pembahasan 5
DESCRIPTION
laporsn praktikumTRANSCRIPT
1.8 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kita akan membahas tentang rangkaian full adder with carry.
Namun ada baiknya apabila kita mengerti tentang pengertian full adder with carry tersebut. Full
adder with carry merupakan rangkaian elektronik yang bekerja dalam melakukan perhitungan
penjumlahan sepenuhnya. Rangkaian ini memiliki tiga buah input yaitu input A, input B, dan
input pembawa (carry-in) dan dua buah output yaitu sum dan carry-out. Dalam perhitungannya
full adder with carry menyertakan sebuah input pembawa (carry-in) yang biasa disingkat dengan
Cin yang berlogika 1.
Pada praktikum ini percobaan dilakukan pada rangkaian full adder dengan carry-in atau
simpanan berlogika 1. Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu agar dapat memahami dan
menjelaskan konsep serta merangkai rangkaian full adder with carry.
Untuk melakukan praktikum ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan, di antaranya kit
trainer full adder yang terdiri dari jumper sebagai pengatur carry-in, switch sebagai pengatur
logika input, LED sebagai lampu indikator input dan output, resistor, IC 7483 sebagai induk
rangkaian, dan catu daya kemudian komponen-komponen ini dirangkai sesuai prosedur yang
telah ditentukan. Langkah pertama kami menghubungkan modul kit trainer dengan catu daya lalu
memberi masukan dengan menggeser-geser posisi switch. Terdapat dua buah switch utama yaitu
switch A dan B kemudian kedua switch ini dibagi lagi menjadi empat bagian sehingga switch
input A terbagi menjadi A0, A1, A2 dan A3 dan untuk switch B terbagi menjadi B0, B1, B2 dan B3.
Setelah menggeser-geser switch, kami mengamati dan mencatat outputnya.
Setelah prosedur kerja dilakukan, maka diperoleh beberapa data mengenai hubungan
antara input dan output yang dihasilkan. Pada percobaan ini diasumsikan saat lampu indikator
menyala, maka dianggap berlogika 1 dan sebaliknya, saat lampu indikator padam maka dianggap
berlogika 0.
Pada percobaan pertama saat switch A0 dan A1 dalam keadaan off atau berlogika 0
sedangkan switch A2 dan A3 dalam keadaan on atau berlogika 1. Untuk saklar bagian B, kondisi
saklar B0, B1, dan B2 dalam keadaan off sedangkan B3 dalam keadaan on sehingga input A
bernilai 0011 dan input B bernilai 0001. Karena di sini menggunakan full adder with carry maka
logika Cin sama dengan 1 yang kemudian dijadikan sebagai input ketiga setelah input A dan B.
Dari ketiga input ini didapatkan output S bernilai 0101 dan indikator carry-out atau disingkat
Cout memiliki logika 0 yang ditandai dengan lampu indikator padam.
Pada percobaan kedua, dengan cara yang sama seperti halnya percobaan pertama, kami
hanya menggeser switch A dan B sehingga diperoleh input untuk A bernilai 0010 dan B 0010
serta Cin tetap bernilai 1. Dari masukan ini diperoleh output S bernilai 0101 dan Cout berlogika 0.
Pada percobaan ketiga, input dari switch A diposisikan sehingga bernilai 0010 dan B
bernilai 0011 serta Cin tetap berlogika 1. Dari masukan-masukan ini didapatkan output S bernilai
0110 dan Cout berlogika 0. Untuk percobaan keempat input A bernilai 0110 dan B bernilai 1000
sehingga diperoleh output bernilai 1111 dan Cout masih berlogika 0.
Pada percobaan kelima, input switch A dan B digeser lagi sehingga A bernilai 1100 dan B
bernilai 1000 serta Cin berlogika 1. Dari input-input tersebut diperoleh output S bernilai 0101 dan
lampu indikator Cout menyala yang berarti memiliki logika 1. Dari hasil S ini, apabila kita
menjumlahkan input A dan B secara manual maka hasilnya adalah 10101. Akan tetapi pada
output tersebut lampu indikator menunjukkan S bernilai 0101 dan lampu indikator Cout menyala
atau berlogika 1. Dari sini kita mengetahui bahwa apabila penjumlahan dari tiap-tiap input ini
melebihi bit-bit yang ditentukan maka lampu indikator pada Cout akan menyala dan dari sini pula
kita mengetahui bahwa pada kit trainer full adder ini hanya dapat menjumlahkan bilangan biner
sebanyak empat bit.
1.9 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan maka dapat diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut.
1. Full adder merupakan rangkaian penjumlah bilangan biner.
2. Full adder with carry merupakan rangkaian penjumlahan yang memiliki carry-in
berlogika 1.
3. Apabila terdapat nilai carry, maka carry bernilai 1 dan sebalikya, jika tidak terdapat nilai
carry, maka carry atau bawaan berlogika 0.
4. Nilai carry akan dijumlahkan pada bit berikutnya. Jika tidak ada lagi bit yang akan
dijumlahkan, maka nilai carry akan disimpan dalam bentuk carry-out.
5. Full adder memiliki nilai carry-out apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau bit
melebihi batas maksimumnya.
6. Pada percobaan full adder ini, rangkaian tersebut hanya dapat menjumlahkan bilangan
biner sebanyak empat bit.