pemahaman informasi iklim musim bawil4
DESCRIPTION
INFORMASI HUJAN BULANAN, INFORMASI IKLIM YANG TERJADI DI SULAWESI SELATANTRANSCRIPT
PEMAHAMANINFORMASI DAN
PRAKIRAAN IKLIM / MUSIM
BALAI BESAR METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKAWILAYAH IV MAKASSAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta diharapkan dapat:1. Memahami Prakiraan cuaca dan iklim dan pentingnya untuk
kegiatan pertanian2. Memahami makna curah hujan Atas Normal (AN), Normal (N)
dan Bawah Normal (BN)3. Mempelajari dan memahami arti dari probabilitas dalam
konteks akurasi prakiraan dan hubungannya dengan pengambilan keputusan
4. Mengembangkan kemampuan untuk menafsirkan hasil prakiraan BMKG, terutama yang terjadi pada lahan tadah hujan (ladang)
Berbagai Istilah Informasi Musim
a) Curah hujan mm) :
merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.
b) Curah hujan kumulatif
merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu tertentu, misalnya dasarian, bulanan, musiman, tahunan. Dalam satu musim, rentang waktunya adalah selama panjang musim tertentu.
c) Zona Musim (ZOM) :
adalah daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan. Daerah-daerah yang pola hujan rata-ratanya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan, disebut Non Zona Musim (Non ZOM).
Luas suatu wilayah ZOM tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah administrasi pemerintahan. Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari beberapa kabupaten, dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM.
d) Awal Musim Kemarau :
ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. Permulaan musim kemarau, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).
e) Awal Musim Hujan :
ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. Permulaan musim hujan, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).
f) Dasarian :
adalah rentang waktu selama 10 (sepuluh) hari. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian, yaitu : a. Dasarian I : tanggal 1 sampai dengan 10. b. Dasarian II : tanggal 11 sampai dengan 20. c. Dasarian III : tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.
g) Sifat Hujan : merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu
tertentu (bulanan, musiman, tahunan) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode 1981-2000).
Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :
a. Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85%--115% terhadap rata-ratanya. c. Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya.h) Standar Normal : Rata-rata curah hujan selama 30 tahun, menggunakan periode waktu yang
sudah ditentukan, dimulai tahun berakhiran 1 diakhiri tahun berakhiran 0 (1901-1930, 1931-1960, 1961-1990, 1991-2020, dst)
i) Normal : Rata-rata curah hujan selama 30 tahun, menggunakan periode waktu yang
tidak ditentukan (1971-2000, 1976-2005, 1981-2010, dll)j) Rata-Rata : Rata-rata curah hujan selama minimal periode 10 tahun (1971-1980, 1976-
1985, 2000-2010, dll)
0
50
100
150
200
I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III
BULAN / DASARIAN
HU
JAN
(M
M)
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUN AGT SEP OKT NOP DES
Bagaimana Penentuan Awal Musim ??Curah Hujan Rata-Rata Dasarian (10 Harian)
Stasiun Pasir Sarongge_Cianjur Periode 1981-2000
Periode Musim Hujan(Sep III – Mei III)
Periode Musim Kemarau(Jun I – Sep II)
Akhir Musim Hujan (Mei III)
Awal Musim Kemarau (Jun I)
Akhir Musim Kemarau (Sep II)
Awal Musim Hujan (Sep III)
PENENTUAN AN, BN, N
Bawah Normal (< 85 mm)
Tahun-k
Normal85 – 115 mm-15%
+15%
Tahun-iRata-Rata
Jangka Panjang
Atas Normal (> 115 mm)
Tahun-j
100 mm
PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012342 ZONA MUSIM (ZOM)
DI INDONESIA
BMKG
DAERAH JLH POS HUJAN
SUMATERA 478
JAWA 1086
BALI 66
NTB 57
NTT 64
KALIMANTAN 211
SULAWESI 241
MALUKU DAN PAPUA 55
JUMLAH 2258
PEMUTAKHIRAN ZONA MUSIM DI INDONESIA(1981-2010)
DATA DAN METODE :Rata-rata curah hujan bulanan periode 1981-2010 (minimum 10 tahun)Jumlah pos hujan yang digunakan seluruhnya 2258 posPengelompokan pola hujan bulanan menggunakan Clustering
Positioning & Data
Collecting Clustering Zoning
Eval & PrakHujan / Musim
Kharakteris-tik Hujan
Operasional
Langkah Kegiatan Pengelompokan Pola Hujan(Clustering)
Tree Diagram for 56 Variables
Single Linkage
Euclidean distances
Lin
kag
e D
ista
nce
0
50
100
150
200
250
B
44
2A
B
43
9B
B
44
1A
B
44
3A
B
44
4D
B
43
8A
B
44
5A
B
43
9A
B4
40
B
43
9K
B
43
7A
B
43
7C
B
43
8C
B
43
8D
B
43
8O
B
43
8I
B
44
1F
B
43
8E
B
43
7I
B
43
8F
B
43
7G
B
44
4A
B
44
4C
B
43
7J
B
43
7M
B
44
2F
B
43
8G
B4
38
B
43
7B
B
44
0E
B
43
9C
B
44
2B
B
44
0C
B4
41
B
43
7P
B
43
8B
B
44
1C
B4
37
B
44
0H
B
44
1B
B
44
2H
B
44
0A
B
43
7K
B
43
7L
B4
42
B
44
4F
B
44
2E
B
44
0F
B4
44
B4
43
B
44
0G
B
44
2D
B
44
1D
B
44
2I
B
43
8H
B
44
5B
Linkage Distance
Plot of Linkage Distances across Steps
Euclidean distances
Step
Lin
kag
e D
ista
nce
0
50
100
150
200
250
0 6 12 18 24 30 36 42 48 54
DAERAH JLH JLH JLH JLH ZOM
TIPE HUJAN ZOM NON ZOM (LOKAL)
SUMATERA 79 54 25 -
JAWA 152 150 2 -
BALI 15 15 - -
NTB 21 21 - -
NTT 23 23 - -
KALIMANTAN 34 22 12 -
SULAWESI 55 42 13 7
MALUKU 10 9 1 2
PAPUA 18 6 12 -
JUMLAH 407 342 65 9
REKAPITULASI ZOM DAN NON ZOM(HASIL PEMUTAKHIRAN 1981-2010)
REKAPITULASI
PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012
KONSEP PMH 2011 (BMKG Pusat)
KONSEP PMH 2011 (UPT
Daerah)
ALUR KOORDINASI PEMBUATAN PRAKIRAAN MUSIM DAN DISEMINASI (CONTOH MH 2011/2012)
PRAKIRAAN MH
2011/12
UPT
REVISI PRAKIRAAN MK
(BMKG Pusat)
VALID
TIDAK VALID
PERKEMBANGAN DINAMIKAATMOSFER
Pertemuan
BMKG Pusat & UPT Daerah (Agustus 2011)
September 2011Sept 2011
USER
Updating Bulanan
Sept 2011, dst
Sept 2011
Okt 2011, dst
Hasil dari :1. Tim Pusklim2. Tim BKMG Pusat
DRAFTPMH 2011
RAPAT BERSAMAINSTANSI & PT(LAPAN. BPPT,
DEPTAN, ITB, IPB)
Agustus 2011
PRAKIRAANAWAL MUSIM HUJAN 2011/2012
342 ZOM DI INDONESIA
DAERAH TAHUN 2011 TAHUN 2012 JLH
AGT SEP OKT NOP DES MAR APR MEI
SUMATERA 9 15 17 13 54
JAWA 7 73 53 17 150
BALI 7 5 3 15
NTB 1 17 3 21
NTT 1 13 9 23
KALIMANTAN 3 17 2 22
SULAWESI 4 13 12 6 6 1 42
MALUKU 1 2 4 1 1 9
PAPUA 1 4 1 6
JUMLAH 9 29 131 121 43 6 2 1 342
PROSEN 2.64 8.48 38.30 35.28 12.57 1.75 0.58 0.20 100
PRAKIRAANSIFAT HUJAN MUSIM HUJAN 2011/2012
342 ZOM DI INDONESIA
DAERAH AN N BN JLH
SUMATERA 7 39 8 54
JAWA 5 124 21 150
BALI 3 12 15
NTB 4 17 21
NTT 6 17 23
KALIMANTAN 8 14 22
SULAWESI 7 33 2 42
MALUKU 8 1 9
PAPUA 3 3 6
JUMLAH 40 267 35 342
PROSEN 11.70 78.07 10.23 100
PERBANDINGAN AWAL MUSIM HUJAN 2011/2012TERHADAP RATA-RATANYA (1981-2010)
342 ZOM DI INDONESIA
DAERAH MAJU SAMA MUNDUR JLH
SUMATERA 2 28 24 54
JAWA 18 98 34 150
BALI 2 11 2 15
NTB 2 16 3 21
NTT 6 11 6 23
KALIMANTAN 5 12 5 22
SULAWESI 6 27 9 42
MALUKU 9 9
PAPUA 1 1 4 6
JUMLAH 42 213 87 342
PROSEN 12.28 62.28 25.44 100
KESIMPULAN PMH 2011/2012 “Awal” Musim Hujan 2011/ 2012 di sebagian
besar daerah diprakirakan pada bulan Oktober (131 ZOM atau 38.30 %) dan November (121 ZOM atau 35.28%)
“Sifat hujan” Musim Hujan 2011/ 2012 di sebagian besar daerah diprakirakan NORMAL (267 ZOM atau 78.07%)
Dibandingkan dengan rata-ratanya (1981 – 2010), awal Musim Hujan 2011/ 2012 di sebagian besar daerah Sama dengan rata-ratanya (213 ZOM atau 62.28%) dan Mundur (87 ZOM atau 25.44%)
Sebanyak 9 ZOM (7 ZOM di Sulawesi dan 2 ZOM di Maluku), awal Musim Hujan diprakirakan berkisar pada bulan Maret, April, dan Mei 2012. Kesembilan ZOM tersebut memiliki pola hujan “kebalikan dengan pola monsun”
BMKG