· web viewmunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan...

28
ESENSI PARADIGMA MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS MENUJU SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Seminar Masalah-masalah/Isu-isu Lingkungan yang Diampu Oleh Bapak Drs. Mochamad Rozikin M.AP Kelompok 3: Maharani Walio (135030100111061) Muhammad Hamasah E. (135030101111171) Sukma Dwi A. (135030107111060) Kelas B ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRAS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: lyquynh

Post on 23-May-2018

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

ESENSI PARADIGMA MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS MENUJU SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS

Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Seminar Masalah-masalah/Isu-isu Lingkungan yang Diampu Oleh Bapak Drs. Mochamad Rozikin M.AP

Kelompok 3:

Maharani Walio (135030100111061)

Muhammad Hamasah E. (135030101111171)

Sukma Dwi A. (135030107111060)

Kelas B

ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU ADMINISTRAS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

FEBRUARI 2016

Page 2:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ......................................................................................

1.3 Tujuan............................................................................................................ 2

BAB IILANDASAN TEORI ..................................................................................2

2.1 Millenium Development Goals (MDGs).......................................................2

2.2 Sustainable Development Goals (SDGs).......................................................3

2.3 Perbedaan MDGs dan SDGs ......................................................................... 6

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................8

3.1 Usaha Pencapaian MDGs di Indonesia..........................................................8

3.2 LaporanHasilPencapaian MDGS 2014 Oleh PBB.........................................10

3.3 Proses Perumusan SDGs ............................................................................... 11

BAB IV PENUTUP..................................................................................................15

4.1 Kesimpulan ..................................................................................................15

4.2 Saran .............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................16

i

Page 3:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Munculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan

seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma

pembangunan ekonomi konvensional dengan mengejar pertumbuhan ekonomi semata,

namun melahirkan kerusakan lingkungan dan sumber daya alam (SDA).

Berbagaikerusakan yang

ditimbulkanolehprilakuserakahiniberimbaskembalikepadakehidupanmanusia.Melihathalt

ersebutmunculahberbagaigagasanuntukmemperbaikiprilakutersebut.Karena itu,

pembangunan berwawasan lingkungan hidup yang berkelanjutan menjadi penting untuk

dikaji.

Sebelum digagasnya Sustainable Development Goals tersebut, telah terlebih

dulu ada Millenium Development Goals. Deklarasi MDGs (Deklarasi Millenium) ini

disepakati oleh Indonesia serta ke-189 Negara lainnya. Deklarasi millenium PBB tersebut

di tandatangani oleh seluruh Negara pada September 2000 agar menyetujui 8 sasaran

pembangunan millenium tersebut. Penandatanganan deklarasi ini merupakan komitmen

dari pemimpin-pemimpin dunia untuk mengurangi lebih dari separuh orang-orang yang

menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak untuk menyelesaikan pendidikan

dasarnya, mengentaskan kesenjangan gender pada semua tingkat pendidikan, mengurangi

kematian anak balita hingga 2/3 , dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang

tidak memiliki akses air bersih pada tahun 2015.

1

Page 4:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Millenium Development Goals (MDGs)

Millenium Development Goals (MDGs) merupakan sebuah Deklarasi

Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000,

berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah

tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini

merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai

dalam Deklarasi Milenium, dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh

147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi

(KTT) Milenium di New York. MDGs sendiri merupakan tujuan dan tanggungjawab

dari semua negara yang berpartisipasi dalam KTT Milenium, baik pada rakyatnya

maupun secara bersama antar pemerintahan

MDGs memiliki 8 (delapan) tujuan yang akan dicapai pada tahun 2015, yaitu:

1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan

Pendapatan populasi dunia sehari $10.000 dan menurunkan angka

kemiskinan.

2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua

Setiap penduduk dunia mendapatkan pendidikan dasar.

3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan dasar

danmenengah.

4. Menurunkan Angka Kematian Anak

Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun.

5. Meningkatkan Kesehatan Ibu

2

Page 5:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan.

6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya

Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HIV/AIDS, malaria dan

penyakit berat lainnya.

7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup

Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam

kebijakan setiap negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber daya

lingkungan, mengurangi setengah dari jumlah orang yang tidak memiliki akses air

minum yang sehat, dan mencapai pengembangan yang signifikan dalam

kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh.

8. Mengembangkan Kemitraan Global untuk Pembangunan

Mengembangkan perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang

berdasarkan aturan, dapat diterka dan tidak ada diskriminasi, membantu

kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara kurang berkembang dan negara-

negara terpencil dan kepulauan-kepulauan kecil, mengusahakan persetujuan

mengenai masalah utang negara-negara berkembang dan membuat hutang lebih

dapat ditanggung dalam jangka panjang, mengembangkan usaha produktif yang

layak dijalankan untuk kaum muda, menyediakan akses obat penting yang

terjangkau dalam negara berkembang, dan dalam kerjasama dengan pihak swasta

membangun adanya penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru,

terutama teknologi informasi dan komunikasi.

2.2 Sustainable Development Goals (SDGs)

Merupakan sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam

kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia. Konsep SDGs

melanjutkan konsep pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) di mana

konsep itu sudah berakhir pada tahun 2015. Jadi, kerangka pembangunan yang

berkaitan dengan perubahan situasi dunia yang semula menggunakan konsep MGDs

sekarang diganti SDGs.

SDGs sendiri telah merumuskan 17 tujuan untuk target 2016-2030, yaitu:

3

Page 6:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

1. TanpaKemiskinan(7 Target)

Tidakadakemiskinandalambentukapapun di seluruhpenjurudunia.

2. TanpaKelaparan(8 Target)

Tidakadalagikelaparan, mencapaiketahananpangan, perbaikannutrisi,

sertamendorongbudidayapertanian yang berkelanjutan.

3. Kesehatan yang BaikdanKesejahteraan(13 Target)

Menjaminkehidupan yang

sehatsertamendorongkesejahteraanhidupuntukseluruhmasyarakat di segalaumur.

4. PendidikanBerkualitas(10 Target)

Menjaminpemerataanpendidikan yang

berkualitasdanmeningkatkankesempatanbelajaruntuksemua orang,

menjaminpendidikan yang

inklusifdanberkeadilansertamendorongkesempatanbelajarseumurhidupbagisemua

orang.

5. Kesetaraan Gender (9 Target)

Mencapaikesetaraan gender danmemberdayakankaumibudanperempuan.

6. Air BersihdanSanitasi(8 Target)

Menjaminketersediaan air bersihdansanitasi yang

berkelanjutanuntuksemua orang.

7. EnergiBersihdanTerjangkau(5 Target)

Menjaminaksesterhadapsumberenergi yang terjangkau, terpercaya,

berkelanjutandan modern untuksemua orang.

8. PertumbuhanEkonomidanPekerjaan yang Layak(12 Target)

Mendukungperkembanganekonomi yang berkelanjutandaninklusif,

lapangankerja yang penuhdanproduktif, sertapekerjaan yang layakuntuksemua

orang.

9. Industri, InovasidanInfrastruktur(8 Target)

4

Page 7:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

Membanguninfrastruktur yang berkualitas, mendorongpeningkatanindustri

yang inklusifdanberkelanjutansertamendoronginovasi.

10. MengurangiKesenjangan(10 Target)

Mengurangiketidaksetaraanbaik di dalamsebuahnegaramaupun di

antaranegara-negara di dunia.

11. Keberlanjutan Kota danKomunitas(10 Target)

Membangunkota-kotasertapemukiman yang inklusif, berkualitas, aman,

berketahanandanbekelanjutan.

12. KonsumsidanProduksiBertanggungJawab(11 Target)

Menjaminkeberlangsungankonsumsidanpolaproduksi.

13. AksiTerhadapIklim(5 Target)

Bertindakcepatuntukmemerangiperubahaniklimdandampaknya.

14. KehidupanBawahLaut(10 Target)

Melestarikandanmenjagakeberlangsunganlautdankehidupansumberdayalau

tuntukperkembanganpembangunan yang berkelanjutan.

15. Kehidupan di Darat(12 Target)

Melindungi, mengembalikan,

danmeningkatkankeberlangsunganpemakaianekosistemdarat,

mengelolahutansecaraberkelanjutan,

mengurangitanahtandussertatukargulingtanah, memerangipenggurunan,

menghentikandanmemulihkandegradasitanah,

sertamenghentikankerugiankeanekaragamanhayati.

16. InstitusiPeradilan yang KuatdanKedamaian(12 Target)

Meningkatkanperdamaiantermasukmasyarakatuntukpembangunanberkelan

jutan, menyediakanaksesuntukkeadilanbagisemua orang

termasuklembagadanbertanggungjawabuntukseluruhkalangan,

sertamembanguninstitusi yang efektif, akuntabel, daninklusif di seluruhtingkatan.

5

Page 8:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

17. KemitraanuntukMencapaiTujuan(19 Target)

Memperkuatimplementasidanmenghidupkankembalikemitraan global

untukpembangunan yang berkelanjutan.

2.3 Perbedaan MDGs dan SDGs

MDGs–2000–2015 SDGs–2015–2030

50 persen

Target

dansasarannyaadalahseparuh:

mengurangiseparuhkemiskinan.

Target yang terlalu minimal.

Banyaknegaratelahterlebihdahulu

mencapainya

100 persen

Target dansasarannyaadalahsemua,

sepenuhnyadantuntas

Mengakhiri kemiskinan

100 persen penduduk memiliki akta

kelahiran

memerlukan fokus, untuk merangkul mereka

yang terpinggir dan terjauh.

Dari negaramaju, untuknegara

berkembang

MDGs mengandaikanbahwa

Negara miskindanberkembang

yang mempunyai

pekerjaanrumah. Sementaraitu

Negara

majumendukungdenganpenyediaa

ndana.

Berlaku universal

SDGs

memandangsemuanegaramemilikipekerjaanrum

ah. Tiap–tiapnegarawajibmengatasinya. Tiap–

tiapnegaraharusbekerjasamauntukmenemukansu

mberpembiayaandanperubahankebijakan yang

diperlukan.

Dari Atas (top down)

Dokumen MDGs

dirumuskanolehpara elite PBB

dan OECD, di New York,

tanpamelalui proses

konsultasiataupertemuandansurvei

warga.

Dari Bawah (bottom up) danpartisipatif

Dokumen SDGs dirumuskanolehtimbersama,

denganpertemuantatapmuka di lebihdari 100

negaradansurveiwarga.

Solusiparsialatautambalsulam

8 Tujuan MDGs

Solusi yang menyeluruh

Berisi 17 tujuan yang

6

Page 9:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

sebagianbesarhanyamengatasigeja

la–gejalakemiskinansaja.

Masalahekologidanlingkunganhid

uptidakdiakui.

Ketimpangantidakmendapatkanpe

rhatian.

Demikianhalnyadengansoalpajakd

anpembiayaanpembangunan.

berupayamerombakstrukturdansistem

Kesetaraan gender

Tata pemerintahan

Perubahan model konsumsidanproduksi

Perubahansistemperpajakan

Diakuinyamasalahketimpangan

Diakuinyamasalahperkotaan

Sumber: Diadaptasidari Dr. John Coonrod, dalam Kern Beare, www.feelgood.org. Jan, 2015.

7

Page 10:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Usaha Pencapaian MDGs di Indonesia

Menurut LaporanPencapaian MDGs Indonesia tahun 2014, dari 8 tujuan yang

selanjutnya disebarmenjadi 63 indikator, terdapat13 indikator sasaran yang telah

tercapai, 35 indikator sasaran akan tercapai (on track) dan 15 indikator sasaran yang

perlu perhatian khusus (Sumber: Antaranews.com). Upaya percepatan pencapaian

sasaran MDGs ini pun, sesungguhnya telah dilengkapi dengan regulasi, yaitu Inpres

No 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Kebijakan ini

sebenarnya merupakan cambuk yang diarahkan bagi setiap kementerian/Lembaga,

Gubernur dan para Bupati/Walikota sebagai eksekutor, pelaksana tugas dan fungsi

melalui kewenangan masing-masing, setelah melihat hasil capaian sasaran MDGs

tahun 2009 masih belum semua on track.

Secara teknis, dari delapan tujuan pembangunan milenium ini masing-masing

telah memiliki program yang berkelanjutan untuk dilaksanakan serta memiliki alokasi

anggaran baik dari pemerintah pusat, daerah maupun lembaga donor.

Sasaran pertama, dalam penanggulangan kemiskinan, ada program klaster PKH,

Raskin, PNPM mandiri, KUR dan UKM serta program pemenuhan kebutuhan

fasilitas dasar.

Program sasaran kedua, dalam rangka mencapai pendidikan dasar untuk semua,

pemerintah telah menyelenggarakan pendidikan dasar yang terjangkau dan

berkualitas, yang ditempuh antara lain melalui program Bantuan Operasional Sekolah

8

Page 11:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

yang dilaksanakan sejak tahun 2005 dan cakupan pada tahun 2011 sebesar 42,1 juta

orang.

Program sasaran ketiga, dalam mendorong Kesetaraan Gender Dan Pemberdayaan

Perempuan upaya peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di

Indonesia ini secara umum dicapai karena gencarnya upaya pengarusutamaan gender

(PUG) yang dilakukan sejak tahun 1999.

Sasaran keempat, dalam menurunkan Angka Kematian Anak, berbagai upaya yang

dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesehatan anak Indonesia, yakni

melalui continuum of care berdasarkan siklus hidup, continuum of care berdasarkan

pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif), continuum of

care pathway sejak anak di rumah, di masyarakat (pelayanan posyandu dan

poskesdes), di fasilitas pelayanan kesehatan dasar, dan di fasilitas pelayanan

kesehatan rujukan.

Sasaran kelima, dalam meningkatkan Kesehatan Ibu, pemerintah mengatasi berbagai

hambatan yang dihadapi ibu-ibu dalam persalinan antara lain dikembangkan tiga

program penting, yaitu Jaminan Persalinan, Kelas Ibu Hamil, dan Rumah Tunggu Ibu

Hamil. Selain itu penurunan angka kematian ibu diperkuat oleh program keluarga

berencana.

Sasaran keenam, dalam Memerangi Hiv Dan Aids, Malaria Dan Penyakit Menular

Lainnya telah dilakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satu upaya tersebut yakni

penggunaan kondom pada hubungan seksual yang berisiko tinggi menularkan HIV

dan AIDS.

Sasaran ketujuh, dalam memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup, dalam rangka

meningkatkan rasio luas kawasan tertutup pepohonan dan rasio luas kawasan lindung,

Pemerintah Indonesia telah melakukan kegiatan prioritas rehabilitasi hutan dan lahan

kritis, termasuk hutan mangrove, pantai, gambut dan rawa pada Daerah Aliran Sungai

prioritas di seluruh Indonesia dengan target pada periode 2010-2014 seluas 2,5 juta

hektar.

9

Page 12:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

Sasaran kedelapan, dalam Membangun Kemitraan Global Untuk Pembangunan,

Berbagai langkah dilakukan untuk meningkatkan rasio besarnya ekspor dan impor

terhadap PDB, antara lain melalui kebijakan peningkatan daya saing produk ekspor

nonmigas melalui diversifikasi pasar serta peningkatan keberagaman dan kualitas

produk, yang didukung oleh strategi, mendorong upaya diversifikasi pasar tujuan

ekspor untuk mengurangi tingkat ketergantungan kepada pasar ekspor tertentu;

meningkatkan keberagaman dan kualitas produk terutama untuk produk-produk

manufaktur yang bernilai tambah lebih besar, berbasis pada sumber daya alam, dan

permintaan pasarnya besar; dan meningkatkan kualitas perluasan akses pasar,

promosi, dan fasilitasi ekspor nonmigas di berbagai tujuan pasar ekspor melalui

pemanfaatan skema kerjasama perdagangan baik bilateral, regional maupun

multilateral; serta melakukan pengendalian impor produk-produk yang berpotensi

menurunkan daya saing produk domestik di pasar dalam negeri.

3.2 LaporanHasilPencapaian MDGS 2014 Oleh PBB

MDGs telah menjadi referensi penting bagi hampir semua negara di dunia.

Meskipun masih menyisakan sejumlah catatan, kemajuan berarti atas pencapaian

target pembangunan MDGs dari 2000 sampai saat ini telah tertorehkan. Laporan

MDGs 2014 oleh PBB menyebutkan, jika pada tahun 1990 hampir setengah populasi

di negara berkembang hidup di bawah USD1,25/hari, pada tahun 2010 proporsi

tersebut turun menjadi hanya 22%. Penurunan proporsi ini juga telah mampu

mengeluarkan tidak kurang 700 juta manusia dari kondisi kemiskinan ekstrem. 

Antara 2000 hingga 2010, tidak kurang 3,3 juta penderita penyakit malaria

terselamatkan hidupnya. Sementara itu tidak kurang dari 22 juta penderita

tuberkulosis juga terselamatkan hidupnya sejak 1995. Pada 2012 tercatat 89%

penduduk dunia memiliki akses terhadap air bersih. Di bidang kesetaraan gender juga

dunia mengalami perbaikan. Pada Januari 2014 tidak kurang dari 46 negara memiliki

lebih dari 30% keterwakilan perempuan dalam parlemen mereka. 

Dana bantuan internasional untuk pembangunan dasar ke negara miskin dan

berkembang mencapai rekor jumlahnya pada 2013 sebesar USD134,8 miliar. Bagi

Indonesia, meskipun masih perlu melakukan banyak perbaikan, terdapat tidak sedikit

10

Page 13:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

pencapaian dari target MDGs yang positif. Laporan MDGs yang dikeluarkan

Bappenas menunjukkan sejumlah pencapaian untuk memenuhi target pembangunan

milenium. 

Meskipun mengalami perlambatan penurunan, persentase penduduk yang

hidup di bawah garis kemiskinan dapat diturunkan dari 15,1% di tahun 1990 menjadi

10,96% di 2014. Prevalensi balita dengan berat badan rendah atau gizi buruk dapat

diturunkan dari 31% di tahun 1980 menjadi 19,60% di 2013. Di sektor pendidikan

dasar, Indonesia telah mampu meningkatkan angka partisipasi murni (APM)

SD/MI/sederajat dari 88,70% di tahun 1990 menjadi 95,71% di tahun 2012. Angka

melek huruf penduduk usia 15-24 tahun meningkat menjadi 99,08% di tahun 2012. 

Angka kematian bayi juga berhasil diturunkan dari 97/kelahiran di tahun

1990 menjadi 41/kelahiran di tahun 2012. Akses terhadap air bersih juga meningkat

dari 37,73% di tahun 1990 menjadi 67,73% di tahun 2013. Meskipun MDGs telah

mencapai sejumlah pencapaian berarti, beberapa tantangan masih membutuhkan

usaha bersama untuk mempercepat perbaikannya. Misalnya emisi karbondioksida

(CO2) terus meningkat di mana jumlahnya meningkat 50% di tahun 2011 dari level

1990. 

Sementara itu, meski telah mampu menurunkan proporsi penduduk yang

mengalami malnutrisi di negara miskin dan berkembang dari 24% di tahun 1990-

1992 menjadi 14% di tahun 2011, kecepatan penurunan semakin melambat akhir-

akhir ini. Hal ini mengancam target pencapaian MDGs untuk menurunkan setengah

dari persentase penduduk dunia yang menderita kelaparan di tahun 2015. Oleh

karenanya, dunia membutuhkan agenda pembangunan lanjutan sebagai referensi dan

platform bersama agar sumber daya dan prioritas menjadi lebih efisien dan terfokus.

Sekaligus melakukan koreksi dari kekurangan implementasi MDGs selama 15 tahun. 

3.3 Proses Perumusan SDGs

Masih banyak misi MDGs yang belum seluruhnya dapat dicapai dan belum

menjawab tantangan pembangunan terkini, baik di

tingkat nasional maupun globalyang akhirnyamendorong dibentuknya kerangka kerja

pembangunan global yang baru, melanjutkan dan mengembangkan dari agenda

11

Page 14:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

MDGs yang umumdikenal sebagai Agenda Pembangunan Global Paska-2015 (Post-

2015 Development Agenda). 

Post-2015, ataujuga dikenal sebagai Sustainabale Development

Goals (SDGs) didefinisikan sebagai kerangka kerja untuk 15 tahun ke depan hingga

tahun 2030. Berbeda dengan MDGs yang lebih bersifat birokratis dan teknokratis,

penyusunan butir-butir SDGslebih inklusif melibatkan banyak pihak termasuk

organisasi masyarakat sipil atau Civil Society Organization (CSO).

Penyusunan SDGs sendiri memiliki beberapa tantangan karena masih terdapat

beberapa butir-butir target MDGs yang belum bisa dicapai dan harus diteruskan di

dalam SDGs. Seluruh tujuan, target dan indikator dalam dokumen SDGs juga

perlumempertimbangkan perubahan situasi global saat ini. Contohnya, isu-isu seperti

ketimpangan, tata kelola efektif dan inklusif serta harmoni masyarakat menjadi kunci

faktor yang harus dipertimbangkan dalam SDGs. Solusi dari isu-isu ini harus

melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai sektor lain, terutama mengingat

perlunya keseimbangan pembangunan antara sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Pembahasan awal tentang SDGs muncul pada pertemuan KTT Rio+20 tahun

2012 di mana 192 negara setuju membuat platform SDGs, antara lain

mempertimbangkan berbagai aspek seperti action oriented, dapat diimplementasikan,

dan bersifat universal. Berikut iniGambar mengenaikonsep SDGs sebagai program

International pengganti MDGs pada akhir tahun2015

12

Page 15:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

Berdasarkan hasil dari pertemuan The Rio+20, negara anggota

United Nations Total 30 anggota OWP (Open Working Group) telah diberikan

mandatdalam pertemuan the Rio+20 Outcome Document untuk menyiapkan

proposaldalam rangka pengembangan program SDGs yang pengembangnya

berdasarkantiga komponen dimensi dalam pembangunan berkelanjutan (social,

environmental,economic) dalam keseimbangan arah perkembangnya.

Kinerja dari 30 anggota OWP (Open Working Group) dimulai pada

bulanJanuari 2013 dan pertemuan pertama kali diselenggarakan di Hungaria dan

Kenya (inisiasi), pada bulan April 2013 pertemuan kedua mengenai fokus kerja

terhadap

kemiskinan( poverty eradication). Pertemuan mengenai pembahasan isu materi SDGs

selama 8 kali pertemuan dan pada bulan Maret 2014 anggota dariOWG akan

memberikan draft laporan yang berisi tentang isu-isu yang telahdibahas dalam

pertemuan tersebut serta akan diputuskan isu-isu mana yang akandiangkat pada SDGs

sebelum pertemuan yang ke 68 (the 68th session of the Assembly). Berikut ini

disajikan mengenai rundown  jadwal pertemuan untuk membahas isu yang berkaitan

dengan program SDGs.

13

Page 16:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

SDGs diharapkan bisa menciptakan dampak yang jauh lebih baik

dibandingkan dengan program kerja MDGs. Proses penyusunan agenda global ini

sudah banyak belajar dari berbagai kekurangan MDGs, selain juga terus berusaha

untuk membangun dari berbagai capaiannya. SDGs telah berupaya melibatkan dan

mendapatkan input dari berbagai pemangku kepentingan yang merasa aspirasinya

tidak terefleksikan dalam MDGs. Tanpa mengatakan bahwa agenda global ini sudah

sempurna, kita semua berharap  SDGs bisa menjawabberbagai masalah global.

Karena pada dasarnya, keperluan akan agenda pembangunan MDGs dan

SDGs/Paska-2015 ini merujuk pada kebutuhan atas akses, hak, dan kesempatan yang

sama dan merata untuk berkembang dan sejahtera. Pada dasarnya, lahirnya semua

agenda pembangunan ini hanyalah refleksi bahwa semua manusia ingin memiliki

kehidupan yang sejahtera.

14

Page 17:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

MDGs adalahsebuahperjanjian yang dilakukanoleh 189

negarauntukperubahan di dunia yang didasarkanpadapermasalahanlingkungan,

sosialdanekonomidanmerupakan program yang berjalanselama 15

tahun.Keberadaan MDGs telahmampumembawaperubahan yang

signifikan.Walaupunbegitu, masihadaindikator-indikator yang

belumbisaberjalanseperti yang diharapkan.Di Indonesia MDGs

jugamampudijalankanolehpemerintahdibantuoleh LSM-LSM terkait.Program

inijugadidukungolehpemerintah Indonesia melaluipembuatankebijakanyaituInpres

No 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan.

Untukmelengkapidanmenyelesaikanpermasalahandari MDGs yang

belumterselesaikandalam 15 tahunini, makauntukitudibuatlah program 15

tahunselanjutnyayaitu SDGs. Program SDGs

lebihmelibatkanbanyakpihakbahkanmasyarakatitusendiri. Selainitutujuan yang

ingindicapaiselainmenyelesaikanpermasalahan yang

belumdapatdiselesaikandalamperiode MDGs,

15

Page 18:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

jugalebihmenekankanpadakeadaanduniapadasaatini.Olehkarenaitu agar program

iniberjalanlebihbaik, perlunyadukungandarisemuapihaktanpa terkecuali.

4.2 Saran

Dilihatdarievaluasihasilpencapaian MDGs di Indonesia,

masihbanyakindikator-indikator yang belumdapatdicapai

Indonesia.Sehubungdengantelahberakhirnyaperiodepelaksanaan MDGs pada 2015

yang laludantelahdimulainyaperiodepelaksanaa SDGs, Indonesia

diharapkandapatbelajardarihambatan-hambatanmaupunmasalahselama proses

pelaksanaan MDGs demi memperlancarpelaksanaan SDGs.

Target pembangunan universal yang tertuang dalam SDGs

membutuhkan dukungan dari semua elemen masyarakat dunia. Termasuk di

dalamnya pemerintahan, LSM, swasta, perguruan tinggi, dan

masyarakat.Untukitupemerintahdiharapkandapatmerangkulseluruhelementersebut

untukikutberpartisipasimensukseskan SDGs periode 2015-2030. 

KAJIAN PUSTAKA

Bapeda Kota Bekasi.Digantidengan SDGs, ApaKabar MDGs?. 23 September 2015.

http://bappeda.bekasikota.go.id/berita-diganti-dengan-sdgs-apa-kabar-mdgs.html

16

Page 19:  · Web viewMunculnya isu pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan seiring dengan gagasan pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan paradigma pembangunan ekonomi

Coonrod, John. From MDGs to SDGs: What’s Different? inBeare, Kern.

http://www.feelgood.org/MDGs–SDGs–whats–different–kern–beare/

Firmanzah. Lepas MDGs, Songsong SDGs. 15 Juni 2015. http://nasional.sindonews.com/ read/1012602/149/lepas-mdgs-songsong-sdgs-1434329380

Sereffina Yohanna dan Brilianarya Mushasi. Transformasi Millenium Development Goals (MDGs) Menjadi Post-2015 Guna Menjawab Tantangan Pembangunan Global Baru. 6 Juli 2016. http://cisdi.org/articles/view/transformasi-millenium-development-goals-mdgs-menjadi-post-2015-guna-menjawab-tantangan-pembang unan-global-baru

17