pembahasan moisture

15
PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 7.5. Data Hasil Pengamatan Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data hasil pengamatan sebagai berikut: Tabel 7.1 Hasil pengamatan dengan metode ASTM D-3302 Sampel Berat cawan (gram ) Berat sampe l (gram ) Berat cawan + sampel (gram) Berat cawan + sampel setelah dioven (gram) Keterangan ASTM I 28,15 1 29,20 29,04 Waktu 1,5 jam Suhu 100 0 C ASTM II 81.50 1 82,53 82,42 Waktu 1,5 jam Suhu 100 0 C Tabel 7.2 Hasil pengamatan dengan metode ISO 11722 Sampel Berat cawan (gram ) Berat sampe l (gram ) Berat cawan + sampel (gram) Berat cawan + sampel setelah dioven (gram) Keterangan ISO I 20,09 1 21,11 20,95 Waktu 3 jam Suhu 100 0 C ISO II 20,89 1 21,90 21,78 Waktu 3 jam Suhu 100 0 C Kelompok 3

Upload: wulandari-puspitasari

Post on 08-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

praktikum batubara

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM BATUBARALABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

7.5. Data Hasil Pengamatan

Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data hasil pengamatan sebagai berikut:

Tabel 7.1Hasil pengamatan dengan metode ASTM D-3302

SampelBerat cawan (gram)Berat

sampel (gram)Berat cawan + sampel (gram)Berat cawan + sampel setelah

dioven (gram)Keterangan

ASTM I28,15129,2029,04Waktu 1,5 jam

Suhu 1000 C

ASTM II81.50182,5382,42Waktu 1,5 jam

Suhu 1000 C

Tabel 7.2Hasil pengamatan dengan metode ISO 11722SampelBerat cawan (gram)Berat

sampel (gram)Berat cawan + sampel (gram)Berat cawan + sampel setelah

dioven (gram)Keterangan

ISO I20,09121,1120,95Waktu 3 jam

Suhu 1000 C

ISO II20,89121,9021,78Waktu 3 jam

Suhu 1000 C

7.6. Pengolahan Data

7.6.1. Pengolahan data menurut ASTM D-3302

Diketahui:

Berat sampel A= 1 gram (M1)Berat sampel B= 1 gramBerat cawan + sampel A sebelum dioven= 29,20 gram (M3)Berat cawan + sampel B sebelum dioven= 82,53 gramBerat cawan + sampel A setelah dioven= 29,04 gram (M2)Berat cawan + sampel B setelah dioven= 82,53 gram

Ditanya:

a.Residual Moistureb.Free Moisturec.Total MoistureJawab:

a. Residual Moisture

1) Sampel A

Mr A = x 100%

= 100%

= 16 %Jadi, residual moisture sampel A sebesar 16 %.

2) Sampel B

Mr B= x 100%

= 100%

= 11 %

Jadi, residual moisture sampel B sebesar 11 %Keterangan:

M1= Berat sampel

M2= Berat cawan + sampel setelah dioven

M3= Berat cawan + sampel sebelum diovenb. Free Moisture

1) Sampel A

Mf A= x 100%

= 100%

= 17,97 %Jadi, free moisture sampel A sebesar 17,97 %.

2) Sampel BMf B= x 100%

= 100%

= 11,95 %

Jadi, free moisture sampel A sebesar 11,95 %.

Keterangan:M1= Berat cawan + sampel sebelum diovenM2= Berat cawan + sampel setelah dioven

M3= Berat cawanc. Total Moisture

1) Sampel A

Mar A= Mf + Mr

= 17,97 % + 14,67 %

= 15,19 %Jadi, total moisture sampel A sebesar 15,19%.

2) Sampel B

Mar A= Mf + Mr

= 11,95 % + 10,67 %

= 10,78%Jadi, total moisture sampel A sebesar 10,78%.

7.6.2. Pengolahan data menurut ISO 11722

Diketahui:

Berat sampel A= 1,02 gramBerat sampel B= 1,01 gramBerat cawan + sampel A sebelum dioven= 21,11 gramBerat cawan + sampel B sebelum dioven= 21,90 gramBerat cawan + sampel A setelah dioven= 20,95 gramBerat cawan + sampel B setelah dioven= 21,78 gram

Ditanya:

a.Residual Moistureb.Free Moisturec.Total MoistureJawab:

a. Residual Moisture

1) Sampel A

Mr A = x 100%

= 100%

= 16 %Jadi, residual moisture sampel A sebesar 16 %.2) Sampel B

Mr B= x 100% = 100%

= 12 %

Jadi, residual moisture sampel B sebesar 12 %

Keterangan:

M1= Berat sampel

M2= Berat cawan + sampel setelah dioven

M3= Berat cawan + sampel sebelum diovenb. Free Moisture

1) Sampel A

Mf A= x 100%

= 100%

= 18,6 %Jadi, free moisture sampel A sebesar 18,6 %.

2) Sampel BMf B= x 100%

= 100%

= 13,48 %

Jadi, free moisture sampel A sebesar 13,48%.

Keterangan:M1= Berat cawan + sampel sebelum diovenM2= Berat cawan + sampel setelah dioven

M3= Berat cawanc. Total Moisture

1) Sampel A

Mar A= Mf + Mr

= 18,6 % + 16 %

= 15,78 %Jadi, total moisture sampel A sebesar 15,78 %.

2) Sampel B

Mar A= Mf + Mr

= 13,48 % + 12%

= 11,98 %Jadi, total moisture sampel A sebesar 11,98 %.Tabel 9.3Hasil Pengolahan Data

SampelResidual Moisture (%)Free Moisture (%)Total Moisture (%)

ASTM I1617,9715,19

ASTM II1111,9510,78

ISO I1618,615,78

ISO II1213,4811,98

7.7. Pembahasan

Pada praktikum kali ini percobaan yang dilakukan adalah tentang analisa total moisture. Pada analisa total moisture metode yang bisa diterapkan pada laboratorium ini adalah analisa total moisture berdasarkan metode ASTM D-3302 dan ISO 11722. Percobaan ini dilakukan dengan tujuan agar mengerti tentang total moisture dan cara perhitungannya, kemudian melaksanakan metode tersebut, menganalisa serta mampu membandingkan cara kerja baik analisa ASTM maupun ISO.

Pada analisa total moisture bahan yang digunakan adalah batubara yang sudah dipreparasi dimana ukuran butir sudah halus dengan kalori 5000 kkal. Kandungan air yang terdapat dalam batubara secara umum ada dua, yaitu air permukaan (free moisture) dan kandungan air bawaan (inherent moisture). Kandungan air permukaan terdapat dalam permukaan dan retakan-retakan batubara. Kandungan air bawaan ini penting untuk diketahui, karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi peringkat batubara. Makin tinggi kandungan air bawaan dalam batubara, maka makin rendah peringkat batubara tersebut.Mula-mula sampel ditimbang sebanyak 1 gram baik untuk ASTM maupun untuk ISO. Untuk setiap ASTM dibuat dua sampel yang diberi nama ASTM I dan ASTM II begitu juga dengan ISO dibuat dua sampel, yaitu ISO I dan ISO II. Kemudian cawan dihitung cawan ASTM I seberat 28,15 gram, cawan ASTM II seberat 81,50 gram, cawan ISO I seberat 20,09 gram dan cawan ISO II seberat 20,89 gram. Kemudian diletakkan ke dalam cawan yang telah diketahui beratnya. Untuk sampel ASTM I, ASTM II, ISO I dan ISO II dimasukkan ke dalam oven secara bersamaan. Perbedaan antara metode ISO dan metode ASTM adalah berdasarkan lama waktu atau durasi pengeringan sampel dalam oven sedangkan untuk suhunya relatif sama yakni 1000C. Untuk metode ASTM lama waktunya sekitar 1,5 jam sedangkan ISO 3 jam. Sampel yang telah dikeringkan sampai waktu yang ditentukan kemudian dikeluarkan dari oven.

Kemudian setelah 1,5 jam maka sampel ASTM I dan ASTM II diambil dari oven atau dikeluarkan dari oven. Sampel yang masih dalam kondisi temperatur tinggi harus dipindahakan ke suatu tempat untuk distabilkan suhunya sesuai suhu ruangan. Tempat yang dimaksud yaitu desikator setelah 5-10 menit distabilkan suhunya sampel yang telah dioven ditimbang kembali. Berat sampel yang telah dioven nantinya akan dipakai untuk perhitungan sehingga diperoleh berat total moisturenya.Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan beberapa data. Untuk sampel ASTM I, berat cawan yang digunakan adalah 28,15 gram, berat cawan dan sampel sebelum dimasukkan ke dalam oven adalah 29,20 gram, dan berat cawan dan sampel setelah dimasukkan ke dalam oven adalah 29,04 gram. Penyusutan berat sampel yang terjadi sebesar 0,16 gram. Hasil perhitungan yang didapat dari pengamatan adalah nilai residual moisture sebesar 16%, nilai free moisture sebesar 17,97% dan nilai total moisture sebesar 15,19%.

Untuk sampel ASTM II, berat cawan yang digunakan adalah 81,50 gram, berat cawan dan sampel sebelum dimasukkan ke dalam oven adalah 82,53 gram dan berat cawan dan sampel setelah dimasukkan ke dalam oven adalah 82,42 gram. Penyusutan berat sampel yang terjadi sebesar 0,11 gram. Hasil perhitungan yang didapat dari pengamatan adalah nilai residual moisture sebesar 11%, nilai free moisture sebesar 11,95%, dan nilai total moisture sebesar 10,78%.Setelah sampel di oven selama 3 jam maka sampel ISO I dan ISO II diambil dari oven atau dikeluarkan dari oven. Sampel yang masih dalam kondisi temperatur tinggi harus dipindahakan ke suatu tempat untuk distabilkan suhunya sesuai suhu ruangan. Tempat yang dimaksud yaitu desikator setelah 5-10 menit distabilkan suhunya sampel yang telah dioven ditimbang kembali. Berat sampel yang telah dioven nantinya akan dipakai untuk perhitungan sehingga diperoleh berat total moisturenya.Untuk sampel ISO I, berat cawan yang digunakan adalah 20,09 gram, berat cawan dan sampel sebelum dimasukkan ke dalam oven adalah 21,11 gram, dan berat cawan dan sampel setelah dimasukkan ke dalam oven adalah 20,95 gram. Penyusutan berat sampel yang terjadi sebesar 0,16 gram. Hasil perhitungan yang didapat dari pengamatan adalah nilai residual moisture sebesar 16%, nilai free moisture sebesar 18,6%, dan nilai total moisture sebesar 15,78%.

Untuk sampel ISO II, berat cawan yang digunakan adalah 20,89 gram, berat cawan dan sampel sebelum dimasukkan ke dalam oven adalah 21,90 gram, dan berat cawan dan sampel setelah dimasukkan ke dalam oven adalah 21,78 gram. Penyusutan berat sampel yang terjadi sebesar 0,12 gram. Hasil perhitungan yang didapat dari pengamatan adalah nilai residual moisture sebesar 12%, nilai free moisture sebesar 13,48%, dan nilai total moisture sebesar 11,98%.Dari hasil pengamatam dan perhitungan pada sampel ASTM I, ASTM II, ISO I dan ISO II didapatkan hasil pada ASTM I, ASTM II, ISO I dan ISO II yang berbeda seharusnya hasil dari kedua sampel tersebut sama karena sampel yang digunakan sama, suhu dan tempat yang juga sama yang membedakan hanya pada berat cawan yang digunakan pada sampel ISO A dan ISO B. Mungkin yang menyebabkan kedua sampel tersebut berbeda karena ada perlakuan berbeda mulai dari penimbangan sampel sampai memasukkan sampel. Biasanya ini terjadi karena faktor dari human error.

Pada metode ISO seharusnya kandungan moisture yang hilang lebih besar dibandingkan dengan metode ASTM karena proses pengeringan di dalam oven lebih lama karena pada metode ISO waktu yang dipergunakan 3 jam dan untuk ASTM hanya 1,5 jam. Di sisi lain, hasil yang didapatkan dengan metode ASTM D-3302 maupun ISO 11722 adalah kurang lebih sama, dengan artian besar kandungan air yang dimiliki pun juga kurang lebih sama. Bisa dilihat bahwa jika sampel batubara yang digunakan untuk metode ISO 11722 hanya mengalami pengeringan selama 1,5 jam maka hasil yang didapatkan akan setara dengan hasil dari pengeringan dengan menggunakan metode ASTM D-3302. Dengan artian, dengan waktu sekitar 1,5 jam, kemungkinan besar akan didapatkan berat konstan dari sampel batubara yang digunakan.

Porositas pada sampel batubara yang ada pun mempengaruhi kandungan air yang ada. Porositas yang dimiliki sampel batubara bisa dibilang hampir sama. Dilihat dari data hasil pengamatan, sampel ASTM I dan ISO I mengalami penyusutan berat sebesar 0,16 gram dan sampel ASTM II dan ISO II mengalami penyusutan berat sebesar 0,05 gram. Perbedaan jumlah yang ada hanya sebesar 0,12 gram, yang masih masuk dalam batas toleransi.

Ada beberapa hal yang menyebabkan perbedaan besar penyusutan pada sampel yang mempengaruhi nilai residual moisture, free moisture, dan total moisture. Suhu atau temperatur yang tidak konstan pada 100 C menyebabkan pemanasan yang tidak stabil pada sampel. Adanya perbedaan lebar cawan juga mempengaruhi keadaan sampel, sehingga penguapan yang terjadi pada sampel tidak sama dan tidak maksimal.

Hal terakhir yang mempengaruhi besar atau kecilnya penyusutan berat material atau sampel adalah karena ketidakhati-hatian dalam mendinginkan sampel. Sampel yang dipegang dengan tangan akan terbuang secara tidak langsung.7.8. Penutup

7.8.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini adalah:

a. ASTM D-33021) Residual moisture pada sampel ASTM I sebesar 16% dan pada sampel ASTM II sebesar 11%.

2) Free moisture pada sampel ASTM I sebesar 17,97% dan pada sampel ASTM II sebesar 11,95%.

3) Total moisture pada sampel ASTM II sebesar 15,19% dan pada sampel ASTM II sebesar 10,78%.

b. ISO 11722

1) Residual moisture pada sampel ISO I sebesar 16% dan pada sampel ISO II sebesar 12%.

2) Free moisture pada sampel ISO I sebesar 18,6% dan pada sampel ISO II sebesar 13,48%.

3) Total moisture pada sampel ISO I sebesar 15,78% dan pada sampel ISO II sebesar 11,98%.

c. Kandungan air yang terdapat pada batubara tergantung

Pada kalori batubara yang dijadikan sebagai sampel, ukuran material batubara tersebut serta besar kecilnya pori-pori batubara tersebut.

7.8.2. Saran

Saran yang dapat diberikan adalah:

a. Cawan yang digunakan sebaiknya yang cukup lebar untuk mempermudah penguapan dan mempunyai besar cawan yang sama.

b. Sebaiknya praktikan berhati-hati saat pengambilan cawan dalam oven.c. Sebaiknya alat yang ada dirawat dengan baik.

Kelompok 3

_1448006832.unknown

_1477337870.unknown

_1477338646.unknown

_1477338929.unknown

_1477339115.unknown

_1477339192.unknown

_1477338980.unknown

_1477338682.unknown

_1477338577.unknown

_1477338586.unknown

_1477337963.unknown

_1477337574.unknown

_1477337680.unknown

_1448006836.unknown

_1448006838.unknown

_1448006841.unknown

_1448006834.unknown

_1448006824.unknown

_1448006828.unknown

_1448006830.unknown

_1448006826.unknown

_1448006820.unknown

_1448006822.unknown

_1448006818.unknown