pembahasan · web viewdefinisi negara negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan...

24
MODUL PERKULIAHAN Kewarganegaraan Bab Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknik Elektro 01 90003 Yustiarti, M.Ikom Abstract Kompetensi Bab Negara dan Sistem Pemerintahan Pemahaman mahasiswa mengenai Ruang lingkup Mata Kuliah

Upload: vuonghanh

Post on 15-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

MODUL PERKULIAHAN

Kewarganegaraan

Bab Negara dan Sistem

Pemerintahan

FakultasProgram Studi

Tatap Muka

Kode MK Disusun Oleh

Fakultas Teknik Elektro 01 90003 Yustiarti, M.Ikom

Abstract Kompetensi

Bab Negara dan Sistem

Pemerintahan

Pemahaman mahasiswa mengenai

Ruang lingkup Mata Kuliah

Kewarganegaraan di Perguruan

Tinggi : Etika Berkewarganegaraan

Page 2: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

2017 2 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

Pembahasan

1. Definisi Negara

Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana

terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan

keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-

unsur negara seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan

dari negara lain.

Pengertian Negara Berdasarkan Pendapat Para Ahli :

- Roger F. Soltau : Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau

mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.

- Georg Jellinek : Negara merupakan organisasi kekuasaan dari kelompok manusia

yang telah berdiam di suatu wilayah tertentu.

- Prof. R. Djokosoetono : Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan

manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

Kata Negara berasal dari state(Inggris), staat(Belanda) dan etat (Perancis). Secara

etimologi(bahasa) Negara berarti keadaan yang berdiri tegak (kokoh), lurus (tak

tergoyahkan) termasuk mengandung unsur ketetapan akan kebaikan dan kebenaran.

Dari kata itu pula lahirlah status, statum, dan yang terakhir standing. Dari pengertian

yang terakhir itu juga mengarah pada kedudukan, tempat berdiri yang tetap,

konsisten dan jelas. Negara menjadi sesuatu pijakan yang kuat, tegak dan benar

terutama tentunya sesuai dengan kehendak orang atau sekelompok orang yang

mendiami.

Dari pengertian Negara secara bahasa(etimologi) tersebut mempertegas dan

menjelaskan bahwa Negara adalah organisasi yang mengarah pada sesuatu yang

tegak(lurus) dan jelas (tidak membingungkan) dan itu sejalan dengan kehidupan

bersama manusia sehingga sejalan dengan keinginan manusia. Manusia secara

umum selalu mendambakan kehidupan yang tegak, jelas dan mengarah pada

kebaikan. Kebaikan yang diinginkan umat manusia akan terwujud dan diupayakan

untuk dan demi manusia /kelompok manusia itu sendiri. Dari situ pengertian Negara

menjadi meluas dan semakin kompleks, terlebih-lebih di Negara modern di abad ini.

2017 3 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

2. Istilah kewarganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau

ikatan antara negara dan warga negara. Kewarganegaraan diartikan segala jenis hubungan

dengan suatu negara yang mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk melindungi

orang yang bersangkutan. Adapun menurut Undang-Undang Kewarganegaraan Republik

Indonesia, kewarganegaraan adalah segala ikhwal yang berhubungan dengan negara.

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis

- Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum anatara orang-

orang dengan negara.

- Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan hukum, tetapi ikatan

emosionak, seperti ikartan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan

ikatan tanah air.

b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil.

- Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukkan pada tempat kewarganegaraan. Dalam

sistematika hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hukum publik.

- Kewarganegaraan dalam arti materil menunjukkan pada akibat hukum dari status

kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara.

B. Pendidikan Kewarganegaraan

Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan

moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi

kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.

2017 4 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan warga negara sadar bela negara

berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan

moral bangsa dalam perikehidupan bangsa.

• Standar isi pendidikan kewarganegaraan adalah pengembangan :

1. nilai-nilai cinta tanah air;

2. kesadaran berbangsa dan bernegara;

3. keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara;

4. nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup;

5. kerelaan berkorban untuk masyarakat, bangsa, dan negara, serta

6. kemampuan awal bela negara.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang terdapat dalam Permendiknas

No. 22 Tahun 2006 adalah sebagai berikut mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab dan bertindak secara cerdas dalam

kegiatan bermasyarakat, berbangsa, bernegara serta anti korupsi.

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-

karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau

tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan menekankan

peda perkembangan dan membina warga Negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter

serta bertindak sesuai dengan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. melalui

pengetahuan yang diberikan di sekolah – sekolah kepada peserta didik diharapkan akan

lahir generasi muda yang berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif memiliki sikap

demokratis dan bertanggung jawab sebagai warga Negara yang sanggup melaksanakan

hak dan kewajibannya dalam kehidipan berbangsa dan bernegara.

2017 5 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

3) Fungsi pembelajaran kewarganegaraan

Dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006, mata pelajaran Kewarganegaraan

berfungsi sebagai wahana untuk membentuk warga Negara yang cerdas, terampil dan

berkarakter yang setia pada bangsa Indonesia dalam kebiasaan berfikir dan bertindak

sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.

Menurut Somantri (2001 : 166) memberikan pemaparan mengenai fungsi PKn sebagai

berikut :

Usaha sabar yang dilakukan secara ilmiah dan psikologis untuk memberikan kemudahan

belajar kepada peserta didik agar menjadi internalisasi moral Pancasila dan pengetahuan

Kewarganegaraan untuk melandasi tujuan nasional yang diwujudkan dalam intergritas

pribadi dan perilaku sehari – hari.

Berdasarkan pada fungsi di atas Pendidikan Kewarganegaraan harus dinamis dan mampu

menarik perhatian siswa yaitu dengan cara guru membantu mengembangkan pemahaman

baik materi maupun ketrampilan intelektual dan partisipasi yang menghasilkan pemahaman

tentang arti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

4) Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menurut Permendiknas No. 22

tahun 2006 meliputi sebagai berikut :

a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta

lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara

kesatuan Republik Indonesia, sumpah pemuda, pengamalan nilai nilai pancasila dalam

kehidupan sehari hari, pancasila sebagai idiologi terbuka

b. Norma, hukum dan peraturan meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di

sekolah, norma yang berlakudimasyarakat, peraturan daerah, norma dalam kehidupan

baerbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan

internasional

c. Hak asasi manusia meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota

masyarakat, instrument nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan, dan

perlindungan HAM

2017 6 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

d. Kebutuhan warga Negara meliputi hidup gotong royong, harga diri setiap warga

masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengemukakan pendapat ,

menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga Negara

e. Konstitusi Negara meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama, konstitusi

konstitusi Yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar Negara dengan konstitusi

f. Kekuasaan dan politik, meliputi Pemerintahan desa, Pemerintahan daerah dan

otonomi, Pemerintah pusat, demokrasi dan system politik, budaya politik, budaya demokrasi

menuju masyarakat madani, sistem Pemerintahan pers dalam masyarakat demokrasi

g. Pancasila meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar Negara dan idiologi Negara,

proses perumusan pancasila sebagai dasar Negara, pengamalan nilai pancasila dalam

kehidipan sehari hari, pancasila sebagai ideologi Negara

h. Globalisasi meliputi globalisasi lingkungan , politik luar negeri Indonesia di era

globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional dan

mengevaluasi globalisasi

Uraian diatas menegaskan bahwa materi PKn dapat diperoleh dari berbagai sumber yang

memiliki kualifikasi untuk dijadikan ajar yang tidak menyimpang dari kurikulum yang telah

ditentukan. Menurut Depdiknas (2007: 2) aspek – aspek kompetensi dalam pendidikan

kewarganegaraan adalah

1. Pengetahuan Kewarganegaraan (Civic Knowledge)

Menyangkut kemampuan akademik keilmuan yang dikembangkan dari berbagai teori atau

konsep politik, hukum dan moral. Dengan demikian, mata pelajaran PKn merupakan bidang

kajian multi disipliner. secara terperinci, materi pengetahuan kewarganegaraan meliputi

pengetahuan tentang hak dan tanggung jawab warga Negara, hak asasi manusia, prinsip –

prinsip dan proses demokrasi, lembaga pemerintah dan non pemerintah, identitas nasional,

pemerintah berdasar hukum dan peradilan yang bebas dan tidak memihak, konstitusi serta

nilai – nilai dan moral dalam masyarakat

2. Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skills)

Meliputi keterampilan intelektual (intellectual skills) dan keterampilan berpartisipasi

(participatory skills) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. contoh ketrampilan

intelektual adalah ketrampilan dalam merespon berbagai persoalan politik, misalnya

merancang dialog dengan DPR contohnya keterampilan berpartisipasi menggunakan

2017 7 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

ketrampilannya menggunakan hak dan kewajibannya dibidang hukum, misalnya melaporkan

kepada polisi atas tindak kejahaatan yang diketahui.

3. Watak Kepribadian Kewarganegaraan (civic disposition)

Watak kepribadian kewarganegaraan sesungguhnya merupakan dimensi yang paling

subtansif dan essensial dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Dimensi watak

atau karakter kewarganegaraan dapat dipandang sebagai muara dari pengembangan kedua

dimensi sebelumnya dengan memperhatikan visi, misi dan tujuan pelajaran ini ditandai

dengan penekanan dengan dimensi watak, karekter, sikap dan pontensi lain yang bersifat

afektif.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, seorang warga Negara perlu memiliki pengetahuan

yang baik, terutama pengetahuan di bidang politik, hukum dan moral dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara. Pada akhirnya pengetahuan dan ketrampilannya itu akan

membentuk suatu watak, karakter, sikap atau kebiasaan sehari – hari yang mencerminkan

warga Negara yang baik.

Unsur-unsur negara adalah:

1. Unsur pembentuk negara (konstitutif): wilayah/ daerah, rakyat, pemerintah yang berdaulat

• Memiliki Wilayah

Untuk mendirikan suatu negara dengan kedaulatan penuh diperlukan wilayah yang terdiri

atas darat, laut dan udara sebagai satu kesatuan. Untuk wilayah yang jauh dari laut tidak

memerlukan wilayah lautan. Di wilayah negara itulah rakyat akan menjalani kehidupannya

sebagai warga negara dan pemerintah akan melaksanakan fungsinya.

• Memiliki Rakyat

Diperlukan adanya kumpulan orang-orang yang tinggal di negara tersebut dan dipersatukan

oleh suatu perasaan. Tanpa adanya orang sebagai rakyat pada suatu ngara maka

pemerintahan tidak akan berjalan. Rakyat juga berfungsi sebagai sumber daya manusia

untuk menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.

2017 8 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

• Pemerintahan Yang Berdaulat

Pemerintahan yang baik terdiri atas susunan penyelengara negara seperti lembaga

yudikatif, lembaga legislatif, lembaga eksekutif, dan lain sebagainya untuk menyelengarakan

kegiatan pemerintahan yang berkedaulatan.

2. Unsur deklaratif: pengakuan oleh negara lain

• Pengakuan Dari Negara Lain

Untuk dapat disebut sebagai negara yang sah membutuhkan pengakuan negara lain baik

secara de facto (nyata) maupun secara de yure. Sekelompok orang bisa saja mengakui

suatu wilayah yang terdiri atas orang-orang dengan sistem pemerintahan, namun tidak akan

disetujui dunia internasional jika didirikan di atas negara yang sudah ada.

Berdasarkan teori terbentuknya suatu Negara, dapat dijabarkan sebagai berikut:

• Teori Klasik:

a. Teori Ketuhanan

Hal ini didasarkan pada kepercayaan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan.

Demikian juga negara terjadi atas kehendak Tuhan. Tandanya nampak pada UUD-nya “by

the grace of God” (Atas berkat Tuhan Yang Maha Esa)

Para tokohnya adalah : Agustinus, Yulius Stahl, Haller, Kranenburg

b. Teori Perjanjian Masyarakat

2017 9 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

Terjadinya negara karena adanya perjanjian masyarakat. Semua warga negara mengikat

diri dalam suatu perjanjian bersama untuk mendirikan suatu organisasi yang bisa melindungi

dan menjamin kelangsungan hidup bersama.

Para tokohnya adalah : Thomas Hobbes, John Locke, Montesquieu

c. Teori Kekuasaan

Negara terbentuk atas dasar kekuasaan dan kekuasaan adalah ciptaan mereka yang paling

kuat

Tokoh Penteorinya : Karl Marx, Oppenheimer, Kollikles

d. Teori Hukum Alam

Hukum alam bukan buatan negara, melainkan atas kekuasaan alam yang berlaku setiap

waktu dan tempat, serta bersifat universal dan tidak berubah. Menurut pendapat Plato

negara terjadi karena evolusi

Tokoh yang terkenal dari teori ini adalah : Plato, Aristoteles, Agustinus, dan Thomas Aquino.

• Teori Modern:

a. Penaklukan atau Penjajahan

b. Pemisahan diri dari suatu wilayah atau Negara dll.

Fungsi-Fungsi Negara :

1. Mensejahterakan serta memakmurkan rakyat

2017 10 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

Negara yang sukses dan maju adalah negara yang bisa membuat masyarakat bahagia

secara umum dari sisi ekonomi dan sosial kemasyarakatan.

2. Melaksanakan ketertiban

Untuk menciptakan suasana dan lingkungan yang kondusif dan damani diperlukan

pemeliharaan ketertiban umum yang didukung penuh oleh masyarakat.

3. Pertahanan dan keamanan

Negara harus bisa memberi rasa aman serta menjaga dari segala macam gangguan dan

ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar.

4. Menegakkan keadilan

Negara membentuk lembaga-lembaga peradilan sebagai tempat warganya meminta

keadilan di segala bidang kehidupan.

Tujuan Negara:

Setiap Negara mempunyai tujuan yaitu tujuan bangsa itu sendiri dalam hidup bernegara.

Tujuan Negara berbeda-beda sesuai dengan pandangan masyarakat pada bangsa tersebut

serta pandangan hidup yang melandasinya. Pada umumnya, tujuan Negara ditetapkan

dalam konstitusi atau hukum dasar Negara yang bersangkutan.

2017 11 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

Ada beberapa tujuan Negara yakni:

1. Tujuan Negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta mengembangkan

daya cipta sebebas mungkin.

2. Tujuan Negara adalah menciptak. an keadaan yang baik agar rakyatya dapat mencapai

keinginan secara maksimal.

3. Tujuan Negara adalah menciptakan persamaan dan kebebasan bagi warganya.

Bentuk-bentuk negara dan pemerintahan :

1. Bentuk Negara

a. Negara kesatuan : Suatu negara berdaulat, yang berkuasa satu pemerintah pusat yang

mengatur seluruh daerah secara totalitas. Bentuk negara ini tidak terdiri atas beberapa

negara, yang menggabungkan diri sedemikian rupa hingga menjadi satu negara yang

negara-negara itu mempunyai status bagian-bagian. Negara Kesatuan dapat berbentuk :

Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, dimana segala sesuatu dalam negara

itu langsung diatur dan diurs oleh pemeintah pusat dan daerah-daerah tinggal

melaksanakannya.

Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, dimana kepala daerah diberikan

kesempatan dan kekuasaan untuk mengurus rumah tangganya sendiri (otonomi

daerah) yang dinamakan daerah swatantra.

b. Negara Serikat (Federasi) : Suatu negara yang merupakan gabungan dari beberapa

negara yang menjadi negara-negara bagian dari negara serikat itu. Negara-negara bagian

itu asala mulanya adalah suatu negara yang merdeka dan berdaulat serta berdiri sendiri.

Dengan menggabungkan diri dengan negara serikat, berarti ia telah melepaskan sebagian

kekuasaanna dengan menyerahkan kepada negara serikat itu. Kekuasaan yang diserahkan

itu disebutkan satu demi satu (limiatif) yang merupakan kekuasaan yang didelegasikan.

Kekuasaan Asli ada pada negara bagian karena berhubungan langsung dengan rakyatnya.

Penyerahan kekuasaannya kepada negara serikat adlah hal-hal yang berhubungan dengan

hubungan luar negeri. Pertahanan Negara, Keuangan, dan urusan Pos. Dapat juga diartikan

2017 12 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

bahwa bidang kegiatan pemerintah federasi adalah urusan-urusan selebihnya dari

pemerintah negara-negara bagian.

2. Klasifikasi Negara

1. Berdasarkan jumlah orang: Monarkhi, Aristokrasi, Demokrasi, Tirani, Oligarkhi,

Mobokrasi.

2. Bentuk negara modern; Negara Kesatuan dan Federasi

3. Asas Penyelenggaraan Kekuasaan: Ekonomi (negara agraris, industri, industri maju);

Politik (demokratis, otoriter dll); Sistem Pemerintahan (presidensial, parlementer dll), Idiologi

(sosialis, liberal, komunis dll)

Teori-teori tentang bentuk pemerintahan klasik pada umumnya masih menggabungkan

bentuk negara dan bentuk pemerintahan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mac Iver dan

Leon Duguit yang menyetakan bahwa bentuk negara sama dengan bentuk pemerintahan.

Prof. Padmo Wahyono, SH juga berpendapat bahwa bentuk negara aristokrasi dan

demokrasi adalah bentuk pemerintahan klasik, sedangkan monarki dan republik adalah

bentuk pemerintahan modern.

Dalam teori klasik pemerintahan dapat dibedakan atas jumlah orang yang memerintah dan

sifat pemerintahannya.

Ajaran plato (249 – 347 SM)

2017 13 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

Plato mengemukakan lima bentuk pemerintahan negara. Kelima bentuk itu menurut Plato

harus sesuai dengan sifat – sifat tertentu manusia. Adapun kelima bentuk itu sebagai

berikut.

1. Aristrokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipengang oleh kaum cendikiawan

yang dilaksanakan sesuai dengan pikiran keadilan,

2. Timokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang – orang yang ingin

mencapai kemashuran dan kehormatan,

3. Oligarki, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh golongan hartawan,

4. Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat jelata,

5. Tirani, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seorang tirani (sewenang –

wenang) sehingga jauh dari cita – cita keadilan.

Ajaran Aristoteles (384 – 322 SM)

Aristoteles membedakan bentuk pemerintahan berdasarkan dua kriteria pokok, yaitu jumlah

orang memegang pucuk pemerintahan dan kualitas pemerintahannya. Berdasarkan dua

kriteria tersebut, perbedaan bentuk pemerintahan adalah sebagai berikut.

1. Monarki, yaitu bentuk pemerintahan yang dibentuk oleh satu orang demi kepentigan

umum, sifat pemerintahan ini baik dan ideal.

2. Tirani, yaitu bentuk pemerintahan yang dibentuk oleh saru orang demi kepentingan

pribadi, bentuk pemerintahan ini buruk dan kemerosotan.

3. Aristokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok cendikiawan

demi kepentingan kelompoknya. Bentuk pemerintahan ini merupakan pemerosotan

dan buruk.

4. Politea, yaitu bentuk pemerintahan yang dianggap oleh seluruh rakyat demi

kepentingan umum. Bentuk pemerintahan ini baik dan ideal.

5. Demokrasi, yaitu pemerintahan yang dipegang oleh orang-orang tertentu demi

kepentingan sebagina orang. Bentuk pemerintahan ini kurang baik dan merupakan

pemerosotan.

Ajaran polybios (204 – 122 M)

2017 14 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

Ajaran polybios yang dikenal dengan teori Siklus, sebenarnya merupakan pengembangan

lebih lanjut dari Aristoteles dengan sedikit perubahan, yaitu dengan mengganti bentuk

pemerintahan ideal politea dan demokrasi

Monarki adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya mendirikan kekuasaan atas nama

rakyat dengan baik dan dapat dipercaya. Namun pada perkembangannya, para penguasa

dalam hal ini adalah raja tidak lagi menjalankan pemerintahan untuk kepentingan umum,

bahkan cenderung sewenang – wenang dan menindas rakyat. Bentuk pemerintahan

monarki bergeser menjadi tirani.

Dalam situasi pemerintahan tirani yang sewenang – wenang, mumcullah kaum bengsawan

yang bersekongkol untuk melawan. Mereka bersatu untuk mengadakan pemberontakan

sehingga kekuasaan beralih kepada mereka. Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh

beberapa orang dan memperhatikan kepentingan umum. Pemerintahan pun berubah dari

tirani menjadi aristokrasi.

Aristokrasi yang semula baik dan memperhatikan kepentingan umum, pada perkembangan

tidak lagi menjalankan keadilan dan hanya mementingkan diri sendiri. Keadaan itu

mengakibatkan pemerintahan Aristokrasi bergeser ke Oligarki.

Dalam pemerinyahan Oligarki yang tidak memiliki keadilan rakyat mengambil alih kekuasaan

untuk memperbaiki nasib lewat pemberontakan. Rakyat menjalankan kekuasaan negara

demi kepentingan rakyat. Akibatnya, pemerintahan bergeser menjadi demokrasi. Namun,

pemerintahan demokrasi yang awalnya baik lama kelamaan banyak diwarnai kekacauan,

kebobrokan, dan korupsi sehingga hukum sulit ditegakkan. Akibatnya pemerintahan berubah

menjadi okhlokrasi. Dari pemerintahan okhlokrasi ini kemudian muncul seorang yang kuat

dan berani yang dengan kekerasan dapat memegang pemeritahan. Dengan demikian,

pemerintahan dipengang oleh satu tangan lagi dalam bentuk monarki.

2017 15 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

Perjalanan siklus pemerintahan diatas memperlihatkan kepada kita adanya hubungan

kausal (sebab – sebab) antara bentuk pemerintahan yang satu dengan yang lain. Itulah

sebabnya polybios beranggapan bahwa lahirnya pemerintahan yang satu dengan yang lain

merupakan akibat dari pemerintahan yang sebelumnya telah ada.

BENTUK PEMERINTAHAN MONARKI (KERAJAAN)

Leon Duguit dalam bukunya Traite de Droit Constitutional membedakan pemerintahan

dalam bentuk monarki dan republik. Perbedaan antara bentuk pemerintahan “monarki” dan

“republik” menurut Leon Duguit, adalah ada pada kepala negaranya. Jika ditunjuk

berdasarkan hak turun – temurun, maka kita berhadapan dengan Monarki. Kalau kepala

negaranya ditunjuk tidak berdasarkan turun – temurun tetapi dipilih, maka kita berhadapan

dengan Republik.

Dalam praktik – praktik ketatanegaraan, bentuk pemerintahan monarki dan republik dapat

dibedakan atas:

Monarki absolut

Monarki absolut adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh

seorang (raja, ratu,, syah, atau kaisar) yang kekuasaan dan wewenangnya tidak terbatas.

Perintah raja merupakan wewenang yang hrus dipatuhi oleh rakyatnya. Pada diri raja

terdapat kekuasaan eksekutif, yudikatif, dan legislatif yang menyatu dalam ucapan dan

perbuatannya. Contoh Perancis semasa Louis XIV dengan semboyannya yang terkenal

L’etat C’est Moi (negara adalah saya).

Monarki konstitusional

Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh

seorang raja yang kekuasaannya dibatasi undang – undang dasar (konstitusi). Proses

monarki kontitusional adalah sebagai berikut:

Ada kalanya proses monarki konstitusional itu datang dari raja itu sendiri karena takut

dikudeta. Contohnya: negara Jepang dengan hak octroon.

2017 16 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 17: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

Ada kalanya proses monarki konstitusional itu terjadi karena adanya revolusi rakyat

terhadap raja. Contohnya: inggris yang melahirkan Bill of Rights I tahun 1689, Yordania,

Denmark, Aarab Saudi, Brunei Darussalam.

Monarki parlementer

Monarki parlementer adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh

seorang raja dengan menempatkan parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan

tertinggi. Dalam monarki parlementer, kekuasaan, eksekutif dipegang oleh kabinet

(perdanan menteri) dan bertanggung jawab kepada parlemen. Fungsi raja hanya sebagain

kepala negara (simbol kekeuasaan) yang kedudukannya ridak dapat diganggu gugat.

Bentuk monarki parlementer sampai sekarang masih tetap dilaksanakan di negara Inggris,

Belanda, dan Malaysia.

BENTUK PEMERINTAHAN REPUBLIK

Dalam pelaksaaan bentuk pemerintahan republik dapat dibedakan menjadi republik absolut,

republik kontitusional, dan republik parlementer.

Republik absolut

Dalam sistem republik absolut, pemerintahan bersifat diktator tanpa ada pembatasan

kekuasaan. Penguasa mengakibatkan konstitusi dan untuk melegitimasi kekuasaannya

digunakanlah partai politik. Dalam pemerintahan ini, parlemen memang ada, namun tidak

berfungsi.

Republik konstitusional

Dalam sistem republik konstitusional, presiden memegang kekuasaan kepala negara dan

kepala pemerintahan. Namun, kekuasaan presiden dibatasi oleh konstitusi. Di samping itu,

pengawasan yang efektif dilakukan oleh parlemen.

2017 17 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id

Page 18: Pembahasan · Web viewDefinisi Negara Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,

Republik parlementer

Dalam sistem republik palementer, presiden hanya berfungsi sebagai kepala negara.

Namun, presiden tidak dapat diganggu – gutat. Sedangkan kepala pemerintah berada di

tangan perdana menteri yang bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam sistem ini,

kekuasaan legislatif lebih tinggi dari pada kekuasaan eksekutif.

Daftar Pustaka

Sumber: Buku Pendidikan Kewarganegaraan. Budiyanto. Penerbit erlangga.

Arnie, Fajar (2005). Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Azra Azymurdi. (1999). Menuju Masyarakat Madani Cetakan ke I. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Cholisin. (2000). Materi Pokok Ilmu Kewarganegaraan – Pendidikan Kewarganegaraan.

Yogyakarta :UNY

Numan Somantri (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Permendiknas No. 22 tahun 2006

2017 18 Kewirausahaan II

Pusat Bahan Ajar dan eLearningYustiarti, M.Ikom http://www.mercubuana.ac.id