pelatihan bahasa inggris esp untuk pemandu...
TRANSCRIPT
1
LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN BAHASA INGGRIS ESP UNTUK PEMANDU WISATA DI DESA WANAGIRI KECAMATAN SUKASADA
KABUPATEN BULELENG
Oleh:
Rima Andriani Sari, S.Pd., M.Hum. (Ketua)
NIP. 197605292005012003
I Made Suta Paramarta, S.Pd, M.Hum. (Anggota)
NIP. 197807102002121002
Made Aryawan Adijaya, S.Pd. (Anggota)
NIP. 197712162002121002
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor 93/UN48.16/PM/2016 Tanggal 25 Februari 2016
PROGRAM STUDI DIII BAHASA INGGRIS
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2016
3
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil a’laamiin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya seluruh kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang dilaksanakan di desa Wanagiri ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Universitas Pendidikan Ganesha dan Program Studi Diploma III Bahasa Inggris selalu
berupaya untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang
dilaksanakan pada tahun 2016 ini adalah pelatihan Bahasa Inggris ESP (English for specific
Purposes) untuk pemandu wisata di desa Wanagiri. Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini
melibatkan sejumlah pihak antara lain tim pelaksana, Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Undiksha, Perbekel desa beserta staff kantor desa Wanagiri, dan para pemandu
wisata yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa Wanagiri. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi partisipasi mereka terhadap
rampungnya kegiatan pelatihan dan tersusunnya laporan ini.
Demikianlah laporan pengabdian kepada masyarakat ini. Semoga kegiatan-kegiatan serupa
dapat dilaksanakan secara merata dan berkesinambungan di daerah-daerah yang
membutuhkan. Kami juga mengharapkan agar akan selalu ada dukungan terhadap kegiatan-
kegiatan serupa dari jurusan dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Singaraja, 31 Oktober 2016
Ketua Pelaksana
4
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
BAB I. PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 2
C. Tujuan Kegiatan 3
D. Manfaat Kegiatan 3
BAB II. METODE PELAKSANAAN 4
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN 8
BAB IV. PENUTUP
A. Simpulan 14
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 15
LAMPIRAN
A. Absensi Peserta kegiatan
B. Foto-foto Kegiatan
C. Peta Lokasi
D. Skoring Rubrik Evaluasi Peserta
E. Hasil Evaluasi I (Pretest) Peserta Pemandu Wisata
F. Hasil Evaluasi II (Posttest) Peserta Pemandu Wisata
G. Form Evaluasi Program
5
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Nama Peserta 5
Tabel 3.2. Rancangan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan 7
Tabel 4.1. Rincian Kegiatan Pelatihan 8
6
DAFTAR GAMBAR
Sambutan dan pembukaan oleh ketua pelaksana dan perbekel desa (hari pertama) 24
Pemberian materi pertama tentang pariwisata berbasis Tri Hita Karana (hari pertama) 24
Pemberian materi kedua tentang teknik-teknik memandu (hari kedua) 25
Pemberian materi ketiga tentang bahasa Inggris ESP untuk pemandu wisata (hari kedua) 25
Peserta berjalan menuju lokasi Air Terjun Banyumale (hari ketiga) 26
Pemantapan materi berupa simulasi dan pendampingan oleh instruktur dan pelaksana 1 26
(hari ketiga)
Pemantapan materi berupa simulasi dan pendampingan oleh instruktur dan pelaksana 2 27
(hari ketiga)
Pemantapan materi berupa simulasi dan pendampingan oleh instruktur dan pelaksana 3 28
(hari ketiga)
Suasana pelatihan sebelum post test dan evaluasi (hari keempat) 28
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Desa Wanagiri merupakan daerah pegunungan kawasan hutan belantara, sehingga
nama Wanagiri berasal dari wana artinya hutan atau alas (Bahasa Bali), dan giri artinya
gunung (bukit). Desa Wanagiri adalah sentra konservasi hutan di kabupaten Buleleng.
Berdasarkan data monografi desa, luas wilayah desa ini alah 1575 ha, dengan rincian
perkebunan 1122 ha, tegalan 11,5 ha, pemukiman/perumahan 28,25 ha. Jumlah penduduk
3111 orang.
Desa Wanagiri bisa disebut sebagai kawasan paling puncak yang menjadi pembatas
antara wilayah Bali Selatan dan Bali Utara (lihat lampiran 1 untuk peta lokasi). Sebagai
wilayah tertinggi, Wanagiri yang dikelilingi lembah, jurang dan gugusan perbukitan,
memiliki nilai wisata yang juga tinggi. Dari sebuah tempat di Wanagiri bisa dilihat dua danau
kembar, Buyan dan Tamblingan, dengan air yang tenang di sebelah selatan. Jika memandang
ke sekeliling yang lain, dari situ bisa disaksikan aktivitas agrowisata dari petani-petani sayur
yang sederhana. Jika memandang lebih jauh lagi ke utara, bentangan Laut Bali akan
memperlihatkan pemandangan yang menakjubkan. Walaupun kawasan yang biasa dijadikan
persinggahan wisatawan itu tak tergarap secara maksimal, desa ini berpotensi menjadi salah
satu kawasan wisata primadona di Buleleng.
Sesuai PERDA 16 tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Bali,
desa Pancasari dan desa sekitarnya termasuk desa Wanagiri merupakan KDTWK (Kawasan
Daerah Tujuan Wisata Khusus). Desa Wanagiri baru terbentuk pada tahun 1973 yang
merupakan penggabungan dari tiga dusun/banjar yang sebelumnya merupakan desa lain
yaitu: Banjar Dinas Asah Panji termasuk wilayah desa Panji, Banjar Alas Ambengan
termasuk wilayah Desa Ambengan yang sekarang namanya Banjar Dinas Bhuanasari sesuai
SKP Bupati Nomor 10 tahun 1989 dan Banjar Yeh Ketupat termasuk wilayah Desa Gitgit.
Salah satu mata pencaharian masyarakat di sana adalah di bidang pariwisata. Para
penggerak utama pariwisata di desa ini tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis) yang baru berdiri pada tahun 2014 dengan jumlah anggota sebanyak 60 orang.
Pokdarwis ini baru merintis jalur trekking dan wisata air terjun. Sebagian anggota menjadi
pemandu wisata, penjaga tiket, dan anggota koperasi. Para pemandu wisata, yang menjadi
target pelatihan ini, bertugas memandu wisatawan di seputar desa sampai ke danau
8
Tamblingan. Mereka biasanya mengantar wisatawan melewati jalur trekking melewati kebun
cengkeh, kopi dan sawah yang terhampar luas di seputar desa. Beberapa tujuan wisata di desa
ini adalah wisata air terjun yang berjumlah tujuh air terjun, diantaranya Pucak Manik, dan
Banyumale. Juga ada wisata Trekking Wanagiri – Sambangan.
Sayangnya, kebanyakan pemandu wisata di desa ini belum memiliki kemampuan
yang memadai untuk menjelaskan tentang objek dan atraksi wisata yang ada di desa dalam
bahasa Inggris yang baik. Banyak dari mereka tidak menguasai tata bahasa dan penguasaan
kosa kata juga masih minim. Kebanyakan dari mereka hanya tamatan sekolah dasar atau
sekolah menengah pertama dan tidak mendapatkan pelajaran bahasa Inggris secara formal.
Padahal para pemandu wisata ini perlu menjawab pertanyaan dalam bahasa Inggris tentang
desa wisata mereka, tempat menarik yang bisa dikunjungi, berkomunikasi sehari-hari dengan
wisatawan dan lainnya. Kebanyakan dari mereka juga belum pernah mendapat pelatihan
tentang teknik-teknik guiding dan juga kepariwisataan.
Minimnya kemampuan berbahasa Inggris dan juga pengetahuan akan kepariwisataan
ini tidak hanya berdampak pada ketidaksampaian informasi saja, namun juga berakibat pada
keberlangsungan pariwisata desa. Selama ini promosi desa yang paling berhasil adalah
promosi dari mulut ke mulut. Wisatawan asing yang merasa nyaman dengan pelayanan dari
satu orang penggerak wisata pastinya mempromosikan kepada wisatawan lain. Dengan
adanya kemampuan berbahasa yang lebih baik, dapat dipastikan akan lebih banyak promosi
dari mulut ke mulut untuk meningkatkan kegiatan pariwisata desa dan pastinya meningkatkan
sektor ekonomi desa.Hal inilah yang menjadi latar belakang perlu diadakannya pelatihan
bahasa Inggris dengan tujuan khusus (ESP) yang disertai dengan teknik guiding dan
kepariwisataan bagi para masyarakat di desa tersebut.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi dan fakta di lapangan, maka dalam pengabdian kepada
masyarakat ini dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: para pemandu wisata di
desa Wanagiri Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng belum memiliki kemampuan
berbahasa Inggris yang memadai. Dengan demikian perumusan masalah yang bisa
dirumuskan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: Apakah pelatihan
Bahasa Inggris ESP ini dapat meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris pemandu wisata
di desa Wanagiri Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng?
9
C. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk memberi pelatihan Bahasa
Inggris ESP atau Bahasa Inggris untuk Tujuan Khusus kepada para pemandu wisata desa
Wanagiri Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Peningkatan keterampilan ini dilihat
dari angka pretest dan posstest yang diberikan sebelum dan sesudah pelatihan. Anggota
khalayak sasaran yang strategis yang dilibatkan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat
ini adalah para pemandu wisata yang tergabung dalam pokdarwis desa Wanagiri yang
berjumlah 30 orang.
D. Manfaat Kegiatan
Dari kegiatan pelatihan ini, para pemandu wisata desa Wanagiri dapat
meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan para wisatawan dalam bahasa Inggris.
Pelatihan ini perlu dilakukan mengingat kenyataan bahwa kemampuan berbahasa Inggris
yang digunakan dalam berkomunikasi dengan wisatawan masih menjadi masalah. Dalam
pelatihan ini, keterampilan berbicara akan menjadi fokus yang meliputi penggunaan language
expression (useful phrases), kosa kata, tata bahasa, pronunciation dan fluency (kelancaran).
Dengan adanya kemampuan berbahasa Inggris yang baik, diharapkan pemandu wisata dapat
lebih percaya diri dan mempengaruhi kesan wisatawan yang datang ke desa Wanagiri.
10
BAB II
METODE PELAKSANAAN
Kerangka dasar dari pemecahan masalah dalam pengabdian pada masyarakat ini
adalah memberikan pelatihan bahasa Inggris ESP bagi masyarakat desa Wanagiri Kecamatan
Sukasada Kabupaten Buleleng. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaannya.
a. Persiapan
Tahap persiapan ini meliputi: 1) penjajagan kepada kepala desa terkait ijin
pelaksanaan kegiatan pelatihan, 2) pendataan peserta dan penyiapan instruktur yang
benar-benar ahli dalam bidangnya. Peserta adalah anggota pokdarwis yang meliputi
pemandu wisata di desa Wanagiri yang berjumlah 30 orang, sementara instruktur
berasal dari SMK 1 Sukasada dan Universitas Pendidikan Ganesha, 3) penyiapan tempat
kegiatan. Kegiatan dilaksanakan di ruang rapat kantor perbeekel desa Wanagiri dan
lokasi objek wisata, dan 4) penjadwalan kegiatan.
b. Pelaksanaan
Pelatihan dilaksanakan dalam empat hari. Pada hari pertama, pelatihan dimulai
dengan Pretest. Pretest diadakan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal para
pemandu wisata dalam melakukan interaksi dengan wisatawan di obyek wisata. Selain
itu, pretest juga dilakukan untuk mengidentifikasi language expressions dan kosa kata
yang telah dikuasai atau belum dikuasai oleh mereka. Kemudian tim pengusul akan
menggandakan materi pelatihan. Dari language expressions, fluency, grammar dan kosa
kata yang teridentifikasi selama observasi, tim pelaksana menyusun materi tambahan
yang diperlukan. Setelah pretest, kemudian diberikan materi pertama kepada peserta.
Materi pertama diberikan oleh guru SMK 1 Sukasada yang sering mendapatkan bimtek
pariwisata berbasis Tri Hita Karana
Hari kedua, masih di ruang rapat kantor perbekel, diberikan materi tentang
bahasa Inggris untuk Tujuan Khusus (ESP) oleh instruktur dan teknik-teknik memandu.
Pada hari ketiga, para peserta diberikan pemantapan materi langsung di lokasi objek
wisata yaitu Air Terjun Banyumale. Peserta diberikan simulasi peran di mana peserta
bermain peran sebagai turis dan pemandu wisata. Pada hari ke empat diberikan posttest
dan evaluasi terhadap program dan hasil pelatihan. Evaluasi program pelatihan
dilaksanakan dengan memberikan peserta angket pendapat tentang pelatihan.
11
c. Evaluasi
Pada kegiatan akhir, dilakukan evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan
kegiatan pelatihan. Tahapan ini menyangkut penilaian dan refleksi dari peserta terhadap
kegiatan pelatihan dengan memberikan peserta angket pendapat tentang pelatihan.
Angket dapat dilihat pada lampiran 2.
Anggota khalayak sasaran yang strategis yang dilibatkan dalam kegiatan pengabdian
pada masyarakat ini adalah pemandu wisata di desa Wanagiri Kecamatan Sukasada
Kabupaten Buleleng yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (pokdarwis) berjumlah 30
orang. Nama para peserta dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1. Nama Peserta
No Nama Peserta
1 Gede Merta Sastra Dhinata
2 Gede Suartawan
3 I Ketut Ranji
4 I Ketut Srimuka
5 I Made Suparanton
6 I Nyoman Suki Adnyana Putra
7 I Wayan Gumiasa
8 I Wayan Pada
9 Kadek Agus Dwik Atmaja
10 Kadek Budiarta Paramita
11 Kadek Kusuma Wardana
12 Ketut Martini
13 Ketut Putra
14 Ketut Putra Yasa
15 Ketut Sumertana
16 Ketut Suwenten
17 Luh Manik Sugiasih
12
18 Made Putriani
19 Made Suartama Giri
20 Made Sukarta
21 Made Sulendri
22 Made Sunarti
23 Made Wargata
24 Mangku Made Ngilis
25 Ni Nyoman Budiani
26 Nyoman Mertana Yasa
27 Putu Adi Putra Wirawan
28 Putu Sukadana
29 Putu Swarmika
30 Wayan Linggih Ariana
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Universitas Pendidikan Ganesha bekerja sama
dengan desa Wanagiri. Kegiatan pelatihan ini penting karena kebutuhan akan berkomunikasi
dalam bahasa Inggris yang memadai sangat dibutuhkan oleh para pemandu wisata di sana
agar wisatawan semakin banyak yang datang berkunjung. Selama ini belum ada pelatihan
seperti ini di desa mereka. Jurusan DIII Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Ganesha yang
merupakan jurusan yang menghasilkan lulusan praktisi pariwisata, sudah seyogyanya bisa
turut serta dalam membantu desa di Bali dalam upaya bersama-sama memajukan dunia
pariwisata, salah satunya dengan pemberian kegiatan pelatihan ini.
Metode yang dipilih dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode
ceramah dan pelatihan. Pada kegiatan ini, peserta pelatihan mendapat ceramah berupa materi
tentang pariwisata berbasis TRI Hita Karana, bahasa Inggris ESP untuk pemandu wisata, dan
teknik-teknik memandu. Para peserta kemudian dilatih untuk mengaplikasikan materi yang
diberikan yang dilaksanakan pada hari ketiga di lokasi obyek wisata. Kepada peserta
diberikan simulasi peran di mana peserta bermain peran sebagai turis dan pemandu wisata.
Simulasi peran dilakukan lewat diskusi kelompok dan pendampingan.
Ada tiga aspek evaluasi yang dilakukan yaitu aspek program, aspek proses, dan aspek
hasil (lihat tabel di bawah). Ketiga aspek evaluasi ini dilakukan ketika kegiatan berlangsung
dan pada akhir kegiatan. Evaluasi program dilakukan pada pertemuan terakhir pelatihan.
13
Secara spesifik aspek, teknik, instrumen, serta kriteria evaluasi yang dilakukan dapat
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3.2. Rancangan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
No Aspek
Evaluasi
Teknik Instrumen Kriteria
1 Program Kuesioner Angket/Kuesioner Kesesuaian dengan
tujuan
2 Proses Observasi -Daftar presensi
-Lembar observasi
Kehadiran lebih dari
85%
3 Hasil Penugasan
kepada
peserta
untuk
berperan
sebagai
pemandu
wisata dan
turis.
Rubrik nilai
keterampilan berbicara
Peserta mampu
menggunakan
language expressions
dan kosa kata yang
benar dalam bermain
peran.
14
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pelatihan ini ditujukan kepada pemandu wisata yang tergabung dalam
pokdarwis di desa Wanagiri Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Pelatihan ini
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 8 sampai Kamis tanggal 11 Agustus 2016 di ruang rapat
kantor perbekel desa Wanagiri dan lokasi obyek wisata Air Terjun Banyumale. Pelatihan ini
diikuti oleh 30 peserta, yang terdiri dari pemandu wisata. Pemberi materi tentang pariwisata
berbasis Tri Hita Karana adalah Nyoman Dodi Irianto, S.Pd., guru SMK 1 Sukasada yang
sering mendapatkan bimtek pariwisata berbasis Tri Hita Karana. Pemberi materi bahasa
Inggris ESP adalah dosen DIII Bahasa Inggris Undiksha yang sering memberikan pelatihan
bahasa Inggris khusus untuk pariwisata yaitu I Made Suta Paramarta, S.Pd., M.Hum dan
Made Aryawan Adijaya, S.Pd, M.Pd
Adapun dalam pelaksanaannya, kegiatan pelatihan ini terbagi dalam empat hari
seperti dalam tabel berikut.
Tabel 4.1. Rincian Kegiatan Pelatihan
No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan
1 Senin/8 Agustus
2016
Peserta melakukan registrasi di ruang rapat kantor
perbekel desa.
Ketua pelaksana memberikan sambutan dan pelatihan
dibuka oleh perbekel desa Wanagiri, I Wayan
Gumiasa, S.E.
Semua peserta diberikan pretest. Pretest dilakukan
dengan memberikan serangkaian pertanyaan kepada
pemandu wisata tentang apa yang mereka ucapkan saat
memandu wisatawan di obyek wisata. Tujuannya
adalah untuk mengetahui kemampuan awal para
pemandu wisata dan juga mengidentifikasi language
expressions dan kosa kata yang telah digunakan dan
juga dibutuhkan oleh mereka. Dari language
expressions dan kosa kata yang teridentifikasi selama
pretest, tim pelaksana menyusun materi tambahan
15
yang diperlukan.
Materi pertama diberikan oleh guru SMK 1 Sukasada
yang sering mendapatkan bimtek pariwisata berbasis
Tri Hita Karana, Nyoman Dodi Irianto, S.Pd.
Tanya jawab dan diskusi.
2 Selasa/9 Agustus
2016
Peserta melakukan registrasi di ruang rapat kantor
perbekel desa.
Materi kedua tentang teknik-teknik memandu
diberikan oleh Made Aryawan Adijaya, S.Pd., M.Pd.
Materi ketiga tentang bahasa Inggris ESP untuk
pemandu wisata diberikan oleh narasumber I Made
Suta Paramarta, S.Pd., M.Hum.
Tanya jawab dan diskusi.
3 Rabu/10 Agustus
2016
Peserta melakukan registrasi di ruang rapat kantor
perbekel
Peserta dan instruktur bergerak menuju lokasi wisata
Air Terjun Banyumale yang berjarak 5 km dari kantor
perbekel dengan kendaraan masing-masing.
Di lokasi, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok
kecil dengan 4 atau 5 orang. Kelompok pemandu
wisata ini terbentuk sebanyak 6 kelompok.
Para peserta diberikan situasi di mana mereka diminta
membuat simulasi tentang memandu wisatawan di
lokasi tersebut. Mereka kemudian berlatih
mengaplikasikan materi yang diperoleh pada hari
pertama dan kedua.
Praktek simulasi oleh masing-masing kelompok.
Pemberian feedback dari narasumber.
4 Kamis/11 Agustus
2016
Posttest diberikan kepada peserta. Seperti halnya
pretest, posttest dilakukan dengan memberikan
serangkaian pertanyaan kepada pemandu wisata
tentang apa yang mereka ucapkan saat memandu
wisatawan di obyek wisata. Tujuannya adalah untuk
16
mengetahui kemampuan akhir para pemandu wisata
setelah pelatihan.
Pemberian angket evaluasi program kepada peserta.
Penutupan oleh ketua pelaksana.
Kegiatan pelatihan bahasa Inggris untuk pemandu wisata ini dirasakan sangat berguna
bagi peserta dalam menjalankan tugas mereka dalam melayani wisatawan di desa wisata
Munduk. Motivasi mereka untuk mengikuti pelatihan termasuk tinggi, yang dapat dilihat dari
kehadiran peserta yang mencapai 30 orang dan kehadiran mereka hampir penuh pada hari
pertama sampai terakhir.
Materi pelatihan yang berupa print out diberikan kepada semua peserta pelatihan
sehingga dapat mereka gunakan lagi sewaktu-waktu setelah pelatihan berakhir. Materi ini
terbagi atas tiga bagian. Yang pertama adalah materi pariwisata berbasis Tri Hita Karana
yang disajikan pada hari pertama. Materi kedua adalah materi Bahasa Inggris ESP untuk
pemandu wisata yang diberikan pada hari kedua. Materi ketiga adalah materi tentang teknik-
teknik memandu yang juga dipaparkan pada hari kedua.
Berikut adalah uraian lebih rinci tentang kegiatan pelatihan yang dilaksanakan.
a. Pertemuan I (Senin, 8 Agustus 2016)
Pada hari pertama, setelah registrasi peserta, kegiatan dibuka oleh perbekel desa
yaitu Bapak I Wayan Gumiasa SE. Pada pembukaan ini, ketua pelaksana menjelaskan
tentang deskripsi dan tujuan kegiatan pelatihan. Kemudian panitia pelaksana melakukan
pretest. Setiap peserta diminta mengucapkan kalimat yang mereka ketahui untuk beberapa
fungsi bahasa yang biasanya digunakan saat memandu. Misalnya, panitia pelaksana
menanyakan apakah yang mereka ucapkan saat menjelaskan larangan saat memandu.
Jawaban bisa beragam sesuai dengan tingkat kemahiran mereka dalam berbahasa. Respon
yang ada antara lain: “Please don’t touch this” atau “Don’t swim”. Beberapa pemandu
wisata yang sudah terbiasa memandu dapat menjawab pertanyaan dengan language
expressions yang cukup baik, walaupun masih ada beberapa pengucapan dan struktur
bahasa yang perlu dikoreksi. Namun banyak pemandu wisata yang belum terbiasa
memandu sehingga ada yang tidak dapat menjawab pertanyaan sama sekali. Dari hasil
pretest ini, para pemandu wisata ini dapat dikategorikan dalam level pemula dan madya
(lihat lampiran 2 untuk hasil pretest).
17
Setelah pretest, materi pertama tentang kepariwisataan diberikan oleh guru SMK 1
Sukasada yang sering mendapatkan bimtek pariwisata berbasis Tri Hita Karana, Nyoman
Dodi Irianto, S.Pd selama dua jam. Adapun judul materi adalah “Penerapan Konsep Ideologi
Tri Hita Karana dalam Sadar Wisatadalam Konteks Meningkatkan Kompetensi Pemandu
Wisata Lokal”. Materi yang dipaparkan antara lain:
1. Landasan hukum pengembangan kepariwisataan yaitu UU no 10 tahun 2009 tentang
kepariwisataan
2. Hal-hal yang menjadi daya tarik wisata
3. Manfaat dan keuntungan mengembangkan kepariwisataan
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kepariwisataan
5. Community based tourism: konsep, manfaat, peranan masyarakat dan bagaimana
memulai community based tourism.
Pemberian materi kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi.
b. Pertemuan II (Selasa, 9 Agustus 2016)
Pada hari kedua, para pemandu wisata mendapat pelatihan tentang bahasa Inggris
khusus untuk pemandu wisata dan juga teknik memandu wisata. Pemaparan materi
dimulai dengan pemberian definisi tentang pemandu wisata menurut SK Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata no 10 year 2009 (PP no 10 tahun 2009) dan World Federation
of Tourist Guide Associations tahun 2003. Pemberian definisi ini penting untuk
mengidentifikasi tugas-tugas pokok seorang pemandu wisata. Kemudian pemberian materi
dilanjutkan dengan language expressions, kosa kata, tata bahasa dan etika dalam
berkomunikasi dengan wisatawan. Para peserta berlatih mengucapkan language
expressions yang diberikan dengan pengucapan dan intonasi yang tepat. Language
expressions ini diurutkan sesuai dengan fungsi bahasa dari mengawali dan mengakhiri
kegiatan memandu wisata. Misal dalam mengawali pemanduan, para pemandu berlatih
tentang bagaimana menyapa dan memberi salam kepada wisatawan. Dalam mengakhiri,
para pemandu berlatih bagaimana mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam
perpisahan.
Berikut adalah materi yang diberikan dalam pemberian materi kedua:
1. Definition of tourist guides
2. Fungsi bahasa dan ekspresi bahasa untuk greetings, addressing, introducing yourself,
welcoming the guests, telling objects in Wanagiri, explaining about Waterfalls,
explaining about coffee plantation, explaining about Wanagiri Waterfall, explaining
18
about Trekking and Tamblingan lake, telling about a prohibition, telling about a
process or procedure, dealing with questions, apologizing, thanking dan saying
farewell
Pemberian materi pada hari kedua ini kemudian dilanjutkan dengan materi ketiga
yaitu guiding technique. Materi yang diberikan antara lain:
1. Penggolongan pemandu wisata berdasarkan ruang lingkup kegiatan, berdasarkan
status, dan berdasarkan karakteristik wisatawan yang dipandu.
2. Kode etik pramuwisata
3. Teknik berbicara dan bahasa lisan
4. Teknik memandu wisatawan
5. Hal penting untuk menjadi pemandu wisatawan yang berhasil
Setelah pemebrian materi kedua dan ketiga ini, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab
dan diskusi.
c. Pertemuan III (Rabu, 11 Agustus 2016)
Setelah peserta melakukan registrasi di ruang rapat kantor perbekel, peserta dan
instruktur bergerak menuju lokasi wisata Air Terjun Banyumale yang berjarak 5 km dari
kantor perbekel dengan kendaraan masing-masing. Di lokasi, peserta dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil dengan 4 atau 5 orang. Kelompok pemandu wisata ini terbentuk
sebanyak 6 kelompok. Para peserta diberikan situasi di mana mereka diminta membuat
simulasi tentang memandu wisatawan di lokasi tersebut. Para pemandu wisata melakukan
simulasi tentang bagaimana cara memandu tamu dari awal sampai akhir, dari menyapa dan
memperkenalkan diri, sampai mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam
perpisahan. Mereka kemudian diberikan waktu selama sejam untuk berlatih mengaplikasikan
materi yang diperoleh pada hari pertama dan kedua. Praktek simulasi kemudian dilakukan
oleh masing-masing kelompok. Penampilan setiap kelompok kemudian diberikan feedback
secara lisan oleh ketiga narasumber tentang tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam
kepariwisataan desa, bahasa Inggris secara umum, dan teknik meandu.
d. Pertemuan IV (Kamis, 12 Agustus 2016)
Pada hari teakhir ini, dilakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rancangan
evaluasi sebelumnya. Evaluasi ini mencakup evaluasi program, proses dan hasil.
19
1. Evaluasi program. Sesuai rancangan evaluasi kegiatan pelaksanaan kegiatan,
panitia pelaksana memberikan angket evaluasi program kepada peserta. Ada
13 poin yang ditanggapi peserta dengan memberikan tanggapan Sangat Tidak
Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
Tanggapan peserta berada pada kisaran Setuju dan Sangat Setuju. (lihat
lampiran H)
2. Evaluasi proses. Untuk kehadiran peserta pelatihan, dari daftar absen dapat
dilihat kalau kehadiran 85 persen terpenuhi. (lihat lampiran A)
3. Evaluasi hasil. Pada hari keempat ini kembali diberikan test kepada peserta.
Seperti halnya pretest, posttest ini dilakukan dengan memberikan serangkaian
pertanyaan kepada pemandu wisata tentang apa yang mereka ucapkan saat
memandu wisatawan di obyek wisata. Tujuannya adalah untuk mengetahui
kemampuan akhir para pemandu wisata setelah pelatihan. Dari hasil evaluasi
roleplay atau simulasi pada kelompok pemandu wisata, terlihat bahwa
kemampuan berbahasa para pemandu wisata dapat dikategorikan cukup dan
baik dan terdapat peningkatan kemampuan berbahasa Inggris untuk beberapa
peserta. Namun tidak semua peserta bisa mencapai nilai maksimal. Lihat
lampiran G untuk hasil posttest.
Kemudian seluruh pelaksanaan kegiatan pelatihan ditutup oleh ketua pelaksana dan
dilanjutkan dengan pemberian sertifikat kepada para peserta.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya maka disimpulkan
bahwa kegiatan pelatihan bahasa Inggris untuk tujuan khusus (ESP) bagi pemandu wisata dan
di desa Wanagiri Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng sudah terlaksana dengan baik.
Kegiatan pelatihan berlangsung selama empat hari yaitu tanggal 8 – 11 Agustus 2016 dan
berjalan tepat waktu dan lancer. Hasil kegiatan pelatihan ini dievaluasi berdasarkan tiga
aspek, yaitu aspek program, aspek proses, dan aspek hasil. Pada aspek program, kegiatan
sudah berjalan sesuai dengan tujuan. Hal ini dilihat dari isian angket yang berkisar pada
Setuju dan Sangat Setuju untuk 13 item yang dikemukakan tentang pelaksanaan kegiatan
pelatihan. Pada aspek proses juga terkategori baik. Hal ini terbukti dari daftar kehadiran
peserta yang lebih dari 85% dan keantusiasan mereka dalam mengikuti pelatihan. Pada aspek
hasil juga terkategori baik, dimana terlihat bahwa kemampuan berbahasa para pemandu
wisata dapat dikategorikan cukup dan baik dan terdapat peningkatan kemampuan berbahasa
Inggris untuk beberapa peserta. Namun tidak semua peserta bisa mencapai nilai
maksimal.terdapat angket pendapat menunjukkan hasil yang menggembirakan.
4.2 Saran
Ada baiknya jika kegiatan pelatihan serupa bisa dilaksanakan secara kontinyu karena
jumlah para pemandu wisata di desa Wanagiri bertambah setiap tahun. Kegiatan pelatihan
bisa juga dilanjutkan dengan pelatihan dalam hal lain seperti pembuatan web atau blog bagi
para pemandu wisata atau pembuatan kamus kecil. Dengan adanya web atau blog, maka
potensi wisata desa Wanagiri akan lebih terekspos ke dunia sehingga menambah jumlah
wisatawan yang datang dan dengan demikian meningkatkan pariwisata desa.
21
DAFTAR PUSTAKA
Buleleng Kabupaten. “Profil Desa Wanagiri” Tersedia di http://sukasada.bulelengkab.
go.id/?sik=kantor&bid=c2f2b14369d058141a6754edafb41a88. Diakses pada 25
Oktober 2015.
BusyTeacher. “How to Teach ESP for Tour Guides”. Tersedia di
http://busyteacher.org/16306-how-to-teach-esp-for-tour-guides.html. diakses pada 20
Oktober 2015.
EnglishClub. “English for Work”. Tersedia di https://www.englishclub.com/english-for-
work/tour-guide.html) diakses pada 12 September 2015.
HPI Jakarta. “Peraturan Menparpostel Nomor: KM. 82/ PW 102/ MPPT-88”. Tersedia di
http://hpijakarta.wordpress.com/kode-etik-hpi/. Diakses pada 25 Oktober 2015.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Tersedia di http://kbbi.web.id/. Diakses pada
25Oktober 2015.
Robinson, P.C. 1991. ESP Today: A Practitioner's Guide. Hemel Hempstead :Phoenix.
Yaumi, M. Pengembangan Bahan Ajar English For Specific Purpose Berbasis Tik. Lentera
Pendidikan, Vol. 15 No. 2 Desember 2012. Tersedia di
https://www.academia.edu/7653602/44_PENGEMBANGAN_BAHAN_AJAR_ENGLISH_F
OR_SPECIFIC_PURPOSE_BERBASIS_TIK. diakses pada 24 Oktober 2015.
30
Lampiran B. Foto-foto kegiatan pelatihan
Sambutan dan pembukaan oleh ketua pelaksana dan perbekel desa (hari pertama)
Pemberian materi pertama tentang pariwisata berbasis Tri Hita Karana (hari pertama)
31
Pemberian materi kedua tentang teknik-teknik memandu (hari kedua)
Pemberian materi ketiga tentang bahasa Inggris ESP untuk pemandu wisata (hari kedua)
33
Pemantapan materi berupa simulasi dan pendampingan oleh instruktur dan pelaksana 1 (hari
ketiga)
Pemantapan materi berupa simulasi dan pendampingan oleh instruktur dan pelaksana 2 (hari
ketiga)
34
Pemantapan materi berupa simulasi dan pendampingan oleh instruktur dan pelaksana 3 (hari
ketiga)
Suasana pelatihan sebelum post test dan evaluasi (hari keempat)
36
Lampiran D. Skoring Rubrik untuk Evaluasi Peserta
No Components Score 1 Score 2 Score 3 Score 4
1 Language
Expressions
Presentation is
off topic and no
language
expressions
used.
Information
and language
expressions
are somewhat
accurate
Information and
language
Expressions are
mostly accurate
Information and
language
expressions are
all accurate
2 Pronunciation Hard to
understand
because of bad
pronunciation
Some words
are incorrectly
pronounced
and make the
dialog hard to
understand
A few
pronunciation
errors but none
that prevent
understanding
Pronunciation is
clear with
almost no errors
3 Fluency Speech does not
flow easily. It is
difficult to
remain
interested.
Some speech
flows well but
often stops to
think about
ideas.
Speech flows
smoothly with
only a few
pauses and
restarts
Speech flows
smoothly
without
interruptions
4 Vocabulary Makes many
errors in
vocabulary
Makes some
errors in
vocabulary
Makes a few
errors in
vocabulary
Uses
appropriate
vocabulary with
almost no errors
5 Grammar Makes many
errors in
grammar
Makes some
errors in
grammar
Makes a few
errors in
grammar
Uses correct
grammar with
almost no errors
1
Lampiran E. Hasil Evaluasi Peserta Pemandu Wisata (Pretest)
NO NAMA Language
Expressions
Pronunciation Fluency Vocabulary Grammar
1 Gede Merta Sastra Dhinata
2 2 2 2 2
2 Gede Suartawan
2 2 2 2 2
3 I Ketut Ranji 2 2 2 2 2
4 I Ketut Srimuka
2 2 2 2 2
5 I Made Suparanton
3 3 3 3 3
6 I Nyoman Suki Adnyana Putra
3 2 2 3 2
7 I Wayan Gumiasa
3 3 2 2 2
8 I Wayan Pada
2 2 2 2 2
9 Kadek Agus Dwik Atmaja
3 3 3 3 2
10 Kadek Budiarta Paramita
2 2 2 2 2
11 Kadek Kusuma Wardana
2 2 2 2 2
12 Ketut Martini
2 2 2 2 2
13 Ketut Putra 2 3 2 2 2
14 Ketut Putra Yasa
2 3 2 3 2
15 Ketut Sumertana
2 2 2 2 2
16 Ketut Suwenten
2 2 2 2 2
17 Luh Manik Sugiasih
3 3 3 3 2
18 Made Putriani
2 2 2 2 2
19 Made Suartama Giri
2 2 2 2 2
20 Made Sukarta
2 2 2 2 2
2
21 Made Sulendri
2 1 2 2 2
22 Made Sunarti
2 1 2 2 2
23 Made Wargata
2 2 2 2 2
24 Mangku Made Ngilis
1 1 1 1 1
25 Ni Nyoman Budiani
3 2 2 2 2
26 Nyoman Mertana Yasa
3 2 2 2 2
27 Putu Adi Putra Wirawan
2 2 2 2 2
28 Putu Sukadana
3 2 3 2 2
29 Putu Swarmika
2 2 2 2 2
30 Wayan Linggih Ariana
3 2 2 3 2
3
Lampiran E. Hasil Evaluasi Peserta Pemandu Wisata (Posttest)
NO NAMA Language
Expressions
Pronunciation Fluency Vocabulary Grammar
1 Gede Merta Sastra Dhinata
3 3 2 3 2
2 Gede Suartawan
3 2 2 3 2
3 I Ketut Ranji 3 2 2 2 2
4 I Ketut Srimuka
3 2 2 2 2
5 I Made Suparanton
3 4 3 3 3
6 I Nyoman Suki Adnyana Putra
3 3 2 3 2
7 I Wayan Gumiasa
3 3 2 3 2
8 I Wayan Pada
2 2 2 2 2
9 Kadek Agus Dwik Atmaja
3 4 3 3 2
10 Kadek Budiarta Paramita
3 2 2 3 2
11 Kadek Kusuma Wardana
3 2 2 3 2
12 Ketut Martini
2 2 2 2 2
13 Ketut Putra 3 3 2 2 2
14 Ketut Putra Yasa
3 3 2 3 2
15 Ketut Sumertana
3 2 2 2 2
16 Ketut Suwenten
2 2 2 2 2
17 Luh Manik Sugiasih
3 3 3 3 3
18 Made Putriani
3 2 2 3 2
19 Made Suartama Giri
3 2 2 3 2
20 Made Sukarta
3 2 2 2 2
4
21 Made Sulendri
2 1 2 3 2
22 Made Sunarti
2 2 3 2 2
23 Made Wargata
2 2 2 2 2
24 Mangku Made Ngilis
2 2 2 2 2
25 Ni Nyoman Budiani
3 2 2 3 2
26 Nyoman Mertana Yasa
3 2 2 3 2
27 Putu Adi Putra Wirawan
3 3 2 2 2
28 Putu Sukadana
3 3 3 2 2
29 Putu Swarmika
2 3 3 2 2
30 Wayan Linggih Ariana
3 2 2 3 2