pembahasan skenario 1

Upload: bidibidibong

Post on 14-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

geriatri

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 pembahasan skenario 1

    1/3

    PEMBAHASAN

    Pada skenario didapatkan hasil pemeriksaan fisik dengan tekanan darah 190/80. Ini

    dapat dikategorikan sebagai hipertensi karena kriteria hipertensi adalah tekanan darah dengan

    sistol 140 mmHg dan diastol 90 mmHg. Selain itu juga ada hipertensi tensolasi, yaitu

    hipertensi dengan tekanan sistol 140 mmHg dan diastol 90 mmHg. Ini disebabkan karena

    adanya kekakuan arteri.

    Untuk pemeriksaan laboratorium, didapatkan juga kadar gula darah sewaktu 250

    mg/dl dengan rujukan normal 70-110 mg/dl. Pada lansia umumnya terjadi age related

    metabolic adaptationyang menjadi penyebab diabetes melitus pada lansia karena terjadinya

    perubahan struktur insulin. Sementara kadar kreatinin 2,3 mg/dl dengan rujukan normal pada

    wanita 0,5-1,4 mg/dl dan terjadinya proteinuria +2 mengindikasikan terjadinya gangguan

    pada fungsi ginjal.

    Penyebab dari lansia jatuh dapat bermacam-macam, tetapi yang paling sering adalah

    karena kecelakaan. Selain itu juga dapat disebabkan karena vertigo, hipotensi ortostatik, obat-obatan, penyakit dan sinkope. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko lansia jatuh

    dapat berasal dari luar (misal penerangan yang minim) maupun dari dalam diri lansia itu

    sendiri (misal kemampuan visus dan neuromuskuler yang mulai menurun).

    Peristiwa jatuhnya lansia adalah masalah yang serius karena dapat menyebabkan

    komplikasi. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah fraktur collum femoris. Di Amerika

    Serikat, angka kejadian fraktur pada lansia akibat jatuh ini dapat mencapai 200.000 kasus per

    tahun.

    Setelah terjadinya jatuh pada lansia, kita harus melakukan penatalaksanaan yang tepat.

    Penatalaksanaan ini meliputi pengkajian sebab jatuhnya, penggunaan alat bantu, latihan fisik,lingkungan dikondusifkan dan penanganan sosiomedik. Ini semua bertujuan untuk

    merehabilitasi kembali lansia yang jatuh agar dapat beraktivitas kembali seperti biasa dan

    mencegah terulangnya kejadian jatuh.

    Pada skenario, penderita diberi terapi obat furosemid, meloxicam, dexamethason dan

    antalgin. Furosemid diindikasikan untuk hipertensi pada lansia. Meloxicam adalah OAINS

    (Obat Anti Inflamasi Non-Steroid) yang bekerja sebagai inhibitor COX 2, diindikasikan

    untuk rheumatoid artritis, osteoartritis dan ankilosis. Dexamethason adalah obat

    kortikosteroid yang berfungsi untuk mencegah akumulasi dari makrofag dan juga sebagai

    imunosupresan. Antalgin berfungsi sebagai inhibitor reseptor nyeri. Sebenarnya pada lansia

    sebaiknya dihindari penggunaan polifarmasi.

    Di Indonesia dalam Simposium Nasional I Geriatri di Semarang tahun 1977, telah

    diberikan pedoman mencapai hidup yang sehat dan sejahtera di usia lanjut, yang pada

    dasarnya merupakan penjabaran dari upaya gerontologi pencegahan. Pedoman tersebut yang

    disingkat sebagai kata BAHAGIA adalah sebagai berikut:

    B Berat badan harus diupayakan senormal mungkin.

    A Aturlah makanan supaya seimbang, kurangi makanan lemak jenuh hewani dan

    kalori berlebihan.

    H Hindari faktor risiko penyakit degeneratif.

    A Agar terus berguna dengan mempunyai kegiatan atau hobi yang bermanfaat.G Gerak badan teratur wajib terus dilakukan.

  • 5/24/2018 pembahasan skenario 1

    2/3

    I Iman dan takwa harus selalu ditingkatkan, hindari/tangkal situasi stress.

    A Awasi kesehatan dengan memeriksakan badan secara teratur.

  • 5/24/2018 pembahasan skenario 1

    3/3