peletakan batu pertama pembangunan tol medan.docx

3
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi Pada tanggal 23 September 2014, Menteri Pekerjaan Umum-Djoko Kirmanto melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pekerjaan konstruksi jalan tol Medan- Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Proyek jalan tol sepanjang 61,80 km yang terbagi dalam 2 seksitersebut, dikerjakan oleh Konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya (Persero) Tbk. Pelaksanaan proyek pembangunan jalan tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi telah resmi dimulai pekerjaan konstruksinya, setelah Menteri Pekerjaan Umum-Djoko Kirmanto melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya proyek tersebut pada tanggal 23 September 2014, di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Direktur Jenderal Bina Marga- Djoko Murjanto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)-Achmad Ghani Ghazaly, Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah I Bina Marga-Wijaya Seta, Direktur Bina Program Bina Marga-Harris Batubara, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I-Zamharir Basuni, Gubernur Sumatera Utara-Gatot Puji Nugroho, dan Direktur Utama Jasa Marga- Adityawarman. Jalan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi dengan total panjang 61,80 km tersebut, terbagi dalam 2 seksi, yaitu: Seksi I (Medan- Perbarakan-Kuala Namu) sepanjang 17,80 km dan Seksi II (Perbarakan- Tebing Tinggi) sepanjang 44 km. Jalan tol ini dirancang akan memiliki 2 x 2 lajur pada tahap awal, dan 2 x 3 lajur pada tahap akhir, dengan kecepatan rencana 100 km per jam. Menteri Pekerjaan Umum-Djoko Kirmanto dalam sambutannya saat acara peletakan batu pertama tanda dimulainya proyek Jalan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi tersebut mengungkapkan, bahwa pembangunan jalan tol ini layak secara ekonomi, namun kurang layak secara finansial, sehingga diperlukan dukungan pemerintah agar layak secara finansial. Dukungan tersebut, berupa biaya pengadaan tanah untuk seluruh ruas jalan tol dan konstruksi pada Seksi I yang akan ditanggung oleh pemerintah. Adapun mengenai pengusahaan Jalan Tol MKTT ini, nantnya akan dilaksanakan oleh Konsorsium ‘plat merah’ BUMN, yakni: PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya (Persero) Tbk. Konsorsium ini akan segera menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dengan masa konsesi 40 tahun, dengan lingkup pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Seksi II (Perbarakan-Tebing Tinggi) dan pengoperasian dan pemeliharaan untuk seksi I dan II selama masa konsesi. "Pembangunan seksi II membutuhkan biaya investasi sebesar

Upload: rahmatrasit7742

Post on 24-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

infrastruktur

TRANSCRIPT

Page 1: Peletakan Batu Pertama Pembangunan Tol Medan.docx

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi

Pada tanggal 23 September 2014, Menteri Pekerjaan Umum-Djoko Kirmanto melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pekerjaan konstruksi jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Proyek jalan tol sepanjang 61,80 km yang terbagi dalam 2 seksitersebut, dikerjakan oleh Konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya (Persero) Tbk.

Pelaksanaan proyek pembangunan jalan tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi telah resmi dimulai pekerjaan konstruksinya, setelah Menteri Pekerjaan Umum-Djoko Kirmanto melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya proyek tersebut pada tanggal 23 September 2014, di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Direktur Jenderal Bina Marga-Djoko Murjanto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)-Achmad Ghani Ghazaly, Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah I Bina Marga-Wijaya Seta, Direktur Bina Program Bina Marga-Harris Batubara, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I-Zamharir Basuni, Gubernur Sumatera Utara-Gatot Puji Nugroho, dan Direktur Utama Jasa Marga-Adityawarman.

Jalan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi dengan total panjang 61,80 km tersebut, terbagi dalam 2 seksi, yaitu: Seksi I (Medan-Perbarakan-Kuala Namu) sepanjang 17,80 km dan Seksi II (Perbarakan-Tebing Tinggi) sepanjang 44 km. Jalan tol ini dirancang akan memiliki 2 x 2 lajur pada tahap awal, dan 2 x 3 lajur pada tahap akhir, dengan kecepatan rencana 100 km per jam.

Menteri Pekerjaan Umum-Djoko Kirmanto dalam sambutannya saat acara peletakan batu pertama tanda dimulainya proyek Jalan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi tersebut mengungkapkan, bahwa pembangunan jalan tol ini layak secara ekonomi, namun kurang layak secara finansial, sehingga diperlukan dukungan pemerintah agar layak secara finansial. Dukungan tersebut, berupa biaya pengadaan tanah untuk seluruh ruas jalan tol dan konstruksi pada Seksi I yang akan ditanggung oleh pemerintah.

Adapun mengenai pengusahaan Jalan Tol MKTT ini, nantnya akan dilaksanakan oleh Konsorsium ‘plat merah’ BUMN, yakni: PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya (Persero) Tbk. Konsorsium ini akan segera menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dengan masa konsesi 40 tahun, dengan lingkup pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Seksi II (Perbarakan-Tebing Tinggi) dan pengoperasian dan pemeliharaan untuk seksi I dan II selama masa konsesi. "Pembangunan seksi II membutuhkan biaya investasi sebesar Rp 5,6 triliun, dimana untuk biaya investasi tersebut, akan dipenuhi melalui ekuiti dari Badan Usaha Jalan Tol dan pinjaman dari lembaga keuangan," jelas Djoko Kirmanto.

Terkait mengenai masalah pembebasan lahan, Direktur Jenderal Bina Marga-Djoko Murjanto mengatakan, bahwa hingga saat ini pengadaan tanah untuk Jalan Tol MKTT Seksi I telah mencapai 81,32 persen dan Seksi II mencapai 81,40 persen. Diharapkan, masalah pengadaan lahan ini akan dapat diselesaikan keseluruhan pada tahun 2015 mendatang. "Sejalan dengan hal tersebut, saat ini pembangunan Seksi I telah dilaksanakan oleh pemerintah dengan kemajuan sebesar 13,5 persen, dan diharapkan selesai pada tahun 2016. Sedangkan untuk pembangunan seksi II diharapkan akan selesai pada tahun 2017," paparnya.Jalan Tol MKTT, merupakan bagian dari rencana High Grade Highway Sumatera dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam melayani pergerakan manusia, barang dan jasa dari Bandara Kualanamu, sekaligus sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Sumatera Utara. "Jalan tol ini juga merupakan salah satu infrastruktur Pekerjaaan Umum untuk mendukung program MP3EI melalui peningkatan kapasitas jaringan jalan di Pulau Sumatera sebagai bagian dari Koridor Ekonomi Sumatera," terang Dirjen Bina Marga.

Page 2: Peletakan Batu Pertama Pembangunan Tol Medan.docx

Adapun, pembangunan MNP direncanakan terbagi dalam tiga tahap dengan terdiri dari beberapa fase pengerjaan fisik.

Tahap pertama MNP meliputi reklamasi lahan, pembangunan akses jalan dan pengadaan alat bongkar muat dengan total investasi mencapai Rp2 triliun, 

Tahap kedua meliputi pembangun terminal peti kemas dan lapangan penumpukan, container freight station, pengadaan 4 unit alat bongkar. 

Sedangkan untuk tahap ketiga yakni pembangunan terminal peti kemas yang dapat menampung peti kemas sekitar 1 juta TEUs, terminal curah kering dan dermaga multipurpose sepanjang 1.800 meter.

"Sebenarnya realisasi MNP ini tergantung dari Kemenhub, jika revisis izinnya sudah diterbitkan, pasti akan segera kami tindak lanjuti," katanya.