pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan

17
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN I. Pendahuluan Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan seperti halnya infrastruktur jalan dan jembatan. Keterbatasan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, menyebabkan melambatnya laju investasi. Tahun 2008, Pemerintah mencurahkan perhatian lebih pada pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan demi mengejar target pertumbuhan 6,8%, mendorong laju investasi, dan menggerakkan sektor riil. Orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontollllllllllllllllyang dikeluarkan pun membengkak hingga puluhan persen dari tahun sebelumnya. Pemerintah mengalokasikan orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontollllllllllllllllbagi Departemen PU sebesar Rp 35,6 triliun atau naik 41,4% dibandingkan dengan perkiraan realisasi dalam Orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontollllllllllllllllPendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) tahun 2007. Orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontolllllllllllllllltersebut akan dimanfaatkan untuk program peningkatan dan pembangunan jalan. Sasaran peningkatan pembangunan jalan di antaranya Lintas Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa

Upload: djdu484kc83o

Post on 10-Jun-2015

4.551 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pembangunan infrastruktur jalan

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATANI. PendahuluanInfrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu rodapenggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastrukturyang memadai sangat diperlukan seperti halnya infrastruktur jalan danjembatan. Keterbatasan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan,menyebabkan melambatnya laju investasi.Tahun 2008, Pemerintah mencurahkan perhatian lebih padapembangunan infrastruktur jalan dan jembatan demi mengejar targetpertumbuhan 6,8%, mendorong laju investasi, dan menggerakkan sektor riil.Orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontollllllllllllllllyang dikeluarkan pun membengkak hingga puluhan persen daritahun sebelumnya. Pemerintah mengalokasikan orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontollllllllllllllllbagi Departemen PUsebesar Rp 35,6 triliun atau naik 41,4% dibandingkan dengan perkiraanrealisasi dalam Orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontollllllllllllllllPendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P)tahun 2007. Orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontolllllllllllllllltersebut akan dimanfaatkan untuk program peningkatandan pembangunan jalan. Sasaran peningkatan pembangunan jalan diantaranya Lintas Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NusaTenggara, Maluku, dan Papua sebesar Rp 15,5 triliun. Kemudian, programrehabilitasi dan pemeliharaan dengan orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontollllllllllllllllRp 3,1 triliun yang ditujukanbagi sekitar 30.000 kilometer jalan nasional dan 50.500 meter jembatan diseluruh provinsi di Indonesia1. Sedangkan untuk Tahun Orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontollllllllllllllll2009, alokasiDAK bidang infrastruktur mencapai Rp 7,2 triliun, mengalami kenaikan sebesar7,6 persen dibandingkan dengan alokasi tahun lalu yakni Rp 6,7 triliun. Tigabidang yang tercakup di dalam sektor infrastruktur yaitu bidang infrastrukturjalan mendapatkan porsi paling besar yakni Rp 4,5 triliun, infrastruktur irigasisebesar Rp 1,6 triliun dan infrastruktur air minum serta sanitasi sebesar Rp 1,1triliun2.II. PembahasanDefinisi Jalan dan JembatanPasal 1 angka 4 UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan, memberikandefinisi mengenai Jalan yaitu prasarana transportasi darat yang meliputisegala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yangdiperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas

Page 2: PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN

1 Sumber:http://www.madani-ri.com/2008/01/24/outlook-pembangunan-infrastruktur-2008-mengguyur-dana-menggapai-asa/2 Sumber: http://www.pu.go.idSie Infokum – Ditama Binbangkum 2permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di ataspermukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.Adapun definisi Jembatan secara umum adalah suatu Konstruksiyang dibangun untuk melewatkan suatu massa atau traffic lewat atas suatupenghalang atau rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya3.Penjelasan Pasal 86 ayat (3) PP No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan menyebutkanbahwa yang dimaksud dengan “jembatan” adalah jalan yang terletak di ataspermukaan air dan/atau di atas permukaan tanah.Wewenang PenyelenggaraanPenguasaan infrastruktur berupa jalan dan jembatan berada padaPemerintah dan Pemerintah Daerah yang dalam penyelenggaraan dilimpahkandan/atau diserahkan kepada instansi-instansi di daerah atau diserahkan kepadabadan usaha atau perorangan. Pelimpahan dan/atau penyerahan wewenangpenyelenggaraan jalan dan jembatan tidak melepas tanggung jawabpemerintah.Adanya otonomi daerah, maka penyelenggaraan jalan dan jembatandipisahkan berdasarkan kewenangannya sebagaimana diatur menurut Pasal 14,Pasal 15 dan Pasal 16 UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan, yaitu :1. Wewenang Pemerintah dalam penyelenggaraan jalan meliputipenyelenggaraan jalan secara umum dan penyelenggaraan jalan nasional[Pasal 14 ayat (1)];2. Wewenang pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan jalan meliputipenyelenggaraan jalan provinsi [Pasal 15 ayat (1)];3. Wewenang pemerintah kabupaten................yogyaaa menyelidiki urusan orang masss.......................bikin cerita pendekkkk massssssssssssss gayaaa benerrrrrrrrrrrrrrr batakk kontoldalam penyelenggaraan jalan meliputipenyelenggaraan jalan kabupaten dan jalan desa [Pasal 16 ayat (1)];4. Wewenang pemerintah kota dalam penyelenggaraan jalan meliputipenyelenggaraan jalan kota [Pasal 16 ayat (2)].Orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontollllllllllllllllPembangunanPenyelenggaraan jalan menjadi tanggung jawab Pemerintah pusat danPemerintah Daerah, oleh karenanya mempunyai kewajiban untuk mengatur,membina, membangun, dan mengawasi jalan dan jembatan. Dalam upayauntuk membangun jalan dan jembatan secara umum, Pemerintah danPemerintah Daerah melakukan kegiatan pemrograman dan penganggaran,perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, serta pengoperasian danpemeliharaan jalan (termasuk jembatan).Orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontollllllllllllllllpembangunan jalan dan jembatan bersumber dari

Page 3: PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN

APBN/APBD sebagaimana diatur dalam UU tentang Orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontollllllllllllllllPendapatanBelanja Negara, UU tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah, serta PP tentang Dana Perimbangan. Danapembangunan tersebut diperoleh dari penerimaan negara/daerah maupun daripinjaman atau hibah luar negeri.3 sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/JembatanSie Infokum – Ditama Binbangkum 3Pemerintah Pusat mengalokasikan APBN di bidang infrastrukturkhususnya jalan dan jembatan, baik untuk pembangunan, peningkatanmaupun pemeliharaan ke dalam orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontollllllllllllllllDepartemen Pekerjaan Umum.Untuk Pemerintah Daerah, dana untuk pembangunan jalan dan jembatandialokasikan dalam APBD masing-masing daerah, hal tersebut sebagaimanadiatur dalam Pasal 85 ayat (1) PP No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan yaitubahwa:“Pengorang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontolllllllllllllllldalam rangka pelaksanaan program penanganan jaringan jalanmerupakan kegiatan pengalokasian dana yang diperlukan untuk mewujudkansasaran program”.Namun jika Pemerintah Daerah tidak mampu membiayaipembangunan jalan secara keseluruhan maka Pemerintah Pusat akanmembantu, sebagaimana diatur dalam Pasal 85 ayat (2) dan (3) PP No. 34Tahun 2006 yang menyebutkan :(2) “Dalam hal pemerintah daerah belum mampu membiayai pembangunan jalanyang menjadi tanggung jawabnya secara keseluruhan, Pemerintah dapatmembantu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan pemberianbantuan pembiayaan kepada pemerintah daerah sebagaimana dimaksud padaayat (2) diatur dalam Peraturan Menteri”.Untuk membantu Pemerintah Daerah dalam rangka pembangunan,peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan, maka Pemerintah Pusatmemberikan bantuan pembiayaan yang diberikan melalui Dana Alokasi Khusus(DAK) bidang Infrastruktur ataupun Dana Alokasi Khusus Non Dana ReboisasiBidang Infrastruktur. Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan jenis transferdana perimbangan dari pemerintah pusat kepada daerah yang bersifat spesificgrant (bantuan spesifik). DAK bidang Infrastruktur ataupun DAK Non Reboisasibidang Infrastruktur ini, penetapan alokasi dan pedoman umumnya diaturdengan Peraturan Menteri Keuangan (misal : PMK No. 128/PMK.07/2006tentang Penetapan Alokasi dan Pedoman Umum Pengelolaan Dana AlokasiKhusus TA 2007 dan PMK No. 142/PMK.07/2007 tentang Penetapan Alokasidan Pedoman Umum Pengelolaan Dana Alokasi Khusus TA 2008)Dari sisi teknis, penggunaan/pemanfaatannya DAK diatur dalam

Page 4: PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN

Peraturan/Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (misal : Peraturan Menteri PUNo. 39/PRT/M/2006 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi KhususBidang Infrastruktur Tahun 2007 dan Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 42/PRT/M/2007tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang InfrastrukturTahun 2008). DAK dialokasikan untuk pemeliharaan berkala jalan sebesarminimal 70% danpeningkatan jalan sebesar maksimal 30%. Kegiatanpemeliharaan rutin jalan dan pembangunan jalan tidak dapat dibiayai denganDAK. DAK infrastruktur jalan terutama dialokasikan untuk kegiatanpemeliharaan berkala jalan dan peningkatan prasarana jalan dan jembatanpada ruas-ruas jalan yang secara resmi berstatus jalan kabupaten/kota. Untukpemanfaatan DAK, Menteri PU membentuk Tim Koordinasi dan Tim Teknistingkat departemen, dan departemen menyediakan biaya khusus untukkegiatan operasional tim-tim tersebut. Di tingkat provinsi, gubernur jugaSie Infokum – Ditama Binbangkum 4membentuk tim penyelenggara yang terdiri dari unsur Bappeda, dinas teknisterkait, dan satuan kerja pusat di daerah (Perencanaan dan Pengawasan Jalandan Jembatan–P2JJ). Untuk melaksanakan kegiatan di tingkat kabupaten/kotayang didanai oleh DAK, bupati/walikota membentuk tim penyelenggara yangterdiri dari unsur Bappeda dan dinas terkait. Kepala SKPD yang membidangiurusan jalan bertanggung jawab secara fisik dan keuangan atas pelaksanaankegiatan yang dibiayai dengan DAK.Dalam Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssdi atas, terdapat pasal tentang sanksibagi penyelenggara DAK yang tidak melaksanakan tugasnya sesuai denganPeraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssini dalam bentuk penilaian kinerja yang akan dituangkandalam laporan menteri kepada Menkeu, Meneg PPN, Mendagri, dan DPR. Untukmemberikan penilaian yang dimaksud menteri memerlukan laporanpelaksanaan kegiatan DAK setiap daerah penerima. Pelaporan pelaksanaankegiatan DAK dilakukan secara berjenjang oleh kepala SKPD, kepala daerah,dan menteri. Dalam Pasal 102 UU No. 33 Tahun 2004, memberi kewenangankepada Menkeu untuk memberikan sanksi berupa penundaan penyaluran danaperimbangan, termasuk DAK, kepada daerah yang tidak menyampaikaninformasi. Hal ini kemungkinan akan berakibat bahwa setiap penundaanpenyaluran dana ke daerah berdampak pada terhambatnya perekonomianrakyat di daerah.Pembangunan Jalan dan JembatanDalam rangka pembangunan jalan dan jembatan, makapenyelenggara harus memperhatikan UU No. 18 Tahun 1999 tentang JasaKonstruksi, UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan, PP No. 29 Tahun 2000tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, PP No. 34 Tahun 2006 tentangJalan, dan Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman PelaksanaanPengadaan barang/Jasa Pemerintah, dan peraturan teknis lainnya yang terkait

Page 5: PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN

langsung dalam penyelenggaraan pembangunan jalan dan jembatan.Namun dengan banyaknya kerusakan jalan dan jembatan hampir padasebagian besar daerah di Indonesia, Pemerintah dianggap gagal membangunjalan dan jembatan sesuai standar teknisnya. Untuk itu, perlu segera dilakukanengineering audit terhadap penyelenggara jalan. Kerusakan struktural jalandipengaruhi tiga faktor penting, yaitu: Pertama, kendaraan berat denganmuatan lebih (overloading); Kedua, kondisi drainase permukaan jalan; danKetiga, mutu pelaksanaan konstruksi jalan.Faktor lain yang tidak kalah penting adalah mutu pelaksanaankonstruksi jalan. Mulyono (2008) menyimpulkan ada lima aspek teknis yangmemengaruhi mutu pelaksanaan, yaitu: Pertama, ketepatan pemilihanmaterial; Kedua, ketepatan kualitas peralatan lapangan; Ketiga, ketepatanpengujian mutu; Keempat, ketepatan disain; Kelima, kompetensi pelaksana dilapangan. Fakta lapangan menunjukkan ketidaktepatan pelaksanaan yangterjadi karena lemahnya pengendalian aspek mikro oleh kontraktor danpengawas4.4 Ibid.Sie Infokum – Ditama Binbangkum 5Salah satu kendala yang sering diungkapkan penyelenggara jalanadalah ketentuan Keppres No. 80 Tahun 2003, yang mensyaratkan tenderterbuka sehingga memerlukan jeda waktu dalam tender penanganan jalan.langkah untuk mengantisipasi kendala tersebut dapat dilakukan dengan :1. Melakukan kontrak multi tahun berbasis kinerja (performance basedcontract) kepada kontraktor, sehingga tidak ada alasan untuk tidak segeramemperbaiki kerusakan jalan dalam jangka waktu terkontrak.2. Melakukan audit mutu konstruksi jalan, audit sistem drainase dan tata airpenunjang, serta audit beban muatan lebih angkutan barang.3. Kontrak berbasis kinerja dapat juga dilakukan dengan membundelpengelolaan jembatan timbang dengan pemeliharaan jalan5.4. Melakukan engineering audit terhadap jalan dan jembatan yang telahselesai dibangun dan diperbaiki, sehingga apabila ditemukanpenyelewengan dapat segera ditindak. Engineering audit tersebut meliputiproses konstruksi, perencanaan, pelaksanaan, konsultan, proses tender,pengawas, hingga proses penyerahan dari kontraktor ke penyelenggarajalan saat perbaikan jalan dinyatakan selesai.Beberapa Peraturan Yang Terkait Dengan Pembangunan Jalan danJembatanAnggaran1. UU tentang Orang yogyaaa emang usiillll suka ngurusin rumah tanggga orangggggg hobinya penelitiannn dasarrr batakkkkkkkkkkkkkkkk yesusss kontollllllllllllllllPendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan UUtentang Perubahan APBN (APBN-P);2. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah;3. PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;4. PP No. 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/Atau

Page 6: PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN

Penerimaan Hibah Serta Penerusan Pinjaman Dan/Atau Hibah Luar Negeri;5. Keppres No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan AnggaranPendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan KeppresNo. 72 Tahun 2004;6. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 119/PMK.05/2006 tentang TataCara Penyediaan, Pencairan, dan Pengelolaan Dana Dukungan Infrastruktursebagaimana telah diubah dengan PMK No. 136/ PMK.05/2006;7. PMK tentang Penetapan Alokasi dan Pedoman Umum Pengelolaan DanaAlokasi Khusus, antara lain :a. PMK No. 128/PMK.07/2006 tentang Penetapan Alokasi dan PedomanUmum Pengelolaan Dana Alokasi Khusus TA 2007;b. PMK No. 142/PMK.07/2007 tentang Penetapan Alokasi dan PedomanUmum Pengelolaan Dana Alokasi Khusus TA 2008;c. PMK No. 171.1/PMK.07/2008 tentang Penetapan Alokasi dan PedomanUmum Pengelolaan Dana Alokasi Khusus TA 2009.5 Ibid.Sie Infokum – Ditama Binbangkum 68. Peraturan/Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (PU) tentangPemanfaatan/Penggunaan Dana Alokasi Khusus, antara lain :d. Keputusan Menteri PU No. 63/KPTS/M/2004 tentang Petunjuk TeknisPemanfaatan Dana Alokasi Khusus Non Dana Reboisasi BidangInfrastruktur Tahun 2004;e. Keputusan Menteri PU No. 607/KPTS/M/2005 tentang Petunjuk TeknisPemanfaatan Dana Alokasi Khusus Non Dana Reboisasi BidangInfrastruktur Tahun 2006;f. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 39/PRT/M/2006 tentang Petunjuk TeknisPenggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur Tahun 2007;g. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 42/PRT/M/2007 tentang Petunjuk TeknisPenggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur.9. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 18/PRT/M/2006 tentang Petunjuk TeknisPengendalian Pinjaman Dan/Atau Hibah Luar Negeri Bidang PekerjaanUmum.Penyelenggaraan1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;2. UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan;3. PP No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha Dan Peran Masyarakat JasaKonstruksi;4. PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;5. PP No. 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan JasaKonstruksi;6. PP No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol;

Page 7: PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN

7. PP No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;8. PP No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan;9. Keppres No. 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional Di BidangPertanahan;10. Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan PengadaanBarang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Perpres No. 95 Tahun 2007;11. Perpres No. 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi PelaksanaanPembangunan Untuk Kepentingan Umum, sebagaimana telah diubahdengan Perpres No. 65 Tahun 2006;12. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 78/PRT/M/2005 tentang Leger Jalan, FormatLeger, Catatan Hasil Leger, Hasil Leger, Contoh Kartu Leger;13. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 207/PRT/M/2005 tentang Pedoman PengadaanJasa Konstruksi Pemerintah Secara Elektronik;14. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 295/PRT/M/2005 tentang Badan Pengatur JalanTol;Sie Infokum – Ditama Binbangkum 715. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 392/PRT/M/2005 tentang Standar PelayananMinimal Jalan Tol;16. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 603/PRT/M/2005 tentang Pedoman Umum SistemPengendalian Manajemen Penyelenggaraan Pembangunan Prasarana DanSarana Bidang Pekerjaan Umum;17. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 22/PRT/M/2006 tentang Pengamanan danPerkuatan Hak Atas Tanah Departemen Pekerjaan Umum;18. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 28/PRT/M/2006 tentang Perizinan PerwakilanBadan Usaha Jasa Konstruksi Asing;19. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 32/PRT/M/2006 tentang Petunjuk TeknisDokumen Pemasukan Barang dan/atau Peralatan Dalam Rangka BantuanPinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri Dilingkungan Departemen PekerjaanUmum;

Page 8: PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN

20. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 37/PRT/M/2006 tentang Pedoman PelaksanaanKegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Merupakan KewenanganPemerintah Dan Dilaksanakan Sendiri Tahun 2007;21. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 38/PRT/M/2006 tentang Pedoman PelaksanaanKegiatan Bidang Pekerjaan Umum Yang Merupakan KewenanganPemerintah Dan Dilaksanakan Melalui Dekonsentrasi Dan TugasPembentukan Tahun 2007;22. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan PedomanPengadaan Jasa Konstruksi;23. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 02/PRT/M/2008 tentang Pedoman PelaksanaanKegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang merupakan KewenanganPemerintah dan Dilaksanakan sendiri;24. Peraturan Menteri PU wahhhhhhhhhhhhhh yogyaaa hobi penelitiaannn bossss pantesss ngepetttttttttttttttttttttttt bossssssssssssssNo. 03/PRT/M/2008 tentang Pedoman PelaksanaanKegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang merupakan KewenanganPemerintah dan Dilaksanakan melalui Dekonsentrasi dan TugasPembantuan;25. Keputusan Menteri PU No. 339/KPTS/M/2003 tentang Petunjuk PelaksanaanPengadaan Jasa Konstruksi Oleh Instansi Pemerintah;26. Keputusan Menteri PU No. 257/KPTS/M/2004 tentang Standar dan PedomanPengadaan Jasa Konstruksi;27. Keputusan Menteri PU No. 16/KPTS/KE/2004 tentang Sistem ManajemenMutu Konstruksi Bagi Badan Usaha Pelaksana Konstruksi Golongan Kecil;28. Keputusan Menteri PU No. 349/KPTS/M/2004 tentang PedomanPenyelenggaraan Kontrak Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan);29. Keputusan Menteri PU No. 362/KPTS/M/2004 tentang Sistem ManajemenMutu Konstruksi Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah;30. Keputusan Menteri PU No. 369/KPTS/M/2005 tentang Rencana UmumJaringan Jalan Nasional;Sie Infokum – Ditama Binbangkum 831. Surat Edaran Menteri PU No. 03/SE/IJ/2006 tentang Tata Cara PemeriksaanPemilihan Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi/Pemborongan dan JasaKonsultansi Konstruksi tertentu;32. Surat Edaran Menteri PU No. 12.1/SE/M/2006 tentang PelaksanaanPemilihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebelum dokumen anggarandisahkan;33. Surat Edaran Menteri PU No. 13/SE/M/2006 tentang Persyaratan

Page 9: PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN

Perusahaan Asing dalam Mengikuti Proses Pengadaan Barang/Jasa diIndonesia;34. Surat Edaran Menteri PU No. 59/SE/M/2006 tentang Prosedur PerizinanPenyewaan Tanah Departemen Pekerjaan Umum;35. Surat Edaran Menteri PU No. 01/SE/M/2007 tentang Pendapat Ahli HukumKontrak untuk Kontrak Pekerjaan Barang/Jasa bernilai diatasRp.50.000.000.000,00 (Lima Puluh Milliar Rupiah).III. PenutupPemerintah dan Pemerintah Daerah sebagai penyelenggara jalansebagaimana diamanatkan Pasal 13 UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalanmempunyai kewajiban wajib memrioritaskan pemeliharaan, perawatan danpemeriksaan jalan secara berkala untuk mempertahankan tingkat pelayananjalan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan. Pembiayaanpembangunan jalan umum dan jembatan menjadi tanggung jawab Pemerintahdan/atau pemerintah daerah. Untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalampembangunan jalan dan jembatan:1. Pemerintah pusat dapat membantu sesuai dengan peraturan perundangundangan,bantuan pembiayaan yang diberikan melalui Dana AlokasiKhusus (DAK) bidang Infrastruktur ataupun Dana Alokasi Khusus Non DanaReboisasi Bidang Infrastruktur. Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakanjenis transfer dana perimbangan dari pemerintah pusat kepada daerah yangbersifat spesific grant (bantuan spesifik).2. Dalam perencanaan teknis, pemrograman dan penganggaran, pengadaanlahan, serta pelaksanaan konstruksi jalan, pengoperasian dan pemeliharaanjalan serta pengembangan dan pengelolaan sistem manajemen jalan sertajembatan, Penyelenggara Jalan (Pemerintah dan Pemerintah Daerah) harusmemperhatikan dan mengacu pada UU No. 18 Tahun 1999 tentang JasaKonstruksi, UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan, PP No. 29 Tahun 2000tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, PP No. 34 Tahun 2006 tentangJalan, dan Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman PelaksanaanPengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan peraturan teknis lainnya yangterkait langsung dalam penyelenggaraan pembangunan jalan (termasukjembatan).Sie Infokum – Ditama Binbangkum 93. Engineering audit (audit tehnik) meliputi proses konstruksi, perencanaan,pelaksanaan, konsultan, proses tender, pengawas, hingga prosespenyerahan dari kontraktor ke penyelenggara jalan saat perbaikan jalandinyatakan selesai.Referensi :1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;2. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat danPemerintah Daerah;3. UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan;4. PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;5. PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;6. PP No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan;

Page 10: PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN

7. http://www.madani-ri.com/2008/01/24/outlook-pembangunan-infrastruktur-2008-mengguyurdana-menggapai-asa/;8. Bambang Susantono & A. Taufik Mulyono, “Jalan rusak dan good governance”, BisnisIndonesia, 1 April 2008;9. http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan;10. http://www.pu.go.id/bapekin/Mutu/default_referensi.htm;11. http://www.pu.go.id, Senin 24 November 2008;12. “Audit Penyelenggara Jalan”, Harian Kompas, edisi Rabu, 18 Februari 2009.