pelaksanaan perlindungan jaminan kecelakaan kerja …digilib.unila.ac.id/57063/3/skripsi tanpa bab...

60
PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN TERHADAP APARATUR SIPIL NEGARA OLEH PT TASPEN (PERSERO) CABANG BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh RODHI HIBATULLAH ALAMSYAH FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 08-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA

DAN JAMINAN KEMATIAN TERHADAP APARATUR SIPIL NEGARA

OLEH PT TASPEN (PERSERO) CABANG BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

RODHI HIBATULLAH ALAMSYAH

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

ABSTRAK

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA

DAN JAMINAN KEMATIAN TERHADAP APARATUR SIPIL NEGARA

OLEH PT TASPEN (PERSERO) CABANG BANDAR LAMPUNG

Oleh

RODHI HIBATULLAH ALAMSYAH

Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) pada dasarnya mendapatkan perlindungan

atas kecelakaan kerja dan kematian dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana

diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017 tentang Jaminan

Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Aparatur Sipil Negara.

Permasalahan penelitian ini adalah: (2) Bagaimanakah pelaksanaan perlindungan

Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap ASN oleh PT

TASPEN Cabang Bandar Lampung? (2) Bagaimanakah strategi dalam

pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap ASN

oleh PT TASPEN Cabang Bandar Lampung?

Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan empiris.

Pengumpulan data dengan studi lapangan dan studi pustaka. Pengolahan data

meliputi seleksi, klasifikasi dan penyusunan data. Analisis data dilakukan secara

yuridis kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pelaksanaan perlindungan Jaminan

Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap ASN oleh PT TASPEN dengan

dasar hukum Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017 tentang Jaminan

Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Aparatur Sipil Negara. ASN yang

mengalami Kecelakaan Kerja mendapatkan perawatan, santunan, dan tunjangan

cacat, sedangkan Jaminan Kematian ahli waris dari peserta mendapatkan santunan

sekaligus, uang duka wafat, biaya pemakaman, dan bantuan beasiswa. (2) Strategi

dalam Pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

ASN oleh PT TASPEN adalah mengoptimalkan sosialisasi mengenai JKK dan

JKN kepada para ASN sebagai peserta program. Strategi tersebut dapat ditempuh

dengan beberapa langkah yaitu menyusun perencanaan sosialisasi, pemilihan

media sosialisasi, dan menjalin koordinasi dengan pihak terkait baik Badan

Kepegawaian Daerah maupun mitra bayar (pihak perbankan).

Saran dalam penelitian ini adalah: (1) PT TASPEN Cabang Kota Bandar

Lampung hendaknya meningkatkan sosialisasi program Jaminan Kecelakaan

Page 3: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

ii

Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) secara lebih efektif dan efisien.

Misalnya jadwal, peserta dan materi sudah diagendakan secara rutin (2)

Koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan mitra bayar sebaiknya

lebih ditingkatkan.

Kata Kunci: Perlindungan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, ASN

Page 4: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF PROTECTION OF WORK ACCIDENT

GUARANTEE AND DEATH GUARANTEE TO STATE CIVIL

APPARATUS

BY PT TASPEN (PERSERO) BANDAR LAMPUNG BRANCH

By

RODHI HIBATULLAH ALAMSYAH

Each State Civil Apparatus (ASN) basically gets protection for workplace

accidents and deaths in carrying out their duties as stipulated in Government

Regulation Number 66 of 2017 concerning Work Accident Guarantees and Death

Assurance for State Civil Apparatus.

The problems of this research are: (2) What is the implementation of the

protection of Work Accident and Death Assurance for ASN by PT TASPEN

Bandar Lampung Branch? (2) What is the strategy in implementation of the Work

Accident Guarantee and the Death Guarantee for ASN by PT TASPEN Bandar

Lampung Branch?

This research uses a normative and empirical juridical approach. Data collection

with field studies and literature studies. Data processing includes selection,

classification and compilation of data. Data analysis was conducted in a

qualitative juridical manner.

The results of this research indicate: (1) Implementation of the protection of Work

Accident and Death Assurance for ASN by PT TASPEN Bandar Lampung

Branch on the legal basis of Government Regulation Number 66 of 2017

concerning Work Accident Guarantees and Death Guarantees for State Civil

Apparatus. ASNs who experience Occupational Accidents receive care,

compensation and disability benefits, while the Death Assurance of the

beneficiaries of the participant receives compensation at the same time, death

grief money, funeral fees, and scholarship assistance. PT TASPEN in the

implementation of the program has fulfilled carried out based on applicable laws

and regulations. (2) The strategy in the implementation of work accident

insurance and the death guarantee for ASN by the Bandar Lampung branch of

TASPEN is to optimize socialization regarding JKK and JKN to ASNs as

program participants. The strategy can be pursued with a number of steps, namely

planning socialization, selecting socialization media, and coordinating with

Page 5: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

iv

related parties, both the Regional Personnel Agency and paying partners (the

banking sector). Suggestions in this research are: (1) PT TASPEN Bandar

Lampung City Branch should increase the socialization of the Work Accident

Guarantee (JKK) and Death Insurance (JKM) programs more effectively and

efficiently. For example, the schedule, participants and material have been

scheduled regularly (2) Coordination with the Regional Personnel Agency (BKD)

and paying partners should be improved.

Keywords: Protection, Work Accident Guarantee, Death Guarantee, ASN

Page 6: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA

DAN JAMINAN KEMATIAN TERHADAP APARATUR SIPIL NEGARA

OLEH PT TASPEN (PERSERO) CABANG BANDAR LAMPUNG

Oleh

RODHI HIBATULLAH ALAMSYAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA HUKUM

pada

Jurusan Hukum Administrasi Negara

Fakultas Hukum

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 7: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

Judul Skripsi : PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN

KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN

KEMATIAN TERHADAP APARATUR SIPIL

NEGARA OLEH PT TASPEN (PERSERO)

CABANG BANDAR LAMPUNG

Nama Mahasiswa : RODHI HIBATULLAH ALAMSYAH

No. Pokok Mahasiswa : 1542011062

Jurusan : Hukum Administrasi Negara

Fakultas : Hukum

MENYETUJUI,

1. Komisi Pembimbing

Sri Sulastuti, S,H.,M.Hum. Fathoni, S.H., M.H. NIP. 19620727 198703 2 004 NIP. 198208262014041001

2. Ketua Bagian Hukum Administrasi Negara,

Syamsir Syamsu, S,H.,M.Hum.

NIP. 196108051989031005

Page 8: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Sri Sulastuti, S,H.,M.Hum. ………………….

Sekretaris : Fathoni, S.H.,M.H. ………………….

Penguji Utama : Elman Eddy Patra, S.H., M.H. ………………….

2. Dekan Fakultas Hukum

Prof. Dr. Maroni, S.H., M.H.

NIP 19600310 198703 1 002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 22 Mei 2019

Page 9: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : RODHI HIBATULLAH ALAMSYAH

NPM : 1542011062

Bagian : Hukum Administrasi Negara

Fakultas : Hukum

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: “Pelaksanaan

Perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

Aparatur Sipil Negara oleh PT TASPEN (Persero) Bandar Lampung”, adalah

benar-benar hasil karya sendiri dan bukan hasil plagiat sebagaimana telah diatur

dalam Pasal 27 Peraturan Akademik Universitas Lampung dengan Surat

Keputusan Rektor Nomor 3187/H26/DT/2010.

Bandar Lampung, 17 April 2019

Penulis

Rodhi Hibatullah Alamsyah

NPM. 1542011062

Page 10: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Rodhi Hibatullah Alamsyah, lahir di Bandar

Lampung pada tanggal 28 September 1997, sebagai anak

kedua dari dua bersaudara, buah hati pasangan Bapak M.

Syahrial Alamsyah,S.H., M.H. dan Ibu Dra. Lista Rita.

Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 2 Rawalaut Bandar Lampung

selesai Tahun 2009, SMP Negeri 4 Bandar Lampung selesai Tahun 2012 dan

SMA Negeri 2 Bandar Lampung selesai Tahun 2015. Pada tahun yang sama

penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas

Lampung. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Sukaraja Tiga

Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timut pada Bulan Juli – Agustus

2018.

Page 11: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

MOTTO

Terkadang hidup tidak seindah cita-cita tapi cita-cita itu yang membuat kita

hidup untuk mencapai sebuah keberhasilan dan jangan pernah takut gagal

(Penulis)

Page 12: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

PERSEMBAHAN

Penulis persembahkan Skripsi ini kepada:

Kedua Orang Tercinta

Bapak M. Syahrial Alamsyah,S.H., M.H. dan Dra. Lista Rita

Atas segala kasih sayang dan cintanya yang tiada terbalas

oleh bentangan dunia dan segala isinya

Semoga kelak Allah SWT memberkahi dan meridhoinya

Kakakku Tercinta

Nugraha Eka Prayudha Alamsyah, S.I.P.

Atas dukungan dan motivasi yang diberikan

Almamaterku Tercinta

Universitas Lampung

Page 13: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

SANWACANA

Alhamdullilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

sebab hanya dengan kehendaknya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul: “Pelaksanaan Perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja dan

Jaminan Kematian terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT TASPEN

(Persero) Bandar Lampung”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama peroses penyusunan sampai dengan

terselesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Maroni, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Lampung

2. Bapak Syamsir Syamsu, S.H.,M.Hum, selaku Ketua Bagian Hukum

Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

3. Ibu Sri Sulastuti, S.H., M.Hum., selaku Pembimbing I, atas bimbingan,

masukan dan saran yang diberikan dalam proses penyusunan sampai dengan

selesainya skripsi

4. Bapak Fathoni, S.H., M.H., selaku Pembimbing II, atas bimbingan, masukan

dan saran yang diberikan dalam proses penyusunan sampai dengan selesainya

skripsi

Page 14: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

xiii

5. Bapak Elman Eddy Patra, S.H.,M.H, selaku Penguji Utama dan Pembahas I,

atas masukan dan saran yang diberikan dalam perbaikan Skripsi

6. Ibu Eka Deviani, S.H.,M.H, selaku Pembahas II, atas masukan dan saran yang

diberikan dalam perbaikan Skripsi

7. Segenap Dosen beserta staf dan Karyawan Fakultas Hukum Universitas

Lampung yang telah banyak membantu dan memberikan banyak ilmu

pengetahuan kepada Penulis selama menyelesaikan studi

8. Bapak Tanto selaku Kepala Bidang Layanan dan Manfaat PT TASPEN

Cabang Bandar Lampung yang telah membantu dalam penelitian sehingga

skripsi ini bisa terselesaikan

9. Annisa Adietya Pratama yang selalu menemani, memberikan semangat,

mendorong dan sabar untuk membantu menyelesaikan segala urusan dan

memberikan perhatian dalam segala hal sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

10. Sahabatku Sekawan: Arkan, Gilang, Anthony, Fadel, Ridho, Kinjai, Panca,

Reza, Fadly, Aziz, Yudha yang secara tidak langsung telah mendukung dalam

penyelesaian skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan mencapai gelar sarjana: Dzaky, Febri, Rio, Topik,

Panji, Radit, Tomy, Rico, Naufal, Romis, Bima, Ridho, Ibok, Buli, Mayang,

Mentari, Nanda, Mutiara, Anis, Erysha, Fitria yang telah menyemangati,

memberikan masukan dan saran, dan memberikan motivasi.

12. Almamaterku tercinta beserta seluruh Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

Lampung Angkatan 2015.

Page 15: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

xiv

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyelesaian skripsi ini, terima kasih atas semua bantuan dan

dukungannya.

Akhir kata Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan

perlindungan dan kebaikan bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 17 April 2019

Penulis

Page 16: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT .......................................................................................................... iii

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. v

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ vi

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. vii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................... viii

RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. ix

MOTTO ................................................................................................................. x

PERSEMBAHAN ................................................................................................. xi

SANWACANA .................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup Penelitian............................................ 5

1.2.1 Permasalahan .................................................................................... 5

1.2.2 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 5

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................... 5

1.3.1 Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

1.3.2 Kegunaan Penelitian ......................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7

2.1 Pengertian Asuransi ................................................................................... 7

2.2 Subyek dan Obyek Asuransi .................................................................... 12

2.3 Penggolongan dan Jenis-Jenis Asuransi .................................................. 17

2.4 Sistem Jaminan Sosial Nasional .............................................................. 20

2.5 Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ................................ 22

2.6 Pengertian Pekerja, Pengusaha, dan Pegawai Pemerintah ....................... 23

2.6.1 Pengertian Pekerja .......................................................................... 23

2.6.2 Pengertian Pengusaha ..................................................................... 24

2.6.3 Pengertian Aparatur Sipil Negara ................................................... 25

2.7 Dasar Hukum Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi

Aparatur Sipil Negara .............................................................................. 30

Page 17: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

xvi

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 33

3.1 Pendekatan Masalah................................................................................. 33

3.2 Sumber Data............................................................................................. 33

3.3 Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ......................................... 35

3.3.1 Pengumpulan Data.......................................................................... 35

3.3.2 Prosedur Pengolahan Data .............................................................. 36

3.4 Analisis Data ............................................................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 38

4.1 GambaranUmum PT TASPEN Cabang Bandar Lampung ...................... 38

4.2 Pelaksanaan Perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan

Kematian terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT TASPEN Cabang

Bandar Lampung ...................................................................................... 40

4.2.1 Wewenang Pelaksanaan Perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja

dan Jaminan Kematian terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT

TASPEN ......................................................................................... 40

4.2.2 Substansi Pelaksanaan Perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja

dan Jaminan Kematian terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT

TASPEN ......................................................................................... 44

4.2.3 Prosedur Pelaksanaan Perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja dan

Jaminan Kematian terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT

TASPEN ......................................................................................... 51

4.2.4 Kondisi Pelaksanaan Perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja dan

Jaminan Kematian terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT

TASPEN ......................................................................................... 57

4.3 Strategi dalam Pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan

Kematian terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT TASPEN Cabang

Bandar Lampung ...................................................................................... 64

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 68

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 68

5.2 Saran ........................................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Biaya Pengangkutan Peserta ke Rumah Sakit dan atau Peserta Termasuk

P3K .................................................................................................................. 58

2. Santunan Cacat ................................................................................................ 59

3. Tunjangan Cacat.............................................................................................. 59

4. Santunan Kematian Kerja (Tewas) ................................................................. 61

5. Biaya Pemakaman ........................................................................................... 61

6. Bantuan Beasiswa ........................................................................................... 62

7. Analisis SWOT Penyelenggaraan Pemberian Santunan JKK dan JKM oleh PT

TASPEN Cabang Bandar Lampung................................................................ 65

Page 19: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan satu Negara di dunia yang memiliki kekayaan alam yang

berlimpah dan memiliki masyarakat yang jumlahnya ratusan juta jiwa, masyarakat

tersebut harus dapat perlakuan yang sangat baik dan sudah sangat menjadi

tanggung jawab suatu Negara tersebut untuk mensejahterakan masyarakatnya,

termasuk Indonesia. Salah satu tujuan Negara menurut aliran kesejahteraan

(welfare state) adalah mengusahakan atau mewujudkan kemakmuran dan

kesejahteraan umum.1 Salah satu yang menjadi indikator tercapainya tujuan

negara adalah tersedianya jaminan sosial (social security) bagi masyarakat.

Adapun bentuk jaminan sosial yang dimaksud, antara lain diberikan dalam bentuk

asuransi sosial (social insurance).2

Berdasarkan landasan formal negara, Indonesia memiliki arah welfare state

dengan adanya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

alinea ke 4, tujuan Negara Republik Indonesia adalah melindungi segenap bangsa

indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

beradasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

1Yulia Netta, Ilmu Negara, PKKPUU Fakultas Hukum Universitas Lampung, Bandar Lampung,

2015 hlm. 73. 2Sentosa Sembiring, Hukum Asuransi, Nuansa Aulia Bandung, 2014, hlm. 99.

Page 20: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

2

Selain itu, ada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan

Sosial, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial yang menjadi landasan operasional menggerakan negara bagi

kesejahteraan sosial. Penyelanggaraan jaminan sosial merupakan kewajiban

negara yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945 Pasal 28H yang menyebutkan bahwa: Setiap orang berhak hidup

sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan yang

baik dan sehat serta untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Setiap orang berhak

mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan

manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. Setiap orang berhak

atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh

sebagai manusia yang bermartabat.

Salah satu yang harus dipikirkan jaminan sosialnya adalah Aparatur Sipil Negara

(ASN) sebagai salah satu unsur penting dalam melaksanakan tugas-tugas

pemerintahan, khususnya dalam melaksanakan tugas-tugas pembangunan

nasional. Menurut Pasal 1 angka (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara (UUASN), ASN adalah warga negara Indonesia

yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh

pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

Dalam Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional menetapkan 5 (lima)

program jaminan sosial, yaitu jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja,

jaminan hari tua, dan jaminan pensiun. Pegawai Negeri Sipil di Indonesia dibagi

Page 21: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

3

menjadi dua yaitu: Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik jumlah PNS Pada tahun 2016 berjumlah

4.374.349 PNS yang terdiri PNS Pusat dan Daerah.3 Pemerintah membentuk

Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam asuransi sosial dan dana pensiun

serta tabungan hari tua untuk kesejahteraan Aparatur Sipil Negara, yaitu PT

TASPEN.

PT TASPEN merupakan singkatan dari Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai

Negeri. Adapun pembentukan PT TASPEN sendiri dibentuk berdasarkan Undang-

Undang Nomor 11 Tahun 1956 tentang pembelanjaan Pensiun dan Undang-

Undang Nomot 11 Tahun 1969 tentang pensiun pegawai dan pensiun janda/duda

serta Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian

Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 tentang

Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil dilakukan penggabungan program

kesejahteraan pegawai negeri yang terdiri dari Program Asuransi Pegawai Negeri

Sipil dan Dana Pensiun serta Tabungan Hari Tua yang dikelola PT TASPEN.4

PT TASPEN memiliki progam Dana Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tabungan

Hari Tua (THT) serta program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian

bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara. Jaminan Kecalakaan Kerja dan Jaminan

Kematian bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara sangatlah penting dan sudah diatur

dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2015 yang

telah direvisi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017 tentang

3 Badan Pusat Statisik,Jumlah Aparatur Sipil Negara,dalam https://www.bps.go.id/, di akses 10

November 2018 4 PT TASPEN, Sejarah Perusahaan, dalam http://www.taspen.co.id/?page_id=28, di akses 4

Oktober 2018

Page 22: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

4

Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai Aparatur Sipil

Negara, Peraturan Pemerintah tersebut di bentuk berdasarkan ketentuan Pasal 92

ayat 4 dan Pasal 107 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara, maka di tetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi

Pegawai Aparatur Sipil Negara dan sudah di revisi menjadi Peraturan Pemerintah

Nomor 66 Tahun 2017. Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan

Kematian dimulai sejak yang bersangkutan di angkat sebagai pegawai hingga

masa tugasnya selesai.

PT TASPEN memiliki beberapa cabang salah satunya adalah cabang Bandar

Lampung. Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian di PT

TASPEN Cabang Bandar Lampung sudah berjalan. Pada tahun 2017 PT TASPEN

Cabang Bandar Lampung ada 105. 247 Aparatur Sipil Negara yang menjadi

anggota program PT TASPEN, Pada Tahun 2017 jumlah ASN yang mengklaim

Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian berjumlah 354 Aparatur Sipil

Negara5. Metode pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian

berupa santunan yang diberikan oleh PT TASPEN kepada Aparatur Sipil Negara.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis akan melakukan penelitian

yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul: “Pelaksanaan

Perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

Aparatur Sipil Negara oleh PT TASPEN Cabang Bandar Lampung”

5 PT TASPEN, Jumlah Peserta Cabang Bandar Lampung, dalam http://www.taspen.co.id/?page

id=32, di akses 10 November 2018

Page 23: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

5

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup Penelitian

1.2.1 Permasalahan

Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan pada latar belakang maka

permasalahan yang akan diteliti adalah:

1. Bagaimanakah pelaksanaan perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja dan

Jaminan Kematian terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT TASPEN Cabang

Bandar Lampung?

2. Bagaimanakah strategi dalam pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja dan

Jaminan Kematian terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT TASPEN Cabang

Bandar Lampung?

1.2.2 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup ilmu dalam penelitin ini adalah Hukum Administrasi Negara

dengan kajian mengenai pelaksanaan Perlindungaan PT TASPEN Cabang Bandar

Lampung dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian Kerja

Terhadap Aparatur Sipil Negara. Lokasi penelitian adalah pada PT TASPEN

Cabang Bandar Lampung dan waktu penelitian dilaksanakan pada Tahun 2019.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diajukan maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja dan

Jaminan Kematian terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT TASPEN Cabang

Bandar Lampung.

Page 24: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

6

2. Untuk mengetahui strategi dalam pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja dan

Jaminan Kematian terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT TASPEN Cabang

Bandar Lampung.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan berguna dalam pengembangan

keilmuan Hukum Administrasi Negara, Khususnya yang mengkaji masalah

Pelaksanaan Perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian

terhadap Aparatur Sipil Negara Oleh PT TASPEN Cabang Bandar Lampung.

2. Kegunaan Praktis

Kegunaan Praktis penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran pemikiran bagi PT

TASPEN Cabang Bandar Lampung dalam menjalankan program Jaminan

Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap Aparatur Sipil Negara.

b. Sebagai salah satu syarat akademis dalam penyelesaian pembelajaran pada

Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas

Lampung.

Page 25: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Asuransi

Perasuransian adalah istilah hukum (legal term) yang dipakai dalam perundang-

undangan dan perusahaan perasuransian. Istilah perasuransian berasal dari kata

“asuransi” diberi imbuhan per-an, maka muncullah istilah hukum “perasuransian”

yang berarti segala usaha yang berkenaan dengan asuransi. Usaha yang berkenaan

dengan asuransi ada 2 (dua) jenis, yaitu:

1. Asuransi di bidang kegiatan asuransi disebut usaha asuransi (insurance

business). Perusahaan yang menjalankan usaha asuransi disebut Perusahaan

Asuransi (insurance company).

2. Usaha dibidang kegiatan penunjang usaha asuransi disebut usaha penunjang

usaha asuransi. Perusahaan yang menjalankan usaha penunjang usaha asuransi

disebut Perusahaan Penunjang Asuransi.6

Asuransi atau pertanggungan yang merupakan terjemahan dari insurance atau

verzekering atau assurantie. Pertanggungan atau asuransi ditinjau dari segi hukum

selalu dikaitkan dengan perjanjian, karena memang perbuatan mengasuransikan

atau mempertanggungkan itu dapat digolongkan sebagai suatu perbuatan

perjanjian. Meskipun demikian tetap terdapat perbedaan pengertian yang agak

6 Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonsesia, Bandung. Penerbit PT Citra Aditya Bakti

2011.hlm. 5-6

Page 26: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

8

mengganggu antara pengertian yang diberikan KUHPerdata di satu pihak dengan

yang diberikan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) di pihak lain. 7

Rumusan asuransi atau pertanggungan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40

Tahun 2014 tentang Perasuransian adalah adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak

atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung

dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan

diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan.

Menurut Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) adalah

pertanggungan adalah perjanjian dengan mana penanggung mengikatkan diri

kepada tertanggung dengan menerima premi, untuk memberikan penggantian

kepadanya karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan yang mungkin dideritanya akibat dari suatu evenemen.

Apabila ditelaah secara redaksional, rumusan yang terdapat pada Pasal 246

KUHD lebih mengutamakan pada asuransi kerugian. Hal itu sehubungan degan

dengan kalimat suatu kerugian, kerusakan, kehilangan keuntungan yang

diharapkan lebih menonjol kepada sesuatu yang dapat dinilai dengan uang. Pasal

246 KUHD secara keseluruhan dan dalam pengertian umum hanya tepat untuk

jenis asuransi kerugian saja, tidak untuk asuransi jiwa atau asuransi sejumlah

7 Ibid, hlm. 7.

Page 27: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

9

uang.8 Dalam asuransi jiwa yang menjadi objek asuransi adalah jiwa tertanggung

atau mereka yang diasuransikan dan manfaat yang diberikan dapat berupa

santunan kepada seseorang atau lebih yang ditunjuk sebagai penerima manfaat

apabila tertanggung meninggal dunia.9 Obyek asuransi menurut rumusan Pasal

246 KUHD meliputi benda dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung

jawab hukum, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi dan

atau berkurangnya nilainya. 10

Sesuai dengan definisi asuransi tersebut dapat disimpulkan adanya beberapa unsur

dalam asuransi, yaitu:

a. Merupakan suatu perjanjian

b. Adanya premi

c. Adanya kewajiban penanggung untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung

d. Adanya suatu peristiwa yang belum terjadi (anzekes voorval) 11

Adanya suatu peristiwa yang belum terjadi berkaitan dengan konsep risiko yang

diperlukan untuk menganalisis berbagai cara untuk memberikan perlindungan

terhadap obyek pertanggungan. Pengertian risiko diartikan beragam oleh para

ilmuwan. Hal ini merupakan akibat luasnya ruang lingkup serta banyaknya segi-

segi yang mempengaruhinya, sehingga tergantung dari sudut pandang dan titik

berat dari mana seseorang itu melihat dan mengamati.

8 Ibid, hlm. 9

9 A. Junaedy Ganie, Hukum Asuransi Indonesia, Sinar grafika, Jakarta, 2011. hlm. 84.

10 Bhisma Murti, Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan, Kanisius, Yogyakata, 2000, hlm 9

11 Radiks Purba, Memahami Asuransi di Indonesia Seri Umum No.10, Pustaka Binaman Pressindo,

Jakarta, 1992, hlm. 29

Page 28: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

10

Risiko sebagai kemungkinan kerugian yang akan dialami, yang diakibatkan oleh

bahaya yang mungkin terjadi tapi tidak diketahui lebih dahulu apakah akan terjadi

dan kapan akan terjadi. Risiko sebagai sebagai kewajiban memikul kerugian yang

diakibatkan karena suatu sebab atau kejadian di luar kesalahan sendiri. Risiko

merupakan ketidakpastian tentang terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa

yang menciptakan kerugian.12

Pengertian risiko adalah suatu ketidaktentuan yang berarti kemungkinan

terjadinya suatu kerugian dimasa yang akan datang, jadi asuransi menjadikan

suatu ketidakpastian menjadi suatu kepastian yaitu dalam hal terjadi kerugian,

maka akan memperoleh ganti rugi. Untuk mempelajari tentang asuransi,

khususnya asuransi kerugian, risiko cukup dilihat sebagai ketidakpastian akan

terjadinya kerugian atau peristiwa yang tidak diharapkan terjadi. Dengan

demikian setiap terjadi kejadian hanya perlu memfokuskan pada dua hal pokok,

yakni ketidakpastian (uncertainty) dan kerugian (loss). Segala sesuatu yang dapat

dipastikan akan terjadi, tidak dapat disebut sebagai risiko. Misalnya, kematian.

Kematian adalah suatu hal yang pasti terjadi, sehingga tidak dapat dikategorikan

sebagai risiko. Namun kapan matinya seseorang adalah sesuatu hal yang tidak

pasti sehingga dapat dikategorikan sebagai risiko.13

Berdasarkan sifatnya risiko dibagi menjadi dua, yaitu risiko murni (pure risk) dan

risiko spekulatif (speculative risk). Dalam risiko murni kemungkinan yang akan

timbul hanyalah dua hal yaitu adanya kerugian (loss) atau tidak adanya kerugian

(no loss). Sebagai contoh, jika kita mengemudikan mobil untuk menuju ke suatu

12

Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, Bumi Aksara, Jakarta, 2004, hlm. 44 13

C.S.T. Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.

2002, hlm. 178

Page 29: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

11

tempat, kita menghadapi risiko kecelakaan atau tidak terjadi kerugian apapun

sampai di tujuan. Sedangkan dalam risiko spekulatif, kemungkinan yang timbul

tidak hanya kemungkinan adanya kerugian atau tidak adanya kerugian, namun

juga adanya kemungkinan dapat menimbulkan keuntungan bagi salah satu pihak

dan menimbulkan kerugian bagi pihak lain.14

Usaha untuk mengatasi risiko yang berhubungan dengan asuransi adalah

memperalihkan risiko. Tidak mungkin bagi para penanggung untuk menanggung

segala risiko. Risiko-risiko yang dapat dialihkan kepada penanggung adalah

risiko-risiko yang dapat diasuransikan. Karakteristik risiko-risiko yang dapat

diasurasikan dalam asuransi kerugian, adalah sebagai berikut:

a. Risiko tersebut dapat menimbulkan kerugian yang dapat diukur dengan uang.

Misalnya, kerusakan harta benda dimana tingkat ganti rugi dapat diukur dari

biaya perbaikannya.

b. Harus ada sejumlah besar risiko yang sama dengan risiko yang diasuransikan

(homogeanus exposure), sehingga perusahaan asuransi dapat menggunakan

statistik kerugian yang telah tersedia.

c. Risiko tersebut haruslah risiko murni, sehingga usaha untuk mencari

keuntungan dari adanya kerugian dapat dicegah.

d. Kerugian yang ditimbulkan oleh risiko itu harus terjadi secara tiba-tiba, tidak

terduga sebelumnya bagi pihak tertanggung. 15

Adapun karakteristik risiko-risiko yang dapat diasuransikan dalam asuransi

sejumlah uang (Jiwa) adalah:

14

Herman Darmawi, Op.Cit, hlm. 46 15

Nurhaida Aroyad, Asuransi Kecelakaan di Indonesia, AKP Perbanas, Medan, 1997, hlm. 76

Page 30: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

12

a. Risiko kematian, adalah suatu peristiwa yang pasti terjadi, tetapi tidak

diketahui kapan akan terjadi. Kematian mengakibatkan penghasilan lenyap

dan mengakibatkan kesulitan ekonomi bagi keluarga/tanggungan yang

ditinggalkan.

b. Risiko hari tua, adalah suatu peristiwa yang pasti terjadi dan dapat

diperkirakan kapan akan terjadi, tetapi tidak diketahui berapa lama terjadi.

Hari tua menyebabkan kekurangmampuan untuk memperoleh penghasilan dan

mengakibatkan kesulitan ekonomi bagi diri sendiri dan keluarga/tanggungan.

c. Risiko kecelakaan, suatu peristiwa yang tidak pasti terjadi, tetapi tidak

mustahil terjadi. Kecelakaan dapat mengakibatkan kematian atau

ketidakmampuan. Merosotnya kondisi kesehatan apalagi menjadi cacat

seumur hidup menyebabkan kesukaran ekonomi bagi diri sendiri dan

keluarga/tanggungan.16

2.2 Subyek dan Obyek Asuransi

Subyek dalam perjanjian asuransi adalah pihak-pihak yang bertindak aktif yang

mengamalkan perjanjian itu, yaitu pihak tertanggung, pihak penanggung dan

pihak-pihak yang berperan sebagai penunjang perusahaan asuransi.

a. Penanggung

Pengertian penanggung secara umum, adalah pihak yang menerima

pengalihan risiko dimana dengan mendapat premi, berjanji akan mengganti

kerugian atau membayar sejumlah uang yang telah disetujui, jika terjadi

peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya, yang mengakibatkan kerugian

16

Ibid, hlm. 77

Page 31: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

13

bagi tertanggung. Dari pengertian penanggung tersebut di atas, terdapat hak

dan kewajiban yang mengikat penanggung.17

Hak penanggung antara lain:

1) Menuntut pembayaran premi kepada tertanggung sesuai dengan perjanjian.

2) Meminta keterangan yang benar dan lengkap kepada tertanggung yang

berkaitan dengan obyek yang diasuransikan kepadanya.

3) Memiliki premi dan bahkan menuntutnya dalam hal peristiwa yang

diperjanjikan terjadi tetapi disebabkan oleh kesalahan tertanggung sendiri

sebagaimana diatur dalam Pasal 276 KUHD.

4) Memiliki premi yang sudah diterima dalam hal asuransi batal atau gugur

yang disebabkan oleh perbuatan curang dari tertanggung sebagaimana

diatur dalam Pasal 282 KUHD.

5) Melakukan asuransi kembali kepada penanggung yang lain dengan

maksud untuk membagi risiko yang dihadapinya sebagaimana diatur

dalam Pasal 271 KUHD. 18

Kewajiban dari penanggung adalah:

1) Memberikan ganti kerugian atau memberikan sejumlah uang kepada

tertanggung apabila peristiwa yang diperjanjian terjadi, kecuali jika

terdapat hal yang dapat menjadi alasan untuk membebaskan dari

kewajiban tersebut.

2) Menandatangani dan menyerahkan polis kepada tertanggung sebagaimana

diatur dalam Pasal 259, 260 KUHD.

17

Tuti Rastuti, Aspek Hukum Perjanjian Asuransi, Pustaka Yustisia, Yogyakarta. 2011 hlm. 59 18

Yusuf Shofie, Konsumen dan Hukum Asuransi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2011, hlm. 74

Page 32: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

14

3) Mengembalikan premi kepada tertanggung jika asuransi batal atau gugur,

dengan syarat tertanggung belum menanggung risiko sebagian atau

seluruhnya sebagaimana diatur dalam Pasal 281 KUHD.

4) Dalam asuransi kebakaran, penanggung harus mengganti biaya yang

diperlukan untuk membangun kembali apabila dalam asuransi tersebut

diperjanjikan demikian sebagaimana diatur dalam Pasal 289 KUHD. 19

Penyelenggara usaha perasuransian atau pihak yang bertindak sebagai pihak

penanggung hanya boleh dilakukan oleh badan hukum yang berbentuk

Perusahaan Perseroan (persero), Koperasi, Perseroan Terbatas dan Usaha

Bersama (mutual). Badan hukum penyelenggara perasuransian dalam Undang-

Undang Perasuransian, disebut perusahaan perasuransian. Perusahaan

Perasuransian tersebut adalah:

1) Perusahaan asuransi kerugian, yaitu perusahaan atau usaha asuransi yang

memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan

manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari

peristiwa yang tidak pasti.

2) Perusahaan asuransi jiwa, yaitu perusahaan atau usaha asuransi yang

memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan

hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.

3) Perusahaan reasuransi, yaitu perusahaan atau usaha asuransi yang

memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang

19

Ibid, hlm. 74

Page 33: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

15

dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian dan atau perusahaan asuransi

jiwa.20

b. Tertanggung

Pengertian tertanggung secara umum adalah pihak yang mengalihkan risiko

kepada pihak lain dengan membayarkan sejumlah premi. Pihak yang dapat

bertindak sebagai tertanggung berdasarkan Pasal 250 KUHD: bilamana

seseorang yang mempertanggungkan untuk diri sendiri, atau seseorang, untuk

tanggungan siapa diadakan pertanggungan oleh seorang yang lain, pada waktu

pertanggungan tidak mempunyai kepentingan atas benda tidak berkewajiban

mengganti kerugian. 21

Berdasarkan Pasal 250 KUHD, yang berhak bertindak sebagai tertanggung

adalah pihak yang mempunyai interest (kepentingan) terhadap obyek yang

dipertanggungkan. Apabila kepentingan tersebut tidak ada, maka pihak

penanggung tidak berkewajiban memberikan ganti kerugian yang diderita

pihak tertanggung. Pasal 264 KUHD menentukan selain mengadakan

perjanjian asuransi untuk kepentingan diri sendiri, juga diperbolehkan

mengadakan perjanjian asuransi untuk kepentingan pihak ketiga, baik

berdasarkan pemberian kuasa dari pihak ketiga itu sendiri ataupun di luar

pengetahuan pihak ketiga yang berkepentingan. Tertanggung dalam

pelaksanaan perjanjian asuransi mempunyai hak dan kewajiban yang harus

dilaksanakan, sehingga apabila terjadi peristiwa yang tidak diharapkan yang

terjamin kondisi polis maka penanggung dapat melaksanakan kewajibannya.

20

Sinta Uli, Pengangkutan Suatu Tinjauan Hukum Multimoda Transport Angkutan Laut,Angkutan

Darat, dan Angkutan Udara, USU Press. 2006. hlm. 69. 21

Tuti Rastuti, Op.Cit, hlm. 61

Page 34: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

16

Hak tertanggung antara lain:

1) Menuntut agar polis ditandatangani oleh penanggung sebagaimana diatur

dalam Pasal 259 KUHD.

2) Menuntut agar polis segera diserahkan oleh penanggung sebagaimana

diatur dalam Pasal 260 KUHD.

3) Meminta ganti kerugian bila terjadi hal peristiwa yang tidak diharapkan

yang terjamin dalam polis22

Kewajiban tertanggung adalah:

1) Membayar premi kepada penanggung sebagaimana diatur dalam Pasal 246

KUHD.

2) Memberikan keterangan yang benar kepada penanggung mengenai obyek

yang diasuransikan sebagaimana diatur dalam Pasal 251 KUHD.

3) Mencegah atau mengusahakan agar peristiwa yang dapat menimbulkan

kerugian terhadap obyek yang diasuransikan tidak terjadi atau dapat

dihindari; apabila dapat dibuktikan oleh penanggung, bahwa tertanggung

tidak berusaha untuk mencegah terjadinya peristiwa tersebut dapat

menjadi salah satu alasan bagi penanggung untuk menolak memberikan

ganti kerugian bahkan sebaliknya menuntut ganti kerugian kepada

tertanggung sebagaimana diatur dalam Pasal 283 KUHD

4) Memberitahukan kepada penanggung bahwa telah terjadi peristiwa yang

menimpa obyek yang diasuransikan, berikut usaha pencegahannya.23

22

Djojosoedarso Soeisno, Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Salemba

Empat, Jakarta, 2003, hlm. 114 23

Ibid, hlm. 115

Page 35: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

17

c. Obyek Pertanggungan

Objek pertanggungan menurut Pasal 268 KUHD: Pertanggungan dapat

berpokok semua kepentingan, yang dapat dinilai dengan uang, diancam oleh

suatu bahaya, dan oleh undang-undang tidak terkecualikan. Kepentingan

sebagaimana diatur dalam Pasal 268 KUHD tersebut tidak berlaku bagi

asuransi sejumlah uang (jiwa), di mana terdapat hal-hal tertentu yang tidak

dapat dinilai dengan uang atau bersifat hubungan material, yang bersifat

hubungan kekeluargaan dan hubungan cinta kasih antar keluarga. Pasal 1

angka 2 Undang-Undang Perasuransian menyatakan obyek asuransi adalah

benda dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab hukum,

serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang rusak, rugi, dan atau

berkurang nilainya. 24

2.3 Penggolongan dan Jenis-Jenis Asuransi

Penggolongan dan jenis-jenis asuransi adalah sebagai berikut:

a. Penggolongan secara yuridis

Pasal 247 KUHD menyebutkan lima macam asuransi, sebagai berikut:

1) Asuransi terhadap kebakaran.

2) Asuransi terhadap bahaya hasil-hasil pertanian.

3) Asuransi terhadap kematian orang.

4) Asuransi terhadap bahaya di laut dan perbudakan.

5) Asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan di darat dan di sungai.

24

Hadi Setia Tunggal, Dasar-Dasar Asuransi, Harvarin, Jakarta, 2005, hlm. 32

Page 36: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

18

Buku I KUHD mengatur tentang jenis asuransi yang pertama, kedua dan

ketiga. Sedangkan jenis asuransi yang keempat dan kelima di atur dalam Buku

II KUHD. Asuransi secara yuridis dapat digolongkan menjadi dua yaitu

asuransi kerugian dan asuransi jumlah.

1) Asuransi Kerugian Asuransi kerugian adalah suatu perjanjian asuransi yang

berisikan ketentuan bahwa penanggung mengikatkan dirinya untuk

melakukan prestasi berupa ganti kerugian kepada tertanggung seimbang

dengan kerugian yang diderita oleh pihak terakhir.

2) Asuransi Jumlah Asuransi jumlah adalah suatu perjanjian asuransi yang

berisi ketentuan bahwa penanggung terikat untuk melakukan prestasi

berupa pembayaran sejumlah uang yang besarnya sudah ditentukan

sebelumnya. Ciri dari asuransi jumlah adalah kepentingan yang tidak dapat

dinilai dengan uang, sejumlah uang yang akan dibayarkan oleh penanggung

telah ditentukan sebelumnya.25

b. Penggolongan berdasarkan ada tidaknya kehendak bebas para pihak

Penggolongan asuran berdasarkan ada tidaknya kehendak bebas para pihak

terdiri dari dua jenis sebagai berikut:

1) Asuransi sukarela (Voluntary Insurance) Asuransi sukarela adalah suatu

perjanjian asuransi yang terjadinya didasarkan kehendak bebas dari pihak-

pihak yang mengadakannya. Hal itu berarti bahwa timbulnya perjanjian

tidak ada paksaan dari luar. Oleh sebab itu asas kebebasan berkontrak

(Pasal 1338, Ayat (1) KUHPerdata) berperan dalam tumbuhnya jenis-jenis

25

Mashudi dan Mochammad Chidir Ali, Hukum Asuransi, Mandar Maju, Bandung, 1995. hlm. 52

Page 37: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

19

asuransi sukarela. Misalnya asuransi kebakaran, asuransi jiwa, asuransi

atas bahaya laut,dan lain-lain.

2) Asuransi wajib (Compulsory Insurance) Asuransi wajib terbentuk karena

diharuskan oleh ketentuan perundang-undangan. Dalam beberapa jenis

golongan asuransi wajib, terdapat sanksi apabila asuransi tersebut tidak

dilakukan. Sebagai contoh dari golongan asuransi wajib adalah Dana

Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Kendaraan Umum, Dana

Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 26

c. Penggolongan berdasarkan tujuan

Penggolongan asuransi berdasarkan tujuannya terdiri atas dua jenis:

1) Asuransi Komersial (Commercial Insurance) Pada umumnya asuransi

komersial diadakan oleh perusahaan asuransi sebagai sebuah bisnis,

sehingga tujuan utama adalah memperoleh keuntungan. Oleh karena itu,

segala sesuatu yang berkaitan dengan perjanjian ini, misalnya berdasarkan

besar premi, besarnya ganti kerugian, didasarkan perhitungan ekonomis.

Semua jenis asuransi komersial diatur dalam KUHD. Pada dasarnya

asuransi komersial merupakan asuransi sukarela.

2) Asuransi Sosial Asuransi sosial diselenggarakan tidak dengan tujuan

memperoleh keuntungan, tetapi bermaksud memberikan jaminan sosial

kepada masyarakat atau sekelompok masyarakat.27

26

Ibid. hlm. 104 27

Endang dan M.Suparman, Hukum Asuransi Perlindungan Tertanggung, Asuransi Deposito,

Usaha Perasuransian, Alumni, Bandung, 2003.hlm. 15

Page 38: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

20

2.4 Sistem Jaminan Sosial Nasional

Sistem Jaminan Sosial Nasional merupakan program negara yang mempunyai

tujuan memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak dan memperoleh jaminan

apabila mengalami kecelakaan dan memberikan kepastian perlindungan dan

kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Undang-Undang Nomor 40

Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial, merupakan upaya nyata dan

komitmen pemerintah untuk memberikan jaminan kepada seluruh rakyatnya.28

Pasal 1 Angka (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

Jaminan Sosial menjelaskan bahwa jaminan sosial adalah salah satu bentuk

perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi

kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Pasal 1 Angka (2) menjelaskan bahwa

Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah suatu tata cara penyelenggaraan program

jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggaraan jaminan sosial.

Penyelenggaraaan Sistem Jaminan Sosial oleh pemerintah dibantu oleh Badan

Usaha Milik Negara sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor

40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial:

(1) Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial harus dibentuk dengan Undang-

Undang

(2) Sejak berlakunya Undang-Undang ini, badan penyelenggara jaminan sosial

yang ada dinyatakan sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menurut

Undang-Undang ini.

(3) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebagaimana dimaksud Ayat(1) adalah:

a. Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek);

b. Perusahaan Perseroan (Persero) Dana tabungan dan Asuransi Pegawai

Negeri (TASPEN) ;

c. Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata

Republik Indonesia (ASABRI) ; dan

d. Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES) ;

28

Zaelani, Komitmen Pemerintah dalam Penyelenggaraan Jaminan Sosial Nasional, Jurnal

Legislasi Indonesia Vol.9 No.2-Juli 2012, hlm. 192-193.

Page 39: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

21

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

menyatakan bahwa sistem Jaminan Sosial Nasional bertujuan untuk memberikan

jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta

dan/atau anggota keluarganya. Adapun yang dimaksud dengan kebutuhan dasar

hidup adalah kebutuhan esensial setiap orang agar dapat hidup layak, demi

terwujudnya kesejahteraan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Pasal 18 Pasal 5 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial menetapkan jenis program jaminan sosial meliputi:

a. Jaminan Kesehatan

Adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional dengan

tujuan untuk menjamin agar peserta dan anggota keluarganya memperoleh

manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan

dasar kesehatan.

b. Jaminan Kecelakaan Kerja

Adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional dengan

tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pelayanan kesehatan dan

santunan uang tunai apabila ia mengalami kecelakaan kerja atau menderita

penyakit akibat kerja

c. Jaminan Hari Tua

Adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional dengan

tujuan untuk menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila memasuki

masa pensiun, mengalami cacat total tetap atau meninggal dunia

Page 40: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

22

d. Jaminan Pensiun

Adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional dengan

tujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada saat peserta

mengalami kehilangan atau berkurang penghasilannya karena memasuki usia

pensiun atau mengalami cacat tetap total

e. Jaminan Kematian

Adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional dengan

tujuan untuk memberikan santunan kematian yang dibayarkan kepada ahli

waris peserta yang meninggal dunia

Kepesertaan program SJSN adalah bersifat wajib bagi seluruh rakyat Indonesia,

termasuk penduduk yang tidak mampu. Manfaat yang akan diterima peserta

adalah untuk pemenuhan kebutuhan dasar hidup yang layak untuk semua

program, yakni untuk menanggulangi resiko ekonomi karena sakit, kecelakaan

kerja, menjadi tua, pensiun, atau kematian.29

2.5 Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar

pekerja/buruh dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa

diskriminasi atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja/buruh

dan keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan kemajuan dunia

usaha. Salah satu aspek perlindungan ketenagakerjaan yaitu Kesehatan dan

Keselamatan Kerja. 30

Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang seterusnya akan

disebut K3 adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan

29

Budi Santoso, Analisis Yuridis Kewenangan Pengelolaan Program Jaminan Kecelakaan Kerja

Bagi Aparatur Sipil Negara”, Jurnal Arena Hukum Vol 10 No.3- Desember 2017, hlm. 385-401 30

Rachmat Trijono, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan, Sinar Sinanti, Jakarta, 2014, hlm. 53

Page 41: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

23

kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.

Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.

Beberapa pengertian tentang K3 adalah sebagai berikut:

1. Filosofi (Mangkunegara)

K3 adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan

kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia

pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan

makmur.

2. Keilmuan

K3 adalah semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya

kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan

pencemaran lingkungan.

3. Ohsas

K3 adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan

dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok,

pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

2.6 Pengertian Pekerja, Pengusaha, dan Pegawai Pemerintah

2.6.1 Pengertian Pekerja

Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah dan imbalan

dalam bentuk lain. Dalam definisi tersebut terdapat dua unsur yaitu orang

yang bekerja dan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain31

. Dalam

ketentuan Pasal 1 UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

31

Maimun, Hukum Ketenagakerjaan Suatu Pengantar, Pradnya Paramita, Jakarta, 2003, hlm. 13

Page 42: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

24

disebutkan bahwa, Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan

pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa untuk memenuhi

kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Pekerja atau buruh merupakan

bagian dari tenaga kerja yaitu tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan

kerja, di bawah perintah pemberi kerja.32

2.6.2 Pengertian Pengusaha

Menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 Angka (5)

menyebutkan bahwa pengusaha adalah:

a) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan

suatu perusahaan milik sendiri,

b) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri

sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya,

c) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di

Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud yang

berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

Pada prinsipnya pengusaha adalah seorang yang menjalankan perusahaannya

baik milik sendiri ataupun bukan sebagai pemberi kerja, Sedangkan

pengusaha dapat disimpulkan adalah orang yang mempekerjakan orang untuk

dirinya dengan memberikan upah sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati kedua belah pihak.

Aparatur sipil negara sebagai alat pemerintah memiliki peran penting sebagai

pegawai yang berkewajiban menyalurkan komponen kebijakan-kebijakan dan

32

Ibid. hlm. 14

Page 43: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

25

peraturan-peraturan pemerintah. Menurut Logeman, pegawai adalah setiap pejabat

yang mempunyai suatu hubungan dinas dengan Negara. Menurut hubungan dinas

itu mereka wajib melakukan jabatan-jabatan yang ditugaskan kepada mereka.33

Pemerintah memiliki rencana kerja dalam melaksanakan fungsinya. Pemerintah

dalam melaksanakan rencana kerja harus didukung aparatur sipil negara. Jumlah

aparatur sipil negara yang memadai akan memberikan hasil yang optimal dari

pelaksanaan rencana kerja tersebut, oleh karena itu, kebutuhan atas aparatur sipil

negara dalam instansi pemerintah merupakan hal yang penting.

2.6.3 Pengertian Aparatur Sipil Negara

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah

dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan

diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara

lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Jenis Pegawai

Aparatur Sipil Negara Menurut Pasal 6 Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara, yang menjelaskan Pegawai Aparatur Sipil Negara

terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan

Perjanjian Kerja (PPPK).

Berdasarkan uraian di atas maka diketahui bahwa yang menyelenggarakan tugas-

tugas negara atau pemerintahan adalah pegawai negeri, karena kedudukan

pegawai negeri adalah sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, juga pegawai

negeri merupakan tulang punggung pemerintah dalam proses penyelenggaraan

pemerintahan maupun dalam melaksanakan pembangunan nasional.

33

Ninik Maryanti, Basri Salipi, Perkembangan Sistem Penggajian Pegawai Negeri Sipil, Bina

Aksara, Jakarta, 1988, hlm. 5.

Page 44: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

26

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi

syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat

pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Pegawai

Negeri Sipil, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia “Pegawai” berarti

“orang yang bekerja pada pemerintahan (perusahaan dan sebagainya) ”

sedangkan “Negeri” berarti Negara atau pemerintahan, jadi Pegawai Negeri

Sipil adalah orang yang bekerja pada pemerintahan atau Negara.34

Menurut Mahfud MD pengertian pegawai negeri terbagi dalam dua bagian

yaitu pengertian stipulatif dan pengertian ekstensif yaitu:

a. Pengertian Stipulatif

Pengertian yang bersifat stipulatif (penetapan tentang makna yang

diberikan oleh undang-undang) tentang pegawai negeri terdapat Pasal 1

Angka (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara bahwa pegawai negeri adalah setiap warga negara Republik

Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh

pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri,

atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 3 Ayat (1): Penyelenggaraan kebijakan dan Manajemen aparatur

sipil Negara berdasarkan pada asas kepastian hukum, profesionalitas,

proporsionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif

34

Sri Hartini, Tedi Sudrajat, Setiajeng Kadarsih, Hukum Kepegawaian Di Indonesia,Sinar Grafika,

Jakarta, 2008, hlm. 31-32.

Page 45: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

27

dan efisien, keterbukaan, nondiskriminatif, pesatuan dan kesatuan,

keadilan dan kesetaraan, dan kesejahteraan. Pengertian Stipulatif berlaku

dalam pelaksanaan semua peraturan kepegawaian dan umumnya dalam

pelaksanaan semua peraturan perundang-undangan, kecuali diberikan

definisi lain.

b. Pengertian ekstensif

Pegawai Negeri berkaitan dengan pengertian stipulatif, ada beberapa

golongan yang sebenarnya bukan Pegawai Negeri menurut Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2014. Hal tersebut dalam hal tertentu dianggap

sebagai dan diperlakukan sama dengan Pegawai Negeri, artinya disamping

pengertian stipulatif ada pengertian yang hanya berlaku pada hal-hal

tertentu35

.

Berkaitan dengan pengertian Pegawai Negeri atau seseorang dapat disebut

Pegawai Negeri Sipil apabila memenuhi beberapa unsur yaitu memenuhi

syarat-syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang,

diserahi tugas dalam jabatan suatu negeri dan digaji menurut peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang ASN, PNS sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 huruf (a) yaitu pegawai ASN yang diangkat

sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki

nomor induk pegawai secara nasional. Pegawai Negeri Sipil di bagi

menjadi dua jenis yaitu:

35

Philipus M. Hadjon dkk, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada Pers,

Yogyakarta, 1994, hlm. 39

Page 46: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

28

a. Pegawai Negeri Sipil Pusat

Yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil pusat adalah Pegawai Negeri

Sipil yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan

bekerja pada Departemen, Lembaga Pemerintahan Nondepartemen,

Kesekertariat Lembaga Negara, Instansi Vertikal di Daerah Provinsi

Kabupaten/Kota, Kepaniteraan Pengadilan, atau dipekerjakan untuk

menyelenggarakan tugas Negara lainnya.

b. Pegawai Negeri Sipil Daerah

Yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah Pegawai Negeri

Sipil daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang gajinya dibebankan pada

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan bekerja pada Pemerintah

Daerah, atau di pekerjakan diluar instansi induknya.

Menurut Pasal 1 Angka (4) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

Manajemen Pegawai Negeri Sipil yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil

(PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat

sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk

menduduki jabatan pemerintahan.

2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Dalam Pasal 1 ayat (4) Undang-Undang ASN, Pegawai Pemerintah dengan

Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara Indonesia

yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk

jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. PPPK

menurut Pasal 6 huruf (b) merupakan pegawai ASN yang diangkat sebagai

Page 47: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

29

pegawai dengan perjanjian kerja oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan

kebutuhan instansi pemerintah dan ketentuan undang-undang ini.

Untuk melakukan pengadaan, instansi pemerintah harus melakukan pemetaan dan

penyusunan jumlah dan jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan

beban kerja untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun

berdasarkan prioritas kebutuhan. Setelah dilakukan pemetaan dan penyusunan

kebutuhan PPPK, instansi pemerintah melaksanakan tahapan perencanaan,

pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, dan

pengangkatan PPPK. Penerimaan calon PPPK dilaksanakan oleh Instansi

Pemerintah melalui penilaian secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi,

kebutuhan Instansi Pemerintah, dan persyaratan lain yang dibutuhkan dalam

jabatan. Selanjutnya untuk pengangkatan calon PPPK ditetapkan dengan

keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian dengan masa perjanjian kerja paling

singkat 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan dan didasarkan

pada penilaian kinerja. PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi calon

PNS. Untuk diangkat menjadi calon PNS, PPPK harus mengikuti semua proses

seleksi yang dilaksanakan bagi calon PNS dan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Menurut Pasal 1 Angka (5) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

Manajemen Pegawai Negeri Sipil yang dimaksud dengan Pegawai Pemerintah

dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi

syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu

tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

Page 48: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

30

2.7 Dasar Hukum Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi

Aparatur Sipil Negara

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi ASN

merupakan usaha Pemerintah untuk mensejahterakan ASN, dengan mengeluarkan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2017 tentang Jaminan

Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara. PT

TASPEN di percaya menjadi penyelenggara JKK dan JKM bagi ASN.36

Pasal 8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2017

menjelaskan bahwa Jaminan Kecelakaan Kerja Adalah perlindungan atas resiko

kecelakaan atau penyakit akibat kerja berupa perawatan, santunan, dan tunjangan

cacat. Kecelakaan kerja yang di maksud adalah kecelakaan yang terjadi:

a. dalam menjalankan tugas kewajiban;

b. dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas, sehingga kecelakaan

itu disamakan dengan kecelakaan yang terjadi dalam menjalankan tugas

kewajibannya;

c. karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab ataupun sebagai akibat

tindakan terhadap anasir itu dalam melaksanakan tugas;

d. dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya; dan/atau

e. yang menyebabkan Penyakit Akibat Kerja.

Adapun manfaat dari Jaminan Kecelakaan Kerja yang diatur dalam Pasal 9

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017 meliputi:

36

Budi Santoso, “Analisis Yuridis Kewenangan Pengelolaan Program Jaminan Kecelakaan Kerja

Bagi Aparatur Sipil Negara”, Jurnal Arena Hukum Vol 10 No.3- Desember 2017, hlm. 385-401

Page 49: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

31

a. Perawatan

b. Santunan

c. Tunjangan cacat

Manfaat perawatan Jaminan Kecelakaan Kerjasebagaimana dimaksud dalam Pasal

9 huruf a, diberikan sesuai kebutuhan medis yang meliputi:

a. Pemeriksaa dasar dan penunjang

b. Pemeriksaan tingkat pertama dan lanjutan

c. Rawat inap kelas 1 Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta yang

setara

d. Perawatan intensif

e. Penunjang diagnostic

f. Pengobatan

g. Pelayanan khusus

h. Alat kesehatan dan implant

i. Jasa dokter dan medis

j. Operasi

k. Transfusi darah

l. Rehabilitasi medis

Jaminan Kematian adalah perlindungan atas resiko kematian bukan akibat

kecelakaan kerja berupa santunan kematian. Adapun manfaat program Jaminan

Kematian sebagai berikut:

a. Diberikan bagi Peserta yang wafat

b. Santunan kematian yang terdiri atas:

Page 50: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

32

1) santunan sekaligus

2) uang duka wafat

3) biaya pemakaman dan

4) bantuan beasiswa

5) santunan kematian diberikan kepada ahli waris dari peserta yang wafat

Page 51: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua

macam cara yaitu pendekatan secara normatif dan pendekatan secara empiris37

:

1. Pendekatan normatif yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara

mempelajari ketentuan dan kaidah berupa aturan hukum atau ketentuan hukum

yang ada hubungannya dengan judul penelitian dan permasalahan yang di

bahas.

2. Pendekatan empiris yaitu pendekatan yang dilakukan dengan mengadakan

hubungan langsung terhadap pihak-pihak yang dianggap mengetahui hal-hal

yang ada kaitannya dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam

penelitian ini.

3.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data

primer yang didefinisikan sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang didapat langsung dari sumber asli,

Dengan demikian, data primer merupakan data yang diperoleh dari lokasi

37

Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung , Citra AdityaBakti, hlm

134.

Page 52: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

34

penelitian yang tentunya yang berkaitan pokok dengan penulisan. Peneliti

akan mengkaji dan meneliti sumber data yang diperoleh dari hasil penelitian

terhadap data yang didapat.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mempelajari peraturan

perundang-undangan, buku-buku hukum, dan dokumen yang berhubungan

dengan permasalahan yang dibahas.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a. Bahan hukum primer yaitu data yang diambil dari sumber aslinya yang

berupa peraturan perundang-undangan yang memiliki otoritas tinggi yang

bersifat mengikat yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun bahan

hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional

3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

4) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2013 tentang Asuransi

Pegawai Aparatur Sipil Negara

5) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen

Pegawai Negeri Sipil

6) Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017 tentang Jaminan

Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai Aparatur Sipil

Negara

Page 53: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

35

b. Bahan hukum sekunder yaitu merupakan bahan hukum yang memberikan

keterangan terhadap bahan hukum primer yang diperoleh dari literatur-

literatur yang mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, laporan-

laporan hasil penelitian, perundang-undangan dan peraturan-peraturan

lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang ada.

c. Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang bersumber dari kamus

hukum, indeksmajalah hukum, jurnal penelitian hukum, dan bahan-bahan

di luar bidang hukum seperti majalah, surat kabar, serta bahan-bahan hasil

pencarian dan melalui internet yang berkaitan dengan masalah yang ingin

diteliti.

3.3 Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

3.3.1 Pengumpulan Data

Adapun alat pengumpul data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Studi Pustaka (Library research)

Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, menelaah, dan mengutip data

dari berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku, buku-buku tentang

hukum kepegawaian, makalah, internet, maupun sumber ilmiah yang lainnya

yang mempunyai hubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.

b. Studi Lapangan (Field research)

Studi ini dilakukan dengan cara datang langsung ke lokasi penelitian dengan

tujuan untuk memperoleh data primer yang akurat, lengkap, dan valid dengan

melakukan wawancara. wawancara yang dilakukan adalah wawancara

langsung yang terpimpin, terarah, dan mendalam sesuai dengan pokok

Page 54: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

36

permasalahan yang diteliti guna memperoleh hasil berupa dan informasi yang

lengkap, dan seteliti mungkin yaitu wawancara kepada Kepala Bidang dan

Pelaksana PT TASPEN Cabang Bandar Lampung dan Aparatur Sipil Negara

yang terkait dengan permasalahan penelitian.

3.3.2 Prosedur Pengolahan Data

Setelah melakukan pengumpulan data, selanjutnya dilakukan pengolahan data

lapangan atau data empiric, sehingga data yang diperoleh dapat mempermudah

permasalahan yang diteliti. Pengolahan data meliputi tahapan sebagai berikut:

1. Pemeriksaan Data, Data yang terkumpul kemudian diperiksa untuk

mengetahui kelengkapan data selanjutnya dipilih sesuai dengan permasalahan

yang di teliti.

2. Klasifikasi Data, Menyusun data dan mengelompokkan data berdasarkan jenis

data yang ditentukan sehingga diperoleh data yang obyektif dan sistematis

sesuai dengan pokok bahasan.

3. Sistematika Data, Penyusunan data berdasarkan urutan data yang telah

ditentukan dan sesuai dengan pokok bahasan secara sistematis.

3.4 Analisis Data

Analisis data yang dipergunakan untuk menjawab permasalahan pertama dalam

penelitian ini adalah analisis deskriptif. Data yang telah diolah dengan

menggunakan cara deskriptif kualitatif, maksudnya adalah analisis data yang

dilakukan dengan menjabarkan secara rinci kenyataan/keadaan atas suatu objek

dalam bentuk kalimat guna memberikan gambaran yang jelas terhadap

permasalahan yang diajukan yaitu pelaksanaan perlindungan Jaminan Kecelakaan

Page 55: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

37

Kerja dan Jaminan Kematian terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT TASPEN

Cabang Bandar Lampung.

Permasalahan kedua yaitu mengenai strategi dalam pelaksanaan Jaminan

Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT

TASPEN Cabang Bandar Lampung, akan dijawab dengan menggunakan analisis

SWOT (Strength atau kekuatan, Weakness atau kelemahan, Opportunities atau

kesempatan dan Threats atau tantangan)

Analisis SWOT adalah analisis yang digunakan untuk menemukan berbagai

informasi yang dimiliki dan dihadapi oleh suatu organisasi, baik yang berasal dari

dalam organisasi maupun dari luar organisasi. Komponen-komponen analisis

SWOT terdiri dari:

(1) Strength (kekuatan), merupakan situasi dan kemampuan internal yang bersifat

positif yang memungkinkan organisasi memiliki keuntungan strategis dalam

mencapai tujuannya.

(2) Weakness (kelemahan), merupakan situasi dan ketidak mampuan internal yang

mengakibatkan organisasi tidak dapat mencapai tujuannya atau sebagai

kondisi yang menempatkan organisasi pada ketidak beruntungan dan tidak

kompetitif.

(3) Opportunities (peluang), adalah situasi dan faktor-faktor eksternal yang

membantu organisasi dalam mencapai atau bahkan melampaui pencapaian

sasarannya.

(4) Threat (tantangan), adalah faktor-faktor eksternal yang menyebabkan

organisasi tidak dapat mencapai sasarannya. 38

38

J. Salusu. Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non

Profit. PT Gramedia Widiasarana. Jakarta, 2001. hlm. 45-46

Page 56: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat di simpulkan bahwa:

1. Pelaksanaan perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian

terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT TASPEN Cabang Bandar Lampung

diwujudkan dalam bentuk perawatan, santunan, dan tunjangan cacat,

sedangkan Jaminan Kematian ahli waris dari peserta mendapatkan santunan

sekaligus, uang duka wafat, biaya pemakaman, dan bantuan beasiswa. PT

TASPEN dalam pelaksanaan programnya sudah memenuhi dilaksanakan

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017 tentang Jaminan

Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Aparatur Sipil Negara.

2. Strategi dalam Pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian

terhadap Aparatur Sipil Negara oleh PT TASPEN Cabang Bandar Lampung

adalah mengoptimalkan sosialisasi mengenai JKK dan JKN kepada para ASN

sebagai peserta program. Strategi tersebut dapat ditempuh dengan beberapa

langkah yaitu menyusun perencanaan sosialisasi, pemilihan media sosialisasi,

dan menjalin koordinasi dengan pihak terkait baik Badan Kepegawaian Daerah

maupun mitra bayar (pihak perbankan).

Page 57: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

69

5.2 Saran

Dalam hal ini penulis sekaligus peneliti menyarankan:

1. PT TASPEN Cabang Kota Bandar Lampung hendaknya meningkatkan

sosialisasi program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian

(JKM) secara lebih efektif dan efisien. Misalnya jadwal, peserta dan materi

sudah diagendakan secara rutin, sehingga PT Taspen Kantor Cabang Bandar

Lampung bisa melaksanakan sosialisasi tanpa harus menunggu undangan dari

instansi terkait.

2. Koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan mitra bayar

sebaiknya lebih ditingkatkan dengan cara silaturahmi berkelanjutan di luar

program yang diadakan. Misalnya, mengadakan olahraga bersama atau

mancing bersama sehingga kerjasama tetap terjalin dengan baik.

Page 58: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Aroyad, Nurhaida. 1997. Asuransi Kecelakaan di Indonesia, AKP Perbanas,

Medan

Darmawi, Herman. 2004. Manajemen Asuransi, Bumi Aksara, Jakarta

Endang dan M.Suparman. 2003. Hukum Asuransi Perlindungan Tertanggung,

Asuransi Deposito, Usaha Perasuransian, Alumni, Bandung.

Ganie, A. Junaedy. 2011. Hukum Asuransi Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta

Hadjon, Philipus M. dkk. 1994. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia,

Gadjah Mada Pers, Yogyakarta.

Hartini, Sri, edi Sudrajat, Setiajeng Kadarsih. 2008. Hukum Kepegawaian Di

Indonesia,Sinar Grafika, Jakarta.

Kansil, C.S.T. 2002. Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Sinar

Grafika, Jakarta.

Maimun, 2003. Hukum Ketenagakerjaan Suatu Pengantar, Pradnya Paramita,

Jakarta.

Maryanti, Ninik dan Basri Salipi. 1988. Perkembangan Sistem Penggajian

Pegawai Negeri Sipil, Bina Aksara, Jakarta.

Mashudi dan Mochammad Chidir Ali. 1995. Hukum Asuransi, Mandar Maju,

Bandung.

Muhammad, Abdulkadir. 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung , Citra

Aditya Bakti, Bandung.

----------. 2011. Hukum Asuransi Indonsesia, Citra Aditya Bakti Bandung.

Murti, Bhisma. 2000. Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan, Kanisius, Yogyakata

Page 59: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

71

Netta, Yulia. 2015. Ilmu Negara, PKKPUU Fakultas Hukum Universitas

Lampung, Bandar Lampung

Purba, Radiks. 1992. Memahami Asuransi di Indonesia Seri Umum No.10,

Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta

Rastuti, Tuti. 2011. Aspek Hukum Perjanjian Asuransi, Pustaka Yustisia,

Yogyakarta.

Salusu, J. 2001. Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik dan

Organisasi Non Profit. PT Gramedia Widiasarana. Jakarta.

Sembiring, Sentosa. 2014. Hukum Asuransi, Nuansa Aulia Bandung.

Shofie, Yusuf. 2011. Konsumen dan Hukum Asuransi, Citra Aditya Bakti,

Bandung

Soeisno, Djojosoedarso. 2003. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi,

Salemba Empat, Jakarta.

Trijono, Rachmat. 2014. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan, Sinar Sinanti,

Jakarta.

Tunggal, Hadi Setia. 2005. Dasar-Dasar Asuransi, Harvarin, Jakarta.

Uli, Sinta. 2006. Pengangkutan Suatu Tinjauan Hukum Multimoda Transport

Angkutan Laut,Angkutan Darat, dan Angkutan Udara, USU Press.

Medan

B. UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN LAIN

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2013 tentang Asuransi Pegawai Aparatur

Sipil Negara

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri

Sipil

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2017 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja

dan Jaminan Kematian bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara

Page 60: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA …digilib.unila.ac.id/57063/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-06-18 · Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian terhadap

72

C. SUMBER LAIN

Santoso, Budi Analisis Yuridis Kewenangan Pengelolaan Program Jaminan

Kecelakaan Kerja Bagi Aparatur Sipil Negara”, Jurnal Arena Hukum

Vol 10 No.3- Desember 2017.

Zaelani, Komitmen Pemerintah dalam Penyelenggaraan Jaminan Sosial

Nasional, Jurnal Legislasi Indonesia Vol.9 No.2-Juli 2012.

https://www.bps.go.id/

https://www.taspen.co.id/