pembahsan modul sistem peliput

15
Pembahasan Setiap manusia dan hewan mempunyai sistem peliput atau kulit, yang bertujuan untuk merasakan nyeri, pengaturan panas, proteksi, absorpsi dan yang lainnya. Secara fisiologi kulit dapat merasakan panas, dingin, sentuh dan nyeri dan itu adalah sensasi kulit. Yang dilakukan dengan menggunakan media sikat, paku, sendok panas, dan sendok dingin pada lengan bawah, lutut dan mata kaki. Pada percobaan sensasi kulit di daerah lengan bawah memiliki 20 sentuhan dari 20 sentuhan pada tempat yang berbeda – beda. Pada sensasi kulit di daerah lengan memiliki 20 sentuhan yang berasa dingin dari 20 sentuhan dingin pada tempat yang berbeda – beda. Pada sensasi di daerah lengan memiliki 18 sentuhan yang berasa panas dari 20 sentuhan panas pada tempat yang berbeda – beda. Pada sensasi kulit di daerah lengan memiliki 20 sentuhan nyeri dari 20 sentuhan nyeri pada tempat yang berbeda – beda. Rasa sakit atau nyeri bisa membuat sensasi kulit lebih banyak sehingga kulit lebih banyak terasa sensasinya. Pada percobaan sensasi dilutut memiliki 20 sentuhan dari 20 sentuhan pada tempat yang berbeda – beda. Pada sensasi kulit di daerah lutut memiliki20

Upload: ayu-apriliani

Post on 11-Jul-2016

231 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

farmakoterapi

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahsan Modul Sistem Peliput

Pembahasan

Setiap manusia dan hewan mempunyai sistem peliput atau kulit, yang

bertujuan untuk merasakan nyeri, pengaturan panas, proteksi, absorpsi dan yang

lainnya. Secara fisiologi kulit dapat merasakan panas, dingin, sentuh dan nyeri

dan itu adalah sensasi kulit. Yang dilakukan dengan menggunakan media sikat,

paku, sendok panas, dan sendok dingin pada lengan bawah, lutut dan mata kaki.

Pada percobaan sensasi kulit di daerah lengan bawah memiliki 20

sentuhan dari 20 sentuhan pada tempat yang berbeda – beda. Pada sensasi kulit di

daerah lengan memiliki 20 sentuhan yang berasa dingin dari 20 sentuhan dingin

pada tempat yang berbeda – beda. Pada sensasi di daerah lengan memiliki 18

sentuhan yang berasa panas dari 20 sentuhan panas pada tempat yang berbeda –

beda. Pada sensasi kulit di daerah lengan memiliki 20 sentuhan nyeri dari 20

sentuhan nyeri pada tempat yang berbeda – beda. Rasa sakit  atau nyeri bisa

membuat sensasi kulit lebih banyak sehingga kulit lebih banyak terasa sensasinya.

Pada percobaan sensasi dilutut memiliki 20 sentuhan dari 20 sentuhan

pada tempat yang berbeda – beda. Pada sensasi kulit di daerah lutut memiliki20

sentuhan dingin dari 20 sentuhan pada tempat yang berbeda – beda. Pada sensasi

kulit di daerah lutut memiliki18 sentuhan panasdari 20 sentuhan pada tempat yang

berbeda – beda.Pada sensasi kulit di daerah lutut memiliki 20 sentuhan nyeri dari

20 sentuhan pada tempat yang berbeda – beda.

Pada percobaan sensasi dimata kaki memiliki 16 sentuhan dari 20

sentuhan pada tempat yang berbeda – beda. Pada sensasi kulit di daerah mata kaki

memiliki 17 sentuhan dingin dari 20 sentuhan pada tempat yang berbeda – beda.

Pada sensasi kulit di daerah mata kaki memiliki 17 sentuhan panas dari 20

sentuhan pada tempat yang berbeda – beda.Pada sensasi kulit di daerah mata kaki

20 sentuhan nyeri dari 20 sentuhan padatempat yang berbeda – beda.

Dalam percobaan sensasi kulit, seharusnya lebih peka pada daerah antara

lutut dan mata kaki dibandingkan dengan lengan bawah, Karena daerah tersebut

Page 2: Pembahsan Modul Sistem Peliput

lebih peka terhadap rangsangan. Hal ini dimungkinkan karena membrane kulit

kaki cenderung lebih tipis dibandingkan dengan membran kulit pada

tangan.Namun berdasarkan percobaan di atas reseptor-reseptor untuk panas,

dingin, dan sentuhhanya sedikit dalam organ dalaman (visceral) karena factor

letak organ-organ tersebut di dalam, sedangkan kulit luar( organ luar tubuh )

memiliki kepekaan terhadap segala macam rangsangan dari luar. Untuk reseptor

nyeri terdistribusi secara menyeluruh dan sensasi ini diperoleh pada kebanyakan

organ. Dan juga pada permukaan kulit distribusi reseptor berbeda dan tidak

merata.Pada percobaan reseptor dingin lebih banyak dibandingkan reseptor

panas.Untuk reseptor nyeri lebih banyak dari reseptor sentuh dikarenakan untuk

reseptor rasa nyeri berupa ujung saraf bebas yang terdapat di seluruh jaringan

baik di bagian luar maupun dalam bagian alat dalam sedangkan reseptor sentuhan

berupa korpus Meissner, dan ujung saraf yang melingkari akar rambut, yang

semuanya terdapat di dekat permukaan kulit namun masih berada di bawah

reseptor nyeri.Percobaan pada sensasi kulit ini dikarenakan adanya keberadaan

ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan

berbagai rangsangan dari luar.Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi

tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan,

panas, dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-

hal yang dapat merugikan diri kita.Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau

sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung rambut,akan

mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palityan

menempel dikandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan

kulit dan batang rambut.Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung

rambut.Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke

permukaan kulit melalui pori-pori kulit.

Percobaan yang selanjutnya adalah pengujian variasi kepekaan terhadap

tekanan. Percobaan ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kepekaan

seseorang ketika diberikan tekanan pada kulit, dengan demikian dapat

dibandingkan antara jarak tekanan dengan jarak rasa sakit yang ditunjuk oleh

Page 3: Pembahsan Modul Sistem Peliput

seseorang tersebut. Percobaan variasi kepekaan terhadap tekanan ini dilakukan

oleh dua orang praktikan, yaitu satu orang sebagai pemberi rangsangan atau

tekanan dan orang yang kedua sebagai penerima rangsangan atau tekanan.

Pemberian tekanan dilakukan pada empat tempat yang berbeda, yaitu pada ujung

jari, punggung tangan, lengan bagian atas dan tengkuk. Masing-masing tempat

pengujian dilakukan sebanyak lima kali.

Pada saat percobaan variasi kepekaan terhadap tekanan di area ujung jari

dilakukan dengan cara menekankan ujung pensil cukup kuat pada suatu titik

dikulit sampai terdapat bekas tekanan pensil tersebut, setelah itu penerima tekanan

menunjukan lokasi daerah mana yang mengalami tekanan, kemudian catat jarak

antara lokasi tekanan dengan lokasi yang ditunjukan, sehingga dari jarak tersebut

kita dapat megetahui berapa besar jarak kesalahannya.

Pada tekanan yang pertama diperoleh jarak kesalahan sebanyak 5mm,

jarak yang kedua adalah 0 mm, 6mm untuk jarak yang ketiga, dan 3 mm pada

jarak yang keempat serta 0 mm pada jarak yang kelima. Dari hasil ini diperoleh

jarak kesalahan yang beragam ini disebabkan karena pada saat pemberiaan

tekanan tidak konstan, yaitu ada pemberian tekanan yang lama dan pemberian

tekanan yang sebentar sehingga untuk pemberian tekanan yang lama akan

menimbulkan rasa sakit yang cukup kuat sehingga pada saat penunjukan lokasi

tekananpun cenderung benar ( jarak kesalahan = 0 ).

Area yang kedua adalah punggung tangan, percobaan inipun sama

dilakukan sebanyak lima kali dengan prosedur yang sama seperti sebelumnya.

Hasil percobaan diperoleh untuk jarak kesalahan berturut-turut dari yang pertama

sampai yang kelima adalah 20mm,17 mm, 5mm, 0 mm dan 16 mm. Dari hasil

tersebut diperoleh jarak kesalahan yang beragam. Sama seperti percobaan

sebelumnya alasan mengapa diperoleh jarak kesalahan yang beragam adalah

karena pemberiaan tekanan tidak konstan. Namun pada area yang kedua ini

terdapat kesalahan jarak yang cukup besar dari jarak keslahan pada area yang

pertama (ujung jari) yaitu 20mm, 17 mm dan 16 mm. Ini disebabkan karena area

Page 4: Pembahsan Modul Sistem Peliput

tangan telah mengalami penyesuaian dengan tekanan,sehingga rasa sakitpun

berkurang dan jarak kesalahanpun semakin besar.

Pada pengujian yang ketiga dilakukan pada daerah lengan bagian atas.

Diperoleh hasil yaitu 23 mm, 11mm, 9 mm, 12 mm, dan 20 mm. Hasil jarak

kesalah area ketiga ini lebih besar dibandingkan dengan jarak kesalahan pada area

pertama dan kedua. Karena telah mengalami banyak tekanan didaerah tangan,

tanganpun mengalami penyesuaian dengan tekanan tesebut sehingga rasa sakit

akibat tekanan berkurang dan jarak kesalahanpun semakin besar, selain itu

pemberian tekanan yang tidak konstanpun akan mempengaruhi besarnya jarak

kesalahan tekanan.

Area keempat adalah pada tekuk. Diperoleh hasil yaitu 10 mm, 0 mm, 7

mm, 20 mm, 3 mm. Dari hasil tesebut jika dibandingkan dengan area punggung

tangan dan lengan bagian atas, diperoleh jarak kesalahan yang lebih kecil. Ini

disebabkan karena daerah tekuk belum mengalami tekanan dan belum mengalami

penyesuaian, sehingga rasa sakit yang dirasakanpun akan besar.

Sehingga dari percobaan variasi kepekaan terhadap tekanan dapat kita

ketahui bahwa dalam kepekaan tergantung pada lamanya tekanan, dan

penyesuaian area yang diberikan tekanan. Semakin lama pemberiaan tekanan

maka jarak kesalahan akan semakin kecil, dan semakin banyak tekanan diberikan

dalam area yang sama atau berdekatan maka jarak kesalahan akan semakin besar.

Adaptasi reseptor dalam percobaan kali ini meliputi stimulasi sentuhan,

stimulasi suhu serta after image. Pada stimulasi sentuhan, reseptor yang berperan

adalah reseptor Meissner (reseptor sentuh/peraba) karena pada stimulasi sentuhan

ini dilakukan sentuhan dengan menempatkan uang koin pada kulit permukaan

ventral lengan. Mekanisme terjadi sentuhan pada kulit ini yaitu dimulai dari

reseptor Meissner yang kemudian disusul oleh reseptor Paccini (reseptor tekanan).

Korpuskula Meissner merupakan reseptor peraba pada kulit yang terletak pada

papilla dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, putting dan genetalia. Sedangkan

reseptor Paccini terletak pada jaringan subkutan kulit. Ini sebabnya stimulus

Page 5: Pembahsan Modul Sistem Peliput

sentuhan lebih cepat terasa dibandingkan dengan stimulus tekanan karena letak

korpuskula Meissner lebih atas dibandingkan korpuskula Paccini. Koin yang

diletakkan berjumlah tiga dengan cara diletakkan satu persatu sampai sensasi

sentuhan koin sebelumnya hilang. Dari data pengamatan didapat pada sentuhan

koin pertama terasa sensasi sentuhan selama 1,95 detik; sensasi sentuhan kedua

1,72 detik; dan sensai sentuhan ketiga 1,40 detik. Hal ini dilakukan dua kali pada

daerah yang berbeda dengan data yang kedua yaitu 2,08 detik; 1,80 detik; dan

1,20 detik. Terlihat bahwa dari data tersebut waktu untuk merasakan sensasi

sentuhan menurun (lebih singkat). Ini menunjukkan bahwa adanya adaptasi

sensori, yaitu bentuk penyesuaian reseptor terhadap adanya stimulus yang

diberikan secara berulang, sehingga stimulus yang diberikan untuk kedua kali atau

kesekian kalinya sensasinya akan terasa lebih singkat disbanding stimulus yang

diberikan pertama kali ketika kulit dalam keadaan tidak diberi stimulus. Adaptasi

sensori ini berfungsi untuk membantu kulit melakukan penyesuaian terhadap

suatu stimulus yang terjadi ketika adanya perubahan pada lingkungan sehingga

kulit tidak akan merasakan sensasi yang berlanjut yang pada akhirnya

memberikan rasa biasa / nyaman terhadap perubahan yang terjadi.

Pada stimulasi suhu, dilakukan pencelupan salah satu jari pada air hangat

selama dua menit yang kemudian disusul dengan jari yang lain dimasukkan ke

dalam air yang sama. Ujung jari merupakan salah satu bagian kulit yang sangat

sensitive sehingga akan menghasilkan respon yang relative cepat. Terasa

perbedaan sensasi antara kedua jari tersebut dimana jari yang pertama dicelupkan

sensasi panasnya sudah hampir tidak terasa ketika jari kedua dimasukkan. Hal ini

terjadi karena jari yang pertama dimasukkan telah mengalami adaptasi terlebih

dahulu dengan suhu sekitar. Selanjutnya dilakukan pencelupan satu jari ke dalam

air hangat dan jari lain ke dalam air es. Sensasi yang dirasakan terlebih dahulu

yaitu stimulus panas dibandingkan stimulus dingin dikarenakan letak reseptor

Ruffini (panas) lebih dekat dengan permukaan kulit sehingga stimulus panas

ditangkap oleh reseptor lebih cepat dibandingan stimulus dingin. Sensasi yang

dirasakan oleh jari yang dicelupkan pada air hangat yaitu terasa ada tekanan serta

Page 6: Pembahsan Modul Sistem Peliput

ada denyutan sedangkan jari yang dimasukkan ke dalam air es terasa kebas (mati

rasa). Setelah dua menit, selanjutnya kedua jari tersebut dimasukkan ke dalam air

ledeng secara bersamaan. Sensasi yang dirasakan tidak terlalu terasa pada awal-

awal karena masih adanya sensasi dari tindakan sebelumnya. Lama-kelamaan

kedua jari menyesuaikan dengan perubahan suhu yang terjadi yaitu jari yang

berasal dari air hangat mengeluarkan sensasi panasnya yang kemudian berubah

menjadi lebih dingin (mengikuti suhu air ledeng). Begitu juga dengan jari yang

dicelupkan pada air es, jari terasa menjadi lebih hangat dari sebelumnya yang

pada akhirnya sensasi akibat air es tadi menjadi hilang dan jaripun mengikuti

kondisi yang baru (normal). Hal ini juga menunjukkan bahwa telah terjadi

penyesuaian dari kulit terhadap perubahan kondisi sekitar yang menyebabkan

kulit kembali ke keadaan yang biasa (tidak terlalu merasakan keanehan dari

perubahan yang terjadi).

Percobaan yang terakhir pada bagian adaptasi sensori ini yaitu praktek

after image (perasaan seiringan). After image merupakan suatu percobaan yang

dilakukan untuk membuktikan penempatan suatu benda yang konstan pada lokasi

kulit tertentu dengan durasi tertentu akan menyebabkan terjadinya adaptasi

sensori. Dari percobaan didapatkan bahwa ketika pensil yang disimpan diantara

daun telinga dan kepala diambil secara diam-diam (tidak diketahui), maka akan

terasa ada sesuatu yang hilang pada lokasi tersebut. Hal ini dikarenakan daun

telinga tersebut telah beradaptasi dengan adanya pensil diatasnya sehingga ketika

pensil tersebut diambil, terasa ada sesuatu yang berubah dari sebelumnya. Sensasi

yang berlangsung secara berkelanjutan seperti ini disebut sensai beriringan (after

image).

Pada saat melakukan percobaan daya membedakan dengan menggunakan

ampelas halus, agak kasar dan kasar. Pada saat menggunakan ampelas halus yang

dirasakan adalah ampelas terasa halus, dan lama – kelamaan terasa kasar, pada

saat melakukan dengan menggunakan ampelas agak kasar yang dirasakan adalah

ampelas terasa kasar dan lama – kelamaan terasa sakit di kulit, pada saat

melakukan percobaan dengan menggunakan ampelas kasar yang dirasakan adalah

Page 7: Pembahsan Modul Sistem Peliput

ampelas terasa sangat kasar dan lama – kelamaan sangat sakit di kulit.Seorang

dapat membedakan ampelas yang berbeda, hal ini terjadi karena sensasi sentuhan

terhadap ampelas yang pertama telah diingat oleh otak. Begitupun ketika

membedakan benda dengan berbagai bentuk yaitu mata uang dan kunci, hal ini

terjadi karena sensasi sentuhan terhadap benda tersebut masing-masing telah

diingat oleh otak Dalam hal ini kulit berfungsi sebagai reseptor atau penerima

stimulus. Sentuhan diterima stimulus yang diteruskan menuju sistem syaraf pusat,

kemudian stimulus yang lain diterima lalu diteruskan untuk dicocokan dengan

sensasi yang telah diterima sebelumnya, yang telah tersimpan dalam otak. Oleh

karena itu, pengamat dapat membedakan tekstur ampelas yang berbeda. Pada

bagian dermis, terdapat Corpus Meissener yang berfungsi sebagai reseptor

sentuhan.

Percobaan yang berikutnya adalah percobaan nyeri acuan. Nyeri acuan

merupakan fenomena asing penerimaan nyeri dalam satu area tubuh jika area lain

menerima stimulus nyeri. Nyeri acuan ini dapat menjadi petunjuk adanya kelainan

pada organ dalam.

Percobaan nyeri acuan ini dilakukan dengan cara menempatkan siku pada

wadah yang berisi air es kemudian tunggu sampai beberapa saat, setelah itu catat

perubahan dalam lokasi sensasi, apakah lokasi sensasi tersebut berubah, dan jika

iya maka diamanakan nyeri acuan tersebut dirasakan.

Pada saat percobaan diperoleh hasil yaitu mula-mula siku terasa dingin

lama kelamaan lokasi sensasi berubah menuju telapak tangan lalu ada sedikit

sensasi pada jari-jari. Dari hasil tersebut dapat kita simpulkan pada saat siku terasa

dingin itu menandakan bahwa saraf yang terdapat pada siku memberikan respon

sehingga siku dapat merasakan sensasi dingin, dan ketika telapak tangan dan jari-

jari mengalami sensasi pula,itu disebabkan karena saraf dari siku yang merespon

merambat dengan cepat kebagian jari-jari tangan dan telapak tangan. Sehingga

dapat diartikan bahwa saraf dari praktikan yang melakukan percobaan ini masih

berfungsi dengan baik, karena dapat merasakan rangsangan dan meresponnya

Page 8: Pembahsan Modul Sistem Peliput

dengan timbulnya rasa dingin pada daerah yang diberikan ransangan berupa suhu

dingin.

Pada saat melakukan percobaan pengaturan suhu tubuh melalui kulit

percobaan dilakukan dengan menggunakan eter dan etanol. Pada saat eter di

gosokan pada kulit terasa dingin dan lama – kelamaan menghilang lalu menyerap

dingin pada kulit, kemudian pada saat etanol di gosokan pada kulit terasa dingin

dan menyerap kulit agak lama di bandingkan dengan eter penyerapan dinginnya

lebih cepat.Yang dirasakan, Eter lebih dingin dirasakan daripada Etanol. Hal ini

terjadi karena eter lebih menyerap panas tubuh untuk menguap. Eter mudah

menguap karena titik didih eter yang relatif rendah. Proses penguapan eter ini

sejalan dengan proses pengaturan suhu tubuh melalui pengaturan pengeluaran

keringat yang terjadi. Eter memiliki titik didih yang sebanding dengan

hidrokarbon dengan berat molekul yang sama.Titik didih dietil eter (MW = 74)

adalah 34,6ºC, dan pentana (MW = 72) adalah 36ºC.Alhohol memiliki titik didih

yang lebih tinggi dibandingkan dengan eter atau hidrokarbon yang sebanding.

Titik didih butil alkohol (MW = 74) adalah 117,7ºC. Molekul-molekul alkohol

dapat berikatan satu sama lain melalui ikatan hidrogen, sementara eter dan

hidrokarbon tidak dapat. Meskipun demikian, eter juga dapat membentuk ikatan

hidrogen dengan senyawa-senyawa seperti air.

Simpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

- Stuktur dan fungsi sistem peliput dipahami melalui percobaan anatomi dan

fisiologi berkaitan dengan stuktur lapisan kulit serta macam macam sensasi yang

dihasilkan dari suatu rangsangan.

- (1) Pada percobaan Fisiologi sensasi kulit, sensasi lebih banyak dirasakan pada

lengan daripada antara matakaki dan lutut. (2)Pada percobaan Fisiologi variasi

kepekaan terhadap tekanan dapat kita ketahui bahwa dalam kepekaan tergantung

Page 9: Pembahsan Modul Sistem Peliput

pada lamanya tekanan, dan penyesuaian area yang diberikan tekanan. (3) Pada

percobaan Fisiologi Adaptasi reseptor, adanya adaptasi sensori, yaitu bentuk

penyesuaian reseptor terhadap adanya stimulus yang diberikan secara berulang,

sehingga stimulus yang diberikan untuk kedua kali atau kesekian kalinya

sensasinya akan terasa lebih singkat dibanding stimulus yang diberikan pertama

kali ketika kulit dalam keadaan tidak diberi stimulus. (4) Pada percobaan Daya

membedakan, praktikan dapat membedakan ketiga ampelas yang berbeda

permukaannya serta dapat membedakan bentuk yang berbeda pada mata uang dan

kunci. (5) Pada percobaan Nyeri acuan, pada saat siku terasa dingin itu

menandakan bahwa saraf yang terdapat pada siku memberikan respon sehingga

siku dapat merasakan sensasi dingin, dan ketika telapak tangan dan jari-jari

mengalami sensasi pula,itu disebabkan karena saraf dari siku yang merespon

merambat dengan cepat kebagian jari-jari tangan dan telapak tangan. (6) Pada

percobaan Pengaturan suhu tubuh melalui kulit, yang lebih terasa dingin adalah

eter dibanding dengan etanol.