustaka Entri data pustaka baru. Data berhasil tersimpan. Valid
Form Pustaka Ubah data pustaka. Perubahan data pustaka
berhasil disimpan. Valid
Form
Transaksi
Peminjaman
Entri data transaksi
peminjaman. Data berhasil disimpan. Valid
Form
Transaksi
Pengembalian
Entri data transaksi
pengembalian.
Data transaksi
pengembalian atas nomor
transaksi peminjaman
tertentu berhasil disimpan,
status peminjaman pada
daftar transaksi peminjaman
berubah.
Valid
4.5 Konversi
4.5.1 Konversi Data
Data pada sistem lama berupa hard copy yang disimpan dalam media
penyimpanan berupa kertas dan buku. Agar dapat dijalankan pada sistem baru, maka
data tersebut diubah ke dalam data digital dengan cara entri data secara manual
menggunakan keyboard komputer dan menyimpannya ke dalam media penyimpanan
yang terdapat pada komputer, yakni hard disk komputer.
4.5.2 Konversi Sistem
Konversi sistem merupakan proses penggantian sistem lama ke sistem baru.
Metode konversi sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah konversi paralel
(parallel conversion), yaitu proses konversi dimana sistem baru dan sistem lama sama-
sama dijalankan. Setelah melalui masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima untuk
menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan.
4.6 Pemeliharaan Data dan Sistem
Aktivitas yang dilakukan untuk pemeliharaan data dan sistem ini adalah
sebagai berikut.
18
1. Melakukan backup database secara berkala, baik backup ke dalam disk pada PC
tempat instalasi sistem maupun backup ke dalam CD sebagai media eksternal
sistem.
2. Menginstal anti virus pada PC tempat instalasi sistem untuk menjamin keamanan
data dan aplikasi dari serangan virus.
3. Optimalisasi database dengan cara menghapus data dummy atau data yang tidak
perlu atau tidak valid.
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan implementasi Sistem Informasi
Perpustakaan Komunitas “Kuncup-Mekar” Berbasis Web pada Perpustakaan Komunitas
(TBM) “Kuncup-Mekar” di Desa Sidokarto, Godean, maka diperolehlah kesimpulan
sebagai berikut.
Dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan Komunitas “Kuncup-
Mekar” Berbasis Web, maka permasalahan-permasalahan yang muncul seperti duplikasi
kode pustaka, pencarian yang tidak mudah dan cepat, kurangnya kendali terhadap status
pengunjung dan transaksi pinjam-kembali, instalasi aplikasi yang tidak praktis atau
mudah, ketidakmudahan ketika akan merubah kode program, dan ketidakpraktisan
pemeliharaan aplikasi karena sistem manual atau tidak berbasis web dapat diatasi.
Sistem baru yang terkomputerisasi dan berbasis web ini telah membantu pengelola
perpustakaan komunitas tersebut dalam menyelesaikan masalah-masalah di atas dan
mampu membantu pengurus Perpustakaan Komunitas “Kuncup-Mekar” dalam
meningkatkan kinerjanya.
5.2 Saran
Sebagai batu pijakan dalam membangun sistem informasi perpustakaan
komunitas yang lebih baik lagi, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut.
1. Untuk meningkatkan kinerja petugas perpustakaan dan meningkatkan keluasan
anggota dalam mengakses informasi kepustakaan, hendaknya jumlah komputer di
instansi dapat bertambah (minimal 2 komputer), mengingat aplikasi yang telah
berbasis web sangat mampu, mudah, dan murah diimplementasikan sebagai sistem
berbasis jaringan.
2. Agar menjadi suatu sistem informasi yang lebih sempurna, hendaknya Sistem
Informasi Perpustakaan Komunitas “Kuncup-Mekar” Berbasis Web ini dipadukan
dengan aplikasi pembuatan kode pustaka secara otomatis sesuai dengan kaidah
pengklasifikasian pustaka yang baku.
19
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan dan Organisasi Modern. 2007. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
Arief, M. Rudyanto. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan
Microsoft SQL Server 2000. 2006. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
Arief, M. Rudyanto. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. 2011.
Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
Asisten Laboratorium SIRKEL. Modul Praktikum Basis Data. 2008. Yogyakarta:
Laboratorium Sistem Informasi dan Rekayasa Perangkat Lunak Jurusan Teknik
Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. 2012.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hamakonda, Towa P. dan Tairas, J.N.B. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey.
2012. Jakarta: Penerbit Libri.
Laudon, Kenneth C dan Laudon, Jane P. Sistem Informasi Manajemen Edisi 10. 2008.
Jakarta: Salemba Empat.
McLeod Jr., Raymond. Sistem Informasi Manajemen: Studi Sistem Informasi Berbasis
Komputer Edisi Indonesia. 1996. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Suyanto, M. Pengantar Teknologi Informasi untuk Bisnis. 2005. Yogyakarta: CV ANDI
OFFSET.