pembusukan tempe (isi)

16

Click here to load reader

Upload: hendrocahyo-hats

Post on 29-Jun-2015

2.242 views

Category:

Documents


767 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembusukan Tempe (isi)

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Tempe merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Cara

pembuatannya ada dua macam, yang dilapisi plastik dan dilapisi daun pisang. Oleh karena itu

kami mengadakan penelitian selam 7 hari, untuk menentukan percepatan pembusukan tempe.

B. Rumusan Masalah

Dalam percobaan ini, kami menggunakan plasti, dan daun pisang, yang telah dijelaskan pada

latar belakang, yaitu untuk menentukan percepatan pembusukan tempe. Kami juga menyediakan

dua wadah yang berbentuk toples. Yang satu untuk tempe berbungkus plastik, dan yang satu

untuk tempe berbungkus daun pisang.

C. Tujuan Penelitian

Ingin mengetahui, tempe mana yang lebih cepat mengalami pembusukan, apakah yang

dibungkus plastik atau daun pisang.

D. Manfaat Penelitian

o Agar pemilihan tempe yang dibeli, dapat bertahan selama beberapa hari,

o Mengetahui keawetan tempe yang dilapisi plastik atau daun pisang.

3

Page 2: Pembusukan Tempe (isi)

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Tempe

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa

bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus

oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Secara umum,

tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji

kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Tempe berpotensi untuk digunakan

melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah

terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker,

dan lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun

kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain. Pemberian tempe

berpengaruh positif terhadap penurunan gula darah dan kecepatan kesembuhan luka pada

tikus diabetes. Tempe mengandung asam lemak, vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin),

asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), B12 (sianokobalamin),

mineral, zat antioksidan, protein, lemak, dan karbihidrat.

B. Plastik

Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat, dan

dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi (suhu peralihan kacanya diatas suhu

ruang), jika tidak banyak bersambung silang. Plastik merupakan polimer bercabang atau

linier yang dapat dilelehkan diatas panas penggunaannya. Plastik dapat dicetak (dan

4

Page 3: Pembusukan Tempe (isi)

dicetak ulang) sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan yang dibutuhkan dengan

menggunakan proses injection molding dan ekstrusi. Plastik adalah polimer; rantai-

panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul

berulang, atau “monomer”. Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau

dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang (beberapa minat

komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur

utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti

plastik grup molekuler berlainan “bergantung” dari tulang-belakgan (biasanya

“digantung” sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama

untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup “pendant” telah membuat

plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki

properti dari polimer tersebut. Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material

alami (seperti: permen karet, “shellac”) sampai ke material alami yang dimodifikasi

secara kimia (seperti: karet alami, “nitrocellulose”) dan akhirnya ke molekul buatan-

manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene). Plastik didesain dengan

variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras,

"reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang

umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang

industri.

C. Daun Pisang

Daun pisang adalah daun dari pohon pisang yang digunakan sebagai bahan dekoratif pada

berbagai kegiatan keagamaan atau sebagai bahan pelengkap dalam kuliner, seperti yang

dilakukan beberapa negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Daun pisang mengandung

5

Page 4: Pembusukan Tempe (isi)

polifenol dalam jumlah besar yang sama seperti pada daun teh, berbentuk EGCG,

sehingga menghasilkan aroma khas ketika menjadi bahan pelengkap makanan. Daun

Pisang memiliki bentuk daun yg besar dan panjang sehinggga biasanya dipakai untuk

meletakkan makanan di atasnya. Daun pisang pun ternyata memiliki manfaat yang cukup

baik. Selain digunakan sebagai pembungkus makanan, daunnya ternyata bisa digunakan

untuk pengobatan kulit yang terbakar. Caranya, bakar daun pisang itu hingga menjadi

abu, lalu campurkan abu daun pisang dengan minyak kelapa. Setelah itu oleskan

campuran tersebut pada kulit yang terbakar itu. Efeknya mampu mendinginkan kulit yang

terbakar sekaligus membuka pembentukan sel kulit baru.

6

Page 5: Pembusukan Tempe (isi)

BAB III

Metodologi

1. Alat dan Bahan

a) Alat yang Digunakan

2 Toples

Kamera

b) Bahan yang Digunakan

2 Tempe

Daun pisang

Plastik

2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat : Rumah Hendro

Waktu pelaksanaan : Tanggal 7 September 2010 – Tanggal 14 September 2010

3. Cara Kerjanya

Tiap tempe dibungkus plastik, dan daun pisang,

Keduanya dimasukkan ke dalam toples,

Lalu tutup rapat toplesnya,

Selama 7 hari, tempe di foto 1 x 24 jam setiap jam 09.00 WIB.

7

Page 6: Pembusukan Tempe (isi)

BAB IV

Hasil dan Pembahasan

A. Hasil

Hasil penelitian selama 7 hari membuktikkan bahwa pembusukan lebih cepat terjadi

pada tempe yang dibungkus plastik, dikarenakan plastik tidak memiliki rongga udara,

sehingga saat mengembun plastik juga ikut mengembun.

Berikut akan disajikan tabel, dan grafik tentang pembusukan tempe:

HariTempe yang Dibungkus

Plastik Daun Pisang

1 Belum mengalami

perubahan Belum mengalami perubahan

2

Toples yang menjadi tempat wadahnya mulai mengembun

Mengeluarkan busa

Toplesnya mengembun

3 Busanya membesar Baru mengeluarkan busa

4

Mengeluarkan air Biji tempenya merenggang Mulai mengalami

pembusukan Menciut

Mengeluarkan air Biji tempenya merenggang

5 Semakin menciut Mulai longgar dari daun pisang

Menciut

6 Busa mengecil Warna dominan coklat

Busa mengecil Warna belum berubah menjadi coklat

7

Sudah membusuk Warna kecoklatan Susunannya sudah tidak

teratur Sudah tercium aroma tidak

sedap

Warna dominan coklat

Tabel Pembusukan Tempe antara yang Dibungkus Plastik dengan Daun

Pisang

Grafik Pembusukan Tempe antara yang Dibungkus Plastik dengan Daun Pisang

8

Proses

Pembusukan

Page 7: Pembusukan Tempe (isi)

B. Pembahasan

9

Keterangan angka yang mewakili proses pembusukan tempe:

0 = Belum mengalami perubahan

1 = Toplesnya mengembun

2 = Mengeluarkan busa

3 = Mengeluarkan air, Biji tempe merenggang, Busa membesar

4 = Menciut, Mulai melonggar dari daun pisang

5 = Semakin menciut, Busa mengecil

6 = Warna dominan coklat

7 = Membusuk, Kecoklatan, Susunan tidak teratur, Sudah tercium aroma

tidak sedap

Hari

Page 8: Pembusukan Tempe (isi)

- Pada hari pertama tempe belum mengalami perubahan

- Pada hari ke-2, tempe di tiap toples mengalami pengembunan. Pada tempe yang

dilapisi plastik, tempe sudah mengeluarkan putih-putih sepert busa.

- Pada hari ke-3, tempe yang dilapisi plastik, busanya makin

membesar, dan pada tempe yang dilapisi daun pisang mulai

mengeluarkan busa.

- Pada hari ke-4, tempe yg dilapisi plastik bijinya sudah terlihat merenggang, dan mulai

mengalami pembusukan, dengan ditandai kedua sisinya mengeluarkan busa, dan

sudah mulai menciut, sedangkan pada tempe yang

dilapisi daun pisang mulai merenggang biji tempenya,

dan kedua tempe telah mengeluarkan air.

- Pada hari ke-5, tempe yang dilapisi plastik semakin menciut, dan pada tempe yang

dilapisi daun pisang mulai menciut, dan sudah mulai longgar dengan daun pisang.

10

Page 9: Pembusukan Tempe (isi)

- Pada hari ke-6, tempe yang dilapisi plastik, busanya mulai

mengecil dan warnanya sudah mulai berubah, yaitu warna

putih yang ada pada tempe menghilang dan warna di dominasi

dengan warna coklat. Tempe yang dilapisi daun

pisang, busanya juga mengecil, tetapi warnanya

belum didominasi warna coklat.

- Pada hari ke-7 , tempe yang dilapisi sudah membusuk, dengan ditandai warnanya

yang sudah sangat kecoklatan, dan biji-bijinya sudah tak tersusun lagi, serta mulai

tercium bau tidak sedap. Pada tempe yang dilapisi daun pisang busanya baru menciut,

dan warnanya sudah dominan coklat.

BAB V

11

Page 10: Pembusukan Tempe (isi)

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Jadi, tempe yang dibungkus plastik lebih cepat mengalami pembusukan dibandingkan

tempe yang dibungkus daun pisang. Ini dikarenakan plastik tidak mempunyai rongga,

sedangkan daun pisang mempunyai rongga. Rongga itu sendiri berfungsi sebagai

sirkulasi udara, yang berguna bagi tempe ketika menguap.

B. Saran

Sebaiknya, jika ingin melakukan penelitian ini lebih lanjut, alangkah baiknya tempe yang

tidak bungkus juga di ikutsertakan, dan beberapa tempe tidak usah dimasukkan ke dalam

toples

Kata Penutup

12

Page 11: Pembusukan Tempe (isi)

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian ini.

penelitian tentang membandingkan tempe yang cepat mengalami pembusukan, apakah yang

di bungkus dengan plastik atau yang dibungkus dengan daun pisang. Semoga dapat

bermanfaat bagi studi kita semua .

Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam

makalah ini yang tidak berkenan di hati para pembaca. Kritik dan saran akan kami terima

dengan lapang dada.

Tim Penyusun

Kelompok IV

13