pembahasan dhf dicky
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Pembahasan Dhf Dicky
1/3
BAB IV
PEMBAHASAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan virus
dengue yang termasuk kelompok B Artropod Borne Virus (Arboviruses) yang sekarang
dikenal sebagai genus Flavivirus, family Flaviviridae dan mempunyai 4 jenis serotype,
yaitu D!"#$, D!"#%, D!"#&, D!"#4' enyakit ini merupakan penyakit dengan
spektrum presentasi klinis yang luas serta sulit diprediksi progresi serta hasil akhirnya'
ering kali sulit diprediksi apakah pasien dengan infeksi dengue dengan gejala yang tidak
parah akan menjadi dengue berat atau tidak' adahal, jika pasien yang pada perjalanan
penyakitnya akan menjadi dengue berat dapat diprediksi, maka tentunya manajemen
kega*atdaruratan penyakit oleh virus dengue akan menjadi lebih efektif
asien diatas merupakan seorang pasien anak perempuan umur $& tahun dengan
diagnosis kerja Dengue +emorrhagi Fever (D+F) with warning sign. enegakan
diagnosis DBD pada pasien ini berdasarkan adanya lebih dari dua kriteria, yang
memenuhi kriteria klinis dari -+. yakni demam tinggi mendadak tanpa sebab yang
jelas dan berlangsung terus menerus, tidak berkeringat, tidak menggigil dan disertai
dengan nyeri ulu hati, terdapat manifestasi perdarahan berupa uji tourniquetpositif' Daripemeriksaan fisik didapatkan pasien sadar/komposmentis dengan keadaan umum sedang,
dengan tekanan darah $%0/10 mm+g, nadi 203/menit, frekuensi nafas %1 3/menit'
hepatomegali, akral hangat dan 567% detik'
Dari pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan darah rutin didapatkan hasil
leukopenia sebesar $280/u9 dan trombositopenia sebesar %:'000/u9' "ilai hemoglobin
($4,4gr/d9) dan hematokrit (4:,1;) yang enderung meningkat yang menunjukkan
pasien ini terdapat hemokonsentrasi' +al ini merupakan salah satu dari kriteria diagnosis
DBD'
-
7/25/2019 Pembahasan Dhf Dicky
2/3
engobatan DBD bersifat suportif' 6atalaksana didasarkan atas adanya perubahan
fisiologi berupa perembesan plasma dan perdarahan' erembesan plasma dapat
mengakibatkan syok, anoksia, dan kematian' Deteksi dini terhadap adanya perembesan
plasma dan penggantian airan yang adekuat akan menegah terjadinya syok,
erembesan plasma biasanya terjadi pada saat peralihan dari fase demam (fase febris) ke
fase penurunan suhu (fase afebris) yang biasanya terjadi pada hari ketiga sampai kelima'
.leh karena itu pada periode kritis tersebut diperlukan peningkatan ke*aspadaan'
Adanya perembesan plasma dan perdarahan dapat di*aspadai dengan penga*asan klinis
dan pemantauan kadar hematokrit dan jumlah trombosit' emilihan jenis airan dan
jumlah yang akan diberikan merupakan kuni keberhasilan pengobatan'
Terapi yang diberikan pada pasien ini meliputi terapi suportif dan
simtomatik. Pasien ini diberikan larutan kristaloid yang
direkomendasikan WHO pada terapi DBD. Terapi cairan intravena
berupa inger !aktat. "esuai penatalaksanaan WHO untuk DHF with
warning sign# pasien ini dikategorikan group B. Penatalaksanaan terapi
cairan di $%D pada pasien ini adala& dengan terapi cairan maintenance
3cc'kgbb'(am# &al ini dikarenakan kondisi pasien se)aktu masuk ke
$%D dengan 6D$%0/10 mm+g, uhu &8,1 0, dengan nyeri tekan pada epigastrium
dan hipogastik dekstra (=)' +epatomegali (=), $/%/&, teraba kenyal, tepi rata'plenomegali (#) Akral hangat, 56 7 % detik' Rumple Leed(=)' Dimana dengan hasil
laboraturium darah rutin didapatkan +b $4,2 gr/dl, +t &2,2 ; , 9eukosit $280 /u9 '
6rombosit %:'000/u9' >esan tidak ada peningkatan ht, dengan leukositopeni dan
trombositopeni, dengan keadaan pasien saat dating stabil'
emberian terapi simptomatik diberikan dengan memberikan paraetamol tablet 4
3 ? tab p'o duntuk demam pada pasien dan ranitidine %3&0 mg untuk nyeri ulu hati,
dimana setelah pemberian obat simptomatik ini keluhan pasien berkurang' ada pasien
juga didapatkan keluhan gatal#gatal pada badan dimana dari pemeriksaan fisik ditemukan
ruam kemerahan pada leher dan tangan serta kaki' penyebaran ruam tidak sentrifugale'
6erapi yang diberikan adalah antihistamin yaitu etiri@ine'
Pada &ari ke * pera)atan +demam &ari ke ,- dari &asil
pemeriksaan laboraturium didapatkan peningkatan kadar &ct daripada
3
-
7/25/2019 Pembahasan Dhf Dicky
3/3
demam &ari ke /# leukosit suda& mulai meningkat namun belum
mencapai normal# dan trombosit suda& mulai meningkat namun belum
mencapai normal. Ditamba& tekanan dara& pasien sedikit menurun#
dengan ge(ala )arning sign yang belum &ilang. 0enurut kurva WHO
terkait per(alanan penyakit dan klinis DH1 se&arusnya kadar &ct pada
&ari ke , fase demam suda& menurun# namun &al ini tidak terli&at
pada pasien. Pada pasien terapi cairan diganti dengan ! dimulai dengan
2 cc'kgBB'am lalu diturunkan men(adi , cc'kgbb'(am# cc'kgbb'(am#
baru maintenance 3cc'kgbb'(am. "elama pera)atan pemberian cairan
intravena dari minimal sampai rumatan dimonitor dengan ketat untuk
mencega& ter(adi kelebi&an cairan. Hal ini dapat dilakukan dengan
menilai frekuensi B56 dan (uga (umla& urin output selama pemberian
cairan.
etelah hari ke 4 pera*atan pasien dapat dipulangkan karena sudah tidak demam
selama %4 jam tanpa antipiretik, nafsu makan membaik, tampak perbaikan seara klinis,
hematokrit stabil, tiga hari setelah pera*atan, terdapat peningkatan jumlah trombosit
0'000/mm& dan enderung meningkat, serta tidak dijumpai adanya distress pernafasan'
rognosis pada pasien ini Cuo ad vitam adalah bonam karena penyakit pada
pasien saat ini tidak menganam nya*a' ntuk Cuo ad funtionam bonam, karena organ#organ vital pasien masih berfungsi dengan baik'
3/