pembahasan skenariojv
DESCRIPTION
vgvTRANSCRIPT
Berdasarkan skenario dapat dikaji dalam tiga dimensi dasar yaitu ontologi,
epistemologi, dan axiologi. Dari segi ontologi jika dihubungkan dengan skenario bahwa
Reinhold dan Gunther berada pada sebuah gunung tertinggi di dunia yang sangat curam
disertai dengan kondisi suhunya yang sangat dingin. Dan keadaan tersebut adalah realita yang
mereka hadapi sebagaimana adanya. Kajian ontologis pada skenario tersebut menimbulkan
azas identitas yaitu sesuatu yang mereka hadapi tersebut adalah sebagaimana adanya dimana
mereka berada di gunung tersebut dan terjadi perbedaan keputusan antara Reinhold dan
Gunther sebelum mereka hendak turun gunung. Sehingga Reinhold sebelumnya melakukan
identifikasi terlebih dahulu terhadap keadaan yang mereka hadapi sebelum mengambil
keputusan yang tepat . Selain itu, ontologi juga menimbulkan adanya azas kontradiksi dimana
mereka berdua sama-sama telah mengakui keadaan yang mereka rasakan sendiri, yaitu
Gunther telah mengakui bahwa ia tidak mampu lagi untuk turun gunung dan Reinholdpun
juga telah mengakui bahwa ia akan tetap melanjutkan perjalanannyan untuk turun. Dan
keputusan yang telah mereka ambil itu tetap berjalan dan apa yang telah mereka akui tidak
dapat dibatalkan kembali.
Dari segi epistemologi, Reinhold dan Gunther melihat dan merasakan keadaan yang
mereka alami dimana kedua-duanya mulai merasakan adanya hipotermia dan frosbite selama
berada di gunung tersebut. Hal ini dapat memberikan alasan berdasarkan azas kecukupan
penalaran terhadap situasi yang dihadapi. Gunther memutuskan untuk tidak turun gunung
karena ia mempunyai alasan bahwa tubuhnya sudah tidak mampu untuk digerakkan lagi
sedangkan Reinhold berpikir menggunakan nalarnya dalam memutuskan pilihannya diantara
dua pilihan. Dua pilihan tersebut yaitu dia tetap tinggal untuk menemani adiknya dan tahu
bahwa mereka akan meninggal atau ia harus turun segera meminta pertolongan secepatnya
untuk menyelamatkan adiknya.
Dilihat dari penyimpulannya, skenario tersebut lebih mengarah pada penyimpulan
berdasarkan sifatnya yang tidak langsung karena sebelum ia menyimpulkan keputusan apa
yang ia ambil, ia menggunakkan pikiran nalarnya sebagai metode sebelum bertindak.
Sedangkan dari cara bagaimana terjadinya, Reinhold mengarah pada gaya induksi artinya
penyimpulannya tersebut berdasarkan keadaan dirinya sendiri terlebih dahulu yang berniat
untuk bergerak turun lalu menuju ke arah umum yaitu bertujuan mencari pertolongan untuk
adiknya agar mereka berdua dapat selamat.
Kemudian dalam pengambilan keputusan, Reinhold dan Gunther mengarah pada
unsur keputusan berdasarkan sifat. Dilihat dari skenario, keputusan Reinhold berdasarkan
sifat hipotesis bersyarat dimana didukukung dengan perasaan dilema yaitu jika ia turun maka
adiknya Gunther akan tinggal sendirian. Namun jika ia tidak turun maka mereka akan mati
bersama-sama. Akan tetapi Reinhold telah berpikir memakai nalar dan logikanya untuk tetap
turun dengan tujuan mencari pertolongan segera untuk adiknya. Sedangkan Gunther
mengambil keputusan atas dasar sifat kategoris tanpa syarat yaitu ia memutuskan untuk tetap
tinggal di puncak gunung tersebut dan ia tahu bahwa niscaya ia akan meninggal karena
mengalami hipotermia dan frosbite. Keputusan tersebut sama halnya dengan silogismenya
yaitu silogisme kategoris dan juga silogisme hipotesisnya.
Dari kajian dimensi axiologinya, akhirnya Reinhold mengambil keputusan untuk tetap
bergerak turun dan keputusannya tersebut berkaitan dengan azas non kontradiksi artinya
bahwa keputusan yang pada akhirnya ia ambil merupakan keputusan yang tidak bisa
dikatakan sama-sama salah dan juga sama-sama benar. Karena dia berada pada situasi yang
sangat dilema dan keputusan yang ia ambil tergolong keputusan hipotesis bersyarat. Selain
itu keadaan ini juga menimbulkan adanya keputusan partikular. Hal ini dapat dijelaskan dari
pengambilan keputusan yang dia ambil sendiri tanpa harus mengikuti keputusan adiknya,
Gunther sehingga disebut sebagai keputusan partikular.
Namun keputusan yang Reinhold ambil pada umumnya baik dan benar walaupun
sebelumnya terjadi perbedaan sikap antar ia dan adiknya. Apalagi tujuan ia turun adalah ingin
mencari pertolongan segera untuk menyelamatkan adiknya daripada mereka harus mati
bersama-sama. Jika saya berada di posisinya, saya juga akan mengambil keputusan seperti
yang dilakukan Reinhold. Dan sebelum bertindak, tentunya diperlukan adanya berpikir kritis
menggunakkan nalar dan logika sehingga menghasilkan keputusan yang benar dan tepat
apalagi jika dalam situasi dan kondisi yang sulit seperti yang dialami oleh kedua bersaudara
tersebut yaitu Reinhold dan Gunther.