pembahasan vaginal smear

4
B. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 40x10 pada preparat apusan vagina menunjukan bahwa hewan uji sedang mengalami fase estrus. Pengamatan dilakukan dengan metode Vaginal smear. Metode ini dilakukan untuk mengidentifikasi fase siklus estrus yang sedang dialami oleh individu betina dengan mengamati tipe sel dan proporsi masing-masing sel yang ditemukan pada preparat apusan yang diperoleh (Bagnara, 1988). Metode Vaginal smear didasarkan pada kenyataan bahwa pada saat estrus sel-sel epithel vagina mengalami penandukan (terkornifikasi). Tipe sel yang diidentifikasi yaitu sel epithel dan sel leukosit (Austin et al, 1990). Sel epithel merupakan sel yang terletak di permukaan vagina, sehingga apabila terjadi perubahan kadar estrogen maka sel epithel merupakan sel yang paling awal terkena akibat dari perubahan tersebut. Sel leukosit merupakan sel antibodi yang terdapat di seluruh bagian individu. Sel leukosit di vagina berfungsi membunuh bakteri dan kuman yang dapat merusak ovum. Sel epithel ditandai dengan bentuknya yang oval atau poligonal sedangkan leukosit berbentuk bulat dan berinti (Nalbandov, 1990). Mamalia betina pada dasarnya memiliki dua jenis siklus yang berbeda. Manusia dan primata mempunyai siklus menstruasi, sedangkan mamalia lain mengalami

Upload: hanifagn

Post on 08-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

LAPORAN SPH II

TRANSCRIPT

B.PembahasanBerdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 40x10 pada preparat apusan vagina menunjukan bahwa hewan uji sedang mengalami fase estrus. Pengamatan dilakukan dengan metode Vaginal smear. Metode ini dilakukan untuk mengidentifikasi fase siklus estrus yang sedang dialami oleh individu betina dengan mengamati tipe sel dan proporsi masing-masing sel yang ditemukan pada preparat apusan yang diperoleh (Bagnara, 1988).Metode Vaginal smear didasarkan pada kenyataan bahwa pada saat estrus sel-sel epithel vagina mengalami penandukan (terkornifikasi). Tipe sel yang diidentifikasi yaitu sel epithel dan sel leukosit (Austin et al, 1990). Sel epithel merupakan sel yang terletak di permukaan vagina, sehingga apabila terjadi perubahan kadar estrogen maka sel epithel merupakan sel yang paling awal terkena akibat dari perubahan tersebut. Sel leukosit merupakan sel antibodi yang terdapat di seluruh bagian individu. Sel leukosit di vagina berfungsi membunuh bakteri dan kuman yang dapat merusak ovum. Sel epithel ditandai dengan bentuknya yang oval atau poligonal sedangkan leukosit berbentuk bulat dan berinti (Nalbandov, 1990).Mamalia betina pada dasarnya memiliki dua jenis siklus yang berbeda. Manusia dan primata mempunyai siklus menstruasi, sedangkan mamalia lain mengalami siklus estrus. Mencit (Mus musculus) termasuk mamalia rodentia yang mengalami siklus estrus. Fase estrus ditandai dengan tingkah laku aneh dan gelisah serta tidak menolak jika didekati oleh pejantan. Pada saat inilah hewan betina akan mau dikawini oleh pejantannya. Panjang siklus estrus pada mencit betina antara 4-5 hari (Ola and Oyegbade, 2008). Siklus estrus terbagi atas 4 fase yaitu proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Setiap fase memiliki ciri-ciri khusus yang ditemukan pada preparat apus vagina sebagai berikut : fase proestrus ditemukan sel epithel berinti dan leukosit dalam jumlah sedikit, pada fase estrus ditemukan sel epithel mengalami penandukan (terkornifikasi) dalam jumlah banyak, fase metestrus leukosit berada diantara epithel yang terkornifikasi, sedangkan pada fase diestrus ditemukan sel epithel berinti dan banyak leukosit (Yatim, 1982). Pertumbuhan yang cepat dan kornifikasi epithelium vagina pada fase estrus disebabkan oleh hormon estrogen. Naiknya kadar hormon estrogen juga memberikan kontribusi pada menurunnya kadar kalori pada mencit (Mus musculus) (Frisch, 1975).Peristiwa fisiologis yang utama pada siklus estrus terjadi pada ovarium. Kejadian-kejadian tersebut tercermin pada perubahan-perubahan yang terjadi pada vagina di bawah pengaruh hormon-hormon ovarium. Pada kelenjar pituitari, GnRH mengikat ke sel yang peka terhadap rangsangan GnRH pada sel gonad untuk merangsang pelepasan dari FSH dan LH ke peredaran darah. Pengeluaran pola sinyal dari GnRH mempengaruhi pelepasan siklis dari LH dan ke yang sedikit lebih banyak dari FSH. Pada mamalia betina, hormone FSH menyebabkan pertumbuhan folikel dan estradiol secara berkelanjutan dan menghambat sekresi oleh sel-sel granulosa. Setelah ovulasi, sel-sel granulosa dan theca memulai produksi progesteron berkadar tinggi (Shrivastava et al, 2010).Saat estrus, vulva hewan betina biasanya memerah dan bengkak. Pertumbuhan yang cepat dan kornifikasi epithelium vagina selama dan pada akhir estrus telah diketahui disebabkan oleh hormon estrogen. Apabila pada siklus yang normal, kadar estrogen menurun setelah ovulasi, atau pada betina yang dikastrasi, injeksi estrogen dihentikan, maka akan tampak epithelium vagina dengan kornifikasi mulai berkurang, gambaran sisik menghilang dan leukosit dominan. Epithelium vagina secara histologis berubah dari tipe skuama berlapis tebal karena estrogen ke epithelium kuboid rendah tipis yang menandakan fase anestrus dari siklus estrus (Helena, 2006).Jika pada mencit terjadi siklus estrus, mamalia dan primata juga mengalami hal yang sama namun biasa disebut sebagai siklus menstruasi. Menstruasi itu sendiri adalah luruhnya corpus luteun yang tidak dibuahi pada saat ovulasi (Monk, 1987). Berbeda dengan siklus menstruasi, pada siklus estrus lapisan endometrium yang telah dipersiapkan untuk menerima konsepsi, akan diserap kembali oleh uterus bila tidak terjadi pembuahan sehingga tidak banyak terjadi pendarahan. Metode Vaginal smear merupakan metode untuk mengidentifikasi siklus estrus yang dialami oleh mencit dan beberapa mamalia lain, dan tidak dilakukan pada manusia dan primata. Keuntungan dari metode ini adalah mudah untuk dilakukan dan hasil yang cukup akurat, sedangkan kekurangannya adalah metode ini memakan waktu cukup lama dan membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi pada saat pengamatan (Djuhanda, 1981).