pemanfaatan limbah cair industri tempe sebagai pupuk...

21
i PEMANFAATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEMPE SEBAGAI PUPUK CAIR PRODUKTIF (PCP) DITINJAU DARI PENAMBAHAN PUPUK NPK UTILIZATION OF LIQUID WASTE FROM TEMPE INDUSTRY AS PRODUCTIVE LIQUID FERTILIZER AS REVEALED BY VARIOUS NPK FERTILIZER ADDITIONS Oleh, Bary Fratama NIM : 652007016 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi : Kimia, Fakultas : Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari prasyarat untuk mencapai gelar Sarjana Sains Program Studi kimia Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2013

Upload: trankhanh

Post on 05-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

i

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEMPE

SEBAGAI PUPUK CAIR PRODUKTIF (PCP)

DITINJAU DARI PENAMBAHAN PUPUK NPK

UTILIZATION OF LIQUID WASTE FROM TEMPE INDUSTRY

AS PRODUCTIVE LIQUID FERTILIZER

AS REVEALED BY VARIOUS NPK FERTILIZER ADDITIONS

Oleh,

Bary Fratama

NIM : 652007016

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Program Studi : Kimia, Fakultas : Sains dan Matematika

guna memenuhi sebagian dari prasyarat untuk mencapai gelar Sarjana Sains

Program Studi kimia

Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2013

Page 2: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

ii

Page 3: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

iii

Page 4: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada

pengertianmu sendiri. Akuilah Ia dalam setiap lakumu, maka Ia akan meluruskan

jalanmu. Janganlah menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan

jauhilah kejahatan”

(Amsal 3:5-7)

“Life must go on!!.”

Page 5: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

v

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan kasih-Nya

yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir

(Skripsi) sebagai persyaratan menyelesaikan Studi S1 pada Program Studi Kimia,

Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana.

Skripsi ini merupakan makalah yang telah dipublikasikan pada Seminar

Nasional Sains dan Pendidikan VIII di Universitas Kristen Satya Wacana. Makalah

yang berjudul “PEMANFAATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEMPE SEBAGAI

PUPUK CAIR PRODUKTIF (PCP) DITINJAU DARI PENAMBAHAN PUPUK

NPK“ dipublikasikan dalam Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII

Pembelajaran Sains yang Menarik dan Menantang dengan tema “Memajukan Dukungan

Sains dan Matematika pada Dunia Bisnis, Industri dan Pendidikan” yang

diselenggarakan oleh FSM UKSW pada tanggal 15 Juni 2013.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih atas segala doa, nasihat, bimbingan dan dorongan baik

materi maupun non-materi kepada:

1. Dra. Susanti Pudji Hastuti, M.Sc selaku Pembimbing Utama, yang dengan

sabar membimbing, mengarahkan dan memberikan motivasi selama proses

penulisan skripsi sehingga laporan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik,

2. Drs. Santoso Sastrodiharjo, M.Sc selaku Pembimbing Pendamping, yang juga

mendukung sehingga laporan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik,

3. Dosen pengajar lainnya di program studi kimia FSM serta para staff, yang

telah mengajarkan ilmu, pengalaman, kritik dan sarannya selama studi,

4. Mama dan Adik tercinta, yang telah mendukung doa serta semangat sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik.

5. Pak Timotius Siswo Adi selaku Gembala GKB Jubilee Salatiga beserta

keluarga, yang telah memimpin dan mengajarkan tentang visi, komitmen,

serta arti takut akan Tuhan.

Page 6: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

vi

6. Pak Wahono, Putut, kak Andhi, kak Hebrew, mbak Lina, Yesia, Ciung,

Sandi, Samudra, Afung, Mey Lan, dan Rini serta semua brosist Salatiga yang

selama ini telah mengispirasi, mendukung, mendorong, menasihati, menegur,

menghajar, mendidik, serta mengajarkan tentang realitas kehidupan dan arti

sesungguhnya dari komitmen, penundukan diri, pengharapan, kesabaran,

kerelaan, belas kasihan, pengampunan, dan kepercayaan yang sebelumnya

hanya berupa pengetahuan dan teori saja untuk menjadi dasar dalam

menjalani kehidupan ke depan.

7. Serta kepada semua pihak yang terlibat terlibat selama penulisan skripsi ini

yang tidak dapat penulis disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan segala saran dan nasihat dari pembaca. Harapan penulis, semoga skripsi

ini bermanfaat bagi semua pihak.

Salatiga, 17 Juni 2013

Penulis

Page 7: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT DAN PERSETUJUAN AKSES ............... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................ 2

METODE ............................................................................................................................... 3

Tempat dan waktu Penelitian ................................................................................................. 3

Bahan dan Piranti penelitian ................................................................................................... 3

Pengukuran pH dan Suhu ....................................................................................................... 4

Analisa C/N ratio ................................................................................................................... 4

Analisa P ................................................................................................................................ 5

Analisa K ................................................................................................................................ 6

Pembuatan Pupuk Cair Produktif (PCP) ................................................................................ 6

Analisa Data ....................................................................................................................... .. 6

Page 8: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

viii

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................ 7

pH dan Suhu ....................................................................................................... .................. 7

Nilai C/N ratio Antar Perlakuan ........................................................................................... 7

Kadar Fosfat Antar Perlakuan ................................................................................................ 9

Kadar Potasium Antar Perlakuan ....... .................................................................................. 10

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................. 12

Kesimpulan .......................................................................................................................... 12

Saran .................................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 13

Page 9: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

1

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEMPE

SEBAGAI PUPUK CAIR PRODUKTIF (PCP)

DITINJAU DARI PENAMBAHAN PUPUK NPK

UTILIZATION OF LIQUID WASTE FROM TEMPE INDUSTRY

AS PRODUCTIVE LIQUID FERTILIZER

AS REVEALED BY VARIOUS NPK FERTILIZER ADDITIONS

Bary Fratama*, Susanti Pudji Hastuti**, dan Santoso Sastrodiharjo**

*Mahasiswa Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya

Wacana, Salatiga

**Dosen Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya

Wacana, Salatiga

*E-mail: [email protected]

ABSTRACT

The research about the utilization of liquid waste from tempe industry as

productive liquid fertilizer as revealed by various NPK fertilizer additions was done

from June 2012 – April 2013 in the Basic Chemistry Laboratory and Environmental

Chemistry Laboratory, Faculty of Science and Mathematics, Satya Wacana Christian

University, Salatiga. The purpose of this research is to determine the proper additional

formulation of NPK fertilizer in the process of making the productive liquid fertilizer

based on the C/N ratio parameter. The liquid waste of tempe industry was collected

from several home industries producing tempe in Sidorejo Kidul Village, Tingkir

Subdistrict, Salatiga. The measurements of pH, temperature, C/N ratio, degree of PO43-

and degree of K+ were done during the process of making liquid waste by giving

additional NPK fertilizer. The data was analyzed using the Randomize Completely

Block Design (RCBD) with 6 treatments and 4 times of repetitions. The Honestly

Significance Deference (HSD) with the level of significance 5%. The results of addition

of NPK fertilizer replications with the concentration level of 0%; 0,05%; 0,10%; 0,20%;

0,40%; and 0,80% respectively show that there is a relatively significant progress.

Moreover, the most effective formula to increase the quality of liquid waste from tempe

industry was found in the addition of NPK fertilizer of 0,80%, with the gained analysis

value for the C/N ratio, degree of PO43-

and degree of K+

as follows : ;

ppm; dan ppm respectively.

Key Words : liquid waste of tempe, productive liquid fertilizer, NPK, C/N ratio

Page 10: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

2

PENDAHULUAN

Industri tempe skala rumah tangga merupakan salah satu industri mikro yang

banyak dijumpai di masyarakat. Produksi tempe ini banyak dilakukan di daerah

perumahan serta lingkungan pemukiman penduduk. Namun, saat ini masih banyak dari

industri tersebut belum memiliki sistem pengolahan limbah yang baik. Limbah cair

yang diperoleh sebagai hasil sampingan pembuatan tempe jika tidak dikelola dengan

baik dan hanya langsung dibuang ke perairan akan sangat mengganggu lingkungan

disekitarnya karena dapat merusak kualitas air tanah, mengakibatkan timbulnya bau

yang tidak sedap, serta memicu tumbuhnya berbagai bakteri patogen (Wiryani, 2009).

Proses produksi pada industri tempe sebagian besar menghasilkan limbah cair

yang berasal dari lokasi pemasakan kedelai, pencucian kedelai, peralatan proses, serta

lantai. Karakter limbah cair yang dihasilkan berupa bahan organik padatan tersuspensi

(kulit, selaput lendir dan bahan organik lain) (Darmono, 2001, dalam Rosalina, 2008).

Salah satu cara pengolahan limbah cair rebusan kedelai adalah dengan menjadikannya

sebagai pupuk cair yang biasa dikenal sebagai Pupuk Cair Produktif (PCP). Pupuk Cair

Produktif (PCP) merupakan cara pemanfaatan limbah cair dengan kandungan bahan

organik tinggi untuk memperbaiki sifat kimia tanah agar kualitas tanah menjadi lebih

baik sehingga produktivitas tanaman mengalami peningkatan.

Berdasarkan bahan bakunya, limbah cair rebusan kedelai memiliki kandungan

zat-zat organik yang tinggi. Studi kasus yang dilakukan oleh Hardianto (2005),

menyatakan bahwa dengan adanya penambahan bahan organik ke dalam tanah dapat

mempengaruhi sifat biologi tanah, yaitu meningkatkan jumlah mikroorganisme (fungi

dan bakteri), sehingga aktivitas mikroorganisme dalam menguraikan bahan organik juga

meningkat. Hal tersebut bila ditangani secara tepat akan menguntungkan, karena

mikroorganisme tersebut dapat mengikat unsur hara yang diperlukan oleh tanaman

dalam pertumbuhannya.

Menurut Loveless (Loveless, 1991, dalam Rosalina, 2008), unsur hara sangat

diperlukan oleh tanaman dalam menstranspor mineral. Mineral terlebih dahulu akan

diserap ke dalam tumbuhan bersama air melalui daerah perpanjangan sel tepat di

belakang ujung akar dan selanjutnya akan diserap oleh akar, setelah terserap oleh akar,

mineral akan dibagikan ke bagian lain dari tumbuhan tersebut. Unsur hara di tanah

Page 11: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

3

tersedia melalui proses pelapukan dan pembusukan bahan organik atau melalui

perombakan (Dwidjoseputro, 1994, dalam Rosalina, 2008). Berdasarkan bahan-bahan

organik yang terkandung dalam limbah cair industri tempe, maka air rebusan kedelai

dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk meningkatkan kualitas kesuburan tanah.

Untuk itu maka penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi yang tepat

berdasarkan parameter pH, suhu, C/N ratio, kadar PO43-

dan kadar K+.untuk

diaplikasikan pada Pupuk Cair Produktif (PCP) ditinjau dari penambahan pupuk NPK.

METODA

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap 4 industri tempe skala rumah tangga di Wilayah

Kelurahan Sidorejo Kidul, Kecamatan Tingkir, Salatiga. Penelitian dilakukan sejak

bulan Juni 2012 – April 2013.

Bahan dan Piranti Penelitian

Terdapat 8 industri tempe skala rumah tangga di Wilayah Kelurahan Sidorejo

Kidul, Kecamatan Tingkir, Salatiga. Dari 8 industri tempe di wilayah tersebut, diambil

4 tempat sebagai sampel penelitian. Keempat sampel limbah cair dari empat tempat

tersebut lalu dicampur menjadi satu dan ditambahkan dengan pupuk NPK dengan

berbagai konsentrasi, kemudian ditutup dan dibiarkan terfermentasi selama 1 minggu.

Hasil fermentasi campuran tersebut disebut sebagai Pupuk Cair Produktif (PCP).

Adapun bahan-bahan kimia yang dipergunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah: Aquades, kalium dikromat 1 N, larutan barium klorida 0,5%, asam sulfat pekat,

klorida 0,05 N, sakarosa baku, reagen PhosVer 3 Phosphate, serta reagen Potasium 1, 2,

dan 3. Sedangkan piranti yang digunakan adalah berbagai piranti kaca, pH-meter,

termometer, serta piranti analisa karakteristik menggunakan HACH DR/2000

Spectrophotometer.

Page 12: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

4

Pengukuran pH dan Suhu

Pengukuran nilai pH dilakukan dengan cara sampel limbah cair serta produk

PCP berbagai konsentrasi yang telah dibuat diukur menggunakan pH-meter, sedangkan

untuk suhunya diukur dengan menggunakan thermometer.

Analisa C/N Ratio

Analisa C/N ratio dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas Kristen Satya

Wacana dengan menggunakan metode Walkley dan Black untuk menentukan nilai C

total dari dalam sampel, serta metode Kjeldahl untuk menentukan nilai N totalnya.

Analisa C menggunakan metode Walkley dan Black dilakukan dengan cara

sakarosa baku sebanyak 29,68 gram dilarutkan menggunakan aquades dalam labu ukur

250 ml. Kemudian larutan dipipet berturut-turut sebanyak 5, 10, 15, 20 dan 25 ml,

selanjutnya dimasukkan ke dalam 5 buah labu ukur 100 ml dan diencerkan dengan

aquades. Larutan yang telah diencerkan tersebut dipipet masing-masing sebanyak 2 ml

ke dalam 5 buah erlenmeyer. Erlenmeyer itu berturut-turut mengandung 5, 10, 15, 20

dan 25 mg C. Selanjutnya dimasukkan kedalam erlenmeyer sebanyak 25 ml sample

PCP, lalu ditambahkan 10 ml kalium dikromat (K2Cr2O7) 1 N dan 20 ml asam sulfat

pekat (H2SO4), digoyang hingga tercampur dan diamkan selama 30 menit. Setelah 30

menit tambahkan 100 ml Barium klorida (BaCl2) 5% sehingga asam sulfat mengendap

menjadi Barium sulfat (BaSO4), diamkan selama satu malam hingga jernih. Hal ini juga

dilakukan tehadap larutan sukrosa baku, dan diamkan selama satu malam. Setelah itu

larutan dipindahkan ke dalam tabung reaksi lalu dimasukkan ke dalam kuvet dan diukur

dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 660 µm, kemudian dicatat transmitan

dan konversikan kembali ke absorban. Dibuat kurva baku berdasarkan kepekatan C

sakarosa baku dari 0 – 25 mg dan tentukan kadar C-total melalui kurva.

Perhitungan nilai C diperoleh dengan rumus :

Page 13: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

5

Keterangan : f = 1,33 > C yang teroksidasi 77% = 100/77 = 1,30

me = N x V (Normalitas x Volume)

BKM = Bobot kering mutlak 105 oC

0,003 = Valensi Cr yang teroksidasi = 3 x 0,001

Analisa N menggunakan metode Kjeldahl dilakukan dengan melalui tiga tahap,

yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi. Tahap destruksi dilakukan dengan cara pemanasan

sampel dengan penambahan asam sulfat pekat sehingga sampel akan terurai dan

menghasilkan ammonium sulfat. Dalam langkah ini kalium sulfat ditambahkan sebagai

katalisator untuk meningkatkan titik didih asam sulfat sehingga proses destruksi dapat

berjalan lebih cepat. Sampel yang telah didestruksi kemudian didestilasi dengan

penambahan asam borat 4%. hingga diperoleh destilat yang diinginkan. Setelah destilat

diperoleh, sampel tersebut segera dititrasi menggunakan asam klorida 0,05 N dan

dicatat berapa HCl yang dibutuhkan hingga larutan sampel berubah warna.

Perhitungan nilai N diperoleh dengan rumus:

Analisa P

Analisa orthophosphat (PO43-

) dilakukan dengan memasukan 25 ml sampel ke

dalam 2 buah kuvet, kuvet pertama digunakan sebagai blanko sedangkan kuvet kedua

merupakan sampel yang akan dianalisa. Spektrofotometer kemudian diatur pada

program 490 dengan panjang gelombang 890 nm. Kuvet kedua ditambahkan dengan

1 buah reagen PhosVer 3 Phosphate. Setelah reagen ditambahkan ke dalam sampel,

timer pada spektrofotometer kemudian diaktifkan (spektrofotometer secara otomatis

akan menghitung mundur selama 2 menit). Setelah waktu pada timer habis, kuvet berisi

sampel blanko dimasukan dalam spektrofotometer untuk zero nilai yang tercantum pada

layar LCD spektrofotometer, lalu sampel diukur kandungan fosfat-nya menggunakan

spektrofotometer.

Page 14: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

6

Analisa K

Analisa potasium/kalium (K+) dilakukan dengan cara memasukan 25 ml sampel

ke dalam 2 buah kuvet, kuvet pertama digunakan sebagai blanko sedangkan kuvet

kedua merupakan sampel yang akan dianalisa. Spektrofotometer kemudian diatur pada

program 9?? dengan panjang gelombang 650 nm. Kuvet kedua ditambahkan dengan

1 buah reagen Potasium 1, 1 buah reagen Potasium 2, dan 1 buah reagen Potasium 3,

lalu diaduk selama 30 detik sampai tercampur seluruhnya. Setelah reagen ditambahkan

ke dalam sampel, timer pada spektrofotometer kemudian diaktifkan (spektrofotometer

secara otomatis akan menghitung mundur selama 3 menit). Setelah waktu pada timer

habis, kuvet berisi sampel blanko dimasukan dalam spektrofotometer untuk zero nilai

pada layar LCD spektrofotometer kemudian sampel dimasukan ke dalam

spektrofotometer untuk diukur kandungan kalium-nya.

Pembuatan Pupuk Cair Produktif (PCP) (Amilia, 2011)

Pembuatan Pupuk Cair Produktif (PCP) menggunakan limbah cair rebusan

tempe dilakukan dengan mengabungkan keempat sampel dengan volume masing-

masing 750 ml, dikocok dan direbus kembali selama 10 menit agar tercampur secara

merata lalu didinginkan. Sampel kemudian dibagi dalam 6 buah beaker glass dengan

volume masing-masing 500 ml. Pada masing-masing sampel ditambahkan pupuk NPK

dengan konsentrasi: 0%, 0,05%, 0,1%, 0,2%, 0,4%, dan 0,8%. Sampel dikocok hingga

merata, ditutup menggunakan plastik dan diikat karet lalu disimpan selama 7 hari.

Karakteristik dilakukan untuk parameter pH, suhu, C/N Ratio, P, dan K baik pada awal

(sebelum treatment) dan setelah menjadi PCP.

Analisa Data (Steel dan Torie, 1989)

Data hasil dari penelitian dianalisis menggunakan Rancangan Acak Kelompok

(RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan. Sebagai perlakuan adalah variasi

penambahan konsentrasi pupuk cair organik NPK ke dalam PCP, dan sebagai kelompok

adalah waktu analisa. Untuk menguji beda antar perlakuan dilakukan uji Beda Nyata

Jujur (BNJ) dengan tingkat kebermaknaan 5%.

Page 15: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

pH dan Suhu

Penelitian terhadap pH dan suhu dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh

penambahan pupuk NPK terhadap perubahan pH dan suhu dari produk PCP yang dibuat

dengan berbagai konsentrasi apabila dibandingkan dengan sampel limbah cair tempe

yang diperoleh langsung dari pengrajin.

Tabel 1 di bawah menunjukkan bahwa nilai pH yang diperoleh dari hasil

pengukuran menunjukkan nilai diantara 4,0-4,2 dengan purata 4,1, sedangkan suhu

menunjukan nilai purata 26 oC.

Tabel 1. Perbandingan pH dan Suhu Antara Limbah Cair Tempe Dengan PCP Pada Berbagai Konsentrasi

Dari Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa penambahan pupuk NPK dalam limbah

cair tempe untuk pembuatan PCP tidak memberikan dampak terhadap perubahan nilai

pH dan suhu. Nilai pH optium untuk pembuatan pupuk cair adalah antara 4-8, sehingga

nilai pH dari limbah cair tempe serta PCP yang dibuat tersebut memenuhi syarat dalam

pembuatan pupuk cair sesuai dengan standar SNI untuk pupuk cair organik.

Nilai C/N Ratio Antar Perlakuan

Purata nilai C/N ratio antar berbagai konsentrasi penambahan pupuk NPK

berkisar antara sampai . Hasil uji BNJ 5% menunjukan bahwa

nilai C/N ratio antar PCP dengan berbagai konsentrasi penambahan pupuk NPK tidak

berbeda nyata seperti tampak pada Tabel 2.

Page 16: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

8

Tabel 2. Purata C/N Ratio (X±SE) Antara Limbah Cair Tempe Dengan PCP Pada Berbagai Konsentrasi

Penambahan Pupuk NPK

Keterangan : *W = BNJ 5%

* Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukan antar perlakuan tidak berbeda nyata, sedangkan

angka-angka yang diikuti huruf yang tidak sama menunjukan antar perlakuan berbeda nyata. Keterangan

ini juga berlaku untuk Tabel 3 dan 4.

Dari Tabel 2 tampak bahwa C/N ratio tertinggi diperoleh pada konsentrasi

penambahan pupuk NPK sebesar 0% (PCP tanpa penambahan pupuk NPK) yaitu

%. Peningkatan konsentrasi penambahan pupuk NPK secara bertahap

menjadi 0,05%, 0,10%, 0,20%, 0,40%, dan 0,80% mengakibatkan terjadinya penurunan

C/N ratio secara bertahap menjadi ; ; ;

; dan (Gambar 1).

Gambar 1. Diagram Batang C/N Ratio Antar PCP Dengan Berbagai Konsentrasi Penambahan Pupuk NPK

Penurunan nilai C/N ratio antara PCP tanpa adanya tambahan pupuk NPK

dengan PCP yang ditambahkan dengan NPK berbagai konsentrasi tidak ada perbedaan

yang signifikan. C/N ratio dengan nilai yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan

Page 17: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

9

menghambat proses perombakan yang dilakukan oleh mikroorganisme sehingga tidak

efektif untuk diaplikasikan pada tanah yang ingin ditingkatkan efektivitasnya.

Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh bahwa nilai C/N ratio dari PCP limbah cair

tempe tersebut masih belum cukup ideal untuk langsung digunakan sebagai pupuk cair

karena nilainya masih cenderung sangat rendah di bawah nilai standar SNI. Nilai SNI

untuk C/N ratio pupuk cair organik adalah berkisar antara 15-20, sehingga dapat

dikatakan bahwa pupuk cair yang dihasilkan tersebut masih memiliki kualitas yang

rendah. Karenanya, untuk meningkatkan kualitas PCP limbah cair tempe tersebut perlu

dilakukan optimalisasi agar nilai C/N ratio dari produk PCP tersebut semakin meningkat

dan memenuhi syarat baku mutu SNI pupuk cair organik.

Kadar Fosfat Antar Perlakuan

Purata nilai PO43-

dari berbagai konsentrasi penambahan pupuk NPK berkisar

antara ppm sampai ppm. Hasil uji BNJ 5% menunjukan

bahwa nilai PO43-

antar berbagai konsentrasi penambahan pupuk NPK berbeda nyata.

(Tabel 3)

Tabel 3. Purata Kadar Fosfat (X±SE ppm) Antara Limbah Cair Tempe Dengan PCP Pada Berbagai

Konsentrasi Penambahan Pupuk NPK

Dari Tabel 3 tampak bahwa kadar PO43-

tertinggi diperoleh pada konsentrasi

penambahan pupuk NPK sebesar 0,80% yaitu ppm. Peningkatan

konsentrasi penambahan pupuk NPK secara bertahap mengakibatkan terjadinya

peningkatan kadar PO43-

secara bertahap pula seperti dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 18: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

10

Gambar 2. Diagram Batang Kadar Fosfat Antar PCP Dengan Berbagai Konsentrasi Penambahan Pupuk NPK

Kandungan PO43-

tersebut sudah cukup tinggi sehingga baik untuk diaplikasikan

langsung pada tanah. Penambahan fosfat pada media tanam sangat dibutuhkan oleh

tanaman karena zat ini digunakan oleh tanaman dalam proses pembentukan bunga,

buah, dan biji, serta untuk mempercepat pematangan buah. Kandungan fosfat pada PCP

tersebut sudah cukup tinggi, namun kandungan fosfor tersebut masih belum cukup

untuk memenuhi syarat SNI untuk kadar PO43-

dalam pembuatan pupuk cair organik

yaitu >1000 ppm, sehingga masih perlu untuk dilakukan optimalisasi terhadap produk

PCP tersebut.

Kadar Potasium Antar Perlakuan

Purata nilai K+ antar perlakuan berkisar antara sampai

ppm. Hasil uji BNJ 5% menunjukan bahwa kadar K+ antar berbagai

konsentrasi penambahan pupuk NPK berbeda nyata (Tabel 4).

Tabel 4. Purata Kadar Potasium (X±SE ppm) Antara Limbah Cair Tempe Dengan PCP Berbagai Konsentrasi

Penambahan Pupuk NPK

Page 19: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

11

Dari Tabel 4 tampak bahwa kadar K+ tertinggi diperoleh pada konsentrasi

penambahan pupuk NPK sebesar 0,80% yaitu ppm. Peningkatan

konsentrasi penambahan pupuk NPK tersebut secara bertahap mengakibatkan terjadinya

peningkatan kadar K+ secara bertahap pula, seperti terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Diagram Batang Kadar Potasium Antar PCP Dengan Berbagai Konsentrasi Penambahan Pupuk NPK

Penambahan K+ pada media tanam sangat berperan penting dalam pertumbuhan

tanaman, dikarenakan K+ sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam proses perkembangan

akar agar dapat memungkinkan terjadinya penyerapan unsur hara yang lebih banyak

serta untuk memperkuat daya tahan tanaman terhadap penyakit dan kekeringan.

Berdasarkn data hasil penelitian, kandungan K+ dalam PCP tersebut, pada penambahan

konsentrasi pupuk NPK 0,20%, telah memenuhi syarat SNI untuk K+ dari pupuk cair

organik, yaitu sebesar > 2000 ppm sehingga baik untuk langsung diaplikasikan pada

tanah.

Apabila data dari hasil penelitian di atas dilihat secara keseluruhan, maka

terlihat bahwa data hasil penelitian yang dilakukan terhadap produk PCP berbagai

konsentrasi yang dibuat tersebut telah menunjukan kemajuan yang cukup signifikan

dalam hal kualitas kandungannya dibandingkan dengan sampel awal yang hanya berupa

limbah cair industri tempe. Namun, apabila produk PCP tersebut benar-benar ingin

diaplikasikan pada bidang pertanian dan perkebunan, maka perlu untuk dilakukan

optimalisasi produk terhadap kualitas kandungan PCP tersebut agar sesuai dengan nilai

Page 20: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

12

Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pupuk cair organik, yang merupakan standar

baku mutu produk yang beredar dan digunakan di Indonesia.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penambahan pupuk NPK terhadap limbah cair tempe untuk pembuatan PCP tidak

memberikan dampak terhadap perubahan nilai pH dan suhu dari produk PCP yang

dihasilkan.

2. C/N ratio tertinggi diperoleh pada konsentrasi penambahan pupuk NPK sebesar 0% (PCP

tanpa penambahan pupuk NPK) yaitu , sedangkan kadar PO43-

dan K+

tertinggi diperoleh pada konsentrasi penambahan pupuk NPK sebesar 0,80% dengan kadar

berturut-turut ppm dan ppm.

3. Penambahan pupuk NPK yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas PCP dari limbah

cair tempe, berdasarkan hasil penelitian ini, adalah 0,80%. Namun, masih perlu dilakukan

optimalisasi terhadap produk PCP limbah cair tempe tersebut agar dapat memenuhi syarat

kualitas SNI.

Saran

Untuk penelitian selanjutnya disarankan:

1. Perlu dilakukan percobaan untuk optimalisasi produk PCP dari limbah cair tempe

dengan menggunakan variasi konsentrasi penambahan pupuk NPK di atas 0,80 %,

agar dapat diperoleh konsentrasi penambahan pupuk NPK yang paling optimal.

2. Perlu dilakukan aplikasi produk PCP terhadap tanah media tanam untuk

mengetahui efektivitas produk yang dibuat terhadap kualitas pertumbuhan tanaman.

Page 21: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tempe Sebagai Pupuk …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4002/2/T1_652007016_Full... · merupakan makalah . yang telah dipublikasikan pada Seminar

13

DAFTAR PUSTAKA

Alaerts, G. dan S. S.Santika, 1987. Metoda Penelitian Air. Surabaya : Usaha Nasional.

Amilia, Y. 2011. Penggunaan Pupuk Organik Cair Untuk Mengurangi Dosis

Penggunaan Pupuk Anorganik Pada Padi Sawah (Oryza sativa L.)

http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Penggunaan-Pupuk-Organik-

Cair-Untuk-Mengurangi-Dosis-Penggunaan-Pupuk-Anorganik-Pada-Padi-Sawah-

Oryza-sativa-L..pdf

Diakses pada tanggal 30 November 2012.

Badan Standarisasi Nasional. 2004. Standar Kualitas Pupuk Cair Organik. SNI 19-

7030-2004

Hardianto, R. 2005. Dukungan Tekhnologi Organik dalam Pengembangan Tanaman

Pangan dan Holtikultura Di kawasan selatan Jawa timur.

http://www.bptpjatimdeptan.go.id/templates/dukungan%20teknologi%20organik%20da

lam%20pengembangan%20tanaman%20pangan%20dan%20Holtikultura.htm.

Diakses pada tanggal 29 Agustus 2012.

Rosalina, R. 2008. Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Penyiraman Air Limbah

Tempe Sebagai Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat

(Lycopersicum esculentum Mill.)

http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/04520043-ruhil-rosalia.ps

Diakses pada tanggal 11 Oktober 2012.

Steel, R.G.D. dan J.H. Torie. 1989. Prinsip dan Prosedur Statistika. Jakarta : PT

Gramedia.

Wiryani, E. 2009. Analisis Kandungan Limbah Cair Pabrik Tempe.

http://eprints.undip.ac.id/2121/1/ANALISIS_KANDUNGAN_LIMBAH_CAIR_PABR

IK_TEMPE.pdf

Diakses pada tanggal 11 Oktober 2012.