pelukis dan wanita - drama.doc

Upload: ilham-muristianto

Post on 24-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 pelukis dan wanita - drama.doc

    1/8

    NASKAH DRAMA

    PELUKIS DAN

    WANITAAdhy Pratama Irianto

    PERHATIAN!

    Bila Anda akan mementaskan naskah ini mohon untuk menghubungi penulis

    naskah untuk sekedar pemberitahuan.

    Penulis: Adhy PratamaEmail: [email protected]

    Facebook: https://www.facebook.com/adhyra.irianto

    Bandarnaskah.blogspot.com

    https://www.facebook.com/adhyra.iriantohttps://www.facebook.com/adhyra.irianto
  • 7/25/2019 pelukis dan wanita - drama.doc

    2/8

    Sinopsis :

    Hidup adalah menunggu. Menunggu untuk tumbuh, menunggu untuk

    besar, menunggu untuk kaya, dan menunggu untuk mati. Hidup bagi

    sebagian orang, hidup hanya terisi denganngungkungdi kantornya,ngalor-

    ngiduldijalanan, danmelototinlayar monitornya, terus pulang, terus tidur,

    terus bangun lagi terusngungkunglagi. Terlalu panjang penantian yang

    dirasakan bagi manusia untuk hidup, dan tak jarang yang bosan denganmonogamy dan hitam putih hidup itu. Naskah pelukis dan wanita hanya

    mengganti keadaan hidup yang menunggu, entah menunggu apa, menjadi

    seorang wanita yang menunggu pelukis untuk melukis dirinya. Sekian lama

    menunggu, yang didapatnya hanya kebosanan. Hingga ia lebih memilih

    untuk berhenti menunggu walaupun sebenarnya kalau ia masih punya sisa

    kesabaran sedikit lagi, wajahnya yang cantik akan terlukis di canvas yang ia

    bawa sendiri.

    Bandarnaskah.blogspot.com

  • 7/25/2019 pelukis dan wanita - drama.doc

    3/8

    Adegan

    Setting:

    Dua buah karung kain hitam putih diletakkan di tengah-tengah panggung.

    Didalam tiap karung terletak seorang laki-laki. Agak jauh sedikit di dekatwingkanan depan panggung ada sebuah meja yang ditutup kain biru dan

    diatasnya duduk seorang wanita yang termenung. Di sudutwingkiri depan

    ada sebuah canvas lukisan tergantung.

    Wanita

    Sudah lama kunantikan kedatangan kalian, kemana kalian! Kalian tidak

    mengerti betapa sakitnya menunggu, kalian tidak pahamkah berapa lama

    waktu kuterbuang sia-sia hanya karena menunggu kalian yang tak jugamenampakkan sedikitpun batang hidung kalian dihadapanku.

    (pause)

    (melihat jam ditangan) bagaimana ini, matahari sudah tergelincir, kalian tak

    juga datang.

    Pria 1

    Bandarnaskah.blogspot.com

  • 7/25/2019 pelukis dan wanita - drama.doc

    4/8

    (Keluar dari karung perlahan-lahan memegang cat dan kuas, mimic

    wajahnya menunjukkan kalau ia adalah seorang yang bodoh) sudah lama

    menungguku, tuan putri?

    Wanita

    Iya, bahkan sudah hampir puas aku menunggu. Bahkan sudah hampir

    bosan. Dan bahkan sudah hampir gila aku menunggu kalian.

    Pria 1

    (terkejut) minta maaf putri (dengan nada yang diayun-ayunkan). Kan,

    belum terlalu lama putri menungguku.

    Wanita

    Belum terlalu lama !?, yang lama itu seperti apa menurutmu? Setahun,

    sewindu, satu decade atau satu abad!! Lihat! aku sudah duduk disini

    terlalu lama, bahkan canvas (menunjuk ke kanvas yang tergantung, diikuti

    dengan pandangan mata pria 1) yang kalian suruh aku bawakan sudah

    lapuk

    Pria 1

    (tertunduk) maaf tuan putri, tapi

    Wanita

    Tapi apa? Lihat dandananku sudah mulai kacau, riasanku sudah mulai

    luntur.

    Pria 1

    Tapi aku hanya assistant, aku tak bisa melukis.

    Wanita

    Oh, begitu. Jadi mana temanmu atau bosmu itu?

    Pria 1

    Aku akan mencarinya, tuan putri duduk kembali manis-manis diatas situ,

    dan tunggu aku.

    (Pria 1 out)

    Bandarnaskah.blogspot.com

  • 7/25/2019 pelukis dan wanita - drama.doc

    5/8

    Wanita

    Oh, berapa lama lagi aku harus menunggu! Sialan! Bodoh!(memaki kepada

    diri sendiri)

    Pria 2

    (keluar dari karung dengan raut muka sok, dan tak merasa bersalah)Sudah

    lama menunggu tuan putri (keluar dengan gaya flamboyant mendekati

    putri)

    (pause, sambil menarik nafas panjang)

    Bintang gemerlap, bulan menangis perih (menghadap kedepan) sudah siap

    dilukis tuan putri?(dengan cepat langsung duduk dihadapan Wanita)

    Wanita

    Sudah dari 600 menit yang lalu.

    Pria 2

    600 menit, berarti 10 jam, waw ! tuan putri rela menunggu 10 jam untuk

    kedatanganku, aku terharu.

    Wanita

    Jangan banyak bicara, dandananku sudah kacau, riasanku sudah luntur,

    tubuhku telah letih. Kalau kau membutuhkan kanvas, itu (menunjuk ke

    kanvas, diikuti dengan pandangan mata pria 2).

    Pria 2

    Baik, silahkan masuk pada pose yang telah kita sepakati kemarin.

    Wanita

    (tanpa bicara, dengan wajah yang menahan kesal berpose dengan posisi

    hampir tidur menghadap depan, dua kaki terlipat keatas sampai menyentuh

    panggul dan sikut tangan menopang tubuh agar tetap tegak.)

    Pria 2

    Tunggu, sebentar..

    Bandarnaskah.blogspot.com

  • 7/25/2019 pelukis dan wanita - drama.doc

    6/8

    Wanita

    (raut muka berubah bingung, tetapi tetap pada posisi)

    Pria 2

    Peralatan melukisku ada asistenku, kita harus menunggu kedatangannya.

    Wanita

    Ahhhhhhhhhhhhh!!!!!! ( setengah menjerit, merubah posisinya menjadi

    duduk biasa,dengan muka menahan kesal, pause)

    Dia tadi sudah datang, jauh sebelum kedatanganmu, karena engkau belum

    datang, dia mencarimu!

    Pria 2

    Benarkah? (disambut anggukan perlahan wanita), kalau begitu, biarkan

    aku mencarinya (langsung berlari keluar dengan tergesa-gesa)

    Wanita

    (memandang dengan kosong kedepan)

    Pria 1 in

    Pria 1

    Sudah kucari dia kemana-mana tuan putri, tapi dia tidak juga kelihatan.

    Dirumahnya, diwarung kopi tempat dia biasa, bahkan ditepi jembatan

    tempat dia sering mencari inspirasi.

    Wanita

    (turun dari meja, berdiri) yah jelas kalau kau tidak bertemu dengan dia

    (moving) dia dari tadi disini!

    Pria 1

    Apa!? Tidak mungkin, benar-benar tidak mungkin! Mana dia sekarang

    (pandangan berkeliling)

    Wanita

    Bandarnaskah.blogspot.com

  • 7/25/2019 pelukis dan wanita - drama.doc

    7/8

    Dia mencarimu! Bodoh!!

    Pria 1

    Benarkah!! Kalau begitu biarkan aku mencarinya (langsung keluar dengan

    berlari)

    Wanita

    Tidak usahlah le..bih.. ba..ik kau menunggu disini (gesture capek,

    sambil moving kembali ketempat duduknya)

    Pria 2 in

    Pria 2

    (tertunduk dengan nafas yang tersengal-sengal matanya beradu pandangan

    dengan wanita yang memandangnya dengan heran) maaf putri, dimana aku

    harus mencarinya, segala tempat yang sering ia kunjungi aku datangi

    semua.

    Wanita

    Tuhan tolong aku, kalian benar-benar membuat aku gila, asistenmu tadi

    ada disini, dia juga mencarimu. Akhhhhhh..(memegang kepalanya)

    Pria 2

    Benarkah,, (langsung berlari keluar)

    Wanita

    Ouwhhh baiklah, aku trauma, aku sudah hampir gila. Aku tidak akan

    mau dilukis lagi. Aku tidak mau lagi. (wanita mengamuk menendangkanvas dan mendorong mejanya sampai jatuh, kemudian dengan nafas yang

    naik turun dan mata yang melotot ia out)

    Pria 1 dan pria 2 in.

    Pria 2

    (Berjalan mundur, menatap pria 1) Ah, kau selalu begitu, kalau dia marah

    bagaimana?

    Pria 1

    Bandarnaskah.blogspot.com

  • 7/25/2019 pelukis dan wanita - drama.doc

    8/8

    (terbengong dari tadi melihat keadaan sudah kacau balau) sepertinya dia

    sudah marah (tetap melihat ke panggung yang kacau)

    Pria 2

    (tetap menatap ke pria 1) kalau dia marah saja, masih bisa kita atasi,

    bagaimana kalau dia mengamuk?

    Pria 1

    Sepertinya dia sudah mengamuk.

    Pria 2

    Okelah, kalau mengamuk masih bisa kita tangani, kalau dia pergibagaimana?

    Pria 1

    Sepertinya dia telah pergi.

    Pria 2

    (agak heran dengan arah mata pria 1 dan berbalik badan melihat kea rah

    pandangan pria 1) oh, Tuhan (memegang kedua kepalanya).

    Selesai.

    Bandarnaskah.blogspot.com