pelayanan surat tanah gratis di desa kote...

22
PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE KECAMATAN SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA NASKAH PUBLIKASI Oleh: HISBULLAH NIM : 110565201002 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DANILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

Upload: ngotu

Post on 03-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE KECAMATAN

SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

HISBULLAH

NIM : 110565201002

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DANILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Page 2: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

1

PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE KECAMATAN

SINGKEP PESISIR KABUPATEN LINGGA

HISBULLAH Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Danilmu Politik Universitas

Maritim Raja Ali Haji

A B S T R A K

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Negara Nomor 31 Tahun

2014 tentang pedoman inovasi pelayanan publik untuk menghadapi kondisi saat ini

masih diperlukan upaya untuk melakukan percepatan peningkatan kualitas pelayanan

publik dengan mendorong tumbuhnya model-model pelayanan yang inovatif yang

dapat menginspirasi, menjadi contoh, dan dapat ditransfer ditiru melalui transfer

pengetahuan dan pengalaman. Tidak hanya pemerintah daerah, pemerintah desa saat

ini juga mengupayakan pelayanan terbaik dengan melakukan inovasi terhadap hal-

hal baru berkaitan dengan kepentingan masyarakat. Salah satu desa yang akan

dibahas ialah Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga.

Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengetahui Pelayanan

Surat Tanah Gratis Di Desa Kote Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga.

Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif.

Dalam penelitian ini informan terdiri dari 5 orang. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa

Pelayanan Surat Tanah Gratis Di Desa Kote Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten

Lingga Pada sudah berjalan baik, hal ini dapat dilihat dari transparansi tata cara

pengurusan surat tanah gratis semua sudah dilakukan dan diupayakan dengan baik

hanya saja perlu ada perbaikan dan dibuat kesederhanaan dalam prosedur dan tata

cara agar masyarakat tidak merasa kesulitan dan tidak harus bertanya berulang kali

kepada para pegawai tentang bagaimana memperoleh pelayanan di Kantor Desa Kote

Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga. Persyaratan yang dibuat juga

berdasarkan aturan bukan dari pihak kantor desa sehingga mau tidak mau masyarakat

harus mentaati jika ingin segala pengurusan berjalan lancar.

Kata Kunci : Pelayanan, Pemerintah Desa, Surat Tanah Gratis

Page 3: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

2

A B S T R A C T

Based on the regulation minister of utilization state number 31 2014 on

guidelines innovation public services to get a condition now is still efforts are

required in speeding the improvement of public service by pushing growing models

innovative services that can inspire, to set an example, and can be transferred

imitated through transfer knowledge and experience.Not only the local government,

the village administration now and also trying to the best services by doing

innovation to new things pertaining to public interest.One of the villages will be

discussed is Desa Kote, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga

The purpose of this research is essentially a service to find out a letter

ground free in the village kote singkep sub-district coastal kabupaten phallus .In this

study the use writers the kind of research qualitative descriptive .In this research

informants consisting of the five people who .Data analysis technique that is used in

this research is a technique of the data analysis descriptive qualitative .

Based on the research done so can be taken the conclusion that mail service

ground free in the village kote kecamatan singkep coastal kabupaten phallus at

already go well, this can be seen from the transparency of way of obtaining land

documents free all has been done and efforts should be made with well just alone is

necessary there had been improvements and made simplicity in a procedure and

procedures that the public should not find it difficult and not have to ask repeatedly

to employees about how have services in the village office kote kecamatan singkep

coastal kabupaten phallus.The requirements that made also based on rules not from

the the village office so that inevitably the community must obey if you want to all of

obtaining run smoothly.

Keywords: Service, Government Of The Village, Free Land Let

Page 4: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki batas

wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan, kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat, hak asal usul, dan hak

tradisional yang diakuai dan dihormati

dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Globalisasi telah memicu

peningkatan kesadaran secara global di

semua sektor kehidupan masyarakat

dunia yang wujudnya dalam bentuk

pergeseran cara berfikir dan bertindak

sehingga mempengaruhi semua

dinamika sektor dan perilaku kehidupan

masyarakat. Salah satu pergeseran

berfikir tersebut adalah tuntutan

bagaimana menyediakan pelayanan

publik bermutu tinggi sesuai dengan

nilai-nilai dan kebutuhan masyarakat

bangsa, yang saat ini kemudian menjadi

tema sentral paradigma baru dari

pelayanan publik (Bijah Subijanto,

2007).

Adanya berbagai kenyataan

sehari-hari yang senantiasa kita alami di

lingkungan birokrasi pemerintah pada

umumnya, seperti prosedur kerja yang

berlika-liku, sering terlihat banyak file

yang berserakan, banyak surat yang

terlambat sampai di alamat, dokumen-

dokumen kurang terjaga, beban kerja

tidak merata yang tertumpuk pada

seseorang tertentu, suasana kerja yang

kurang menyenangkan bahkan mungkin

sampai terjadi adanya kemacetan-

kemacetan dalam suatu tugas karena

kurangnya disiplin aparatur birokrasi

pemerintah. (Siagian : 1994 :v,vi).

Perubahan paradigma ini

membawa pengaruh yang besar sekali

dalam tata kehidupan pemerintahan.

Salah satu pengaruhnya antara lain

ialah ditempatkannya rakyat pada posisi

yang utama dalam mengukur

keberhasilan pelayanan birokrasi

pemerintahan. Manajemen

pemerintahan tidak lagi berorientasi

pada aspek pemerintahan akan tetapi

beralih kepada aspek tata pemerintahan.

Perubahan aspek ini menandakan

bahwa orientasi kekuasaan seperti yang

disinggung di atas tidak lagi berpusat

pada penguasa yang mengemudikan

pemerintahan itu, melainkan pada

proses dimana rakyat memegang peran

utamanya dalam menata pemerintahan.

Pelayanan terbaik kepada rakyat

menjadi sesuatu yang tidak bisa lagi

dihindari. (Thoha : 2003 : 94)

Secara Substansi UU No 25

tahun 2009 sangat penting dan memuat

ketentuan kaidah atau asas yang harus

dipenuhi dalam pelayanan publik yaitu:

kepentingan umum; kepastian hukum;

kesamaan hak; keseimbangan hak dan

kewajiban; keprofesionalan;

partisipatif; persamaan perlakuan/tidak

diskriminatif; keterbukaan;

akuntabilitas; fasilitas dan perlakuan

khusus bagi kelompok rentan;ketepatan

waktu; kecepatan, kemudahan, dan

keterjangkauan.

Didalam UU No 25 tahun 2009

terdapat lima hal penting dalam

optimalisasi pelayanan publik, kelima

hal tersebut adalah bahwa dalam

penyelenggarana pelayanan publik yang

secara utama utama menjadi kewajiban

dan beban pemerintah, namun dalam

perjalannnaya memungkinkan bahwa

pemerintah memiliki keterbatasan

dalam memberikan layanan publik yang

Page 5: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

4

berkualitas bagi masayarakat. Untuk itu

tuntutan adanya kerjasama menjadikan

hal penting bagi perbaikan kulaitas

pelayanan publik dan ini kemudian

diatur dalam pasal 13 tentang Kerja

Sama Penyelenggara dengan Pihak Lain

dalam pemberian Pelayanan.

Pengakomodasian hak dan kewajiban

dalam pelayanan (pasal 14). Penekanan

perlunya Standart Pelayanan (Pasal 22)

dan juga maklumat Pelayanan (pasal

22). Pentingnya Dukungan Sistim

Informasi dalam Pelayanan

(Pasal 23). Serta perlunya peran serta

Masyarakat ( Pasal 39).

Solusi untuk melaksanakan

optimalisasi pelayanan publik di

butuhkan perubahan melalui adopsi dan

inovasi program, bahwa adopsi suatu

inovasi akan mewujdkan suatu

perubahan sosial, yang dapat dilihat

dalam kehidupan individu maupun

masyarakatnya. Hal ini diartikan

sebagai suatu pembentukan struktur

sosial baru dalam mencapai tujuan yang

diharapkan (optimalisasi pelayanan

publik).

Bagi pemerintah daerah pada

umumnya, kapasitas pemerintah daerah

dalam melakukan inovasi di daerah

tampak berkorelasi positif dengan

dukungan masyarakat terhadap

pemerintah daerah masing-masing.

Kewenangan yang sekarang dimiliki

oleh pemerintah daerah berimplikasi

pada semakin banyaknya jenis

pelayanan yang harus disediakan

pemerintah daerah untuk

masyarakatnya. Berbagai strategi dapat

dilakukan pemerintah daerah dalam

rangka penyediaan pelayanan tersebut,

melalui pembangunan kerjasama

dengan lembaga lain, penciptaan iklim

organisasi yang kondusif bagi inovasi,

dan penguatan jejaring dalam birokrasi

pemerintah daerah.

Pentingnya inovasi dalam

pelayanan publik. Namun diharapkan,

semua perubahan yang dilakukan harus

menghasilkan tangible asset (aset

berwujud) dengan hasil yang nyata,

yang bisa dirasakan oleh masyarakat.

Indikator utama keberhasilan inovasi

pelayanan publik adalah dalam hal

pengaduan masyarakat. Sebab

masyarakat sendiri yang akan menilai

keberhasilan tersebut

Secara sederhana yang

dimaksud dengan pelayanan adalah

usaha melayani kebutuhan orang lain,

atau suatu usaha untuk membantu

menyiapkan (mengurus) apa yang

diperlukan oleh orang lain. Hal ini

mengandung pengertian bahwa di

samping melaksanakan pemberian

pelayanan, maka termasuk juga

pelayanan dalam penanganan terhadap

berbagai keluhan dan pengaduan orang

lain dan masyarakat. Dengan demikian

predikat yang diberikan masyarakat

terhadap pengertian birokrasi yang

negatif tidak tepat, apabila kinerja

birokrasi tersebut melakukan prinsip-

prinsip tata pemerintahan yang baik

(good governance).

Berdasarkan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Negara Nomor 31

Tahun 2014 tentang pedoman inovasi

pelayanan publik untuk menghadapi

kondisi saat ini masih diperlukan upaya

untuk melakukan percepatan

peningkatan kualitas pelayanan publik

dengan mendorong tumbuhnya model-

model pelayanan yang inovatif yang

dapat menginspirasi, menjadi contoh,

dan dapat ditransfer ditiru melalui

Page 6: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

5

transfer pengetahuan dan pengalaman.

Hal ini akan menjadi efektif, karena

secara empirik bukti keberhasilan sudah

ada, serta secara psikologis model

pelayanan publik yang inovatif tersebut

lebih dipercaya untuk diikuti oleh

pelayanan publik lainnya yang

menginginkan keberhasilan dalam

penyelenggaraan pelayanan publik.

Tumbuhnya model pelayanan publik

yang inovatif tersebut memerlukan

kondisi yang kondusif, baik dari sisi

pengelola unit pelayanan maupun dari

sisi kepemimpinan

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah

Daerah yang memungkinkan kreatifitas

itu tumbuh dan berkembang.

Tidak hanya pemerintah daerah,

pemerintah desa saat ini juga

mengupayakan pelayanan terbaik

dengan melakukan inovasi terhadap

hal-hal baru berkaitan dengan

kepentingan masyarakat. Salah satu

desa yang akan dibahas ialah Desa

Kote, Kecamatan Singkep Pesisir,

Kabupaten Lingga, didesa ini

pemerintah desa membuat suatu inovasi

dalam pelayanan yaitu

menyelanggarakan pembuatan surat

tanah gratis. Namun masyarakat yang

berhak mendapatkan pelayanan surat

tanah gratis ini adalah masyarakat yang

mendapatkan bantuan rumah tidak

layak huni dari pemerintah daerah.

Masyarakat yang sudah terdata dan

tergolong tidak mampu.

Berikut data yang didapatkan

dari jumlah surat tanah gratis yang

sudah diberikan kepada masyarakat.

Tabel. 1.1

Jumlah surat tanah gratis

No Tahun Jumlah

1 2013 5

2 2014 7

3 2015 12

Jumlah 24

Sumber : Kantor Desa Kote,

2015

Dari tabel diatas diketahui

bahwa setiap tahunnya masyarakat di

Desa Kote dapat merasakan manfaat

dari pembuatan surat tanah gratis, hal

ini merupakan salah satu inovasi

pelayanan pemerintah di desa ini,

pemerintah juga mendirikan rumah bagi

masyarakat tidak mampu yang

meneriman bantuan rumah tidak layak

huni, karena untuk mendirikan rumah

tersebut harus memiliki atau

menunjukkan surat kepemilikan tanah,

gunanya untuk menghindari terjadinya

konflik yang tidak diinginkan, dengan

adanya pembuatan surat tanah gratis

yang diberikan desa kepada

masyarakat, hal ini turut meringankan

beban masyarakat, karana uang untuk

membuat surat tersebut bisa digunakan

untuk membeli keperluan alat-alat

rumah tersebut, hal ini dilakukan kepala

desa bertujuan untuk meningkatkan

kesejahtraan masyarakat, hal ini hanya

terjadi didesa Kote, sementara didesa

lain tidak menyelenggarakan hal yang

sama, khususnya desa-desa yang ada

dikecamatan singkep

pesisir.Berdasarkan uraian diatas, maka

peneliti tertarik untuk mengangkat serta

meneliti dengan judul “PELAYANAN

SURAT TANAH GRATIS DI DESA

KOTE KECAMATAN SINGKEP

PESISIR KABUPATEN LINGGA”

Page 7: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

6

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan dan

hambatan yang ada tersebut,maka

peneliti ingin mengetahui secara

mendalam tentang inovasi pelayanan

yang dilakukan di Desa Kote, berikut

perumusan masalah

penelitian:“Bagaimana Pelayanan

Surat Tanah Gratis Di Desa Kote

Kecamatan Singkep Pesisir

Kabupaten Lingga?”

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan pokok

permasalahan yang telah dikemukakan

tersebut, maka yang menjadi tujuan

dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui Pelayanan Surat Tanah

Gratis Di Desa Kote Kecamatan

Singkep Pesisir Kabupaten Lingga.

2. Kegunaan Penelitian

a. Diharapkan dapat

memberikan manfaat serta

acuan bagi semua pihak

terhadap peningkatan

pelayanan di Desa Kote.

b. Sebagai bahan informasi

dan acuan bagi pemerintah

Desa serta pemerintahan

Desa yang lain yang ada di

Kabupaten Lingga, untuk

meningkatkan pelayanan

masyarakat melalui otonomi

desa berdasarkan asas

desentralisasi

c. Sebagai bahan refrensi bagi

penelitian yang sama

khususnya bidang Ilmu

Pemerintahan dalam

melihat Kepemimpinan

D. Konsep Operasional

Untuk kepentingan analisis penelitian

dan pencapaian realitas dalam rangka

pengkajian secara empiris, maka

sejumlah konsep yang masih abstrak

perlu dioperasionalkan agar benar-

benar menyentuh fenomena yang akan

di teliti. Selanjutnya yang menjadi

konsep operasional dan pengukurannya

dalam penelitian ini dapat dijelaskan

sebagai berikut yang meliputi beberapa

dimensisesuai dengan pendapat

Sinambela bahwa dalam inovasi

pelayanan public dibutuhkan :

1. Transparansi. Transparansi

dalam konteks penyelenggaraan

pelayanan publik adalah

terbuka, mudah, dan dapat

diakses oleh semua pihak yang

membutuhkan serta disediakan

secara memadai dan mudah

dimengerti (Ratminto, Winarsih,

2005 : 19). Pelayanan publik

adalah segala kegiatan

pelayanan yang dilaksanakan

oleh penyelenggara pelayanan

publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan penerima

kebutuhan pelayanan maupun

pelaksanaan ketentuan peraturan

perundang-undangan (Ratminto

dan Winarsih, 2005 : 18). Jadi

secara konseptual, transparansi

dalam penyelenggaraan publik

adalah segala kegiatan

pelayanan yang dilaksanakan

oleh penyelenggara pelayanan

publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan penerima

pelayanan maupun pelaksanaan

ketentuan peraturan perundang-

undangan, yang bersifat terbuka,

mudah, dan dapat diakses oleh

semua pihak yang

membutuhkan serta disediakan

secara memadai dan mudah

dimengerti oleh semua penerima

kebutuhan pelayanan.

Page 8: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

7

2. Akuntabilitas. Akuntabilitas

merupakan syarat terhadap

terciptanya penyelenggaraan

pemerintahan yang baik,

demokratis dan amanah (good

governance). Kelembagaan

pemerintahan yang

berakuntabilitas publik berarti

lembaga tersebut senantiasa

mau mempertanggungjawabkan

segala kegiatan yang diamanati

oleh rakyat. Demikian pula

masyarakat dalam melakukan

kontrol mempunyai rasa

tanggungjawab yang besar

untuk kepentingan bersama

3. Kondisional. Sesuai dengan

kondisi dan kemampuan

pemberi dan penerima

pelayanan dengan tetap

berpegang pada prinsip efisiensi

dan efektifitas.

4. Partisipatif. Mendorong peran

serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan

publik dengan memperhatikan

aspirasi, kebutuhan dan harapan

masyarakat.

5. Kesamaan hak. Tidak

diskriminatif dalam arti tidak

membedakan suku, ras, agama

gender dan status ekonomi.

6. Keseimbangan hak dan

kewajiban. Pemberian dan

penerima pelayanan publik

harus memenuhi hak dan

kewajiban masing-masing

pihak. Dengan melaksanakan

pelayanan publik yang

berdasarkan asas-asa pelayanan

publik seperti transparan,

akuntabilits, kondisional,

partisipatif, kesamaan hak, dan

keseimbangan dan kewajiban,

para penyelenggara pelayanan

dapat melaksanakan peranan

yang baik dalam memberikan

pelayanan.

E. Metode Penelitian

Jenis Penelitian yang akan

dilakukan yaitu bersifat deskriptif.

Menurut Sugiyono (2004:11) bahwa

metode penelitian deskriptif adalah

penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik

satu variabel atau lebih (independent)

tanpa membuat perbandingan, atau

menghubungkan variable satu dengan

variabel yang lain.

Dengan demikian, penelitian ini

bermaksud untuk mengumpulkan data

tentang Pelayanan Surat Tanah Gratis

Di Desa Kote Kecamatan Singkep

Pesisir Kabupaten Lingga, kemudian

hasilnya dideskripsikan atau

digambarkan secara jelas sebagaimana

yang terjadi di lapangan.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk

menganalisa data-data yang didapat dari

penelitian ini adalah analisis Kualitatif,

yaitu data yang berupa kumpulan

berwujud kata-kata dan bukan

rangkaian angka serta tidak tidak dapat

disusun sehingga dalam analisis data

kualitatif tidak menggunakan

perhitungan mathematis atau teknik

statistik sebagai alat bantu analisis.

Pendapat Moleong (2004:248) bahwa

analisis deskriptif kualitatif, yaitu “

Upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-

milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari

dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari

dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain”.

Page 9: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

8

II. LANDASAN TEORI

1. Pelayanan

Pada dasarnya pelayanan adalah suatu

kegiatan untuk melayani, menyikapi,

mengurus dan membantu keperluan

kebutuhan seseorang atau sekelompok

orang. Dapat dikatakan bahwa

pelayanan tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia. Pendapat tersebut

sejalan dengan yang dikemukakan oleh

Rusli dalam Sinambela (2006:3) bahwa:

selama hidupnya manusia selalu

membutuhkan pelayanan karena

pelayanan itu sesuai dengan life cycle

theory of leadership (LCTL) dimana

pada awal kehidupan manusia (bayi)

pelayanan secara fisik sangat tinggi,

namun seiring dengan usia manusia

pelayanan kebutuhan akan semakin

menurun.

Definisi pelayanan menurut

Gronroos dalam Ratminto dan Atik

Septi Winarsih (2005:2) secara umum

pelayanan dapat didefinisikan sebagai

suatu aktivitas atau kegiatan yang

terjadi melalui interaksi langsung antara

seseorang dengan orang lain atau mesin

secara fisik dan menyediakan kepuasan

pelanggan. Sedangkan menurut Gibson,

Ivanceivh dan Donnelly dalam Simon

(2013:27) Pelayanan adalah kegiatan

yang dikehendaki client atau pekerjaan

yang dilakukan untuk orang lain.

Pengertian pelayanan umum atau

pelayanan publik menurut Moenir

(2009:26) yaitu:

“Pelayanan umum adalah

kegiatan yang dilakukan

oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan

landasan faktor materil

melalui sistem, prosedur,

dan metode tertentu dalam

rangka usaha untuk

memenuhi kepentingan

orang lain sesui dengan

haknya”. Sedangkan

Menurut Pasolong dalam

Ariansyah (2007:128)

pelayanan pada dasarnya

dapat didefinisikan sebagai

aktivitas seseorang,

sekelompok atau organisasi

baik langsung maupun tidak

langsung untuk memenuhi

kebutuhan”.

Sementara Pelayanan itu sendiri

memiliki indikator yakni: pelayanan

yang cepat dan tepat, pelayanan

langsung bagi pelayanan yang sifatnya

sesaat, memiliki pedoman informasi

pelayanan yang trasnparan,

menempatkan petugas yang profesional,

ada kepastian biaya, menerapkan pola

pelayanan terpadu (satu atap) dan

melakukan survey atas layanan yang

diberikan. Sedangkan Kurniawan

(2005:6) berpendapat: “Pelayanan

publik adalah pemberian kepentingan

pada organisasi itu sesuai dengan aturan

pokok dan tata cara yang telah

ditetapkan”.Dalam Undang-Undang

Nomor 25 tahun 2009 menyatakan

pelayanan publik adalah kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

bagi setiap warga Negara dan Penduduk

atas barang, jasa, dan pelayanan

administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.

Berdasarkan beberapa pendapat

ahli diatas dapat kita simpulkan bahwa

pelayanan merupakan tindakan yang

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

Page 10: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

9

orang lain dan tingkat kepuasannya

hanya dapat dirasakan oleh orang yang

melayani dan dilayani. Sudah

semestinya pelayanan yang diberikan

oleh pemberi jasa layanan haruslah

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

masyarakat yang membutuhkan

jasanya.

Menurut Ibrahim (2008:22)

Kualitas pelayanan juga diartikan

sebagai sesuatu yang berhubungan

dengan terpenuhinya

harapan/kebutuhan pelanggan

(masyarakat). Dimana pelayanan

dikatakan berkualitas apabila dapat

menyediakan produk barang dan jasa

sesuai dengan kebutuhan pelanggan

(masyarakat).Mangkunegara (2000 :

67) memberikan definisi kualitas

pelayanan adalah standar tingkat

pelayanan yang diberikan kepada pihak

yang membutuhkan pelayanan

berdasarkan ketentuan yang telah

ditetapkan dan pihak yang dilayani

merasa puas dan memberikan respon

positif.

Menurut pengertian di atas, bahwa

kualitas pelayanan adalah bentuk

pelayanan yang memenuhi standar yang

ditetapkan. Misalnya kualitas pelayanan

bagi kantor kecamatan singkep pesisir,

berarti ukurannya adalah besarnya

perbandingan antara output dengan

input, relatif rendahnya jumlah jam

kerja digunakan, tetapi hasilnya sesuai

yang direncanakan dan kecepatan

menyelesaikan pekerjaan sesuai yang

ditargetkan, tetapi hasilnya memenuhi

syarat, sedangkan standar ukuran

kualitas pelayanan bagi masyarakat,

berarti masyarakat merasa puas atas

layanan yang diberikan atau diterima

dan juga adanya tingkat kepercayaan

masyarakat.

Gaspersz (dalam Lukman:2003:46)

menyatakan bahwa beberapa dimensi

atau atribut yang diperhatikan dalam

perbaikan kualitas jasa :

1. Ketepatan waktu

pelayanan.

2. Akurasi pelayanan

3. Kesopanan dan keramahan

dalam memberikan

pelayanan

4. Tanggungjawab

5. Kelengkapan

6. Kemudahan mendapatkan

pelayanan

7. Variasi model pelayanan

8. Pelayanan pribadi

9. Kenyamanan dalam

memperoleh pelayanan

10. Atribut pendukung

pelayanan lainnya.

Dengan demikian tujuan dari

otonomi daerah adalah untuk

meningkatkan kualitas pelayanan

publik, dalam konteks desentralisasi ini,

pelayanan publik pemerintah daerah

seharusnya menjadi lebih baik jika

selalu berfokus pada kepentingan dan

berfokus kepada kepuasan masyarakat

sebagai pelanggan. Parasuraman,

Zeithaml, and Berry mengajukan 10

kategori Kualitas Pelayanan. Ke-10

kategori ini mereka sebut “Service

Quality Determinants.” Ke-10 kategori

tersebut sebagai berikut:

1. Reliability meliputi konsistensi

kinerja dan keandalan. Artinya,

organisasi menunjukkan

pelayanan segera.

Page 11: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

10

2. Responsiveness adalah

keinginan atau kesiapan pekerja

dalam menyediakan pelayanan.

3. Competence artinya menguasai

keahlian dan pengetahuan yang

dibutuhkan guna melakukan

pelayanan.

4. Access adalah kontak yang

mudah dan dekat.

5. Courtesy meliputi keramahan,

respek, tenggang rasa, dan

persahabatan dalam kontak

personil (termasuk resepsionis,

operator telepon, lain-lain).

6. Communication artinya

memastikan pelanggan beroleh

informasi dalam bahasa yang

bisa mereka pahami serta

mendengarkan mereka. Juga ia

berarti organisasi harus

menyesuaikan bahasa dengan

pelanggan yang berbeda-beda.

7. Credibility meliputi

kepercayaan, keyakinan,

kejujuran. Ia meliputi

pemunculan kondisi bahwa

kepentingan pelanggan adalah

segalanya.

8. Security adalah kemerdekaan

dari bahaya, resiko, atau

keraguan.

9. Understanding/Knowing The

Customer meliputi melakukan

usaha untuk memahami

kebutuhan pelanggan.

10. Tangibles meliputi tampilan

fisik pelayanan Perwakilan fisik

dari layanan,

Pelayanan publik sebagaimana

disebutkan diatas diberikan kepada

masyarakat manakala memenuhi

persyaratan tertentu. Persyaratan itu

biasanya berbentuk dokumen-dokumen,

formulir-formulir dan biaya. Pelayanan

publik di Indonesia sebagian besar

dilakukan melalui mekanisme tatap

muka langsung antara masyarakat

dengan petugas yang berwenang.

Operasionalisasi pelayanan publik pada

umumnya dilaksanakan oleh jajaran

birokrasi paling depan yang berhadapan

langsung dengan masyarakat. Jumlah

jajaran unit pelayanan ini dipastikan

cukup banyak dan tersebar di berbagai

lokasi. Dalam hal ini menurut

(Sutopo:2006:2) standarisasi pelayanan

menjadi aspek penting agar pelayanan

di satu tempat dengan tempat layanan

lainnya tidak terlalu berbeda.

Menurut Moenir (2009:191)

pelayanan adalah proses pemenuhan

kebutuhan melalui aktivitas orang lain

secara langsung. Kemudian dijelaskan

lebih lanjut kriteria pelayanan menurut

Moenir (2009:41-44) :

1. Kemudahan dalam

pengurusan kepentingan.

2. Mendapatkan pelayanan yang

wajar.

3. Mendapatkan perlakuan yang

sama tanpa pilih kasih.

4. Mendapatkan perlakuan yang

jujur dan terus terang.

Berdasarkan kriteria pelayanan

menurut Moenir, pelayanan yang

diberikan harus menjadi sesuatu yang

mudah, bukan sebaliknya sulit.

Sebagaimana kita ketahui bahwa

banyak pelayanan yang dirasakan oleh

masyarakat dipersulit, padahal

prosedurnya sangatlah mudah. Dan

banyak masyarakat sebagai yang

dilayani mendapatkan perlakuan yang

tidak wajar, pilih kasih yang

dikarenakan memiliki kedekatan

dengan yang melayani dan lain

Page 12: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

11

sebagainya.

Lebih lanjut tentang pemaham

pelayanan dijelaskan Fitzsimmons (Inu

Kencana 2003: 116) yang mengatakan

bahwa “Customer satisfacation with

service quality can be defined

perception of received with expectation

of service desired“. Maksudnya adalah

rasa puas orang yang memerlukan

pelayanan bisa diartikan dengan

memperbandingkan bagaimana

pandangan antara pelayanan yang

diterima dengan harapan pelayanan

yang diharapkan.

Berdasarkan pengertian

pelayanan yang dikemukan oleh

Fitzsimmons diatas, disimpulkan bahwa

dalam pelayanan pemerintah, rasa puas

masyarakat terpenuhi, bila apa yang

diberikan oleh pemerintah kepada

mereka sesuai dengan apa yang mereka

harapakan. Sehingga pelayanan

haruslah dapat memuaskan orang yang

dilayani.

Didalam pemberian pelayanan

juga harus memperhatikan kepentingan

orang banyak yakni lebih

mengutamakan kepentingan umum

daripada kepentingan pribadi atau

golongan. Berdasarkan pendapat

Moenir (2009:10) kepentingan umum

adalah :

“suatu bentuk kepentingan yang

menyangkut orang banyak atau

masyarakat, tidak bertentangan dengan

norma atau aturan, yang kepentingan

tersebut bersumber pada kebutuhan

(hajat) hidup orang banyak/ masyarakat

itu”.

Widodo (2001:269) menyatakan

pelayanan merupakan salah satu

perwujudan dari fungsi aparatur negara

sebagai abdi masyarakat disamping

sebagai abdi negara. Oleh karena itu

pelayanan publik (publik service) oleh

birokrasi publik harus dapat

memberikan kemudahan kepada

masyarakat untuk mendapatkan

pelayanan yang lebih baik dan

profesional. Sedangkan Sinambela

(2006:5) menyatakan bahwa pelayanan

itu merupakan pemberian pelayanan

(melayani) keperluan orang atau

masyarakat yang mempunyai

kepentingan pada organisasi itu sesuai

dengan aturan pokok dan tata cara yang

telah ditetapkan.

Mengacu dari pendapat tersebut,

maka bahwa pelayanan yang diberikan

kepada masyarakat merupakan

perwujudan dari tugas dan fungsi

aparatur negara sebagai abdi

masyarakat yang berkewajiban

memberikan pelayanan yang maksimal

kepada masyarakatnya. Penyelenggara

pelayanan publik adalah instansi

pemerintah, instansi pemerintah adalah

sebutan kolektif meliputi satuan

kerja/satuan organisasi kementerian,

Departemen, Lembaga Pemerintah non

departemen, Sekretariat lembaga tinggi

dan tinggi negara, dan instansi

Pemerintah lainnya, baik pusat maupun

daerah termasuk badan Usaha Milik

Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.

Unit Penyelenggara pelayanan

publik adalah unit kerja pada instansi

pemerintah yang secara langsung

memberikan pelayanan kepada pemberi

pelayanan publik, sedangkan pemberi

pelayanan publik adalah

pejabat/pegawai instansi pemerintah

yang melaksanakan tugas dan fungsi

Page 13: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

12

pelayanan publik sesuai dengan

peraturan perundang-undangan, dan

penerima pelayanan publik adalah

masyarakat, instansi pemerintah dan

badan hukum.

Menurut Sedarmayanti

(2000:193) hakekat dari pelayanan

adalah:

(a) Meningkatkan mutu dan

produktivitas pelaksanaan

tugas dan fungsi pegawai

dalam bidang pelayanan.

(b) Mendorong upaya untuk

mengefektifkan sistem dan

tatalaksana pelayanan,

sehingga pelayanan

tersebut dapat

diselengarakan secara

berdaya guna.

(c) Mendorong tnumbuhnya

kreativitas, prakarsa dan

peran serta masyarakat

dalam pembangunan serta

meningkatkan

kesejahteraan masyarakat

luas.

Berdasarkan pendapat

Sedarmayanti tersebut di atas, maka

dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

pelayanan itu merupakan peningkatan

dari pegawai dalam pemberian

pelayanan kepada para masyarakat,

sehingga sistem kerja, peralatan dan

prasarana yang telah ada atau dimiliki

organisasi tersebut sebagai penyedia

pelayanan dapat diberdayakan untuk

memberikan pelayanan kepada para

masyarakat.

B. Jenis Pelayanan Publik

Menurut Undang-Undang No 25

tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,

pelayanan publik dapat dikelompokkan

dalam beberapa jenis yang didasarkan

pada ciri-ciri dan sifat-sifat kegiatan

dalam proses pelayanan serta produk

pelayanan yang dihasilkan. Jenis-jenis

pelayanan itu adalah sebagai berikut :

1. Jenis pelayanan administratif,

Yaitu jenis pelayanan yang

diberikan oleh unit pelayanan

berupa kegiatan pencatatan,

penelitian, pengambilan

keputusan, dokumentasi dan

kegiatan tata usaha lainnya

yang secara keseluruhan

menghasilkan produk akhir

berupa dokumen, misalnya

sertifikat, izin-izin,

rekomendasi, keterangan

tertulis, pembayaran pajak dan

lain-lainnya. Contoh jenis

pelayanan ini adalah pelayanan

sertifikat tanah, pelayanan IMB,

pelayanan administrasi

kependudukan (KTP, akta

kelahiran dan kematian).

2. Jenis pelayanan barang,

Yaitu jenis pelayanan yang

diberikan oleh unit pelayanan

berupa kegiatan penyediaan dan

atau pengolahan bahan

berwujud fisik termasuk

distribusi dan penyampaiannya

kepada konsumen langsung

sebagai unit atau sebagai

individual dalam satu sistem.

Secara keseluruhan kegiatan

tersebut menghasilkan produk

akhir berwujud benda

(berwujud fisik) atau yang

dianggap benda yang

memberikan nilai tambah

Page 14: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

13

secara langsung bagi

penerimanya. Contoh jenis

pelayanan ini adalah pelayanan

listrik, pelayanan air bersih,

pelayanan telepon.

3. Jenis pelayanan jasa,

Yaitu jenis pelayanan yang

diberikan oleh unit pelayanan

berupa penyediaan sarana dan

prasarana serta penunjangnya.

Pengoperasiannya berdasarkan

suatu sistem pengoperasian

tertentu dan pasti, produk

akhirnya berupa jasa yang

mendatangkan manfaat bagi

penerimanya secara langsung

dan habis terpakai dalam jangka

waktu tertentu. Contoh jenis

pelayanan ini adalah pelayanan

angkutan darat, laut dan udara,

pelayanan kesehatan, pelayanan

perbankan, pelayanan pos dan

pelayanan pemadaman

kebakaran.

Pelayanan publik sebagaimana

disebutkan diatas diberikan kepada

masyarakat manakala memenuhi

persyaratan tertentu. Persyaratan itu

biasanya berbentuk dokumen-dokumen,

formulir-formulir dan biaya. Pelayanan

publik di Indonesia sebagian besar

dilakukan melalui mekanisme tatap

muka langsung antara masyarakat

dengan petugas yang berwenang.

Operasionalisasi pelayanan publik pada

umumnya dilaksanakan oleh jajaran

birokrasi paling depan yang berhadapan

langsung dengan masyarakat. Jumlah

jajaran unit pelayanan ini dipastikan

cukup banyak dan tersebar di berbagai

lokasi. Dalam hal ini menurut

(Sutopo:2006:2) standarisasi pelayanan

menjadi aspek penting agar pelayanan

di satu tempat dengan tempat layanan

lainnya tidak terlalu berbeda.

Pemerintah sebagai abdi masyarakat

atau negara memiliki fungsi utama

untuk mengadakan dan memberikan

pelayanan kepada masyarakat dengan

baik dan memuaskan. Sifat yang

menonjol dari administrasi adalah

bersifat pelayanan yang bertujuan

membantu pekerjaan organisasi secara

keseluruhan. Menurut Sianipar

(2005:5), pelayanan diartikan sebagai

cara melayani, membantu menyiapkan,

mengurus, menyelesaikan keperluan,

kebutuhan seseorang, atau sekelompok

orang, artinya yang dilayani adalah

individu, pribadi-pribadi dan organisasi.

Menurut Miftah Toha (2003:44)

bahwa salah satu sifat yang sangat

menonjol dari administrasi adalah

bercorak pelayanan dan usaha kerja

sama sekelompok orang untuk

mencapai suatu tujuan tertentu yang

diinginkan.Menurut Sedarmayanti

(2000:195), mengatakan pelayanan

berarti melayani suatu jasa yang

dibutuhkan masyarakat dalam segala

bidang kegiatan pelayanan kepada

masyarakat merupakan salah satu tugas

dari administrasi negara. Kata

Pelayanan dalam Bahasa Inggris sama

artinya dengan service, oleh Hard dan

Stapleton (2005:62) service diartikan

sebagai pekerjaan yang dilakukan untuk

orang lain, oleh seseorang atau

organisasi dimana tidak terlibat

pengalihan barang-barang.

Sedangkan pelayanan publik

menurut Moenir (2006:12), “Setiap

kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain

yang ditujukan guna memenuhi

kepentingan orang banyak disebut

pelayanan publik. Pelayanan publik

Page 15: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

14

merupakan usaha yang dilakukan

kelompok atau seseorang atau birokrasi

untuk memberikan bantuan dan

kemudahan kepada masyarakat dalam

rangka mencapai suatu tujuan tertentu.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh

Siagian (2002:133-134), yang

menyatakan bahwa untuk para pegawai

dalam bersikap serta perilaku

hendaknya berpedoman pada :

1) Dasar hukum yang jelas

2) Hak dan kewajiban warga

negara yang dilayani

dinyatakan secara terbuka

3) Interaksi berlangsung

secara rasional dan

obyektif.

Menurut Moenir (2009:27)

bahwa yang dimaksud pelayanan adalah

proses pemenuhan kebutuhan melalui

aktifitas orang lain secara langsung

yang pada hakekatnya merupakan

serangkaian kegiatan. Karena itu,

pelayanan merupakan proses dan

sebagai proses pelayanan berlangsung

secara rutin dan berkesinambungan,

meliputi seluruh kehidupan masyarakat.

Sedangkan Lansdale (2001:3)

yang dikutip Soesilo Zuhar

(JAN:2001:4) mengartikan service

sebagai memberikan manfaat kepada

seseorang dengan menyediakan jasa

atau barang yang bermanfaat bagi

mereka. Menurut Davidow yang dikutip

oleh Soesilo Zauhar (JAN:2001 : 4)

menyebutkan bahwa pelayanan adalah

hal-hal yang jika diterapkan terhadap

suatu produk akan meningkatkan daya

atau nilainya terhadap pelanggan.

Menurut Moenir (2009:26) yang

dimaksud pelayanan publik adalah

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

atau sekelompok orang dengan

landasan faktor materiil unit sistem,

prosedur dan metode tertentu dalam

rangka usaha memenuhi kepentingan

orang lain sesuai dengan haknya. Pada

kesempatan lain yang dimaksud

pelayanan publik Moenir (2009:41)

mengidentifikasikan daripada

pelayanan yang secara umum

didambakan, yaitu kemudahan dalam

pengurusan kepentingan, mendapatkan

pelayanan yang wajar, mendapatkan

perlakuan yang sama tanpa pilih kasih

serta mendapatkan perlakuan yang jujur

dan terus terang.

Pelayanan yang diselenggarakan

oleh pemerintahan mempunyai dampak

yang luas bagi masyarakat baik dampak

dari segi positif maupun negatif.

Dengan kata lain dapat dikatakan

bahwa pelayanan yang baik harus

ditunjang dengan fasilitas yang

memadai agar semua dapat berjalan

dengan lancar. Dari pengertian

pelayanan sebagaimana menurut

pertimbangan pendapat-pendapat para

ahli yang telah teruraikan tadi diatas,

pengertian pelayanan yaitu suatu

bentuk kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh aparat/instansi dalam

rangka pemenuhan kebutuhan

masyarakat baik yang berupa barang

maupun jasa sesuai dengan prinsip-

prinsip yang ada dalam memberikan

pelayanan kepada publik.

Prinsip-prinsip Pelayanan

Publik Dalam keputusan MENPAN

Nomor 63 Tahun 2003 disebutkan

bahwa penyelenggaraan pelayanan

harus memenuhi beberapa prinsip

sebagai berikut :

Page 16: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

15

1. Kesederhanaan . Prosedur

pelayanan publik tidak berbelit-

belit, mudah dipahami dan

mudah dilaksanakan.

2. Kejelasan. Kejelasan ini

menyangkut kejelasan dalam hal

:

a. Persyaratan teknis dan

administrative pelayanan

publik.

b. Unit kerja atau pejabat

yang berwenang dan

bertanggungjawab dalam

memberikan pelayanan

dan penyelesaian

persoalan dalam

pelaksanaan pelayanan.

Rincian biaya pelayanan

publik dan tatacara

pembayaran.

3. Kepastian Hukum . Pelaksanaan

pelayanan dapat diselesaikan

dalam kurun waktu yang telah

ditentukan

4. Akurasi . Produk pelayanan

publik diterima dengan benar,

tepat dan sah.

5. Keamanan. Proses dan produk

pelayanan publik memberikan

rasa aman dan kepastian

hukum.

6. Tanggung jawab . Pimpinan

penyelenggara pelayanan publik

atau pejabat yang

bertanggungjawab atas

penyelenggaraan pelayanan dan

penyelesaian keluhan atau

persoalan dalam melaksanakan

pelayanan publik.

7. Kelengkapan saran dan

prasarana. Tersedianya sarana

dan prasarana kerja, peralatan

kerja dan pendukung lainnya

yang memadai termasuk

penyediaan sarana dan

prasarana teknologi

komunikasi dan informatika

(telematika)

8. Kedisiplinan, Kesopanan dan

Keramahan . Pemberian

pelayanan harus bersikap

disiplin, sopan dan santun serta

memberikan pelayanan dengan

baik.

9. Kenyamanan. Lingkungan

pelayanan harus tertib dan

tersedianya sarana dan

prasarana yang memadai.

Dari penjelasan tentang prinsip-

prinsip pelayanan diatas dapat

disimpulkan bahwa tujuan dari

pelayanan publik adalah memuaskan

sesuai dengan keinginan masyarakat

atau pelanggan pada umumnya dengan

mengerti bagaimana memberikan

pelayanan yang baik sesuai dengan

prinsip-prinsip pelayanan yang ada.

Dengan kata lain, prinsip-prinsip

pelayanan digunakan sebagai acuan

bagi pegawai dalam memberikan

pelayanan kepada publik. Selain itu

prinsip-prinsip pelayanan dapat

memudahkan masyarakat dalam

menilai kinerja para aparat pemerintah

dalam memberikan pelayanan kepada

mereka. Dari beberapa hal tersebut

diatas jelas dipaparkan hal-hal yang

harus diperhatikan dalam pemberian

pelayanan kepada masyarakat. Jika

dihubungkan dengan administrasi

publik pelayanan adalah kualitas

pelayanan birokrat terhadap

masyarakat.

Ilmu pemerintahan menurut Ndraha

(2003 : 7) adalah ilmu yang

mempelajari bagaimana memenuhi dan

melindungi kebutuhan dan tuntutan tiap

orang akan jasa publik dan layanan civil

dalam hubungan pemerintahan,

sehingga dapat diterima pada saat yang

Page 17: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

16

dibutuhkan oleh yang bersangkutan.

Rasyid (2000 : 59) membagi fungsi-

fungsi pemerintahan menjadi empat,

yaitu : pelayanan (public service),

pembangunan (development),

pemberdayaan (empowering), dan

pengaturan (regulation).

Dari keempat fungsi pemerintahan

diatas salah satu fungsi pemerintahan

adalah pelayanan. Dimana pemerintah

berkewajiban untuk memberikan

pelayanan prima kepada masyarakat.

Untuk memberikan sebuah pelayanan

prima maka dibutuhkan transparansi

dalam setiap pengurusan yang

berhubungan dengan pelayanan yang

diberikan agar tidak terjadi

ketidakpuasan dari masyarakat terhadap

kinerja pelayanan. Sehingga dalam

penelitian ini pihak kecamatan Bukit

Bestari selaku badan yang mengurusi

dan memberikan pelayanan kepada

masyarakat berhubungan dengan surat

menyurat tanah hendaknya memiliki

pelayanan yang baik yang sesaui

dengan aturan yang berlaku. Agar

fungsi pemerintahan dapat berjalan

dengan baik.

III. GAMBARAN UMUM LOKASI

PENELITIAN

Desa Kote merupakan salah satu

dari 6 Desa di wilayah Kecamatan

Singkep Pesisir, Desa Kote mempunyai

Luas ±19.629 KM2. Desa ini

merupakan Desa pesisir karena di

sebelah utara berbatasan dengan

pantai/Laut, sebelah selatan berbatasan

dengan Desa Sungai Harapan, sebelah

Barat berbatasan dengan Desa Pelakak

dan sebelah Timur Berbatasan dengan

Desa Lanjut.

Sebagaimana lazimnya Desa

Pesisir lainnya di Wilayah Indonesia,

Desa Kote juga sangat dipengaruhi

keadaan iklim Laut yang dominan

walaupun sebagai daerah tropis setiap

tahun Desa ini juga mengalami musim

kemaraudan penghujan, hal tersebut

mempunyai pengaruh langsung

terhadap pola kehidupan Desa Kote

mempunyai jumlah Penduduk 1.085

jiwa, yang tersebar dalam 3Dusun 5

RW dan 10 RT.

IV. ANALISA DATA DAN

PEMBAHASAN

1. Transparansi

Dari jawaban diatas dapat dianalisa

bahwa untuk transparansi pelayanan

yang diberikan pegawai Kantor Desa

Kote Kecamatan Singkep Pesisir

Kabupaten Lingga kepada masyarakat

belum berjalan dengan baik

dikarenakan dari informan yang

ditanyakan dengan pertanyaan yang

sama menjawab bahwa sulitnya

mendapatkan informasi terhadap alur

pelayanan. Sehingga masyarakat harus

bertanya berulang kali kepada pegawai.

Dari hasil observasi yang dilakukan

maka dapat diketahui bahwa dalam

petunjuk pelayanan sebenarnya sudah

ada, namun diletakkan tidak pada

tempatnya. Seperti yang terlihat bahwa

alur pelayanan di lepaskan di letakkan

disamping dengan alas an akan

diperbaiki

2. Akuntabilitas

Dari hasil observasi diatas dan dari

hasil wawancara informan berikut

dengan Kepala Desa dapat diambil

kesimpulan bahwa untuk akuntabilitas

di Desa Kote sudah berjalan baik. Pada

organisasi publik/pemerintah

keadaannya tidak jauh berbeda, bahwa

kegiatan pelayanan yang terjadi juga

akibat adanya interaksi

masyarakat/publik dengan aparat

pelayanan (birokrasi) menggunakan

peralatan yang disediakan oleh instansi,

Page 18: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

17

tetapi berkaitan dengan perwujudan dari

salah satu fungsi aparatur negara

sebagai abdi masyarakat atau abdi

negara. Pelayanan publik oleh birokrasi

publik dimaksudkan untuk

mensejahterakan masyarakat (warga

negara) dari suatu negara kesejahteraan

3. Kondisional

Sehubungan dengan pelaksanaan

pelayanan dari Desa Kote serta

mengacu dari tanggapan para informan

tersebut dan dari pengamatan yang

dilakukan, maka dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa untuk tindakan

dalam menghadi keluhan masyarakat

sudah baik. Ini dapat dilihat jika

masyarakat mengeluhkan sesuatu

misalnya persyaratan yang berbelit

belit, atau tidak pahamnya masyarakat

terhadap prosedur yang ada dan lain

sebagainya selalu langsung ditanggapi

dengan baik. Jika ada masalah yang

tidak dapat teratasi biasanya pegawai

akan mencatatnya dan mengadukan ke

atasan yang lebih tinggi dan berwenang

untuk menyelesaikannya.

4. Partisipatif

Diketahui Namun tidak semua

masyarakat punya wadah untuk mengawasi

pelayanan yang diberikan oleh aparatur

pemerintah, hal inilah yang menjadi

indiaksi adanya praktek penyelewangan.

Apalagi di kantor Desa yang banyak sekali

peluang untuk melakukan penyelewengan

dalam pelayanan seperti biaya dan lain

sebagainya

5. Kesamaan Hak

Dari informan diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa kesamaan hak yang

diperoleh masyarakat saat ingin

memperoleh pelayanan dari pegawai

Kantor Desa Kote belum sesuai dengan

yang diharapkan hal ini kemudian

berkaitan dengan sarana yang ada di

kantor tersebut. Karena semua bersifat

manual maka untuk antrian apalagi

dalam situasi seperti ini yaitu surat

tanah gratis.

6. Keseinbangan Hak dan Kewajiban

Dari hasil seluruh wawancara yang

dilakukan baik dengan informan maka

dapat diambil kesimpulan bahwa dalam

menjalankan hak dan kewajibannya

pegawai sudah menjalankannya dengan

baik. ini dapat dilihat dari sudah adanya

peraturan yang dibuat dalam

pelaksanaan pelayanan yang menjadi

pedoman dalam memberikan

pelayanan, pegawai sudah

menginformasikan segala sesuatu yang

berhubungan dengan pelaksanaan

pelayanan kepada masyarakat yang

membutuhkan. Kemudian para pegawai

juga selalu memberikan teguran kepada

masyarakat yang tidak mau mengikuti

aturan yang berlaku. Semua dilakukan

agar pelaksanaan pelayanan dapat

berjalan sesuai dengan yang

diharapkan.

Kewajiban pemberi layanan adalah

memberikan informasi pelayanan

kepada pengguna layanan, melayani

sesuai standar, menegur pengguna

layanan yang tidak menaati ketentuan

pelayanan. Hak pengguna layanan

seperti memperoleh informasi

mengenai tata tertib dan peraturan yang

berlaku di Kantor Desa Kote,

mendapatkan pelayanan sesuai dengan

standar, mendapatkan informasi atas

perkiraan biaya, menyampaikan

keluhan dan kritik. Kewajiban

pengguna layanan seperti membayar

sesuai tarif, mengikuti alur pelayanan,

dan mentaati aturan

pelayanan.Seharusnya dalam

pelaksanaan pelayanan untuk

meningkatkan inovasi pelayanan maka

dibutuhkan keseimbangan antara hak

dan kewajiban yang didapatkan

masyarakat.

Page 19: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

18

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka

dapat diambil kesimpulan bahwa

Pelayanan Surat Tanah Gratis Di Desa

Kote Kecamatan Singkep Pesisir

Kabupaten Lingga Pada sudah berjalan

baik, hal ini dapat dilihat dari indikator

sebagai berikut :

1. Transparansi ditemukan bahwa

tata cara pengurusan surat tanah

gratis semua sudah dilakukan

dan diupayakan dengan baik

hanya saja perlu ada perbaikan

dan dibuat kesederhanaan dalam

prosedur dan tata cara agar

masyarakat tidak merasa

kesulitan dan tidak harus

bertanya berulang kali kepada

para pegawai tentang bagaimana

memperoleh pelayanan di

Kantor Desa Kote Kecamatan

Singkep Pesisir Kabupaten

Lingga. Persyaratan yang dibuat

juga berdasarkan aturan bukan

dari pihak kantor desa sehingga

mau tidak mau masyarakat

harus mentaati jika ingin segala

pengurusan berjalan lancar.

2. Akuntabilitas ditemukan bahwa

Pemerintah desa menjalankan

perannya dengan menginovasi

pelayanan agar keperluan

masyarakat dapat terpenuhi.

Pada organisasi

publik/pemerintah keadaannya

tidak jauh berbeda, bahwa

kegiatan pelayanan yang terjadi

juga akibat adanya interaksi

masyarakat/publik dengan

aparat pelayanan (birokrasi)

menggunakan peralatan yang

disediakan oleh instansi, tetapi

berkaitan dengan perwujudan

dari salah satu fungsi aparatur

negara sebagai abdi masyarakat

atau abdi negara.

3. Kondisional ditemukan bahwa

Sikap pegawai dalam

mendengarkan keluhan serta

mencari solusi berjalan dengan

baik karena sudah bersedianya

pegawai untuk menampung

keluhan dari masyarakat

sehubungan dengan pelayanan

yang diberikan.

4. Kesamaan hak diketahui bahwa

secara umum kesamaan hak

masih dirasakan berjalan dengan

baik, semua masyarakat dengan

berbagai macam pengurusan

sudah dilayani dengan baik.

tanpa melihat status sosial,

pekerjaan. Sedapat mungkin

pihak Kantor Desa Kote akan

membantu. Hanya saja untuk

sistem antrian yang kembali

harus diperhatikan. Harus ada

pembenahan dan solusi dari hal

tersebut agar pegawai merasa

nyaman saat mengantri tanpa

merasa pegawai tidak adil dan

pilih kasih.

5. Keseimbangan hak dan

kewajiban ditemukan bahwa

dalam menjalankan hak dan

kewajibannya pegawai sudah

menjalankannya dengan baik.

ini dapat dilihat dari sudah

adanya peraturan yang dibuat

dalam pelaksanaan pelayanan

yang menjadi pedoman dalam

memberikan pelayanan,

pegawai sudah

menginformasikan segala

sesuatu yang berhubungan

dengan pelaksanaan pelayanan

kepada masyarakat yang

membutuhkan. Kemudian para

pegawai juga selalu

memberikan teguran kepada

Page 20: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

19

masyarakat yang tidak mau

mengikuti aturan yang berlaku.

Semua dilakukan agar

pelaksanaan pelayanan dapat

berjalan sesuai dengan yang

diharapkan. Kewajiban pemberi

layanan adalah memberikan

informasi pelayanan kepada

pengguna layanan, melayani

sesuai standar, menegur

pengguna layanan yang tidak

menaati ketentuan pelayanan.

Hak pengguna layanan seperti

memperoleh informasi

mengenai tata tertib dan

peraturan yang berlaku di

Kantor Desa Kote, mendapatkan

pelayanan sesuai dengan

standar, mendapatkan informasi

atas perkiraan biaya,

menyampaikan keluhan dan

kritik

B. Saran

1. Sebaiknya ada sosialisasi

berkaitan dengan pelayanan

surat tanah gratis seperti

prosedur, tata cara, syarat yang

harus dipenuhi masyarakat.

2. Seharusnya pelayanan yang

diberikan sesuai dengan antrian

sehingga tidak menimbulkan

permasalahan di tengah

masyarakat seperti adanya

indikasi ketidak samaan hak

yang diperoleh pada saat

pengurusan pelayanan surat

tanah gratis.

DAFTAR PUSTAKA

Bijah Subijanto, 2007. Inovasi

Program Dalam Optimalisasi

Kinerja Pelayanan Publik,

Jakarta.

Dwiyanto, Agus. 2002. Reformasi

Birokrasi Publik di Indonesia.

Yogyakarta. Gajah Mada .

Ibrahim, Amin. 2008. Teori dan konsep

pelayanan publik serta

implementasinya. Bandung:

Mandar Maju

Inu Kencana. 2003. Kepemimpinan

Pemerintahan Indonesia. Jakarta

: PT. Rafika Aditama.

Kusumo, Yunanto. 2007. Analisis

Kinerja Keuangan Bank Syariah

Mandiri. Jurnal Ekonomi Islam

Vol II No.1 Juli.

Kurniawan 2005. Transformasi

Pelayanan Publik. Yogyakarta:

Pembaharuan.

Lukman. 2003. Manajemen Perbankan,

Edisi kedua. Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Mangkunegara, 2000. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Perusahaan. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Miftah Thoha. 2003, Kepemimpinan

Dalam Manajemen Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada

Moleong. 2004. Metodologi Penelitian

Kualitatif, Bandung. Remaja

Rosdakarya.

Page 21: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

20

Moenir, H. A. S. 2009. Manajemen

Pelayanan Umum di Indonesia.

Jakarta : Bumi Aksara.

Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernologi

Ilmu Pemerintahan Baru, Jilid I.

Jakarta : PT. Rineka Cipta

Lukas, B.A. dan Ferrel, O.C.T. 2000. :

The effect of Market Orientation

On Product Innovation, Journal

of Academy of Marketing

Science, 28 (2), 239- 247

Pasolong, Harbani.2007.Teori

Administrasi Publik. Bandung :

Alfabeta.

Prakosa. 2005. Pajak Dan Retribusi

Daerah. Edisi revisi. Yogyakarta

: UII Press

Ratminto dan Winarsih Atik

Septi.2005. Manajemen

Pelayanan. Yogyakarta : Penerbit

Pustaka Pelajar

Ryias Rasyid.M, 2000. Otonomi

Daerah Negara Kesatuan,

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sedarmayanti. 2000. Tata Kerja Dan

Produktivitas Kerja (Suatu

Tinjauan dari Aspek Ergonomo

Atau Kaitan Antara Manusia

Dengan Lingkungan Kerja),

Bandung : CV.Mandar Maju.

Sianipar, JPG. 2002. Manajemen

Pelayanan Masyarakat, Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara.

Siagian.1994. Teori dan Praktek

Kepemimpinan

.Jakarta:Penerbit Rhineka

Cipta

__________.2002. Kepemimpinan

Organisasi & Perilaku

Administrasi,. Jakarta:

Penerbit Gunung Agung

Sinambela, Poltak Lijan. 2006.

Reformasi Pelayanan Publik

(teori, kebijakan dan

implementasi). Jakarta : Bumi

Aksara.

Soesilo Zauhar. 2004. Reformasi

Administrasi Perpajakan,

Konsep, Dimensi dan Strategi.

Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian

Bisnis: Penerbit CV. Alfabeta:

Bandung.

Sutopo dan Sugiyanti. 2006. Pelayanan

prima. Jakarta: Lembaga

Administrasi RI.

Widodo, Joko. 2001. Good Governance

: Akuntabilitas dan Kontrol

Birokrasi. Surabaya. Insan

Cendikiawan.

Perundang-Undangan :

Undang-undang republik indonesia.

Nomor 25 Tahun 2009. Tentang.

Pelayanan publik

Page 22: PELAYANAN SURAT TANAH GRATIS DI DESA KOTE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pelayanan surat tanah gratis di desa kote kecamatan singkep pesisir

21

Keputusan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur

Negara Republik Indonesia

Nomor 63 Tahun 2003 Tentang

Pedoman Umum

Penyelenggaraan Pelayanan

Publik

Peraturan Menteri Pendayagunaan

Negara Nomor 31 Tahun 2014

tentang pedoman inovasi

pelayanan publik