peluang produk biji pala di italia hs...
TRANSCRIPT
INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER ITPC MILAN
Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY
Tel. +39 02 3659 8182
Fax. +39 02 3659 8191
MARKET BRIEF PELUANG PRODUK BIJI PALA DI ITALIA
HS 0908
2013
2
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN SAMPUL.................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR .................................................................................. 3
I. PENDAHULUAN................................................................................. 4
1.1 Profil Geografi Italia ..................................................................... 6
II. POTENSI PASAR ITALIA.................................................................... 11
2.1 Potensi Export Produk Pala di Italia………………………....…….. 11
2.1.1. Kinerja Eksport Pala Indonesia ke Italia ………………………... 12
2.2 Potensi Pasar Export Produk Pala di Italia..................................... 15
2.3 Regulasi Produk Pala di Italia....................................................... 18
2.4 Saluran Distribusi Produk Pala di Italia.......................................... 19
III. PELUANG & STRATEGI................................................................... 21
3.1 Peluang ....................................................................................... 21
3.2 Strategi ........................................................................................ 22
IV. INFORMASI PENTING....................................................................... 24
3
KATA PENGANTAR
Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3, ITPC Milan,
Italia telah melakukan kajian singkat dalam bentuk Market Brief yang
didasarkan pada desk study. Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna
sebagai bahan pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan
referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan
rangkaian kajian yang terus menerus dilakukan selama 12 bulan untuk
memenuhi target yang diberikan kepada ITPC Milan yaitu menyiapkan
12 market brief dengan produk yang berbeda setiap bulannya.
Disamping berbagai produk yang telah disampaikan pada market
brief sebelumnya, pada bulan ini akan dipilih produk Pala (HS 0908).
Penetapan produk Pala sebagai topik kajian singat dalam Market Brief kali ini
tidak lepas dari fakta yang membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi
yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk ini di Italia. Di dalam
market brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan
produk, profil Italia, potensi pasar produk Pala di Italia, serta peluang dan
strategi memasuki pasar Pala di Italia.
Disadari sepenuhnya bahwa kesempurnaan adalah kemustahilan bagi
manusia. Untuk itu kami terbuka dan sangat berterima kasih terhadap saran
yang sifatnya memberikan penyempurnaan terhadap isi dari Market Brief ini.
Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
membutuhkan informasi tentang produk Pala (HS 0908).
Milan, Januari 2013
Kepala ITPC Milan
Sumber Sinabutar
4
I. PENDAHULUAN.
Dari sekian banyak komoditas rempah-rempah, pala (HS 0908) merupakan
salah satu komoditas utama dalam perdagangan rempah-rempah dunia
sekaligus merupakan produk ekspor unggulan Indonesia dan termasuk dalam
daftar produk 10-10-3. Pala (mysristica fragrans) merupakan produk asli dari
Indonesia dimana habitatnya tersebar di kepulauan Banda, Siau, Sangihe,
Ternate, Ambon, Tidore dan Papua. Pala mendapat julukan King of Spices,
oleh karena merupakan produk rempah-rempah tertua dan terpenting dalam
sejarah perdagangan internasional.
Komoditas ini berasal dari tumbuhan berupa pohon yang tingginya bisa
mencapai 18m. Sebagai rempah-rempah, nilainya yang tinggi, telah menjadi
komoditi perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Pala disebut-sebut
dalam ensiklopedia karya Plinius sebagai “Si Tua”. Sejarah menyebutkan,
pada abad pertengahan
para penjelajah dari Eropa
datang dengan kapal-kapal
dagang ke kepulauan Banda
di Indonesia untuk
memperoleh pala dan
memperdagangkannya dengan harga tinggi di pasaran dunia. Bahkan dalam
sejarah dikatakan penjelajah asal Italia, Christopher Colombus berniat
mencari tanah penghasil pala yaitu pulau Banda, namun kapal mereka
terdampar di sebuah benua tak dikenal yang kemudian disebut Amerika.
5
Selanjutnya, pada masa kolonialisme, melalui VOC penjajah Belanda
menyebarkan biji pala ke beberapa negara jajahan seperti Sri Lanka dan
Amerika Latin seperti Grenada.
Dalam perdagangan
internasional, terdapat dua
jenis tipe minyak pala, yaitu
minyak pala Indian Timur
(East Indian) dan minyak
Pala Indian Barat (West
Indian). Indonesia
merupakan produsen
minyak pala Indian timur dengan karakter memiliki berat jenis 0.885 – 0,915
g/ml dan larut dalam alkohol 90% (v/v) dengan perbandingan satu bagian
minyak dan 3 bagian alkohol. Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementrian Pertanian Indonesia,
tercatat kebutuhan dunia terhadap pala berkisar 20.000 ton setiap tahun.
Italia yang memiliki tradisi pengolahan makanan menggunakan pala sebagai
salah satu bumbu terpenting dalam meracik makanan. Pala dikenal dalam
berbagai resep masakan tradisional seperti lasagna, tortellini, ravioli, pasta
pasateli, olahan daging salame, kue, puding, tart, cemilan, saus krim dan
sebagainya. Buah pala mengandung vitamic C, kalsium dan fosfor. Selain
berfungsi sebagai bumbu penyedap dan sumber aromatik, pala juga memiliki
6
khasiat sebagai obat diare, kembung dan mual serta meningkatkan daya
cerna dan selera makan.
Total impor komoditas Italia dari Indonesia pada tahun 2012 mencapai 2, 480
miliar USD dimana nilai impor pala meningkat 15,71% dengan nilai mencapai
13,616 juta USD atau sekitar 0,55% dari seluruh komoditas yang diimpor Italia
dari Indonesia.
1.1 Profil Geografi
Italia terletak di sebelah selatan Benua Eropa di wilayah semenanjung
Mediterania yang langsung menghadap ke benua Afrika. Dikelilingi oleh laut
di ketiga sisinya, Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan empat
negara Eropa yaitu Prancis, Swiss, Austria, Slovenia sedangkan di tengahnya
berbatasan langsung dengan Tahta Suci Vatikan dan Republik San Marino.
Dengan posisinya yang strategis, Italia memiliki keuntungan sebagai negara
% Share % Change
HS Description 2009 2010 2011 2012 2010 2011 2012 - 12/11 -
Indonesia 2039,276436 2458,215881 3451,326521 2480,310876 0,55 0,67 0,55 -28,13
0908 Nutmeg, Mace And Cardamons 3,085151 5,644055 11,768505 13,616808 0,23 0,34 0,55 15,71
090811 Nutmeg, Neither Crushed Nor Gr 2,802606 0 0 10,41027 0 0 76,5 0
090821 Mace, Neither Crushed Nor Grou 0,282545 0 0 1,747757 0 0 12,8 0
090812 Nutmeg, Crushed Or Ground 0 0 0 1,413145 0 0 10,4 0
090822 Mace, Crushed Or Ground 0 0 0 0,045637 0 0 0,34 0
090810 Nutmeg 0 4,689209 10,134232 0 83,1 86,11 0 -100
090820 Mace 0 0,954847 1,634273 0 16,9 13,89 0 -100
Source of Data: Istat
World Trade Atlas
Italy Istat - Imports from Indonesia
Millions of US Dollars
January - November
7
yang memberikan akses ke Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan
Eropa Timur.
Wilayah Italia meliputi luas 301.000 meter persegi termasuk pulau Sicilia dan
pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama selain 38 pulau lainnya.
Italia merupakan kawasan yang memiliki karakter khusus karena dikelilingi
oleh pegunungan Alpen dan rangkaian pegunungan Apenini yang melintang
dari utara hingga Italia-settentrionale, dimana gunung tertinggi adalah Monte
Bianco (Mount Blanc) setinggi 4810m, Monte Rosa (4634) dan Monte Cervino
(4478). Kawasan datar hanya mencakup sebanyak 21,6% sementara
perbukitan mencapai 39,7% dan pegunungan mencakup 38,7% dari total luas
wilayah.
Sungai terpanjang di Italia adalah sungai Po sepanjang 652 km yang mengairi
wilayah pertanian dan perkebunan Italia. Di sebelah utara terdapat tiga danau
besar yaitu Danau Garda (370km2), Danau Maggiore (212km2) dan Danau
Como (146km2).
Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP pada tahun 2010
mencapai €30.629 miliar. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama
untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan keempat tertinggi di
Eropa dan ke 28 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai
kota dengan finansial terbaik.
8
Berdasarkan sensus yang dilakukan pada 2011, populasi di Italia mencapai
59.464.644 jiwa. Empat puluh kota di Italia memiliki populasi lebih dari 50.000
jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara
sebanyak 15.791.335 jiwa dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 13.957.212
jiwa.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia dengan beberapa
daerah minoritas menggunakan dialek khas Prancis bagi daerah yang
berbatasan dengan Prancis dan Jerman pada daerah yang berbatasan
dengan Jerman. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan
peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki
400 buah museum, galeri dan situs arkeologi. Film merupakan salah satu
jenis hiburan paling populer yaitu mencapai 48,8% diikuti dengan kegiatan
kebudayaan di musium sebanyak 27,9%, kegiatan olahraga sebanyak 26,5%
dimana pembelanjaan untuk sektor olahraga pada tahun 2005 mencapai
1.428 juta Euro.
Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta
api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api
Italia) yang berhasil mengangkut setidaknya 23,300 juta ton kilometer
komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang
selalu meningkat.
Jaringan jalan raya untuk pengangkutan cargo dan truk serta transportasi
penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak memilih
9
pelayaran sebagai moda transportasi utama. Untuk moda penerbangan, Italia
telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana
tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta
penumpang internasional.
Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu
Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang
mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan.
Sektor pos dan telekomunikasi Italia telah mengalami reorganisasi yang
dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440
perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Mayoritas
perusahaan tersebut bergerak di bidang pengiriman dan kurir namun sektor
pos dikontrol oleh Kantor Pos Italia, Poste Italiane.
Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain:
Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g yang memiliki pasar yang terus
berkembang , dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan
insentif kepada perusahaan individual privat. Italia juga memiliki sistem IT
yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya. Selain itu, e-
commerce juga mulai berkembang dengan pesat.
Sistem perbankan Italia dicirikan oleh berbagai bank dan grup bank. Pada
dekade 90-an, pemerintah Italia melakukan privatisasi pada berbagai bank
10
pemerintah dan membuat perusahaan perbankan gabungan (SPAs) yang
sampai saat ini juga terus dilakukan.
Beberapa hukum perbankan yang sangat signifikan telah berhasil diterbitkan
dimana peraturan telah berhasil meredefinisi asosiasi perbankan, yang
menekankan kepada peningkatan transaksi non profit yang mengarah kepada
merger beberapa bank menjadi satu bank berkat adanya bantuan pajak dan
diberlakukannya spesialisasi perbankan (misalnya bank rakyat) untuk
memberikan efek medium dan efek transaksi jangka panjang. Hal ini
dilakukan dalam rangka merasionalisasi industri perbankan, mengurangi
jumlah bank dengan membuat jaringan yang kuat diantara perusahaan
perbankan, perusahaan non perbankan serta perusahaan asuransi. Adapun
otoritas sektor perbankan Italia ada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan
hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa
serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.
Italia memiliki dua sistem ekonomi pasar yaitu monopoli dan oligopoli. Sektor
utama diintervensi dengan sistem monopoli oleh pemerintah yaitu sektor
telekomunikasi, energi dan transportasi.
II. POTENSI PASAR ITALIA.
2.1 Export Produk Pala (HS 0908)
Pada catatan pembukuan perdagangan yang dilansir oleh World Trade Atlas
(WTA), kinerja export Italia untuk produk Rempah-rempah terutama Pala (HS
11
0908) mengalami pertumbuhan positif sebesar 19.5% atau senilai dengan
US$ 13,09 juta pada periode Januari hingga November 2012 (untuk lebih
lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini).
Adapun trend export pala dari Italia terhadap negara-negara tersebut cenderung
meningkat dengan angka cukup fantastis yaitu dengan trend peningkatan
tertinggi dicapai oleh Belanda sebesar 75,60%, kemudian diikuti oleh Yunani
dengan peningkatan sebesar 70,58 persen, Inggris 60, 74%, Perancis 56,6
persen dan Jerman 42% (lihat tabel).
Trend positif tersebut terjadi selama tiga tahun ke belakang, dimana dapat
% Share % Change
Rank Country 2011 2012 2010 2011 2012 - 12/11 -
0 -- World -- 10,95471 13,090949 100 100 100 19,5
1 Germany 1,667778 4,830407 16,97 15,22 36,9 189,63
2 United Kingdom 3,386563 3,686681 27,32 30,91 28,16 8,86
3 Netherlands 1,097821 1,208278 8,24 10,02 9,23 10,06
4 Spain 0,365164 0,659823 1,13 3,33 5,04 80,69
5 Greece 0,709011 0,659121 5,49 6,47 5,04 -7,04
6 Belgium 0,103502 0,430109 0,53 0,95 3,29 315,56
7 Switzerland 1,060212 0,420404 4,42 9,68 3,21 -60,35
8 Denmark 0,518253 0,396569 6,59 4,73 3,03 -23,48
9 Poland 0,202761 0,327027 4,43 1,85 2,5 61,29
10 France 1,327328 0,228262 14,03 12,12 1,74 -82,8
11 Argentina 0,097699 0,073246 0,86 0,89 0,56 -25,03
12 Sri Lanka 0 0,062195 0 0 0,48 0
13 United States 0,005652 0,037348 1,87 0,05 0,29 560,79
14 Brazil 0,00642 0,016497 0 0,06 0,13 156,96
15 Malta 0,013116 0,011767 0,19 0,12 0,09 -10,29
World Trade Atlas
Italy Istat - Exports
0908 Nutmeg, Mace And Cardamons
Millions of US Dollars
January - November
12
disimpulkan bahwa kebutuhan dunia internasional terhadap pala semakin tinggi.
(Lihat tabel)
World Trade Atlas
Italy Istat - Exports
0908 Nutmeg, Mace And Cardamons
Millions of US Dollars
Rank Country - Jan-Dec 2009 Jan-Dec 2010 Jan-Dec 2011 Trend 09/11
0 -- World -- - 4,695773 6,80355 12,004336 59,88787267
1 United Kingdom - 1,438793 1,792937 3,717714 60,74550239
2 Germany - 0,944813 1,331884 1,915839 42,39888042
3 France - 0,540778 0,932485 1,327815 56,69649332
4 Netherlands - 0,380221 0,570882 1,172519 75,60702869
5 Switzerland - 0,469908 0,271041 1,060212 50,20691909
6 Greece - 0,243641 0,429557 0,709011 70,58910862
7 Denmark - 0,234851 0,407421 0,573701 56,29554405
8 Spain - 0,00252 0,070187 0,43949 1220,608926
9 Belgium - 0,000204 0,034807 0,281305 3613,416323
10 Poland - 0,048982 0,271964 0,202761 103,4576178
Sementara itu, Indonesia sebagai penghasil utama pala dunia, berhasil
memperlihatkan kinerja positif pada sektor pala. Hal tersebut dapat dilihat dari
keseluruhan kinerja pada 2011-2012 dimana Indonesia mengalami penurunan
eksport secara umum ke Italia sebesar -28,13%, namun untuk produk Pala
tetap mengalami kenaikan sebesar 15,71% dengan nilai mencapai 13,61 juta
USD pada tahun 2012 atau mencakup sebanyak 0,55 persen dari seluruh
pangsa pasar export Indonesia terhadap Italia.
Adapun lima negara tujuan ekspor terbesar Italia untuk produk Pala adalah
Jerman dengan nilai total pada tahun 2011 mencapai 4,83 juta USD atau
36,9% dari pangsa pasar, Inggris mencapai nilai 3,687 juta USD atau 28,16%
dari pangsa pasar, Belanda sebesar 1,208 juta USD atau 9,23 persen dari
13
pangsa pasar, Spanyol senilai 0,66 juta USD atau 5.04 persen dari pangsa
pasar dan Yunani sebesar 0,65 juta USD atau 5,04 persen dari pangsa pasar.
Sementara itu bila dilihat dari performanya sejak tahun 2009, kinerja ekspor
Italia pada komoditas buah pala selalu meningkat (lihat tabel)
2.2 Potensi Pasar Export Produk Pala di Italia.
Berdasarkan catatan biro statistik Italia, Istat hingga saat ini Indonesia
menduduki peringkat pertama sebagai negara penyedia produk utama pala
bagi Italia. Pada tahun 2009, Indonesia berhasil mengirimkan pala senila 3,4
juta USD dan terus meningkat hingga 6,57 juta USD dan pada tahun 2011
berhasil mencapai angka 13,5 juta USD atau meningkat sebesar 105,7%.
Italy Istat - Exports0908 Nutmeg, Mace And Cardamons
Millions o
f U
S D
ollars
0
1
2
3
4
Jan-Dec 2009 Jan-Dec 2010 Jan-Dec 2011
2009 2010 2011
14
Sementara itu posisi kedua diduduki oleh Belanda yang bukan merupakan
negara penghasil pala namun dikenal sebagai negara perantara ekspor
produk pala dari Indonesia dengan angka sebanyak 1,066 juta pada tahun
2011. Namun tahun 2011 Belanda tampak mengalami penurunan signifikan
hingga –41.1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini bisa menjadi
pertanda bahwa Indonesia telah mampu melakukan ekspor langsung produk
pala ke Italia dan tidak lagi menggunakan Belanda sebagai negara perantara,
namun hal ini perlu dikaji lebih jauh.
World Trade Atlas
Italy Istat - Imports from Netherlands
Millions of US Dollars
January - November
% Share % Change
HS Description 2010 2011 2012 2010 2011 2012 - 12/11 -
Netherlands 24098,73128 27077,27691 24116,53546 5,44 5,22 5,36 -10,93
0908 Nutmeg, Mace And Cardamons 1,431511 1,063193 0,626222 0,01 0 0 -41,1
090811 Nutmeg, Neither Crushed Nor Gr 0 0 0,289209 0 0 46,2 0
090812 Nutmeg, Crushed Or Ground 0 0 0,141293 0 0 22,6 0
090822 Mace, Crushed Or Ground 0 0 0,09534 0 0 15,2 0
090821 Mace, Neither Crushed Nor Grou 0 0 0,084662 0 0 13,5 0
090831 Cardamoms, Neither Crushed Nor 0 0 0,015718 0 0 2,51 0
090810 Nutmeg 1,366218 0,626647 0 95,4 58,94 0 -100
090820 Mace 0,064967 0,404451 0 4,54 38,04 0 -100
090830 Cardamoms 0,000325 0,032095 0 0,02 3,02 0 -100
Source of Data: Istat
-60
-40
-20
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6 7
1 Indonesia
2 Netherlands
3 Germany
4 France
5 Vietnam
6 India
15
Jerman yang bukan merupakan negara penghasil pala telah berhasil
menduduki posisi ke-3 dalam daftar sumber impor pala Italia dengan angka
pada tahun 2011 mencapai 0.470 USD atau meningkat hingga 81,58%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya dapat mencapai angka
0.25 juta USD.
Posisi ke empat diduduki pleh perancis dengan nilai penjualan mencapai 0,35
juta USD atau meningkat 47,58% dibandingkan tahun sebelumnya dimana
prancis hanya berhasil mengirimkan senilai 0,24 juta USD:
Sementara itu Vietnam yang pada tahun 2009 dan 2010 tidak mengirimkan
produk pala, berhasil menduduki posisi ke lima pada tahun 2011 dengan nilai
export mencapai 0,59 juta USD. Prestasi Vietnam ini cukup mencengangkan
dan harus menjadi perhatian serius sebab dobrakan ekspor Vietnam cukup
signifikan.
World Trade Atlas
Italy Istat - Imports from Vietnam
Millions of US Dollars
January - November
% Share % Change
HS Description 2010 2011 2012 2010 2011 2012 - 12/11 -
Vietnam 1082,879031 1631,197145 2174,73834 0,24 0,31 0,48 33,32
0908 Nutmeg, Mace And Cardamons 0 0,157694 0,597623 0 0,01 0,03 278,98
090812 Nutmeg, Crushed Or Ground 0 0 0,597623 0 0 100 0
090810 Nutmeg 0 0,157694 0 0 100 0 -100
Source of Data: Istat
Adapun India yang menduduki posisi ke-enam tampak mengalami
peningkatan signifikan yaitu mencapai 81,89% dengan nilai penjualan
16
meningkat dari 0,14 juta USD pada tahun 2010 menjadi 0,26 juta USD pada
tahun 2011.
Sementara itu Cina yang dianggap sebagai pesaing kuat Indonesia, dalam
komoditas rempah Pala hanya menduduki peringkat ke-14 dengan nilai
ekspor sebesar 0,0047 juta USD. Sementara itu Malaysia dan Thailand sama
sekali tidak mengirimkan komoditas pala ke Italia.
Belgia yang memiliki kantor perwakilan distribusi pala terbesar bagi Grenada
(salah satu penghasil pala terbesar di dunia setelah Indonesia), tampak hanya
menduduki posisi ke-11 dalam daftar negara utama sumber impor pala Italia.
Dengan demikian dapat diprediksi bahwa Italia lebih menyukai produk pala
dari Indonesia yang merupakan jenis pala Indian Timur daripada Grenada
yang merupakan jenis pala Indian Barat.
17
World Trade Atlas
Italy Istat - Imports
0908 Nutmeg, Mace And Cardamons
Millions of US Dollars
January - December
%
Share %
Change
Rank Country 2009 2010 2011 2009 2010 2011 - 11/10 -
0 -- World -- 5,492727 9,45365 16,714517 100 100 100 76,8
1 Indonesia 3,44534 6,571901 13,518434 62,73 69,52 80,88 105,7
2 Netherlands 0,955388 1,689108 1,066246 17,39 17,87 6,38 -36,88
3 Germany 0,264954 0,258931 0,470166 4,82 2,74 2,81 81,58
4 France 0,317696 0,240849 0,35544 5,78 2,55 2,13 47,58
5 Vietnam 0 0 0,351179 0 0 2,1 0
6 India 0,051244 0,145334 0,264354 0,93 1,54 1,58 81,89
7 Spain 0,270562 0,131939 0,166532 4,93 1,4 1 26,22
8 Poland 0,050326 0,076942 0,14389 0,92 0,81 0,86 87,01
9 Guatemala 0,054212 0 0,119152 0,99 0 0,71 0
10 United Kingdom 0,007741 0,067191 0,088228 0,14 0,71 0,53 31,31
11 Belgium 0 0,156477 0,063042 0 1,66 0,38 -59,71
12 Austria 0,036551 0,046844 0,060584 0,67 0,5 0,36 29,33
13 Sri Lanka 0,028971 0,068134 0,024538 0,53 0,72 0,15 -63,99
14 China 0 0 0,007917 0 0 0,05 0
15 Switzerland 0 0 0,006028 0 0 0,04 0
16 Sweden 0 0 0,005496 0 0 0,03 0
17 Bangladesh 0,002639 0 0,002788 0,05 0 0,02 0
18 Czech Republic 0 0 0,000476 0 0 0 0
19 Romania 0 0 2,50E-05 0 0 0 0
20 Finland 0,001826 0 0 0,03 0 0 0
21 Slovakia 0 0 0 0 0 0 0
22 Slovenia 0,005278 0 0 0,1 0 0 0
Source of Data: Istat
2.3 Regulasi Produk Pala di Italia
Italia menerapkan sistem kebijakan yang hampir sama dengan ketententuan
yang telah ditetapkan Uni Eropa. Sebagai acuan bagi eksportir untuk
memasarkan produknya ke Italia dan negara-negara Uni Eropa, perlu
18
memperhatikan ketentuan umum yang tertera di dalam General Food Law of
the EU (Regulation EC 178/2002) serta Contaminants in Food (Regulation EC
1881/2006). Untuk regulasi kebijakan import secara detail dan spesifik
material tersedia dan dapat diunduh pada website yang dikelola Uni Eropa di
http://exporthelp.europa.eu dengan memasukan kode HS pada kolom yang
tersedia.
Peraturan serta kebijakan Uni Eropa dalam penerapan import produk
Rempah-rempah, terutama pala (HS 0908) diatur dalam serangkaian
kebijakan untuk menangkal produk makanan berkontaminasi yang diatur
dalam “Regulation (EC) 1881/2006. Peraturan yang terkait dengan “food
contact material” tertera dalam Regulation (EC) 1935/2004, Directive
84/500/EEC serta Directive 2007/42/EEC. Untuk aturan label diatur dalam
Directive 2000/13/( EC), Directive 90/496/ (EC), Regulation 1924/2006/ (EC),
Directive 2005/26/ (EC), Directive 2007/68/ (EC).
2.4 Saluran Distribusi Produk Pala di Italia
Berdasarkan catatan Food and Agriculture Organizatiom (FAO) 75% produk
pala dunia berasal dari Indonesia dan Granada (Amerika Latin). Pada April
1992 perusahaan dagang negara Indonesia Berdikari melakukan join venture
dengan perusahaan dari Belanda Catz International dan mengubah nama
mereka menjadi BerCatz BV dan perusahaan ini membeli pala langsung dari
Indonesia dan membawanya ke pasar internasional, terutama Eropa.
Sementara itu, pala dari Grenada didistribusikan oleh JHB yang berpusat di
Belgia.
19
Di Eropa, umumnya kebanyakan dari para pedagang “trader” dan perantara
“brokers” menjalankan basis perusahaannya di kota-kota pelabuhan, dimana
komoditas pala ditambatkan melalui kapal. Kota pelabuhan Genoa di sebelah
barat serta Trieste di sebelah timur merupakan pintu gerbang utama bagi
masuknya komoditas rempah ke Italia.
Beberapa importir besar dan perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan rempah antara lain:
Public
Catering Channer
Cooperation
Farmers/Plantations
Owned Government Company /
International Broker/Agent
Big Traders
Retail Channel
20
- BerCatz BV, Amsterdam Commodities NV. WTC 10th floor,
Beursplein 37, P.O. Box 30156 Rotterdam 3001 DD, Netherlands.
www.acomo.nl phone +31 10405119, fax +31 104055094
- Fabbrica Italiana Droghe, perusahaan pengolahan rempah
ternama. Alamat : Via Umbria 15, 51010 Forone Uzzano Pistoia
Italia. Tel +39 0572 444042, fax +39 0572 448528.
- Erbe di Montagna, dott.sa Baghino Samantha. Via Blangetti, 29 –
12080 Pianfei (CN) Tel. +39 3392387240, fax +39 0174585433.
III. PELUANG DAN STRATEGI
3.1 Peluang
1. Sebagai produsen utama dan penguasa pasar internasional dalam
komoditas pala, Indonesia memiliki posisi tawar yang kuat dalam
perdagangan pala internasional.
2. Banyaknya lahan tidur dan pengangguran dapat dimobilisasi untuk
bergerak aktif dalam gerakan budidaya pala, sehingga dapat
meningkatkan jumlah produksi pala nasional untuk mengantisipasi
kebutuhan pala di pasar internasional.
3. Komunitas internasional mulai terbuka pada makanan etnik dan
tradisional, sehingga produsen makanan mulai membutuhkan biji pala
sebagai salah satu bahan bumbu utama dalam memproduksi makanan
tradisional.
21
4. Pada tahun 2015 mendatang Italia akan menyelenggarakan World
Expo dengan tema Feeding The Planet, Energy for Life. Dimana
makanan dan produk bahan makanan menjadi isu utama. Indonesia
sebagai penghasil rempah dan makanan sebaiknya mengambil momen
ini sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan volume export
rempah di pasaran internasional.
5. Pasar Italia lebih menyukai pala jenis Indian Timur yang berasal dari
Indonesia dibandingkan pala jenis Indian Barat yang berasal dari
Amerika Latin (Grenada), oleh sebab itu Indonesia perlu melihat Italia
sebagai pangsa pasar yang baik.
3.2 Strategi
1. Saat ini Komoditas Pala dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) PT. Berdikari, sehingga produk pala dikelola secara terpusat.
Dalam mencapai tujuan untuk peningkatan kinerja export, produsen
Pala Indonesia perlu tampil dan secara aktif terlibat dalam pameran-
pameran berskala internasional. Secara khusus di Italia ajang
pertemuan antara produsen dan buyer antara lain :
Pameran SANA (International Exhibition of Natural Products;
http://www.sana.it) di Bologna setiap September
Pameran makanan internasional Tutto Food Expo di Rho Fiera Milano
setiap dua tahun sekali di Milan (www.tuttofood.it).
Pameran makanan internasional CIBUS di kota Parma yang
diselenggarakan dua tahun sekali pada bulan Mei di kota Parma
22
(www.cibus.it) Kota Parma sangat penting sebab disini terdapat pusat
sertifikasi Uni Eropa untuk produk makanan.
2. Sertifikasi produk merupakan salah satu strategi guna mendorong
pertumbuhan positif terhadap kinerja export Indonesia. Perlu pemetaan
serta pemilahan karakteristik masing-masing negara di dalam Uni
misalnya; sertifikasi lingkungan, keadilan ekonomi, sosial atau hal-hal
lainnya.
3. Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri. Para pengusaha
juga diharapkan secara proaktif menghubungi dan mengikuti
perkembangan kopi dari Perwakilan Perdagangan Luar Negeri
Indonesia di Italia dalam hal ini melalui Atase Perdagangan di KBRI
Roma maupun ITPC Milan.
4. Sebaiknya pala tidak hanya dijual dalam bantu biji, tapi juga dikemas
dengan menarik sehingga pala tidak hanya menjadi komoditas mentah
tapi juga bisa menjadi komoditas high-end dan dapat menjadi tanda
mata dan cenderamata khas dari Indonesia, serta dapat masuk ke
jaringan supermarket-supermarket internasional.
IV. INFORMASI PENTING
4.1 Kedutaan Italia di Indonesia
Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia.
23
4.2 Kamar Dagang Italia di Indonesia
Italian Business Association Indonesia (IBAI)
Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44-46
Jakarta 10210 Indonesia
Tel: +62 (21) 571-3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013
Email: [email protected]
Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President)
4.3 Promosi Perdagangan Indonesia di Italia
ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia.
4.4 Perwakilan Indonesia di Italia
Ambasciata della Repubblica di Indonesia, Via Campania 53-55,
00187 Roma, Italia
Tel: +39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910
4.5 Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute
Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito
Nazionale per il commercio)
Estero http://www.ice.gov.it/
Kementrian perdagangan Italia
http://www.mincomes.it/
atau http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm
24
4.6 Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro
Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya,
dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau
dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset)E-
mail: mailto:[email protected]://www.euromonitor.com
4.7 International Chamber of Commerce
E-mail: mailto:[email protected]
http://www.iccwbo.org
4.8 International Trade Centre UNCTAD/ WTO
E-mail: mailto:[email protected]
http://www.intracen.org