pembangunan berwawasan lingkungan
DESCRIPTION
Wawasan kajian MIPATRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan
dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya
alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam
pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestariannya, bahkan
cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu
sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam sendiri.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan
berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam
pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu
hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya
pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama
pengelolaan lingkungan hidup.
1. PENGERTIAN LINGKUNGAN
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai
lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan
yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
2. LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk
menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan peri kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik) yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk
hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian
berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh
tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang
dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia
yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai
makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat
adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota
masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik) yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-
benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap
kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka
bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi
tidak akan berlangsung secara normal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Di dalam istilah sehari-hari, pembangunan berwawasan lingkungan hidup sering
dikemukakan sebagai pembangunan berkelanjutan. Adapun pengelolaan lingkungan hidup
merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi
kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan,
dan pengendalian lingkungan hidup.
Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan tersebut memberikan gambaran
bahwa minimal terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan berwawasan
lingkungan hidup yang berkelanjutan yaitu:
1. Pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana
2. Pembangunan berkesinambungan sepanjang masa
3. Peningkatan kualitas hidup generasi
Jika terdapat pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana, terdapat pula
pengelolaan lingkungan hidup yang kurang bijaksana. Kegiatan yang tidak bijaksana
merupakan tindakan perusakan lingkungan. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya
alam yang tidak bijaksana akan menimbulkan perubahan secara langsung maupun tidak
langsung terhadap sifat fisik dan hayati lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup
tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.
Bentuk-bentuk kegiatan yang tidak bijaksana, antara lain sebagai berikut:
a) Berburu binatang yang telah dilindungi oleh undang-undang dapat memusnahkan
binatang langka.
b) Menangkap ikan di sungai, danau, maupun laut dengan menggunakan bahan
peledak, listrik, atau racun akan mematikan seluruh jenis ikan.
c) Pembangunan rumah, permukiman, dan fasilitas sosial di daerah sempadan sungai
dan di daerah resapan air.
d) Menebang kayu di hutan lindung secara sewenang-wenang mengakibat kan hutan
menjadi gundul. Hutan yang gundul akan memperbesar peluang terjadinya erosi,
kekeringan, dan tanah tandus.
e) Melakukan sistem ladang berpindah.
f) Membuang limbah rumah tangga maupun industri secara sembarangan.
Tujuan pembangunan berwawasan lingkungan hidup, antara lain:
1) Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan
lingkungan hidup
2) Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki
sikap dan tindakan yang melindungi lingkungan hidup
3) Terjaminnya kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan datang
4) Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup
5) Terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
6) Terlindunginya wilayah Indonesia dari pengaruh negatif pembangunan, seperti
pencemaran tanah, air, dan udara.
Dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup, peran serta masyarakat juga
sangat dibutuhkan. Dalam hal ini masyarakat memiliki hak sebagai berikut :
1) Setiap orang memiliki hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
2) Setiap orang memiliki hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan
peran dalam pengelolaan lingkungan hidup.
3) Setiap orang memiliki hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan
hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain hak, masyarakat juga memiliki kewajiban yang porsinya sama dan harus
dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Kewajiban-kewajiban
tersebut antara lain sebagai berikut :
1) Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
2) Setiap orang yang melakukan usaha berkewajiban memberikan informasi yang
benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
3) Masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan
dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Kemajuan tingkat pembangunan pada setiap sektor kehidupan masyarakat dewasa ini
membawa implikasi terhadap adanya perilaku manusia yang memiliki wawasan terhadap
pelestarian lingkungan hidup sebagai habitat bagi akumulasi dan interaksi berbagai
komponen biotik dan abiotik. Pelestarian dan pemanfaatan lingkungan hidup mutlak
diperlukan demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan sehingga potensi dan
kekayaan alam Indonesia dapat diwariskan pada generasi yang akan datang.
Disadari sepenuhnya bahwa kegiatan pembangunan apalagi yang bersifat fisik dan
berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam jelas mengandung resiko terjadinya
perubahan ekosistem yang selanjutnya akan mengakibatkan dampak, baik yang bersifat
negatif maupun yang positif. Oleh karena itu, kegiatan pembangunan yang dilaksanakan
seharusnya selain berwawasan sosial dan ekonomi juga harus berwawasan lingkungan.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana
menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang
terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya
pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam
secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup. Komponen-
komponen lingkungan yang penting, diantaranya adalah :
a) Biologi, mencakup sub-komponen:
- Jenis flora fauna darat (vegetasi dan satwa)
- Jenis flora fauna perairan (plankton & bentos)
b) Geofisik, mencakup sub-komponen:
- Iklim
- Fisiografi
- Hidrologi
c) Kimia, mencakup sub-komponen:
- Kualitas udara
- Kualitas air
d) Sosial Budaya dan Kemasyarakatan, dijabarkan:
- Demografi industri dan kependudukan
- Sosial ekonomi
- Sosial budaya
Pembangunan kita sangat perlu diperhatikan dan banyak yang perlu diatasi termasuk
masalah lingkungan. Namun pengalaman menunjukan, pembangunan dapat
menimbulkan dampak negatif. Beberapa contoh tentang dampak negatif pembangunan
antara lain :
a. Pembangunan pengembangan sumber daya air yang telah menimbilkan banyak
masalah kesehatan. Masalah itu timbul karena pembangunan tersebut telah
menciptakan habitat baru atau memperbaiki habitat baru yang ada bagi berbagai
sektor penyakit, antara lain : banyak jenis nyamuk yang menjadi sektor penyakit
malaria, demam berdarah, encephalis, filariasis, lalat yang menjadi sektor
penyakit tidur dan buta sungai, serta siput yang menjadi vektor bilharziasis.
b. Pencemaran udara oleh banyak mobil yang terdapat di kota besar, seperti Jakarta,
Bogor, Bandung, Surabaya, dan Medan. Bank Dunia memperkirakan untuk
Jakarta saja pencemaran udara telah banyak menyebabkan kerugian terhadap
kesehatan yang untuk tahun 2006 diperkirakan sebesar US$ 625 juta.
c. Pencemaran oleh limbah industri makin banyak diberikan di banyak daerah.
Kerusakan tata guna lahan dan tata air di daerah Puncak dan Lembang adalah
contoh lain. Karena kerusakan tata guna lahan dan tata air tersebut, laju erosi dan
frekuensi banjir meningkat. Di Jakarta dan di Bandung banjir sudah menjadi
kejadian rutin dalam musim hujan.
Dengan adanya dampak negatif tersebut, haruslah kita waspadai. Pada satu pihak
kita tidak boleh takut untuk melakukan pembangunan, karena tanpa pembangunan kita
pasti ambruk. Di pihak lain kita harus memperhitungkan dampak negatif dan berusaha
untuk menekannya menjadi sekecil-kecilnya. Pembangunan itu harus berwawasan
lingkungan, yaitu lingkungan diperhatikan sejak mulai pembangunan itu direncanakan
sampai pada waktu operasi pembangunan itu. Dengan pembangunan berwawasan
lingkungan, pembangunan dapat berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai ”pembangunan yang
memenuhi kebutuhannya sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan
datang untuk memenuhi kebutuhan mereka.” Pembangunan berkelanjutan mengandung
arti, lingkungan dapat mendukung pembangunan dengan terus menerus karena tidak ada
habisnya sumber daya yang menjadi modal pembangunan. Modal itu sebagian berupa
modal buatan manusia, seperti ilmu dan teknologi, pabrik, dan prasaran pembangunan.
Lingkungan sosial budaya pun merupakan komponen penting yang ikut
menentukan pembangunan berkelanjutan, salah satunya ialah kesenjangan. Tegusurnya
permukiman rakyat kecil oleh pembangunan dan hilangnya hak adat dan hak mengolah
atas tanah mereka, sedang mereka tidak dapat banyak menikmati hasil pembangunan,
merupakan salah satu sebab penting terjadinya kesenjangan yang makin lebar dan
kecemburuan sosial yang makin meningkat sehingga perlu kita waspadai dalam proses
pembangunan. Kesenjangan yang makin meningkat antara kelompok masyarakat yang
satu dengan kelompok yang lainnya akan meningkatkan kecemburuan dan keresahan
sosial sehingga gejolak sosial dengan mudah dapat tersulut bahkan dapat meledak.
B. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang banyak melanda Indonesia telah menimbulkan
dampak rusaknya lingkungan hidup. Misalnya saja gempa bumi, kebakaran hutan,
tsunami, banjir, meletusnya gunung berapi merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam
menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai
ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang
dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan
generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak
buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Beberapa ulah manusia yang baik
secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan
hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
1. Dampak pembangunan
Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan
kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai.
Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik
beratkan pada pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai
keseimbangan antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok
rakyat. Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Fokus dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan di bidang industri. Dimana
pembangunan di sektor ini adalah suatu pembangunan yang sangat banyak memiliki
dampak baik positif maupun negatif.
- Dampak positif
a. Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
b. Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
c.Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah
d. Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
e. Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
f. Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industi
- Dampak negative
a. Limbah industri akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
b. Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
c. Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-
binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam.
2. Penurunan Kualitas Lingkungan
Dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup telah menimbulkan berbagai
masalah berikut :
- Dampak rumah kaca
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek
rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca
ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global).
Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh
ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
Akibat yang dialami meningkatnya suhu permukaan bumi akan
mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat
mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global
mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat
menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan
meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan
permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh
yang sangat besar.
- Hujan asam
Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang benar-benar
difikirkan oleh manusia. Ini merupakan masalah umum yang secara berangsur-angsur
mempengaruhi kehidupan manusia. Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena
dampak yang ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan
ekosistem. Hujan asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun
juga pada lingkungan abiotik,.
- Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan
air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Manfaat terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk
irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan
air limbah. Akibat dari pencemaran air adalah terjadinya banjir, erosi, kekurangan
sumber air, membuat sumber penyakit, tanah longsor, merusak ekosistem sungai.
C. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan
bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan
tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia
secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestarian
lingkungan hidup antara lain:
- Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan
menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang
semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya
miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat
laju aliran air hujan.
- Pelestarian udara
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat
antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,
baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin
pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika,
adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan
lapisan ozon menyusut. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin
menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
- Pelestarian hutan
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
- Pelestarian laut dan pantai
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di
areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di
dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam
mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
- Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan,
tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem
tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu,
kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi
kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan
yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan
cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk
menopangnya.
Tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermutu adalah tercapainya standar
kesejahteraan hidup manusia dunia akhirat yang layak, cukup sandang, pangan,
papan, pendidikan bagi anak-anaknya, kesehatan yang baik, lapangan kerja yang
diperlukan, keamanan dan kebebasan berpolitik, kebebasan dari ketakutan dan tindak
kekerasan, dan kebebasan untuk menggunakan hak-haknya sebagai warga negara.
Taraf kesejahteraan ini diusahakan dicapai dengan menjaga kelestarian lingkungan
alam serta tetap tersediannya sumber daya yang diperlukan.
Aktivitas pembangunan secara umum dapat menimbulkan dampak pada
lingkungan. Dampak ini bisa positif atau pun negatif. Dampak positif akan
menguntungkan pembangunan nasional, sementara dampak negatif menimbulkan
resiko bagi lingkungan. Dampak negatif tersebut dapat dikategorikan menjadi fisik
dan non-fisik termasuk sosio-ekonomi.
Manajemen lingkungan yang terpadu terhadap penanggulangan dampak
lingkungan dari aktivitas pembangunan merupakan upaya untuk mencegah dan
mengurangi dampak negatif yang timbul.
Di masa datang diharapkan tumbuhnya kesadaran dari setiap individu terhadap
lingkungan dalam melaksanakan aktivitas pembangunan, sehingga lingkungan atau
sumber daya dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan sebaik-baiknya bagi kemakmuran
manusia.