peluang dan peramalan penjualan · web view5.1. pengertian peluang usaha menurut para ahli...
TRANSCRIPT
MODUL PERKULIAHAN
SALESMANSHIP
PELUANG DANRAMALAN PENJUALAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
EKONOMI DAN BISNIS MANAJEMENS-1 05 HELSINAWATI,SE,MM
Abstract KompetensiPenjelasan tentang peluang danRamalan Penjualan.
Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Peluang dan Ramalan Penjualan,
PELUANG DAN PERAMALAN PENJUALAN 5.1.Pengertian Peluang Usaha Menurut Para Ahli
Pengertian peluang usaha menurut para ahli yang diantaranya yaitu:
Menurut Thomas W. Zimmerer bahwa Peluang usaha merupakan sebuah terapan
yang terdiri dari kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan melihat
kesempatan yang dihadapi setiap hari.
Sedangkan menurut Arif F. Hadiparanata bahwa Peluang usaha merupakan sebuah
resiko yang harus diambil dan dihadapi untuk mengelola dan mengatur segala urusan yang
ada hubungannya dengan finansial.
Kemudian menurut Robbin and Coulter bahwa Peluang usaha merupakan sebuah
proses yang melibatkan invidu atau kelompok yang menggunakan usaha dan sarana
tertentu untuk menciptakan suatu nilai tumbuh guna memenuhi sebuah kebutuhan tanpa
memperhatkan sumber daya yang digunakan.
Peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu “Peluang” dan “Usaha”.Peluag yang dalam
bahasa inggris disebut dengan opportunity memiliki arti sesuai dengan KBBI adalah
Kesempatan.Secara sederhana peluang diartikan sebagai kesempatan muncul atau terjadi
pada satu peristiwa.Sedangkan usaha memiliki pengertian berbagai daya untuk
mendapatkan apa yang diinginkan. .Secara terminologis pengertian pengertian peluang
usaha adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa
yang diinginkannya (keuntungan-kekayaan-uang) dengan memanfaatkan berbagai faktor
baik internal (berasal dari diri kita sendiri semisal bakat dan minat) maupun eksternal
(berkaitan diluar dari diri kita seperti kebijakan ekonomi dengan bunga rendah)
Jadi Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya di
ambil atau dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan untuk mendapat keuntungan.
5.2. Pengertian Peramalan Penjualan dan Menurut Para Ahli
Untuk menyusun anggaran penjualan, diperlukan penaksiran-penaksiran
(forecasting) khususnya penaksiran tentang jumlah produksi yang diperkirakan akan mampu
dijual beserta harga jualnya. Masing-masing penjualannya itu dikaitkan dengan jenis-jenis
produk yang akan dijual dengan waktu serta tempat (daerah) penjualannya.
2015 2 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
Peramalan penjualan adalah dasar dari anggaran penjualan, dimana pada akhirnya
menjadi dasar untuk semua anggaran operasi lainnya dan sebagai dasar penyusunaan
anggaran keuangan.
Pengertian Peramalan Penjualan Menurut Para Ahli
1. Dalam buku M. Nafarin dengan judul “Penganggaran Perusahaan” menyatakan
bahwa “Peramalan penjualan adalah perkiraan penjualan pada waktu yang akan
datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdsarkan data-data yang pernah terjadi
dan atau mungkin akan terjadi”. (2000 : 24)
2. Sedangkan dalam buku Welsch, Hilton dan Gordon yang diterjemahkan oleh
Purwatiningsih dan Maudy Warouw “Anggaran” yaitu : “Ramalan (forecast) bukan
merupakan rencana; melinkan suatu pernyataan dan atau penaksiran terukur dari
keadaan di masa dating tentang pokok tertentu (misalnya pendapatan penjualan)
berdasarkan satu atau lebih asumsi yang jelas.” (2000 : 148)
Jadi peramalan penjualan merupakan perkiraan penjualan yang akan datang untuk
usaha atau produk perusahaan. Dimana dalam pembuatan ramalan ini dibutuhkan
penaksiran-penaksiran, kususnya penaksiran mengenai jumlah produk yang diperkirakan
akan mampu dijual beserta harga jualnya, yang tentunya masing-masing produk dikaitkan
dengan jenis produknya yang akan dijual. Dengan demikian keakuratan peramalan
penjualan akan sangat berpengaruh terhadap ketepatan keseluruhan anggaran.
5.3.Peluang PasarDalam memcermati maupun membaca peluang pasar merupakan hal yang esensial
yang wajib bagi seorang entrepreneur atau pebisnis. Dengan membaca peluang pasar tidak
hanya dilakukan untuk bagi seorang entrepreneur yang ingin memulai usahanya, namun
sebagai landasan utama saat kita bergelut di dunia bisnis. Karena kecermatan dalam
membaca peluang pasar tidak hanya dilakukan untuk memulai suatu usaha, namun keahlian
dalam membaca peluang usaha ini juga harus dimiliki kita kita ingin mengembangkan usaha
kita, melakukan segmentasi pasar, maupun pada saat melakukan perluasan usaha Namun
seringkali, kemampuan membaca peluang pasar ini seringkali tidak pas sasaran, sehingga
apa yang telah menjadi ekspektasi pada saat kita memulai usaha seringkali tidak tercapai
Pertama-tama kita harus teliti dahulu konsep dari melihat peluang usaha. Apa yang kita
inginkan dari melihat peluang usaha atau peluang bisnis? Jenis bisnis atau usaha untuk kita
tekuni, benar. Apa yang kita cari dari usaha atau bisnis yang kita dijalankan?
2015 3 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
Pengertian Pasar adalah sebagai tempat bertemunya penjuan dan pembeli untuk
melakukan transaksi jual-beli produk, baik jasa maupun barang.
1. Himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk.
2. Sebagai suatu mekanisme yang terjadi antara penjual dan pembeli.
3. Tempat pertemuan antara kekuatan-kekuatan penawaran dan permintatan.
Pembeli dan penjual tidak harus bertemu disuatu tempat untuk melakukan transaksi
tetapi cukup dengan sarana komunikasi (telepon, faksimile, dan internet)Pengertian peluang
pasar ialah pasar sasaran yang didalamnya terdapat keinginan dan kebutuhan yang ingin
dipenuhi. Peluang Pasar dapat dilihat melalui 2 pendekatan yaitu Pendekatan Permintaan
(Demand) dan Pendekatan Penawaran (Supply).
a. Hukum Permintaan dan Penawaran :
1) Apabila harga produk murah maka pembeli akan membeli produk tersebut dengan
jumlah yang banyak.
2) Apabila harga produk mahal maka pembeli akan membeli produk tersebut dengan
jumlah sedikit.
3) Untuk itu Wirausaha harap berhati hati dalam menetapkan harga suatu produk.
b. Identifikasi Peluang Pasar :
1) Mengamati kebutuhan yang banyak diperlukan oleh konsumen.
2) Mengetahui kapan konsumen membutuhkan kebutuhan tersebut.
3) Memperhatikan karakter konsumen berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan
maupun pendidikan.
4) Mengetahui daya beli konsumen sesuai dengan pendapatannya.
5) Memperhatikan apakah pasar banyak pesaing atau tidak.
c. Menganalisa peluang pasar
1) Potensi pembeli terhadap barang.
2) Motivasi konsumen dalam membeli barang.
3) Ukuran pasar (jumlah pembeli dalam pasar)
4) Sifat-sifat konsumen
5) Target pasar spesifik
6) Pengaruh pasar eksternal
7) Analisa pesaing yang menyangkut pesaing yang ada, pesaing baru yang mungkin
masuk serta kekuatan pesaing dan kelemahan pesaing.
2015 4 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
5.4.Teknik Peramalan PenjualanBanyak alat dan cara yang digunakan untuk meramalkan penjualan, menurut sifatnya,
cara atau metode untuk melakukan penaksiran atau peramalan tersebut dapat
dibedakan menjadi dua dikemukakandalam buku M Munandar dengan judul
“Budgeting :Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja” yaitu “ (1) Bersifat Kualitatif ; (2) Bersifat Kuantitatif.”
Adapun penjelasan dari cara atau metode untuk melakukan penaksiran atau
peramalan penjualan di atas adalah sebagai berikut:
1. Bersifat Kualitatif
Merupakan cara penaksiran yang menitikberatkan pada pendapat seseorang. Cara
penaksiran semacam ini mempunyai kelemahan yang menonjol, yaitu bahwa pendapat
seseorang seringkali banyak diwarnai oleh hal-hal yang bersifat objektif. Dengan
demikian ketepatan hasil taksiran menjadi diragukan.
Adapun beberapa cara penaksiran atau peramalan yang bersifat kualitatif ini adalah :
a. Pendapat pimpinan bagian pemasaran.
b. Pendapat para petugas penjualan.
c. Pendapat lembaga-lembaga masyarakat.
d. Pendapat konsumen.
e. Pendapat para ahli yang dianggap memahami.
2. Bersifat Kuantitatif
Merupakan cara penaksiran yang menitikberatkan pada perhitungan-perhitungan
angka yang menggunakan berbagai metode statistik. Dengan menggunakan cara
peramalan atau penaksiran yang kuantitatif semacam ini diharapkan dapat
menghilangkan unsur-unsur subjektif seseorang, sehingga hasil taksirannya dapat
lebih dipertanggungjawabkan.
Namun cara ini mengandung kelemahan, yaitu adanya hal-hal yang tidak dapat diukur
secara kuantitatif, seperti halnya selera konsumen, kebiasaan konsumen, tingkat
2015 5 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
pendidikan dan cara berfikir masyarakat, struktur individu yang berbeda dan lain
sebagainya.
Berikut ini beberapa cara penaksiran yang bersifat kuantitatif adalah sebagai berikut:
a. Cara yang berdasarkan dari pada data historis dari suatu variabel saja, yaitu
variabel yang ditaksir itu sendiri misalnya :
1. Metode Trend Bebas (Free Hand Method)
Pada dasarnya semua metode trend menggunakan prinsip yang sama yaitu berusaha
mengganti atau merubah garis patah-patah dalam grafik yang dibentuk oleh data
historis menjadi garis yang lebih teratur bentuknya. Metode trend bebas menentukan
bahwa garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis diganti atau dirubah menjadi
garis lurus dengan cara bebas berdasarkan pada perusahaan dari orang yang
bersangkutan.
2. Metode Trend Setengah Rata-Rata (Semi Average Method)
Menurut metode ini, garis lurus yang dibuat sebagai pengganti garis patah-patah yang
dibentuk dari data-data historis tersebut. Data historis tersebut dapat diperoleh dengan
melakukan perhitungan-perhitungan statistik dan matematika trtentu, sehingga
pengaruh unsure subjektif dapat dihilangkan.
3. Metode Trend Moment (Moment Method)
Metode trend ini menggunakan cara-cara perhitungan statistik dan matematika
tertentu. Untuk mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah
yang dibentuk oleh data historis perusahaan. Dengan demikian pengaruh unsure
subjektif dapat dihindarkan.
4. Metode Kuadratik (Parabolic Method)
Metode kuadratik adalah metode yang digunakan untuk membentuk garis lengkung
(non linier). Dalam hal ini digunakan bagi perusahaan-perusahaan yang mempunyai
deretan data historis yang cenderung mengarah ke bentukgaris lengkung.
5. Metode Trend Last Square (Last Square Method)
Metode trend last square hanya merupakan penyederhanaan dari metode trend
moment, sehingga mempermudah perhitungan perhitungannya.
b. Cara yang mendasarkan dari data historis dari variabel yang akan ditaksir serta
hubungannya dengan data historis dari variabel lain yang diduga mempunyai
2015 6 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
pengaruh yang cukup kuat terhadap perkembangan variabel yang akan ditaksir
tersebut.
Cara penaksiran semacam ini misalnya :
1. Metode Regresi Tunggal
Dimana penaksiran hanya menggunakan satu variabel yang dipengaruhi dan satu
variabel bebas
2. Regresi Ganda (Multiple Regression)
Dimana penaksirannya menggunakan satu variabel yang dipengaruhi dan lebih dari satu
variabel bebas.
c. Cara penaksiran yang menggunakan metode dan statistik (trend ataupun regresi) yang ditetapkan pada berbagai analisis khusus,
seperti misalnya:
1. Analisis Industri atau Analisis Market Share
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap keadaan industri
secara keseluruhan. Dengan analisis tersebut dan dapat diketahui peranan
perusahaan terhadap industri.
Dalam kaitannya dengan budget penjualan dapat diketahui perbandingan antara
penjualan perusahaan dengan penjualan seluruh industri yang berada disekitarnya.
Peluang usaha merupakan sebuah kemungkinan yang dipengaruhi oleh gagal atau
suksesnya sebuah usaha yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Yang dapat diartikan
juga sebagai ukuran prospek dari sebuah usaha yang dijalankan.
Dalam prospek di sini artinya sebuah prediksi kuantitaif dari usaha yang dijalankan
dapat dari segi jumlah produk dan juga hasil penjualan dari usaha yang dijalankan. Jadi
pengertian peluang usaha dalam kewirausahaan ialah sebuah kesempatan yang harus dan
bisa dimanfaatkan oleh seorang pemilik bisnis atau wirausaha demi mendapatkan suatu
tujuan tertentu yang diinginkan.
5.5.Perencanaan bisnis Perencanaan usaha adalah serangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk masa
mendatang dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
2015 7 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
Menurut Peggi Lambing (2000:131),Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru
tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi usaha ,usulan usaha ,operasional
usaha,perincian finansial,strategi usaha ,peluang pasar yang mungkin diperoleh dan
kemampuan serta ketrampilan pengelolaan.
Jadi perencanaan bisnis adalah serangkaian laporan yang berisikan semua hal-hal
yang akan dilakukan dalam proses bisnis dalam rangka mencapai tujuan bisnis.
5.5.1.Perencanaan bisnis1. Manajerial perusahaan, kejelasan dalam tatanan kinerja perusahaan
2. Keadaan fisik dan sebuah bangunan yang kita tempati
3. Pegawai, tenaga kerja staff
4. Produk yaang kita hasilkan
5. Sistem informasi mengenai market perusahaan
6. Rincian rugi/laba
7. Perhitungan neraca
8. Prediksi cash flow untuk 2 tahun ke depan
Tujuan dari rencana bisnis bukan hanya sebagai pedoman atau buku pegangan
dalam berbisnis, tetapi untuk dijalankan dan sebagai peta perjalanan bisnis yang akan dan
di jalankan. Tetapi harus tetap berada dijalur yang benar dan sesuai dengan yang
direncanakan.
5.5.2.Fungsi perencanaan bisnis Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki 2 fungsi yaitu mencakup hal-
hal sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman untuk menetapkan keberhasilan manajemen usaha.
2. Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari
luar.
5.5.3.Tahapan Penyusunan Perencanaan BisnisTahap dalam penyusunan rencana bisnis antara lain :
1. Tahapan riset dan survei lapangan, seperti perilaku konsumen, perilaku pasar,tingkat
permintaan, tren, dan arah perubahan persaingan (change driver).
2. Tahapan evaluasi data dan pengelolaan data dengan metode-metode statistik
ataumetode-metode analisa yang lain.
3. Tahapan penyelesaian hasil riset dan survei untuk memastikan bahwa data
daninformasi itu sudah akurat dan benar.
4. Tahapan perencanaan dan analisa pemilihan strategi perusahaan atas hasil riset.
5. Tahapan persiapan, pembuatan, dan penyusunan rencana bisnis.
2015 8 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
5.5.3. Manfaat Rencana BisnisManfaat dari perencanaan bisnis adalah bisa digunakan sebagai pedoman atau alat
untuk mengetahui apakah kegiatan bisnis yang akan dijalankan itu memungkinkan dan
memiliki kelayakan untuk dijalankan dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk
mewujudkannya serta dapat dijadikan sebagai alat pengawasan.
Manfaat perencanaan bisnis
1. Membantu wirausahawan untuk berpikir tentang bisnisnya melalui ide-ide yang
dituangkan dalam sebuah rencana yang terintegrasi dengan baik.
2. Membantu wirausahawan dalam mengambil keputusan dan mengevaluasi
keputusan dan mengevaluasi ide-ide bisnis sehingga resiko kegagalan bisa
diminimalisir.
3. Memberikan informasi dan sinyal bagi bisnisnya agar tetap berjalan dengan
benar,sehingga rencana bisnis itu bisa menjadi mercusuar (pedoman) bagi perjalanan
bisnisnya.
4. Meningkatkan kepercayaan diri dari wirausahawan bila bisnisnya berrjalan dengan
baik sesuai rencana bisnis.
5. Untuk belajar dari kegagalan, kesalahan, dan pandangan-pandangan bisnis yang
tidak sesuai pada saat menjalankan bisnis
6. Menuntun wirausahawan agar menjadikan bisnis pertamanya mempunyai
kemungkinan untuk sukses dan terus tumbuh dan berkembang.
7. Mengingatkan agar dalam berinvestasi tidak didasarkan keputusan yang
bersifatemosi saja tanpa landasan yang tepat Membantu wirausahawan dalam
mencari rekan bisnis, pemodal, investor, atau untuk mengajukan kredit modal kerja
ke bank.
G. Karakteristik perencanaan bisnisPada dasarnya karakteristik Perencanaan Bisnis dapat dijelaskan sebagai berikut1[8];
1) Menunjukkan visi yang jelas
2) Memahami target dan saran pemasaran
3) Informasi yang detail mengenai kompetitor dan industri yang akan dimasuki
4) Menyajikan bukti atas tim wirausaha yang berkompeten
5) Singkat namuin jelas.
1
2015 9 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
6) Menandai resiko kritis
7) Merinci sumberdaya dan penggunaannya
8) Proyeksi fiansial yang teratur dan rasional
9) Kesimpulan yang baik untuk menarik pembacanya
Kerangka dasar penyusunan rencana wirausaha umumnya adalah sebagai berikut :
1) Executive summary / ringkasan Eksekutif, memuat secara ringkas latar belakang,
tujuan dan rencana kerja wirausaha
2) Industry analysis / Analisis Peluang, memuat uraian mengenai keadaan obyektif
yang melatar belakangi industri dimana kegiatan wirausaha tersebut akan berkerja.
3) Company description / Deskripsi Wirausaha, memuat tentang deskripsi kegiatan
yang akan dilakukan oleh wirausaha
4) Product and services description / Deskripsi Produk dan Jasa, memuat tentang
uraian mengenai produk dan jasa yang akan dipasarkan melalaui kegiatan
wirausaha.
5) Market description / Deskripsi Pasar, memuat uraian mengenai keadaan permintaan
dan penawaran dalam pasar produk barang dan jasa, serta pangsa pasar yang
tersedia untuk operasionalisasi wirausaha
6) Marketing strategy / Strategi Pemasaran, memuat uraian mengenagi bagaimana
rencana strategis pemasaran produk barang dan jasa mentikapi keadaan pasarnya.
7) Operations description / Deskripsi operasi, memuat usaian operasionalisasi
sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan
8) Staffing description / Deskripsi personalia, memuat penempatan personalia dalam
kegiatan, yang memungkinan usaha akan dapat berjalan dengan baik berdasarkan
spesifikasi profesional dan kompetensi personalia
9) Financial projection / Proyeksi Finansial, merupakan uraian proyeksi penggunaan
sumberdaya keuangan untuk pelaksanaan kegiatan
10) Capital needs / Kebutuhan Dana, memuat perhitungan rencana finansial yang
diramu dengan rencana penerimaan, untuk menunjukkan kebutuhan dana untuk
memulai usaha
11) Milestones / Tahapan, memuat tata kala tahapan kegiatan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan.
2015 10 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
Sumber-sumber dan Unsur unsur Peluang Usaha Baru
Sumber Peluang Usaha bisa berasal dari beberapa macam sumber2[2], adalah
sebagai berikut]:
1. Peluang yang berasal dari diri sendiri
Peluang ini memiliki potensi yang cukup besar dalam menuju kekuksesan, hal ini
disebabkan karena peluang tersebut tumbuh secara tidak langsung dari jiwa seseorang
itu sendiri.
Ada beberapa kategori peluang usaha yang berasal dari diri sendiri adalah sebagai
berikut:
a. Berasal dari sebuah hobi.Setiap seseorang pasti memiliki sebuah hobi tertentu yang
bisa dijadikan Sumber Peluang Usaha. Salah satu contohnya yaitu seseorang yang
hobi dalam menjahit bisa mangambil peluang usaha sebagai Penjahit, seseorang
yang gemar memasak bisa mengambil peluang usaha membuka warung makan dan
masih banyak lagi hobi lainnya yang bisa dijadikan peluang usaha.
b. Berasal dari sebuah keahlian yang dimiliki.Keahlian yang dimiliki seseorang dapat
dijadikan sebuah modal utama dalam mengembangkan usahanya.Contohnya
seseorang yang ahli dalam memperbaiki tv yang rusak, seseorang yang ahli dalam
membuat alat-alat rumah tangga bisa mengambil peluang usaha mebel dan
sebagainya.
c. Berasal dari pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari.Dari beberapa kategori
peluang usaha ini, pengetahuan merupakan hal yang paling potensial dalam
menemukan peluang usaha apa yang harus diambil. Karena seseorang tersebut
sudah mencari tahu terlebih dahulu dan mempelajari serta memahami bidang usaha
yang hendak di tekuninya
2. Peluang yang berasal dari lingkungan.
Peluang ini biasanya timbul dari lingkungan yang ada di sekitar mereka. Seperti salah
satu contoh peluang usaha seorang mahasiswa yang menjual pulsa elektik dan
sebagainya.
3. Peluang yang berasal dari beberapa perubahan yang terjadi.
Ini merupakan salah satu sumber peluang usaha yang sangat besar. Karena peluang ini muncul disebabkan karena terjadinya sebuah perubahan seperti perubahan gaya
2
2015 11 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
hidup, perubahan peraturan pemerintah, perubahan musim, perubahan pola makan
dan perubahan-perubahan lainnya.
4. Peluang yang berasal dari seorang konsumen.
Konsumen merupakan salah satu objek yang sangat diperlukan dalam menentukan
peluang usaha yang hendak ditekuni. Karena dari suara konsumenlah seseorang bisa
mengetahui peluang usaha apa saja yang saat ini sedang dibutuhkan dan perlu
dikembangkan.
5. Peluang yang berasal dari gagasan (ide) orang lain.
Peluang usaha ini bersifat orisinil yang bisa memunculkan sebuah gagasan peluang
usaha yang baru.
6. Peluang yang berasal dari beberapa informasi yang didapat.
Peluang ini lebih mengarah pada pengumpulan beberapa informasi yang dibutuhkan
yang perlu menghubungkan sebuah pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
seseorang untuk mewujudkannya. Akan tetapi, peluang tersebut tidak akan
bermanfaat jika seseorang tersebut tidak memiliki kemampuan dalam
menghubungkan pengalaman dan pengetahuan tersebut.
Hal yang harus diperhatikan oleh seorang wirausaha:
1. Lihat karakter usaha
2. Kesukaan terhadap usaha tersebut.
3. Kemampuan menjalankan usaha tersebut.
Beberapa unsur dalam peluang usaha baru yaitu :
1. Kebutuhan akan sumber penemuan
Sebelum memulai sebuah usaha, ada baiknya kita melakukan pengamatan tentang
kebutuhan pasar terhadap produk yang akan kita geluti. Pengamatan ini sangat
berguna bagi panjang atau tidaknya umur usaha yang akan digeluti.
2. Membuat inovasi baru
Hal yang sangat dan selalu perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah melakukan
inovasi yang dapat dilakukan untuk sebuah produk yang akan dijalani.
3. Sesuai keahlian
Usaha yang dilakukan berdasarkan keahlian yang dimiliki hasilnya akan lebih
memuaskan seorang usahawan.
4. Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
Menyesuaikan kondisi usaha yang akan dijalani dengan kebutuhan sekitar akan
berpengaruh pada permintaan pasar, khususnya pasar-pasar terdekat yang mudah
digapai.
5. Memanfaatkan koneksi dan relasi
2015 12 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
Koneksi dan relasi yang kita miliki juga sangat berguna, baik dalam hal promosi
maupun pengembangan usaha.
6. Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Melakukan pengamatan terhadap kecenderungan-kecenderungan yang terjadi pada
pasar juga akan sangat membantu untuk memperbaiki kegiatan usaha yang baru saja
dimulai.
7. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Pengamatan terhadap produk atau jasa juga adalah hal terpenting yang harus
dilakukan oleh usahawan agar kekurangan pada produk atau jasa yang dihasilkan
dapat diperbaiki. Sehingga hasil yang memuaskan dapat dihasilkan.
8. Pemanfaat produk dari perusahaan lain
Memanfaatkan produk dari perusahaan lain juga dapat dilakukan untuk menjadi
bahan pembantu dalam produk atau jasa yang dihasilkan.
9. Usaha Warisan
Sebuah usaha juga dapat merupakan sebuah usaha yang dilakukan secara turun
temurun.
10. Ikut-ikutan
Sebuah usaha yang ditekuni oleh seorang usahawan juga dapat merupakan joinan
bersama partner. Atau usaha yang diajak oleh partner lainnya untuk menekuninya
bersama-sama.
11. Coba-coba
Usaha juga dapat ditemui dengan coba-coba pada mulanya.
Masalah dalam Peluang Usaha Baru adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya obyektivitas
b. Kurangnya kedekatan dengan pasar
c. Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
d. Diabaikannya kebutuhan finansial
e. Kurangnya diferensiasi produk
f. Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai
Masalah yang harus dipertimbangkan calon wirausahawan :
1) Modal.
2) Menunda mulai bisnis
3) Sepi pelanggan
4) Kesulitan meningkatkan penjualan
5) Gagal melakukan marketing yang jitu
Permasalahan dalam modal:
2015 13 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
1) Kurangnya ketajaman bisnis (misal : tidak jeli melihat peluang, tidak dapat
mengadaptasi masalah dengan baik)
2) Kurangnya pengalaman bisnis
3) Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal (baik secara
finansial maupun berupa mesin)
4) Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi
5) Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha
Solusi Masalah Marketing:
a. Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagiproduk
atau jasa.
b. Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki.
c. Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses
d. Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan
produksi.
e. Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa.
f. Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang
membedakannya dari pesaing.
g. Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merekdagang dan
merek jasa.
DAFTAR PUSTAKA
2015 14 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
Donaldson Bill, 2007,Sales Management 3rd Edition, Palgrave Macmillan
Sutojo, S., 2003. Salesmanship, PT. Damar Mulia Pustaka, Jakarta.
Swastha Dh, Basu, 2000. Manajemen Penjualan, BPFE, Yogyakarta
2015 15 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
2015 16 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id
2015 17 Nama Mata Kuliah
PusatBahan Ajar dan eLearningHELSINAWATI http://www.mercubuana.ac.id