pembahasan medium.docx

6
VII. PEMBAHASAN Pada praktikum teknologi bioproses kali ini kami membuat suatu medium. Medium tersebut dapat berupa padat, cair maupun semi padat dan semi cair sesuai sifat dan jenis dari mikrobanya sendiri. Selain itu, medium juga dapat terbuat dari bahan-bahan alami seperti kentang, wortel, telur dan bahan alami lainnya dan dapat juga terbuat dari bahan-bahan sintesis yang tersusun dari senyawa kimia serta dapat juga dari campuran keduanya yang disebut dengan media semisintesis. Pemilihan bahan media itu sendiri harus sesuai susunannya dengan kebutuhan dari jenis mikroorganisme yang digunakan seperti kandungan air, kandungan nitrogen, kandungan sumber energi yang berupa unsur C dan kandungan vitamin. Pembuatan medium kali ini merupakan pembuatan medium semisintesis yang dibuat dari bahan dasar kentang dan agar-agar kering. Kentang terlebih dahulu direbus tanpa dikupas kulitnya sampai menjadi kental. Hal ini dikarenakan apabila kaldu kentang tersebut encer maka medium yang dihasilkan akan gagal dan tidak bisa digunakan. Medium ini sering disebut dengan medium PDA (potato dextrosa agar). Kentang sebagai sumber karbon (karbohidrat), vitamin dan energi. Hal inilah yang menyebabkan mengapa kentang harus di potong menjadi kecil-kecil, agar karbohidrat di kentang dapat keluar dan menyatu dengan air sehingga menjadi kaldu. Semakin 13

Upload: pitri-yanti

Post on 24-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBAHASAN medium.docx

VII. PEMBAHASAN

Pada praktikum teknologi bioproses kali ini kami membuat suatu medium.

Medium tersebut dapat berupa padat, cair maupun semi padat dan semi cair sesuai

sifat dan jenis dari mikrobanya sendiri. Selain itu, medium juga dapat terbuat dari

bahan-bahan alami seperti kentang, wortel, telur dan bahan alami lainnya dan

dapat juga terbuat dari bahan-bahan sintesis yang tersusun dari senyawa kimia

serta dapat juga dari campuran keduanya yang disebut dengan media semisintesis.

Pemilihan bahan media itu sendiri harus sesuai susunannya dengan kebutuhan dari

jenis mikroorganisme yang digunakan seperti kandungan air, kandungan nitrogen,

kandungan sumber energi yang berupa unsur C dan kandungan vitamin.

Pembuatan medium kali ini merupakan pembuatan medium semisintesis

yang dibuat dari bahan dasar kentang dan agar-agar kering. Kentang terlebih

dahulu direbus tanpa dikupas kulitnya sampai menjadi kental. Hal ini dikarenakan

apabila kaldu kentang tersebut encer maka medium yang dihasilkan akan gagal

dan tidak bisa digunakan. Medium ini sering disebut dengan medium PDA (potato

dextrosa agar). Kentang sebagai sumber karbon (karbohidrat), vitamin dan energi.

Hal inilah yang menyebabkan mengapa kentang harus di potong menjadi kecil-

kecil, agar karbohidrat di kentang dapat keluar dan menyatu dengan air sehingga

menjadi kaldu. Semakin kecil permukaan kentang, maka semakin besar daya

osmosisnya. Sementara itu dektrose sebagai sumber gula dan energi sedangkan

agar kering untuk memadatkan medium. Penggunaan kentang dalam pembuatan

medium dikarenakan kentang kaya akan karbohidrat yang sangat diperlukan oleh

suatu mikroorganisme. Selain itu, menurut bentuknya medium ini merupakan

medium padat dikarenakan jumlah zat pemadat yang ditambahkan lebih banyak

yaitu dimana agar-agar yang digunakan sebanyak 3,75 gram dan dektrose

sebanyak 2 gram sedangkan kaldu kentang sebanyak 250 mL. Sehingga

dihasilkan medium yang padat setelah didiamkan selama 1x24 jam.

Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa media yang kami gunakan dalam

pembuatan medium ini yaitu media padat. Ini dikarenakan kami memakai agar-

agar kering dan dapat diketahui juga untuk susunan medianya yaitu semisintesis

seperti yang telah dijelaskan diatas, ini dikarenakan media yang tersusun oleh

campuran bahan-bahan alami dan bahan-bahan sintesis yaitu air kentang dan agar-

13

Page 2: PEMBAHASAN medium.docx

14

agar kering. Prinsip dari pembuatan medium agar nutrisi dan agar kentang

dekstrosa menggunakan sterilisasi uap air panas dan tekanan yaitu dengan

menggunakan alat autoklaf. Aoutoklaf adalah alat pemanas tertutup yang

digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan

bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit.

Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh

mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi

inilah yang akan membunuh microorganisme. Pada kondisi operasi tersebut itulah

bakteri atau pun udara luar yang sempat masuk atau mendekati alat-alat tersebut

dapat di sterilkan. Setelah 15 menit autoklaf berbunyi menunjukkan tanda bahwa

sterilisasi telah selesai dilakukan dan praktikan.

Pada praktikum pembuatan medium ini, banyak hal yang harus kita

perhatikan. Antara lainnya yaitu Medium yang kita buat harus mengandung

nutrisi dan mengandung unsur hara untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan

mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, pH, dan tegangan permukaan yang

sesuai bagi mikroba, tidak mengandung zat penghambat pertumbuhan

organisme,dan yang terakhir mediumnya harus steril, artinya tidak di tumbuhi

mikroba lain yang tidak diharapkan. Kesalahan yang sering terjadi dalam

praktikum yaitu medium yang tidak steril sehingga medium tersebut telah

ditumbuhi jamur sebelum dilakukan inokulasi, hal ini dikarenakan medium yang

dibuat tidak steril menyebabkan bakteri yang tidak diinginkan akan masuk

kedalam medium yang kita buat yang menyebabkan praktikum inokulasi yang

akan dilakukan setelah medium menjadi padat akan gagal dikarenakan ada bakteri

yang tidak diinginkan telah masuk kedalam medium tersebut.

Pertumbuhan bakteri selain memerlukan nutrisi, juga memerlukan pH yang

tepat. Kebanyakan bakteri tidak dapat tumbuh pada kondisi yang terlalu basa. pH

juga menjadi faktor yang sangat mempengaruhi suatu keberhasilan dalam

pembuatan medium sehingga kondisi pH yang terlalu basa atau terlalu asam tidak

cocok untuk dijadikan medium mikroba karena mikroba tidak dapat hidup pada

kondisi tersebut. Medium didiamkan atau disimpan selama 1 x 24 jam untuk

menyakinkan bahwa medium masih steril, karena selain pH sebagai penentu

tumbuhnya mikroba, alat dan medium yang steril juga menentukan. Unsur hara

Page 3: PEMBAHASAN medium.docx

15

yang terdapat dalam medium tersebut berupa air, kandungan nitrogen, unsur C

dan kandungan vitamin yang terdapat pada medium tersebut sebagai sumber

makanan pada bakteri.

Page 4: PEMBAHASAN medium.docx

16

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

VIII.1.Kesimpulan

1. Sterilisasi dengan autoklaf pada percobaan ini digunakan untuk

menyeterilkan alat dan medium yang akan dibuat pada suhu dan tekanan

121oC da 15 lbs)

2. Pembuatan medium potato dextrosa agar yang digolongkan dalam medium

semi sintesis dikarenakan terbuat dari bahan alami ditambah bahan kimia.

3. Penambahan dekstrosa pada medium agar kentang dekstrosa sebagai nutrisi

untuk mikroorganisme.

4. Media yang baik haruslah dalam keadaan steril, artinya tidak ditumbuhi

oleh mikroba dan mikroorganisme lain yang tidak diinginkan.

5. Kaldu kentang yang dibuat haruslah kental, dikarenakan kaldu kentang

yang encer menyebabkan medium yang akan dibuat akan gagal.

VIII.2. Saran

1. Setelah kaldu kentang selesai dipanaskan dan dicampur dengan agar-agar

dan dektrosa, harus segera dipindahkan ke dalam tabung reaksi dan ditutup

rapat dengan kapas sehingga tidak ada mikroba yang tidak diinginkan

masuk kedalam medium yang akan dibuat.

2. Dalam pembuatan medium ini disarankan agar peralatan serta bahan-bahan

yang digunakan haruslah steril, karena ini sangat berpengaruh terhadap

medium yang kita buat dapat ditumbuhi jamur atau mikroorganisme yang

tidak diharapkan.

3. Kaldu yang buat harus direbus 4-5 jam yang menyebabkan kaldu tersebut

menjadi kental, dikarenakan kaldu yang encer akan menyebabkan medium

yang dibuat akan gagal.