pembahasan obtra
DESCRIPTION
analisis farmasiTRANSCRIPT
BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan dilakukan suatu uji keberadaan bahan kimia obat
yang terdapat dalam sediaan obat tradisional baik dalam bentuk jamu
gendong maupun dalam bentuk jamu serbuk, baik dengan menggunakan
pereaksi khusus maupun dengan menggunakan metode kromatografi lapis
tipis.
Sampel yang digunakan adalah obat demam untuk jamu gendong dan
obat asma untuk jamu serbuk. Berdasarkan dari kegunaan tersebut dapat
diduga kandungan senyawa bahan kimia obatnya berupa parasetamol untuk
jamu obat batuk dan teofilin untuk jamu obat asma. Berdasarkan dari hasil uji
kualtitatif dengan menggunakan pereaksi khusus diketahui bahwa kedua
sampel jamu tersebut negatif mengandung bahan kimia obat parasetamol
dan teofilin. Begitupun untuk uji analisis kualitatif dengan menggunakan
metode kromatografi lapis tipis yang keduanya tidak menampakkan noda
yang setara dengan noda yang ditimbulkan oleh baku pembandingnya
masing-masing. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
246/Men.Kes/Per/V/1990 Tentang Izin Usaha IOT dan Pendaftaran OT dan
UU RI No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan yang menyatakan bahwa obat
tradisional adalah bahan atau ramuan bahan, yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan
tersebut yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman. Sehingga dapat diketahui bahwa sampel
memenuhi salah satu syarat yakni tidak mengandung bahan kimia obat.
Dalam proses identifikasi digunakan baku pembanding berupa
parasetamol dan teofilin yang kedua menampakkan noda pada UV 254
dengan nilai Rf masing-masing 0,778 dan 0,733. Berdasarkan salah satu
syarat nilai Rf yang baik dapat diketahui bahwa baku pembanding, eluen
yang digunakan memennuhi syarat nilai Rf berada diantara 0,2-0,8.
Dari hasil pengamatan tersebut diketahui bahwa dalam
pengidentifikasian bahan kimia obat dalam sutau sampel terdapat berbagai
macam faktor-faktor kesalahan yang mempengaruhi yakni;
1. Cuplikan sampel yang digunakan dalam analisis kualitatif sangat sedikit
sehingga tidak dapat teridentifikasi secara menyeluruh.
2. Cuplikan sampel yang digunakan dalam analisis kualitatif tidak homogeny
dari keseluruhan sehingga kemungkinan bahan kimia obat yang ada tidak
terikut teridentifikasi.