pelindo i

27
Strategi Pengembangan Strategi Pengembangan Pelabuhan di Lingkungan PT Pelabuhan di Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I Pelabuhan Indonesia I (Persero) (Persero) Disampaikan dalam Rapat Finalisasi Rencana Induk Pelabuhan Nasional Jakarta, 9 Agustus 2011

Upload: indonesia-infrastructure-initiative

Post on 16-Jan-2015

2.496 views

Category:

Business


48 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Pelindo i

Strategi Pengembangan Strategi Pengembangan Pelabuhan di Lingkungan PT Pelabuhan di Lingkungan PT

Pelabuhan Indonesia I (Persero)Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Disampaikan dalam Rapat Finalisasi Rencana Induk Pelabuhan Nasional

Jakarta, 9 Agustus 2011

Page 2: Pelindo i

Daftar IsiDaftar Isi

Gambaran Umum PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Kebijakan Pemerintah TerkaitKondisi Hinterland dan Dinamika Bisnis DaerahPola Pengembangan Cabang/Unit BisnisArah Pengembangan Pelabuhan Strategis

2

Page 3: Pelindo i

,TC

33

GAMBARAN UMUM

Pelindo I memiliki 12 Cabang Pelabuhan, 13 Pelabuhan Perwakilan, 4 Unit Bisnis, Tersebar di 4 Propinsi NAD, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau

333

3

3

1

3

3

1

Cabang Pelabuhan

Pelabuhan Perwakilan

1

Perawang 1

11

2

2

2

2

22

2

123

Pelabuhan Utama

Pelabuhan Pengumpul

Pelabuhan Pengumpan

Page 4: Pelindo i

Koridor Koridor EEkonomi konomi SSumatera umatera "Sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung "Sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional"energi nasional"

Sektor Fokus dan Strateginya

1. Minyak Kelapa Sawit/CPO Fokus pada industri hulu melalui peningkatan panen dan konversi mature plantation.

2. Karet Meningkatkan hasil panen dan memperluas industri hilir

3. Batubara Meningkatkan produksi pertambangan melalui percepatan infrastruktur rel kereta api.

Infrastruktur Kunci yang Dibutuhkan

Pelabuhan:• Metro Medan, Dumai, Palembang Rel Kereta/Jalan:

• Trans Sumatera (Rel kereta/Jalan), termasuk rel kereta untuk CPO di Riau.

Pembangkit Listrik di Sumatera• Pembangkit Listrik di Sumatera untuk menumbuhkan

industri hilir• Mine-mouth dan processing plant untuk batubara di

Sumatera Selatan

Overview

Terdiri dari 7 hub: Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Serang, Jakarta

Koridor diestimasikan dapat meningkatkan PRDB sebesar ~3.4x dari $139 milyar di 2010 ke $473 milyar di 2030 dengan laju pertumbuhan koridor sebesar 6.3% dibandingkan estimasi baseline 4.5%

Klaster industri Klaster industri karet dan sawit, karet dan sawit,

KEKKEK

Klaster industri Klaster industri sawit, KEKsawit, KEK

FTZ

4

KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT

4

Page 5: Pelindo i

EUROPEAN COUNTRIES ASIAN COUNTRIES AMERICAN COUNTRIES

FEEDER

SUMATERA

BATAMBELAWANDUMAIK. TANJUNGPERAWANGMALAHAYATIK. ENOKPALEMBANGPANJANG

MAJOR

HUB INTERNASIONAL

TG. PRIOK - TG. EMAS – TG. PERAK

FEEDER JAWA`

MAJORKALIMANTANPONTIANAKB.MASINBALIKPAPAN

SULAWESIMAKASSARBITUNG

MALUKU/PAPUAAMBONSORONG

FEEDER

AUSTRALIA & NEW ZEALAND

HUB INT.

MAJOR

FEEDER

MALUKU, PAPUA, NTT, NTB KALIMANTAN & BALI

MAJOR

?

PELABUHAN PERBATASAN

PELABUHAN PERBATASAN

SINGAPURA –MALAYSIA

MALAYSIA –FILIPINA

KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAITTatanan Kepelabuhanan Nasional

Page 6: Pelindo i

25 PELABUHAN UTAMA

7 TERMINAL KHUSUS BATUBARA & CPO

1.Plb. Lhoukseumawe

2.Pelabuhan Belawan

3.Pelabuhan Dumai

4.Pelabuhan Tj. Pinang

5.Pelabuhan Pekanbaru

6.Pelabuhan Batam

7.Pelabuhan Teluk Bayur

8.Pelabuhan Panjang

9.Pelabuhan Palembang

10.Pelabuhan Banten

11.Pelabuhan Tj. Priok

12.Pelabuhan Pontianak

13.Pelabuhan Tj. Emas

1.Pelabuhan Tj.Perak

2.Pelabuhan Banjarmasin

3.Pelabuhan Kupang

4.Pelabuhan Benoa

5.Pelabuhan Samarinda

6.Pelabuhan Makassar

7.Pelabuhan Balikpapan

8.Pelabuhan Bitung

9.Pelabuhan Biak

10.Pelabuhan Jayapura

11.Pelabuhan Ambon

12.Pelabuhan Sorong

1.Balikpapan

2.Samarinda

3.Banjarmasin

4.Kotabaru

5.Belawan

6.Dumai

7.Pekanbaru

6

Sumber : Paparan Wamenhub pada Disampaikan Pada Seminar Nasional Ketahanan Pangan Menuju Feed The World Jakarta, 28 - 29 Januari 2010

KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT

Keterangan :Kuala Tanjung, Malahayati dan Perawang, K. Enok diusulkan utk masuk sbg pelabuhan Utama

Page 7: Pelindo i

POTENSI HINTERLAND DAN POTENSI HINTERLAND DAN DINAMIKA BISNIS DI DAERAHDINAMIKA BISNIS DI DAERAH

Pemerintah secara resmi mencanangkan pengembangan klaster industri berbasis pertanian dan oleochemical di Kuala Enok dan Dumai di Kawasan Industri Dumai (KID), Pelintung, Dumai. (Kompas, 28 Januari 2010)

Pemerintah menargetkan pengurangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sehingga hanya menjadi 30 persen saja pada satu dekade mendatang. Pada masa itu produksi minyak sawit mentah diprediksi mencapai 40 juta ton. (Kompas, 28 Januari 2010)

Rencana Pengembangan Kawasan Industri Sei Mangke oleh PTPN III di Simalungun - Sumatera Utara sebagai salah satu proyek prioritas nasional.

7

Page 8: Pelindo i

POTENSI HINTERLAND DAN DINAMIKA BISNIS DI DAERAHPOTENSI HINTERLAND DAN DINAMIKA BISNIS DI DAERAH

8

BELAWAN

Kab. Aceh Selatan

Karet

Minyak sawit

Kelapa

Kab. Aceh Besar

P. TANAHMASA

P. TANAHBELAP. PINI0°30'

0°00'

LS

KAB. DAIRI

KAB. TAPANULI UTARA

KAB. TAPANULI TENGAH

KAB. LANGKAT

KAB. DELI SERDANG

KAB. LABUHAN BATU

KAB. TAPANULI SELATAN

KAB. NIAS

KAB. TANAH KARO

KAB. ASAHAN

KAB. SIMALUNGUN

PROPINSI RIAU

Binjai

Tarutung

Gunungsitoli

Sibolga

Rantauprapat

KisaranPematangsiantar Tanjungbalai

Tebingtinggi

Sidikalang

Kabanjahe

Padangsidempuan

98°00'

MEDAN

Kuala Tanjung

P. SIMEULUE

ACEH TENGGARA

KABUPATEN

KABUPATENACEH BARAT

KABUPATENACEH SELATAN

ACEH TENGAHKABUPATEN

PIDIE

P. TUANGKU

P. BANGKARU

P. LASIA

P. BABI

P. UJUNGBATU

ACEH UTARAKABUPATEN

ACEH BESAR

KABUPATEN

KABUPATENACEH TIMUR

Takengon

Kutacane

Jantho

Sigli

Lhokseumawe

Langsa

Meulaboh

KABUPATEN

KAB. LIMAPULUH KOTA

KAB. PASAMAN

KAB. AGAM

BANDA ACEH

P. NIAS

Tapaktuan

Coklat

Kayu bulat / log

Plywood

Kayu gergajian

Pulp

Beras

Jagung

Kentang

Ikan

Kerbau

Kambing

Kab. Aceh Tenggara

Kab. Aceh Tengah

Kab. Aceh Timur

Kab. Aceh Barat

Kab. Aceh Utara

Kab. Pidie

Kodya Medan

Kab. Langkat

Kab. Deli Serdang

Kab. Labuhan Batu

Kab. Simalungun

Kab. Tapanuli Selatan

Kab. Toba Samosir

Kab. Tapanuli Utara

Kab. Mandailing Natal

Kab. Karo

Kab. Dairi

Kab. Tapanuli Tengah

Kertas

Pupuk

Semen

Amoniak

Kopi

KAB. MANDAILING-

Panyabungan

NATAL

Balige

KAB. TOBA-SAMOSIR

KAB. BENGKALIS

KAB. KAMPAR

PROPINSI JAMBI

Kab. Asahan

Prop. Sumatera Barat

Prop. Riau

Prop. Jambi

Sayur mayur

Sapi

Babi

Teh

Provinsi Sumatera Utara1.Kab. Langkat2.Kota Medan3.Kab. Deli Serdang 4.Kab. Karo5.Kab. Dairi6.Kab. Asahan7.Kab. Labuhan Batu8.Kab. Tobasa9.Kab. Simalungun10.Kab.Tapanuli Selatan11.Kab. Tapanuli Utara12.Kab. Toba Samosir13.Kab. Mandailing Natal

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam1.Kab. Aceh Besar2.Kota Pidie3.Kab. Aceh Utara 4.Kab. Aceh Timur5.Kab. Aceh Tengah6.Kab. Aceh Barat7.Kab. Aceh Tenggara

Hinterland Belawan

Page 9: Pelindo i

POTENSI HINTERLAND DAN DINAMIKA BISNIS DI DAERAHPOTENSI HINTERLAND DAN DINAMIKA BISNIS DI DAERAH

9

Hinterland Dumai, Pekanbaru dan Perawang

Page 10: Pelindo i

Throughput Petikemas Batam dan Proyeksi

POTENSI HINTERLAND DAN DINAMIKA BISNIS DI DAERAH

Throughput Peti Kemas Pelabuhan Belawan

Page 11: Pelindo i

-

5,000,000

10,000,000

15,000,000

20,000,000

25,000,000

30,000,000

35,000,000

40,000,000

45,000,000

50,000,000

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022Produksi 21,40 22,89 24,50 26,21 28,05 30,01 32,11 34,36 36,76 39,34 42,09 45,04

Eksport 16,05 17,17 18,37 19,66 21,03 22,51 24,08 25,77 27,57 29,50 31,57 33,78

Konsumsi 5,350 5,724 6,125 6,553 7,012 7,503 8,028 8,590 9,192 9,835 10,52 11,26

Ton

POYEKSI PRODUKSI, EKSPOR & KONSUMSI CPO INDONESIA

POTENSI HINTERLAND DAN DINAMIKA BISNIS DI DAERAH

Trafik CPO dan Turunannya di Belawan & K. Tanjung

11

Page 12: Pelindo i

PELABUHAN ARAH PENGEMBANGAN

Belawan

a. Pengembangan Multi Purpose Terminal di Pelabuhan Belawan sebagai pusat logistik agribisnis Sumatera bagian Utara

b. Pengembangan TPK Belawan / BICTc. Pengembangan Terminal Curah Caird. Pengembangan jasa logistic operator

Batam

a. Pengembangan TPK di pelabuhan Batu Ampar b. Pembangunan shore base untuk industri tambang/ migasc. Pengembangan jasa marine services (pemanduan dan

penundaan)

Dumai

a. Pengembangan pelabuhan Dumai sebagai Pusat Logistik Agribisnis Sumatera bagian Timur

b. Pengembangan Terminal Curah Cairc. Pengembangan jasa marine services (pemanduan dan

penundaan)d. Pengembangan jasa logistic operator

Malahayati/Lhokseumawe

a. Pembangunan terminal petikemasb. Pengembangan logistic center untuk agribisnis

Tanjung Pinang

a. Terminal Penumpangb. Pembangunan shore base untuk industri tambang/ migasc. Pengembangan jasa marine services (pemanduan dan

penundaan)

Perawang Pembangunan terminal petikemas

Kuala Tanjunga. Terminal Curah Cairb. Terminal Peti Kemas 12

Page 13: Pelindo i

PELABUHAN ARAH PENGEMBANGANKuala Enok • Pengembangan Pelabuhan Kuala Enok

sebagai Terminal Curah Cair untuk wilayah Riau bagian Selatan dan Propinsi Jambi

Tanjung Balai Karimun/Sei

Pakning

• Pengembangan jasa marine services (Pemanduan dan Penundaan)

• Ship to Ship (STS) Service

Sibolga• Terminal Multi Purpose• Terminal Peti Kemas

Tanjung Pinang • Terminal Penumpang• Ship to Ship (STS) Service

Tanjung Balai Asahan

• Terminal Penumpang

Kuala Langsa • Supply Base

13

Page 14: Pelindo i

ARAH PENGEMBANGAN PELABUHAN STRATEGISARAH PENGEMBANGAN PELABUHAN STRATEGIS

14

Page 15: Pelindo i

15

Kapasitas Pasca Pengembangan Tahap I - 1.300.000 Teus

Kapasitas Pasca Pengembangan Tahap II 1.700.000 Teus

Kapasitas Existing 850.000 Teus

1. Pelabuhan Belawan1. Pelabuhan Belawan

Kapasitas Pasca Penambahan 100 m 950.000 Teus

Keterangan : • Kapasitas maksimum Pelabuhan Belawan sebesar 1,7 Juta Teus• Untuk selanjutnya pengembangan diarahkan ke pelabuhan Kuala Tanjung

Page 16: Pelindo i

Alur Pelayaran yang Baru

Alur Pelayaran Eksisting

EksistingEksisting

Panjang: ± 13.5 km

Lebar : -9.50 m LWS

Kedalaman: 100 meter (SatuJalur-Dua Arah)

Dibentuk pada arah 238o, 220o, 205o & 187o

Fasilitas Buoy 1 to 11

Kecepatan angin rata-rata 10 knots,angin muson dari barat daya bertiup dari Juni hingga September dan angin muson timur laut sepanjang bulan November hingga Maret

Tinggi gelombang maksimal ± 2.5 m

Tingkat Sedimentasi : ± 1.5 m / tahun

Panjang: ± 13.5 km

Lebar : -9.50 m LWS

Kedalaman: 100 meter (SatuJalur-Dua Arah)

Dibentuk pada arah 238o, 220o, 205o & 187o

Fasilitas Buoy 1 to 11

Kecepatan angin rata-rata 10 knots,angin muson dari barat daya bertiup dari Juni hingga September dan angin muson timur laut sepanjang bulan November hingga Maret

Tinggi gelombang maksimal ± 2.5 m

Tingkat Sedimentasi : ± 1.5 m / tahun

Alur Pelayaran Belawan adalah akses utama ke

Pelabuhan Belawan

Alur Pelayaran Belawan adalah akses utama ke

Pelabuhan Belawan

Rencana PengembanganRencana Pengembangan

Panjang : 11.8 km

Lebar : -14 m LWS

Kedalaman : 140 m (one lane two-way)

Dibentuk pada arah 238o, 220o, 205o & 187o

Fasilitas Buoy 1 to 11

Kapal yang dapat dilayani : Kapal Generasi ke-5 dengan kapasitas muatan 5000 s/d 6000 Teus

Keselamatan pelayaran lebih terjamin karena alur yang berbentuk lurus dan kapal tidak banyak berbelok ketika masuk dan keluar.

Kemiringan Alur 1: 6

Perawatan : Volume Pengerukan = 3,760,700 m3/tahun; Biaya = Rp.94,02 milyar / tahun

Investasi / Pengerukan Awal= Volume Pengerukan: 22,039,700 m3; Biaya: USD 120 Juta

Panjang : 11.8 km

Lebar : -14 m LWS

Kedalaman : 140 m (one lane two-way)

Dibentuk pada arah 238o, 220o, 205o & 187o

Fasilitas Buoy 1 to 11

Kapal yang dapat dilayani : Kapal Generasi ke-5 dengan kapasitas muatan 5000 s/d 6000 Teus

Keselamatan pelayaran lebih terjamin karena alur yang berbentuk lurus dan kapal tidak banyak berbelok ketika masuk dan keluar.

Kemiringan Alur 1: 6

Perawatan : Volume Pengerukan = 3,760,700 m3/tahun; Biaya = Rp.94,02 milyar / tahun

Investasi / Pengerukan Awal= Volume Pengerukan: 22,039,700 m3; Biaya: USD 120 Juta

Pelabuhan Belawan – Rencana Pelabuhan Belawan – Rencana Pengembangan (Alur Pelayaran Pengembangan (Alur Pelayaran Pelabuhan Belawan)Pelabuhan Belawan)

16

Page 17: Pelindo i

Pelabuhan Belawan – Rencana Pelabuhan Belawan – Rencana PengembanganPengembangan ((Pengembangan Terminal Peti Kemas Belawan)Pengembangan Terminal Peti Kemas Belawan)

Penambahan Dermaga 100 m (2011)

Penambahan Peralatan (2010-2011)

◦ Container Crane Total 5 Unit : 2 unit delivery pada Juni 2011 3 unit dalam proses pabrikasi

◦ Rubber Tired Gantry Crane Total 15 unit : 5 unit delivery Mei 2011 10 unit dalam proses pabrikasi

◦ MHC : 1 unit (delivery Mei 2011 )

◦ Reachstacker : 4 unit (Delivery Agt 2011)

◦ HT & Chassis : 28 unit (delivery Maret 2011)

◦ Side Loader : 2 unit (delivery April 2011)

Rencana Pengembangan (2011-2015)

◦ Tahap I (dengan dana internal Pelindo I) Dermaga : 350 m CC : 3 unit RTG : 9 unit

◦ Tahap II (dengan dana IDB) Dermaga : 350 m CC : 3 unit RTG : 18 unit

17

Eksisting Pengembangan

Page 18: Pelindo i

2. Pelabuhan Dumai2. Pelabuhan DumaiRencana Pengembangan Pelabuhan DumaiRencana Pengembangan Pelabuhan Dumai

Terminal Curah Cair

◦ Rencana 1000 m dermaga yang dilengkapi dengan fasilitas sistem pipa terpadu.

◦ Eksisting 400 m

◦ Tambahan : 400 m (2011-

2012) 200 m (2013-

2014)

Terminal Curah Kering

◦ Conveyor Sistem

(2011-2012)

Dumai Rencana Pengembangan

18

Page 19: Pelindo i

2.017,98 M763,

70 M

2.002,65 M

1.01

0,53

M

Areal Patra Dock Pertamina Dumai Areal Patra Dock Pertamina Dumai

2. Pelabuhan Dumai2. Pelabuhan DumaiRencana Pengembangan Terminal Peti Kemas Rencana Pengembangan Terminal Peti Kemas di Dumaidi Dumai

Page 20: Pelindo i

3. Pelabuhan Kuala Tanjung3. Pelabuhan Kuala TanjungRencana Pengembangan Pelabuhan Kuala Rencana Pengembangan Pelabuhan Kuala TanjungTanjung

Rencana Pengembangan Terminal Curah Cair (2011-2015)

Rencana Pengembangan Terminal Curah Cair (2011-2015)

Kapasitas Maksimal 2,4 Juta Ton Dermaga 200 m Trestle 2800 m Kedalaman Kolam Pelabuhan -13 m LWS Kapasitas Tangki Timbun 60,000 ton Loading point 5 unit

Kapasitas Maksimal 2,4 Juta Ton Dermaga 200 m Trestle 2800 m Kedalaman Kolam Pelabuhan -13 m LWS Kapasitas Tangki Timbun 60,000 ton Loading point 5 unit

Rencana Pengembangan Terminal Multi Purpose (2015-2019)

Rencana Pengembangan Terminal Multi Purpose (2015-2019)

Kapasitas Maksimal 2 Juta ton Dermaga 300 m Gudang @ 4000 m2 2 Unit Konveyor Pengadaan Suprastruktur

Kapasitas Maksimal 2 Juta ton Dermaga 300 m Gudang @ 4000 m2 2 Unit Konveyor Pengadaan Suprastruktur

Tahapan Deskripsi

Tahap I (Jangka Pendek)

Pengembangan Lahan 60-100 Ha.

Rencana penambahan lahan dari Otoritas Asahan yang terletak di sebelah timur lahan yang dimiliki PT Pelindo I (melalui mekanisme dan prosedur yang berlaku

Rencana akuisisi lahan milik masyarakat di sebelah Barat lahan milik PT Pelindo I

Tahap II (Jangka

Panjang)

Ekspansi lahan termasuk pengembangan area seluas 1000 Ha.

Dalam proses koordinasi dengan Pemerintah Daerah Sumatera Utara yang akan dituangkan di dalam RT/RW.

20

Page 21: Pelindo i

3. Pelabuhan Kuala Tanjung3. Pelabuhan Kuala TanjungRencana Pengembangan Pelabuhan Kuala Rencana Pengembangan Pelabuhan Kuala TanjungTanjung

21

Terminal Curah Cair Kapasitas Maksimal 2,4 Juta Ton Dermaga 200 m Trestle 2800 m Kedalaman Kolam Pelabuhan -13 m LWS Kapasitas Tangki Timbun 60,000 ton Loading point 5 unit

Terminal Curah Cair Kapasitas Maksimal 2,4 Juta Ton Dermaga 200 m Trestle 2800 m Kedalaman Kolam Pelabuhan -13 m LWS Kapasitas Tangki Timbun 60,000 ton Loading point 5 unit

Terminal Multi Purpose Kapasitas Maksimal 2 Juta ton Dermaga 300 m Gudang @ 4000 m2 2 Unit Konveyor Pengadaan Suprastruktur

Pengembangan Jk. Pendek dan Menengah

Page 22: Pelindo i

3. Pelabuhan Kuala Tanjung3. Pelabuhan Kuala TanjungRencana Pengembangan Pelabuhan Kuala Rencana Pengembangan Pelabuhan Kuala TanjungTanjung

22

Pengembangan Jk. Panjang•Panjang dermaga 8 Km,•Luas CY 400 Ha•Kapasitas 10-12 Juta Teus/tahun

Page 23: Pelindo i

INVESTASI 2010-2013

INFRASTRUKTUR    

Pembangunan Jalan 4 km

Dermaga 220 m

Lapangan Penumpukan 19,000 m2

SUPRASTRUKTUR    

Harbour Mobile Crane 1 Unit

Reachstacker 3 Unit

Head Truck + Chasis 5 Unit

INVESTASI 2015    

Harbour Mobile Crane 1 Unit

Reachstacker 3 Unit

Head Truck + Chasis 5 Unit

4. Pelabuhan Perawang4. Pelabuhan PerawangRencana Pengembangan PerawangRencana Pengembangan Perawang

23

Page 24: Pelindo i

24

5. Pelabuhan Batu Ampar Batam5. Pelabuhan Batu Ampar BatamRencana Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar BatamRencana Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar Batam

Areal Reklamasi

InfrastrukturInfrastruktur

Dermaga : 500 m’

Reklamasi : 200.000 m2 Container Yard : 94.500

m2 Yard Capacity : 14.850

Teus CFS : 5.000

m2

Dermaga : 500 m’

Reklamasi : 200.000 m2 Container Yard : 94.500

m2 Yard Capacity : 14.850

Teus CFS : 5.000

m2SuprastrukturSuprastruktur

Container Crane : 4 Unit

Rubber Tired Gantry Crane : 10 Unit

Reachstacker : 2 Unit

Headtruck + Chassis : 20 Unit

Container Crane : 4 Unit

Rubber Tired Gantry Crane : 10 Unit

Reachstacker : 2 Unit

Headtruck + Chassis : 20 Unit

Supporting FacilitiesSupporting Facilities

Offices : 3.000 m2

Workshop : 1.000 m2 Truck Yard : 11.000 m2

Offices : 3.000 m2

Workshop : 1.000 m2 Truck Yard : 11.000 m2

Kapasitas TerminalKapasitas Terminal

Kapasitas terpasang terminal maksimum didesain sebesar 600.000 Teus.

Kapasitas terpasang terminal maksimum didesain sebesar 600.000 Teus.

Page 25: Pelindo i

Physical ConditionPhysical Condition

6. Pelabuhan Kuala Enok6. Pelabuhan Kuala EnokRencana Pengembangan Kuala EnokRencana Pengembangan Kuala Enok

Dry Bulk Terminal Development PlanDry Bulk Terminal Development Plan

Dermaga : 275’ m Trestle : 768 m2 Stockpile Area : 95.000 m2 Conveyor System : 1 unit

Dermaga : 275’ m Trestle : 768 m2 Stockpile Area : 95.000 m2 Conveyor System : 1 unit

Liquid Bulk Terminal Development PlanLiquid Bulk Terminal Development Plan

Dermaga : 440’ m Trestle :346 m2 Tank Storage Area : 40.000 m2 Tank Storage : 100.000

Ton Loading Point : 8 unit

Dermaga : 440’ m Trestle :346 m2 Tank Storage Area : 40.000 m2 Tank Storage : 100.000

Ton Loading Point : 8 unit

Multi Purpose Terminal Development PlanMulti Purpose Terminal Development Plan

Dermaga : 400’ m Trestle : 1410 m2 Warehousing : 15.000 m2 Open Storage : 30.000 m2

Dermaga : 400’ m Trestle : 1410 m2 Warehousing : 15.000 m2 Open Storage : 30.000 m2

Supporting Facilities Development Plan Supporting Facilities Development Plan

Offices : 36.500 m2 Workshop : 1800 m2 Truck Yard : 11.000 m2

Offices : 36.500 m2 Workshop : 1800 m2 Truck Yard : 11.000 m2

25

Lokasi Pelabuhan Baru

Lokasi Pelabuhan Lama

Kota Kuala Enok

Dermaga beton

Tanah pelabuhan, kurang lebih 105Ha

Lay Out Lahan EksisitingLay Out Lahan Eksisiting

Page 26: Pelindo i

Pelabuhan Kuala Enok Terletak di pantai Timur bagian Selatan Provinsi Riau, Lokasinya berada di muara Sungai Sapat Dalam, memiliki akses ke Selat Malaka melalui alur dengan kedalaman alami mencapai – 11 m LWS.

Page 27: Pelindo i

Terima Kasih

27