pembahasan soal pph 15

Upload: novaatmaja

Post on 19-Jul-2015

1.073 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 15Pembahasan Soal Nomor 2, 4, 6, 7, 8, 9, 11

Merupakan PPh yang dihitung dengan norma penghitungan khusus untuk wajib pajak tertentu, di mana pajaknya dihitung dengan tarif efektif tertentu dari penghasilan bruto

PPh Pasal 15

KANTOR PERWAKILAN DAGANG ASINGKEP 667/PJ./2001

Atas Nilai Ekspor Bruto PPh Final = 0,44% dari Ekspor Bruto

Norma Ph Netto 1%

KANTOR PERWAKILAN DAGANG ASING BAYAR SENDIRI PPh PS. 15

Penentuan PPh Pasal 15KANTOR PERWAKILAN DAGANG ASINGNorma : 1%; Tarif PPh : 0,44%

Penghasilan bruto Penghasilan Neto (1%) PPh Badan (30%) Laba setelah PPh Branch Profit Tax (20%) Total PPh : 0,3% + 0,14%

= = = = = =

x 1% x 0,3% x 0,7% x 0,14% x 0,44% x

Untuk Kantor Perwakilan Dagang Asing Negara-negara Treaty Partner, besarnya tarif pajak yang terutang disesuaikan dengan tarif Branch Profit Tax dari BUT tsb sebagaimana dimaksud dalam P3B terkait. SE 2/PJ.03/2008

Penentuan PPh Pasal 15KANTOR PERWAKILAN DAGANG ASINGNorma : 1%; Tarif PPh : 0,40%

Penghasilan bruto Penghasilan Neto (1%) PPh Badan (25%) Laba setelah PPh Branch Profit Tax (20%) Total PPh : 0,25% + 0,15%

= = = = = =

x 1% x 0,25% 0,75% 0,15% 0,40%

x x x x

Untuk Kantor Perwakilan Dagang Asing Negara-negara Treaty Partner, besarnya tarif pajak yang terutang disesuaikan dengan tarif Branch Profit Tax dari BUT tsb sebagaimana dimaksud dalam P3B terkait. SE 2/PJ.03/2008

KMK -634/KMK.03/1994

PPh atas penghasilan kena pajak terutang Penghasilan kena pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu Bentuk Usaha Tetap (branch profit tax/BPT) (tarif 20%)

30% x 1% 20% x (1-0,3)%

0,3% 0,14%

TOTAL

0,44%

TARIF BRANCH PROFIT TAX (BPT) P3B INDONESIA DENGAN NEGARA MITRANo. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Negara Algeria Australia Austria Bangladesh Belgium -Renegosiasi Brunei darussalam Bulgaria Canada -Renegosiasi Czech China denmark Egypt finland france Germany Hungary India Italy Japan Tarif BPT 10% 15% 12% 10% 15% 10% 10% 15% 15% 15% 12,5% 10% 15% 15% 15% 10% 10% Tidak ada 10% 12% 10%

20. 21. 22.

23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.

30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

Jordan Korea Republic of Korea, Demokratic People's Republic of Kuwait Luxembourg Malaysia Mauritius * Mexico Mongolia Netherlands - Renegosiasi - Renegosiasi ke 2 New Zealand Norway Pakistan Philippines The Poland Qatar Romania Russia Saudi Arabia ** Seychelles Singapore

Tidak ada 10% 10%

10% 10% 10% 10% 10% 10% 9% 9% 10% Tidak ada 15% 10% 20% 10% 10% 12,5% 12,5% Tidak ada Tidak ada 15%

41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59.

Slovak South Africa Spain Sri Lanka Sudan Sweden Switzerland Syria Taiwan Thailand Tunisia turkey U.A.E Ukraine United Kingdom - Renegosiasi USA - Renegosiasi Uzbekistan venezuela Vietnam

10% 10% 10% Sesuai UU domestik 10% 15% 10% 10% 5% Seusai UU domestik 12% 15% 5% 10% 10% 10% 15% 10% 10% 10% 10%

* terminasi mulai 1 Januari 2005 **Khusus Saudi Arabia, P3B hanya mencakup Lalu Lintas Internasional

SOAL KEDUA Kantor Perwakilan Dagang PT Kawatir (Perusahaan Sepatu Selandia Baru) di Jakarta melakukan ekspor sepatu kulit buaya pada tahun 1995 dengan nilai ekspor Rp 250.000.000,dengan biaya-biaya untuk proses ekspor sebesar Rp34.000.000,-kemudian pada tahun 2011 membuka Kantor Perwakilan Dagang yang berkedudukan sementara di Klaten dan melakukan ekspor tas hias dengan nilai ekspor Rp 1 Milyar dengan biaya-biaya untuk proses ekspor sebesar Rp52.000.000,JAWABAN Dasar Hukum : KMK No. 634/KMK.04/1994, SE-2/PJ.03/2008 PPh Pasal 15 (tahun 1995) = 0,44% x nilai ekspor bruto = 0,44% x Rp250.000.000,= Rp 1.100.000,- (bersifat final) PPh Pasal 15 (tahun 2011) = 0,44% x Rp1.000.000.000,= Rp 4.400.000,- (bersifat final)

SOAL KETUJUH Kantor Perwakilan Dagang PT Wonogiri (Perusahaan Karpet Arab Saudi) yang beralamat di Jl. Sayub-Sayub Semarang melakukan ekspor Karpet Ibadah pada tanggal 20 April 2011 dengan nilai ekspor Rp 850.000.000,dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses ekspor sebesar Rp32.000.000,- . Perlu diketahui bahwa Negara Arab Saudi telah terikat P3B (Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda) dengan Indonesia yang mencakup lalu lintas internasional dengan tarif BPT (Branch Profit Tax) sebesar 10%

JAWABAN Dasar Hukum : KMK No. 634/KMK.04/1994, KEP667/PJ./2001, SE-2/PJ.03/2008 PPh Pasal 15 (tahun 1995) = 0,44% x nilai ekspor bruto = 0,44% x R850.000.000,= Rp 3.740.000,(bersifat final)

SOAL KEEMPAT Anda, sebagai pemeriksa pajak KPP Tangerang menemukan data bahwa terdapat nilai ekspor bruto Representative Office Perusahaan Alat Kesehatan dari Negara Sudan yang terletak di wilayah KPP Tangerang sebesar Rp3 milyar dengan biayabiaya pengurusan ekspor sebesar Rp50.000.000,- Setelah dicek di Kementerian Luar Negeri, ternyata Libya merupakan Negara mitra P3B dengan tarif BPT sebesar 10%. Bagaimana langkah anda selanjutnya? JAWABAN Dasar Hukum : KMK No. 634/KMK.04/1994, KEP667/PJ./2001, SE-2/PJ.03/2008 PPh atas penghasilan kena pajak = 30% x 1% = 0,3% Penghasilan kena pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu BUT = 10% x (1-0,3)% = 0,07% Tarif pajak yang terutang = 0,3% + 0,07% = 0,37% PPh Pasal 15 = 0,37% x Rp3.000.000.000,= Rp11.100.000,- (bersifat final)

PPh Pasal 15PELAYARAN DLM NEGERIKMK 416/KMK.04/1996

Atas Pengangkutan Orang/ Barang (baik Charter atau Tidak) PPh Final = 1,2% dari Ph Bruto

PENERBANGAN DLM NEGERIKMK 475/KMK.04/1996

Atas Pengangkutan Orang/ Barang (khusus Charter) PPh Tdk Final = 1,8% dari Ph bruto

Norma Ph Netto 6%PELAYARAN & PENERBANGAN LUAR NEGERI YG PUNYA BUTKMK 417/KMK.04/1996

Atas Pengangkutan Orang/ Barang (baik Charter atau tidak) PPh Final = 2,64% dari Ph Bruto

CHARTER DIPOTONG PENYEWA (DALAM HAL PENYEWA ADALAH PEMOTONG) NON CHARTER & CHARTER OLEH BUKAN PEMOTONG SETOR SENDIRI

Penghasilan Bruto Perusahaan Pelayaran/Penerbangan Luar Negeri : Semua nilai penggantian dari pengangkutan orang dan atau barang yang dimuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia atau dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri. Perusahaan Penerbangan Dalam Negeri : Seluruh penghasilan dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia atau dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri berdasarkan perjanjian charter. Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri : Seluruh penghasilan dari pengangkutan orang dan/atau barang, termasuk penghasilan penyewaan kapal yang dilakukan dari : - pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan lainnya di Indonesia - pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar Indonesia - pelabuhan dari luar Indonesia ke pelabuhan di Indonesia - pelabuhan dari luar Indonesia ke pelabuhan di luar Indonesia.

SOAL KESEMBILAN PT Ketoprak pada bulan Januari 2011 melakukan kegiatan mengangkut tas dan sepatu senilai Rp800.000.000,- milik PT Balon Meletus dengan kapal laut dari Makasar ke Cirebon. Atas kegiatan tersebut PT Ketoprak memperoleh penghasilan sebesar Rp25.000.0000,- dengan biaya perjalanan (bahan bakar, keamanan, tenaga kerja, dll) sebesar Rp15.000.000,-.

JAWABAN Dasar Hukum : KMK No. 416/KMK.04/1996 PPh Pasal 15 = 1,2% x peredaran bruto = 1,2% x Rp25.000.000,= Rp300.000,- (bersifat final)

SOAL KEENAM PT Angin Ribut terdaftar di KPP Jurang Mangu, pada bulan Februari 2011 mengangkut alat-alat rumah tangga senilai Rp2.000.000.000,dengan kapal dari Cina menuju pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan imbalan Rp32.000.000,- dengan biaya-biaya perjalanan sebesar Rp20.000.000,- Selain itu pada bulan Maret 2011 ternyata juga mengangkut produk kerajinan ukir kayu senilai Rp600.000.000,milik PT Demak Makmur dengan kapal dari pelabuhan Tanjung Mas menuju Pelabuhan Pahang Malaysia. Atas hal tersebut PT Angin Ribut memperoleh penghasilan Rp28.000.000,- dengan total biaya perjalanan sebesar Rp20.000.000,JAWABAN Dasar Hukum : KMK No. 416/KMK.04/1996 PPh Pasal 15 = 1,2% x peredaran bruto PPh Pasal 15 (Februari) = 1,2% x Rp32.000.000,- = Rp384.000,PPh Pasal 15 (Maret) = 1,2% x Rp28.000.000,- = Rp336.000,Total PPh Pasal 15 = Rp720.000,- (bersifat final)

SOAL KEDELAPAN PT APEM berkantor di Jl CEGER Jakarta Timur melakukan usaha melalui BUT pada bulan April 2010 mengangkut produk elektronik milik PT MERIAM senilai Rp1.000.000.000,- dengan kapal dari Pelabuhan Gresik menuju pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan imbalan Rp40.000.000,- dengan biaya-biaya perjalanan sebesar Rp25.000.000,-. Karena kondisi produk elektronik masih bagus, diberi tambahan Rp10.000.000,kepada PT APEM JAWABAN Dasar Hukum : KMK No. 417/KMK.04/1996 PPh Pasal 15 = 2,64% x peredaran bruto PPh Pasal 15 = 2,64% x Rp50.000.000,= Rp1.320.000,- (bersifat final)

SOAL KESEBELAS PT STEVEN berkantor di Jakarta merupakan Wajib Pajak Luar Negeri merupakan perusahan pelayaran ternama di Indonesia, pada bulan April 2011 mengangkut batu bara dan nikel PT MERIAM senilai Rp10.000.000.000,- dengan kapal laut dari Pelabuhan Sorong menuju pelabuhan luar negeri, dengan total biaya perjalanan sebesar Rp100.000.000,- Atas hal tersebut PT STEVEN memperoleh imbalan sebesar Rp200.000.000,-. Setelah dicek, ternyata negara asal PT Steven bersama Pemerintah RI telah menandatangani P3B (Perjanjian Pajak Berganda) yang sudah ditandatangani masing-masing Menteri Luar Negeri tanggal 1 Januari 2006 , belum notifikasi, atas P3B tersebut sudah terbit Keppres yang ditandatangani Presiden tanggal 4 Maret 2006. Adapun dalam P3B tersebut disebutkan bahwa besarnya Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak Perusahaan Pelayaran dari negara asal PT Steven adalah sebesar 1% dari peredaran bruto. JAWABAN Dasar Hukum : KMK No. 417/KMK.04/1996 PPh Pasal 15 = 2,64% x peredaran bruto PPh Pasal 15 = 2,64% x Rp200.000.000,= Rp1.776.000,- (bersifat final)