pelengkap proposal
TRANSCRIPT
7/25/2019 Pelengkap Proposal
http://slidepdf.com/reader/full/pelengkap-proposal 1/4
2.2.3. Patogenesis
Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) menghasilkan koagulase yang disebut enzim.
Stahylococcus masuk ke dalam aliran darah dari ermukaan kulit.!i ba"ah engaruh koagulase#
darah mulai mengumal. Stahylococcus masuk kedalam microthrombus dan mengarah ada
engembangan stahylococcus sesis# atau in$eksi daat masuk ke dalam setia organ dan
menyebabkan eradangan suurati$ dan daat menyebabkan engembangan osteomyelitis (radang
%aringan tulang). Stahylococcus daat menembus dari kulit ke dalam kelen%ar susu (alasan utama
mastitis suurati$)# dan daat menembus dari selaut lendir saluran naas atas ke dalam rongga
telinga# sinus aranasal# turun ke dalam aru-aru (&arian dari engembangan stahylococcus
neumonia).
'n$eksi daat menghasilkan racun yang daat menyebabkan enyakit serius# seerti Aureus toksin.
'n$eksi Stahylococcus mengarah ada embangunan emhigus - sindrom kulit tersiram air anas.
2.2.. Mani$estasi *linik
'n$eksi ada kulit yang disebabkan oleh Methicillin-resistant Staphylococcus aureus
(MRSA) diantaranya adalah carbuncles (in$eksi lebih besar dari abses biasanya dengan beberaa
bukaan kulit)# abses (cluster nanah di ba"ah kulit)# sty (in$eksi kelen%ar keloak mata)# bisul
(in$eksi nanah yang enuh $olikel rambut)# selulitis (suatu in$eksi kulit atau lemak dan %aringan
yang terletak di ba"ah kulit biasanya dimulai sebagai ben%olan merah kecil ada kulit)# dan
'metigo (in$eksi kulit dengan leuh berisi nanah) tergantung ada kerentanan tubuh terhada
in$eksi.
Pada tubuh manusia# Staphylococcus aureus sendiri daat menyebabkan berbagai enyakit
seerti dermatitis dari hydradenitis# abses# anaritium# bleharitis# $urunkel# carbuncles# eriostitis#
osteomyelitis# $olikulitis# sycosis# dermatitis# eksim# neumonina# ioderma# eritonitis# meningitis#
radang usus buntu# dan kolesistitis . !an Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) daat
menyebabkan erkembangan enyakit sekunder selama cacar# in$luenza# in$eksi luka# dan abses
ascaoerasi. Pada anak-anak# Staphylococcus aureus sesis dan neumonia adalah enyakit yang
sangat berbahaya. Selain itu# Staphylococcus aureus %uga ditemukan bersamaan dengan
Streptococcus ada in$eksi luka# di$teri# +,# actinomycosis# angina# in$luenza# arain$luenza# dan
lain enyakit saluran ernaasan akut.
3.3.3. *riteria 'nklusi
*oloni Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) yang tumbuh ada media
Mueller-inton agar tana adanya ertumbuhan %amur atau kontaminasi lain.
3.3. *riteria /ksklusi.
7/25/2019 Pelengkap Proposal
http://slidepdf.com/reader/full/pelengkap-proposal 2/4
*oloni Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) yang tumbuh ada media
Mueller-inton agar disertai adanya ertumbuhan %amur dan kontaminasi lain.
3.. Alat dan ,ahan
3..0. ,ahan
a) /kstrak lendir bekicot.
b) Susensi bakteri Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).
c) Media Mueller-inton broth
d) Media 1utrien Agar late
e) ormalin ekat
3..2. Alat
a) +abung reaksi b) Rak tabung reaksi
c) 'nkubator dengan suhu 34
d) Piet ukur 5#0 cc
e) Piet ukur 0 cc
$) Sreader
g) 6amu siritus
h) 7se steril
3.8. !ata yang !ikumulkan
!ata yang dikumulkan adalah data rimer# yang terdiri dari 9
a) !ata adanya ke%ernihan ada media Mueller-inton broth.
b) !ata %umlah koloni bakteri Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) yang
tumbuh ada media 1utrien Agar late.
c) !ata konsentrasi terkecil yang daat menun%ukkan adanya ke%ernihan larutan ada media
Mueller-inton broth.
d) !ata konsentrasi terkecil yang daat menun%ukkan tidak adanya ertumbuhan koloni
bakteri Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) ada media 1utrien Agar
late.
3.:. ara Pengumulan !ata
!ata yang dikumulkan berdasarkan u%i ekserimental di laboratorium Mikrobiologi
akultas *edokteran ;ni&ersitas !ionegoro yang dilakukan oleh eneliti.
7/25/2019 Pelengkap Proposal
http://slidepdf.com/reader/full/pelengkap-proposal 3/4
3.. ara *er%a
3..0. Metode Percobaan
;ntuk melakukan enelitian u%i akti&itas antibakteri lendir bekicot ini menggunakan cara
engenceran tabung atau bacterial broth dilution methods.
0. ara enentuan *M (*adar ambat Minimum) adalah sebagai berikut 9
a) !isiakan tabung reaksi steril.
b) +abung 0 diisi bahan media Mueller-inton yang dilarutkan dalam 2cc larutan samel
dengan konsentrasi samle 055<# larutan tersebut telah disterilkan dengan &acuum $ilter
(disebut larutan induk).
c) +abung 2 diisi 0cc larutan induk (disebut tabung P0 dengan konsentrasi samel 055<).
d) +abung 3 diisi 0cc Mueller-inton dan 0cc larutan induk (disebut tabung P2 dengan
konsentrasi samel 85<).e) +abung diisi 0cc Mueller-inton dan 0cc larutan dari tabung P2 (disebut tabung P3
dengan konsentrasi samel 28<).
$) +abung 8 diisi 0cc Mueller-inton dan 0cc larutan dari tabung P3 (disebut tabung P
dengan konsentrasi samel 02#8<).
g) +abung : diisi 0cc Mueller-inton dan 0cc larutan dari tabung P (disebut tabung P8
dengan konsentrasi samel :#28<).
h) +abung diisi 0cc Mueller-inton dan 0cc larutan dari tabung P8 (disebut tabung P:
dengan konsentrasi samel 3#02<).
i) +abung = diisi 0cc Mueller-inton dan 0cc larutan dari tabung P: (disebut tabung P
dengan konsentrasi samel 0#8:<)
%) +abung > diisi 0cc Mueller-inton dan 0cc larutan dari tabung P (disebut tabung P=
dengan konsentrasi samel 5#=<)
k) +abung 05 diisi 0cc Mueller-inton dan 0cc laarutan dari tabung P= (disebut tabung P>
dengan konsentrasi samel 5#3><)
l) +abung 00 diisi 0cc Mueller-inton dan 0cc larutan dari tabung P> (disebut tabung P05
dengan konsentrasi samel 5#0><)
m) +abung 02 diisi 0cc Mueller-inton dan 0cc susensi samel dari tabung P05 (disebut
tabung *S untuk kontrol samel)
n) +abung 03 diisi 0cc Mueller-inton dan 0cc susensi samel dari tabung *S# ambil 0cc
kemudian buang. +ambahkan 5#0cc $ormalin (disebut tabung *- untuk kontrol media atau
kontrol negati$)
o) +abung 0 diisi 0cc Mueller-inton (disebut tabung *? untuk kontrol bakteri atau kontrol
ositi$)
7/25/2019 Pelengkap Proposal
http://slidepdf.com/reader/full/pelengkap-proposal 4/4
) Masukkan 5#0cc susensi bakteri kedalam tabung P0-P# *- dan *?
@) Setia nomor tabung dilakukan ercobaan sebanyak 8 kali.
r) Semua tabung tersebut diinkubasi ada suhu 34 selama 0=-2 %am# kemudian diamati dan
bandingkan dengan kontrol *M (*adar ambat Minimum) ditentukan oleh tabung yang
berisi konsentrasi terkecil yang masih menghambat ertumbuhan kuman (erbenihan teta
%ernih)
2. ara menentukan *,M (*adar ,unuh Minimum) adalah sebagai berikut 9
a) Penanaman ada media 1utrien Agar late mulai dari tabung yang telah diinkubasi selama
2 %am yang tidak menun%ukkan ertumbuhan kuman secara makroskoik samai tabung
yang memunyai konsentrasi lendir bekicot aling tinggi.
b) Ambil 0 ose larutan# tanam ada media 1utrien Agar late sesuai cara eniisan lemeng
agar.c) 'nkubasikan ada suhu 34 selama 2 %am.
d) ,aca hasil dengan mengamati konsentrasi terkecil dimana tidak ter%adi ertumbuhan koloni
kuman ada ermukaan media 1utrien Agar late.
3.7.2. Alur Kerja
3.8. Variabel Penelitian
3.9. Pengolahan dan Analisis Data
3.05. !e$inisi 7erasional
a) !aya antibakteri
Adalah kemamuan suatu zat untuk menghambat dan atau mematikan ertumbuhan
mikroorganisme
b) *e%ernihan larutan
Adalah larutan yang tidak menun%ukkan adanya ertumbuhan kuman secara makroskois setelah
inkubasi selama 2 %am.
c) Pertumbuhan koloni kuman
Adalah kuman yang tumbuh membentuk koloni ada ermukaan media 1utrien Agar late setelah
inkubasi selama 2 %am.
d) *onsentrasi lendir bekicot
Adalah tingkat konsentrasi ekstrak lendir bekicot dalam a@uades yang ditambahkan ada media
1utrien Agar late. !inyatakan dalam ersen (<).
,A,