pemanfaatan beberapa cekaman lingkungan

11
PEMANFAATAN BEBERAPA CEKAMAN LINGKUNGAN TERHADAP PEMBUAHAN TANAMAN MANGGA DALAM POT Tanaman mangga mempunyai toleransi tumbuh yag tinggi, baik didataran rendah maupun di dataran tinggi, dengan keadaan volume curah hujan sedikit atau banyak, tetapi untuk memperoleh produksi Mangga yang tinggi membutuhkan temperatur curah hujan, keadaan awan dan angin yang bertoleransi tepat. Di Indonesia Mangga dapat tumbuh pada ketinggian 0- 1000 m dpl, menurut Untung (1998) ketinggian yang ideal adalah 600 mdpl. Masa berbunga tanaman Mangga dipengaruhi oleh ketinggian tempat dari permukaan laut, hal ini beerhubungan dengan radiasi matahari yang dibutuhkan tanaman. Di Indonesia pada umumnya setiap kenaikan rata- rata 130 m dimana Mangga ditanam, maka masa pembungaan tertunda selama 4 hari.(AAK,1991) Tanaman Mangga memerlukan temperatur yang panas menjelang pembungaan, karena temperatur tersebut mencegah pertumbuhan vegetatif dan mendorong pertumbuhan reproduktif. Temperatur untuk tanaman Mangga lebih kurang 24 o C-27 o C, pada suhu tersebut pertumbuhan vegetatif dan hasilnya cukupbaik, suhu yang dapat ditoleransi adalah 28 o C-30 o C (Untung, 1998) 1

Upload: agil-juansyah

Post on 21-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: Pemanfaatan Beberapa Cekaman Lingkungan

PEMANFAATAN BEBERAPA CEKAMAN LINGKUNGAN

TERHADAP PEMBUAHAN TANAMAN MANGGA DALAM POT

Tanaman mangga mempunyai toleransi tumbuh yag tinggi, baik didataran

rendah maupun di dataran tinggi, dengan keadaan volume curah hujan sedikit atau

banyak, tetapi untuk memperoleh produksi Mangga yang tinggi membutuhkan

temperatur curah hujan, keadaan awan dan angin yang bertoleransi tepat.

Di Indonesia Mangga dapat tumbuh pada ketinggian 0-1000 m dpl, menurut

Untung (1998) ketinggian yang ideal adalah 600 mdpl. Masa berbunga tanaman

Mangga dipengaruhi oleh ketinggian tempat dari permukaan laut, hal ini

beerhubungan dengan radiasi matahari yang dibutuhkan tanaman. Di Indonesia pada

umumnya setiap kenaikan rata-rata 130 m dimana Mangga ditanam, maka masa

pembungaan tertunda selama 4 hari.(AAK,1991)

Tanaman Mangga memerlukan temperatur yang panas menjelang

pembungaan, karena temperatur tersebut mencegah pertumbuhan vegetatif dan

mendorong pertumbuhan reproduktif. Temperatur untuk tanaman Mangga lebih

kurang 24oC-27oC, pada suhu tersebut pertumbuhan vegetatif dan hasilnya cukupbaik,

suhu yang dapat ditoleransi adalah 28oC-30oC (Untung, 1998)

Keadaan volume curah hujan juga akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman

Mangga dan proses produksi pembentukan bunga dan buah. Persentase curah hujan

setiap tahun secara alami sangat penting pengaruhnya terhadap proses pembungaan,

sebab masa primordia bunga akan terjadi setelah musim hujan. Curah hujan yang

dapat ditolerir untuk pertumbuhan dan perkembangan mangga berkisar antara 700 -

2500 mm/ tahun. Ciri khas lain pada tanaman mangga yaitu angat tahan terhadap

kekeringan, malahan kondisi inilah yang diinginkan. Kondisi kering yang masih

dapat ditolerir adalah 2-6 bulan. (Pracaya,1995)

Di daerah dengan curah hujan yang tinggi tanaman mangga tidak dapat

berbuah maksimal, beberapa jenis tanaman Mangga gagal berbunga pada saat cuaca

lembab malam hari, berawan dan terjadi tetesan air embun pada bunga Mangga,

sehingga mempercepat serangan penyakit.

1

Page 2: Pemanfaatan Beberapa Cekaman Lingkungan

Menurut (AAK,1998) Curah hujan diluar batas toleransi akan berakibat

kurang menguntungkan terhadap tanaman Mangga, diantaranya adalah :

1. Curah Hujan akan mencuci butir-butir tepung sari, akhirnya tepung sari tersebut

jatuh.

2. Hujan yang terlalu lebat bisa menyebabkan luka pada permukaan tubuh bunga

sehingga bisa mengakibatkan bunga rontok.

3. Volume curah hujan yang tinggi mengakibatkan udara menjadi lembab, sehingga

memudahkan serangan hama penyakit.

4. Selama hari-hari hujan, serangga penyerbuk tinggal diam bermalas-malasan,

praktis mereka tidak dapat melakukan penyerbukan

Berdasarkan sifat pembuahan mangga tersebut, maka kita juga dapat membuat

mangga tersebut berbuah selain dari musimnya. Adapun teknologi yang digunakan

dalam pembuahan mangga diluar musim dikenal sebagai teknologi off season.

Teknologi ini terdiri dari secara mekanik dan secara hormonal.

Teknologi memunculkan buah di luar musim, disebut teknologi off-season.

Tujuan teknologi ini ada dua yaitu, pertama adalah murni motif ekonomi yang

ditujukan untuk menaikkan harga komoditas buah-buahan jauh lebih tinggi

dibandingkan ketika dalam musimnya –on season. Tujuan kedua lebih idealis, pada

aplikasi kebijakan pemenuhan pangan buah-buahan masyarakat agar tersedia

sepanjang tahun. Komoditas buah-buahan yang sudah teruji berhasil dalam penerapan

teknologi off-season adalah: lengkeng, durian, mangga, apel, jeruk dan jambu air dan

ini di negara Thailand sudah diterapkan mereka selangkah lebih maju dari patani-

petani kita dengan dukungan departemen pertanian dan perkebunan setempat. Gak

heran durian montong asal thailand tersedia sepanjang tahun di pasar Indonesia.

Tujuan aplikasi teknologi off-season pertama -motif ekonomi- dilakukan ber-

kaitan dengan erat dengan karakteristik produk komoditas agobisnis yang berbeda

dengan komoditas lainnya. Produk agrobisnis mudah sekali rusak, mempunyai bio-

massa besar, memerlukan tempat luas untuk gudang dan transpor, hasil produknya

beragam/multi grade (Gumbira, 2001). Dimana jika sedang panen raya –on-season,

buah-buah seperti tidak ada harganya, terjual dengan harga sangat murah. Sedang jika

2

Page 3: Pemanfaatan Beberapa Cekaman Lingkungan

tidak sedang musim, buah dengan kualitas dan kuantitas yang sama dijual dengan

harga berkali-kali lipat lebih mahal. Contoh konkretnya ada pada komoditas mangga,

jeruk dan durian

Fenomena menarik yang berhubungan dengan Penjaminan Mutu Pangan

(Food Safety), terjadi dalam bisnis buah-buahan, contohnya pada saat tidak musim

Jeruk Lokam atau Ponkam dengan mutu yang sangat buruk (off-grade) tetap habis

diserbu pembeli. Dengan buah bisa dibuahkan sepanjang musim, maka ketersediaan

buah akan merata sepanjang tahun dengan jumlah yang cukup. Sehingga konsumen

tetap memperoleh buah bermutu baik dengan harga wajar.

Bagi orang yang sudah mengetahui teknologi off-season, hal ini merupakan

peluang bisnis yang sangat menarik. Namun seringkali untuk mendapatkan

keuntungan sebesar-besarnya teknologi ini tidak diterapkan dengan bijak, apalagi jika

yang menerapkan adalah klan pedagang, pengijon, tengkulak dan pemborong. Satu

contoh penerapan teknologi yang tidak bijak banyak terjadi pada perkebunan mangga

rakyat di Rembang, Ngawi, Situbondo, Probolinggo dan Pasuruan. Dimana jauh

sebelum musim mangga mulai para pengijon sudah mendatangi petani/pekebun

mangga, mereka mengontrak-mengijon mangga lebih tinggi dari harga pasaran biasa,

petani senang bukan kepalang, keuntungan besar dalam benaknya.

Kemudian setelah deal, para pengijon mengaplikasikan zat pengatur tumbuh

(ZPT), yang menghentikan fase vegetatif dan memunculkan fase generatif bunga dan

buah. Biasanya dengan aplikasi ZPT buah mangga akan berbuah maju dua bulan

sebelum musimnya dan berbuah amat sangat lebat. Pengijon untung besar, karena

selain harga mangga berlipat-lipat, kuantitas produksi mangga juga berlipat-lipat.

Petani berpandangan bahwa Pengijon sedang beruntung –tiba beja, bahasa Jawanya-

karena anugrah alam. Petani baru sadar ketika sehabis panen pohon-pohon

mangganya tidak segera pulih dengan tumbuh pupus dan tunas baru. Pohon

mangganya semakin hari semakin merana, daunnya banyak yang mengering, gugur

atau mengeriting, dahan ranting mengkerut dan mudah patah (getas), daya tahan

tanaman lemah (mudah terserang hama dan penyakit), dan tak jarang panen tersebut

menjadi adalah panen terakhir karena pohon tersebut akhirnya mati.

3

Page 4: Pemanfaatan Beberapa Cekaman Lingkungan

Teknologi memunculkan buah di luar musim, atau disebut teknologi off-

season. Ada Berbagai Teknologi Off-season.

1. Secara Mekanik/Fisik

2. Secara Kimia/Hormonal

3. Gabungan kedua cara tersebut diatas

Setelah mengetahui banyaknya cara-cara yang ada. Maka dalam makalah ini

hanya dijelaskan bagian teknologi off season secara mekanik saja. Dan sebenarnya

pada jaman dulu teknologi off-season ini sudah diterapkan, walau mungkin kita

melakukannya dengan cara tak sengaja atau mungkin hanya ikut-ikutan saja, antara

lain tapi dengan cara mekanis antara lain dengan cara:

a). Kerat

Tanaman buah dalam pot juga butuh batangnya dikerat. tehniknya batang

dikerat atau seolah-olah dilukai. gunanya untuk menghalangi makanan yang telah ada

di batang turun lagi melewati susunan kambium. Tehnik pengeratan ini dapat

merangsang percepatan buah. pengeratan ini dikerjakan dalam periode (musim

panen). Pengeratan yang terus-terusan dapat mengakibatkan batang dimasuki air serta

berujung berlangsung busuk batang serta busuk akar. pengeratan pada tanaman

mangga juga mesti memperoleh penanganan spesial. janganlah mengerat batang

terlebih pada musim hujan. pada musim hujan usaha pengeratan ini tidak

direkomendasika. pemaksaan pengeratan bisa bikin fatal, salah salah dapat

mengakibatkan berlangsung busuk batang. Mengerat pembuluh floem (kulit pohon)

melingkar sepanjang lingkaran pohon sampai kelihatan pembuluh xylem (kayu

pohon).

b). Pruning

Memangkas daun, cabang dan ranting, hingga pohon gundul atau tersisa

sedikit daun. Pemangkasan dilakukan sebagai upaya pengurangan persaingan di

antara bagian satu dengan bagian lain dalam satu tanaman atau di antara tanaman satu

dengan tanaman lainnya dengan mengurangi/membuang beberapa cabang, pucuk atau

bagian tanaman lainnya, sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang sesuai

4

Page 5: Pemanfaatan Beberapa Cekaman Lingkungan

dengan yang diharapkan. Adapun tujuan pemangkasan pada tanaman mangga adalah

mengendalikan keseimbangan pertumbuhan vegetatif dan reproduktif untuk

meningkatkan hasil, memperbesar buah dan mempercepat proses pemasakan buah.

Sementara pangkasan pada tanaman mangga dapat dibedakan dalam tiga macam

yaitu pangkasan bentuk, pangkasan bentuk dan pangkasan tunas-tunas di ketiak

cabang atau tangkai daun (Anonim, 2010).

Di dalam pola pertumbuhan tanaman, pertumbuhan ujung batang yang

dilengkapi dengan daun muda apabila mengalami hambatan, maka pertumbuhan

tunas akan tumbuh ke arah samping yang dikenal dengan “tunas lateral” misalnya

saja terjadi pemotongan pada ujung batang (pucuk), maka akan tumbuh tunas pada

ketiak daun. Fenomena ini kita namakan “apical dominance“. Hubungan antara

auksin dengan apical dominance pada suatu tanaman telah dibuktikan oleh Skoog

dan Thimann. Dalam eksperimennya, pucuk tanaman kacang dibuang, sebagai akibat

treatment tersebut menyebabkan tumbuhnya tunas di ketiak daun. Dari ujung tanaman

yang terpotong itu diletakan blok agar yang mengandung auksin. Dari perlakuan

tersebut ternyata bahwa tidak terjadi pertumbuhan tunas pada ketiak daun. Hal ini

membuktikan bahwa auksin yang ada di apical bud menghambat tumbuhnya tunas

lateral (Wawan, 2009).

Pengaruh pemangkasan pada tanaman mangga yang mendapat perlakuan

pemangkasan memiliki jumlah tunas yang lebih banyak ketimbang tanaman tomat

yang tidak mendapat perlakuan (kontrol). Dari sini sudah dapat dilihat bahwa dengan

melakukan pemangkasan akan mempengaruhi atau merangsang hormon yang

mengakibatkan tanamn tidak tumbuh terlalu tinggi, namun akan lebih banyak tumbuh

cabang-cabang yang nantinya adalah tembat tumbuh bunga dan buah.

c). Pelukaan

Pelukaan merupakan cara yang sudah lama, namun bila tidak hati-hati

melakukannya tanaman akan mati. Mengapa dengan cara dilukai tanaman malah

menjadi cepat berbuah ?. Dengan pelukaan, pengangkutan hasil fotosuntesis ke

bagian akar menjadi terganggu. Sehingga terjadilah pemusatan zat-zat makanan ke

5

Page 6: Pemanfaatan Beberapa Cekaman Lingkungan

cabang-cabang daun dedaunan. Pemusatan ini akan mendorong proses pembungaan

untuk lebih cepat terjadi, yang kemudian diikuti dengan proses pembuahan.

Pelukaan ini bisa dilakukan pada pangkal batang yang disebut penyunatan,

bisa pada batang yang disebut pencacahan. Untuk pelukaan pada akar/ umbi jarang

dilakukan sebab terlalu riskan. Bila pelukaan pada akar/ umbi jangan lupa diolesi

dengan parafin, cat tau tir untuk menghindari infeksi jamur dan sebagainya. Ada pula

dengan cara pengerokan kulit batang pohon. Biasanya cara ini digunakan untuk

mempercepat pembungaan dan pembuahan pada tanaman lengkeng. Pengerokan ini

dilakukan setelah pemangkasan. Melukai pembuluh floem dengan benda tajam.

Bentuknya bisa dengan mengerok, mencacah, memaku atau mengiris kulit kayu.

d). Pengikatan

Melilit pohon merupakan suatu cara tradisional, tujuannya untuk

mempercepat proses pembuahan. Dahulu kita tidak mengerti mengapa dengan diikat

demikian tak lama kemudian pohon berbunga dan berbuah. Memang dengan melilit

batang tanaman, pengangkutan karbihidrad hasil fotosintesis ke bagian akar menjadi

terhambat dan akhirnya terjadilah timbunan-timbunan zat makanan yang kemudian

akan merangsang timbulnya pembungaan dan pembuahan.

Bagian tanaman yang dililit bisa pada batang primernya maupun pada batang

sekundernya. Alat yang digunakan untuk melilit biasanya adalah kawat, Kawat ini

dililitkan pada batang kencang sekali. Setelah tanaman buah-buahan tersebut

berbunga atau setelah bakal-bakal buahnya bermunculan barulah lilitan dilepas.

Mengikat erat pohon dengan kawat hingga transpor hasil fotosintesa pembuluh floem

terhambat.

e). Stressing air

Penyirapan dengan air atau artinya stres air tidak diperkenankan sembarangan.

penyiraman memanglah butuh untuk type buah spesifik contohnya mangga.

tehniknya terhitung cukup spesifik. tanaman yang baru saja ditanam tidak harus tiap-

tiap hari disiram. idealnya, sesudah sekian hari berlangsung adaptasi baru tanaman

6

Page 7: Pemanfaatan Beberapa Cekaman Lingkungan

disiram dengan normal. gunanya untuk lebih mempercepat sistem perangsangan

tanaman supaya mengeluarkan bunga. namun sebagian tanaman yang ditanam di

tempat dingin, stres air dikerjakan optimal 3 hari, namun di tempat panas optimal 1

minggu. bila tanaman berlebihan air, bukan hanya buah yang diinginkan dapat

tumbuh tetapi cuma daun nya saja lebat. tak hanya stres air, penyiraman teratur juga

butuh dikerjakan 2 kali dalam 1 hari serta baiknya saat pagi serta sore hari. bila pagi

hari, janganlah menyiram di bagian daun dikarenakan dapat mengakibatkan daun itu

layu akibat sistem fotosintesis terganggu.

Kelima teknologi off-season konvensional ini, pada prinsipnya adalah

merubah perbandingan unsur carbon (C) dan nitrogen (N) –C/N ratio– dalam tubuh

tanaman. Cara konvensional ini mempunyai kelemahan yaitu tak terukur. Kalau

aplikasinya kebetulan pas, ya berhasil tapi kalau tidak pas ya gagal. Dalam

berbudidaya cara konvensional tersebut tidak direkomendasikan, karena selain tidak

bisa memberikan kepastian, juga dapat mengakibatkan kerusakan pohon secara fisik

dan fisiologis.

7