pembahasan merpati

10

Click here to load reader

Upload: arbiansyah-adinegara

Post on 09-Aug-2015

208 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan praktikum SPH I

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan Merpati

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Merpati (Columba domestica) merupakan bagian dari class aves. Merpati di alam

liar kebanyakan membuat sarang yang sederhana untuk hidup di daerah pepohonan.

Pada umumnya membuat sarang yang sederhana. Merpati merupakan hewan berdarah

panas yang hidup di darat. Merpati mempunyai ciri khas yang sama seperti aves lainnya

yaitu tubuhnya hampir seluruhnya terbungkus bulu kecuali bagian paruh dan kaki, bulu-

bulu ini mempunyai fungsi untuk mengatur suhu tubuh. Merpati memiliki paruh untuk

pemakan biji. Merpati juga memiliki kaki yang digunakan untuk bertengger. Merpati

Berkembang biak dengan ovipar atau bertelur yang akan menetas ±21 hari dari

dilahirkan, dengan dierami menggunakan panas tubuhnya bergantian antara induk jantan

dan betinanya. (Brotowidjoyo, 1993)

Merpati merupakan salah satu dari class aves. Merpati merupakan hewan yang

sering dipelihara dan hidup berkelompok, oleh manusia baik untuk konsumsi maupun

untuk di gunakan dalam pacuan. Merpati dijadikan burung pacuan karena mampu

mengenal habitatnya, ketika burung ini dilepas maka ia akan kembali ke sarangnya.

Secara lengkap klasifikasi burung merpati (Columba domestica) menurut Radiopoetro

(1977) adalah sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Aves

Subclass : Neornithes

Ordo : Columbiformes

Page 2: Pembahasan Merpati

Familia : Columbidae

Genus : Columba

Spesies : Columba domestica

Burung Merpati (Columba domestica) dipilih sebagai preparat pada praktikum

ini karena merpati burung peliharaan yang dijual bebas dipasaran dengan harga yang

terjangkau yang berarti merpati mudah dijumpai. Mempunyai tubuh yang relatif besar

dan anatominya mudah diamati. Organ bagian dalam jelas dan mudah dibedakan dan

lengkap untuk mewakili class aves.

Page 3: Pembahasan Merpati

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui anatomi Burung Merpati (Columba

domestica).

Page 4: Pembahasan Merpati

II. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bak preparat, pinset, pisau,

gunting bedah, dan jarum penusuk.

Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah burung merpati (Columba

domestica), dan kloroform yang digunakan untuk membius merpati.

B. Metode

Cara kerja praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Burung merpati (Columba domestica) dibius dengan menggunakan larutan

kloroform sampai mati lemas.

2. Sebelum pembedahan dilakukan, pertama-tama bulu pada daerah dada,perut, dan

leher dibasahi kemudian dicabuti bulunya.

3. Pembedahan dimulai dengan melepaskan kulit yang membalut daerah dada,

tembolok, dan leher terlebih dahulu. Di daerah tersebut terdapat origo yaitu carina

sterni dan basi sterni. Pembedahan mula-mula dilakukan pada bagian sepanjang

carina sterni dengan menggunakan pisau.

4. Pembedahan dilanjutkan ke daerah perut, pengguntingan dimulai dari depan

kloaka menuju ke depan sebelah kanan dan kiri dari basi sternum, dengan

memotong rusuk-rusuk sampai ke tulang furcula.

5. Untuk mengamati sistem pencernaan, dilakukan dengan melepaskan organ-organ

perut, yaitu dengan menggunting ujung dari lambung bagian anterior dan pangkal

rectum.

Page 5: Pembahasan Merpati

6. Semua organ-organ yang terlihat dapat diamati kemudian di catat pada diktat

praktikum.

Page 6: Pembahasan Merpati

B.Pembahasan

Morfologi luar burung merpati (Columba domestica) terdiri dari kepala (caput),

leher (cervix), badan (truncus), ekstrimitas, dan ekor (cauda). Kepala terdiri atas paruh,

nares eksterna, mata yang memiliki tiga jenis kelopak, dan lubang telinga luar yang

ditutupi dengan bulu – bulu halus. Selain itu, dibelakang lubang hidung luar terdapat

cerome yang dapat membuka dan menutupi lubang hidung. Tiga jenis kelopak yang

dimiliki mata merpati adalah palpebra superior, palpebra inferior, membran nictitans.

Merpati memiliki sepasang exstrimitas anterior yang merupakan sayap dan exstrimitas

posterior yang berupa kaki yang terdiri dari otot kaki yang kuat sedangkan bagian

bawahnya bersisik dan bercakar. Mulut mempunyai paruh yang merupakan struktur

yang dibangun oleh zat tanduk dan terbentuk oleh maxilla pada ruang atas dan

mandibula pada ruang bawah. (Kluge, 1977).

Burung merpati (Columba domestica) seluruh bagian tubuhnya ditutupi oleh

bulu. Bulu pada Aves berfungsi untuk terbang. Fungsi lainnya yaitu untuk melindungi

badan terhadap cuaca yang tidak cocok. Oleh karena itu, bulu pada Aves mempunyai

bentuk tersendiri dibandingkan dengan bulu-bulu pada Vertebrata lainnya. Bagian-

bagian bulu pada aves dapat dibagi menjadi calamus, rachis, rami, radii, dan radioli.

Calamus merupakan tangkai bulu yang di dalamnya terdapat rongga. Rachis merupakan

batang yang tidak berongga yaitu pepat dan beralur di permukaannya. Rami merupakan

cabang dari rachis yang akan membentuk bendera bulu. Radii adalah cabang halus dari

rami, sedangkan radioli adalah kait-kait dari radii. (Radiopoetro, 1977)

Bulu pada merpati dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok.

Berdasarkan bentuknya ada tiga macam bulu yaitu plumae, plumulae, dan filoplumae.

Plumae atau bulu kasar merupakan bulu-bulu penutup tubuh yang kasar. Bagian-bagian

dari plumae yaitu calamus, rachis, rami, radii, radioli dan keseluruhannya membentuk

Page 7: Pembahasan Merpati

bendera bulu (vexillum). Plumulae atau bulu halus di bawah plumae dan bagiannya

calamus, rami dan rachis. Filoplumae atau bulu-bulu rambut merupakan bulu yang

sangat halus dan bagiannya hanya terdiri dari calamus dan rami. Bulu juga dapat dibagi

menurut letaknya yaitu, Ramiges, Rectrises dan tectrises. Remiges, yaitu bulu-bulu yang

terdapat pada sayap. Di sini vexillum berbentuk asimetris dan berguna untuk terbang.

Rectrices yaitu bulu-bulu yang terdapat pada daerah ekor dan letaknya posterior dan

superior dari sayap. Tectrices yaitu bulu-bulu lainnya yang menutupi badan dan letaknya

posterior dari sayap. (Djuhanda, 1982).

Sistem pencernaan burung merpati (Columba domestica) terdiri dari mulut,

oesophagus, tembolok (ingluvius), lambung, duodenum, jejunum, ileum, intestine,

rektum, dan kloaka. Tembolok adalah ruang yang berfungsi untuk menyimpan

makanan sementara. Lambung pada burung dibagi menjadi dua yaitu lambung kelenjar

(proventriculus) dan lambung urat daging (ventriculus). Pada proventriculus terjadi

pencernaan makanan secara enzimatis karena pada lambung ini disekresikan enzim–

enzim pencernaan. Pada ventriculus terjadi pencernaan makanan secara mekanik untuk

menghaluskan makanan yang kasar, biasanya pada ventriculus terdapat pasir atau batu–

batu kecil yang digunakan untuk membantu pencernaan makanan secara mekanik.

Duodenum berbentuk seperti huruf U dan dibagian proksimal dan distalnya terdapat

pankreas. Jejunum dan ileum ialah usus halus sesudah duodenum (Hildebrand, 1974).

Prosess pencernaan burung dimulai dari mulut, kerongkongan, dan tembolok. Di

dalam tembolok makanan disimpan sementara. Kemudian masuk ke lambung kelenjar,

selanjutnya makanan masuk ke lambung pengunyah untuk dilumatkan. Makanan yang

telah halus masuk ke usus halus dan sari-sari makanan diserap dinding-dinding usus

Page 8: Pembahasan Merpati

halus. Setelah dari usus halus ampas makanan akan masuk rektum, lalu dikeluarkan

melalui kloaka. (Jasin, 1989).

(SISTEM MUSCULLUS KURANG)

Kuku dari merpati teridiri dari unguis, sub unguis dan nail pad. Unguis (kurang).

Sub-unguis (kurang). Sedangkan nail pad merupakan pemisah yang terletak di pinggir

sepanjang kuku. (Jasin, 1989)

Sistem eksresi pada burung merpati terdiri dari sepasang ginjal, vesica urinaria,

ureter dan kloaka. Ginjal merpati terdiri dari tiga lobi yang tersusun memanjang. Fungsi

dari ginjal adalah menyaring darah yang mengandung racun dan sisa-sisa metabolisme.

Langkah pembentukan urin pada merpati adalah melalui penyaringan dan penghisapan.

Urin dari ginjal dialirkan melalui ureter ke vesica urinaria dan ditampung sementara

sebelum dikeluarkan di kloaka. (Brotowidjoyo, 1993).

Sistem genetalia merpati jantan terdiri dari sepasang testis, sepasang epididimis,

sepasang ductus defferens dan mesorchium. Testis terdapat sepasang yang letaknya

ventro lateral dari ginjal. Sementara, ductus defferens merupakan saluran sperma yang

bermuara pada kloaka. Sistem genitalia pada merpati betina terdiri atas ovarium yang

dipegang oleh selaput mesovarium, osteum tuba, oviduct, bursa fibrisi. Osteum tuba

pada merpati betina berfungsi untuk menerima sel telur yang telah diovulasikan. Pada

dinding oviduct mengandung kelenjar-kelenjar yang dapat menggetahkan albumen dan

garam-garam kapur yang digunakan sebagai bahan cangkang telur. (Storer, 1957)

Page 9: Pembahasan Merpati

IV.KESIMPULAN

Berdasarkan dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

1. Morfologi luar burung merpati (Columba domestica) terdiri dari kepala (caput),

leher (cervix), badan (truncus), ekstrimitas, dan ekor (cauda).

2. Berdasarkan bentuknya ada tiga macam bulu yaitu plumae, plumulae, dan

filoplumae dan menurut letaknya yaitu, Ramiges, Rectrises dan tectrises.

3. Sistem pencernaan burung merpati (Columba domestica) terdiri dari mulut,

oesophagus, tembolok (ingluvius), lambung, duodenum, jejunum, ileum,

intestine, rektum, dan kloaka.

4. (muscullus)

5. Kuku dari merpati teridiri dari unguis, sub unguis dan nail pad.

6. Sistem eksresi pada burung merpati terdiri dari sepasang ginjal, vesica urinaria,

ureter dan kloaka.

7. Sistem genetalia merpati jantan terdiri dari sepasang testis, sepasang epididimis,

sepasang ductus defferens dan mesorchium.

8. Sistem genitalia pada merpati betina terdiri atas ovarium yang dipegang oleh

selaput mesovarium, osteum tuba, oviduct, bursa fibrisi.

Page 10: Pembahasan Merpati

DAFTAR REFERENSI

Brotowidjoyo, M.D.1993.Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.

Djuhanda, T. 1982. Anatomi Perbandingan Vertebrata 2. Armico, Bandung.

Hildebrand, Milton. 1974. Analisys of Vertebrate Structure. John Willey and Sons Inc,

USA.

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata. Sinar Wijaya, Surabaya.

Kluge, A.G. 1977. Chordate Structure and Function. Macmilan Publishing Company,

London.

Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Storer, T.I. 1957. General Zoology. Mc Graw – Hill, New York.