tinjauan pustaka pap smear -...

28
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PAP SMEAR 1. Definisi Pap Smear Pap Smear merupakan suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Pap Smear merupakan tes yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun- tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel- sel leher rahim (Diananda, 2009). Dasar pemeriksaan ini adalah mempelajari sel-sel yang terlepas dari selaput lendir leher rahim. Papsmear mudah dilakukan dan tidak menimbulkan rasa sakit. Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio (displasia) sebagai tanda awal keganasan serviks atau prakanker. Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat, dan tidak sakit, serta bisa dilakukan setiap saat, kecuali pada saat haid. Pap Smear pertama kali diperkenalkan tahun 1928 oleh Dr. George Papanicolou dan Dr. Aurel Babel, namun mulai populer sejak tahun 1943 (Nuranna, 2002).

Upload: lyhanh

Post on 03-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PAP SMEAR

1. Definisi Pap Smear

Pap Smear merupakan suatu metode pemeriksaan sel-sel yang

diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Pap

Smear merupakan tes yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-

tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-

sel leher rahim (Diananda, 2009).

Dasar pemeriksaan ini adalah mempelajari sel-sel yang terlepas

dari selaput lendir leher rahim. Papsmear mudah dilakukan dan tidak

menimbulkan rasa sakit. Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari

serviks dan porsio untuk melihat adanya perubahan atau keganasan pada

epitel serviks atau porsio (displasia) sebagai tanda awal keganasan serviks

atau prakanker.

Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat, dan tidak sakit, serta bisa

dilakukan setiap saat, kecuali pada saat haid. Pap Smear pertama kali

diperkenalkan tahun 1928 oleh Dr. George Papanicolou dan Dr. Aurel

Babel, namun mulai populer sejak tahun 1943 (Nuranna, 2002).

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

11

2. Manfaat Pap Smear

Pemeriksaan Pap Smear berguna sebagai pemeriksaan penyaring

(skrining) dan pelacak adanya perubahan sel ke arah keganasan secara dini

sehingga kelainan prakanker dapat terdeteksi serta pengobatannya menjadi

lebih murah dan mudah. Pap Smear mampu mendeteksi lesi prekursor

pada stadium awal sehingga lesi dapat ditemukan saat terapi masih

mungkin bersifat kuratif.

Manfaat Pap Smear secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut

(Manuaba, 2005):

a. Diagnosis dini keganasan

Pap Smear berguna dalam mendeteksi dini kanker serviks, kanker

korpus endometrium, keganasan tuba fallopi, dan mungkin keganasan

ovarium.

b. Perawatan ikutan dari keganasan

Pap Smear berguna sebagai perawatan ikutan setelah operasi dan

setelah mendapat kemoterapi dan radiasai.

c. Interpretasi hormonal wanita

Pap Smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan ovulasi

atau tanpa ovulasi, menentukan maturitas kehamilan, dan menentukan

kemungkunan keguguran pada hamil muda.

d. Menentukan proses peradangan

Pap Smear berguna untuk menentukan proses peradangan pada

berbagai infeksi bakteri dan jamur.

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

12

3. Wanita yang dianjurkan test Pap Smear

Wanita yang dianjurkan untuk melakukan test Pap Smear biasanya

mereka yang tinggi aktivitas seksualnya, namun tidak menjadi

kemungkinan juga wanita yang tidak mengalami aktivitas seksualnya

memeriksakan diri. Wanita-wanita sasaran test Pap Smear (Sukaca, 2009)

sebagai berikut:

a. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau

belum namun aktivitas seksualnya sangat tinggi.

b. Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual

atau pernah menderita infeksi HPV atau kutil kelamin.

c. Setiap tahun untuk wanita yang berusia di atas 35 tahun.

d. Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB.

e. Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia di atas 35 tahun.

f. Pap Smear test setahun sekali bagi wanita antara umur 40-60 tahun dan

juga bagi wanita di bawah 20 tahun yang seksualnya aktif.

g. Sesudah 2 kali pap test (-) dengan interval 3 tahun dengan catatan

bahwa wanita resiko tinggi harus lebih sering menjalankan pap test.

h. Sesering mungkin jika hasil Pap Smear menunjukan abnormal, sesering

mungkin setelah penilaian dan pengobatan pra kanker maupun kanker

serviks.

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

13

4. Petunjuk Pemeriksaan Pap Smear

American Cancer Society (2009) merekomendasikan semua wanita

sebaiknya memulai skrining 3 tahun setelah pertama kali aktif secara

seksual. Pap Smear dilakukan setiap tahun. Wanita yang berusia 30 tahun

atau lebih dengan hasil tes Pap Smear normal sebanyak tiga kali,

melakukan tes kembali setiap 2-3 tahun, kecuali wanita dengan risiko

tinggi harus melakukan tes setiap tahun. Selain itu wanita yang telah

mendapat histerektomi total tidak dianjurkan melakukan tes Pap Smear

lagi. Namun pada wanita yang telah menjalani histerektomi tanpa

pengangkatan serviks tetap perlu melakukan tes Pap atau skrining lainnya

sesuai rekomendasi di atas.

Pap Smear tidak dilakukan pada saat menstruasi. Waktu yang

paling tepat melakukan Pap Smear adalah 10-20 hari setelah hari pertama

haid terakhir. Pada pasien yang menderita peradangan berat pemeriksaan

ditunda sampai pengobatan tuntas. Dua hari sebelum dilakukan tes, pasien

dilarang mencuci atau menggunakan pengobatan melalui vagina. Hal ini

dikarenakan obat tersebut dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Wanita

tersebut juga dilarang melakukan hubungan seksual selama 1-2 hari

sebelum pemeriksaan Pap Smear.

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

14

5. Prosedur Pemeriksaan Pap Smear

Prosedur pemeriksaan Pap Smear adalah (Manuaba, 2005) :

a. Persiapan alat-alat yang akan digunakan, meliputi spekulum bivalve

(cocor bebek), spatula Ayre, kaca objek yang telah diberi label atau

tanda, dan alkohol 95%.

b. Pasien berbaring dengan posisi litotomi.

c. Pasang spekulum sehingga tampak jelas vagina bagian atas, forniks

posterior, servik uterus, dan kanalis servikalis.

d. Periksa serviks apakah normal atau tidak.

e. Spatula dengan ujung pendek dimasukkan ke dalam endoserviks,

dimulai dari arah jam 12 dan diputar 360˚ searah jarum jam.

f. Sediaan yang telah didapat, dioleskan di atas kaca objek pada sisi yang

telah diberi tanda dengan membentuk sudut 45˚ satu kali usapan.

g. Celupkan kaca objek ke dalam larutan alkohol 95% selama 10 menit.

h. Kemudian sediaan dimasukkan ke dalam wadah transpor dan dikirim ke

ahli patologi anatomi.

6. Klasifikasi Hasil Pap Smear

Tabel 2.1 Klasifikasi Pap Smear menurut Arshita (2007), yaitu:

NO KLASIFIKASI KETERANGAN

1. Kelas 0 Sel kanker masih diselaput lendir serviks (Karsinoma Insitu).

2. Kelas I Kanker masih terbatas didalam jaringan serviks dan belum menyebar ke badan rahim.

3. Kelas Ia Karsinoma yang didiagnosa baru hanya secara mikroskop dan belum menunjukkan kelainan / keluhan klinik.

4. Kelas Ia.1 Kanker mulai menyebar ke jaringan otot dengan dalam < 3 mm, serta ukuran besar < 7 mm.

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

15

5. Kelas Ia. 2 Kanker sudah menyebar lebih dalam (> 3 mm – 5 mm) dengan lebar 7 mm.

6. Kelas Ib Ukuran kanker sudah > 1a. 2 7. Kelas Ib. 1 Ukuran tumor = 4 cm 8. Kelas Ib. 2 Ukuran tumor > 4 cm

9. Kelas II

Kanker sudah menyebar keluar jaringan serviks tetapi belum mengenai dinding rongga panggul. Meskipun sudah menyebar ke vagina tetapi masih terbatas pada 1/3 atas vagina.

10. Kelas Iia Tumor jelas belum menyebar kesekitar uterus. 11. Kelas Iib Tumor jelas sudah menyebar ke sekitar uterus.

12. Kelas III

Kanker sudah menyebar ke dinding panggul dan sudah mengenai jaringan vagina lebih rendah dari 1/3 bawah. Bisa juga penderita sudah mengalami ginjal bengkak karena bendungan air seni (Hidroneprosis) dan mengalami gangguan fungsi ginjal.

13. Kelas IIIa Kanker sudah menginfasi dinding panggul.

14. Kelas IIIb Kanker menyerang dinding panggul disertai gangguan fungsi ginjal dan / atau hidroneprosis.

15 Kelas IV Kanker sudah menyebar keluar rongga panggul, dan secara klinik sudah terlihat tanda-tanda invasi kanker ke selaput lendir kandung kencing dan / atau rectum.

16. Kelas Iva Sel kanker menyebar pada alat atau organ yang dekat dengan serviks

17. Kelas Ivb Kanker sudah menyebar padanalat atau organ yang jauh dari serviks

7. Pengobatan dari diagnosa Pap Smear

Menurut Arshita (2007) :

a. Stadium Ia. 1

1) Konisasi � bila reproduksi masih diperlukan

Konisasi adalah proses pengambilan jaringan serviks dengan

pembedahan kecil, serviks diambil dengan pisau, kawat

listrik/kauter, atau dengan laser. Prosedur konisasi merupakan

prosedur pembedahan kecil, kadangkala dengan pembiusan

kadang dengan anastesi lokal. Prosedur konisasi dilakukan untuk

tujuan diagnosis tetapi juga digunakan sebagai prosedur terapi.

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

16

2) Histerektomi total � bila reproduksi sudah tidak diperlukan

Histerektomi adalah eksisi atau pengangkatan rahim secara total.

b. Stadium Ia. 2, Ib - IIa

1) Radikal histerektomi + limfadenektomi pelvic bilateral

Radikal histerektomi adalah pengangkatan rahim, vagina bagian

atas dan parametrium.

Limfadenektomi bedah pengangkatan kelenjar getah bening. Hal

ini biasa dalam memperlakukan wanita dengan kanker serviks.

2) Radioterapi

Radioterapi adalah terapi radiasi sinar menggunakan energi tinggi

untuk mengurangi ukuran tumor atau untuk membunuh sel kanker.

Jenis perawatan dapat dilakukan secara internal dengan bahan

radioaktif yang tertanam dalam rahim atau eksternal dengan

penggunaan mesin radioterapi.

3) Kemoterapi, radioterapi

Kemoterapi adalah pengobatan penyakit menggunakan agen

kimia.

c. Stadium IIb, III dan IV

1) Radioterapi

2) Kemoterapi, radioterapi.

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

17

8. Interval pemeriksaan Pap Smear

Ada beberapa versi tentang interval pemeriksaan ini (Ramli,2002),

antara lain :

a. Menurut Di British Colombia (Canada) melakukan tes setiap tahun

pada wanita yang termasuk resiko tinggi yaitu yang melakukan

hubungan seksual sebelum usia 20 tahun, mempunyai mitra seks lebih

dari 2 sepanjang hidupnya.

b. American Cancer society menyarankan hal yang sama, tetapi untuk

kelompok yang tidak mempunyai resiko tinggi cukup 3 tahun sekali.

c. Menurut WHO, umur juga merupakan pertimbangan dalam

menentukan saat skrining dimulai dinegara-negara maju dan

berkembang insiden kanker invasif meningkat sampai umur 35 tahun

dan menetap sampai umur 60 tahun dan sesudah itu menurun. Atas

dasar hal tersebut diatas dengan pertimbangan Cost Effective maka

disarankan sebagai berikut :

1) Skrining dilakukan satu kali pada wanita berumur 35 hingga 45

tahun.

2) Kalau fasilitas tersedia lakukan setiap 10 tahun pada wanita

berumur 35 sampai 55 tahun.

3) Kalau fasilitas tersedia lebih maka dilakukan setiap 5 tahun sekali

pada wanita berumur 35 sampai 55 tahun

4) Ideal atau jadwal yang optimal setiap 3 tahun pada wanita berumur

25 sampai 60 tahun.

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

18

Departemen kesehatan menganjurkan bahwa semua wanita yang

berusia 20-60 tahun harus melakukan Pap Smear paling tidak setiap 5

tahun. Sedangkan menurut Evennet (2004) menyebutkan bahwa

seorang wanita harus melakukan Pap Smear dalam 6 bulan setelah aktif

kegiatan seksualnya dengan tes Pap kedua 6—12 bulan setelah Pap

Smear pertama (dan hasil yang diberikan adalah normal pada selang

waktu (interval) 3 tahun selama masa hidupnya.

B. WANITA USIA SUBUR (WUS)

Wanita Usia Subur atau bisa disebut masa reproduksi adalah

wanita yang berumur antara 15-45 tahun yang ditandai dengan menstruasi

untuk pertama kali (Menarche) dan diakhiri dengan menopause

(Wiknjosastro, 2008).

Masa reproduksi tingkat kesuburan wanita mencapai puncaknya

dan secara seksual sudah siap memiliki keturunan. Masa reproduksi dimulai

ketika sudah terjadinya pengeluaran sel telur yang matang (ovulasi) pada

siklus menstruasi. Setelah berusia 40 tahun kesuburan seseorang wanita akan

menurun ( Proverawati, 2009).

Setiap bulan wanita melepas sel telur dari ovariumnya. Bila sel

telur tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi perdarahan (menstruasi).

Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis

tereduksi, menstruasi akan menjadi tidak teratur lagi setiap bulan, sampai

kemudian terhenti sama sekali (menapause) (Proverawati, 2009).

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

19

C. PENGETAHUAN

1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “Tahu” dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh

manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika

seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda

atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan

sebelumnya. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan bertahan lama daripada perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).

2. Tingkatan Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif yang merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan

sebagai dorongan fisik dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun

dengan dorongan sikap perilaku setiap orang sehingga dapat dikatakan

bahwa pengetahuan merupakan stimulasi terhadap tindakan seseorang

(Notoatmodjo, 2003). Menurut Notoatmodjo (2003) tingkat pengetahuan

terdiri dari 6 (enam) tingkatan, yakni :

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

20

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Yang termasuk mengingat kembali tahap suatu yang

spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan. Jadi

tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai sutau kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh : menyimpulkan, meramalkan terhadap objek

yang dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan suatu

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya)

d. Analisa (Analysis)

Analisa adalah Kemampuan untuk menjabarkan materi suatu objek

didalam struktur organisasi tersebut dam masih ada kaitannya satu

sama lain. Kemampuan-kemampuan analisis dapat dikaitkan dari

penggunaan-penggunaan kata kerja seperti kata kerja seperti

menggambarkan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

21

e. Sintesis (Shintesis)

Sintesis Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru, dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk

menyusun suatu formulasi baru dari formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan pengetahuan untuk melakukan

penelitian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan

dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan

tentang materi yang ingin diukur dari suatu objek penelitian atau

responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita

ukur.

3. Hal-Hal yang Mempengaruhi Pengetahuan

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang menurut

sukmadinata (2003) adalah sebagai berikut :

1) Faktor internal

a) Jasmani

Faktor jasmani diantaranya adalah kesehatan indera seseorang.

b) Rohani

Faktor rohani adalah kesehatan psikis, intelektual, psikomotor,

serta kondisi afektif serta kognitiv individu.

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

22

2) Faktor eksternal

a) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi

respon terhadap sesuatu yang datang diluar. Orang yang

berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih rasional

terhadap informasi yang datang akan berpikir sejauh mana

keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan

tersebut.

b) Paparan Media massa

Melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik, berbagai

informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang

yang lebih terpapar media massa (TV, radio, majalah, pamflet,

dan lain-lain) akan memperoleh informasi lebih banyak jika

dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi

media. Hal ini berarti paparan media massa mempengaruhi

tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.

c) Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan

sekunder, keluarga dengan status kesehatan ekonomi yang baik

akan lebih mudah tercukupi dibanding keluarga dengan status

ekonomi yang lebih rendah. Hal ini akan mempengaruhi

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

23

pemenuhan kebutuhan akan informasi pengetahuan yang

termasuk kebutuhan sekunder.

d) Hubungan sosial

Manusia adalah mahluk sosial, sehingga dalam kehidupan saling

berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar informasi,

sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi

kemampuan individu sebagai komunikan untuk menerima pesan

menutur model komunikasi media.

e) Pengalaman

Pengalaman seseorang tentang berbagai hal dapat diperoleh dari

lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya, misalnya

seseorang mengikuti kegiatan-kegiatan mendidik, seperti seminar

dan berorganisasi, sehingga dapat memperluas pengalamannya

karena dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut, informasi tentang

suatu hal dapat diperoleh.

4. Cara memperoleh pengetahuan

Ada 2 cara untuk memperoleh pengetahuan menurut Notoatmodjo (2005),

yaitu:

a. Cara tradisional

1) Cara coba salah (trial and error)

Cara yang paling tradisional adalah melalui coba-coba atau

dengan kata yang yang mudah dikenal trial and error. Cara coba-

coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

Page 15: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

24

memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.

2) Cara kekuasaan dan otoritas

Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau

kekuasaan pada tradisi otoritas pemerintah, otoritas pemimpin

agama maupun ahli ilmu pengetahuan.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat

digunakan sebagai upaya memperoleh kebenaran pengetahuan.

4) Melalui jalan pikiran

Manusia menggunakan penalaran atau jalan pikiran dalam

memperoleh pengetahuannya.

b. Cara modern

Cara modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah.

5. Cara mengukur pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui

atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan (Notoatmodjo, 2007).

a. Pengetahuan baik, responden berpengetahuan 76% - 100%

Page 16: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

25

b. Pengetahuan cukup, responden berpengetahuan 60% - 75%

c. Pengetahuan kurang, responden berpengetahuan ≤ 60%.

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2003) menyatakan

bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku antara lain:

a. Faktor predisposisi

Faktor yang mempermudah dan mendasari untuk terjadinya

perilaku itu. Yang masuk dalam dalam kelompok predisposisi ini ialah :

1) Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah

melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu melakukan

pengindraan terjadi melalui indra manusia, sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata (penglihatan) dan

telinga (pendengaran) (Notoadmojo, 2003).

2) Sikap

Sikap adalah reaksi tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau

objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian

reaksi stimulus tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari merupakan

reaksi yan bersifat emosional terhadap stimulus sosial Sikap

menggambarkan suka atau tidak sukanya seseorang terhadap objek.

Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri ataupun dari orang

lain. Sikap terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam

suatu tindakan nyata. Sikap masyarakat terhadap posyandu juga

Page 17: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

26

dipengaruhi oleh tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal

yang berkaitan dengan kesehatan sistem nilai yang dianut masyarakat,

tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi (Azwar, 2011).

3) Nilai Budaya

Individu lahir diantara kelompok, yaitu keluarga dan masyarakat. Hal

ini akan membuat kemungkinan adanya suatu norma atau aturan yag

diharapkan mampu memunculkan perilaku yang normatif atau sesuai

dengan ketentuan yang telah dibuat. Nilai ini diperoleh melalui

sosialisasi dan emosi dikenakan kepercayaan mereka atas apa yang

membuat orang berfikir apakah sesuatu itu penting sehingga dari nilai

akan mempengaruhi keseluruhan berbagai perasaan tentang keluarga

(Azwar, 2011).

4) Kepercayaan

Kepercayaan merupakan keyakinan tentang kebenaran terhadap

sesuatu yang dirasakan pada budaya yang ada pada masyarakat

tersebut. Sehingga bila dalam masyarakat mempunyai kepercayaan

yang salah tentang sesuatu maka dapat menghambat perubahan

perilaku (Azwar, 2011). Semakin baik kepercayaan seseorang maka

akan semakin baik pula sikap yang terbentuk, sehingga pada akhirnya

membuat semakin baik pula perilaku yang dimunculkan oleh orang

tersebut (Notoatmodjo, 2003).

Page 18: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

27

5) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi

respon terhadap sesuatu yang datang diluar. Orang yang

berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih rasional

terhadap informasi yang datang akan berpikir sejauh mana keuntungan

yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut

(Sukmadinata, 2003)

6) Motivasi

Motivasi adalah upaya untuk menimbulkan rangsangan, dorongan,

ataupun pembangkit tenaga pada seseorang ataupun pada kelompok

masyarakat tersebut mau berbuat dan bekerja sama secara optimal

melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Untuk terlaksananya

program harus ada dari individu atau masyarakat itu sendiri dan pihak

luar hanya merangsang saja (Octavia, 2009).

7) Ekonomi

Ekonomi seseorang dipengaruhi oleh besarnya pendapatan keluarga.

Pendapatan adalah sejumlah penghasilan dari seluruh anggota

keluarga (Notoatmodjo, 2003). Dalam memenuhi kebutuhan pokok

(primer) maupun kebutuhan sekunder, keluarga dengan status

kesehatan ekonomi yang baik akan lebih mudah tercukupi dibanding

keluarga dengan status ekonomi yang lebih rendah. Hal ini akan

Page 19: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

28

mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan informasi pengetahuan

yang termasuk kebutuhan sekunder (Sukmadinata, 2003).

b. Faktor-faktor pemungkin (enabling factor)

Faktor-faktor ini mencakup:

1) Ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas (fisik dan umum) yang

mendukung kelancaran kegiatan. Fasilitas fisik yaitu fasilitas-fasilitas

atau sarana kesehatan yang meliputi puskesmas, obat-obatan dan

sebagainya. Sedangkan Fasilitas umum yaitu fasilitas atau sarana

kesehatan meliputi media informasi misalnya TV, koran atau majalah

(Azwar, 2011).

2) Jarak dan keterjangkauan tempat pelayanan. Jarak tempat pelayanan

kesehatan yang jauh akan membuat masyarakat tidak akan datang

ketempat pelayanan kesehatan. Selain memerlukan waktu juga

menambah biaya akomodasi (Notoatmodjo, 2003).

c. Faktor-faktor penguat atau pendorong (Reinforcing factors)

1) Faktor sikap dan perilaku para petugas kesehatan

Sikap dan perilaku disini adalah bagaimana para petugas

kesehatan (perawat, bidan, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya)

berlaku tidak ramah atau tidak simpatik pada kader ataupun pada pasien

bahkan tidak responsif saat menerima pasien serta dalam memberikan

tindakan medis. Karena inilah kader enggan untuk aktif dalam kegiatan

posyandu. Dalam hal ini motivasi dan dukungan baik dukungan dari

Page 20: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

29

tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan keaktifan

kader dalam kegiatan posyandu. Dukungan sosial sebagai informasi

verbal maupun nonverbal, saran, bantuan yang nyata dan tingkah laku

yang diberikan masyarakat dengan subyek didalam lingkungan

sosialnya. Dukungan sosial sangat berperan penting dalam memotivasi

kader untuk aktif dalam Posyandu (Notoatmodjo, 2003).

2) Faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat

a) Dukungan kepala desa

Desa yang memiliki kepala desa yang selalu memberikan

motivasi setiap pelaksanaan kegiatan posyandu akan lebih baik

kinerja dan kelestarian posyandunya dibandingkan dengan desa yang

kepala desanya tidak memberikan motivasi sama sekali. Dorongan

motivasi tersebut dapat berupa pemberian-pemberian tugas yang

selalu dimonitir dan disupervisi, selalu memberitahukan mana yang

benar dan mana yang salah dalam supervisi, selalu akan

mempertimbangkan kemampuan kader sebelum memberi tugas,

dalam memberi tugas pada kader selalu ada imbalan apapun

bentuknya baik itu imbalan material ataupun hanya ucapan terima

kasih, bila kader mendapat tugas ketempat lain akan mendapatka

transport, kesejahteraan kader selalu menjadi , kebiasaan kepala desa

untuk melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan kegiatan

posyandu (Sarwono, 2008).

Page 21: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

30

b) Dukungan tokoh agama

Dukungan tokoh agama mempunyai pengaruh di

masyarakat. Selanjutnya tokoh agama ini dapat menjembatani antara

pengelola berprogram kesehatan dengan masyarakat. Pada

masyarakat yang masih petrenalistik seperti di Indonesia ini tokoh

masyarakat dan tokoh agama merupakan panutan prilaku masyarakat

yang sangat signifikan. Oleh sebab itu apabila toma dan toga sudah

mempunyai perilaku sehat, maka akan mudah ditiru oleh anggota

masyarakat yang lain. Bentuk kegiatan mencari dukungan sosial ini

antara lain: pelatihan-pelatihan para toga dan toma, seminar, loka

karya, penyuluhan dan sebagainya. Dukungan dari tokoh agama

sangat berperan penting dalam memotivasi perilaku seseorang

(Notoatmodjo, 2003).

Perilaku dibentuk melalui suatu proses dan berlangsung dalam

interaksi manusia dengan lingkungan dan faktor-faktor yang

mempengaruhi bentuknya perilaku terbagi menjadi 2 faktor yaitu:

a. Faktor internal

Faktor internal berfungsi untuk mengelola rangsangan dari luar,

faktor ini meliputi: pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, dan

motivasi.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal ini meliputi lingkungan fisik maupun non fisik

seperti: iklim, manusia, ekonomi, dan budaya.

Page 22: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

31

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku

berawal dari adanya pengalaman seseorang serta faktor luar

(lingkungan) baik fisik maupun non fisik, kemudian pengalaman

dan lingkungan dipersepsikan sehingga menimbulkan motivasi,

niat untuk bertindak yang pada akhirnya terjadilah perwujudan

niat yang berupa perilaku.

E. PENDIDIKAN

1. Definisi Pendidikan

Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk

meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi

pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta, dan budi nurani) dan

jasmani (panca indra serta ketrampilan-ketrampilan). Pendidikan juga

berarti pula hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia

dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya (Ihsan,

2010).

2. Faktor-faktor pendidikan

Faktor-faktor pendidikan yang dapat membentuk pola interaksi

atau saling mempengaruhi, terutama terletak pada faktor pendidik dengan

segala kemampuan dan keterbatasannya. Adapun faktor-faktor pendidik

menurut Ihsan (2010) sebagai berikut:

Page 23: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

32

a. Faktor tujuan

Banyak sekali tujuan pendidikan yang diinginkan oleh

pendidik agar dapat dicapai (dimiliki) oleh peserta didiknya. Menurut

Langeveld dalam bukunya Beknopte Teoritischr Pedagogic dibedakan

adanya macam-macam tujuan sebagai berikut:

1) Tujuan umum

2) Tujuan tak sempurna

3) Tujuan sementara

4) Tujuan perantara

5) Tujuan insendental.

b. Faktor pendidik

Ada dua kategori yang membedakan pendidik yaitu:

1) Pendidik menurut kodrat, yaitu orang tua

2) Pendidik menurut jabatan, yaitu guru.

c. Faktor peserta didik

Peserta didik dalam usia dan tingkat kelas yang sama bisa

memiliki profil materi pengetahuan yang berbeda-beda. Hal ini

tergantung kepada konteks yang mendorong perkembangan seseorang.

Secara teoritis peserta didik bisa berkembang secara optimal dalam

arti mampu berkembang kreatif optimal, jika mendapat lingkungan

pendidikan optimal, di sekolah yang ideal dimana peserta dapat

melakukan cara belajar siswa aktif sekaligus menghayati atau

mengimplikasikan nilai-nilai.

Page 24: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

33

d. Faktor isi atau materi pendidikan

Materi pendidikan ialah segala sesuatu oleh pendidik

langsung diberikan kepada peserta didik dalam rangka mencapai

tujuan pendidikan.

Dalam usaha pendidikan yang diselenggarakan dikeluarga, disekolah

dan di masyarakat, ada syarat utama dala pemilihan beban atau materi

materi pendidikan, yaitu:

1) Materi harus sesuai dengan tujuan pendidikan

2) Materi harus dengan peserta didik.

e. Faktor metode pendidikan

Metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan

alat untuk mencapai tujuan. Untuk menentukan apakah ada sebuah

metode dapat disebut baik diperlukan patokan (kriteria) yang

bersumber dari beberapa faktor. Faktor utama yang menentukan

adalah tujuan yang akan dicapai.

f. Faktor situasi lingkungan

Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil

pendidikan. Situasi lingkungan ini meliputi lingkungan fisis

lingkungan teknis dan lingkungan sosia-kultural.

Page 25: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

34

3. Jenis pendidikan

Jenis pendidikan adalah satuan pendidikan yang dikelompokkan

sesuai sifat dan tujuannya. Jenis pendidikan menurut Ihsan (2010) sebagai

berikut:

a. Pendidikan Sekolah

Jenis pendidikan sekolah adalah jenis pendidikan yang berjenjang,

berstruktur dan berkesimanbungan, sampai dengan pendidikan tinggi.

Jenis pendidikan sekolah mencakup pendidikan umum, pendidikan

kejuruan, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, dan

pendidikan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

b. Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan luar sekolah adalah jenis pendidikan yang tidak selalu

terikat oleh jenjang dan struktur perselakolahan, tetapi dapat

berkesinambungan. Pendidikan luar sekolah menyediakan program

pendidikan yang memungkinkan terjadinya perkembangan peserta didik

dalam bidang sosial, keagamaan, budaya dan ketrampilan dan keahlian.

4. Jenjang pendidikan

Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang berkelanjutan,

yang ditetapkan berdasarkan tingkat peekembangan peserta didik, tingkat

kerumitan bahan pengajaran dan cara menyajikan bahan pengajaran. Jenjang

pendidikan menurut Ihsan (2010) sebagai berikut:

Page 26: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

35

a. Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan

pengetahuan dan ketrampilan, menumbuhkan sikap dasar yang

diperlukan dalam masyarakat, serta mempersiapkan peserta didik untuk

mengikuti pendidikan menengah. Termasuk pendidikan dasar adalah

sekolah dasar (SD) dan SMP sebagai kesatuan dilaksanakan dalam masa

program belajar 9 tahun.

b. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah adalah pendidikan yang mempersiapkan

peserta didik menjadi anggota masyarakat yangmemiliki kemampuan

mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial budaya,

dan alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut

dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. Pendidikan menengah terdiri

dari sekolah menengah atas (SMU).

c. Pendidikan Tinggi

Menurut Kepmendikbud (No.0186/P/1984) Pendidikan tinggi

adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi

anggota masyarakat yang memiliki tingkat kemampuan tinggi yang

bersifat akademik dan professional sehingga dapat mengembangkan dan

menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam rangka

pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan manusia.

Termasuk pendidikan tinggi adalah pendidikan di Universitas atau

perguruan tinggi akademik seperti tingkat sarjana.

Page 27: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

36

F. KERANGKA TEORI

Berdasarkan teori di atas disusun kerangka teori sebagai berikut :

Faktor predisposisi :

Pengetahuan

Pendidikan

Sosial ekonomi

Tindakan

melakukan

Pap Smear

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Lawrence W. Green (1980) dalam Notoatmodjo, tahun 2007)

G. KERANGKA KONSEP

Variabel Bebas Variabel Terikat

Pengetahuan WUS tentang

Pap Smear

Bagan 2.2 Kerangka Konsep

Faktor pemungkin :

Sarana prasarana

Faktor penguat :

Sikap petugas

Perilaku petugas

Tindakan Melakukan Pap Smear

Page 28: TINJAUAN PUSTAKA PAP SMEAR - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-primahatip... · Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio

37

H. HIPOTESIS PENELITIAN

Ha: Ada hubungan Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Pap Smear

dengan Tindakan Melakukan Pap Smear di RT 02 RW 01 Desa Kali Tengah

Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.