pelatihan inventarisasi sumber daya petani inventarisasi sumber daya petani.pdf · 3.4 mata ajaran...

48
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Kementerian Kehutanan, Indonesia Kerjasama Dengan: International Tropical Timber Organization (ITTO) Bogor, 2011 SUBARUDI PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI

Upload: haquynh

Post on 11-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan KebijakanBadan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan,

Kementerian Kehutanan, IndonesiaKerjasama Dengan:

International Tropical Timber Organization (ITTO)Bogor, 2011

SUBARUDI

PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI

Page 2: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

i

PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER

DAYA PETANI

SUBARUDI

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Kementerian Kehutanan, Republik Indonesia

Kerjasama dengan

International Tropical Timber Organization (ITTO)

Bogor, 2011

Page 3: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

ii

PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI

ISBN: 978-602-99985-12-4

Laporan Teknis No 15, Desember 2011.

Oleh : Subarudi

Informasi ini merupakan bagian dari kegiatan. Program ITTO PD 519/08 Rev.1 (F):

Tropical Forest Conservation For Reducing Emissions From Deforestation And Forest

Degradation And Enhancing Carbon Stocks In Meru Betiri National Park, Indonesia.

Kerjasama Antara:

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan (Center for

Climate Change and Policy Research and Development)

Jl. Gunung Batu No. 5 Bogor, Jawa Barat, Indonesia

Tel: +62-251-8633944

Fax: +62-251-8634924

Email: [email protected]

Website: http://ceserf-itto.puslitsosekhut.web.id

LATIN –Tthe Indonesian Tropical Institute

Jl. Sutera No. 1 Situgede, Bogor, Jawa Bara,t Indonesia

Tel: +62-251-8425522/8425523

Fax: +62-251-8626593

Email: [email protected] and [email protected]

Website: www.latin.or.id

Taman Nasional Meru Betiri, Kementerian Kehutanan

Jalan Siriwijaya 53, Jember, Jawa Timur, Indonesia

Tel: +62-331-335535

Fax: +62-331-335535

Email: [email protected]

Website: www.merubetiri.com

Copyright © 2011.

Diterbitkan Oleh:

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Jl. Gunung Batu No. 5 Bogor 16610

Tel/Fax: +62-251-8633944

Email: [email protected]

Web site: http://ceserf-itto.puslitsosekhut.web.id

Page 4: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

iii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................. iii

DAFTAR TABEL............................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR...........................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... vi

I. PENDAHULUAN.......................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................1

1.2 Informasi Singkat Pelatihan SD Petani.............................. 2

1.3 Maksud dan Tujuan ....................................................... 2

II. TUJUAN DAN TARGET PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER

DAYA PETANI........................................................................ 4

III. PELAKSANAAN PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA

PETANI................................................................................. 7

3.1 Mata Ajaran Bina Suasana Pelatihan............................... 9

3.2 Mata Ajaran Kebijakan Pemda Dalam Pemberdayaan Masyarakat................................................................. 10

3.3 Mata Ajaran Inventarisasi Sumber Daya Petani............... 10

3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana.............................. 12

3.5 Mata Ajaran Agroforestry.............................................. 13

VI. PELAKSANAAN PRAKTEK PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER

DAYA PETANI.......................................................................15

4.1 Praktek Pengukuran Batas Lahan Petani......................... 15

4.2 Praktek Inventarisasi Lahan Petani................................. 16

4.3 Praktek Pengukuran Nilai Karbon....................................16

4.4 Praktek Simulasi Pengaruh Tutupan Lahan Terhadap Tata

Air............................................................................... 17

V. EVALUASI TERHADAP PELAKSANAAN PELATIHAN

INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI................................ 18

5.1 Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan.............................................. 19

5.2 Evaluasi Kurikulum dan Silabus...................................... 19

5.3 Evaluasi Terhadap Widyaiswara..................................... 20

5.4 Evaluasi Pelaksanaan Praktek Air................................... 22

VI. TINDAK LANJUT PASKA PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER

DAYA PETANI...................................................................... 24

VI. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 25

Page 5: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

iv

DAFTAR TABEL

No. Tabel Hal

1. Daftar nama dan pekerjaan utama peserta pelatihan inventarisasi sumber daya petani Angkatan I dan II………

5

2. Susunan acara pelaksanaan pelatihan inventarisasi sumber daya petani Angkatan II...................................

7

3. Hasil penilaian rata-rata peserta (Angkatan I dan II) terhadap pelaksanaan pelatihan inventarisasi sumber daya petan ......................................................

9

4. Hasil penilaian rata-rata peserta (Angkatan I dan II) terhadap kurikulum dan silabus pelatihan inventarisasi sumber daya petani ......................................................

19

5. Hasil penilaian rata-rata peserta (Angkatan I dan II) terhadap widyaiswara dalam pelatihan inventarisasi sumber daya petani ......................................................

21

6. Saran peserta pelatihan bagi widyaiswara dalam pelatihan inventarisasi sumber daya petani.....................

21

7. Hasil penilaian rata-rata peserta (Angkatan I dan II)

terhadap praktek pelatihan inventarisasi sumber daya petani .....................................................

22

Page 6: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

v

DAFTAR GAMBAR

No. Tabel Hal

1. Peserta Pelatihan Inventarisasi Sumber Daya Petani Angkatan I (kiri) dan Angkatan II (kanan)……………………

5

2. Acara pembukaan pelatihan inventarisasi SD petani Angkatan I dan II ………………………...……………………………

8

3. Permaianan dalam mata ajaran bina suasana.................. 9

4. Diskusi dalam menyelesaian tugas pemetaan hasil prakek

15

5. Pelaksanaan praktek inventarisasi sumber daya petani ...

15

6. Penjelasan dan simulasi dampak gas rumah kaca terhadap manusia ……………………………….……………………

16

7. Pengukuran diameter pohon kopi (a) dan pengukuran biomas tanaman bawah di petak contoh (b)………………

17

8. Praktek simulasi dampak penutupan lahan terhadap tata air..............................................................................

18

Page 7: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

vi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Tabel Hal

1. Kurikulum dan silabus pelatihan inventarisasi sumber daya petani Angkatan I dan II........................................

28

2. Daftar peserta pelatihan inventarisasi sumber daya petani Angkatan I dan II …………...……………...………………

36

3. Hasil evaluasi penilaian kinerja pengajar/pelatih pada Pelatihan Inventarisasi sumber daya petani Angkatan I dan II ..........................................................................

38

4. Hasil evaluasi penilaian peserta terhadap penyelenggaran pelatihan Inventarisasi sumber daya petani Angkatan I dan II ..........................................................................

39

5. Hasil evaluasi penilaian peserta terhadap kurikulum dan silabus Pelatihan Inventarisasi sumber daya petani Angkatan I dan II .........................................................

40

6. Hasil evaluasi penilaian peserta terhadap pelaksanaan Praktek lapang pelatihan Inventarisasi sumber daya petani Angkatan I dan II .....……………………………………….

41

Page 8: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

1

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Kerusakan lingkungan di kawasan Taman Nasional (TN) dapat

disebabkan oleh berbagai faktor baik yang disebabkan oleh manusia

maupun oleh alam. Kerusakan kawasan TN oleh manusia misalnya

perambahan hutan, penebangan hutan (legal dan illegal), konversi

hutan untuk kepentingan lain (pemukiman, perkebunan, pertanian,

perikanan) dan kebakaran hutan. Sedang kerusakan hutan karena

alam bisa terjadi oleh bencana gunung meletus sehingga

menimbulkan api dan membakar hutan. Dari besarnya kerusakan

hutan ternyata dampak yang ditimbulkan oleh manusia lebih besar,

lebih cepat dan lebih tersebar dibandingkan kerusakan oleh faktor

alam.

Hutan merupakan faktor pemelihara lingkungan yang paling efektif

dibandingkan dengan pemanfaatan lahan yang lain seperti

perkebunan dan pertanian. Hutan alam hujan tropis secara spesifik

memiliki peran yang sangat besar dalam memelihara lingkungan, hal

ini karena tingginya kekayaan dan keanekaragaman jenis baik flora

maupun faunanya.

Bila dicermati, penyebab utama kerusakan kawasan TN khususnya TN

Meru Betiri (TNMB) oleh manusia bermula dari masalah sosial

ekonomi, politik dan kesadaran dan ketaatan hukum. Oleh karena itu,

kegiatan pencegahan dan pengurangan kerusakan dapat ditempuh

melalui perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan peningkatan

kesadaran serta ketataatan terhadap hukum tersebut, misalnya

melalui pendidikan dan penyuluhan lingkungan dan efisiensi

penggunaan sumber daya alam, dan peningkatan pendapatan

masyarakat.

Optimalisasi pemanfaatan lahan milik petani merupakan salah satu

kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui penggunaan lahan yang

Page 9: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

2

optimal dan menguntungkan sebagai cara terbaik dalam membangun

lingkungan yang sehat dan sekaligus memberi keuntungan yang layak

dan berkesinambungan dari aspek ekonomii. Oleh karena itu

pelatihan teknik inventarisasi sumber daya milik petani sangatlah

penting untuk dilaksanakan sebagai langkah awal pemberdayaan

masyarakat berbasis pemanfaatan lahan yang optimal.

2. Informasi Singkat Pelatihan Inventarisasi Sumber Daya

Petani

Pelatihan ini dilakukan untuk membantu petani agar sebagai manajer

di lahannya sendiri dapat mengetahui secara pasti dan benar asset

yang dimilikinya, yaitu lahan beserta isinya. Jika petani mengetahui

asset yang dimilikinya akan memudahkan petani untuk

merencanakan, mengatur dan melaksanakan usaha taninya secara

professional dan menguntungkan.

Jumlah peserta pelatihan Inventarisasi Sumber Daya Milik Petani yang

telah dilatih berjumlah sekitar 38 orang dari 2 Angkatan yang

umumnya berasal dari para petani dan penyuluh yang berada di

desa-desa sekitar Taman Nasional Meru Betiri (Kabupaten Jember

dan Banyuwangi, Jawa Timur).

Lokasi pelatihan Inventarisasi Sumber Daya Milik Petani untuk

Angkatan I dilakukan di Desa Curah Nongko, Kecamatan Temporejo,

Kabupaten Jember dan Angkatan II dilakukan di Hotel Raung,

Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi dengan pembiayaan

berasal dari proyek ITTO PD 519/08 Rev. 1 (F).

3. Maksud dan Tujuan

Sebagai upaya tindak lanjut dari studi diagnostik di Taman Nasional

Meru Betiri (TNMB), ITTO berencana akan melaksanakan pelatihan

inventarisasi sumber daya petani untuk meningkatkan pengetahuan

Page 10: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

3

dan keterampilan petani-petani di sekitar TNMB terkait dengan

perhitungan nilai ekonomi dan peningkatan produktivitas lahan yang

dimilikinya.

Maksud pembuatan tulisan ini merupakan laporan

pertanggungjawabab penulis sebagai konsultan pelaksanaan

pelatihan inventarisasi sumber daya petani yang diselenggarakan oleh

panitia yang berasal TNMB. Tujuan penulisan laporan ini adalah

untuk: (i) memberikan informasi tentang tujuan dan target peserta

pelatihan, (ii) melaporkan pelaksanaan pelatihan inventarisasi sumber

daya petani, (iii) menjelaskan praktek lapangan pada pelatihan

inventarisasi sumber daya petani, (iv) mengevaluasi pelaksanaan

pelatihan inventarisasi sumber daya petani, dan (v) penyusunan

rencana tindak lanjut hasil pelatihan inventarisasi sumber daya

petani.

II. TUJUAN DAN TARGET PELATIHAN INVENTARISASI

SUMBER DAYA PETANI

Tujuan dari pelatihan inventarisasi sumber daya petani adalah

memberikan pengetahuan dan keterampilan petani di bidang

inventarisasi sumber daya lahan yang dimilikinya secara langsung di

lapangan atau “on the job training” yang ditindak lanjuti dengan

pembimbingan pelaksanaannya di lapangan.

Pelatihan inventarisasi sumber daya petani ini dilaksanakan secara

dominan di lapangan daripada di kelas sebagaimana biasanya

pelaksanaan suatu pelatihan. Hal ini dilakukan karena untuk (i)

membuka kesempatan peserta belajar dan bertanya yang lebih

banyak, (ii) menerapkan prinsip belajar sambil mengerjakan (learning

by doing), (iii) menghemat biaya sewa ruangan, dan (iv)

meningkatkan efektivitas hasil pelatihan.

Target yang menjadi peserta pelatihan inventarisasi sumber daya

petani adalah kelompok-kelompok tani yang berada di dua kabupaten

Page 11: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

4

(Jember dan Banyuwangi) yang masuk wilayah TNMB dengan

harapan setelah pelatihan kelompok-kelompok tani tersebut dapat

termotivasi dan mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan

yang diterimanya saat pelatihan dilaksanakan.

Target peserta pelatihan inventarisasi sumber daya petani yang

tercantum dalam Project Document ITTO adalah sekitar 20 orang dan

ternyata target peserta pelatihan telah terlampaui hampir 2 kali lipat

dari target semula, yaitu sekitar 38 orang dari desa-desa sekitar

TNMB yang berada di Kabupaten Jember (Angkatan I) dan

Banyuwangi (Angkatan II) (Gambar 1).

Gambar 1. Peserta Pelatihan Inventarisasi Sumber Daya Petani Angkatan I (kiri) dan Angkatan II (kanan)

Daftar nama peserta pelatihan inventarisasi sumber daya petani

Angkatan I dan Angkatan II dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 12: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

5

Tabel 1. Daftar nama dan pekerjaan utama peserta pelatihan inventarisasi sumber daya petani Angkatan I dan II

No. Angkatan I (Jember) Angkatan II (Banyuwangi)

Nama Peserta Pekerjaan Utama

Nama Peserta Pekerjaan Utama

1. Slamet Tani Jito Tani

2. Tamin Sutarjo Tani Ponidi Tani

3. Mistar Tani Moh Ali Maksum

Petani

4. Ponijan Tani Sudarnoto Penyuluh

5. Kukuh Widodo Tani Fakhruddin Penyuluh

6. P. Buadi Tani Sugiyanto Wiraswasta

7. Suparman Tani Jundi Wijoyo

Wiraswasta

8. Paikun Tani Ali Maksum Tani

9. Soirin Tani Sukiman

Dagang

10. Supendi Tani Suprapto

Pekebun

11. Haryono, SP Penyuluh Iskak Suprawoko

Pekebun

12. Suparto Tani Aris Wahyudi Guru

13. Deni A. Sugianto

Tani Supriyono Pekebun

14. Sukarman Tani Paidi Tani

15. Sumadi Tani Abdul Hamid Perhutani

16. Parman Tani Yoyok Windri Perhutani

17. P. Hamid Tani Priyadi Usian Petani

18. Wahyu C. Kirana

Staf TNMB H. Suyono, SP Petani

19. Ika Puspitasari Staf TNMB Dwi Waluyo Wiraswasta

Page 13: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

6

Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata peserta pelatihan pelatihan

inventarisasi sumber daya petani adalah petani, penyuluh dan

karyawan TNMB dan Pehutani. Peserta pelatihan Angkatan II ada

yang berprofesi utamanya sebagai pedagang, namun dalam

pekerjaan sampingannya adalah sebagai petani di ladang miliknya.

Untuk Lebih jelasnya biodata masing-masing peserta pelatihan

inventarisasi sumber daya petani Angkatan I dan II terkait dengan

nama, luas tanah yang dimiliki, pekerjaan utama dan sampingan, asal

peserta dan tanaman yang dibudidayakan dapat dilihat pada

Lampiran 2.

III. PELAKSANAAN PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI

Pelaksanaan pelatihan inventarisasi sumber daya petani Angkatan I

dan II dilaksanakan selama 3 hari dengan 1 hari di kelas dan 2 hari

langsung praktek di lapangan dari mulai menentukan lokasi lahan

yang akan diinventarisasi, memetakan, dan menghitung nilai ekonomi

dan nilai kandungan karbonnya. Pelatihan Angkatan I dilaksanakan di

Desa Curah Nongko, Kecamatan Tempurejo, Jember dari tanggal 26-

28 Juli 2011 sedangkan Angkatan II dilaksanakan di Hotel Raung,

Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi dari tanggal 29 September – 1

Oktober 2011. Untuk lebih jelasnya acara pelaksanaan pelatihan

inventarisasi sumber daya petani Angkatan II dapat dilihat pada

Tabel 2.

Page 14: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

7

Tabel 2. Susunan acara pelaksanaan pelatihan inventarisasi sumber daya petani Angkatan II

No. Hari/Waktu

Pelatihan Kegiatan Pelatihan Penanggung Jawab

I. Hari Pertama, 29 September 2011

1. 08.00 - 09.00 Pembukaan Pelatihan - Sambutan, sekaligus pembukaan pelatihan - Pembacaan Doa

Panitia (Protokol : Dewi) Kepala Balai TNMB Dody

2. 09.00 -10.00 Bina Suasana Pelatihan (Perkenalan dan keakraban Peserta

Pelatihan)

Panitia (Dody, Deny, Kader konservasi)

3. 10.15 -10.30 Coffee Break Panitia

3. 10.30 -12.30 Kebijakan Pemda dalam Mendukung Pemberdayaan Masyarakat di sekitar TNMB

Bapeda Kab. Banyuwangi

4. 12.30 -13.30 ISHOMA Panitia

5. 13.30 -15.15 Teknik Inventarisasi Sumber Daya Milik Petani

Ir. Subarudi, M.WoodSc

6. 15.15 -15.30 Coffee Break Panitia

7. 15.30 - 17.00 Pengenalan Peta dan Pemetaan Sederhana

Nugroho

II. Hari Kedua, 30 September 2011

1. 08.00-09.30 Praktek Pemetaan Sederhana Hasil

Inventarisasi Sumber Daya

Nugroho dan Panitia

2. 09.30-10.15 Praktek Pemetaan Sederhana Hasil Inventarisasi Sumber Daya

Nugroho dan Panitia

3. 10.15-10.30 Coffee Break Panitia

4. 10.30-12.30 Praktek Teknik Inventarisasi Sumber Daya Petani

Ir. Subarudi, M.WoodSc dan Panitia

5. 12.30-13.30 ISHOMA Panitia

6. 13.30-15.15 Praktek Teknik Inventarisasi Sumber Daya Petani

Ir. Subarudi, M.WoodSc dan Panitia

7. 15.15-15.30 Coffee Break

8. 15.30-17.00 Pembahasan hasil praktek Ir. Subarudi, M.WoodSc, Nugroho dan Panitia

III. Hari Ketiga, 01 Oktober 2011

1. 08.00-11.00 Praktek Fungsi Agroforestry dalam Menyimpan Air dan Menjaga Cadangan Karbon

Kurniatun hairiah, dkk

2. 11.00-11.15 Coffee Break Panitia

3. 11.15-12.30 Praktek Fungsi Agroforestry dalam Menyimpan Air dan Menjaga Cadangan Karbon

Kurniatun hairiah, dkk

4. 12.30-13.30 Istirahat, Sholat, danMakan Siang Panitia

5. 13.00-16.30 Presentasi dan Diskusi : - PeranAgroforestridalam menyimpan

air dan

Kurniatun hairiah, dkk

Page 15: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

8

mempertahankancadangankarbon - Caramenaksircadangankarbon - Evaluasipotensinilaiekonomi

agroforestry - Analisis Usaha Tani

6. 16.30-17.00 Penutupan Pelatihan Kepala Balai TNMB

7. 17.00 - Ramah tamah Panitia

Pelatihan inventarisasi sumber daya petani Angkatan I dan Angkatan

II dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Taman Nasional setelah

mendengarkan sambutan dari Camat setempat dimana pelatihan

berlangsung (Gambar 2).

Gambar 2. Acara pembukaan pelatihan inventarisasi SD petani Angkatan I dan II

Untuk memudahkan penerimaan petani terhadap materi pelatihan

yang diberikan, maka materi-materi yang ada diringkas dengan

bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh mereka.

Handout pelatihan lebih banyak berupa gambar-gambar dan skema-

skema yang menunjukkan alur pelaksanaan kegiatan inventarisasi

sumber daya petani..

Page 16: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

9

3.1. Penjelesan Mata Ajaran Bina Suasana Pelatihan

Mata ajaran Bina Suasana Pelatihan dilaksanakan dengan tujuan

peserta pelatihan dapat lebih mengenal antar sesama peserta yang

lokasi dan asal peseta berbeda-beda. Dalam mata ajaran ini dilakukan

permaian-permaian yang pada dasarnya untuk membangun

komunikasi dan kekompakan diantara peserta sehingga mereka dapat

melaksanakan pelatihan dengan perasaan tenang dan senang

(Gambar 3.)

Gambar 3. Permainan dalam mata ajaran bina suasana

Disamping itu juga, mata ajaran ini melatih daya ingat para peserta

dengan mengadkan test singkat kepada peserta untuk dapat

mengingat-ingat kembali temannya yang sudah diperkenalkan

sebelumnya.

Prinsipnya mata ajaran ini mencoba mencairkan suasana pelatihan

untuk lebih relaks dan santai sehingga peserta siap untuk menerima

Page 17: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

10

pelajaran yang akan diberikan widyaiswara dengan perasaan senang,

santai dan serius.

3.2. Penjelasan Mata Ajaran Kebijakan Pemda Dalam Mendukung

Pemberdayaan Masyarakat

Mata ajaran kebijakan Pemda dalam mendukung pemnerdayaan

masyarakat diberikan dalam upaya peserta pelatihan dapat

mengetahui dan memahami kebijakan pemerintah daerahnya

terutama dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat.

Mata ajaran ini biasanya dilaksanakan oleh Pimpinan Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jember

dan Bappeda Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan ini dilakukan karena

Bappeda sebagai unit perencanaan daerah mengetahui betul jenis

dan bentuk program-program yang dirancang dan dilaksanakan untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

3.3. Penjelasan Mata Ajaran Inventarisasi Sumber Daya Petani

Mata ajaran inventarisasi sumber daya petani mengajarkan petani

sebagai manajer harus mengetahui asset miliknya yang akan dikelola

sebagaimana sebuah usaha. Sumber daya petani disini adalah lahan

milik atau sewa yang dikelola oleh petani. Sebagai contoh,

masyarakat yang hidup di sekitar Taman Nasioanal Meru Betiri

diberikan lahan kelola oleh Balai Taman Nasioanal Meru Betiri di zona

rehabilitasi yang telah “rusak” akibat penebangan liar di era

reformasi.

Mata ajaran ini mencoba membantu petani untuk menginventarisasi

semua tanaman (pohon, perdu, tanaman obat-obatan) yang ada di

lahan miliknya dengan mencatat terkait dengan data jumlah dan jenis

tanaman, diameter batang pohon berkayu, dan tanaman obat-

obatan. Inventarisasi ini dilakukan dengan cara sensus (sampling

Page 18: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

11

100%) mengingat rata-rata luas lahan yang dimiliki seorang petani di

Pulau Jawa sekitar 0,25-0,30 ha.

Setelah diperoleh data terkait dengan jumlah dan jenis tanaman hasil

inventarisasi, kemudian dilakukan diskusi terkait dengan jumlah dan

bentuk produk yang dihasilkan oleh tanaman hasil inventarisasi.

Informasi yang diperlukan. misalnya pohon Durian (Durio zibethinus),

adalah: (i) umur berapa pohon durian mulai berbuah?, (ii) berapa kali

panen buah durian dalam satu tahun?, (iii) berapa jumlah buah

durian dalam satu batang pohon durian?, (iv) berapa harga jual rata-

rata buah durian yang dipanen?, (v) bagaimana cara menjual buah

durian tersebut?

Berdasarkan informasi yang diperoleh terkait dengan produktivitas

setiap tanaman yang ada di lahan petani, maka petani akan dapat

menghitung berapa nilai ekonomi lahan miliknya yang ditanami

berbagai jenis tanaman. Dengan perkataan lain petani telah berhasil

menghitung pendapatan yang diperolehnya setiap tahun.

Setelah mengetahui pendapatannya setiap tahun, petani diminta juga

untuk menghitung berapa besar pengeluaran mereka setiap bulan

agar dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sekeluarga (dari mulai

kebutuhan makan dan minum serta rokok, uang sekolah dan

transportasi, biaya pembayaran listrik dan pulsa handpone, dan lain-

lain.

Hasil perhitungan antara pendapatan dan pengeluaran mereka dalam

setahun, ternyata petani ada yang mengalami defisit pendapatan

sehingga petani diminta untuk mendiskusikan langkah-langkah apa

yang harus dlakukan apabila mereka mengalami defisit pendapatan

(besar pasak daripada tiang). Langkah-langkah yang dilakukan petani

untuk meespon defisit pendapatan adalah sebagai berikut:

1. Memilih jenis tanaman yang bernilai ekonomi tinggi dan sesuai

dengan tempat tumbuh dan mudah memasarkan hasil

produknya.

Page 19: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

12

2. Mengoptimalkan lahan-lahan yang kosong dengan jenis

tanaman yang produktif dan punya nilai ekonomi tinggi

3. Mengganti tanaman yang kurang produktif dengan jenis

tanaman yang produktif dan punya nilai ekonomi tinggi

4. Mengurangi biaya-biaya yang terlalu tinggi dan merasionalkan

pengeluaran yang ada

5. Melakukan proses paska panen untuk lebih meningkatkan nilai

tambah produk yang dihasilkan dari lahan miliknya

6. Mencari peluang-peluang pasar yang mau membeli produk

yang dihasilkannya dengan harga tinggi.

3.4. Penjelasan Mata Ajaran Pemetaan Sederhana

Mata ajaran pemetaan sederhana memberikan ilmu dan pengetahuan

kepada para peserta terkait dengan apa itu peta, manfaat peta,

unsure-unsur dalam sebuah peta (arah U-S, skala, dan legenda).

Mata ajaran ini juga memberikan petani sebuah pengalaman

membuat peta sederhana dari lahan milikinya berikut dengan segala

isinya dari hasil sensus di lapangan. Pembuatan peta dilakukan oleh

perseorangan dan kelompok agar terjadi pertukaran informasi

sesame anggota kelompok praktek.

Hasil pengukuran lahan di lapangan dengan meteran (jarak lapang)

dan kompas (arah dan azimuth) dicoba untuk dibuatkan peta

sederhananya dengan skala 1 : 2000 artinya satu sentimeter (cm) di

peta mencerminkan 2000 cm atau 2 meter jarak di lapangan.

Peta kondisi lahan yang digabarkan dalam kerta millimeter blok,

kemudian dihitung luasannya dengan menggunakan kotak-kotak

millimeter. Perhitungan luas tersebut kemudian dibandingkan dengan

metode pengukuran panjang sisi lahan yang menggunakan penggaris

dan benang. Hasil pengukuran penjumlahan panjang setiap sisi nya

kemudian dibagi dengan 4 untuk menghitung luas dengan asumsi

lahan tersebut berbentuk 4 persegi panjang (kubus). Hasilnya

Page 20: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

13

perhitungan luasnya lebih akurat dengan menggunakan millimeter

blok daripada dengan mistar dan benang.

3.5. Penjelasan Mata Ajaran Agroforestry

Agroforestri merupakan sistem penggunaan lahan yang

mengkombinasikan tanaman keras (pohon-pohonan, perdu, paku-

pakuan, bambu, dan sebagainya) dengan tanaman pertanian dan

atau hewan dalam suatu bentuk pengaturan ruang dan didalamnya

terdapat interaksi ekologi dan ekonomi antara berbagai komponen

yang bersangkutan.

Lahan yang dikelola secara agroforestri akan menghasilkan produk

pertanian/perkebunan yang membutuhkan waktu panen pendek dan

produk kehutanan dengan jangka waktu panen yang lebih panjang.

Mata ajaran agoforestri memberikan pengetahuan kepada peserta

pelatihan terkait dengan pengukuran pohon hidup dan mati (lingkar

batang pada dbh) serta semua tanaman bawah yang memiiki nilai

karbon.

Hasil pengukuran di lapangan kemudian dihitung niai kandungan

karbonnya dengan menggunakan Table perhitungan berat jenis (BJ)

tanaman untuk setiap jenis tanaman untuk mendapat berat biomasa.

Berat biomassa tanaman kemudian dikalikan dengan jumlah karbon

yang ada di dalam tanaman tersebut sehingga dipeoleh nilai karbon

untuk satu jenis tanaman.

Mata ajaran agroforestri juga memberikan ilmu dan pengetahuan

kepada peserta tentang dampak pembukaan dan penutupan lahan

terhadap tata air (penyerapan air, pelimpasan air, erosi dan

sedimentasi). Hal ini untuk lebih menggugah dan menyakinkan petani

kenapa lahan-lahan kosong harus ditanami tanaman dengan berbagai

lapisan/strata tajuk yang berbeda-beda.

Page 21: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

14

IV. PELAKSANAAN PRAKTEK PADA PELATIHAN

INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI

Pelaksanaan praktek pelatihan inventarisasi sumber data petani

dilakukan dalam tiga tahapan utama, diantaranya: (i) praktek

pengukuran batas lahan petani, (ii) praktek inventarisasi jumlah dan

jenis tanaman yang ada di dalam lahan petani, (iii) praketk

pengukuran nilai kandungan karbon di alam lahan petani, dan (iv)

praktek simulasi pengaruh tutupan lahan terhadap tata air lahan

disekitarnya.

4.1. Praktek Pengukuran Batas Lahan Petani

Dalam prakteknya peserta pelatihan dibagi dalam tiga kelompok

praktek, masing-masing regu terdiri dari 6-7 orang. Setiap kelompok

diberikan tugas untuk mengukur batas lahan yang sudah ditetapkan

dengan menggunakan meteran (jarak lapang) dan kompas (arah dan

azimuth jalur).

Ketua regu membagi tugas merata diantara anggotanya sehingga ada

tugasnya mencatat hasil pengukuran jarak lapang, ada yang bertugas

membentangkan meteran, ada yang bertugas membidik arah jalur

dengan alat kompas. Data hasil pengukuran di lapangan akan diolah

secara kelompok di luar ruangan kelas setelah kegiatan praktek

inventarisasi selesai (Gambar 3).

Page 22: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

15

Gambar 4. Diskusi dalam menyelesaian tugas pemetaan hasil praktek

4.2. Praktek Inventarisasi Jumlah dan Jenis Tanaman di Lahan Petani

Seperti halnya praktek pengukuran batas lahan, praktek inventarisasi

dilakukan dengan menggunakan daftar kelompok yang sama hanya

tugasnya yang berbeda yaitu menginventarisis jenis dan diameter

pohon serta letak pohon tersbut dalam garis tengah jalur

pengamatan.

Anggota regu yang tugasnya mendata mencatat semua hasil

pengukuran anggota regu lainnya terkait dengan semua jenis dan

diameter batang serta jumlah tanaman yang berada pada semua jalur

yang telah ditetapkan oleh instruktur untuk diukur (Gambar 5).

Gambar 5. Pelaksanaan praktek inventarisasi sumber daya petani

Page 23: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

16

4.3. Praktek Pengukuran Nilai Kandungan Karbon

Seperti halnya praktek pengukuran batas lahan, praktek pengukuran

kandungan karbon dilakukan bersamaan dengan praktek simulasi

pengaruh tutupan lahan (agroforestri) terhadap tata air sehingga

peserta pelathan dibagi dalam 2 kelompok. Sebelum dimulai praktek

peserta diberi pengarahan dan simulasi tentang dampak rumah kaca

terhadap kehidupan manusia (Gambar 6). Pada awalnya satu

kelompok melakukan pengukuran kandungan karbon dan setelah itu

kelompok yang sama bepindah ke lokasi praktek simulasi.

Gambar 6. Penjelasan dan simulasi dampak gas rumah kaca terhadap manusia

Praktek pengukuran karbon hampir sama dengan praktek

inventarisasi, dimana peserta diharuskan membuat petak contoh

dengan ukuran panjang 20 meter dan lebar 5 meter. Kemudian petak

dibagi menjadi dua dengan ukuran 20 m x 2,5 m untuk mempercepat

proses inventarisasi dan pengukuran pohon-pohon yang berada di

dalam petak contoh (Gambar 7 a).

Petak contoh tanaman bawah dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m

sebanyak 8 buah dengan posisi tersebar dengan jarak tiap petak 12,5

meter secara sistematik. Kemudian tanaman bawah yang masuk ke

Page 24: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

17

dalam plot dimasukkan kantong plastic untuk selanjutnya ditimbang

beratnya (Gambar 7 b).

Gambar 7. Pengukuran diameter pohon kopi (a) dan pengukuran biomas tanaman

bawah di petak contoh (b)

4.4. Praktek Simulasi Pengaruh Tutupan Lahan Terhadap Tata Air

Praktek simulasi pengaruh tutupan lahan terhadap tata air, dilakukan

dengan membuat simulasi di lokasi tertentu yang terbuka dan

diberikan air melalui gembor untuk melihat fenomena yang terjadi

setelah air dalam gembor habis. Kemudian peserta diminta menjawab

pertanyaan oleh instruktur yang membimbing praktek. Mengapa

begini dan mengapa begitu menjadi ajang diskusi yang menarik

diantara peserta praktek.

Lokasi simulasi dipindahkan ke lokasi tertentu yang telah dirancang

tertutup serasah dan dedaunan. Kemudian lokasi tersebut diberikan

air melalui gembor untuk melihat fenomena yang terjadi setelah air

dalam gembor habis. Kemudian peserta diminta membandingkan

jumlah dan kualitas air yang dihasilkannya dengan lokasi simulasi

yang terbuka (Gambar 8).

Page 25: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

18

Gambar 8. Praktek simulasi dampak penutupan lahan terhadap tata air

V. EVALUASI TERHADAP PELAKSANAAN PELATIHAN

INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI

Dalam pelaksanaan pelatihan inventarisasi sumber daya petani, ada 3

evaluasi yang dilakukan mencakup: (i) evaluasi pelaksanaan

pelatihan, (ii) evaluasi kurikulum dan silabus, (iii) evaluasi terhadap

widyaswara yang mengajar dan melatih petani, dan (iv) evaluasi

terhadap pelaksanaan praktek.

5.1. Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan

Secara umum pelaksanaan pelatihan inventarisasi sumber daya

petani dapat dikatakan berjalan dengan baik dan lancar. Sedangkan

hasil penilaian rata-rata peserta (Angkatan I dan II) terhadap

pelaksanaan pelatihan secara keseluruhan dapat dilihat pada Table 3.

Page 26: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

19

Tabel 3. Hasil penilaian rata-rata perserta (Angkatan I dan II) terhadap pelaksanaan pelatihan inventarisasi sumber daya petani

No. Indikator

Pilihan Peserta (%)

Amat

Baik

Baik Cukup Kurang

1 Penyambutan kedatangan peserta 20 57 20 3

2 Pemberian alat tulis pelatihan 16 48 33 3

3 Pelayanan akomodasi 14 30 41 15

4 Pelayanan konsumsi 6 39 50 6

5 Pemberian bahan-bahan pelatihan 16 26 59 12

6 Pelayanan transportasi selama 9 21 60 10

7. Pemberian biaya bantuan transportasi 32 37 31

5.2. Evaluasi Kurikulum dan Silabus

Hasil evaluasi terhadap kurikulum dan silabus pelatihan inventarisasi

sumber daya petani yang dilakukan oleh para peserta pelatihan baik

peserta pelatihan Angkatan I dan II dapat dilihat pada Lampiran 2.

Namun demikian hasil peniaian rata-rata peserta terhadap kurikulum

dan silabus pelatihan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil penilaian rata-rata perserta (Angkatan I dan II) terhadap kurikulum dan silabus pelatihan inventarisasi sumber daya petani

No. Indikator

Pilihan Peserta (%)

Amat

Baik

Baik Cukup Kurang

1. Jumlah mata pelajaran yang ada 3 36 52 9

2. Komposisi mata pelajaran 9 29 51 12

3. Tingkat pemahaman peserta atas

mata pelajaran

3 30 64 3

4. Manfaat praktik dari mata

pelajaran

22 46 32

5. Kelengkapan metode dan bahan 9 32 48 11

Page 27: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

20

ajar

6. Keterkaitan antara bahan

pelajaran dan mata pelajaran

11 28 59 3

7. Lama pelatihan 3 hari 10 36 32 22

Tabel 4 menunjukkan bahwa rata-rata kurikulum dan silabus

pelatihan inventarisasi sumber daya petani terutama untuk jumlah

mata ajaran dan komposisi mata ajaran, manfaat praktek dari mata

ajaran dan keterkaitan antara bahan pelajaran dan mata ajaran dinilai

Amat Baik (11-22%), Baik (28-46%), Cukup (32-64%) dan kurang

(3-12%) oleh peserta pelatihan Angkatan I dan II. Jadi dapat

disimpulkan bahwa kurikulum dan silabus yang dirancang untuk

pelatihan inventarisasi sumber daya petani sudah sesuai jenis dan

komposisi mata pelajarannya.

5.3. Evaluasi Terhadap Widyaiswara

Evaluasi widyaisawara dilakukan dengan memberikan formulir yang

harus diisi peserta pelatihan setelah widyaiswara yang bersangkutan

telah menyelesaikan pelajarannya. Hal ini dilakukan agar peserta

masih mengingat benar terkait dengan penampilan dan kinerja

widyaiswara tersebut di dalam kelas.

Hasil evaluasi widyaiswara yang dilakukan oleh para peserta pelatihan

baik peserta pelatihan Angkatan I dan II dapat dilihat pada Lampiran

2. Namun demikian hasil peniaian rata-rata peserta terhadap

pengajar tetap dapat dilihat pada Tabel 5.

Page 28: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

21

Tabel 5. Hasil penilaian rata-rata perserta (Angkatan I dan II) terhadap widyiswara dalam pelatihan inventarisasi sumber daya petani

No. Materi yang Dinilai Nama Pengajar/Pelatih

oleh Peserta Sbr Nug Nyo Kurni Widi

1. Penguasaan materi 85.8 86.7 69.0 92.3 90.6

2. Ketepatan waktu 89.0 86.3 78.3 92.8 91.2

3. Sistematika penyajian 86.8 85.0 69.8 92.3 89.7

4. Penggunaan metode 86.5 86.3 71.5 92.6 90.8

5. Daya simpati, dan gaya 86.7 87.6 69.8 92.6 89.9

6. Penggunaan bahasa 88.9 85.4 80.5 91.9 90.6

7. Pemberian motivasi 87.0 85.3 64.8 91.6 88.3

8. Pencapaian TIK 84.5 85.7 66.3 92.2 88.2

9. Kesempatan tanya-jawab 86.8 87.1 78.3 91.6 88.8

10. Kepercayaan diri 91.6 87.8 80.3 93.4 89.5

11. Penguasaan materi 85.8 86.7 69.0 92.3 90.6

Tabel 5 menunjukkan bahwa semua widyaiswara yang mengjar teori

dan pratek dinilai oleh semua peserta pelatihan Angkatan I dan II

cukup mampu dan professional dengan nilai rata-rata diatas 85,

kecuali widyaiswara dari Pemda Kabupaten dengan nilai terendah 64

dan tertinggi 80.

Adapun saran dan masukan yang diberikan untuk masing-masing

widyaiswara yag mengajar di pelatihan inventarisasi sumber daya

petani Angkatan II sebagaimana tercantum dalam Tabel 6.

Tabel 6. Saran peserta pelatihan bagi widyaiswara yang mengajar

pelatihan inventarisasi sumber daya petani Angkatan II

No. Saran dari Peserta SBR Nyo Nug Widi Kurni

1. Jangan terlalu serius dalam penyampaian

materi

2. Penggunaan alat bantu terlalu cepat √

3. Kurang memberi kesempatan tanya-jawab √ √

4. Materi tidak disiapkan terlebih dahulu √ √

Page 29: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

22

5. Penampilan dan sikap instruktur kurang √

6. Lebih banyak praktek √ √

7. Jawaban kurang pas dan tegas √ √

8. Metode pengajaran kurang tepat √ √

9. Menggunakan bahasa yang kurang dipahami √ √ √ √

10. Kurang menggunakan bahasa tubuh √

11. Kepercayaan diri masih kurang √

12. Teori kurang sesuai dengan kondisi lokal √

13. Kurang waktu pengajaran √ √

5.4. Evaluasi Pelaksanaan Praktek

Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan praktek pelatihan inventarisasi

sumber daya petani yang dilakukan oleh para peserta pelatihan baik

peserta pelatihan Angkatan I dan II dapat dilihat pada Lampiran 2.

Namun demikian hasil peniaian rata-rata peserta terhadap

pelaksanaan praktek pelatihan tetap dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 menunjukkan bahwa pelaksanaan praktek pelatihan

inventarisasi sumber daya petani dinilai sedang (12-33%), cukup (65-

80%), dan terlalu pendek (3-15%). Jadi dapat disimpulkan bawa

pembagian jumlah jam teori dan praktek sudah cukup sesuai dan

tepat.

Tabel 7. Hasil penilaian rata-rata perserta (Angkatan I dan II) terhadap widyiswara dalam pelatihan inventarisasi sumber daya petani

No. Pertanyaan

Pilihan Peserta

Terlalu

Lama

Sedang Cukup Terlalu

Pendek

1 Pemilihan waktu praktek 33 67

2 Lama sesi praktek 3 17 65 15

3 Arahan dana transfer infromasi di

dalam praktek lapangan

3 12 70 15

4 Program sesi praktek lapangan 3 16 78 3

5 Pelaksanaan kegiatan praktek 3 14 80 3

6 Pemilihan obyek praktek 20 68 12

Page 30: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

23

VI. TINDAK LANJUT PASKA PELAKSANAAN PELATIHAN

INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI

Mengingat pelatihan inventarisasi sumber daya petani dilakukan

dengan waktu yang terbatas (3 hari), maka Balai Taman Nasional

Mru Betiri atau Proyek ITTO PD 518/08 Rev. 1 (F) harus melakukan

tindak lanjut paska pelatihan untuk melihat sejauh mana ilmu dan

teknologi yang diterima petani diterapkan.

Proyek ITTO perlu melakukan tindak lanjut dengan melaksanakan

program pemberdayaan petani di lokasi kelompok-kelompok tani

yang sudah dilatih dengan memberikan bibit tanaman yang diminta

petani tetapi dengan syarat bibit akan diberikan kepada petani yang

sudah melakukan inventarisasi lahan miliknya.

Pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pendapatan masyarakat

lebih terarah jika dilakukan dengan pendekatan optimalisasi lahan

milik petani sehingga bibit yang diminta petani memang sesuai

dengan kebutuhannya setelah mereka melakukan inventarisasi semua

tanaman yang ada di lahannya.

Perlu digarisbawahi disini, bahwa jika bibit tanaman yang diminta

oleh petani kemungkinan besar bibit tersebut akan ditanam, hal ini

berbeda jika petani diberikan bibit (walaupun kualitas bibit unggul)

tetapi bukan yang dibutuhkannya, maka pasti bibit tersebut tidak

akan ditanam di lahan miliknya.

Disamping itu Balai TN Meru Betiri juga dirasakan perlu membina

petani yang hidup di sekitar TN dengan pemberian bimbingan teknis

secara terus menerus agar mereka berhasil melaksanaan optimalisasi

di lahan miliknya. Pembimbing teknis tidak harus karyawan dari TN,

tetapi dapat juga dipilih dari petani-petani yang memang sudah

terbukti sukses hidupnya dari proses pengolahan lahanya. Dalam hal

ini pihak pengelola TN hanya bertindak sebagai fasilitator dengan

Page 31: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

24

menggunakan petani-petani terampl yang ada di sekitar TN Meru

Betiri.

Balai TN Meru Betiri dan proyek ITTO dapat juga membantu petani-

petani untuk membuat proposal kegiatan yang dibutuhkan kelompok-

kelompok tani di wilayah kerjanya ke Satuan Kerja Pemerintah daerah

(SKPD) yang terkait. Sebagai contoh Pemda Banyuwangi akan

memberikan sapi kepada masyarakat sebanyak 6000 sapi. Peluang ini

harus ditangkap dan direalisasikan oleh petani atau kelompok tani

dengan dibantu oleh TN Meru Betiri mencarikan bibit rumput gajah

yang unggul sehingga saat program pemberian sapi muncul,

kelompok tani sudah siap dengan penyediaan pakan bagi sapi

bantuan dari pemda.

Balai TN Meru Betiri dan proyek ITTO dapat juga membantu petani-

petani untuk menjadi kelompok tani yang mandiri dan jika memang

diperlukan dapat diberi bimbingan untuk pembentukan koperasi di

wilayah kelompok-kelompok tani yang memang sudah mapan dan

mandiri.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Pelatihan inventarisasi sumber daya petani telah dilaksanakan melalui

2 Angkatan, yaitu Angkatan I dilaksanakan di Curahnongko, Jember

dari tanggal 28-30 Agustus 2011 dan Angkatan II dilaksanakan di

kalibaru, banyuwangi dari tanggal 29 September – 1 Oktober 2011.

Jumlah total peserta pelatihan inventarisasi sumber daya petani

sebanyak 40 orang yang terdiri dari Angkatan I sebaanyak 20 orang

dan Angkatan II sebanyak 20 orang.

Page 32: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

25

Kedua pelaksanaan pelatihan inventarisasi sumber daya petani di

kabupaten Jember dan Banyuwangi berjalan baik dan lancer dengan

tingkat partisipasi peserta yang tinggi dalam Tanya jawab dan

berdiskusi. Hasil verifikasi peserta pelatihan terhadap pelaksanaan

pelatihan juga menilai cukup baik.

Hasil penilaian peserta Angkatan I terhadap kurikulum dan silabus

pelatihan inventarisasi sumber daya petani cukup baik, sehingga

kurikulum dan silabusnya tidak dirubah dan memang hasil penilaian

peserta Angkatan II mirip dengan penilaian peserta Angkatan I.

Hasil penilaian peserta pelatihan terhadap widyaiswara yang

mengajar cukup baik, namun ada juga saran-saran yang diberikan

oleh peserta yang sebaiknya diperhatikan jika ingin melaksanakan

pelatihan sejenis di tempat lainnya.

7.2. Saran

Balai TN Meru Betiri dan Proyek ITTO perlu menindak lanjuti paska

pelatihan dengan program-program pemberdayaan masyarakat yang

berbasis optimalisasi pemanfaatan lahan milik petani.

Dinas-Dinas Kehutanan sekitar TN Meru Betiri perlu bekerjasama

dengan TN Meru Betiri dalam rangka peningkatan kesadaran

masyarakat akan fungsi hutan dan ekosistem pendukungnya.

Pemda dan Balai TN Meru Betiri harus saling bahu membahu untuk

melaksanakan pemberdayaan masyarakat sekitar TN dengan

pemebrian bimbingan teknis dan pendirian koperasi di wilayah-

wilayah dengan kelompok tani yang sudah mapan dan mandiri.

Page 33: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

26

Lampiran 1.

KURIKULUM DAN SILABUS PELATIHAN INVENTARISASI

SUMBER DAYA PETANI

1. Latar Belakang :

Kerusakan lingkungan di kawasan Taman Nasional (TN) dapat

disebabkan oleh berbagai faktor baik yang disebabkan manusia

maupun oleh alam. Kerusakan kawasan TN oleh manusia misalnya

perambahan hutan, penebangan hutan (legal dan illegal), konversi

hutan untuk kepentingan lain (pemukiman, perkebunan, pertanian,

perikanan) dan kebakaran hutan. Sedang kerusakan hutan karena

alam bisa terjadi oleh bencana gunung meletus sehingga

menimbulkan api dan membakar hutan. Dari besarnya kerusakan

hutan ternyata yang ditimbulkan oleh manusia lebih besar, lebih

cepat dan lebih tersebar.

Hutan merupakan faktor pemelihara lingkungan yang paling efektif

dibanding yang lain seperti perkebunan dan pertanian. Hutan alam

hujan tropis secara spesifik sangat besar peranannya dalam

memelihara lingkungan, hal ini karena tingginya kekayaan jenis baik

flora maupun faunanya.

Bila dicermati, penyebab utama kerusakan kawasan TN oleh manusia

bermula dari masalah sosial ekonomi, politik dan kesadaran dan

ketaatan hukum. Oleh karena itu pencegahan dan pengurangan

kerusakan dapat ditempuh dengan perbaikan kondisi sosial ekonomi

masyarakat dan peningkatan kesadaran serta ketataatan terhadap

hukum tersebut, misalnya melalui pendidikan lingkungan dan

efisiensi penggunaan sumber daya alam dan peningkatan pendapatan

masyarakat.

Optimalisasi pemanfaatan lahan milik petani merupakan salah satu

penggunaan lahan yang penting dan bermanfaat sebagai cara yang

Page 34: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

27

baik dalam membangun lingkungan dan sekaligus memberi

keuntungan yang layak dari aspek ekonomi secara lestari. Oleh

karena itu pelatihan teknik inventarisasi sumber daya milik petani

sangatlah penting untuk dilaksanakan.

2. Tujuan Pelatihan

Setelah menyelesaikan pelatihan ini peserta dapat:

Menerapkan teknik inventarisasi lahan milik petani untuk penanaman

pohon dan tanaman semusim di lahannya masing-masing.

3. Sasaran Pelatihan

- Menjelaskan tentang pentingnya inventarisasi sumber daya

yang berada di lahan milik petani.

- Melaksanakan inventarisasi jenis-jenis tanaman yang tumbuh

di lahan petani yang memungkinkan diterapkan dilahannya.

- Melakukan pemilihan jenis pohon dan tanaman semusim yang

cocok diterapkan dilahannya sebagai tanaman pengayaan.

- Menerapkan teknik perhitungan nilai ekonomi dan analisa

usaha sumber daya di lahan petani.

4. Kelompok Sasaran Pelatihan

a. Jumlah peserta: 20 – 30 orang

b. Asal Peserta:

Masyarakat dari 8 Desa sekitar Taman Nasional Meru Betiri,

Kabupaten Jember dan Pasuruan.

Penyuluh dan Staff Dinas Kehutanan Pemda Kabupaten

Jember dan Pasuruan

c. Persyaratan Peserta:

Masyarakat/petani yang akan mengoptimalkan sumber daya

lahan yang dimilikinya

Pegawai Pemda yang terkait dengan pelaksanaan program

pemberdayaan masyarakat/petani

Belum pernah mengikuti pelatihan yang sejenis

Page 35: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

28

5. Pengajar

a. Persyaratan Pengajar :

- Menguasai materi yang akan diberikan

- Menguasai dan mampu menerapkan metodologi belajar

orang dewasa

- Mampu mengevaluasi dan memberikan rekomendasi

terhadap pembelajaran

6. Tempat Pelatihan

Di Kota Jember atau di Balai Desa Curah Nongko, Kecamatan,

Kabupaten Jember

7. Waktu Pelatihan

Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari atau setara 30 jpl pada

minggu ke 2 bulan Juni 2011.

8. Bahan dan Peralatan Pelatihan

a. Untuk Kebutuhan Peserta

- Perlengkapan alat tulis

- Bahan ajar.

- Kalkulator kecil

- Benih pohon dan tanaman lainnya yang potensial

dikembangkan di daerah asal peserta.

b. Untuk di Ruang Kelas :

- Papan tulis dan spidol

- OHP, pen dan transparansi

- Flipchart

- Kertas Chart

Page 36: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

29

9. Daftar Mata Pelajaran Teknik Inventarisasi Sumber Daya

Milik Petani/Kelompok Tani

NO. MATA PELAJARAN JPL

A. TEORI

1.

2.

Bina Suasana Pelatihan

Kebijakan Pemda dalam Mendukung Pemberdayaan

masyarakat di sekitar Taman Nasional

2

3

3. Teknik inventarisasi sumber daya milik petani 3

4. Pengenalan peta dan pemetaan sederhana 2

5. Usaha agroforestri untuk peningkatan pendapatan dan

serapan karbon

2

12

B. PRAKTEK

1. Teknik inventarisasi sumber daya milik petani 7

2. Pemetaan sederhana hasil inventarisasi sumber daya 4

3. Analisa usaha agroforestri 7

18

Jumlah 30

Page 37: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

30

10. Silabus pelatihan

No Mata pelajaran

Tujuan pembelajaran umum

- Setelah mengikuti pelajaran peserta dapat:

Pokok bahasan Metode Alat

Bantu/peraga

A TEORI

1.

Bina Suasana Pelatihan

-Mengenal antar peserta,

panitya dan pengajar. -Menjelaskan program pelatihan.

-Perkenalan

-Kerjasama -Motivasi

-Harapan

kekhawatiran -Organisasi peserta

-Alur pelatihan

-Permainan

-Tanya jawab -Diskusi,

-Presentasi

-Tali/

-Bola Papan tulis -Kertas chart

2. Kebijakan Pemda

dalam mendukung

pemberdayaan masyarakat di

sekitarTaman Nasional

-Mengenal kebijakan dan

peraturan daerah terkait dengan

pemberdayaan masyarakat -Menjelaskan program

pemberdayaan masyarakat dan pelaksanaannya di sekitar TN

- Kebijakan dan Perda

terkait pemberdayaan

masyarakat -Jenis program

pemberdayaan masyarakat

- Hambatan dan

masalah dalam pelaksanaan program

pemberdayaan masyarakat

-Solusi atas permasalahan

pelaksanaan program

pemberdayaan

-Presentasi

-Tanya jawab -Diskusi,

- Power Point

-Hand out

Page 38: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

31

masyarakat

3. Teknik inventarisasi

sumber daya miliki petani

-Menjelaskan konsep dan

manfaat inventarisasi sumber daya

- Menjelaskan teknik inventarisasi sumber daya

(lahan) petani

-Pengertian, Manfaat

dan Keunggulan - Prosedur

pelaksanaan inventarisasi

-Teknik pelaksanaan inventarisasi sumber

daya petani

- Ceramah

-Tanya jawab -Diskusi

-Penugasan

-Hand out

-Contoh, Gambar/foto

-Papan tulis -Kertas chart

-In fokus

4. Pengenalan peta dan pemetaan sederhana

lahan milik petani

Mengenalkan jenis-jenis peta dan pemlihan peta sederhana

untuk sumber daya petani

Menjelaskan cara pembuatan

peta sederhana untuk lahan petani

-Jenis dan macam peta -Bentuk dan manfaat

peta sedehana

-Pembuatan peta sederhana

-Tanya jawab -Diskusi,

-Penugasan

-Hand out -Papan tulis

-Kertas chart

-Contoh-contoh benih

5.

Usaha agroforestri

untuk peningkatan pendapatan dan

serapan karbon

- Menjelaskan pengertian usaha

agroforestri - Menjelaskan kombinasi

tanaman dalam agroforestry -Memahami analisa usaha

agroforestri dan tingkat

keuntungan

- Pengertian usaha

agroforestri -Teknik kombinasi

tanaman dalam agroforestri

- Analisa usaha

agroforestri dan tingkat keuntungan

-Ceramah

-Tanya jawab -Diskusi

Penugasan

-Hand out

-Gambar/foto -In Fokus

-Papan tulis -Kertas chart

-Film

B. PRAKTEK

1. Inventarisasi sumber daya milik petani

Melakukan inventarisasi sumber daya milik petani

-Mengukur posisi jenis pohon dan jumlahnya

-Pengukuran posisi jenis pohon

- Menghitung jumlah pohon dan

Praktek inventarisasi di

lokasi lahan petani

Buku gambar dan tally sheet

Page 39: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

32

-Mendiskripsikan diameter dan

tinggi masing-masing jenis pohon dan tanaman semusim

yang ada di lahan petani

pertumbuhannya

-Rekapitulasi data hasil inventarisasi

2. Pemetaan sederhana lahan milik petani

-Memetakan hasil pengukuran posisi pohon

-Mengindentifikasi lahan-lahan kosong untuk rencana

penanaman

-Pembuatan peta sederhana

-Penentuan luas lahan untuk ditanami

-Milimeter block (besar)

-Pensil - Stabiloboss

3. Analisa usaha agroforestri

- Membuat daftar manfaat tanaman yang ada di lahan

petani

-Melakukan perhitungan untung rugi usaha agroforestri di lahan

petani

- Manfaat tanaman yang ada di lahan

petani

-Perhitungan untung rugi usaha agroforestri

-Alat tulis -Kalkulator

-Daftar manfaat

Catatan: Untuk praktek inventarisasi sumber daya di lahan petani dilaksanakan pada areal tanaman campuran yang cukup representatif

Page 40: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

33

Lampiran 2. DAFTAR PESERTA PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI DI KABUPATEN JEMBER (29-31Juli 2011)

No.

Nama Peserta

(Luas Tnh Milik)

Pekerjaan

Utama (Sampingan)

Asal Peserta Tanaman

Budidaya

1. Slamet Tani Curah Nongko, Jember

2. Tamin Sutarjo Tani Curah Nongko,

Jember

3. Mistar Tani Curah Nongko, Jember

4. Ponijan Tani Curah Nongko,

Jember

5. Kukuh Widodo Tani Curah Nongko,

Jember

6. P. Buadi Tani Curah Nongko, Jember

7. Suparman Tani Curah Nongko,

Jember

8. Paikun Tani Curah Nongko,

Jember

9. Soirin Tani Curah Nongko, Jember

10. Supendi Tani Curah Nongko,

Jember

11. Haryono, SP Penyuluh Curah Nongko,

Jember

12. Suparto Tani Curah Nongko, Jember

13. Deni A. Sugianto Tani Curah Nongko,

Jember

14. Sukarman Tani Curah Nongko,

Jember

15. Sumadi Tani Curah Nongko, Jember

16. Parman Tani Curah Nongko,

Jember

17. P. Hamid Tani Curah Nongko,

Jember

18. Wahyu C. Kirana Staf TNMB Curah Nongko, Jember

19. Ika Puspitasari Staf TNMB Curah Nongko,

Jember

Page 41: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

34

DAFTAR PESERTA PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI DI KABUPATEN BANYUWANGI (28 Sptember-1Oktober 2011)

No. Nama Peserta

(Luas Tnh Milik)

Pekerjaan

Utama (Sampingan)

Asal Peserta Tanaman

Budidaya

1. Jito Tani (Pelihara sapi)

Pacesilo, Jember Kopi

2. Ponidi (0,25 ha) Tani Sarongan,

Banyuwangi

Durian

3. Moh Ali Maksum (0,25 ha)

Petani (Dagang) Sarongan, Banyuwangi

Kelapa

4. Sudarnoto Penyuluh Arjasa, Jember -

5. Fakhruddin Penyuluh Genteng, Banyuwangi

-

6. Sugiyanto (1 ha) Wiraswasta

(Tani)

Pacesilo, Jember Kopi,

padi, jagung

7. Jundi Wijoyo

(2 ha)

Wiraswasta

(Tani)

Pacesilo, Jember Kopi

8. Ali Maksum Pekerja Hotel

(Tani)

Karangharjo,

Banyuwangi

Tebu

9. Sukiman (0,25 ha)

Dagang (Ternak Kambing)

Glenmore, Banyuwangi

Gamelina

10. Suprapto

(0,25 ha)

Pekebun (Tani) Kebun Rejo,

Banyuwangi

Jati,

kopi, mahoni

11. Iskak Supra-woko (0,25 ha)

Pekebun Kebun Rejo, Banyuwangi

Kopi, pete,

durian

12. Aris Wahyudi (0,025 ha)

Guru (Tani) Kebun Rejo, Banyuwangi

Padi, mahoni,

trembesi

13. Supriyono (0,025 ha)

Pekebun (Ternak ayam)

Kebun Rejo, Banyuwangi

Kopi, kelapa,

alpukat, cabe

14. Paidi (0,075 ha) Tani Kebun Rejo,

Banyuwangi

Kelapa,

mahoni

15. Abdul Hamid Perhutani Kalibaru, Banyuwangi

-

16. Yoyok Windri Perhutani Kalibaru, Banyuwangi

-

17. Priyadi Usian (0,5

ha)

Petani (Dagang) Pesanggaran,

Banyuwangi

Kelapa

Page 42: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

35

18. H. Suyono, SP (3

ha)

Petani (Ternak) Kebun Rejo,

Banyuwangi

Mahoni

19. Dwi Waluyo (0,25 ha)

Wiraswasta (Tani)

Pace Sempolan, Jember

Sengon, jabon,

jagung

Lampiran 3. HASIL EVALUASI PENILAIAN KINERJA PENGAJAR/PELATIH PADA PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI DI KABUPATEN JEMBER (28-31 JULI 2011)

No. Materi yang Dinilai Nama Pengajar/Pelatih

oleh Peserta Sbr Nug Sis Kurni Widi

1. Penguasaan materi 88.9 88.6 76.1 95.0 95.0

2. Ketepatan waktu 90.8 89.2 79.2 96.0 94.7

3. Sistematika penyajian 91.4 88.1 78.3 96.3 93.7

4. penggunaan metode 90.3 91.1 76.9 96.0 94.3

5. Daya simpati, dan gaya 89.7 89.4 77.4 96.0 93.7

6. Penggunaan bahasa 91.8 88.8 78.2 95.0 95.0

7. Pemberian motivasi 90.0 89.4 78.6 95.3 95.0

8. Pncapaian TIK 89.4 88.8 79.4 96.0 95.7

9. Kesempatan tanya-jawab 91.6 90.3 80.3 95.3 95.7

10. Kepercayaan diri 92.5 91.7 83.1 97.7 96.3

11. Penguasaan materi 88.9 88.6 76.1 95.0 95.0

HASIL EVALUASI PENILAIAN KINERJA PENGAJAR/PELATIH PADA PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI DI

KABUPATEN BANYUWANGI (29 SEPTEMBER-1 OKTOBER 2011)

No. Materi yang Dinilai Nama Pengajar/Pelatih

oleh Peserta Sbr Nug Nyo Kurni Widi

1. Penguasaan materi 82.8 85.5 69.0 89.6 86.2

2. Ketepatan waktu 87.3 84.8 78.3 89.6 87.7

3. Sistematika penyajian 82.3 83.5 69.8 88.3 85.8

4. penggunaan metode 82.8 82.0 71.5 89.2 87.3

5. Daya simpati, dan gaya 83.8 81.5 69.8 89.2 86.2

6. Penggunaan bahasa 86.0 85.8 80.5 88.8 86.2

7. Pemberian motivasi 84.0 82.0 64.8 87.9 81.5

8. Pncapaian TIK 79.5 81.3 66.3 88.3 80.8

9. Kesempatan tanya-jawab 82.0 82.5 78.3 87.9 81.9

10. Kepercayaan diri 90.8 84.0 80.3 89.2 82.7

11. Penguasaan materi 82.8 85.5 69.0 89.6 86.2

Page 43: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

36

Lampiran 4.

HASIL EVALUASI PENILAIAN PESERTA TERHADAP PELAKSANAAN PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI 1. Evaluasi Penyelenggaran Pelatihan Inventarisasi Sumber Daya

Petani Angkatan I (Jember)

No. Indikator

Pilihan Peserta (%)

Amat

Baik

Baik Cukup Kurang

I. Penyelengaraan Pelatihan

1 Penyambutan kedatangan peserta 53 41 6

2 Pemberian alat tulis pelatihan 38 56 6

3 Pelayanan akomodasi 27 60 13

4 Pelayanan konsumsi 33 60 7

5 Pemberian bahan-bahan pelatihan 7 79 14

6 Pelayanan transportasi selama 14 64 22

7. Pemberian biaya bantuan

transportasi

27 46 27

2. Evaluasi Penyelenggaran Pelatihan Inventarisasi Sumber Daya Petani Angkatan II (Banyuwangi)

No. Indikator

Pilihan Peserta

Amat

Baik

Baik Cukup Kurang

I. Penyelengaraan Pelatihan

1 Penyambutan kedatangan peserta 39 61

2 Pemberian alat tulis pelatihan 32 58 10

3 Pelayanan akomodasi 28 33 22 17

4 Pelayanan konsumsi 11 44 40 5

5 Pemberian bahan-bahan pelatihan 26 26 38 10

6 Pelayanan transportasi selama 17 28 55

7. Pemberian biaya bantuan

transportasi

36 28 36

Page 44: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

37

Lampiran 5.

HASIL EVALUASI PENILAIAN PESERTA TERHADAP PELAKSANAAN PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI

1. Evaluasi Kurikululm dan Silabus Pelatihan Inventarisasi Sumber Daya Petani Angkatan I (Jember)

No. Indikator

Pilihan Peserta (%)

Amat

Baik

Baik Cukup Kurang

1. Jumlah mata pelajaran yang ada 35 59 6

2. Komposisi mata pelajaran 25 69 6

3. Tingkat pemahaman peserta atas

mata pelajaran

27 73

4. Manfaat praktik dari mata pelajaran 13 50 37

5. Kelengkapan metode dan bahan

ajar

33 53 14

6. Keterkaitan antara bahan pelajaran

dan mata pelajaran

27 73

7. Lama pelatihan 3 hari 14 43 43

2. Evaluasi Kurikululm dan Silabus Pelatihan Inventarisasi Sumber Daya Petani Angkatan II (Banyuwangi)

No. Indikator

Pilihan Peserta

Amat

Baik

Baik Cukup Kurang

8. Jumlah mata pelajaran yang ada 6 37 44 12

9. Komposisi mata pelajaran 17 33 33 17

10. Tingkat pemahaman peserta atas

mata pelajaran

6 33 55 6

11. Manfaat praktik dari mata pelajaran 32 42 26

12. Kelengkapan metode dan bahan

ajar

17 28 38 17

13. Keterkaitan antara bahan pelajaran

dan mata pelajaran

22 28 44 6

14. Lama pelatihan 3 hari 6 28 22 44

Page 45: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

38

Lampiran 6.

HASIL EVALUASI PENILAIAN PESERTA TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTEK PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI

1. Evaluasi Pelaksanaan Praktek Lapangan Angkatan I (Jember)

No. Pertanyaan

Pilihan Peserta

Terlalu

Lama

Sedang Cukup Terlalu

Pendek

1 Pemilihan waktu praktek 12 88

2 Lama sesi praktek 6 6 75 13

3 Arahan dana transfer

infromasi di dalam

praktek lapangan

6 6 75 3

4 Program sesi praktek

lapangan

6 88 6

5 Pelaksanaan kegiatan

praktek

6 6 82 6

6 Pemilihan obyek praktek 12 75 13

2. Evaluasi Pelaksanaan Praktek Lapangan Angkatan II

(Banyuwangi)

No. Pertanyaan

Pilihan Peserta

Terlalu

Lama

Sedang Cukup Terlalu

Pendek

1 Pemilihan waktu praktek 44 56

2 Lama sesi praktek 28 56 16

3 Arahan dana transfer

infromasi di dalam

praktek lapangan

18 76 6

4 Program sesi praktek

lapangan

32 68

5 Pelaksanaan kegiatan

praktek

22 78

6 Pemilihan obyek praktek 28 61 11

Page 46: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

39

Foto-Foto Kegiatan Pelatihan Inventarisasi Sumber Daya Petani Angkatan I

Page 47: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

40

Foto-Foto Kegiatan Pelatihan Inventarisasi Sumber Daya Petani Angkatan II

Page 48: PELATIHAN INVENTARISASI SUMBER DAYA PETANI Inventarisasi Sumber Daya Petani.pdf · 3.4 Mata Ajaran Pemetaaan Sederhana..... 12 3.5 Mata Ajaran Agroforestry..... 13 VI. PELAKSANAAN

41