pelung

Download pelung

If you can't read please download the document

Upload: den-coco-prasetyo

Post on 28-Jun-2015

492 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Tentang ayam pelung Ayam Pelung ditemukan pertama kali di desa Bunikasih, Jambu Dipa, Jawa Barat. Ayam Pelung banyak dipelihara sebagai unggas klangenan (hias) karena kokoknya merdu dan nyaring.

Unggas yang merupakan salah satu plasma nutfah ternak Indonesia ini pada awalnya hanya dikenal dan berkembang di daerah Jawa Barat, namun kemudian telah berkembang ke seluruh pulau Jawa, dan bahkan di luar pulau Jawa. Menurut informasi dari Dinas Peternakan Provinsi Dati I Jawa Barat pada tahun 1992 populasi ayam Pelung diperkirakan mencapai 54.000 ekor dan sebagian besar terdapat di Jawa Barat. Di antara populasi itu yang masih dikategorikan sebagai ayam pelung murni hanya 5.000 ekor. Suatu jumlah yang sangat sedikit bila dibandingkan dengan populasi ayam buras yang ada di Indonesia. Penyebaran Ayam Pelung sebagian besar adalah ke Jakarta, Jawa Tengah, Dl Yogyakarta, Jawa Timur dan ke daerah lain di luar Pulau Jawa. Harga Ayam Pelung umur 8 bulan mencapai 100.000-150.000 rupiah per ekor. Sedangkan harga Ayam Pelung jantan yang mendapat predikat juara dapat mencapai Rp 500.000.- s/d Rp. 1.000.000,- per ekor. Bobol pejantan dewasa 3,5-5.5 kg, betina 2,5-3.5 kg Produksi telur 39 - 68 butir / periode. Bobot telur 40-70 gram/butir. Induk mulai bertelur umur 6 - 7 bulan Dengan pemeliharaan semi intensif maupun intensif pelung dapat dikembangbiakan sebagai ayam petelur dan pedaging Ciri-ciri fisik ayam pelung, antara lain : warna bulu beragam, campuran warna hitam, merah dan kuning; warna kulit : kuning pucat; bentuk tubuh ayam jantan bulat memanjang, sedangkan ayam betina lebih lonjong; bentuk kaki tegak dan agak panjang; jengger tebal, tegak, berwarna merah cerah, jengger tunggal pinggirnya bergerigi nyata; pada ayam betina jengger tidak berkembang dengan baik; wajah merah berisi. Ayam Pelung mempunyai perdagingan yang tebal, serta perototan dengan ukuran lebih besar dibandingkan dengan ayam buras lainnya. Mempunyai kaki yang kokoh, sisik kaki lebih kasar dan taji yang kuat (pada jantan).Mempunyai suara yang merdu dan panjang serta bergelombang. Bila sedang berkokok, leher dilengkungkan ke bawah terkadang hingga menyentuh tanah. Mempunyai sifat dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada daerah dengan ketinggian 500-1500 m di atas permukaan laut. Perkembangan Berat Badan Ayam Pelung Umur Berat Badan (gram)

4 minggu 8 minggu 12 minggu 16 minggu 20 minaau

161 370 669 1165 1668

Sumber: C. Creswell dan B. Gunawan (1982) Pada umumnya para peternak melakukan pemeliharaan ayam Pelung secara sederhana. Sungguhpun demikian ada peternak yang menggunakan kandang berbentuk postal. Ayam jantan yang sudah mulai bersuara dimasukkan ke dalam''ajeng'', yaitu kandang khusus yang diletakkan 2 meter di atas tanah. Hal ini dimaksudkan agar suaranya terdengar lebih jauh. Pemeliharaan ayam betina dan anak-anaknya dilakukan seperti halnya pemeliharaan ayam buras lainnya. Makanan khusus, diberikan pada ayam jantan yang telah bersuara baik. Sesekali diberikan makanan tambahan berupa cincangan anak katak hijau, cincangan belut, ikan-ikan kecil dan untuk mempermulus suaranya diberikan mentega dan pisang siam. Secara khusus ayam jantan yang bersuara baik, perlu diberikan perawatan khusus dengan memandikannya sekali seminggu.

BERTERNAK dan Budidaya ayam pelung, kata Asep, cukup menjanjikan untung. Sepasang ayam yang masih kecil, berumur satu bulan bisa laku antara Rp 40.000 sampai Rp 50.000, berusia dua bulan Rp 75.000 sampai Rp 100.000, tiga bulan hingga enam bulan Rp 100.000 sampai Rp 300.000. Ketika menginjak umur tujuh bulan, saat ayam mulai berkokok dijual per ekor antara Rp 100.000 sampai Rp 400.000. Dan, lebih dewasa lagi, kalau suaranya bagus bisa laku Rp 1 juta/ ekor.

Cuma saja merawatnya yang harus ulet, karena ayam butuh perhatian dalam erawatannya. Misalnya, makanannya juga harus disesuaikan tingkat perkembangan si pelung. Pada ayam pelung berusia sehari sampai dengan satu minggu, sebaiknya diberi makan menir dengan jumlah 18 gram per ekor setiap hari. Untuk yang berumur lebih dari satu minggu diberikan dedak mulai dari 25 gram per ekor setiap hari. Setelah itu sesuai perkembangan usianya, makanannya bisa ditambah sampai 127 gram per ekor setiap hari. Ayam pelung jantan dewasa yang sudah bersuara mengalun dan indah, makanannya diberi campuran dedak halus, ditambah dengan gabah, nasi

setengah matang, katak kecil dicincang, ikan kecil atau belut serta pisang. Sementara pakan jadi buatan pabrik dapat diberikan sesuai tingkatan umur. Namun pakan buatan pabrik tidak baik diberikan untuk ayam pelung jantan yang sudah berkokok merdu.

Ketika ayam mulai terlihat kurang sehat pemiliknya juga harus segera memberi obat. Untuk mencegah penyakit ND (cekak/tetelo/eluk), ayam pelung harus di-vaksinasi ND secara tepat dan benar sesuai program yang ditentukan, sehingga dapat menekan kematian.

Sebenarnya, program vaksinasi ND ayam pelung sama dengan program vaksinasi ND untuk ayam buras biasa. Program vaksinasi itu diberikan sesuai tahapan usia, yaitu umur empat hari, empat minggu, empat bulan, dan kemudian diulang setiap empat bulan. Sedang lokasi yang baik untuk pemeliharaan ayam pelung di tempat yang agak dingin dan teduh, dengan ketinggian antara 500-1.500 dpl. Dengan lokasi yang teduh, ayam pelung diharapkan bisa hidup nyaman, sehingga menghasilkan suara yang baik.

Pada umumnya pemeliharaan ayam pelung dilakukan di kandang. Pada awal ertumbuhan, ayam pelung sebaiknya ditempatkan di kandang postal atau kandang berpagar. Namun setelah ayam jantan dewasa sudah berkokok indah, ditempatkan di kandang yang disebut ajeng, yakni kandang khusus yang ditempatkan kurang lebih dua meter dari permukaan tanah.

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Ayam Pelung adalah sejenis bangsa ayam hias yang hidup dan berkembang biak di kabupaten Cianjur. Ayam ini dipelihara untuk kesenangan

sebagaimana halnya dengan perkutut dan ayam sabungan. Seiring dengan kehidupan bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis ekonomi, maka perlu dicari jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut diatas. Salah satu cara yang dapat mengatasi krisi ekonomi adalah membuka usaha dagang ayam pelung. Keberadaan ayam pelung menjadikan Indonesia memiliki sumber daya lestari terpendam yang khas dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Usaha dagang ayam pelung jika dilakukan secara profesional dapat memberikan keuntungan ganda kepada pengusahanya. Hal yang dapat dijual dari ayam pelung adalah keindahan suara, penampilan, daging dan telurnya.

2. Deskripsi Singkat Materi Pada unit modul ini akan diuraikan tentang persiapan kandang, pemilihan bibit, pemberian pakan dan air minum serta pengendalian penyakit pada ayam pelung.

3. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah mempelajari modul ini, dengan disediakan alat dan bahan, Anda mampu melakukan pemeliharaan ayam pelung dengan kriteria adanya kesiapan melaksanakan pemeliharaan ayam pelung.

2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mempelajari modul ini, Anda: a. Mampu melakukan persiapan kandang dengan benar apabila disediakan kandang, peralatan dan bahan desinfektan. b. Mampu melakukan pemilihan bibit dengan benar apabila disediakan bahannya (DOC ) c. Mampu melakukan pemberian pakan dan air minum dengan benar apabila disediakan alat dan bahannya. d. Mampu melakukan pengendalian penyakit ayam pelung dengan benar apabila disediakan alat dan bahannya

LEMBAR INFORMASI TPK 1

PERSIAPAN KANDANG DAN PERALATAN

Kandang Ayam pelung pedaging pada umumnya dipelihara secara intensif, yaitu ayam selalu dikandangkan. Adapun syarat-syarat kandang yang baik adalah : 1. Dinding kandang dapat terbuat dari papan, bilah bambo, ram kawat. Dinding kandang tidak perlu rapat, hal ini dimaksudkan untuk keleluasaan pertukaran / sirkulasi udara dalam kandang. 2. Arah kandang membujur timur- barat. Hal ini dimaksudkan agar tidak terlalu kepanasan , tetapi pagi hari masih dapat memperoleh sinar matahari. 3. Tinggi tiang tengah ke atap minimal 3 meter dan tiang tepi minimal 2 meter. 4. Atap kandang dirancang sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk melindungi bangunan beserta isinya dari hujan, panas matahari atau angin.

Bentuk atap kandang biasanya : Miring dan kedua sisi miring Monitor dan semi monitor Namun demikian atap monitor dan semi monitor merupakan bentuk atap yang sering digunakan di Indonesia dengan tujuan agar sirkulasi udara kandang lebih lancar. Tetapi untuk kondisi di negara Indonesia yang merupakan negara tropik maka tipe kandang yang paling sesuai adalah tipe terbuka (open house), dengan menggunakan sistim kandang litter atau slat

Peralatan Tempat pakan, kebutuhan : 100 ekor/feed plate Tempat minum, kebutuhan 75 ekor/ chicken formt Alat pemanas (Brooder)

Termometer Tirai kandang Litter Pagar pembatas / Penyekat (Chick Guard) Kandang dan peralatannya harus dipersiapkan minimal 2 minggu sebelum digunakan. Persiapan kandang dan peralatannya meliputi : pembersihan, pencucian dan sanitasi kandang dan peralatannya, pemakaian alas kandang / litter dan penataan peralatan termasuk menyetel alat pemanas sehingga siap untuk digunakan serta menentukan kepadatan kandang.

Pembersihan dan pencucian kandang dan peralatannya dengan menggunakan air bersih. Sanitasi (sucihama) dilakukan dengan menggunakan desinfektan. Sanitasi ini dapat dilakukan dengan dengan cara mencuci, melabur, menyiram atau menyemprot. Sanitasi di luar kandang dilakukan dengan menaburkan kapur di sekitar kandang, menempatkan dipper di depan pintu kandang dan menyemprot dengan desinfektan.

Macam-macam kandang yang digunakan untuk pemeliharaan ayam pelung 1. Kandang ren (semi intensif) Kandang ren digunakan untuk memelihara induk ayam pelung. Model kandang ren adalah bangunan kandang yang dilengkapi dengan halaman sebagai tempat umbaran. Satu unit kadang ren dengan lahan seluas 6 m2, cukup untuk 6 ekor ayam betina dan satu ekor ayam jantan. Satu unit kandang ren terdiri dari dua bagian, yaitu bangunan kandang beratap dengan luas 2 m x 1 m dan halaman atau tempat umbaran seluas 2 m x 2 m. Bangunan kandang beratap berfungsi sebagai tempat untuk tidur, istirahat dan bertelur. Lantai untuk kandang dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah sekitarnya. Untuk bertelur, disediakan sarang yang dibuat dari anyaman bambu yang diberi alas jerami padi atau bahan lain. Sarang sebaiknya diletakkan lebih tinggi dari tempat tenggeran, untuk menghindari masuknya kotoran ayam kedalam sarang. Kandang sebaiknya dilengkapi dengan tenggeran (tempat bertengger) Fungsi dan kegunaan tempat bertengger antara lain: 1. Agar ayam dapat tidur dengan tenang, berjejer secara teratur.

2. Mengurangi kemungkinan ayam menghirup debu dan gas yang berasal dari kotoran. 3. Mengurangi ayam terkena kotoran sendiri dan kotoran ayam lain, sehingga bulu tetap bersih.

Bahan tenggeran dapat dibuat dari bambu atau kayu reng ukuran 5-6 cm, bagian pinggirnya dibulatkan seperlunya agar telapak kaki dan jari ayam tidak luka dan ayam senang bertengger di atasnya. Ada dua macam bentuk tenggeran yaitu tenggeran posisi datar dan tenggeran posisi piramid. 1. Tenggeran posisi datar Bambu atau kayu tenggeran terpasang secara horizontal berjejer di dalam kandang. Tiinggi tenggeran kurang lebih 60 cm dari permukaan litter dengan panjang disesuaikan dengan jumlah ayam dalam kadang dengan patokan 810 ekor ayam muda/meter atau 5-6 ekor ayam dewasa/meter. Jarak tenggeran sekurang-kurangnya 30 cm untuk ayam muda 35 40 cm untuk ayam dewasa. 2. Tenggeran posisi piramid Tenggeran berupa tangga sederhana dari kayu atau bambu bulat yang disandarkan pada dinding kandang. Jarak antara anak tangga dengan lantai sekitar 50 cm.

Lantai kandang diberi alas berupa sekam padi atau serbuk gergaji yang dicampur dengan kapur setebal 5 cm. Jika tidak ada kapur, alas kandang dapat disemprot dengan desinfektan sesuai dengan ketentuan. Peralatan kandang berupa tempat pakan dan tempat minum diletakkan di halaman umbaran. Tempat pakan dapat dibuat dari bahan kayu atau bambu yang dibelah, atau membeli yang sudah jadi dari seng atau plastik bentuk tabung. Demikian juga untuk tempat minum. Sekeliling kandang ren dipagari agar ayam tidak dapat keluar dari halaman umbaran.

2. Kandang Postal Kandang postal digunakan untuk memelihara anak ayam pelung yang tidak diasuh induknya. Anak ayam berada di kandang postal sejak DOC sampai

umur 3 bulan. Kandang postal berbentuk kotak dengan ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan tinggi 60-70 cm. Bagian bawah (alas) terbuat dari bilah bambu selebar 2-3 cm. Disusun dengan kerenggangan sekitar 1-2 cm. Dinding dibuat sedemikian rupa agar pertukaran udara dapat berlangsung dengan lancar, tetapi anak ayam tidak lolos keluar. Setiap satu meter kandang postal dapat menampung ayam maksimal : - 50 ekor, untuk anak ayam umur 1 10 hari - 40 ekor, untuk anak ayam umur 10 20 hari - 25 ekor, untuk anak ayam umur 20 30 hari - 15 ekor, untuk anak ayam umur 1 3 bulan Bila satu unit kandang postal digunakan untuk ayam dewasa, dapat menampung sekitar 7-8 ekor.

Cara melakukan persiapan kandang : a. Inventarisasi kondisi kandang dan peralatan : Inventarisasi ini berguna untuk menghitung : berapa jumlah ayam yang seharusnya dipelihara jumlah alat-alat yang rusak dan yang perlu diperbaiki 1. Peralatan kandang yang meliputi tempat pakan, tempat minum, brooder dikeluarkan dari dalam kandang (bekas digunakan pada pemeliharaan sebelumnya). 2. Litter yang bercampur kotoran dimasukkan dalam karung dan dikeluarkan dari kandang. 3. Dinding, langit-langit (atap kandang) dibersihkan dengan sapu. 4. Lantai kandang dicuci / disemprot dengan air bersih. 5. Tempat pakan dan tempat minum dicuci dengan air bersih dan deterjen, lalu dibilas dengan air bersih atau larutan desinfektan. 6. Dinding kandang sebaiknya dikapur.

7. Setelah kandang kering litter ditaburkan dalam kandang dengan ketebalan 3-5 cm, dimana sebelumnya dibuat pagar pembatas 8. Penataan peralatan (tempat pakan, tempat minum, brooder), 9. Kandang yang sudah lengkap dengan peralatan dan tertata disemprot dengan dengan desinfektan. 10. Kandang sudah siap menerima anak ayam. b. Sanitasi kandang c. Persiapan sebelum DOC tiba 1. Pastikan kapan DOC tiba ! berapa jumlah dan jenisnya 2. Brooding ring. Luas brooding ring yang dibutuhkan 40-50 DOC/m2, tetapi dengan bertambahnya umur, mak aperlu menambah luasnya dimana jumlah anak ayam makximal dalam satu brooding ring adalah 500 ekor. Brooding ring sebaiknya dibuat melingkar agar anak ayam tidak menumpuk disudut pagar.

LEMBAR KERJA TPK 1

Judul : Merangkai dan Menghitung Kebutuhan Brooding ring Tujuan : Petatar mampu menghitung dan merangkai kebutuhan brooding ring dengan standar kebutuhan dan tata letaknya. Alat dan Bahan : 1. Alat pemanas 2. Seng 3. Tempat minum DOC (Chicken fount) 4. Tempat pakan DOC (feed plate) 5. Meteran 6. Kalkulator 7. Sekam 8. Koran

9. Termometer Keselamatan Kerja : hati-hati dalam merangkai brooding ring agar tidak terjadi konsleting listrik Langkah Kerja : 1. Tentukan berapa jumlah ayam yang akan dipelihara 2. Hitung luas brooding ring dengan rumus : Luas = p x r2, keliling = p x diameter 3. Hitung kebutuhan (jumlah) tempat pakan yang dibutuhkan 4. Hitung jumlah tempat minum yang dibutuhkan 5. Siapkan alat-alat yang akan dipakai 6. Rangkailah brooding ring 7. Tebarkan sekam, kemudian tutup dengan koran 8. Pasanglah chicken found dan feeder plate sesuai dengan tata letaknya 9. Letakan termometer di atas koran 10.Nyalakan pemanas