pembangunan berwawasan lingkungan

18
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestariannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam sendiri. Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup. 1. PENGERTIAN LINGKUNGAN Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

Upload: elisabet-susana-wardani

Post on 12-Jul-2016

10 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Wawasan kajian MIPA

TRANSCRIPT

Page 1: Pembangunan berwawasan lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan

dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya

alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam

pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestariannya, bahkan

cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu

sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam sendiri.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan

berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam

pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu

hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya

pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama

pengelolaan lingkungan hidup.

1. PENGERTIAN LINGKUNGAN

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik

lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari

lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya

memerlukan lingkungan.

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang

memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai

lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan

yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

2. LINGKUNGAN HIDUP

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk

menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup

segenap makhluk hidup di bumi.

Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di

Page 2: Pembangunan berwawasan lingkungan

dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan peri kehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik) yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk

hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian

berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh

tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang

dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2. Unsur Sosial Budaya yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia

yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai

makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat

adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota

masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik) yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-

benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan

lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap

kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka

bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi

tidak akan berlangsung secara normal.

Page 3: Pembangunan berwawasan lingkungan

BAB II

PEMBAHASAN

A. PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

Di dalam istilah sehari-hari, pembangunan berwawasan lingkungan hidup sering

dikemukakan sebagai pembangunan berkelanjutan. Adapun pengelolaan lingkungan hidup

merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi

kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan,

dan pengendalian lingkungan hidup.

Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan tersebut memberikan gambaran

bahwa minimal terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan berwawasan

lingkungan hidup yang berkelanjutan yaitu:

1. Pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana

2. Pembangunan berkesinambungan sepanjang masa

3. Peningkatan kualitas hidup generasi

Jika terdapat pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana, terdapat pula

pengelolaan lingkungan hidup yang kurang bijaksana. Kegiatan yang tidak bijaksana

merupakan tindakan perusakan lingkungan. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya

alam yang tidak bijaksana akan menimbulkan perubahan secara langsung maupun tidak

langsung terhadap sifat fisik dan hayati lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup

tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.

Bentuk-bentuk kegiatan yang tidak bijaksana, antara lain sebagai berikut:

a) Berburu binatang yang telah dilindungi oleh undang-undang dapat memusnahkan

binatang langka.

b) Menangkap ikan di sungai, danau, maupun laut dengan menggunakan bahan

peledak, listrik, atau racun akan mematikan seluruh jenis ikan.

c) Pembangunan rumah, permukiman, dan fasilitas sosial di daerah sempadan sungai

dan di daerah resapan air.

d) Menebang kayu di hutan lindung secara sewenang-wenang mengakibat kan hutan

menjadi gundul. Hutan yang gundul akan memperbesar peluang terjadinya erosi,

kekeringan, dan tanah tandus.

e) Melakukan sistem ladang berpindah.

f) Membuang limbah rumah tangga maupun industri secara sembarangan.

Tujuan pembangunan berwawasan lingkungan hidup, antara lain:

Page 4: Pembangunan berwawasan lingkungan

1) Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan

lingkungan hidup

2) Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki

sikap dan tindakan yang melindungi lingkungan hidup

3) Terjaminnya kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan datang

4) Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup

5) Terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana

6) Terlindunginya wilayah Indonesia dari pengaruh negatif pembangunan, seperti

pencemaran tanah, air, dan udara.

Dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup, peran serta masyarakat juga

sangat dibutuhkan. Dalam hal ini masyarakat memiliki hak sebagai berikut :

1) Setiap orang memiliki hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

2) Setiap orang memiliki hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan

peran dalam pengelolaan lingkungan hidup.

3) Setiap orang memiliki hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan

hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain hak, masyarakat juga memiliki kewajiban yang porsinya sama dan harus

dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Kewajiban-kewajiban

tersebut antara lain sebagai berikut :

1) Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta

mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

2) Setiap orang yang melakukan usaha berkewajiban memberikan informasi yang

benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

3) Masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan

dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Kemajuan tingkat pembangunan pada setiap sektor kehidupan masyarakat dewasa ini

membawa implikasi terhadap adanya perilaku manusia yang memiliki wawasan terhadap

pelestarian lingkungan hidup sebagai habitat bagi akumulasi dan interaksi berbagai

komponen biotik dan abiotik. Pelestarian dan pemanfaatan lingkungan hidup mutlak

diperlukan demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan sehingga potensi dan

kekayaan alam Indonesia dapat diwariskan pada generasi yang akan datang.

Disadari sepenuhnya bahwa kegiatan pembangunan apalagi yang bersifat fisik dan

berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam jelas mengandung resiko terjadinya

perubahan ekosistem yang selanjutnya akan mengakibatkan dampak, baik yang bersifat

Page 5: Pembangunan berwawasan lingkungan

negatif maupun yang positif. Oleh karena itu, kegiatan pembangunan yang dilaksanakan

seharusnya selain berwawasan sosial dan ekonomi juga harus berwawasan lingkungan.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana

menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang

terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya

pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam

secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup. Komponen-

komponen lingkungan yang penting, diantaranya adalah :

a) Biologi, mencakup sub-komponen:

- Jenis flora fauna darat (vegetasi dan satwa)

- Jenis flora fauna perairan (plankton & bentos)

b) Geofisik, mencakup sub-komponen:

-  Iklim

- Fisiografi

- Hidrologi

c) Kimia, mencakup sub-komponen:

- Kualitas udara

- Kualitas air

d) Sosial Budaya dan Kemasyarakatan, dijabarkan:

- Demografi industri dan kependudukan

- Sosial ekonomi

- Sosial budaya

Pembangunan kita sangat perlu diperhatikan dan banyak yang perlu diatasi termasuk

masalah lingkungan. Namun pengalaman menunjukan, pembangunan dapat

menimbulkan dampak negatif. Beberapa contoh tentang dampak negatif pembangunan

antara lain :

a. Pembangunan pengembangan sumber daya air yang telah menimbilkan banyak

masalah kesehatan. Masalah itu timbul karena pembangunan tersebut telah

menciptakan habitat baru atau memperbaiki habitat baru yang ada bagi berbagai

sektor penyakit, antara lain : banyak jenis nyamuk yang menjadi sektor penyakit

malaria, demam berdarah, encephalis, filariasis, lalat yang menjadi sektor

penyakit tidur dan buta sungai, serta siput yang menjadi vektor bilharziasis.

b. Pencemaran udara oleh banyak mobil yang terdapat di kota besar, seperti Jakarta,

Bogor, Bandung, Surabaya, dan Medan. Bank Dunia memperkirakan untuk

Page 6: Pembangunan berwawasan lingkungan

Jakarta saja pencemaran udara telah banyak menyebabkan kerugian terhadap

kesehatan yang untuk tahun 2006 diperkirakan sebesar US$ 625 juta.

c. Pencemaran oleh limbah industri makin banyak diberikan di banyak daerah.

Kerusakan tata guna lahan dan tata air di daerah Puncak dan Lembang adalah

contoh lain. Karena kerusakan tata guna lahan dan tata air tersebut, laju erosi dan

frekuensi banjir meningkat. Di Jakarta dan di Bandung banjir sudah menjadi

kejadian rutin dalam musim hujan.

Dengan adanya dampak negatif tersebut, haruslah kita waspadai. Pada satu pihak

kita tidak boleh takut untuk melakukan pembangunan, karena tanpa pembangunan kita

pasti ambruk. Di pihak lain kita harus memperhitungkan dampak negatif dan berusaha

untuk menekannya menjadi sekecil-kecilnya. Pembangunan itu harus berwawasan

lingkungan, yaitu lingkungan diperhatikan sejak mulai pembangunan itu direncanakan

sampai pada waktu operasi pembangunan itu. Dengan pembangunan berwawasan

lingkungan, pembangunan dapat berkelanjutan.

Pembangunan berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai ”pembangunan yang

memenuhi kebutuhannya sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan

datang untuk memenuhi kebutuhan mereka.” Pembangunan berkelanjutan mengandung

arti, lingkungan dapat mendukung pembangunan dengan terus menerus karena tidak ada

habisnya sumber daya yang menjadi modal pembangunan. Modal itu sebagian berupa

modal buatan manusia, seperti ilmu dan teknologi, pabrik, dan prasaran pembangunan.

Lingkungan sosial budaya pun merupakan komponen penting yang ikut

menentukan pembangunan berkelanjutan, salah satunya ialah kesenjangan. Tegusurnya

permukiman rakyat kecil oleh pembangunan dan hilangnya hak adat dan hak mengolah

atas tanah mereka, sedang mereka tidak dapat banyak menikmati hasil pembangunan,

merupakan salah satu sebab penting terjadinya kesenjangan yang makin lebar dan

kecemburuan sosial yang makin meningkat sehingga perlu kita waspadai dalam proses

pembangunan. Kesenjangan yang makin meningkat antara kelompok masyarakat yang

satu dengan kelompok yang lainnya akan meningkatkan kecemburuan dan keresahan

sosial sehingga gejolak sosial dengan mudah dapat tersulut bahkan dapat meledak.

B. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan

menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Page 7: Pembangunan berwawasan lingkungan

Berbagai bentuk bencana alam yang banyak melanda Indonesia telah menimbulkan

dampak rusaknya lingkungan hidup. Misalnya saja gempa bumi, kebakaran hutan,

tsunami, banjir, meletusnya gunung berapi merupakan contoh fenomena alam yang

dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.

2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam

menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan

yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai

ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang

dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan

generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak

buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Beberapa ulah manusia yang baik

secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan

hidup antara lain:

a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).

b. Perburuan liar.

c. Merusak hutan bakau.

d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.

e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.

f. Bangunan liar di daerah aliran sungai

g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

1. Dampak pembangunan

Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan

kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai.

Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan

pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik

beratkan pada pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai

keseimbangan antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok

rakyat. Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat.

Fokus dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan di bidang industri. Dimana

pembangunan di sektor ini adalah suatu pembangunan yang sangat banyak memiliki

dampak baik positif maupun negatif.

- Dampak positif

Page 8: Pembangunan berwawasan lingkungan

a. Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran

b. Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.

c.Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah

d. Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.

e. Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.

f. Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industi

- Dampak negative

a. Limbah industri akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara

b. Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.

c. Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-

binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam.

2. Penurunan Kualitas Lingkungan

Dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup telah menimbulkan berbagai

masalah berikut :

- Dampak rumah kaca

Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek

rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca

ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global).

Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh

ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.

Akibat yang dialami meningkatnya suhu permukaan bumi akan

mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat

mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi

kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global

mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat

menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan

meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan

permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh

yang sangat besar.

- Hujan asam

Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang benar-benar

difikirkan oleh manusia. Ini merupakan masalah umum yang secara berangsur-angsur

mempengaruhi kehidupan manusia. Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena

dampak yang ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan

Page 9: Pembangunan berwawasan lingkungan

ekosistem. Hujan asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun

juga pada lingkungan abiotik,.

- Pencemaran air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan

air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,

lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan

merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga

mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu

kehidupan manusia. Manfaat terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk

irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan

air limbah. Akibat dari pencemaran air adalah terjadinya banjir, erosi, kekurangan

sumber air, membuat sumber penyakit, tanah longsor, merusak ekosistem sungai.

C. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan

bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan

tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia

secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestarian

lingkungan hidup antara lain:

- Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan

menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang

semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya

miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat

laju aliran air hujan.

- Pelestarian udara

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat

antara lain:

1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita

2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,

baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin.

Page 10: Pembangunan berwawasan lingkungan

3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat

merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin

pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika,

adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan

lapisan ozon menyusut. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin

menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

- Pelestarian hutan

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.

3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan

5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan

mengenai pengelolaan hutan.

- Pelestarian laut dan pantai

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di

areal sekitar pantai.

2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di

dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.

3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam

mencari ikan.

4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

- Pelestarian flora dan fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan,

tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem

tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu,

kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi

kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga

kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:

1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

2) Melarang kegiatan perburuan liar.

3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.

Page 11: Pembangunan berwawasan lingkungan

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan

yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan

cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk

menopangnya.

Tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermutu adalah tercapainya standar

kesejahteraan hidup manusia dunia akhirat yang layak, cukup sandang, pangan,

papan, pendidikan bagi anak-anaknya, kesehatan yang baik, lapangan kerja yang

diperlukan, keamanan dan kebebasan berpolitik, kebebasan dari ketakutan dan tindak

kekerasan, dan kebebasan untuk menggunakan hak-haknya sebagai warga negara.

Taraf kesejahteraan ini diusahakan dicapai dengan menjaga kelestarian lingkungan

alam serta tetap tersediannya sumber daya yang diperlukan.

Aktivitas pembangunan secara umum dapat menimbulkan dampak pada

lingkungan. Dampak ini bisa positif atau pun negatif. Dampak positif akan

menguntungkan pembangunan nasional, sementara dampak negatif menimbulkan

resiko bagi lingkungan. Dampak negatif tersebut dapat dikategorikan menjadi fisik

dan non-fisik termasuk sosio-ekonomi.

Manajemen lingkungan yang terpadu terhadap penanggulangan dampak

lingkungan dari aktivitas pembangunan merupakan upaya untuk mencegah dan

mengurangi dampak negatif yang timbul.

Di masa datang diharapkan tumbuhnya kesadaran dari setiap individu terhadap

lingkungan dalam melaksanakan aktivitas pembangunan, sehingga lingkungan atau

sumber daya dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan sebaik-baiknya bagi kemakmuran

manusia.