pembahasan

14
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada tahun 1975, Universitas Hassanuddin (Unhas) menetapkan “Kelautan” sebagai Pola Ilmiah Pokok (PIP) yang selanjutnya dikuatkan dalam rapat Senat Unhas dan dituangkan dengan Surat Keputusan Rektor No.1149/UP-UH/1975 tertanggal 27 Desember 1975. Pemilihan kelautan sebagai PIP pengembangan Iptek dan Seni di lingkunganUnhas dan akan mewarnai setiap bentuk luaran, baik Unhas diputuskan setelah melalui serangkaian seminar dan pertemuan ilmiah yang mendiskuskan berbagai alternatif pilihan PIP, diantaranya adalah Seminar Ilmu Kelautan di Unhas pada bulan September 1974 yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri riset Nasional sejumlah ahli dari lembaga Oseonologi Nasional (LON) dan oleh sivitas akademika Unhas sendiri dengan hasil Perlunya dirintis pengembangan Ilmu Kelautan di Unhas. Dari hasil seminar Ilmu Kelautan tersebut, Unhas mulai concern dengan alternative pilihan PIP. Tercatat dalam Rapat Kerja Unhas tahun 1975 yang berlangsung pada tanggal 21-25 Januari 1975 di Tana Toraja membuahkan beberapa rumusan sebagai sasaran pengembangan Unhas ke depan. Rumusan tersebut disempurnakan dalam Rapat Kerja Unhas ke-2 tahun 1975 yang 1

Upload: jasmin-raisman

Post on 12-Dec-2015

373 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

materi

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada tahun 1975, Universitas Hassanuddin (Unhas) menetapkan “Kelautan” sebagai Pola

Ilmiah Pokok (PIP) yang selanjutnya dikuatkan dalam rapat Senat Unhas dan dituangkan dengan

Surat Keputusan Rektor No.1149/UP-UH/1975 tertanggal 27 Desember 1975. Pemilihan

kelautan sebagai PIP pengembangan Iptek dan Seni di lingkunganUnhas dan akan mewarnai

setiap bentuk luaran, baik Unhas diputuskan setelah melalui serangkaian seminar dan pertemuan

ilmiah yang mendiskuskan berbagai alternatif pilihan PIP, diantaranya adalah Seminar Ilmu

Kelautan di Unhas pada bulan September 1974 yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, Menteri riset Nasional sejumlah ahli dari lembaga Oseonologi Nasional (LON) dan

oleh sivitas akademika Unhas sendiri dengan hasil Perlunya dirintis pengembangan Ilmu

Kelautan di Unhas.

Dari hasil seminar Ilmu Kelautan tersebut, Unhas mulai concern dengan alternative

pilihan PIP. Tercatat dalam Rapat Kerja Unhas tahun 1975 yang berlangsung pada tanggal 21-25

Januari 1975 di Tana Toraja membuahkan beberapa rumusan sebagai sasaran pengembangan

Unhas ke depan. Rumusan tersebut disempurnakan dalam Rapat Kerja Unhas ke-2 tahun 1975

yang berlangsung pada tanggal 27-30 Juni 1975 di Bantimurung – Maros dengan dihasilkannya 8

sasaran sebagai berikut :

a.       Meningkatkan peranan Unhas sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan

serta dalam pembangunan nasional khususnya di wilayah Indonesia bagian timur.

b.      Terciptanya tenaga yang cakap dalam jumlah yang cukup, terampil, dan berbudi luhur

memenuhi kebutuhan pembangunan nasional, regional dan pengembangan ilmu pengetahuan.

c.       Perkembangan ilmu kelautan sebagai pola ilmiah pokok di Unhas.

d.      Meningkatnya pendekatan antar disiplin di Unhas.

e.       Terwujudnya diversifikasi dalam pendidikan dan proses belajar, serta mobilitas mahasiswa dari

suatu pengalaman pendidikan ke pengalaman pendidikan lain.

f.       Berkembangnya demokratisasi di bidang pendidikan serta kepemimpinan di Unhas.

g.      Bermanfaatnya hasil pendidikan dan penelitian Unhas bagi Masyarakat.

1

Page 2: Pembahasan

h.      Terciptanya kesejahteraan warga Unhas.

PIP dimaksudkan sebagai arah pengembangan dan nuansa spesifik Perguruan Tinggi atauroh

bagi berupa alumni, hasil-hasil penelitian maupun pengabdian pada masyarakat.

Unhas memilih PIP Kelautan didasarkan pada dua aspek yaitu, proyeksi masa depan dan peran

Unhas itu sendiri. Proyeksi masa depan terkait semakin berkurangnya sumber daya alam di darat

dan pergeseran kutub perdagangan dunia dari wilayah Amerika-Eropa ke wilayah Asia. Di

samping itu kesadaran akan peran laut sebagai regulator proses alamiah yang terjadi di atas

permukaan bumi, juga menjadi salah satu dasar pertimbangan. Adapun peran Unhas itu sendiri

adalah posisi geografis Unhas yang berada pada wilayah dengan masyarakat yang memiliki latar

belakang budaya maritime yang pernah mencapai masa keemasannya. Oleh karena itu, Unhas

memposisikan diri sebagai pusat pengembangan budaya bahari yang berciri kemandirian dalam

konteks kesadaran interkoneksitas universal.

Sebagai konsekuensi ditetapkannya kelautan sebagai PIP Unhas, serangkaian kebijakan yang

telah ditempuh oleh Pimpinan Universitas dan segenap civitas akademika Unhas dalam rangka

mengimplementasikan PIP tersebut. Salah satu kebijakan strategis adalah berdirinya Fakultas

Ilmu Kelautan (FIK) pada tahun 1990, kemudian diikuti oleh sejumlah Program Studi dengan

spesifikasi laut sebagai core scientific program studi tersebut.

PIP Kelautan sebagai roh bagi pengembangan Iptek dan seni di Unhas belumlah cukup dengan

hanya berdirinya FIK atau sejumlah program studi mengingat bahwa PIP ini haruslah terjabar

dalam konteks kesadaran interkoneksitas. Untuk itu pada awal tahun 2003, pimpinan universitas

mengharapkan ada mata kuliah yang khusus dapat mengakomodir konsep-konsep PIP kelautan.

Harapan ini ditindaklanjuti dengan keluarnya Surat Keputusan Rektor No.2110/J.04/KP.44/2003

tentang pembentukan satu tim perumus mata kuliah. Dari tim inilah lahir satu mata kuliah

dengan nama “Wawasan Sosial Budaya Maritim”.

2

Page 3: Pembahasan

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian PIP

2. Untuk mengetahui visi Universitas Hasanuddin

3. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran dai Wawasan Sosial Budaya Maritim

4. Untuk mengetahui keterkaitan PIP, Visi Misi dan mata kuliah Wawasan Sosial Budaya

Maritim

C. Manfaat

Melalui penyusunan makalah ini diharapkan :

1. Dapat memahami pengertian PIP kelautan dan hubungannya terhadap misi dan visi

universitas hasanuddin

2. Dapat memahami tujuan pembelajaran dari mata kuliah Wawasan Sosial Budaya Maritim

3

Page 4: Pembahasan

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PIP

PIP bukanlah satu disiplin ilmu melainkan merupakan orientasi pemikiran strategis dalam

pendidikan yang mencakup sejauh mungkin setiap disiplin ilmu. Dengan demikian PIP

diharapkan merupakan arah pengembangan tri darma yang sekaligus akan memberikan nuansa

spesifik kepada berbagai disiplin ilmu yang dikembangkan Perguruan Tinggi

Pilihan PIP bagi setiap Pendidikan Tinggi dilakukan melalui pemikiran-pemikkiran yang

mendasar, terkait dengan keadaan lingkungan, kebudayaan dan sejarah kehidupan masyarakat

luas tempat Pendidikan Tinggi itu berdomisili. PIP diharapkan memberi warna dan nuansa pada

universitas bersangkutan, sehingga setiap luarannya memiliki kemampuan untuk memberikan

kepada disiplin ilmu yang dikembangkan nuansa PIP alamamaternya.

PIP dimaksudkan sebagai arah pengembangan ``dan nuansa spesifik Perguruan Tinggi atau

roh bagi pengembangan Iptek dan seni di lingkungan universitas dan akan mewarnai setiap

setiap bentuk luaran, baik berupa alumni, hasil-hasil penelitian maupun pengabdian pada

masyarakat yang berujung pada dimilikinya keunggulan kompetitif.

B.      VISI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Desember 2009 serta berdasarkan Keputusan rapat Badan Pekerja Harian (BPH) Senat

No.XXX, Unhas telah Menetapkan visi jangka panjang Organisasi Unhas sebagai berikut :

Pusat unggulan dalam pengembangan Insani, Ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya

berbasis Benua Maritim Indonesia.

Rumusan visi mengandung makna adanya kebersamaan tekad seluruh civitas akademika

untuk menempatkan Unhas sebagai entitas akademik yang tidak sebatas memfasilitasi, tetapi

4

Page 5: Pembahasan

menstimulasi lahirnya segenap potensi, proses, dan karya terbaik dalam pengembangan insani,

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya benua Maritim Indonesia.

Dalam konsep Benua Maritim Indonesia seluruh program studi memiliki kebebasan dan

peluang yang sama untuk berkontribusi dalam pengembangan IPTEKSBUD. Hal ini sejalan

dengan konsep Benua Maritim yang memiliki makna sebagai satu kesatuan alamiah antara darat,

laut, dan udara di atasnya, tertata secara unik yang menampilkan ciri-ciri benua kharakteristik

yang khas dari sudut pandang iklim dan cuaca (klimatologi dan meteorologi), dinamika airnya

(Oseanografi), tatnanan kerak bumi (geologi), keragaman biota (biologi), serta tatanan sosial

budayanya (antropologi), yang menjadi wilayah yuridiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

C.       MISI UNIVERSITAS HASANUDDIN

1.      Menyediakan lingkungan belajar yang berkualitas untuk mengembangkan kapasitas pembelajar

yang adaptif-kreatif.

Makna yang terkandung dalam rumusan misi ini adalah bahwa di dalam

menyelenggarakan Dharma Pendidikan Unhas sepenuhnya menggunakan pendekatan learning

sehingga peran Unhas adalah menyediakan lingkungan belajar yang berkualitas dan kondusif

bagi civitas akademika Unhas guna mengembangkan kapasitasnya. Misi ini juga mengandung

makna bahwa di dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, kontennya dikembangkan

berdasarkan hasil kegiatan peneliti, serta memelihara revelansi isinya dengan kebutuhan

masyarakat berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

  

2.      Melestarikan (to preserve), mengembangkan, menemukan, dan menciptakan Ilmu pengetahuan,

teknologi, seni dan budaya.

Makna rumusan misi yang kedua ini menekankan perlunya Unhas melestarikan IPTEKS

baik dalam bentuk pembelajaran kepada peserta didik (pembelajaran bebasis riset) maupun

publikasi (buku dan jurnal) kepada masyarakat luas. Misi ini juga mengandung makna bahwa

dalam melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk memajukan Ipteks senantiasa

diseminasikan melalui kegiatan pembelajaran dan dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan

masyarakat melalui bidang pengabdian kepada masyarakat.

  

5

Page 6: Pembahasan

3.      Menerapakan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya bagi

kemasihatan Benua Maritim Indonesia.

Makna yang terkandung dalam rumusan misi ini adalah bahwa didalam melakukan

kegiatan pengabdian kepada masyarakat, juga ditujukan untuk memelihara relevansi materi

pembelajaran dan meningkatkan kesejhateraan masyarakat melalui penerapan dan pemanfaatan

Ipteks beserta penemuan dan pengembangannya yang dihasilkan dalam kegiatan penelitian dan

pengembangan.

D.      TUJUAN PEMBELAJARAN WSBM

Mata Kuliah Wawasan Sosial Budaya Maritim (WSBM) adalah salah satu komponen

Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) di Unhas yang mengintroduksi materi-materi

kemaritiman, antara lain potensi sumberdaya maritim, fakta demografi dan sosial ekonomi

maritim, masyarakat maritim beserta dinamikanya, nilai-nilai budaya maritim yang perlu

dikembangkan dan dipromosikan yang kesemuanya mengarah pada kharakteristik Benua

Maritim dan pembangunannya. Dengan demikian tujuan pembelajaran mata kuliah ini didesain

untuk memberikan wawasan dan landasan pengetahuan serta keyakinan kepada mahasiswa

sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku inividu dan mahluk sosial yang beradab dan

bertangguang jawab terhadap sumberdaya alam dan lingkungan Benua Maritim, serta menjadi

ciri kepribadian sebagai luaran Unhas.

E.      KETERKAITAN PIP, VISI MISI UNHAS DAN MK.WSBM

Salah satu tujuan PIP di setiap Perguruan Tinggi menjadi arah pengembangan dan nuansa

spesifik Perguruan Tinggi itu dan menjadi roh bagi pengembangan Iptek, seni dan budaya di

lingkungan universitas. Dengan demikian, Mahasiswa dituntut memiliki wawasan tentang apa

yang menjadi PIP Perguruan Tingginya. Olehnya itu, kelautan adalah PIP Unhas, maka

mahasiswa Unhas dituntut memilki kemampuan dan komitmen yang tinggi terhadap

pengembangan budaya maritim serta sanggup memberikan nuansa kemaritiman kepada

pengembangan dan aplikasi displin ilmunya. Salah satu alternative memenuhi tuntutan tersebut

adalah dengan dukungan seperengakat kurikulum, maka dirumuskanlah Mata Kuliah Wawasan

6

Page 7: Pembahasan

Sosial Budaya Maritim (WSBM) pada tingkat Universitas dan beberapa mata kuliah yang

relevan di tingkat fakultas atau program studi.

7

Page 8: Pembahasan

BAB III

PENUTUP

A.      KESIMPULAN

Benua Maritim Indonesia adalah hasil perjuangan bangsa Indonesia melawan segala pihak

yang tidak mau melihat bangsa Indonesia yang merdeka dan bersatu di Kepulauan Nusantara

yang merupakan satu keutuhan geografis. Oleh karena itu, Universitas Hasanuddin merumuskan

Mata Kuliah Wawasan Sosial Budaya Maritim (WSBM) yang menjadi landasan PIP Unhas itu

sendiri.

PIP Kelautan juga menjadi salah satu rujukan dalam perumusan visi Unhas. Dengan kata

lain bahwa dari PIP menurunkan visi dan acuan pengembangan materi kuliah WSBM adalah

penjabaran dari visi yang ada.

B.       SARAN

Adapun saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini,kepada rekan-rekan

mahasiswa agar lebih meningkatkan,menggali dan mengkaji lebih dalam mengenai wawasan

sosial budaya maritim terutama hubungannya dengan landasan PIP Universitas Hasanuddin.

8

Page 9: Pembahasan

DAFTAR PUSTAKA

Saru,Arman, dkk.2010.Wawasan Sosial Budaya Maritim.Makassar: Unhas

http://mentarib1ru.blogspot.com/2012/04/pip-kelautan-visi-dan-misi-universitas.html#_

www.unhas.ac.id/mku/index.php

9

Page 10: Pembahasan

LAMPIRAN

Pembagian tugas dalam mengerjakan makalah WSBM

Ketua :

Amrah : bertugas menyatukan seluruh materi dan memprint makalah.

Anggota :

Rusmin Rombe : bertugas mengerjakan pendahuluan dan pengertian PIP

A.Diar Nurazika : bertugas mengerjakan visi dan misi Universitas Hasanuddin

Rahayu Putri Ahmad : bertugas mengerjakan keterkaitan PIP, Visi dan Misi serta MK.

WSBM

10